Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Welda Ranasti
"ABSTRAK
Tren biaya operasional PT. X meningkat, sementara tren EBITDA-nya
menurun. Padahal, PT. X telah menerapkan strategi managed services untuk
operasional dan pemeliharaan aset dan jaringan telekomunikasinya dengan tujuan
optimalisasi biaya operasional. Strategi untuk penurunan biaya operasional adalah
dengan pemodelan strategi pemeliharaan. Pemodelan dilakukan dengan
penjadwalan pelaksanaan pemeliharaan rutin setiap BTS sesuai kategori
prioritasnya. Dengan pemodelan ini didapatkan strategi pemeliharaan berbiaya
rendah namun tetap memperhatikan kualitas aset dan layanan pada tingkat yang
dapat diterima karena corrective dan preventive maintenance tetap diberikan
untuk semua BTS. Dengan pengembangan skenario didapatkan bahwa dengan
penjadwalan pemeliharaan rutin dapat menurunkan biaya pemeliharaan rutin
secara signifikan.

ABSTRACT
Trend of PT. X?s operating costs is increasing, while the EBITDA is
decreasing. In fact, PT. X has implemented managed services strategy for the
operational and maintenance of their asset and network which aims for operating
costs optimization. Strategy to reduce operating cost is by modeling the
maintenance strategy. The model was built by scheduling routine maintenance
implementation per BTS according to their priority category. Result of the model
is a low-cost maintenance strategy which still considering quality of the asset and
network at acceptable level because corrective and preventive maintenance still
given to every BTS. Using scenarios development, found that scheduling routine
maintenance implementation per BTS can reduce the routine maintenance cost
significantly"
2016
T45671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmaluddin
"Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pipa Gas (O & M) dilakukan untuk memastikan Infrastrtuktur Pipa Gas dapat berjalan dengan handal dan aman. Estimasi Biaya O & M yang digunakan untuk menyusun anggaran O & M Rutin, Non Rutin serta Pendukung O & M menggunakan pendekatan deterministik dimana telah diketahui komponen penyusun pekerjaan serta harga pembentuknya. Namun dari data tahun 2016-2019 terdapat realisasi atas biaya yang belum pernah dialokasikan seperti pekerjaan tidak terencana (unplaned) dan penanganan kondisi gawat darurat (emergency) dan mengambil alokasi anggaran yang telah direncanakan untuk kegiatan O & M. Realisasi biaya tersebut dapat diartikan sebagai Biaya Kontingensi O & M dimana biaya tersebut tidak dapat diprediksi dan dihitung sebelumnya namun terjadi. Dampak jangka Panjang dari diambilnya alokasi anggaran O & M yang sudah direncanakan dimana perusahaan belum mengalokasikan khusus anggaran kontingensi, dapat mengganggu Integrity dan keselamatan penyaluran gas.
Untuk menjawab masalah tersebut diperlukan Pemodelan Estimasi Biaya Kontingensi Operasi dan Pemeliharaan yang digunakan untuk menentukan formula beban biaya kontingensi Operasi dan Pemelihaaan Jalur Pipa Gas Distribusi terhadap perencanaannya. Dalam Tesis ini dilakukan penelitian mengenai pengujian komponen variabel pembentuk biaya kontingensi Pengoperasian dan Pemeliharaan pipa gas seperti variabel Perbaikan Pipa, Relokasi Pipa, Sewa Lahan agar didapatkan suatu Pemodelan Estimasi Biaya kontingensi Operasi dan Pemeliharaan yang sesuai menggunakan Artificial Neural Network dengan bantuan Matlab Program.
Dari hasil Pemodelan tersebut didapatkan formula model estimasi biaya kontingensi Operasi dan Pemeliharaan. Dari hasil estimasi biaya yang diperoleh, perusahaan dapat melakukan perencanaan anggaran yang lebih aktual dengan mengalokasikan biaya kontingensi secara khusus untuk dapat tetap memastikan kegiatan preventive, predictive maintenance dan corrective action dapat berjalan sesuai dengan siklus life time asset serta integrity dan keselamatan kegiatan operasional dapat dilaksanakan guna keberlangsung bisnis perusahaan serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan pemangku kepentingan.

