Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cassandra Nadia Arviani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai bagaimana pendidikan inklusif dalam peraturan
perundang-undangan di Indonesia memenuhi hak atas pendidikan untuk anak
berkebutuhan khusus. Lebih lanjut dilihat bagaimana pelaksanaan peraturan yang ada
serta bagaimana pandangan masyarakat terkait peraturan maupun pelaksanaan
peraturan tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian
kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan dengan wawancara dan
observasi pada SD Laboratorium PGSD FIP UNJ dan SDN Cijantung 01 Pagi. Hasil
penelitian ini menunjukkan perlu adanya peraturan yang mengatur lebih terperinci
terkait pelaksanaan pendidikan inklusif, serta diperlukannya pembinaan, pengawasan,
serta evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif.

ABSTRACT
This research discusses whether inclusive education as regulated in the Indonesian
laws and regulations fulfills the right to education for children with special needs.
Furthermore, it also examines how the laws and regulations are implemented and
how the society views these laws and regulations and their implementations. This
research employs the qualitative method. Data is obtained through literary research as
well as field research in the form of interviews and observations at SD Laboratorium
PGSD FIP UNJ and SDN Cijantung 01 Pagi. The research shows that there needs to
be more detailed laws and regulations regarding the delivery of inclusive education,
as well as guidance, supervision, and evaluation regarding the implementation of
inclusive education."
2016
S63728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syarif Hidayatullah
"Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga.
Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan.

The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience.
Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future.
Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Pratiwi
"Penelitian ini membahas mengenai kegemaran anak-anak tingkat sekolah dasar khususnya kelas 4, 5, dan 6, terhadap bacaan anak yaitu komik dan cerita rakyat. Penelitian ini merupakan hasil studi kasus yang dilaksanakan di SDN Cipete Selatan 01 Pagi Jakarta Selatan pada tanggal 5 Agustus 2002.Penelitian dilakukan tidak untuk membandingkan antara komik dan bacaan cerita rakyat, ataupun mencari tahu mana yang paling disukai anak diantara keduanya secara merinci. Penelitian ini hanya sebatas pada pembuktian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi anak mengenai kegemaran mereka terhadap komik maupun bacaan cerita rakyat.Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada populasi yang diambil dari jumlah seluruh siswa siswi kelas 4, 5, dan 6, yangmembaca bacaan cerita rakyat dan komik. Tehnik pengolahan data mempergunakan persentase. Proses pengolahan dijelaskan.Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden menyatakan dirinya menyukai bacaan cerita rakyat maupun bacaan komik. Faktor-faktor lain yang mendukung kegemaran anak terhadap kedua bacaan tersebut yaitu adanya dukungan dari orang tua dengan cara membelikan komik dan tidak melarang responden membaca komik meskipun mereka tidak memberikan uang secara khusus kepada responden untuk membeli komik. Faktor cerita dan gambar pada komik juga berperan penting. Tema petualangan yang disertai dengan aksi dan laga juga menjadi pilihan terbanyak dari responden, di samping pernyataan bahwa komik dapat diingat lebih lama oleh responden. Hal lainnya yaitu mengenai pernyataan ketidaksetujuan dari sebagian besar responden mengenai asumsi jika komik dikatakan sebagai bacaan yang tidak mendidik.Akhirnya beberapa saran dan masukan penulis ajukan sebagai upaya guna mengetahui perkembangan minat anak terhadap bacaan yang mereka sukai di samping meningkatkan mutu bacaan anak-anak yang pada akhirnya akan memperkaya khasanah dunia bacaan anak-anak. Selain itu peneliti menyarankan kepada pihak sekolah agar lebih dapat mengetahui bacaan apa yang sebenarnya disukai anak-anak, melalui kebijakan pengembangan koleksi di perpustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delfiana Marshella
"Latar Belakang: Susunan gigi anterior merupakan salah satu komponen estetika wajah yang berdampak terhadap persepsi diri anak serta mendorong anak dan orang tua untuk memeriksakan keadaan gigi mulut anak ke dokter gigi. Variasi susunan gigi anterior anak selama periode gigi bercampur, seperti adanya gigi berjejal, gigitan terbuka, posisi gigi yang miring atau rotasi, serta gigi yang cenderung terlihat maju yang dapat terkoreksi dengan sendirinya maupun yang memerlukan perawatan dini setelah penilaian oleh dokter gigi. Tujuan Penelitian: Menganalisis perbedaan antara persepsi diri dan dokter gigi terhadap susunan gigi anterior anak 9-12 tahun di SDN 01 Pademangan Barat Pagi Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi potong lintang di SDN 01 Pademangan Barat Pagi di Jakarta, bulan Desember 2023 menggunakan instrumen kuesioner yang dilengkapi oleh foto intraoral susunan gigi depan anak saat oklusi dari arah sagital, transversal, dan vertikal dalam 5 posisi. Kuesioner persepsi diri anak yang diisi oleh subjek penelitian dan kuesioner penilaian dokter gigi merupakan instrumen yang sama untuk menilai keadaan gigitan dalam, gigitan terbuka, gigi berjejal, gigi berjarak, gigi protrusif, gigitan silang, serta gigi rapi dan sejajar. Uji validasi dan reliabilitas dilakukan sebelum kueseioner digunakan dalam penelitian. Data dianalisis untuk menguji secara statistik perbedaan antara persepsi diri dan penilaian dokter gigi terhadap susunan gigi anterior anak usia 9-12 tahun Hasil: Subjek penelitian ini sejumlah 97 anak dan melibatkan penilaian dari 5 dokter gigi. Persepsi diri dan dokter gigi berbeda bermakna terhadap keadaan gigitan dalam, gigi berjejal di rahang atas, gigi berjarak di rahang atas, dan gigi rahang atas protrusif pada anak (uji Chi-Square, nilai p<0,05). Kesimpulan: Persepsi diri dengan penilaian dokter terhadap susunan gigi anterior anak usia 9-12 tahun pada penelitian ini menunjukkan perbedaan yang bermakna, terutama pada keadaan gigi depan rahang atas.

