Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masitoh Intan Surulloh
"ABSTRAK
Manajeman laba dengan menggunakan perataan laba adalah hal yang umum dilakukan di indusri perbankan. Perataan laba di dasari oleh tujuan bank agar laporan keuangan terlihat stabil. Bank mencadangkan kelebihan labanya saat kondisi ekonomi baik dan kemudian melaporkannya saat kondisi ekonomi sedang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Produk Domestik Bruto (GDP), ukuran bank (total aset), ROA (Return on Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), risiko kredit bermasalah, dan LDR (Loan to Deposit Ratio) mempengaruhi secara signifikan peluang tindakan perataan laba pada bank konvensional di Indonesia. Penelitian menggunakan 78 sampel bank konvesional di Indonesia periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan variabel dependen perataan laba. Penelitian menemukan bahwa GDP, ukuran perusahaan, ROA dan CAR berpengaruh signifikan terhadap peluang tindakan perataan laba, sedangkan EBTP, risiko kredit bermasalah dan LDR tidak berpengaruh terhadap peluang bank melakukan tindakan perataan laba.

ABSTRACT
Earning management through income smoothing are a common practices in banking industries. Income smoothing are driven by a purpose to having a stable income reporting. Banking use the loan loss provison as a tools of this practices. They reserve the abnormal income in a good year and reported it in a bad year. This research is to examine whether GDP (Gross Domestic Product), bank size (total asset), ROA (Return On Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), non performing loan risk, LDR (Loan To Deposit Ratio) are significantly impacted to the probability of income smoothing of Indonesian conventional bank. Research explore income smoothing practices on a sample of 78 conventional banks in Indonesia on period 2006 up to 2014. Research are using logistic regression model with income smoothing as the dependent variable. Research find that GDP, bank size, ROA, CAR are significantly impact to income smoothing, while EBTP,non performing loan risk and LDR doesn?t impact to income smoothing"
2016
S65643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor finansial yang mempengaruhi praktik perataan laba. Penelitian ini melibatkan 80 perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil 3 tahun penelitian mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2007."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khania Andini
"ABSTRAK
Salah satu sarana penting bagi calon investor untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan penerbit saham yang akan dibeli. Publikasi laporan keuangan yang mempunyai kandungan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan akan direaksi oleh para pelaku pasar. Tetapi, banyak para calon investor dan pemakai laporan keuangan lain tidak memperhatikan proses penyusunan laporan keuangan, sehingga manajemen bertindak oportunistik memicu timbulnya disfunctional behaviour berupa praktik manajemen laba (earning management) salah satunya praktik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan laba (income smoothing) diproksikan dengan diskresioner akrual yang merupakan penggunaan keleluasaan manajemen sebagai kebijakan yang subjektif dalam memilih metode akuntansi untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan reaksi pasar yang diproksikan melalui abnormal retun saham dan volatilitas saham antara :
1) perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan yang tidak melakukan perataan laba (non-smoother);
2) antara perusahaan besar yang melakukan perataan laba (big smoother) dengan perusahaan kecil yang melakukan perataan laba (small smoother).
Populasi dari penelitian ini adalah 132 perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2006-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh 75 perusahaan sebagai sampel akhir untuk setiap periodenya. Hasil penelitian menggunakan uji non-parametrik two independent samples test dengan metode Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% terdapat perbedaan reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non- smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485); dan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non-smoother) (Z=- 4,250 sign=0,0105). Selanjutnya, reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -7,852 dan probabilitas signifikansi 0,032. Sedangkan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -5.912 dan probabilitas signifikansi 0,028.

