Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hana Dodik Pramiasti
"Kanker pada kelompok remaja dan dewasa muda umumnya berbeda dengan kanker yang biasa menyerang anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua. Kelompok usia remaja dan dewasa muda ini memiliki masalah yang lebih rentan terhadap jenis kanker tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kelompok remaja dan dewasa muda saat awal terdiagnosa kanker dan menjalani radiasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif   dimana metodologi yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi deskriptif yang akan menginterpretasikan dan menganalisis informasi melalui wawancara secara mendalam semi terstruktur. Sebelas orang partisipan yang memenuhi kriteria inklusi menyatakan bersedia mengikuti wawancara.  Penelitian ini menghasilkan empat buah tema yaitu Perasaan ketakutan dan kekhawatiran saat awal terdiagnosa kanker; Perubahan fisik dan psikologis sebagai dampak terapi radiasi; Perubahan aktivitas setelah menjalani radiasi dan Kebutuhan spiritualitas dan dukungan keluarga serta nilai aktualisasi diri. Kesimpulan penelitian ini adalah kelompok remaja dan dewasa muda mengalami ketakutan dan kekhawatiran akan kanker dan efek samping terapi yang akan dijalaninya. 

Cancers in the AYA (Adolescent and Young Adult) are generally different from cancers that usually affect children or older adults. Adolescents and young adults have problems that are more susceptible to certain types of cancer. This study aims to explore the experience of the AYA when they were initially diagnosed with cancer and under go radiation therapy. This is a qualitative research where the methodology used is a descriptive phenomenological approach that will interpret and analyze information through semi-structured in-depth interviews. Eleven participants who met the inclusion criteria stated that they were willing to take part in the interview. This study resulted in four themes, namely feelings of fear and worry when diagnosed with cancer; Physical and psychological changes as a result of radiation therapy; Changes in activity after undergoing radiation and Spirituality needs and family support and self-actualization values. The conclusion of this study is that the AYA experienced fear and concern about cancer and the side effects of the therapy they were going to undergo."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elnino Tunjungsari
"Remaja yang didiagnosis kanker rentan mengalami gangguan dalam proses perkembangannya. Berbagai gejala yang dialami akibat kanker maupun pengobatannya seringkali menimbulkan gejala yang menyebabkan distres psikososial. Namun masalah psikososial ini seringkali terabaikan. Sedikitnya alat skrining distres psikosial menjadi salah satu hambatan, oleh karena itu Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) yang dikombinasikan dengan penggunaan Pediatric Distress Thermometer Rating Scale (Peds-DTRS) diharapkan dapat membantu pengkajian dan evaluasi gejala yang dialami oleh remaja dengan kanker, yang kemudian dilanjutkan dengan penerapan algortima intervensi masalah psikososial yang disusun berdasarkan literatur. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran proses keperawatan manajemen distres psikososial pada remaja dengan pendekatan TOUS serta gambaran penerapan algoritma intervensi masalah psikososial yang diintegrasikan dengan Peds-DTRS. Proses keperawatan digambarkan dalam lima kasus, dengan proses keperawatan sebagai berikut: keluhan (unpleasant symptom), pengkajian: faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor situasional, dilanjutkan perumusan masalah keperawatan, pemberian intervensi dan implementasi, dan evaluasi performa. Dari lima kasus tersebut ditemukan masalah yang berhubungan dengan psikologis dan hubungan sosial, yaitu ansietas, keputusasaan, ketidakberdayaan, dan koping tidak efektif. Peds-DTRS membantu mendeteksi adanya distres, namun tidak semua masalah tersebut dapat diselesaikan pada saat evaluasi, hal ini menunjukkan bahwa skrining distres harus tetap dilakukan sepanjang continuum perawatan kanker. Algoritma intervensi masalah psikososial dapat digunakan untuk memilih intervensi sesuai dengan tingkat distres.