Background: The anterior teeth alignment is one of the components of facial aesthetics that has an impact on children's self-perception and may encourages children and their parents to check their oral and dental condition by a dentist. Variations in the alignment of children's anterior teeth occur during the mixed dentition period, such as crowding, open bite, tilted or rotated tooth, and protrusive teeth which can be corrected on their own or require early treatment after dentist assessment. Objectives: To analyze differences between self-perception and dentist assessment of anterior teeth alignment in children aged 9--12 years at SDN 01 Pademangan Barat Pagi in Jakarta. Methods: This study was a cross-sectional study at SDN 01 Pademangan Barat Pagi in Jakarta, December 2023 using a questionnaire that completed with children's intraoral photos during occlusion from the sagittal, transverse and vertical dimensions in 5 positions. The children's self-perception questionnaire and dentist assessment questionnaire were identical to assess the condition of deep bite, open bite, crowding, spacing, protrusive teeth, anterior cross bite and well-aligned teeth in subjects recruited for this study. Validity and reliability tests were carried out before the questionnaire was used in the research. Data were analysed to statistically test the differences between self-perception and dentist assessment of anterior teeth alignment in children aged 9-12 years. Results: There were 97 children and 5 dentist involved in this study. Self-perception and dentist assessment were significantly different regarding the condition of deep bite, maxillary crowding, maxillary spacing and protrusive teeth in children (Chi-Square Test, p value <0,05). Conclusion: Self-perception and dentist assessment of anterior teeth alignment in children aged 9-12 years in this study showed significant differences, especially in the condition of the maxillary anterior teeth."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Lastaria
"Infeksi cacing usus Soil-Transmitted Helminthes (STH), yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang masih menjadi salah satu masalah di dunia terutama pada anak-anak di negara berkembang, termasuk Indonesia. Banyak faktor yang berperan terhadap tingginya prevalensi infeksi cacing usus STH, salah satunya adalah gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi cacing usus STH dengan tingkat pendidikan ayah dan ibu pada siswa SDN 09 Pagi Paseban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 8-9 Desember 2010 dengan cara mengumpulkan 93 feses siswa dan dan membagikan kuesioner yang diisi oleh orang tua.
Hasil menunjukkan terdapat 11 siswa (11,8%) terinfeksi cacing usus STH sedangkan 82 lainnya (88,2%) tidak terinfeksi, dengan jumlah infeksi Ascaris terbanyak yaitu 8 siswa (8,6%). Responden perempuan lebih banyak (52,7%) daripada laki-laki (47,3%). Tingkat pendidikan ayah terbanyak adalah kategori tingat pendidikan sedang (61,3%) yaitu SMA, dan tingat pendidkan ibu terbanyak juga pada tingkat pendidikan sedang (55,9%). Pada uji Chi-square, tidak terdapat perbedaan bermakna antara infeksi cacing usus STH dengan jenis kelamin (p=0,439), tetapi terdapat perbedaan bermakna dengan kelas responden (p=0,015). Sementara, pada uji Fisher, tidak terdapat perbedaan makna antara infeksi cacing usus STH dengan tingkat pendidikan baik ayah (p=0,940) maupun ibu (p=0,350). Disimpulkan status infeksi kecacingan pada siswa SDN 09 Pagi Paseban tidak berhubungan dengan tingkat tingkat pendidikan orang tua.

