Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Duva Puspa Anggra
"Fenomena yang menarik di Lingkungan Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, yaitu tingkat kinerja para pegawainya masih belum mencapai tingkat optimal, permasalahan lain juga muncul dimana penempatan pegawai dalam jabatan tidak sesuai dengan kompetensi dan kurangnya motivasi pegawai di dalam bekerja dapat mempengaruhi kinerja para pegawai dan pada akhirnya berdampak bagi keberlangsungan organisasi. Berbagai penelitian terdahulu menyatakan bahwa kompetensi dan motivasi menjadi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja PNS Di Lingkungan Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data berupa kuesioner terhadap 164 responden menggunakan teknik SPSS 17 dalam pengelolaan data dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi data empiris bahwa dari analisis statistik parametrik diperoleh hasil: 1. Variabel Kompetensi berkorelasi positip dan berpengaruh secara signifikan terhadap Variabel Kinerja; 2. Variabel Motivasi berkorelasi positip dan berpengaruh secara signifikan terhadap Variabel Kinerja; 3. Variabel Kompetensi dan Variabel Motivasi berhubungan positip dan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja; 4. Ho3 yang menyatakan tidak ada pengaruh antara kompetensi dan motivasi dengan kinerja ditolak. Sedangkan Ha3 yang menyatakan ada pengaruh antara kompetensi dan motivasi dengan kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia diterima.

The interesting phenomenon in the Environment Secretariat of the Directorate General of Livestock and Animal Health, which is the level of performance of the employees still have not reached the optimal level, other problems also arise where the placement of employees in the office is not in accordance with the competence and lack of motivation at work can affect the performance of the employees and on eventually impacts the sustainability of the organization. Various studies that suggested that the competence and motivation to be a significant influence on employee performance.
This study aimed to analyze the influence of Competence and Motivation on Performance Civil Services in Environmental Secretariat Directorate General of Livestock and Animal Health. This research is quantitative with data collecting questionnaires to 164 respondents using SPSS 17 techniques in the management of data and hypothesis testing.
The results of this study confirm that the empirical data of parametric statistical analysis of the results obtained: 1. Variable Competence correlated positively and significantly affect the performance variables; 2. Motivation variables correlated positively and significantly affect the performance variables; 3. Variable Competence and motivation related positively and significantly affect performance variables; 4. Ho3 saying no influence between competence and motivation with performance declined. While stating HA3 no effect between competence and motivation with performance of Civil Servants in the Secretariat Directorate General of Livestock and Animal Health Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia accepted.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Cahyo Wibowo
"ABSTRAK
Tesis ini tentang pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Tujuan penelitian ini adalah 1 untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai; 2 untuk menguji pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai; 3 untuk menguji pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dalam pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling atau sensus sebanyak 57 orang pegawai. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis menggunakan analisis regresi sederhana dan berganda. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa 1 ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, 2 ada pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, dan 3 ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja.

ABSTRACT
This study is about the influence of work motivation and work discipline on the performance of employees at the Secretariat of the Presidential Advisory Council. The objectives of the study were 1 to examine the effect of work motivation on employee performance 2 to examine the effect of work discipline on employee performance 3 to test the effect of work motivation and work discipline collectively on employee performance. This research uses quantitative approach with survey method in collecting data. Sampling technique using total sampling or census as many as 57 employees. Data collection techniques were conducted using questionnaires. The method of analysis using simple and multiple regression analysis. From the result of the research proves that 1 there is positive and significant influence between work motivation on employee performance Secretariat of Presidential Advisory Council, 2 there is positive and significant influence between work discipline on employee performance Secretariat of Presidential Advisory Council, and 3 Positive and significant between work motivation and work discipline collectively on performance."
2017
T47961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidia Widiasworo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja fisik diukur dengan menggunakan teori dari Nitisemito (1996), lingkungan kerja non fisik diukur dengan menggunakan teori Sedarmayanti (2001), dan kinerja karyawan diukur dengan menggunakan teori dari Ivancevich (2001). Penelitian ini dilakukan di kantor PT Tokopedia dengan jumlah responden sebanyak 65 orang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survey dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengen menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan menggunakan program aplikasi SPSS 17.0. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan positif antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan.