Adolescents diagnosed with cancer are vulnerable to developmental disruptions. Symptoms resulting from cancer and its treatment often induce psychosocial distress. However, these psychosocial issues are frequently overlooked. The scarcity of psychosocial distress screening tools poses a barrier; hence, the Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) combined with the Pediatric Distress Thermometer Rating Scale (Peds-DTRS) is expected to aid in assessing and evaluating symptoms experienced by adolescents with cancer. This is followed by the application of a psychosocial problem intervention algorithm based on literature. The aim of this scientific paper is to illustrate the nursing management process of psychosocial distress in adolescents using the TOUS approach and to describe the application of the psychosocial problem intervention algorithm integrated with Peds-DTRS. The nursing process is depicted through five cases, with assessment steps including symptom complaint (unpleasant symptom), physiological factor assessment, psychological factor assessment, situational factor assessment, nursing problem formulation, intervention and implementation, and performance evaluation. From these cases, psychological and social relationship problems such as anxiety, hopelessness, powerlessness, and ineffective coping were identified. Peds-DTRS aids in detecting distress, yet not all issues can be resolved during evaluation, underscoring the need for continuous distress screening throughout the cancer care continuum. The psychosocial problem intervention algorithm can guide interventions according to distress levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Ratni Fitria Lestari
"Remaja dengan kanker menghadapi tantangan yang memengaruhi kualitas hidup, termasuk aspek fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Pengobatan kanker sering menimbulkan efek samping yang membatasi aktivitas mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan kualitas hidup remaja kanker. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan 100 responden, menggunakan Parenting Styles and Dimensions Questionnaire dan PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale melalui google form. Data dianalisis dengan uji One-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dan kualitas hidup remaja kanker. Mayoritas remaja memiliki pola asuh otoritatif (81%), dan skor rata-rata kualitas hidup mereka adalah 60. Skor tertinggi pada fungsi fisik dan terendah pada fungsi sekolah. Penelitian ini menyarankan peningkatan keterampilan perawat dalam pengkajian kualitas hidup remaja, serta keterlibatan aktif orang tua dalam mendukung remaja. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup remaja.

Adolescents with cancer face challenges that affect their quality of life, including physical, emotional, social, and cognitive aspects. Cancer treatment often causes side effects that limit their activities. This study aims to analyze the relationship between parenting patterns and the quality of life of adolescents with cancer. The design of this study used a cross-sectional approach with 100 respondents, using the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire and PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale via google form. Data were analyzed using the One-Way Anova test. The results showed a significant relationship between parenting patterns and the quality of life of adolescents with cancer. The majority of adolescents have an authoritative parenting pattern (81%), and their average quality of life score was 60. The highest score was in physical function and the lowest in school function. This study suggests improving nurses' skills in assessing adolescents' quality of life, as well as active parental involvement in supporting adolescents. Further research is recommended to explore other factors that affect adolescents' quality of life. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Mahayaty
"ABSTRAK
Remaja dengan kanker memiliki kebutuhan spiritual yang unik dan berisiko mengalami distress spiritual. Spiritual berperan penting dalam memberikan dampak positif seperti kenyamanan, ketenangan, dan berbagai koping positif untuk menghadapi penyakit yang secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam spiritualitas remaja dengan kanker. Penelitian ini menggunakan studi fenomenologi pada sembilan partisipan yang ditentukan secara purposive sampling, dengan wawancara semi terstruktur pada remaja kanker yang mendapatkan kemoterapi. Analisa data menggunakan analisis Colaizzi. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema yaitu menerima keadaan, menyakini kehendak Tuhan atas penyakit yang dialami, praktik spiritual meningkat, empati, mempertahankan hubungan dengan orang yang berarti, aktualisasi diri. Peran perawat dibutuhkan untuk melakukan pengkajian aspek spiritual dan melakukan intervensi keperawatan diantaranya mengakomodasi kebutuhan remaja untuk menjalankan keyakinan mereka, memfasilitasi hubungan remaja dengan teman sebaya, keluarga dan mendukung upaya remaja dalam memotivasi diri