ABSTRACT
One of important factor for inventors to make investment decision in capital market is financial report. Publicly financial report which has relevant information will be reacted by market player. Many investors and other users of financial report do not pay attention to the process of publishing financial report, so it pushes the emergence of dysfunctional behaviours like earning management practices, such as income smoothing. Income smoothing is proxied by discretionary accruals as a difference of total accruals and non-discretionary accruals.
The research aims to analyze the difference of market reaction proxied by abnormal return and volatility of stock between :
1) Income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother);
2) Income smoothing big companies (big-smoother) and Income smoothing small companies (small-smoother).
Population of this research is 132 manufactured companies listed in JSX during 2006-2010. Using purposive judgement sampling method, 75 companies were taken to become final samples for each period. The result with two independent samples test Kolmogorov-Smirnov Z (sign 5%) shows that there was a difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485), and either was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-4,250 sign=0,0105).
In otherwise, the result shows that there was significant difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing big companies (big-smoother) and income smoothing small companies (small- smoother) (Z=-7,852 sign=0,032)., and either / neither was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing big companies (big- smoother) and income smoothing small companies (small-smoother) (Z=-5.912 sign=0,028)."
2013
S44702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Claudia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh hipotesis income smoothing dengan menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP . Dengan menggunakan sampel 35 bank konvensional di negara-negara ASEAN 5 selama periode 2001-2015, penelitian ini tidak menemukan bukti kuat terhadap perilaku income smoothing dengan PPAP. Selain itu, praktik income smoothing dengan PPAP oleh bank cenderung tidak terpengaruh oleh peraturan minimum bank, periode resesi dan profitabilitas bank. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat dikarenakan penetapan standar PPAP yang lebih konservatif, dimana ASEAN telah mengadopsi ketentuan PPAP yang lebih ketat dan manajemen risiko yang lebih kuat, sehingga hal ini tidak memberikan celah bagi manajer untuk melakukan praktik income smoothing dengan PPAP.

This study aims to examine the effect of income smoothing hypothesis using loan loss provisions. Using a sample of 35 conventional banks in ASEAN 5 countries during the period 2001 2015, this study found no strong evidence of income smoothing behavior using loan loan provisions. In addition, the practice of income smoothing with loan loss provosions by banks is less likely to be affected by minimum bank regulation, recession period and bank profitability. The absence of these effects could be due to the establiment of more conservative loan loss provision standards, which ASEAN has adopted stricter provisioning requirements and stronger risk management, so this does not provide a gap for managers to do income smoothing using loan loss provisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrina Febriantika Agwizelly
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan NPF/NPL serta faktor-faktor yang mempengaruhi pada bank umum syariah dan bank umum konvensional di Indonesia setiap tahunnya. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap NPF bank umum syariah dan NPL bank umum konvensional. Faktor-faktor determinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Financial Growth/Loan Growth (FING/LOANG). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan Non Performing Financing/Non Performing Loan (NPF/NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK) kecuali pada tahun 2007, Kualitas Aktiva Produktif (KAP) kecuali pada tahun 2009 dan 2011, Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Financial Growth/Loan Growth (FING/LOANG) yang signfiikan antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. Selain itu ditemukan bahwa pada bank umum syariah, faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap NPF bank adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP). Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang negatif, sedangkan KAP memiliki pengaruh yang positif terhadap NPF bank umum syariah. Sedangkan CAR dan FING tidak mempengaruhi NPF bank umum syariah. Sementara itu, pada bank umum konvensional, DPK, KAP, CAR, dan LOANGt-2 memiliki pengaruh signifikan positif. Hasil dari penelitan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi industri perbankan syariah di Indonesia dalam hal meningkatkan manajemen risiko keuangan.