This study aim to analyze the influence of work environment on employee's performance. Physical work environment measured by theory of Nitisemito (1996), Non physical work environment measured by theory of Sedarmayanti (2001), and employee's performance measured by theory of Ivancevich (2001). This research was conducted at the PT Tokopedia with the total of 65 employees as the respondents of this research. The method of data collection is done through a survey using a questionnaire. The data obtained were analyzed using simple linear regression techniques using the SPSS 17.0 program. The results uncovered that there was a strong positive correlation between work environment and employee’s performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiel Faruqi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)terhadap Kinerja Karyawan. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerjayang digunakan dalam penelitian ini menggunakan OHSAS 18001 dengan empat dimensi pengukuran yaitu Plan, Do, Check &Action. Kinerja Karyawandiukur dengan Dimensi Kinerja Karyawanmenurut Bernadin & Russel (1993) yaitu Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, Ketepatan Waktu dan Efektivitas Biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei dengan sampel sebanyak 90 orang karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia. Untuk mengukur pengaruh variabel SMK3 terhadap variabel Kinerja Karyawan digunakan koefisien determniasi.
Hasil analisis koefisien determinsasi menunjukan bahwa 52,7% Kinerja Karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia dipengaruhi oleh Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Pada penelitian ini ditemukan bahwa Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia.

This study aimed to examine the effect of implementation of Health and Safety Management System on Employee Performance.OHSAS 18001 is Health and Safety Management System that used in this study by measuring four dimensions, that is Plan, Do, Check and Action. Employee Performance measured byEmployee Performance Dimensions according to Bernadin & Russel (1993)that is Quality of Work, Quantity of Work, Timeliness and Cost Effectiveness. This study used quantitative approach. Data were collected through survey. Number of sample is 90 semi-direct employees of PT. Komatsu Indonesia. To measure influence of health and safety management system on Employee Performance using the coefficient of determination analysis.
The result shows that 52.7% of semi-direct Employee Performance PT. Komatsu Indonesia influenced by the Health and Safety Management System. This study found that implementation of Health and Safety Management System (SMK3) have an influence on the performance of semi-direct employees of PT. Komatsu Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Apriliana
"Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai dengan mempertimbangkan iklim organisasi sebagai variabel mediasi. Kompetensi diukur menggunakan dimensi dan indikator dari Daya Dimensi Indonesia yang terdiri dari 4 dimensi yang terdiri dari kemampuan berpikir, mengelola diri, mengelola orang lain, dan mengelola tugas. Variabel kinerja diukur dengan sasaran kerja pegawai yang terdiri dari dimensi output, kualitas, waktu, orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama sedangkan iklim organisasi diukur menggunakan teori Stringer yang terdiri dari struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, data penelitian dikumpulkan dengan pengisian kuesioner (skala likert) dengan sampel 130 pegawai di Sekretariat Kabinet dan didistribusikan secara online melalui google form.
Hasil analisis regresi mengindikasikan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, serta terdapat pengaruh antara kompetensi terhadap iklim organisasi, dan terdapat pengaruh antara iklim organisasi terhadap kinerja pegawai. Pada analisis jalur menghasilkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai dengan iklim organisasi sebagai variabel mediasi di Sekretariat Kabinet.

This study aims to examine the effect of competency on employee performance by considering organizational climate as a mediating variable. Competency is measured using the dimensions and indicators of Daya Dimensions Indonesia which consists of 4 dimensions consisting of the ability to think, manage themselves, manage others, and manage tasks. Performance variables are measured by employee work goals consisting of dimensions of output, quality, time, service orientation, integrity, commitment, discipline, cooperation while the organizational climate is measured using Stringer's theory consisting of structure, standards, responsibility, recognition, support and commitment. Research uses a quantitative approach, research data is collected by filling out questionnaires (Likert scale) with a sample of 130 employees in the Cabinet Secretariat and distributed online through the google form.
The results of the regression analysis indicate that competence influences employee performance, and there is an influence between competency on organizational climate, and there is an influence between organizational climate on employee performance. In the path analysis it was found that there was an influence of competence on employee performance with organizational climate as a mediating variable in the Cabinet Secretariat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tejo Harwanto
"The criminal act of drugs abuse, which has been increasing in number nowadays, has threaten the life of all nations in the world including Indonesia due to the transnational distribution of illegal drugs.
