Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169543 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Drevina Ursula Andarini
"Kanker payudara merupakan jenis kanker penyebab utama kematian pada 40 dari 100.000 perempuan Indonesia. Salah satu metode deteksi dini kanker payudara yang paling mungkin dilakukan oleh perempuan di Indonesia adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 110 pasien perempuan berusia 15-75 tahun di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Hasil diperoleh pasien perempuan sebagian besar berusia <40 tahun (60%), sudah menikah (94,5%), tidak bekerja (78,2%), tingkat pendidikan tinggi (58,2%), dan tidak memiliki riwayat kanker pada keluarganya (77,3%), memiliki tingkat pengetahuan rendah (60%), persepsi kurang serius (54,5%) namun merasa cukup rentan terhadap kanker payudara (68,2%), persepsi manfaat tinggi (62,7%), serta persepsi hambatan rendah dalam mempraktikkan SADARI (98,2%). Faktor pengetahuan terkait kanker payudara dan SADARI menunjukkan hubungan signifikan positif terhadap praktik SADARI (p = 0,001; α = 0,05). Dapat disimpulkan melalui penelitian ini bahwa variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling kuat dalam memprediksi praktik SADARI.

Breast cancer is one form of cancer which killed 40 out of 100.000 women in Indonesia. Various methods of early diagnosis are acknowledged until today. One which can be easily performed by women through any socio-demographical backgrounds known as breast self-examination (BSE). This study is conducted to find out about the factors associated with the practice of BSE carried out by female patients in Puskesmas Kecamatan Jatinegara using cross-sectional design and 110 women aged 15 through 75 were involved. The results show the proportion of patients are mostly aged under 40 (60%), married (94,5%), unemployed (78,2%), have high education level (58,2%), have no family history of cancer (77,3%), have poor knowledge about breast cancer and BSE practice (60%), low perceived seriousness of breast cancer (54,4%) but are tend to feel susceptible (68,2%), have high perceived benefits (62,7%), and are tend to have low percerived barriers in performing BSE (98,2%). Knowledge of breast cancer and how to perform BSE shows a significantly positive association with the BSE practice itself (p = 0,000; α = 0,05). This study conclude that knowledge is the best predictor of BSE practice among women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhlisoh Muhlisoh
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan penyebab kematian utama pada perempuan di seluruh dunia. Pada tahun 2014 kanker payudara di Indonesia menduduki tingkat pertama pada perempuan. Kanker payudara yang terdeteksi pada stadium lanjut akan berdampak meningkatkan tingkat kematian. Pemeriksaan payudara sendiri SADARI merupakan salah satu metode yang direkomendasikan untuk menemukan kelainan pada payudara secara dini. Penelitian terdahulu menyebutkan wanita yang bekerja sebagai tenaga kesahatan menyebutkan 39,5 yang melakukan SADARI setiap bulannya. Stigma terkait kanker merupakan prediktor penting untuk melakukan upaya deteksi dini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan stigma kanker dengan SADARI pada perawat. Desain penelitian adalah cross-sectional. Sebanyak 88 perawat bekerja di rumah sakit menjadi sampel penelitian, diambil secara random sampling. Analisis menggunakan uji Chi Square. Diperoleh hasil hubungan yang signifikan antara stigma kanker dengan SADARI pada perawat. Stigma terhadap kanker yang rendah berpotensi meningkatkan SADARI pada perawat. Program-program untuk menurunkan stigma kanker dapat menjadi usaha meningkatkan kesadaran skrining kanker payudara.

ABSTRACT
Breast cancer is first cause of cancer mortality worldwide. In Indonesia, breast cancer is first cause of cancer in women. Late stage of cancer is important predictor of cancer mortality. Breast self examination BSE is recommended as potentially allow for early detection of any anomalies. Previous study shown only 39,5 of nurses reported practicing BSE on regular monthly. Cancer related stigma among non cancer patients is an important predictor of cancer screening. This study aimed to identify the relationship between cancer stigma and BSE among nurses. The research applied a cross sectional analytic design. 88 nurses as the research required by random sampling. In this study Chi Square test was used to analyse. There result showed that there was a significant relation between cancer stigma and BSE p"
2017
T47669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Jayanti
"Deteksi dini kanker payudara merupakan hal penting dilakukan untuk mencegah kejadian kanker payudara pada stadium lanjut. Melakukan SADARI merupakan salah satu perilaku deteksi dini kanker payudara. Laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun. Fakta lain menunjukkan bahwa sekitar 85 % kaum wanita menemukan benjolan di payudaranya sendiri melalui perabaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada siswi di Pesantren Daarul Uluum. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 responden. Data yang digunakan merupakan data primer dan dianalisis dengan uji chi square. Penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 62% responden pernah melakukan SADARI. Hasil dari chi square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, peran teman sebaya, orang tua, tenaga kesehatan dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada siswi Pesantren Daarul Uluum.