Nowadays Intestinal Soil Transmitted Helminthes infection, such as Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, and hookworm has become the one of a major problem among school aged children in Indonesia. Many factors affect the prevalence of STH infection, such as lifestyle. This study is aim to know the relationship between STH infection and the parents education level among students in SDN 09 Pagi Paseban. The method of this study is Cross sectional. Data were collected on 8-9th December 2010, and 93 stool specimens and filled questionaires by their parents.
The result was that there was 11 infected students and the less were not nfected, with the highest number of infection is Ascaris (8,6%). The number of girl repondents (52,7%)are lareger than the boy (47,3%). The most father?s education level is medium (61,3%), senior high school graduated and the mother?s education level is also medium (55,9%). In the Chi Square test, we got that there was no significant relationship between STH infection and the gender ( p=0,439), but there was significant relationship between STH infection and the students? class level (p=0,015). Meanwhile, in the Fisher Exact test, we got that there was no significant relationship between STH infection and fathers education level (p=0,940) and mothers education level (p=0,350). We concluded that there is no a significant relationship between the number of helminthes infection among students in SDN 09 Pagi Paseban and their parents education level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nur Zamzam Arman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas psikoedukasi "AKU PEDULI" dalam meningkatkan pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif pada orang tua anak reguler di TK. Inklusif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian berupa pre-test and post-test design. Penelitian diikuti oleh enam orang partisipan yang merupakan ibu dari anak reguler berusia 28-34 tahun yang dipilih melalui accidental sampling. Karakteristik partisipan yakni orang tua dari anak reguler yang bersekolah di TK. Inklusif dan memiliki latar belakang pendidikan minimal tingkat SLTA. Materi psikoedukasi yang diberikan terdiri atas dua topik yakni anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif. Pengetahuan partisipan diukur menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh, diuji menggunakan Wilcoxon signed rank test. Analisa statistik menunjukkan psikoedukasi "AKU PEDULI" tidak signifikan meningkatkan pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif pada orang tua anak reguler di TK. Inklusif. Walaupun demikian, berdasarkan action plan yang dibuat partisipan dalam psikoedukasi "AKU PEDULI" menunjukkan adanya kesadaran orang tua anak reguler terkait keterlibatan yang dapat dilakukan orang tua anak reguler untuk menjalankan perannya di TK Inklusif. Program psikoedukasi dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai intervensi oleh TK Inklusif dalam mensosialisasikan pendidikan inkluisf kepada orang tua siswa. Disarankan menggunakan metode wawancara dan observasi untuk mengukur pengetahuan partisipan sebelum dan setelah psikoedukasi.

ABSTRACT
This study aims to examine the effectiveness of psychoeducation "AKU PEDULI" in increasing knowledge about children with special needs and inclusive education for parents of regular children in Inclusive Kindergarten. This study used a quantitative method with a research design of pre-test and post-test design. The study was attended by six participants who were mothers of regular children aged 28-34 years who were selected through accidental sampling. Characteristics of participants are parents of regular children who attend Inclusive Kindergarten and have a minimum educational background at the high school level. The psychoeducation material consists of two topics, which are children with special needs and inclusive education. Participant's knowledge is measured by quastionnaire. Collected data were tested using the Wilcoxon signed rank test. Statistical analysis shows psychoeducation "AKU PEDULI" did not significantly increase knowledge about children with special needs and inclusive education for parents of regular children in Inclusive Kindergarten. However, based on the action plan made by participants in psychoeducation "AKU PEDULI" shows the awareness of regular parents of children regarding the involvement that regular parents can take to carry out their roles in Inclusive Kindergarten. The psychoeducation program in this study can be used as an intervention by Inclusive Kindergarten in disseminating inclusive education to parents. It is suggested to use interview and observation methods to measure participants' knowledge before and after psychoeducation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsya Yolanda
"Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk dukungan sosial bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), faktor yang mendukung serta menghambat dalam pemberian dukungan sosial bagi ABK di SDN Depok Baru 8. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan design studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa selama menjalani pendidikan di SDN Depok Baru 8, ABK mendaptkan dukungan sosial dari guru, pendamping dan teman sebaya. Bentuk dukungan sosial yang diterima meliputi dukungan sosial emosional, pengharagaan, instrumental, dan informatif. Selain itu terdapat pula faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghamabat dalam pemberian dukungan tersebut

These thesis aims to describe the types of social support to children with special needs, the factors that support and inhibit the provision of social support for children with special needs in SDN Depok Baru 8. This is a qualitative research with study case design.
The results show that during their education in SDN Depok Baru 8, children with special needs get social support from teachers, shadows and peers. Types of social suppory received is emotional social support, esteem, instrumental, and informative. Addition there are alse factors that support and inhibit to the provision of social suppor.
"
Depok: Universitas Indonesia . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
S56332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Ning Fitri
"Makanan jajanan merupakan salah satu jenis makanan yang sangat dikenal dan umum dikonsumsi oleh masyarakat, tidak terkecuali anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan pada siswa SDN Rawamangun 01 Pagi Jakarta Timur. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 (n=150).
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan makanan jajanan, besar uang jajan, kebiasaan membawa bekal, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh orangtua dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan terkait gizi dan makanan jajanan pada siswa dan orangtua melalui kegitan penyuluhan yang hendaknya rutin dilakukan oleh SDN Rawamangun 01 Pagi.