ABSTRACT
Adolescent with cancer have unique spiritual need and in risk to experience spiritual distress. Spirituality has an important role in giving positive impacts like comfort, calmness, and various positive coping to confront illness that indirectly increase adolescent quality of life. This study purposed to explore the spirituality experiences of adolescent with cancer. This study using phenomenology study on nine participants that determined by purposive sampling, data collected by semi structured interview with cancer adolescent that undergone chemotherapy. Data gathered were analyzed using Colaizzi analysis. This study identified six themes, i.e. accept his/her illness, believe in God?s will on the illness experienced, increasing spiritual practice, empathy for the parents, maintaining relationship with significant others, self-actualization. The role of the nurse is needed to conduct a study and perform the spiritual aspect of nursing interventions to accommodate the needs of adolescents to practice their faith, facilitating adolescent relationships with peers, family and supports them in motivating their selves."
2016
T46748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rahmayanti
"Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Melihat perkembangan jumlah penderita dan kematian akibat kanker serviks, diperkirakan bahwa sekitar 10 persen wanita di dunia sudah terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV). Muncul fakta baru bahwa semua perempuan mempunyai risiko untuk terkena infeksi HPV.
Selain disebabkan oleh HPV, Kanker serviks juga dapat timbul karena personal hygiene (kebersihan diri) yang kurang baik. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker serviks juga terjadi karena bahan-bahan kimia yang salah satunya adalah bahan pemutih yang ada pada pembalut yang tidak berkualitas, karena diantara pembalut yang ada terdapat beberapa pembalut yang merupakan produk daur ulang yang bahan pembuatannya menggunakan bahan pemutih.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku siswi SMAN 9 Kebon Pala Jakarta Timur dalam menjaga kebersihan alat reproduksinya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan desain cross sectional terhadap 97 responden yang merupakan siswi SMAN 9 Kebon Pala Jakarta Timur.
Dari penelitian diperoleh hasil Sebanyak 53,6% siswi memiliki perilaku perawatan kebersihan alat reproduksi yang baik, sebanyak 48,6% siswi yang berumur >16 tahun memiliki perilaku perawatan kebersihan alat reproduksi yang tidak baik, dibandingkan dengan siswi yang berumur <16 tahun, 59,85% siswi memiliki tingkat pengetahuan tentang kebersihan alat reproduksi yang baik, dan 40,2% siswi berpengetahuan masih rendah, sebagian besar siswi mengatakan tersedia pembalut di rumah maupun di sekolah, sebesar 54,6% siswi terpapar informasi dari media massa dan 50,5% siswi terpapar informasi dari lingkungan sosial.
Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, keterpaparan informasi dari media massa dan lingkungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku perawatan kebersihan alat reproduksi. Dari penelitian ini diharapkan bahwa pemberian informasi mengenai perilaku kebersihan alat reproduksi yang baik dapat dilakukan dengan tepat dan jelas.

Cervical cancer is of cancer that many attacks women. Seeing the development of the number of sufferers andof deaths resulting from cervical cancer, it is estimated that about 10% woman in Indonesia already infected Human Papiloma Virus (HPV), Appear recent fact that all woman have the risk for exposed to infection HPV.
Other than caused by HPV, cervical cancer can also arises because of hygiene an instrument reproduction a less well. According to some research mention that cervical cancer also occur because chemicals one of which is the materials of a bleach existing at a bandage not qualified, because among a bandage there is found some a bandage of that is the product recycling which materials its manufacture uses a bleach.
The purpose of this research is to know behavior girl SMAN 9 Kebon Pala East Jakarta in keeping clean instrument reproduction and factors that deals with to that behavior. The study is done by the use of the approach of the quantitative study of with the design cross sectional against 97 of the responden that is girl SMAN 9 Kebon Pala East Jakarta.
From research obtained the result as much as 53,6% girl having behavior care of the hygiene an instrument reproduction good. As much as 48,6% girl from more than 16 year having behavior care of the hygiene an instrument reproduction that is not goog, compared with girl who are less than 16 years old, 59,85% girl having a level knowledge of hygiene an instrument reproduction good, and 40,2% girl knowledge able still low. Most of the girl said available a bandage of at home and at school, amounting to 54,6% girl exposed to information from the mass media and 50,5% girl exposed to information from a social environment.
The result of a test of bivariat indicate that a variabel knowledge, other malignancies information from mass media and a social environment having relation that are meaningful with the behavior care of the hygiene an instrument reproduction. Of research in expect that the granting of information about the behavior of hygiene an instrument its reproduction good can be done with precisely and clearly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusep Abdul Latif
"Kanker dapat sangat mudah mengganggu beberapa aspek kehidupan seseorang meliputi fisik, psikososial dan spiritual. Kesejahteraan spiritual merupakan satu syarat dalam upaya peningkatan kualitas hidup penderita kanker. Penting untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan penyakit terminal termasuk kanker. Metode penelitian cross sectional dengan jumlah responden 170 pasien kanker stadium lanjut. Uji analisa dengan distribusi frekuensi, chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup (p=0,016). variabel yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup adalah lokasi metastase dengan OR 7,97 (CI95% : 3,521-18,040). Individu dengan lokasi metastase di organ lain berpeluang memiliki 7,97 kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan individu dengan metastase tulang. Rekomendasi digunakan untuk proses asuhan keperawatan yang holistik termasuk kesejahteraan spiritual dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kanker stadium lanjut.