Early detection of breast cancer is an essential thing to prevent the incidence of breast cancer in late stage. Practicing breast self examination is recommended for early detection of breast cancer. Report from Westren Breast Services Alliance, fibroadenoma generally occurs in women between the ages of 15 and 25 years. Another fact shows that about 85% of women find lumps in their breasts through touch. The study aimed to identify relationship between factors of breast self examination. This was analytical study with cross sectional design. Sample is female student at Daarul Uluum senior high school. Data were obtained through questionnaire. Data analysis used chi square test. Result of this study showed that 62% respondents do breast self examination. The result chi square test showed that variables that were significant variable with breast self examination are knowledge, peers, parents, medic about breast self examination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Priharja Putri
"Kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus baru 43,3 dan kematian akibat kanker 12,9 pada wanita di dunia. Lebih dari 70 pasien datang kelayanan kesehatan pada stadium kenker yang telah lanjut. Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI yang dilakukan setiap bulan merupakan metode deteksi dini termurah dan paling sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri oleh wanita. Meskipun telah direkomendasikan selama bertahun-tahun, praktik BSE masih rendah. Lebih dari 80 orang tidak memahami praktik SADARI. Program ini tidak dapat dipisahkan dari literasi kesehatan. Teori Health Belief Model dianggap sesuai untuk melihat mengapa beberapa orang memilih untuk tidak melakukan SADARI. Penelitian ini untuk melihat asosiasi literasi kesehatan dan Health Belief Model dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 251 mahasiswa S1 Reguler dari Universitas Indonesia angkatan 2018/2019. Hasil yang diperoleh 156 mahasiswi 62,2 melakukan SADARI, 66,9 mahasiswi pernah mendapakan informasi terkait SADARI, mempunyai pengetahuan sedang 66,41, mempunyai persepsi keseriusan tinggi terhadap kanker payudara 66,66 dan persepsi rentan terkena kanker payudara yang rendah 48,00, mempunyai manfaat tinggi pada SADARI 80,00 dan hambatan tinggi untuk melakukan SADARI 80,00, mempunyai kemampuan melakukan SADARI rendah 51,37, dan mempunyai literasi kesehatan tinggi 76,63. Persepsi terhadap kemampuan diri melakukan SADARI mempunyai hubungan bermakna dengan praktik SADARI p = 0,000; OR=10; 95 CI 3,695-25,563 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, keterpaparan informasi, dan pengetahuan. Literasi kesehatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan praktik SADARI p =0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, sumber informasi, dan pengetahuan.

Breast cancer ranks first with the number of new cases 43.3 and cancer deaths 12.9 in women in the world. More than 70 of patients come to health care at an advanced cancer stage. Breast Self Examination BSE carried out every month is the cheapest and simplest early detection method that can be done independently by women. Although it has been recommended for many years, the practice of BSE is still low. More than 80 of people do not understand the practice of BSE. This program cannot be separated from health literacy. The Health Belief Model theory is considered appropriate to see why some people choose not to do BSE. This study looked at the health literacy association and Health Belief Model with BSE practice, using a cross-sectional design with a sample of
251 regular bachelor students from the Universitas Indoenesia 2018/2019 class. The results obtained by 156 female students 62.2 did BSE, 66.9 of students had obtained BSE-related information, had moderate knowledge 66.41, had a high perception of seriousness towards breast cancer 66.66 and perceptions were susceptible to low breast cancer 48.00, has high benefits on BSE 80.00 and high barriers to doing BSE 80.00, has the ability to do low BSE 51.37, and has high health literacy 76 , 63. Perceptions of the ability to do BSE have a significant relationship with BSE practice p = 0,000; OR = 10; 95 CI 3,695-25,563 after being controlled by science groups, sources of information, and knowledge. Health literacy has a meaningful relationship with BSE practice p=0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 after being controlled by scienceclusters, information sources, and knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Rumaisha Nurul Aini
"Latar belakang: Kanker payudara pada wanita menjadi penyebab kejadian kanker tertinggi di dunia dengan jumlah kasus sebanyak 2,3 juta kasus dengan 685 ribu kematian. Sedangkan kejadian kanker pada wanita di Indonesia yang tertinggi adalah kanker payudara dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Oleh sebab itu, sangat diperlukan upaya pencegahan secara dini dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri pada mahasiswi. Metode: Metode kuantitatif dan desain cross-sectional. Sampel 257 mahasiswi S1 reguler di Universitas Indonesia. Hasil: Pada analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi melakukan SADARI, namun tidak melakukan secara rutin setiap bulan. Ada hubungan antara pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, dukungan orang sekitar, keadaan fisiologis dan suasana hati, serta efikasi diri dengan perilaku SADARI. Variabel pengalaman keberhasilan tinggi 1,69x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel pengalaman orang lain tinggi, 1,94x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel dukungan orang sekitar tinggi 3,34x akan cenderung melakukan perilaku. Variabel keadaan fisiologis dan suasana hati memperlihatkan bahwa responden yang memiliki tingkat keadaan fisiologis dan suasana hati tinggi 3,32x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel efikasi diri yang tinggi 7,65x akan cenderung melakukan perilaku SADARI