Street/snack food is one type of food is very well-known and commonly consumed by all ages, including school children. The purpose of this study was to determine the factors associated with snack food consumption behavior in students of SDN 01 Rawamangun Pagi, Jakarta Timur. Research design used in this study is a cross sectional and total sample was all students grades 4 and 5 (n=150).
Result in this study showed that there was a relationship between knowledge of nutrition and food snacks, pocket money, a packed for lunch habits, peer influence and parental influence with street/snack food consumption behavior. The researcher suggest that school should improve knowledge about nutrition and street/snack food to their student and parents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Hanim
"ABSTRAK
Pentingnya menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan agar dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas matematika mendorong penulis membuat suatu program pemberian penguatan.
Penelitian ini merupakan suatu eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan dalam proses belajar matematika terhadap prestasi belajar siswa. Manfaat penelitian ini adalah membantu guru untuk mengembangkan suasana belajar yang menyenangkan. Manfaat lain agar kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menghadapi tugas-tugas matematika dapat diatasi.
Penelitian dilakukan pada SD Negeri 01 Warakas Jakarta Utara, dilaksanakan pada cawu dua tahun ajaran 1991/1992. Rancangan yang digunakan dalam pelaksanaan eksperimen ialah rancangan kelompok banding tak setara dengan terlebih dahulu diberi tes awal dan tes akhir non equivalent control group, pretest postest design.
Populasi penelitian terdiri dari seluruh siswa kelas V. Untuk kepentingan penelitian, penetapan sampel dalam kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan teknik random sampling. Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis kovariansi dengan kovariabel berupa tingkat inteligensi dan self efficacy.
Perlakuan dalam bentuk pemberian penguatan dilakukan dengan dua cara yaitu bersifat social support dan individual support. Perbedaan kedua penguat ini terletak pada sifat dari penguatan tersebut. Penguatan social support adalah dengan cara memberikan komentar pada kertas ulangan siswa dengan membandingkan hasil yang dicapai siswa dengan kemampuan kelompoknya. Penguatan individual support adalah dengan cara memberikan komentar pada kertas ulangan siswa dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang telah dicapai sebelumnya.
Dari ketiga hasil hipotesis yang diajukan, terdapat satu hipotesis yang diterima atau terbukti dan dua hipotesis yang ditolak atau tidak terbukti.
Hipotesis yang diterima adalah:
Hipotesis 1 : Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mendapat perlakuan penguatan terhadap respons matematika dengan siswa yang tidak mendapat perlakuan penguatan terhadap respons matematika. Siswa yang mendapat perlakuan penguatan secara signifikan lebih tinggi peningkatan prestasi belajar matematikanya dibandingkan dengan siswa yang tidak mendapat perlakuan penguatan".
Hipotesis yang ditolak adalah:
Hipotesis 2: "Terdapat perbedaan pengaruh pemberian penguatan yang bersifat social support dan individual support terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD".
Hipotesis 3: "Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan yang mendapat perlakuan penguatan untuk meningkatkan prestasi matematika".
Tidak nampaknya perbedaan signifikan antara siswa yang mendapat penguatan secara social support dan individual support lebih dikarenakan pengambilan sampel yang terbatas pada siswa yang EBTANAS-nya rendah. Di samping itu juga efek kelompok eksperimen social support yang belajar satu kelompok dengan kelompok individual support sehingga terjadi kontaminasi. Kemungkinan lain akibat guru tunggal, sehingga ada kemungkinan guru memberi penguatan terhadap siswa-siswanya pada pelajaran lain. Selain itu juga dapat disebabkan waktu memberikan perlakuan yang belum memadai untuk membedakan pengaruhnya.
Untuk penelitian lebih lanjut penulis menyarankan agar sampel diambil dari lokasi siswa yang memiliki nilai EBTANAS yang lebih bervariasi dari rendah sampai tinggi. Untuk menghilangkan kontaminasi masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol belajar secara terpisah. Dan pemberian penguatan dilakukan dalarn waktu yang lebih lama. Guru yang mengajar bidang studi matematika tidak mengajar bidang studi lain selama eksperimen berlangsung."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>