Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180322 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gisty Ajeng Septami
"Dengan menggunakan data longitudinal skala besar, yakni Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007, studi ini ingin melihat apakah urutan kelahiran dan jarak antar kelahiran memiliki pengaruh terhadap performa intelijen saudara tua kandung yang berusia 7-14 tahun di Indonesia. Hasil regresi OLS menyebutkan bahwa urutan kelahiran memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan performa intelektual anak. Namun, efek tersebut akan menghilang dan menjadi tidak signifikan ketika terdapat jarak kelahiran yang lebar antar anak. Selain itu, kedua faktor ―turunan‖ tersebut akan menjadi percuma apabila tidak ada proses perkembangan kognitif di dalam suatu keluarga. Hasil studi ini mendorong adanya himbauan jarak yang cukup lebar antar kehamilan demi kemampuan intelijen anak yang lebih baik.

By utilizing the large-scale outgoing longitudinal data, namely Indonesia Family Life Survey (IFLS) year 2007, this study attempts to find whether birth order and birth spacing affects the older sibling?s intelligence outcome aged 7-14 years old. The OLS results suggest that birth order is adversely affect the child?s intellectual performance. However, such effect becomes negligible and insignificant when there is a longer birth gap between children. In addition, those cognitive-endowment-related factors will be gratuitous if there is no cognitive development process at home. From the perspective of family planning program, our findings propose a need for policy design that persuade longer inter-pregnancy gap for the sake of intelligence outcome."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Febriana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan trade-off antara manajemen laba riil dengan manajemen laba akrual pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel suspect firms (perusahaan yang diduga melakukan manajemen laba) sebanyak 262 observasi. Dalam penelitian ini, diuji hubungan trade-off dengan menggunakan analisis biaya-biaya terkait dengan aktifitas tersebut, antara lain ketatnya pengawasan auditor, fleksibilitas akuntansi, status market leader, kesehatan keuangan perusahanan, kepemilikan institusional dan kepemilikan keluarga. Selain biaya-biaya tersebut, hubungan trade-off juga dianalisis dengan mempertimbangkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan manajemen laba riil dan akrual. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa di Indonesia, manajemen laba riil dan manajemen laba akrual tidak memiliki hubungan trade-off baik dengan mempertimbangkan biaya-biayanya ataupun perbedaan waktu pelaksanaannya.

The main purpose of this research is to analyze whether there is trade-off between accrual-based and real earnings management in manufacturing firms in Indonesia . This research use suspect firms (firms who are suspected to engage in earnings management) as research sample with total observations 262 firm-years. In this research, trade-off between accrual and real earnings management is analyzed by costs related to both activities, which are scrutiny by auditor, flexibility within accounting system, market leader status, financial health, institutional ownership, and family ownership. Besides that, this research also analyzes the trade-off based on time difference when the two methods of earnings management are engaged. The result of this study is there is no trade-off between real earnings management and accrual earnings management in Indonesia, based on related costs and time difference. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Akib Panduarbyanto
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh koneksi politik terhadap substitusi/trade off antara real earnings management dan accrual earnings management. Selanjutnya penelitian ini juga membahas tentang pengaruh kepemilikan keluarga dalam memoderasi hubungan antara koneksi politik dengan substitusi/trade-off antara real earnings management dan accrual earnings management.
Penelitian dilakukan atas perusahaan manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa koneksi politik berpengaruh positif terhadap tingkat real earnings management. Perusahaan juga terbukti melakukan trade-off antara accrual earnings management dengan real earnings management. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki koneksi politik, perusahaan dengan koneksi politik memiliki kecenderungan untuk melakukan trade-off dan mensubstitusikan antara accrual earnings management dengan real earnings management. Perusahaan dengan koneksi politik juga terbukti cenderung untuk menggunakan kombinasi real earnings management yang tinggi dan accrual earnings management yang rendah.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa kepemilikan keluarga tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam memoderasi hubungan trade-off antara accrual earnings management dengan real earnings management pada perusahaan dengan koneksi politik.
Selanjutnya, hasil penelitian tidak menunjukkan adanya pengaruh moderasi dari kepemilikan keluarga terhadap hubungan trade-off antara accrual earnings management dengan real earnings management pada perusahaan dengan koneksi politik.