Operation and maintenance (O & M) activities are carried out to guarantee that the Gas Pipeline Infrastructure can operate reliably and safely. The O&M Cost Estimation utilized to prepare Routine, Non-Routine, and O&M Supporter budgets employs a deterministic methodology in which the components of the job and their costs are known. However, the 2016-2019 data shows that costs that were never allocated, such as unanticipated work (unplanned) and dealing with emergency situations (emergency), as well as taking planned budget allocations for O&M operations, were realized. These costs can be regarded as costs when they are realized. O&M contingency expenditures cannot be forecast or anticipated in advance, yet they do occur. The long-term consequences of taking the scheduled O&M budget allocation and not allocating a special contingency budget can jeopardize the integrity and safety of gas distribution.
Model the Estimation of Operations and Maintenance Contingency Costs, which are used to establish the contingency cost load formula for Operation and Maintenance of Distribution Gas Pipelines against its plans, is required to solve this problem.
In order to obtain a suitable contingency cost estimation modeling using Artificial Neural Network with the help of the Matlab Program, a research was conducted on testing the variable components that form contingency costs for operation and maintenance of gas pipes, such as variable pipe repair, pipe relocation, and land rent.
A model formula for estimating Operations and Maintenance contingency costs is derived from the modeling findings. The company can plan a more actual budget based on the estimated costs obtained by allocating contingency costs specifically to ensure that preventive, predictive maintenance, and corrective action activities can run in accordance with the life time asset cycle, and the integrity and safety of operational
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dwi Noor Ramadhania Sari
"ABSTRAK
Dalam menjaga pertumbuhan bisnis, operator perlu mempertahankan serta meningkatkan kualitas jaringannya. Kunci dari kualitas jaringan adalah dengan mempertahankan ketersediaan dan kehandalan jaringan, untuk itu operator melaksanakan aktivitas pemeliharaan BTS yang dimilikinya. Pada operator PT. XYZ sudah dilakukan aktivitas pemeliharaan, namun belum ada kesesuaian antara jadwal pemeliharaan BTS dengan frekuensi downtime yang menyebabkan besarnya biaya kerusakan yang harus dikeluarkan operator, sehingga hal ini menyebabkan meningkatnya kontribusi biaya pemeliharaan terhadap total biaya operasional. Dengan menerapkan strategi penjadwalan ulang pemeliharaan pencegahan preventive maintenance yang berbeda-beda pada setiap site berdasarkan minimal interval waktu downtime atau Mean Time Between Failure MTBF dari masing-masing site, maka biaya pemeliharaan dapat dihemat hingga 50 dari total biaya failure dengan nilai kehandalan jaringan reliability sesuai harapan, yaitu pada nilai di atas 90 .