Cancer can significantly disrupt various aspects of personal life including physical, psychosocial and soiritual dimensions. Spiritual well-being is a cruciala factor in efforts to improve the quality of life for cancer patients. It is essential to enhance the quality of life for patient with terminal illness, including cancer. This study use cross-sectional research method with a sample of 170 advanced cancer patients. Data analysis was conducted using frequency distribution, chi-square tests dan logistic regression. The study results indicated a significant relationship between spiritual well-being and quality of life (p=0,016). The most affecting variable to the quality of life is the location of metastasis, with an odds ratio (OR) of 7,970 (95% CI : 3,521-18,040). Individual with metastasis in other organs had a 7,97 timer better than quality of life compared to those with bone metastasis. The findings recommend incorporating holistic nursing care, including spiritual well-being to improve the quality of life for advanced cance patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Pramudita
"Ketidaknyamanan seringkali dirasakan pasien kanker payudara seiring perjalanan penyakit dan efek samping pengobatan. Kesejahteraan spiritual dianggap dapat menjadi mekanisme koping dalam menghadapi situasi sulit sehingga dapat membantu meningkatkan kenyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kenyamanan. Desain penelitian berupa analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 92 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Studi ini menggunakan kuesioner SWBQ (Spiritual Well-Being Questionnaire) dan PKKP (Pengkajian Kenyamanan Kanker Payudara). Hasil penelitian menunjukkan 52,2% responden memiliki kesejahteraan spiritual tinggi serta terdapat proporsi yang imbang antara responden yang merasa nyaman dan yang tidak nyaman. Hasil uji chi-square didapatkan adanya hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kenyamanan pasien kanker payudara dengan p-value 0,007 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan spiritual menjadi aspek penting dalam asuhan keperawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien kanker payudara.

Discomfort is often felt by breast cancer patients along with the course of the disease and the side effects of the treatment. Spiritual well-being is considered to be a coping mechanism in dealing with difficult situations so that it can help increase comfort. This study aims to identify the relationship between spiritual well-being and comfort. The research design is analytic correlation with a cross-sectional approach, involving 92 respondents selected by consecutive sampling technique. This study used the instrument of SWBQ (Spiritual Well-Being Questionnaire) and PKKP (Breast Cancer Convenience Assessment) questionnaires. The results showed that 52.2% of respondents had high spiritual well-being and there was an even proportion of respondents who felt comfortable and those who were uncomfortable. The results of the chi-square test found that there was a relationship between spiritual well-being and the comfort of breast cancer patients with a p-value of 0.007 (p <0.05). It can be concluded that spiritual well-being is an important aspect of nursing care to increase the comfort of breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutik Rahayu
"Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang makna pengalaman suami dengan istri yang mengalami kanker serviks. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pada penelitian ini ditemukan 9 tema yaitu : 1). Respon awal suami terhadap diagnosa kanker servik, 2). Pemahaman suami terhadap kanker serviks 3). Memberi dukungan kepada istri. 4). Memperoleh dukungan keluarga atau kerabat. 5). Bentuk penyesuaian suami terhadap istri dengan kanker serviks. 6). Pelajaran atau hikmah yang diperoleh setelah istri sakit. 7). Koping suami. 8). Harapan suami terhadap pengobatan istri. 9). Harapan suami terhadap pelayanan keperawatan. Peran perawat sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan konseling pada pasangan.

Based on the study's purpose discriptive phenomenology was selected as appropriate design to discovery the essence of the experience. Results nine theme: 1). Experience during diagnosis period. 2). Husband's knowledge abaout cervical cancer. 3). Give social support for wive.4). Received social support from family and significant others. 5). Husband Adjustment with cervical cancer wive's. 6). Finding meaning in disease. 7). Husband cope. 8) Hoping wive-treatment. 9). Hoping with nursing care practice.Nurses roles needed for husbands and his partners to given counseling. And given about cervical cancer to increase husbands knowledged."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfi Rahma Yunita
"Konsumsi gula yang meningkat merupakan suatu keprihatinan global, karena terkait dengan berbagai masalah kesehatan. Indonesia merupakan konsumen gula terbesar ketiga di dunia, dengan konsumsi gula meningkat menjadi 7.15 juta metric ton (MMT) pada tahun 2019/20 dari 7.05 MMT pada tahun 2018/19, dan diperkirakan akan naik menjadi 7.2 MMT pada tahun 2021. Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi konsumsi gula, salah satunya dengan menggunakan label pada makanan kemasan. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong orang untuk menggunakan dan membaca label, termasuk usia, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, status pekerjaan, pengetahuan tentang gizi dan label makanan, pendapatan orang tua dan pentingnya rasa dan nutrisi. Peneliti ingin menyelidiki hubungan antara pengetahun dan sikap pada label informasi nilai gizi terhadap asupan gula pada remaja. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang menggunakan kuesioner online untuk remaja di Indonesia dengan rentang usia 15-18 tahun. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa usia median responden adalah 17 tahun dan mayoritas responden adalah perempuan (90%), serta rata-rata pendidikan orang tua responden kurang dari 12 tahun bersekolah. Uang saku dan uang saku untuk makanan dan minuman dalam sebulan berada dalam kategori dibawah median, yaitu Rp 300.000 untuk uang saku dan Rp 200.000 untuk uang saku makanan dan minuman. Dalam studi ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan yang baik (51.7%) dan memiliki sikap yang baik terhadap label informasi nilai gizi (53.5%). Analisis bivariate menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang informasi nilai gizi dan media massa dengan konsumsi gula, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap informasi nilai gizi dan konsumsi gula. Analisis multivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dan konsumsi gula pada remaja. Temuan dari penelitian menyatakan bahwa baik pengetahuan maupun pendidikan ibu memiliki peran penting dalam konsumsi gula pada remaja. Sehingga disarankan untuk meningkatkan pengetahuan terkait label informasi nilai gizi pada remaja maupun ibu, agar nantinya dapat memilih dan mengonsumsi makanan yang tepat. 