This research aimed to find the differences of NPF/NPL and other factors in Islamic and convenstional bank each year. In addition, researcher wants to find out how the independent variables influences NPF on Islamic banks and NPL on conventional banks. Determinant factors used in this research are Dana Pihak Ketiga (DPK), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Capital Adequacy Ratio (CAR), and Financial Growth/Loan Growth (FING/LOANG). Result shows that there are significant differences of NPF/NPL, DPK (except in 2007), KAP (except in 2009 and 2011), CAR, and FING/LOANG between islamic banks and conventional banks. Furthermore, there was also found that Dana Pihak Ketiga (DPK) and Kualitas Aktiva Produktif (KAP) are the significant factors that influences NPF on Islamic bank. Dana Pihak Ketiga (DPK) has a negative effect while KAP has a positive effect on Islamic bank?s NPF, while CAR and FING wasn?t influencing islamic bank?s NPF at all. Meanwhile, DPK, KAP, CAR, and LOANGt-2 has positive and significant effect on conventional bank?s NPL. The result of this study may give benefit to the Islamic banking industry in Indonesia on improving financing risk management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigid Eko Pramono
"Dalam situasi krisis keuangan, kinerja bank Islam seluruh dunia relatif lebih stabil dibandingkan dengan bank konvensional. Salah satunya disebabkan oleh manajemen risiko pembiayaan melalui pengaturan provisi kerugian pembiayaan pada bank Islam yang dinamis dan lebih berhati-hati.
Penelitian ini membahas provisi kerugian pembiayaan pada bank Islam dan pengaruhnya terhadap perilaku perataan laba dan efek prosiklikal untuk konteks lintas negara. Analisis dilakukan dengan memisahkan provisi untuk tujuan diskresioner dan non-diskresioner. Hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa provisi kerugian pembiayaan digunakan bank Islam untuk tujuan non-diskresioner, namun tidak untuk tujuan diskresioner termasuk untuk tujuan perataan laba.
Selain itu, hasil pengujian memperlihatkan pula hubungan negatif antara provisi non-diskresioner dengan pertumbuhan pembiayaan, dan karenanya provisi non-diskresioner pada bank Islam bersifat prosiklikal. Sebaliknya, provisi diskresioner tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan.
Hasil pengujian lebih lanjut menunjukkan pula bahwa bank Islam, yang berkapitalisasi besar atau struktur asetnya fokus pada pembiayaan, cenderung menetralisir efek prosiklikal dari provisi non-diskresioner melalui perilaku perataan laba. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan regulator untuk menerapkan kebijakan sistem provisi dinamis pada bank Islam dengan lebih difokuskan pada bank yang cenderung menunjukkan efek prosiklikal, yaitu bank yang kurang kapitalisasi atau bank yang struktur asetnya fokus pada non-pembiayaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2111
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Frisca Winnei Melysa
"Income smoothing merupakan manajemen laba yang dilakukan agen dalam rangka mengurangi volatilitas laba yang terdapat di perusahaan. Masalah ini muncul dikarenakan masalah agensi dan adanya pelaporan discretionary accruals dalam perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh cash holdings dan changes in cash holdings terhadap praktik income smoothing. Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) cash holdings tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik income smoothing, (2) changes in cash holdings yang tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik income smoothing.

Income smoothing is an earning management in order to reduce companyy?s accounting income volatilities. This issue has arisen because there are agency problems between agent and principal, and discretionary accrual reporting; when managers are allowed to choose an appropriate accounting method to their discretion. This paper analyzes whether cash holdings and positive changes in cash holdings affect income smoothing in Indonesian Companies Listed in IDX from 2007-2011. Linear regression was used to analyze data.
The result shows: (1) cash holdings has no significant effect on income smoothing, and (2) changes in cash holdings has no significant effect on income smoothing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Putri Hiranyawati
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh profitabilitas dan financial leverage pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 ndash; 2015. Profitabilitas sebagai variable bebas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On Equity ROE dan financial leverage juga sebagai variable bebas lainnya diukur dengan Total Debt to Total Assets DTA . Perataan laba sebagai variable bebas diukur dengan Net Income NI . Analisis model dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi logistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap perataan laba, sedangkan financial leverage memiliki pengaruh yang negative dan signifikan terhadap perataan laba.