The establishment of the Class II A Narcotics Penitentiary is a response of the Government, through the Directorate General of Penitentiary, to the Combating Drugs Abuse and Illicit Trade of Narcotics (P4GN) program. This policy is adapted from the people's demand to make changes to the existing system.
The rehabilitation of the criminals of narcotics case as a complex problem since they play part not only as drugs dealers, but also drugs addicts. This particular condition makes the rehabilitation of the narcotics prisoners is more complicated than other prisoners.
One of the aims of the establishment of the narcotics penitentiary is to cut off the link of illicit drugs trade in Indonesia. Thus, the people who administer the penitentiary are expected to be able to play their part and to run the penitentiary function properly. Every personnel of the penitentiary shall be provided with administrative and technical capability through education and training in order to carry out their main duty and function. They also need motivation to support their creativity and to enhance their performance.
The theory applied to study employee performance analysis in its relation to the prisoners' behavior is the employee performance theory by Keith Davis with the formula as follow: Human Performance = Ability + Motivation. One's performance is influenced by ability and motivation. While ability is obtained from education, training and experience, motivation rises from the impulse of humans desire to meet their basic necessities, which is expressed in their behavior.
In this research descriptive analytic method is employed. Distributing questionnaires as a means of data collection and doing interviews as the basis of rationality and objectivity of this research conduct a field approach of survey method.
A positive correlation coefficient value between ability variable and employee performance is resulted in this research. The ability variable correlation value over employee performance is r = 0.551. This indicates that the relation between working motivation and employee performance is positive. Based on the simple regression analysis, there is a positive and significant influence of ability variable over employee performance variable with a determinant correlation R2 of 0.424 or 0.424 x 100% = 42.4 %. The rest 57.6% is influenced by other variables beyond this research on a significance level of 0.000. It also found that there is a positive and significant influence of motivation variable on employee performance in the Class II A Narcotics Penitentiary with a determinant correlation R2 of 0.303 x 100% = 30.3%. The rest 69.7% is influenced by other variables beyond this research with significance level 0.000.
The multiple regression analysis performed shows that ability (X1) and motivation (X2) have consistently a positive and significant relation on employee performance (Y) with a correlation coefficient r2 of 0.673. This analysis also points out an influence of ability (X1) and motivation (X2) on employee performance (Y) with determinant coefficient R2 of 0.453 or 0.453 x 100% = 45.3% while the rest 54.3% is influenced by other variables beyond this research on a significance level of 0.000.
It can be concluded that there is a positive and significant relation between ability and motivation and employee performance. The influence perception of ability and motivation on employee performance also appears in the Class II A Narcotics Penitentiary although there is still a 54.7 % of it which is influenced by other variables.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswo Purnomo, Author
"Produktivitas pekexja sebagai perbandingan antara keluaran dengan
masukan dalam satuan waktu kelja tertenm setiap pekerja. Iklim organisasi sebagai
suatu lingkungan internal perusahaan dalam bentuk peraturan, kebijakan pimpinan,
prosedur Serta cara pelaksanaan kegiatan perusahaan, relatif bersifat tetap dan
dialami setiap pekcrja dalam dimensi-dimensi tanggung jawab, konformitzs,
semangat kelompok, penghargaan/imbalan, standar, dan kejelasan organisasi
Scbagai lingkun gan internal perusahaan, maka iklim organisasi dapat mempengaruhi
produktivitas peke1ja_ Sedangkan motivasi bemprestasi adalah dorongan yang kuat
dari sescorang untuk senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang produktii
Adapun sebagai ciri-ciri orang yang mempunyai need for achievemen! (motivasi
bcrprcstasi) yang tinggi adalah: mempunyai rasa tanggungjawab tcfhadap pckerjaan,
keinginan iebih unggul dari oran g lair; mempunyai inisiatif, mempunyai daya tarik
terhadap pekeujaan, oricntasi kcpada tugas, dan umpan balik.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
berdasarkan data empiris mengenai besaran dan arah pengaruh iklim organisasi dan
motivasi bemrestasi terh adap produktivitas pekerja. Penelitian ini bersifat ?ex postfacto?, dengan subjek penelitian sebanyak
81 orang (populasi) pekexja operator bagian bracket ass?y PT]-Iarmoni
Nusantara Development di Medan.