This study aims to investigate the influence of political connection against the trade-off between real earnings management and accrual earnings management. This study also aims to determine whether family ownership has moderating effect on relationship between political connection and the trade-off between real and accrual earnings management.
Using sample of manufacturing company listed on Indonesia Stock Exchange between 2011-2015, this study finds that political connection has positive impact on real earnings management. This study also find that firms substitutes between real and accrual earnings management. Furthermore, compared with non-connected firms, connected firms are more likely to substitute accrual earnings management for real earnings management. This study also found the tendency for connected firms to use a combination between high level of real earnings management and low accrual earnings management.
This study also finds that family ownership do not have moderating effect on the trade-off between accrual earnings management and real earnings management on connected firms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Diah Rachmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Risk-Return Trade Off antara excess return kondisional dengan volatilitas excess return kondisional pada bursa saham di Indonesia dan melihat pengaruh Flight to Safety pada hubungan diatas. Penelitian ini menggunakan proxy saham IHSG sebagai aset berisiko dan proxy obligasi pemerintah berupa INDOBeX Gov dan Obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun sebagai aset yang dianggap lebih aman. Dalam penelitan ini ditemukan hubungan negatif pada risk-return trade off pada Bursa Saham Indonesia yang mengindikasikan bahwa semakin besar volatilitas excess return bursa saham IHSG maka semakin kecil excess return yang akan diperoleh. Selain itu, ditemukan juga hubungan negatif antara indeks Flight to Safety (baik menggunakan INDOBeX Gov maupun Obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun) terhadap excess return bursa IHSG. Hal ini mengimplikasikan bahwa apabila ditemukan indikasi Flight to Safety dari pasar saham, maka semakin kecil excess return yang akan diperoleh. Pada akhirnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya indikasi fenomena Flight to Safety turut memperkuat hubungan negatif Risk-Return Trade Off yang ditemukan sebelumnya.

This study aims to analyze the relationship between Risk-Return Trade Off between conditional excess return and conditional excess return volatility on the stock exchange in Indonesia and see the effect of Flight to Safety on the relationship above. This study uses a stock proxy in the form of IHSG as a risky asset and a government bond proxy in the form of INDOBeX Gov and a 10-year Indonesian Government Bond as assets that are considered safer. In this research found a negative relationship on the risk-return trade off on the Indonesia Stock Exchange which indicates that the greater the volatility of the stock index's excess return volatility, the smaller the excess return to be obtained. In addition, a negative relationship was found between the Flight to Safety index (both using INDOBeX Gov and the 10-Year Indonesian Government Bond) to the excess return of the IHSG. This implies that if an indication of Flight to Safety is found from the stock market, the smaller excess return will be obtained. In the end, the results of this study indicate that an indication of the Flight to Safety phenomenon also strengthens the negative relationship between Risk-Return Trade Off found earlier."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhenia Keumala
"ABSTRAK
Penelitian mengenai IPO underpricing telah banyak dilakukan oleh peneliti tetapi belum menjadi kesimpulan yang sama mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya IPO underpricing. Penelitian ini bertujuan menganalisis underpricing yang diproksikan oleh initial return dan market adjusted abnormal return dan pengaruh variabel firm age, issue size, listed board, lag period, investor sentiment, IPO volume, hot and cold issue period, market volatility, offer risk, offer price, privatization, dan industry effect terhadap underpricing. Sampel penelitian terdiri dari 229 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2018. Penelitian ini menggunakan metode analisis stepwise multiple regression. Hasil penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara ukuran penawaran, volume IPO, risiko penawaran, usia perusahaan, jeda waktu, papan pencatatan, volatilitas pasar, dan hot market dengan underpricing. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang tidak signifikan antara harga penawaran, sentimen investor, privatisasi, dan jenis industri dengan underpricing. Secara rata-rata IPO di Indonesia mengalami underpriced sebesar 29.83%, underpricing lebih umum terjadi di pasar saham Indonesia. Investor dapat memanfaatkan kondisi ini untuk mendapatkan capital gain dan perusahaan yang berniat go public perlu mengantisipasi terjadinya underpricing.

ABSTRACT
Research on IPO underpricing has been done by many researchers but it has not been the same conclusion regarding what factors influence the occurrence of underpricing IPO. This study aims to analyze the underpricing proxied by initial returns and market adjusted abnormal returns and the influence of firm age, issue size, listed boards, lag periods, investor sentiment, IPO volumes, hot and cold issue periods, market volatility, offer risk, offer price, privatization, and industry effect on underpricing. The research sample consisted of 229 companies which made an initial public offering on the Indonesia Stock Exchange in the period 2009-2018. This study uses a stepwise multiple regression analysis method. The results of this study found a significant relationship between issue size, IPO volume, offer risk, firm age, time lag, listed board, market volatility, and hot market with underpricing. This study also found an insignificant relationship between offer price, investor sentiment, privatization, and industry effect with underpricing. On average, IPOs in Indonesia experience an underpriced of 29.83%, underpricing is more common in the Indonesian stock market. Investors can take advantage of this condition to get capital gains and companies that intend to go public need to anticipate underpricing."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yifani Andi Soekrisno
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai tarik ulur antara sistem pemerintahan presidensial dan parlementer dalam sistem ketatanegaraan Indonesia masa Orde Baru dan pascaamandemen UUD 1945 ditinjau dari hubungan antara eksekutif dengan legislatif. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yang mengolah data dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, UUD 1945 ataupun UUD NRI 1945 sama-sama belum memberikan gambaran yang utuh mengenai sistem pemerintahan yang dianut oleh Indonesia sehingga menimbulkan tarik ulur antara sistem pemerintahan presidensial dan parlementer, khususnya dalam masa Orde Baru dan pascaamandemen UUD 1945. Namun, sudah terdapat perbaikan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, yang mengandung karakteristik sistem pemerintahan yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia saat ini.