Background: Breast cancer in women is the cause of the highest incidence of cancer in the world, with a total of 2.3 million cases and 685 thousand deaths. Meanwhile, breast cancer is the most common cancer in women in Indonesia, with a prevalence of 42.1 per 100,000 people and a death rate of 17 per 100,000 people. Therefore, early prevention efforts are needed through breast self-examination (BSE). Purpose: This study aims to determine the relationship between self-efficacy and breast self-examination behavior in female students. Methods: Quantitative method and cross-sectional design. A sample of 257 regular undergraduate students at the University of Indonesia. Results: According to the univariate analysis, the majority of female students took BSE but did not do so on a monthly basis. There is a relationship between the experience of success, the experiences of other people, the support of those around them, physiological states and moods, and self-efficacy with BSE behavior. The high success experience variable (1.69 times) is more likely to exhibit BSE behavior. Other people's variable experience is high; (1.94 times) more people will tend to do BSE behavior. The variable support of those around you is high, and they will tend to do the behavior (3.34 times). According to the physiological state and mood variables, respondents who have a high level of physiological state and mood (3.32 times) are more likely to engage in BSE behavior. A high self-efficacy variable (7.65 times) will tend to exhibit BSE behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Panti Untari
"Pemeriksaan Payudara Sendiri merupakan suatu cara untuk mengetahui masalah pada payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Responden yang ikut dalam penelitian sebanyak 230 orang. Hasil penelitian menunjukkan 60,4% responden berpengetahuan baik. Analisa data menunjukkan gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah baik. Peneliti merekomendasikan dilakukannya penyuluhan berkelanjutan yang melibatkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta puskesmas setempat dalam rangka menurunkan angka kejadian masalah pada payudara.

Breast self-examination is a way to detect a breast problem. The purpose of this study was to describe the female teenagers' knowledge of BSE. This study used descriptive design. The data were collected using a questionnaire. About 230 people were participated in this study. The result showed that 60,4% of respondents had a good knowledge. The data analysis described that the female teenagers' knowledge of BSE was good. It is recommended to provide a continuous health education involving School Health Efforts (SHE) and Community Health Center in order to decrease the incidence of breast problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Annisa
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh intervensi penyuluhan SADARI terhadap peningkatan pengetahuan tentang SADARI serta gambaran sikap dan praktik SADARI rutin mahasiswi S1 regular FKM UI angkatan 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi campuran yaitu one group pre-test post-test study dan one shot case study dengan sampel penelitian sebanyak 85 mahasiswi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pasca intervensi sebesar 1.9 kali lipat pada mahasiswi. Seluruh responden melakukan SADARI pasca intervensi dengan 95.3% mahasiswi yang melakukan SADARI rutin. Pengetahuan pasca intervensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komponen persepsi kesehatan (health beliefs), begitu juga komponen persepsi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik SADARI rutin, namun dapat dilihat tingkat pengaruhnya melalui nilai OR yang didapat.

The research was conducted to get the information about the effect of Breast Self-Examination socialization against increased knowledge about BSE. This research also presents the perception and the practice of BSE among the Public Health undergraduate female students in Universitas Indonesia class of 2013. This study used the mixed-model designs which are one group pre-test post-test study and one shot case study by taking 85 female students as sample data.
The results of the research showed that the knowledge has increased after the intervention for a 1.9-fold increase among the female sudents. The total of respondents that do the routine BSE after the intervention is 95.3% of 100% female students. The post-intervention knowledge did not significantly affect the health beliefs as the component of perception, as same as the practice of routine BSE, it also did not affect the health beliefs significantly, however the level of influence can be seen through the OR values as obtained.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nastasia
"Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering dialami oleh wanita di Indonesia. Deteksi dini kanker payudara melalui praktik pemeriksaan payudara sendiri sangat penting dilakukan setiap wanita secara rutin. Praktik pemeriksaan payudara sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah efikasi diri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan praktik SADARI. Sampel penelitian adalah 410 wanita di Jakarta Selatan, berusia 20-50 tahun, dan yang belum pernah didiagnosis kanker payudara. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner BSE Self Efficacy dan Prosedur praktik SADARI. Hasil penelitian menunjukkan nilai p < 0,05 dengan r sebesar 0,781. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara efikasi diri dengan praktik SADARI. Sosialisasi lanjutan dan evaluasi berkala perlu dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan praktik pemeriksaan payudara sendiri pada perempuan.