This study aims to examine the effect of profitability and financial leverage on income smoothing of the listed company in Indonesia Stock Exchange Period 2006 2015. Profitability as independent variable measured by Return On Equity ROE and financial leverage as another independent variable measured by Total Debt to Total Asset DTA . Income smoothing as dependent variable measured by Net Income NI . Method analyzes in this research were conducted with Regression Logistic Analyze.
The results showed that profitability has a positive impact but not significant effect on income smoothing. Meanwhile, financial leverage has a negative and significant effect on income smoothing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Anindyajati
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana untuk menerapkan Liquidity Coverage Ratio (LCR) kepada seluruh bank umum konvensional di Indonesia, penerapan LCR ini akan menjadikan Bank dalam Kelompok Berdasarkan Modal Inti 1 (KBMI 1) yang saat ini tidak diwajibkan untuk menghitung dan memenuhi LCR, kedepannya akan diwajibkan memenuhi dan melaporkan LCR. Oleh karena itu, dalam rangka persiapan pemenuhan LCR bagi KBMI 1, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Liquidity Coverage Ratio (LCR). Penelitian ini juga mengkaji perbedaan determinan LCR antara sebelum dan selama pandemi Covid-19. Analisis menggunakan regresi dengan data panel menggunakan data rasio keuangan bank sebagai faktor determinan LCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran bank (SIZE), rasio kecukupan modal (CAR), current account saving account per total dana pihak ketiga (CASA), return on asset (ROA), loan to deposit ratio (LDR) dan suku bunga bank sentral berpengaruh terhadap LCR. Penelitian ini menemukan perbedaan determinan LCR antara sebelum dan saat pandemi Covid-19. Faktor-faktor yang mempengaruhi LCR sebelum pandemi adalah CASA, CAR, NPL, ROA dan suku bunga acuan bank sentral. Sedangkan pada masa pandemi faktor yang mempengaruhi LCR adalah CASA, CAR dan LDR

The Financial Services Authority (FSA) plan to applies Liquidity Coverage Ratio (LCR) to all conventional commercial banks in Indonesia, this implementation of LCR will make Banks in Group Based on Core Capital 1 (KBMI 1) which is currently not required to calculate and fulfil LCR limit, in the future required to fulfil and report LCR. Therefore, in order to make preparations for the fulfilment of the LCR for the KBMI 1, research is needed to examine what factors affect the Liquidity Coverage Ratio (LCR). This study also examines the difference LCR determinants between before and during pandemic Covid-19. The analysis use regression with panel data using bank’s financial ratio as the determinant factors of LCR. The results showed that bank size (SIZE), capital adequacy ratio (CAR), current account per total third party fund (CASA), return on assets (ROA), loan to deposit ratio (LDR) and central bank interest rates had an effect on the LCR. This research found several differences in the LCR determinants between before and during pandemic Covid-19 situation. Factors that affect LCR before the pandemic are CASA, CAR, NPL, ROA and BI rate. Meanwhile, during the pandemic, factors that affect LCR are CASA, CAR and LDR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melania
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara derivatif lindung nilai dan karakteristik keuangan perusahaan di industri perbankan; serta pengaruh penggunaan derivatif lindung nilai terhadap praktik manajemen laba akrual dalam penentuan strategi income smoothing. Penelitian ini menggunakan data observasi sejumlah 150 firm-years yang terdiri dari 30 bank konvensional selama periode 2011-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank yang menggunakan derivatif memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar, leverage yang lebih rendah, kesempatan untuk bertumbuh yang lebih tinggi,dan tingkat financial distress yang lebih tinggi; sedangkan tingkat likuiditas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan derivatif.
Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa penggunaan derivatif berkorelasi negatif dengan praktik manajemen laba akrual. Penggunaan derivatif menjadi sinyal positif bagi pemegang saham yang menunjukkan bahwa manajemen memiliki kompentensi dalam mengurangi volatilitas laba, sehingga manajemen tidak memiliki insentif untuk melakukan praktik manajemen laba akrual dalam rangka mengurangi eksposur terhadap risiko dan melakukan perataan laba.

The objective of this study is to examine the relationship between hedging derivatives and financial attributes of the banks; and the impact of hedging derivatives on discretionary accruals for income smoothing decision in banking industry. This study uses data from 150 firm-year observations drawn for 30 banks covering 2011 to 2015.
The empirical results show that size, leverage, growth opportunity, and financial distress have significant relationship with hedging derivatives; meanwhile liquidity does not have any significant relationship. Banks that utilise hedging tend to be larger in size and exhibit lower leverage, higher growth opportunity, and higher financial distress as well.
In addition, this study reports that hedging derivatives and earnings management display an inverse relation. Hedging derivatives can be positive signal for shareholders which shows that management has competency to reduce earnings volatility, thus management does not have any incentives to use discretionary accruals in order to mitigate their risk exposure and smooth their earnings.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>