Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vika Rachma Sari
"Kolaborasi interprofesional merupakan hal penting dalam pelayanan perawatan. Stereotip dianggap sebagai hambatan dalam penerapan kolaborasi interprofesional. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan stereotip terhadap implementasi kolaborasi tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif analitik cross sectional. Responden penelitian ini yaitu dokter, perawat, ahli gizi, dan farmasis (N=88). Sampel penelitian diambil dengan cara stratified random sampling. Penelitian menggunakan Student Stereotypes Rating Questionnaire (SSRQ) dan Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) sebagai instrumen penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara stereotip terhadap implementasi kolaborasi tenaga kesehatan (p=0.009; α=0.05). Analisis bivariat menunjukkan stereotip kategorik rendah berdasarkan 9 poin yang ada di SSRQ dan implementasi kolaborasi buruk berdasarkan partnership/shared decision making, coorperation, dan coordination mendominasi. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengupayakan meningkatkan hubungan interpersonal dengan tenaga kesehatan lainnya melalui pendekatan pemahaman peran masing-masing tenaga kesehatan dan memfasilitasi upaya tersebut merupakan hal yang penting.

Interprofessional collaboration is essential in healthcare. Stereotype are considered as barrier for interprofessional collaboration practice. This aim of this article is to prove the significant correlation between stereotype and interprofessional collaboration practice in RSUD Pasar Rebo. Cross sectional analytical was used in this study. Participants were healthcare provider which consist of physician, nurse, pharmacy, and dietitian in RSUD Pasar Rebo (N=88). This study used Student Stereotypes Rating Questionnaire (SSRQ) and Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) as its instrument. Sample were taken by stratified random sampling.
This study showed there is correlation between stereotype with interprofessional collaboration practice (p=0.009; α=0.05). The result of bivariate analysis showed that low stereotype based on 9 point in SSRQ and bad implementation interprofessional collaboration based on partnership/shared decision making, cooperation, and coordination dominates. Based on result, to do other research is needed, the effort to do more in interpersonal relationship with understanding of each role member team, and facilitate this effort is important.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Farida Yohanik
"Implementation of readiness village in working area of public health center Tanjunganom has not been carried out optimally due to less activity of it`s cadre. Cadre is one of success key for readiness village, as a result of it make researcher interested to make a research about factors related to the activity of cadre in managing of readiness village in working area of public health center Tanjunganom. This study is a survey research using Cross Sectional study design. Data analysis by variate and bivariate test which using Chi Square test (a= 5%). Study result found that there are significant correlations between the activity of readiness cadre and education, experience, knowledge, attitude, counseling, fund availability, incentive, society figure support, society and supervision variable.

Pelaksanaaan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Tanjunganom yang belum optimal disebabkan kurangnya keaktifan kader desa siaga. Kader merupakan salah satu kunci keberhasilan desa siaga, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam pengelolaan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Tanjunganom. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain Cross Sectional. Analisis data yang digunakan adalah uji univariat dan uji bivariat dengan uii statistic Chi Square (a=5%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara keaktifan kader dengan variabel pendididkan, pengalaman, pengetahuan, sikap, penyuluhan, ketersediaan dana, insentif, dukungan tokoh masyarakat, dukungan masyarakat, dan supervisi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1980
362.104 2 KES (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi 2010-2014 Nasional Universal Child Immunization (GAIN UCI 2010-2014) dinyatakan bahwa secara penurunan cakupan maupun oleh umum permasalahan fakt kualitas pelayanan imunisasi disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kekurangan jumlah kualitas dan distribusi pengelola vaksin Metode: Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner Met penelusuran data mendalam, melalui wawancara sekunder dan observasi. Analisis data dilakukan dan dengan melakukan skoring data pendidikan, lama kerja, pelatihan dan pengetahuan Hasil: Jumlah petugas pengelola vaksin masih kurang, beberapa mel kabupaten/kota hanya memiliki satu dinas kesehatan pengelola Program imunisasi yang merangkap sebagai kela pengelola vaksin, begitu juga dengan beberapa Puskesmas yang hanya memiliki satu pengelola program imunisasi yang merangkap pengelola vaksin seb dan juru imunisasi. Sementara dalam pedoman kept imunisasi dibutuhkan minimal dua penyelenggaraan pengelola vaksin dan tenaga pelaksana. Pengetahuan ikut di puskesmas masih kurang, terutama dalam hal pengenalan vaksin dan pengenalan rantai vaksin Sar untuk (ILR) Pengelola vaksin di Dinkes Provinsi sudah mendapatkan pelatihan, namun pengelola vaksin Kabupaten/Kota dan Puskesmas belum Dinkes semua mendapat pelatihan, Pengetahuan pengelola vaksin di Puskesmas masih kurang, terutama dalam Kat duku hal pengenalan vaksin dan pengenalan Coldchain(LR), Saran: Diperlukan penambahan kuantitas dan kualitas pengelola vaksin, karena kualitas pengelola vaksin sangat betpengaruh terhadap kualitas vaksin."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Ananda Yulgian