Breast cancer has become one of the most common cancers among Indonesian women. Early detection of breast cancer through breast self-examination is very important for every woman on a regular basis. Breast self-examination is influenced by various factors, including self-efficacy. This study used a quantitative method with a cross-sectional design to determine the correlation between self-efficacy and BSE practice. It involved 410 women in South Jakarta, aged 20-50 years, who had never been diagnosed with breast cancer. Data was collected using the BSE Self Efficacy questionnaire and BSE procedure questionnaire. The results showed that the p-value <0.05 with an r of 0.781. This indicates a significant and positive relationship between self-efficacy and BSE practice. Sustainable socialization and periodic evaluations are needed to improve self-efficacy and BSE practice among women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Aulia Rahman
"Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga menyebar diantara organ-organ didekat payudara. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia termasuk di Indonesia. Etiologi dari kanker payudara belum dapat dijelaskan akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia dengan menganalisis data IFLS-5 tahun 2014. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 14.474 (total sampling). Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,4. Hasil model akhir analisis multivariat didapatkan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kanker payudara yang artinya responden yang berpendidikan rendah berpeluang 0,547 kali terjadi kanker payudara, sedangkan pada kontrasepsi hormonal tidak ada perbedaan antara yang menggunakan kontrasepsi hormonal dengan yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.

Breast cancer is a malignant tumor that is formed from breast cells that grow and develop uncontrollably so that it spreads between the organs near the breast. Breast cancer is one of the major health problems in the world and including in Indonesia. The etiology of breast cancer has not been explained but there are several risk factors associated with the incidence of breast cancer. The purpose of this study was to determine what factors are associated with breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia by analyzing the 2014 IFLS-5 data. The design used in this study was cross sectional with a study sample of 14,474 (total sampling). The results of this study indicate the prevalence of breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia in 2014 by 0.4% The results of the final model of multivariate analysis that obtained education that had a significant relationship with cancer incidence associated with respondents who were low educated had a 0.547 chance of breast cancer, whereas for hormonal contraception there was no association with those using hormonal contraception who did not use hormonal contraception."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andinia Fathonah
"Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang mulai banyak dikembangkan sebagai pengobatan rawat jalan. Namun, efek samping kemoterapi seringkali menyebabkan penurunan kondisi klinis yang mempengaruhi tingkat ketepatan jadwal kemoterapi intravena pasien.
Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan jadwal kemoterapi intravena pada pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi di rawat jalan. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 85 pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena, ditentukan berdasarkan purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner karakteristik demografi, Smilkstein's family system apgar APGAR, Symptom Management Self Efficacy Scale-Breast Care SMSES-BC dan lembar ketepatan jadwal kemoterapi intravena.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, pendidikan, pendapatan, stadium penyakit, lamanya pengobatan dan dukungan keluarga dengan ketepatan jadwal kemoterapi p=0,563; p=0,240; p=0,195;p=0,195; p=0,743; p=0,681, ? =0,05. Ada hubungan positif bermakna antara efikasi diri dengan ketepatan jadwal kemoterapi, namun hubungannya lemah p=0,045, r=0,218. Peneliti menyarankan perlunya upaya peningkatan efiskasi diri untuk memperbaiki ketepatan jadwal kemoterapi.

Chemotherapy is a systemic treatment has been developed as an outpatient treatment. However, the side effects of chemotherapy often lead to decreased clinical conditions that affect the accuracy of the patients intravenous chemotherapy schedule.
This descriptive analytic study with cross sectional approach aims to identify factors related to the accuracy of intravenous chemotherapy schedule in breast cancer patients in undergoing outpatient chemotherapy. The number of samples in this study were 85 cancer patients who underwent intravenous chemotherapy, determined by purposive sampling. The instruments used include demographic characteristics questionnaires, Smilksteins family apgar system APGAR, Symptom Management Self Efficacy Scale Breast Care SMSES BS and intravenous chemotherapy compliance sheets.
The results of this study showed no significant correlation between age, education, income, disease stage, duration of treatment and family support with accuracy of chemotherapy schedule p 0,563 p 0,240 p 0,195 p 0,195 p 0,743 p 0,681, 0,05. There was a significant positive correlation between self efficacy with the accuracy of chemotherapy schedule, but the correlation was weak p 0,045, r 0,218. Researchers suggest improving self efficacy efforts to improve the accuracy of chemotherapy schedule.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>