Data penelitian diperolch dengan menggunakan panduan produktivitas
dengan metode pengukuran jam henti, kuesioncr iklim organisasi, dan kuesioner
motivasi berprestasi. Kedua macam kuesioner tersebut telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Analisis data secara stastistik menggunakan uji korelasi Pearson
menggunakan komputer Program SPSS/PC+7_5_
Hasil penelitian ini menunjukkan :
1. Terdapat hubungan yang positlf dan bermakna antara iklim organisasi
produktivitas pekerja, dimana koetisien korelasinya ( r ) adalah sebesar 0,592.
Kontribusi iklim organisasi terhadap produktivitas pekezja adalah sebesar
35,l%_
2. Terdapat hubungan positif dan bermakna antara motivasi berprestasi terhadap
produktivitas pekerja, dimana koeiisien korelasinya ( r ) sebesar 0.S15_
Kontribusi motivasi berprestasi terhadap produktivitas pekerja sebesar 26,6%.
3. Terdapat hubungan yang positifantara iklim organisasi dan motivasi berprestasi
secara bersama-sama terhadap produktivitas pekeija, dimana koetisien
korelasinya ( r ) sebesar 0,59S. Sementara itu kontribusi kedua variabcl
tersebut terhadap produktivitas adalah sebesar 35,4%.
4. Dari ketiga hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi dan
motivasi berprestasi secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
mempengamhi produkti vitas pekerj a/operator bagian bracket as's?y. Oleh karena
itu untuk meningkatkan, minimal mempertahankan produktivitas yang telah
dicapai pekerja saat ini maka perusahaan perlu mengendalikan dimensi-dimensi
iklim organisasi yang ada Serta memelihara rnotivasi yang telah ada dan dimiliki
oleh pekerja."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pegawai kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan disain cross sectional. Sampel pada penelitian ini seluruh pegawai yang berjumlah 75 orang (total sampling). Nilai kinerja pegawai 65 dengan nilai terendah kinerja pegawai 15 dan kinerja pegawai tertinggi 81. Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan adalah faktor individu dan faktor organisasi. Faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2012 adalah pendidikan terakhir (Beta = 0,482). Hasil penelitian kinerja pegawai kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan tahun 2012 berkinerja rendah. Peningkatan kualitas SDM akan meningkatkan kemampuan teknis pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehingga kinerja pegawai meningkat.

The purpose of this study to find out employee performance of Bintan Health Office in 2012. This study uses quantitative methods with cross sectional design. Sample in this study are all of the employees in Bintan Health Office 75 person in total. Employee performance point is 65, with the lowest performance of employees is 15 and the highest employee performance is 81. Employee Performance of Bintan Health Office are affected by two factors, there are individual factor and organizational factor. The most influence factor on staff performance Bintan Health Office in 2012 is the latest education. The result shows that employee in health office of bintan regencyin low performance. The Improvement quality of human resources will improve staff's technical ability in carrying out the work so that employee performance increases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31738
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karno Adhi Swasono
"Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepemimpinan
terhadap kinerja pegawai disatuan kerja Direktorat Narkotika Sintetis. dari hasil uji t maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kinerja dipengaruhi oleh kedua
variabel tersebut. tetapi variabel kepemimpinan sangat mempengaruhi perubahan dari
variabel kinerja. bisa dilihat dari persamaan Y = 7,081 + 0,428x1 + 0,691x2.
Hubungan antar pegawai khususnya pada level pegawai terjadi ketidak
harmonisan karena masing-masing pegawai saling berkompetisi negative dikarenakan
kurangnya arahan operasional terhadap pendelegasian pekerjaan dari pimpinan yang
cukup jelas kepada anak buah hal ini bisa dikarenakan tidak adanya Job description
yang jelas, Pemimpin pada Direktorat Narkotika Sintetis masih kurang mampu
menguasai pekerjaan yang akan didelegasikan kepada anak buah sehingga banyak
pegawai yang meningkatkan skill dalam penyelesaian pekerjaan secara individual
agar bisa dilihat mampu bekeja dimata pimpinan. Hal ini membentuk iklim
persaingan yang negatif diantara pegawai, Kinerja akan menurun diakibatkan oleh
kitidak adaannya Job description yang jelas dan kurang mampunya pemimpin dalam
pemberian arahan operasional dalam pendelegasian tugasnya.