"Pandemi Covid-19 merupakan kondisi baru yang menimbulkan burnout atau kelelahan kerja pada tenaga kesehatan. Burnout dapat mempengaruhi berlangsungnya kolaborasi interprofesional membuat kualitas pelayanan kesehatan menjadi terganggu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat burnout dan kolaborasi tim Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan. Sampel penelitian sebesar 88 responden teridir atas dokter, perawat, radiographer, dan analisis laboratorium yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen yaitu Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) dan Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale II (AITCS II). Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat burnout dan kolaborasi tim Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan (p value > 0.05). Penelitian ini merekomendasikan agar Rumah Sakit dapat menurunkan kondisi kelelahan diantaranya melakukan relaksasi otot progresif pada tenaga kesehatan serta meningkatkan kolaborasi interprofesi dengan membentuk tim Covid-19 yang terdiri dari profesi berbeda.

The Covid-19 pandemic is a new phenomenon that causes burnout or work fatigue among health workers. Burnout can affect the ongoing interprofessional collaboration as well as causing disruption the quality of health services. This study is a quantitative study with cross-sectional design that aims to determine the relationship between burnout levels and the inter professional collaboration of the Covid-19 team at Teaching Hospital. The research sample was 88 respondents consisting of doctors, nurses, radiographers, and laboratory analysts who were selected by purposive sampling technique. The research data were collected using 2 instruments: the Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) and the Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale II (AITCS II). The data were then analyzed using both univariate analysis and bivariate analysis. The bivariate analysis used is Chi-square test. The results showed that there was no significant relationship of burnout levels and the Covid-19 team interprofessional collaboration during pandemic in Teaching Hospital (p value > 0.05). This study recommends that hospitals can reduce burnout conditions including progressive muscle relaxation for health workers and increasing interprofessional collaboration by forming a Covid-19 team consisting of different professions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Fadmawaty
"Tenaga kesehatan di luar dokter, dokter gigi dan pekerja kefarmasian selama ini melakukan perizinan dalam bentuk registrasi yang bersifat administrasi tanpa melihat dan menilai kemampuan tenaga tersebut. Hal ini menjadi pertanyaan bagaimana mutu dan kualitas tenaga kesehatan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi mutu layanan kesehatan saat ini. Penelitian ini difokuskan pada proses formulasi kebijakan registrasi tenaga kesehatan yang meliputi bagaimana proses formulasi kebijakan, sumberdaya pendukung, peran dan fungsi dan peran pemangku kebijakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa formulasi kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan dalam Permenkes Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 dalam menjamin mutu tenaga kesehatan terhadap peningkatan pelayanan terhadap tenaga kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annie Trisusilo Y. Kadarusman
"Unit Rawat Jalan merupakan bagian yang srategis dari suatu rumah sakit. Dalam menjalankan fungsinya akan mencerminkan salah satu penampilan dari rumah sakit tersebut. Beberapa faktor penting yang menentukan penampilan Unit Rawat Jalan adalah faktor kebersihan, pelayanan medik dan manajemen pasien. DaIam manejemen pasien, perlu diusahakan agar waktu tunggu dari pasien dapat dikurangi seminimal mungkin, melalui pengaturan dari arus dan penatalaksanaan dari waktu pelayanan harus benar-benar diperhatikan. Karena hal ini menyangkut aspek petugas, dalam hal ini adalah tenaga dokter di poliklinik dengan masing-masing karakteristiknya dan juga pasien yang datang ke poliklinik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung peningkatan efisiensi waktu pelayanan/penggunaan waktu kerja dari tenaga dokter di Poliklinik Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta, agar dicapai kualitas pelayanan yang optimal dengan mengetahui waktu antar kedatangan dari pasien yang berkunjung ke poliklinik Kesehatan Anak dan menentukan jumlah tenaga yang efisien yang disesuaikan dengan purata kunjungan pasien per hari serta penentuan lama kontak yang efisien antara dokter dan pasien untuk Poliklinik Kesehatan Anak.