ABSTRACT
Operators need to maintain and improve the network quality to sustain business growth. The keys of the network quality are availability and reliability network, therefore operator needs to do the maintenance activities of base stations. Operator PT. XYZ has been performed maintenance activities, but there is no compatibility between the maintenance schedule and the frequency of site downtime, so operator must spend more failure cost and the contribution of maintenance costs to the total operating costs will increase. By implementing a strategy of re scheduling preventive maintenance at each site based on a minimum interval of downtime or Mean Time Between Failure MTBF , the maintenance costs can be saved up to 50 of the total failure cost with network reliability as expected at value above 90 ."
2016
T46983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alvi Hasyemi Khuzaima
"Sistem labuh dan tambat merupakan bagian perlengkapan kapal pengangkut batu bara yang sangat penting untuk kebutuhan operasional pada saat kapal berlabuh di daerah perairan ataupun saat sandar di dermaga. Perlengkapan sistem labuh dan tambat pada kapal pengangkut batu bara harus selalu dalam kondisi yang baik untuk menunjang operasional kapal di laut atau di dermaga. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang perawatan dan pemeliharaan perlengkapan sistem labuh dan tambat di kapal tersebut. Sistem pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terencana dapat memperpanjang usia pakai suatu kapal dan mencegah terjadinya masalah yang dapat merugikan kapal, sehingga dapat mencegah penurunan produktivitas kapal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pada semua komponen yang terdapat di suatu kapal, juga telah diatur dalam International Safety Management Code (ISM Code). Atas dasar itulah dibuat Plan Maintenance System pada peralatan di kapal. Dalam hal ini komponen-komponen peralatan sistem labuh dan tambat pada kapal pengangkut batu bara MV. Sartika Baruna yang akan dijadikan objek penelitian untuk pembuatan sistem pemeliharaan tersebut.

Anchor and mooring system are the part of coal carrier ship?s equipment that is vital for operational needs when ship is anchored in the areas of waters or when berth at the harbor. Anchor and mooring equipment in the coal carrier ship should be always in good condition to support the operation of ship at the sea or at the harbor. Therefore, it is necessary to have a system that regulates the maintenance of anchor and mooring in the ship. A maintenance system which is done in a regular period and well-planned can extend life-time of a ship and avoid the problems that can inhibit the ship, so decrease in productivity of the ship can be prevented. Things related to the maintenance of all components contained in a ship also have been regulated in the International Safety Management Code (ISM Code). Base on the statement above, Plan Maintenance System (PMS) is made for the equipments on ship. In this case, the components in the Anchor and Mooring System on coal carrier ship MV. Sartika Baruna will be the object of research for the production of the maintenance system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Iqbal Bimo Arifianto
"Pembangunan MRT/ Transportasi berbasis rel saat ini sedang banyak di Indonesia terutama di Jakarta. Bertujuan untuk mempelajari masalah penetapan biaya operasi dan pemeliharaan untuk menentukan komponen biaya hingga penetapan biaya operasi dan pemeliharaan per kilometer sebagai pedoman untuk pembangunan MRT selanjutnya, dengan berdasar pada Peraturan yang ada dan dikembangkan dari studi yang ada pada artikel mengenai MRT di luar negeri. Estimasi biaya operasional dan pemeliharaan tahunan untuk MRT per kilometer adalah Rp 40 milyar/ Km?Tahun. Operator MRT memerlukan subsidi sebesar 43 agar keberlanjutan perusahaan operator MRT dapat terjaga.

Development of MRT Rail based transport is currently being conducted in Indonesia, especially in Jakarta. This Thesis is conducted to learn about operation and maintenance cost, which leads to cost components to conduct operation and maintenance cost per kilometer as a guide for further MRT development. Based on existing regulations and developed from studies in the article of MRT abroad. Estimated yearly cost of MRT rsquo s operation and maintenance for distance unit is Rp 40 billion Km Year. MRT operators require a subsidy of 43 so that the sustainability of MRT operator can be maintained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellin Devihana Pratiwi
"Pemilihan vendor yang tidak tepat menjadi penyumbang terbesar dalam terjadinya kegagalan outsourcing, hal ini menunjukan bahwa kriteria yang digunakan dalam pemilihan vendor masih kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk merancangan kriteria pemilihan vendor pemeliharaan site Base Transceiver Station BTS perusahaan operator telekomunikasi.
Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL-Based ANP DANP dan Simple Additive Weighting SAW untuk mendapatkan penilaian kriteria vendor dari ahli. Penelitian ini menghasilkan Network Relation Map NRM dan bobot global melalui metode DANP dan penilaian masing-masing vendor melalui metode SAW.

