Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139893 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paramastri Pramusita
"Ketertarikan interpersonal dapat dibentuk oleh (a) jarak psikologis seseorang dari target (pengalaman subjektif yang target dekat atau jauh dari dirinya) dan (b) penafsiran kualitas target dibanding dengan diri (lebih baik atau lebih buruk daripada dirinya). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Park et al., (2015) pada penelitian ini diduga bahwa ketika mengevaluasi target yang berada dekat secara psikologis, rincian kontekstual yang konkrit (misalnya, bagaimana kinerja target mempengaruhi evaluasi diri pria pada saat itu) dapat menentukan ketertarikan pria terhadap target wanita. Penelitian ini juga mengusulkan rasa malu sebagai moderator akan menentukan kenaikan atau penurunan pada tingkat ketertarikan pria. 126 mahasiswa pria yang dibagi menjadi empat kelompok yang berbeda diminta untuk membaca sebuah artikel tentang wanita dalam empat variasi kondisi perbandingan kinerja (lebih baik vs lebih buruk) dan kondisi malu (malu rendah dan malu tinggi). Penelitian ini mengungkapkan bahwa, kontras dengan penelitian sebelumnya, dalam kondisi spasial dekat pria menunjukkan daya tarik yang lebih besar terhadap perempuan yang ditampilkan kinerja yang lebih baik dari diri mereka sendiri.

Interpersonal attraction may be shaped by (a) one?s psychological distance from a target (the subjective experience that a target is close to or far from the self) and (b) the perceived standing of a target on a trait relative to the self (as better or worse than the self). Based on the result of previous study by Park et al., (2015) this research proposes that when evaluating psychologically near targets, concrete contextual details of the environment (e.g., how a target?s performance affects self-evaluations in the moment) may determine individuals? attraction toward targets. This research also proposes that shame as moderator will determine increment or decrement on level of men?s attraction. 126 male college students whom divided into four different group were asked to read an article about a women in four different variety of performance comparison (outperform vs underperform) and shame-triggering (high shame vs low shame) condition. This research revealed that, contrast to the previous study, in spatially near condition men showed greater attraction toward women who displayed better performance than themself"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Dewi Sekarlangit
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh perbandingan kinerja terhadap ketertarikan laki-laki pada perempuan dalam konteks jarak psikologis spasial dekat yang dimoderasi oleh rasa iri dengan menggunakan desain eksperimental between-subjects design 2x2. Penelitian ini melibatkan 120 mahasiswa laki-laki Universitas Indonesia sebagai partisipan penelitian untuk mengungkapkan ketertarikan yang terbentuk ketika laki-laki merasa lebih baik (atau lebih buruk) dalam hal kinerja dibandingkan seorang perempuan dan melihat efek moderasi salah satu emosi yang muncul, yaitu rasa iri (tinggi atau rendah) terhadap hubungan pengaruh tersebut. Kinerja yang dimaksud meliputi pencapaian akademis dan non-akademis yang diperoleh sebagai mahasiswa. Rasa iri diharapkan timbul setelah dilakukan perbandingan kinerja yang dimiliki dengan kinerja seorang perempuan. Berdasarkan teknik analisis moderator yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh perbandingan kinerja pada ketertarikan, serta terdapat efek moderasi rasa iri dalam pengaruh perbandingan kinerja pada ketertarikan laki-laki terhadap perempuan dalam konteks jarak psikologis spasial dekat.