Penelitian ini merupakan penelitian operasional dan bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metoda Modifikasi Patient Flow Analysis dan Queuing System Simulation yang mencatat penggunaan waktu dari petugas dan pasien. Hasil penelitian pada poliklinik Kesehatan Anak menunjukkan adanya variasi dalam hal waktu kontak dan efisiensi waktu pelayanan dari petugas (dokter). Dan dari hasil perhitungan, efisiensi waktu pelayanan dan dokter Spesialis Anak didapatkan nilai 18.56% sampai 64%, sedangkan untuk dokter umum 14.83% sampai 50% dengan nilai purata Efisiensi Waktu Pelayanan berdasarkan empirik adalah sebesar 39.5%.
Dengan bantuan simulasi, dapat ditentukan lama kontak yang efisien, jumlah petugas yang sesuai dan waktu tugas yang efisien untuk tenaga dokter di poliklinik Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa waktu antar kedatangan dari satu pasien ke pasien berikutnya dalah 3.2 menit yang disesuaikan dengan waktu tugas yang efisien dan jumlah purata kunjungan pasien per hari. Jumlah petugas yang efisien (sesuai) untuk poliklinik Kesehatan Anak adalah 3 orang dan waktu tugas selama di poliklinik yang efisien adalah 4 jam (240 menit), serta lama kontak yang efisien antara dokter dan pasien adalah 7 menit. Ini semua dalam rangka pencapaian standar efisiensi waktu pelayanan 65% di poliklinik Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Reba Jakarta. Disarankan kepada pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta, perlu ketaatazasan terhadap waktu tugas dari para tenaga dokter di poliklinik Kesehatan Anak, penempatan petugas disesuaikan dengan kebutuhan yang efisien dan jumlah pasien yang diperkirakan, serta menggalakkan fungsi pengawasan dan pengendalian kepada personil Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo. Juga disarankan agar jam buka poliklinik lebih awal dari sebelumnya, dengan mengingat pola kedatangan dari pasien dan mencegah terjadinya penumpukan pasien pada Unit Rawat Jalan. Mencoba diterapkannya sistem perjanjian atau penentuan hari pemeriksaan bagi pasien follow up/kontrol.;

Outpatient Unit is a Strategic part of the Hospital. In conducting the function, it reflects one of the appearances of the hospital. Some important factors that influence the appearance of outpatient unit are the hygiene, the medical service and the management of patient. Regarding the management of patients, it is necessary to minimize the waiting time of patients, through the arrangement of flow, and the settlement of service time. Since it is related to the work aspect, it includes the doctors with each characteristic and the patients in the polyclinic.
The objective of this research is to calculate the increase of efficiency of service time or the use of work hours of the doctors at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta, so that the optimal qualified services can be done by knowing the time of patient's arrival and by determining the total of efficient work-force which is suited to the mean value of patients arrival per day and ales by determining the efficient contact length between the doctors and the patients at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta.
This research is operational and is an descriptive analysis by using the modification method "Patient Flow Analysis" and "Queuing system Simulation" which record the time used by the workers and patients. According to the research, there are variation of the contact time and of the service time efficiency from the doctors at the Health Polyclinic of Children from the calculation, the efficiency of service time for the Children Specialist is 56% until 64%, while the one of physician is 14.83% until 50% with the mean value of 39.5%.
By simulation, it can be determined the efficient contact length, the total of suitable workers and the efficient work hours for the doctors at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta.
This research concludes that the arrival time between one patient and another is 3.2 minutes, which is suited to the efficient work hours and the mean value of patient?s arrival per day. The total of efficient workers for the Health Polyclinic of Children are 3 persons and the efficient work hours is 4 hours (240 minutes), and the efficient contact length between the doctors and patients is 7 minutes. All is conducted in order to reach the standard of efficient service time, 65% at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta.
It is suggested to the directors of the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta, to by obey the basic regulation of work hours for the physicians, to place the workers suited to the efficient needs and to control and to manage the personnel of the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta. It is also suggested to make earlier the open hour concerning the patient arrival and in order to avoid the stack of patients in the out patient unit. It should be tried to use the system of appointment at the confirmation of examination day for the follow-up/control patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Yulianti Lani
"One of the Indonesian health problems is under 5-year child`s mortality still high. This highly mortality is caused by Pneumonia (10, 6/1000 children. The effort to decrease this problem is by enchanting Acute Respiratory Tract Infection (ARTI) service standard, which the health workers compliance to the Standard Operating Procedure (SOP) can be performed. The strategy to overcome this problem is by approaching the Quality Assurance.