ABSTRACT
The thesis discusses the trade-off between presidential and parliamentary governmental system in constitutional system of Indonesia that had been applied in New Order Era and post-amendment of the 1945 Constitution, which is reviewed in terms of the relationship between executive and legislative. This research is a normative law research, which uses qualitative approach in its data processing. According to the result of research, both UUD 1945 and UUD NRI 1945 have not yet provided a complete picture of governmental system of Indonesia, therefore, it has been creating a trade-off between presidential and parliamentary governmental system, especially in New Order Era and post-amendment of the 1945 Constitution. However, there are some particular improvements in constitutional system of Indonesia that encompasses characteristic of governmental system, which could be suitably applied in recent times.
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widiyati
"Sejak Orde Baru pemerintah Indonesia telah menaruh perhatian yang besar terhadap pembangunan prasarana. Sementara issue sumber daya manusia (SDM) mulai berkembang pada akhir Peta V dan awal Pelita VI. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa Investasi fisik maupun Investasi mutu modal manusia sangat dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Hai tersebut yang melatarbelakangi penelitian dengan Judul: Trade-off antara investasi fisik dan Investasi mutu modal manusla sebagai penentu pertumbuhan ekonomi.
Adapun model yang digunakan adalah model Yuji dan lee yang diformulasikan sebagal : g = βo + β1 sk + β2 sh + β3 n + β4 Y (0) + e dimana g adalah pertumbuhan ekonomi yang didekati dengan tingkat pertumbuhan pendapatan per penduduk usia kerja, sk adalah investasi fisik yang didekati dengan ratio PMTDB dengan PDRB, sh adalah investasi mutu modal manusia yang didekati dengan tingkat partisipasi sekolah, n adalah tingkat pertumbuhan populasi yang didekati dengan tingkat pertumbuhan penduduk usia kerja dan Y (0) adalah endowment awal yang didekati dengan PDRB per penduduk usia kerja pada tahun awal penelitian. Hipotesa yang diajukan bahwa sk, sh berarah positip sementara n dan Y(O) berarah negatip. Arah negatip Y (0) untuk melihat apakah terjadi kecenderungan konvergensi pada daerah penelitian.
Data yang dipakai berasal dari 27 propinsi di Indonesia selama tahun 1987-1994. Untuk melihat keadaan nasional dipakai data cross section tahun 1994 sedang keadaan regional dipakai gabungan data time series dan data cross section. Dalam data panel dilakukan pemilahan sampel menjadi tiga kategori:pertama pemilahan atas dasar regional yaitu meliputi KBI dan KTI, kedua pemilahan atas dasar tingkat pendapatan meliputi daerah dengan tingkat pendapatan tinggi dan daerah dengan tingkat pendapatan rendah dan ketiga pemilahan atas dasar kesamaan struktur ekonomi.
Estimasi dilakukan dengan metode statistik dan ekonometrik. Estimasi data cross section menggunakan OLS sedangkan estimasi data panel memakai SUR. Hasil estimasi memperlihatkan bahwa secara nasional kecenderungan konvergensi tidak terbukti. Kecenderungan konvergensi tampak pada KBI maupun kelompok D2 yang anggotanya sebagian besar berada di pulau Jawa. Sementara efek trade-off secara nasional adalah positip pada saat investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar dan menjadi negatip pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat pendidikan menengah. Dengan demikian Investasi fisik lebih berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pada tingkat regional efek trade-off bervariasi. Pada KTI efek trade-off adalah negatip yang memperlihatkan bahwa Investasi fisik lebih dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, sementara pada KBI Investasi mutu modal manusia sangat berperan terhadap pertumbuhan pada saat tingkat partisipasi sekolah dasar dijadikan proksi terhadap Investasi mutu modal manusia. Pada daerah yang memiliki tingkat pendapatan tinggi dan rendah, efek trade-off adalah positip pada saat investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar dan menjadi negatip pada saat didekati dengan tingkat partisipasi sekolah menengah. Hasil estimasi data panel yang ketiga, pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar efek trade-off pada semua kelompok adalah posiilp kecuali kelompok D4. Pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah menengah efek trade-off pada semua kelompok negatip kecuali kelompok Di. Hal ini herarti pada daerah Industri, Investasi mutu modal manusia memiliki peran lebih dalam pertumbuhan ekonomi sedangkan pada daerah pertanian Investasi fisik lebih dibutuhkan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Putri Manvi, autho
"ABSTRAK
Dalam lingkup rumah tangga-mikro, orang tua memegang peran penting
dalam menentukan kualitas anak. Teori klasik Becker dan Lewis (1974)
membuktikan keterbatasan pendapatan dalam rumah tangga membuat orang tua
menghadapi trade-off antara jumlah anak dan kualitas anak. Studi ini bertujuan
melakukan pengujian teori Becker secara empiris di Indonesia. Menggunakan data
IFLS4 dan metode OLS, ditemukan hubungan positif antara jumlah anak dan lama
sekolah. Hal ini mengindikasikan tidak terdapat trade-off antara kuantitas dan
kualitas anak usia 7-24. Selanjutnya, variabel tingkat pencapaian pendidikan juga
digunakan dalam uji ini sebagai pendekatan kualitas pendidikan lainnya.
Menggunakan metode order logit, hasil pengujiannya mendukung temuan
sebelumnya yaitu tidak terdapat trade-off antara jumlah anak dan tingkat
pencapaian pendidikan anak.