This research has conducted to see the influence of performance comparison on men?s attraction to women in psychological distance spatially near moderated by envy with between-subject design 2x2 experimental design. This research involve 120 male college student from University of Indonesia as a participant to reveal the attraction that formed when men feels outperformed (vs underperformed) by women in a context of performance and to see the effect of moderation from one of emotion that come out, that is envy (high or low), on that causality. Performance in this research is an academic or non-academic achievement as a college student. Envy is come from a comparison between their performance and women?s performance. Based on the moderator analysis, the result is there is an effect of performance comparison on attraction, and there is moderation effect of envy on effect of performance comparison on men?s attraction to women in psychological distance spatially near."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Bellafaransi
"ABSTRAK
Tingkat pelanggaran lalu lintas di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Faktor yang menjadi penyebab pelanggaran lalu lintas ini terbagi menjadi faktor internal yaitu karakteristik pengemudi, dan faktor eksternal yaitu situasi lalu lintas di jalan raya seperti kepadatan lalu lintas. Pada karakteristik pengemudi, terdapat perbedaan perilaku pada pria dan wanita dalam berkendara. Walaupun begitu, baik pria dan wanita memiliki kesamaan aktivitas yang dilakukan saat mengendarai mobil, yaitu mendengarkan musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari genre musik dan kepadatan lalu lintas terhadap perilaku pengendara mobil pria dan wanita, yang dilihat dari jumlah pelanggaran, kecepatan rata-rata, dan frekuensi pengereman. Sementara genre musik yang diujikan adalah musik pop, jazz, dan rock. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan driving simulator dan kuesioner perilaku pengendara DBQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genre musik mempengaruhi perilaku seseorang dalam berkendara. Baik pria maupun wanita memiliki kecenderungan berperilaku lebih baik ketika diperdengarkan musik jazz dan berperilaku paling agresif ketika diperdengarkan musik rock.

ABSTRACT
The number of traffic violations in Indonesia is always increasing for years. This might be caused by the internal factors, which is the characteristic of the driver, and the external factors, which is the traffic situation such as traffic density. Driving behavior of men are women tends to be different. However, they have similarity in activities performed while driving, which is listening to music. This study aims to determine the effect of music genres and traffic density on the driving behavior of men and women, which could be seen from the number of violations, average speed, and braking frequency. The music genres which are being tested is pop, jazz, and rock. This research was conducted by using a driving simulator and driving behavior questionnaire (DBQ). The results showed that the music genres affect a person's driving behavior. Both men and women have a tendency to behave better in driving when jazz was played, but behave more aggressively in driving when rock was played.
"
2015
S60096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasin Rina Patricia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S2014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanno Rachmat
"Previous studies showed that social distance has an important role in explaining donation behavior. This is built on the notion that a person is more likely to give donation to someone with similar group memberships. However, each person has different levels of proximity (or distance) towards the target with group memberships. Objective/y, they may have the same social background. Subjectively, however, the person may perceive that their personal identity not closely related to the social group in common that might cause to perceive a distant to the target and cosequently would not be able to increase donation behavior. This study attempted to further understand the relationship of social distance with donation behavior by examining the fusion identity as moderator. One hundred and ten undergraduate Muslim students of Universitas Indonesia (M=19.87, SD=1. 10) were recruited as participants. We used 2 (social distance: near vs. distant) x 2 (identity fusion: high vs. low) between subject design. The analysis showed that 15.30% variance donation behavior can be explained by social distance, F(5,104)= 3.756, p= 0.04, though social distance did not have a significant unique effect to wards donation behavior. However, there was a significant interaction effect between social distance and identity fusion 0.456, SE: 0187, 9500 0/ [0.086, 0.826], t= 2.443. p= 0.016268, 95% CI [min 1235, min 0.173], t: min 2. 631, p= 0.010) but not when the identity fusion is high). Specially, social distance affected donation behavior when the identity fusion is low (b: min 0. 704, SE: 0."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2018
150 JPS 15:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cendy Yudha Merdeka
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kualitas kelekatan remaja dengan Ibu dan Ayah terhadap emosi malu dan emosi bersalah. Responden penelitian ini adalah 439 remaja yang berusia 15?19 tahun. Kualitas kelekatan remaja dengan orang tua diukur dengan IPPA (Parent Version) yang dikembangkan oleh Armden dan Greenberg (1987). Emosi malu dan emosi bersalah diukur dengan TOSCA-3 yang dikembangkan oleh Tangney dan Dearing (2002).
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas kelekatan remaja dengan orang tua (Ibu dan Ayah) dan emosi malu. Di sisi lain, terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas kelekatan remaja dengan orang tua (Ibu dan Ayah) dan emosi bersalah.