Improper selection of vendors is become the highest contributor to outsourcing failure, it is indicating that the criteria used in vendor selection are still less precise. This research aims to design of criteria in vendor selection of Base Transceiver Station's BTS Site on Telecommunication Operator Companies.
This research uses DEMATEL Based ANP DANP and Simple Additive Weighting SAW method to get assessment of vendor criteria from expert. The result of this research are Network Relation Map NRM and global weighting through DANP method and assessment of each vendor through SAW method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Pangastuti
"DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Agar fungsi pelayanan masyarakat dapat berjalan dengan baik, keandalan fasilitas sarana dan prasarana masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu dijaga. Untuk menjaga keandalan bangunan perlu dilakukan pemeliharaan bangunan seperti tertuang dalam Permen PUPR No. 24 th 2008. Berdasarkan survey aset bangunan Dinas Cipta Karya Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 diperoleh data aset bangunan Provinsi DKI Jakarta berjumlah 9823 bangunan. 60% dari bangunan tersebut merupakan bangunan klasifikasi sederhana. Dengan jumlah aset bangunan yang tidak sedikit, kegiatan pemeliharaan bangunan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu didukung sistem pemeliharaan yang memadai agar keandalan bangunannya tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemeliharaan bangunan gedung berbasis: (1) web-based, untuk mendukung aksesibilitas dalam kegiatan pemeliharaan, (2) Work Breakdown Structure (WBS), sebagai dasar pedoman pemeliharaan yang meliputi aktifitas kegiatan pemeliharaan, frekuensi/interval aktifitas kegiatan pemeliharaan, dan (3) Building Information Modelling untuk kemudahan visualisasi, informasi, dan koordinasi data bangunan, dengan objek penelitian bangunan sederhana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penggunaan web-based, WBS dan BIM dalam sistem akan meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, wawancara, studi literatur dan studi kasus. Hasil validasi kemudian dikembangkan dan diintegrasikan kedalam sebuah sistem informasi lalu dilakukan uji coba terhadap sebuah permodelan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan sistem pemeliharaan berbasis WBS, BIM dan web dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung di lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan nilai peningkatan rata-rata sebesar 20,21%.

DKI Jakarta, as the capital of the Republic of Indonesia, has the highest population density in Indonesia, with a population of 16,334 people / km2. Therefore, community facilities and infrastructure within the DKI Jakarta Provincial Government play an important role so that community service can be carried out properly. As one of the main infrastructures, State Buildings must have building reliability as stated in the technical requirements stipulated in Presidential Regulation Number 73 of 2016. Building maintenance is an activity to maintain the building's reliability and infrastructure, and facilities so that the building always functions properly. Based on a survey conducted by the DKI Jakarta Provincial Office for The Creation of Works, Spatial Planning and Land Use in 2019, the building assets of Province DKI Jakarta are 9823. 60% of those buildings were classified as Simple Building category. Due to numerous building assets, building maintenance activities need to be supported by an adequate maintenance system especially for the simple-classification building. This study aims to develop a building maintenance system based on: (1) webbased, to support accessibility in maintenance activities, (2) Work Breakdown Structure (WBS), as a basis for maintenance guidelines which include maintenance activities, frequency / interval of maintenance activities, and (3) Building Information Modeling for easy visualization, information, and coordination of building data, with the object of simple building research within the DKI Jakarta Provincial Government. The use of web-based, WBS, and BIM in the system could improve building’s maintenance performance in DKI Jakarta Provincial Government. The methodology used in this research is expert validation, interviews, literature studies and case studies. The results of expert validation, interviews and literature studies will be developed into an information system and then tested on a case study modeling. The validation results are then developed and integrated into an informat ion system and then tested on a study model case. The results showed that the development of a maintenance system based on WBS, BIM and web can improve the performance of building maintenance within the DKI Jakarta Provincial Government, with an average increase 20.21%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharmoro Budiawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwi Lusiani
"ABSTRAK
Gedung pemerintah. Pemerintah mengalokasikan anggaran pemeliharaan yang besar yaitu Rp33,899 triliun sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada Kementerian Hukum dan HAM. Teknik pengumpulan data yaitu menggabungkan data yang diperoleh melalui kuesioner yang dianalisis dengan statistik deskriptif dan didukung oleh data primer yang bersumber dari hasil wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan sampel gedung di Kementerian Hukum dan HAM yang manajemen pemeliharaannya menggunakan 2 dua cara yaitu swakelola dan building management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan gedung di Kementerian Hukum dan HAM cukup efektif. Namun pemeliharaan gedung dengan menggunakan building management pada gedung Ditjen Imigrasi Eks Sentra Mulia telah terbukti menggunakan biaya yang relatif lebih murah dibanding dengan gedung dengan swakelola. Gedung Ditjen Imigrasi Eks Sentra Mulia telah menerapkan strategi pemeliharaan preventif dan korektif, memiliki pedoman pemeliharaan gedung serta jadwal pemeliharaan yang jelas. Oleh karena itu, Pemerintah sebaiknya menggunakan building management untuk pekerjaan pemeliharaan gedung karena dapat membantu pemerintah untuk fokus pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi atau fokus melayani masyarakat.

