Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damanik, Novitasari R.
"Manusia cenderung tidak sensitif pada jarak temporal yang lebih jauh (370 hari) ketika pembandingnya adalah jarak yang cukup jauh (365 hari) atau disebut dengan temporal discounting (Thaler, 1981). Memadukan kecenderungan tersebut dengan Construal Level Theory (Trope & Liberman, 2010), penelitian ini melihat pengaruh jarak spasial terhadap sensitivitas akan jarak temporal. Melalui Studi 1 terbukti bahwa jarak spasial jauh mengurangi sensitivitas terhadap jarak temporal. Di sisi lain, persepsi individu akan jarak temporal dipengaruhi oleh selfconstrual (Spassova & Lee, 2013). Maka, Studi 2 menguji efek moderasi selfconstrual pada hubungan antara jarak spasial dengan sensitivitas akan jarak temporal. Sesuai dengan prediksi, self-construal terbukti memoderasi hubungan jarak spasial dengan sensitivitas akan jarak temporal. Individu dengan self-construal interdependen memiliki sensitivitas temporal yang lebih tinggi daripada individu dengan selfconstrual independen, dalam jarak spasial jauh.

People less sensitive to further temporal distance (370 days) when the comparison to far time (365 days), known as temporal discounting (Thaler, 1981). , On the basis of this notion and on Construal Level Theory (Trope & Liberman, 2010), Study 1 examines the influence of spatial distance to sensitivity of temporal distance. As predicted, the result shows that spatial distance decreases sensitivity to temporal distance. Nevertheless, people perception of temporal distance is influenced by selfconstrual (Spassova & Lee, 2013). Studi 2 examines the moderation effect of selfconstrual on the relationship between spatial distance and sensitivity to temporal distance. As predicted, self-construal moderate the relationship between spastial distance and sensitivity to temporal distance. Interdependent self-construal has higher sensitivity to temporal distance than independent, on distal spatial distance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
"Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, ?2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial.

This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, ?2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= - 2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
"Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, η2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial.

This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, η2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p=0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Penelitian ini mereplikasi penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Maglio et al. (2013) yang menguji pengaruh persepsi jarak spasial terhadap persepsi jarak probabilitas dengan penyesuaian dalam situasi undian berhadiah. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UI (n=77; 63 mahasiswi dan 14 mahasiswa) yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Penelitian berdesain randomized two-group design, posttest only ini memberikan induksi lokasi pengundian jauh (Surabaya) atau dekat (Jakarta). Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan sensitivitas partisipan terhadap persepsi jarak probabilitas antara kelompok jauh dan kelompok dekat. Artinya, persepsi jauh-dekatnya lokasi undi tidak dapat menurunkan sensitivitas partisipan terhadap persepsi probabilitas menang.

This study replicates one of experiments conducted by Maglio et al. (2013) that examine the effect of spatial distance on probability distance which adapted in situation which considered as more legal in Indonesia. Participants are undergraduate Psychology students in UI (n=77; 63 females and 14 males). This randomized two-group design, posttest only study inducts the participants that the winner is determined in either distal location (Surabaya) or near location (Jakarta). Result shows that participant in both condition responds identical preferences on the prize, which means spatial distance cannot reduce participants? sensitivity of probability distance in winning prize condition."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Dewi Sekarlangit
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh perbandingan kinerja terhadap ketertarikan laki-laki pada perempuan dalam konteks jarak psikologis spasial dekat yang dimoderasi oleh rasa iri dengan menggunakan desain eksperimental between-subjects design 2x2. Penelitian ini melibatkan 120 mahasiswa laki-laki Universitas Indonesia sebagai partisipan penelitian untuk mengungkapkan ketertarikan yang terbentuk ketika laki-laki merasa lebih baik (atau lebih buruk) dalam hal kinerja dibandingkan seorang perempuan dan melihat efek moderasi salah satu emosi yang muncul, yaitu rasa iri (tinggi atau rendah) terhadap hubungan pengaruh tersebut. Kinerja yang dimaksud meliputi pencapaian akademis dan non-akademis yang diperoleh sebagai mahasiswa. Rasa iri diharapkan timbul setelah dilakukan perbandingan kinerja yang dimiliki dengan kinerja seorang perempuan. Berdasarkan teknik analisis moderator yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh perbandingan kinerja pada ketertarikan, serta terdapat efek moderasi rasa iri dalam pengaruh perbandingan kinerja pada ketertarikan laki-laki terhadap perempuan dalam konteks jarak psikologis spasial dekat.