This study aimed to test the relationship of adolescent attachment quality with Mother and Father toward shame emotion and guilt emotion. Respondents of this study are 439 adolescents aged 15-19 years. The quality of adolescent attachment to Mother and Father is measured with IPPA (Parent Version) developed by Armden and Greenberg (1987). Shame and guilt is measured with TOSCA-3 developed by Tangney and Dearing (2002).
In this study, it was found that there is no significant relationship between adolescent attachment quality to parents (Mother and Father) and shame, but there is significant relationship between adolescent attachment quality to parents (Mother and Father) and guilt.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deltadi Rachman Nurwijayanto
"Sukuk merupakan instrumen pasar keuangan Islami yang saat ini semakin populer. Tetapi, jumlah sukuk yang terbatas dapat mengindikasikan bahwa portfolio sukuk belum terdiversifikasi dengan baik dan dapat diartikan memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki kinerja lebih rendah dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Penelitian ini bertujuan tu1tuk membandingk:an kinerja portfolio sukuk dengan portfolio obligasi konvensional, dan pengaruh jumlah emisi terhadap kinerja portfolio. Dari sisi return temyata portfolio sukuk tidak memberikan return yang berbeda dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Sementara itu dari sisi resiko, portfolio sukuk memiliki resiko yang lebih rendah dilihat dalarn hubungannya dengan resiko sistematiknya, walaupun secara resiko total sukuk memiliki resiko lebih tinggi dibandingk.an dengan portfolio obligasi kovensional. Portfolio sukuk memiliki kinerja lebih baik terhadap resiko totalnya dan sebaliknya terhadap resiko sistematiknya. Terhadap penambahan jumlah emisi, sukuk akan memberikan pengaruh terhadap kinerja portfolio sukuk, dimana hal tersebut tidak berlaku pada portfolio obligasi konvensional.

Sukuk is an Islamic financial market instruments are now increasingly popular. However, a limited number of sukuk may indicate that the portfolio of sukuk yet well diversified and can be interpreted more likely to have lower performance compared with cnnventional bond portfolio. This study aimed to compare the performance of sukuk portfulio with conventional bond portfolio, and the effect of emissions on the performance of the portfolio. From the side of sukuk portfolio return has no different returns compared with conventional bond portfolio. Meanwhlle in terms of risk, portfolio of Sukuk has a lower risk seen in relation to its systematic risk, although at the total risk, sukuk has higher risk. Portfolio sukuk has better performance against the risk of total and contrary to its systematic risk. Addition of total emissions will impact on the performance of sukuk portfolio, whlch it does not apply to conventional bond portfolio."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33513
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
"Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, η2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial.

This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, η2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p=0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
"Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, ?2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial.

This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, ?2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= - 2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Chrystine
"Penelitian ini menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap ketertarikan seseorang untuk melamar, yang dimoderasi oleh jenis kelamin. Subyek penelitian ini ialah para mahasiswa angkatan 2010, 2009, dan 2008 yang masih mengenyam perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen untuk pengambilan datanya, dengan dua buah poster lowongan kerja dari organisasi yang berbeda dan merepresentasikan budaya organisasi yang juga berbeda dan kuesioner untuk mengetahui ketertarikan tiap responden. Analisis data dilakukan dengan metode Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis kelamin tidak memoderasi pengaruh antara budaya organisasi terhadap ketertarikan seseorang untuk melamar.

This study analyzes the impact of organizational culture towards applicant's attraction which is moderated by gender. The object studied is the bachelordegree students from batch of 2010, 2009, and 2008, who are still currently taking classes in Faculty of Economics in University of Indonesia. This study uses quasiexperiment method to collect the data needed, with two posters of job vacancy from two different organizations representing two different organizational culture and questionnaires to know the applicant?s attraction. The data are analyzed using Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). The result of this study shows that the gender does not moderate the impact of organizational culture towards the applicant?s attraction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>