This study to determine the effect of motivation and leadership to employee
performance work disatuan Synthetic Narcotics Directorate. of the t test results it can be concluded that the performance variable affected by both variables. but the
leadership variables greatly affect the performance of the variable changes. can be
seen from the equation Y = 7.081 + 0.428 x1 + 0.691 x2
Relationships among employees, especially at the level of employee
disharmony occurs because each employee competing negative due to the lack of
operational directives delegating the work of leadership is quite clear to subordinates
this can be due to the lack of a clear Job description, leader in Synthetic Narcotics
Directorate is less able to master the work to be delegated to subordinates so many
employees improve skills in the completion of work on an individual basis in order to
be able to bekeja eyes of the leadership. This forms a negative climate of competition
among employees, performance will decrease due to the Job description kitidak
adaannya clear and unqualified leader in providing operational direction in the
delegation of duties.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setio Sapto Nugroho
"Sekretariat Kabinet merupakan lembaga pemerintah yang berada Iangsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dengan tugas pokok memberikan dukungan staf, pelayanan administrasi, dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala pemerintahan dalam rangka pengambilan dan pengendalian kebijakan pemerintah. Salah satu fungsi Sekretariat Kabinet adalah menyiapkan persetujuan prakarsa dan penyiapan penyelesaian rancangan peraturan perundang-undangan. Untuk dapat melaksanakan iugas pokok dan fungsinya secara optimal, perlu didukung oleh ketersediaan pegawai yang memadai baik secara kua!itas maupun kuantitas.
Penelitian tentang kemampuan, kepuasan kerja, dihubungkan dengan kinerja pegawai ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kinerja pegawai. Adapun rumusan masa1ah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah keadaan di kantor Sekretariat Kabinet yang mengenai gambaran kondisi kinerja, hubungan kemampuan dengan kinerja, serta hubungan kepuasan kerja dengan kinerja. Kinerja yang diteliti adalah kinerja berdasarkan hasil penilaian din pegawai sendiri dan berdasarkan penilaian pimpinan.
Populasi yang sekaligus menjadi sampel dan responden pada penelitian ini adalah pegawai Sekretariat Kabinet yang secara langsung bertugas di bidang penyelesaian penyiapan persetujuan prakarsa dan penyelesaian Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang jumlahnya adalah 32 orang pegawai. Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif dan analisis statistik dengan menggunakan program SPSS.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum gambaran kinerja berdasarkan penilaian oleh diri pegawai sendiri tergolong tinggi, demikian pula kinerja berdasarkan penilalan oleh pimpinan tergolong tinggi, namun dari keadaan kepuasan kerja para pegawai bahwa pengakuan terhadap prestasi dirasakan kurang hal ini dinyatakan oleh 50% pegawai. Selain itu dari hasil penelitian secara statistik terbukti bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan dengan kinerja, baik kineria berdasarkan penilaian oleh diri pegawai sendiri maupun kinerja berdasarkan penilaian pimpinan. Demikian pula antara kepuasan kerja dengan kinerja baik kinerja berdasarkan penilaian oleh diri pegawai sendiri maupun oleh pimpinan, terdapat hubungan yang positif dan signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang disampaikan, yaitu pertama perlu dilakukan penyegaran pengetahuan di bidang hukum atau perundang-undangan, kedua perlu dipertimbangkan agar para pegawai yang bertugas di bidang penyiapan persetujuan prakarsa dan penyiapan penyelesalan rancangan peraturan perundang-undangan diberikan jabatan fungsional agar mereka memilikl dorongan yang Iebih kuat untuk meningkatkan kinerjanya, dan ketiga perlu ditetapkan disiplin secara Iebih ketat sebagai bentuk antisipasi ketidakdisiplinan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>