ABSTRACT
Parents play an important role in determining the quality of children at
home production. Classical theory of Becker and Lewis (1974) had proven that
there is trade-off between quantity and quality of children because of their low
income parents. This study aim for testing the Becker’s theory empirically in
Indonesia by using the data IFLS 4 and OLS method. It is found that there is a
positive relationship between number of children and years of schooling. This
study indicates that there is no trade-off between quantity and quality of children
ages 7-24. Furthermore, educational attainment level is also tested as an approach
another education quality. By using order logit method, the test results support
previous findings that could not find trade-off between number of children and
level of educational attainment of children in Indonesia."
2014
S55265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raina Allya Hartawan
"Dalam konteks pemasaran, teknologi dan internet telah memberikan dampak lintas batas dan menciptakan paradigma baru untuk para pelaku bisnis dimana internet dan teknologi sebagai sarana pemasaran dalam pasar, pelaku bisnis maupun perusahaan dapat memenuhi willingness to buy dan customer satisfaction yang dimiliki oleh konsumen. Tercatat, faktor yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut ialah kesesuaian informasi dengan produk pada saat produk tersebut sampai ke tangan konsumen. Produk kosmetik merupakan salah satu pasar konsumen yang berkembang paling pesat di e-commerce dan menjadi kategori produk yang paling banyak dicari pada e-commerce, termasuk Shopee. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh augmented reality terhadap customer satusfaction dan willingness to buy yang dimediasi dengan customer experience, serta efek moderasi trust dan trade-off between price and value dan trust pada generasi Z yang mengkonsumsi Maybelline di aplikasi Shopee. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik purposive sampling pada 150 responden yang didapatkan melalui online questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa augmented reality berpengaruh secara signifikan terhadap willingness to buy dan customer satisfaction. Selain itu, customer experience memediasi pengaruh augmented reality dengan customer satisfaction dan willingness to buy. Selanjutnya, trade-off between price and value dan trust tidak memoderasi hubungan antara. augmented reality dengan customer experience.

In the context of marketing, technology and the internet have had a cross-border impact and created a new paradigm for business people where the internet and technology support towards marketing in the market, business people and companies can meet the willingness to buy and customer satisfaction. It is noted that the factor that can fulfil the wants and needs of these consumers is the gap between perceived and expectation of the information of the product. Cosmetic products are one of the fastest growing consumer markets in e-commerce and are the most sought product category in e-commerce, including Shopee. This study aims to analyze the effect of augmented reality on customer satisfaction and willingness to buy mediated by customer experience, as well as the moderating effect of trust and the trade-off between price and value in the Zs who consume Maybelline in the Shopee application. The study used a quantitative approach through purposive sampling technique on 150 respondents obtained through an online questionnaire. The results showed that augmented reality had a significant effect on willingness to buy and customer satisfaction. In addition, customer experience mediates the effect of augmented reality on customer satisfaction and willingness to buy. Furthermore, the trade-off between price and value and trust does not moderate the relationship between. augmented reality with customer experience."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>