The objective of this study is to get the description of staff level compliance to the standard operating procedure of the ARTI service at the Health centers. In the otherhand also to find the correlation of characteristic factors and the dominant factors to health workers compliance. This study was carried out on April until May 2001 at 7 Health Centers, where the Quality Assurance had already applied. The objects of this study were 35 health workers who conduct the ARTI health serviceman. This study was cross sectional, analyzing univariate, bivariate and also multivariate were used to find the distribution, correlation and the major factors.
The result showed that the proportion of the health workers compliance at those 7 Health Centers are still low, especially for the counseling activity. The bivariate analysis showed that there was a predominant factor, as knowledge, training and supervision significantly correlated to the compliance of the Health workers. Multivariate analysis showed us that the most dominant factor is Health training concerning to the ARTI. Supporting this effort, staff training is needed to improve the quality of the health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Ilhamsyah
"Penelitian Analisis Kualitas Jasa Pada Pelayanan Kesehatan di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2003 sampai dengan Juni 2003. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan dilihat dari dimensi: Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Disamping itu penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo.
Tidak semua pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Pasar Rebo yang diteliti, tapi hanya dibatasi pada unit pelayanan rawat jalan (poliklinik) saja. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap pengguna jasa layanan kesehatan di poliklinik RSUD Pasar Rebo tersebut. Kualitas diukur atas dasar kinerja pelayanan dan harapan dari pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Kinerja diukur dari persepsi pengguna jasa layanan kesehatan mengenai layanan yang telah mereka terima, sedangkan harapan diukur dari anggapan pengguna jasa layanan kesehatan tentang idealnya suatu pelayanan kesehatan. Tingkat kepuasan pengguna jasa diukur berdasarkan: mean skor dan persentase tingkat kepuasan dari 120 orang responden yang diambil secara acak memakai teknik pengambilan sampel aksidental, dengan mempergunakan model pengukuran kualitas jasa SERVQUAL yang terdiri dari dimensi tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Dimensidimensi itu kemudian dijabarkan menjadi 22 indikator variabel berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis reliabilitas, validitas, tingkat kepuasan, dan analisis faktor dengan mempergunakan SPSS 11,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 indikator variabel yang digunakan, hanya 20 indikator yang reliabel dan valid untuk dianalisis lebih lanjut. Kemudian diperoleh rata-rata tingkat kepuasan untuk masing-masing dimensi sebesar: -0,7222 (tangibility); -0,8700 (reliability); -0,8528 (responsiveness); -0,7375 (assurance); dan -0,5433 (empathy). Kalau dilihat dari masing masing indikator variabel, hasil tertiriggi berdasarkan mean skor adalah sebesar -0,23 yaitu indikator variabel Q14 (Persuasif) dengan tingkat kepuasan sebesar 94,04%. Sedangkan tingkat kepuasan terendah adalah indikator variabel Q17 (dukungan terhadap petugas) dengan mean skor sebesar -1,13 dan tingkat kepuasan sebesar 74,94%.Dari hasil analisis faktor yang dilakukan terhadap 20 indikator variabel, terbentuk 6 faktor utama yang menjadi pertimbangan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Pembentukan faktor-faktor tersebut juga didasarkan atas angka eigenvalues, dimana kriteria pemilihan banyaknya faktor yang terbentuk adalah faktor yang memiliki nilai eigennya lebih dari 1. Keenam faktor yang terbentuk dengan urutan persentase varian data masing-masing faktor adalah sebagai berikut: (1) faktor memahami pelanggan (29,300%); (2) faktor ketepatan dan keandalan layanan (9,446%); (3) faktor komunikasi (6,893%); (4) faktor kenyataan fisik (6,520%); (5) faktor profesionalisme petugas (5,526%); dan (6) faktor hubungan baik (5,150%).
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, disarankan agar pihak pengelola (management) RSUD Pasar Rebo lebih memperhatikan dan memahami keinginan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan dalam meningkatkan kinerja pelayanannya, karena belum ada satupun dari indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini memberikan hasil yang memuaskan pengguna jasa. Penelitian untuk mengukur kualitas layanan kesehatan di rumah sakit ini harus dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu, sebab persepsi dari pengguna jasa suatu layanan akan terus berubah. Disamping itu perlu juga dilakukan penelitian serupa pada rumah sakit-rumah sakit yang dikelola oleh swasta, agar dapat memberikan perbandingan kualitas yang diberikan berdasarkan persepsi pengguna jasa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: EGC, 1995
614 KAD
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>