ABSTRACT
This research is aimed to analyze the effectiveness and efficiency of the maintenance of government buildings. The government has allocated a considerable budget of Rp33,899 trillion for this, so there is a definite to a need for effective maintenance management. This research uses qualitative approach a case study in the Ministry of Law and Human Rights. Data collection techniques combined data gathered through a questionnaire then analyzed by descriptive statistics and supported by primary data source by interview results. This research is done through a building sample in Ministry of Law and Human Rights which maintenance management used two 2 methods, self management and building management. The results of this research show that building maintenance in the Ministry of Law and Human Rights is quite effective. However, the building maintenance based on building management of Directorate General of Immigration Eks Sentra Mulia Building has proven to be relatively cheaper cost than self management and applied a preventive and corrective maintenance strategy with clear building maintenance guidance and schedulle. Therefore, the government should start considering building management practice for building maintenance work. Building management will enable the government to focus more on implementing its main duties and organization function and focus more on serving the society."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hera Pratama
"Fenomena robohnya bagian atau komponen struktur dari suatu bangunan gedung dapat menimbulkan kerugian fisik ataupun materil baik bagi pengelola ataupun pengguna gedung tersebut, hal ini dapat terjadi karena belum adanya suatu standarisasi prosedur yang sesuai dengan regulasi pemerintah dalam proses pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur untuk dijadikan pedoman pada proses pelaksanaannya. Sedangkan pada kondisi saat ini, gedung pemerintah sebagai pusat pelayanan publik belum memiliki standar prosedur pemeliharaan dan perawatan komponen struktur seperti yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan prosedur pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur bangunan gedung berbasis risiko, risiko yang dimaksud yaitu risiko yang mempengaruhi durasi setiap aktivitas pekerjaan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa arsip, survey, dan studi kasus. Hasil dari penelitian ini yaitu standar operasional prosedur pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur pada bangunan gedung berbasis risiko sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses pekerjaannya.

The current government building is a building that has a fairly old age, resulting the condition of the building has a lot of damage in various components, for instance mechanical and electrical components. If ignored, these conditions will lead to decrease the quality of the building and may eventually lead to the destruction of the building. Building maintenance and repair work is one of the solutions to maintain the realiability of the building remains functional. However the absence of proper procedures on government buildings in one of the government agencies becomes obstacles to the implementation of the work. This causes maintenance and repair activites to be ineffective and inefficient, in addition to affecting the results obtained. This study aims to develop maintenance and repair procedures for mechanical and electrical components of government building based on risk using Delphis method and questionnaire survey. The results of this research are the development of risk-based procedures used in the preparation of safety plan recommendations so as to improve safety performance in the work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>