Increased sugar consumption is a global concern, as it has been linked to a variety of health problems. Indonesia is the third-largest sugar consuming in Indonesia increased to 7.15 million metric tons (MMT) in 2019/20 from 7.05 MMT in 2018/19, and is expected to rise to 7.2 MMT in 2021. The government has taken several ways to reduce sugar intake, one of which is by using labels on packaged food. However, there are several factors that can encourage people to use and read labels include age, income, education, gender, employment status, knowledge of nutrition and food labels, parent’s income, and the importance of flavor and nutrients. The researchers want to investigate what knowledge and attitudes adolescent have about sugar intake based on the nutrition fact panel. This research was a cross-sectional study using an online questionnaire for adolescent in Indonesia with age range between 15-18 years old. Finding of this study that the respondent median age was 17 and attended by more women (90%) and the average education of the respondent’s parent was less than 12 years of schooling. Pocket money and pocket money for food and drink in a month are in the category below the median cut off 300.000 for pocket money and 200.000 for pocket money for food and drink. This study also showed that more than half respondents had good knowledge (51.7%) and had positive attitude of NFP (60.8%). The majority of respondents have high sugar intake (53.5%). The results of the bivariate analysis indicated a significant relationship between knowledge of NFP and mass media with sugar intake, and there is no significant relationship between attitudes of NFP with sugar intake. Multivariate analysis revealed a significant relationship between mother education and sugar intake. The findings of this study suggest that both knowledge and mother education play a significant role in influencing sugar intake among adolescents. As a result, it is advisable to enhance the understanding of NFP among both adolescents and mothers, in order to enable them to make informed decisions and select appropriate dietary options.  "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi fenomena yang terjadi pada pasien kanker yang mengalami neutropenia akibat kemoterapi. Desain penelitian yang digunakan adalh studi kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif. Fenomenologi deskriptif digunakan karena peneliti ingin memperoleh makna dari pengalaman yang diungkapkan partisipan selama penelitian dilakukan. sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat atau dalam pengobatan RS Kanker Dharmais Jakarta< berjumlah 5 partisipan. Metode pengumpulan data pada penelitian dengan menggunakan wawancara mendalam (incepth interview) dengan bantuan tape recorder/digital vices recorder dilengkapi dengan catatan (fiels notes).
Hasil penelitian ditemukan enam buah tema yaitu: 1) Waktu pengobatan dan perawatan yang lama, 2) persepsi yang salah tentang neutropenia, 3) perasaan negatif dan koping saat neutropenia, 4) kesulitan perawatan diri, 5) dukungan kluarga dan teman, dan 6) harapan saat neutropenia implikasi untuk keperawatan dapat memberikan informasi pengalaman pasien saat mengalami neutropenia akibat kemoterapi, serta dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.

The purpose of this study is to explore the phenomena that occur in cancer patients who experience chemotherapy-induced neutropenia. The design of this study is qualitative study using descriptive phenomenolgy. Descriptive phenomenology used because researcher wants to gain the meaning of the patients who were treated in Dharmais Cancer Hospital Jakarta, amounted to 5 participants. Data collection methods in this study using in-depth interviews with the help of a tape recorder/digital voices recorder and field notes.
The research found six themes, namely: 1) the length of treatment and care 2) a wrong perception of neutropenia 3) the negative feelings and coping when neutropenia 4) the difficulty of self-care 5) support of family and friends and 6) expectations and hope when neutropenia. Implication for nursing practice are can give an information about experiences in cancer patients when having neutropenia also as a base fotr further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31839
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>