This research has conducted to see the influence of performance comparison on men?s attraction to women in psychological distance spatially near moderated by envy with between-subject design 2x2 experimental design. This research involve 120 male college student from University of Indonesia as a participant to reveal the attraction that formed when men feels outperformed (vs underperformed) by women in a context of performance and to see the effect of moderation from one of emotion that come out, that is envy (high or low), on that causality. Performance in this research is an academic or non-academic achievement as a college student. Envy is come from a comparison between their performance and women?s performance. Based on the moderator analysis, the result is there is an effect of performance comparison on attraction, and there is moderation effect of envy on effect of performance comparison on men?s attraction to women in psychological distance spatially near."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukita Mardhiah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jarak sosial terhadap emosi syukur penerima setelah mereka mendapatkan kebaikan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan mengikutsertakan konfederat dan tingkah laku nyata sehari-hari. Sebanyak 51 mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipan dibagi ke dalam dua kelompok manipulasi, yakni jarak sosial dekat (n = 28) dan jarak sosial jauh (n = 23). Emosi syukur diukur melalui skor Gratitude Adjective Checklist (GAC) setiap partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak sosial jauh antara pemberi dan penerima kebaikan lebih meningkatkan emosi syukur dibandingkan dengan jarak sosial dekat. Beberapa poin mengenai hasil penelitian didiskusikan lebih lanjut. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Bernadette Ayu Putri
"Proses belajar mengajar di Indonesia mengalami perubahan semenjak pandemi COVID-19. Perubahan terjadi terutama pada metode pembelajaran dari metode tradisional menjadi metode pembelajaran jarak jauh. Kondisi tersebut menuntut seluruh pihak yang terlibat untuk menyesuaikan diri agar tujuan pembelajaran tetap tercapai maksimal. Terdapat karakter pelajar dan pengajar yang berperan terhadap tercapainya proses belajar, yaitu growth mindset, self-regulated learning dan instructors’ scaffolding. Diketahui pada penelitian sebelumnya bahwa self-regulated learning merupakan variabel penghubung terhadap perceived learning. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan melihat peran growth mindset dan instructors’ scaffolding terhadap perceived learning melalui self-regulated learning pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh. Partisipan penelitian sebanyak 561 mahasiswa dari 10 universitas negeri di Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan uji structural equation model (SEM) dan diketahui peran growth mindset dan instructors’ scaffolding terhadap perceived learning perlu melalui self-regulated learning terlebih dahulu (RMSEA=0.054, NFI=0.95, CFI=0,97). Growth mindset, instructors’ scaffolding, dan self-regulated learning secara bersama-sama berperan terhadap perceived learning sebesar 34%. Diketahui pula bahwa growth mindet memiliki peran yang kecil dan tidak signifikan terhadap peningkatan perceived learning. Kondisi ini menunjukkan adanya peran variabel lain yang menjembatani hubungan keduanya. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan dosen berperan lebih besar dalam mendukung proses belajar mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh terutama dalam masa pandemi untuk mengembangkan karakter mahasiswa yang tepat.

During pandemic COVID-19 period, learning method has changed to distance learning in Indonesia. Students and teachers are the center of learning process, therefore they have to adapt faster along with that condition. To obtain learning outcome, students and teachers have to develop growth mindset, instructors’ scaffolding and self-regulated learning. Therefore, the purpose of this study is to explain the effect between growth minset and instructors’ scaffolding towards perceived learning through self-regulated learning. The subject of the research were 561 undergraduate student from top-10-ranked state universities in Indonesia. The data was analyzed by structural equation model (SEM). The result indicates that the effect of growth minset and instructors’ scaffolding towards perceived learning through self-regulated learning was significant (RMSEA=0.054, NFI=0.95, CFI=0,97). The result showed that growth mindset, instructor’s scaffolding, and self-regulated learning affect the perceived learning by 34%. However, the growth mindset have no significant direct effect through the increase of perceived learning. Therefore, another variabel might mediate the effect.This research showed that lecturers role was the key to promote self-regulated learning and perceived learning in undergraduate student during pandemi COVID-19."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Theofilla
"Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), para siswa mengalami berbagai tantangan yang dapat menurunkan semangat untuk belajar. Situasi pembelajaran yang baru dan terbatasnya interaksi fisik dengan orang lain menyebabkan siswa perlu beradaptasi untuk menjaga performanya di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik secara bersamaan terhadap motivasi akademik, serta variabel yang berkontribusi lebih besar pada motivasi akademik siswa SMA selama PJJ. Motivasi akademik mengacu pada self-determination theory dan diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS), persepsi dukungan sosial diukur menggunakan Social Provisions Scale (SPS), dan efikasi diri akademik diukur menggunakan Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). Partisipan penelitian adalah 223 siswa SMA berusia 15-18 tahun yang sedang menjalani PJJ (N laki-laki = 23, N perempuan = 200). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik berpengaruh signifikan secara bersamaan, serta berkontribusi sebesar 20,1% terhadap motivasi akademik siswa SMA. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa kontribusi varians efikasi diri akademik lebih besar dibandingkan persepsi dukungan sosial terhadap motivasi akademik. Berdasarkan hasil tersebut, motivasi akademik siswa SMA dapat lebih meningkat ketika memiliki efikasi diri akademik dan mampu mempersepsikan dukungan yang didapatkannya.

During distance learning, students experience various challenges that can reduce their enthusiasm for learning. With this new learning situation and the limited physical interaction with other people, students need to make adaptations to keep their performance at school. This study aims to investigate the contribution of perceived social support and academic self- efficacy simultaneously to academic motivation, as well as variables that contribute more among senior high school students' academic motivation during distance learning. Academic motivation refers to the self-determination theory and was measured with the Academic Motivation Scale (AMS), perceived social support was measured with the Social Provisions Scale (SPS), and academic self-efficacy was measured with the Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). The participants of this study were 223 high school students aged 15- 18 years who are currently going distance learning (N male = 23, N female = 200). Results of this study shows that students’ perceptions of social support and their academic self-efficacy simultaneously affect academic motivation. The two variables contributed to 20,1% of academic motivation among senior high school students. In addition, this study also found that academic self-efficacy has more contribution to academic motivation than perceived social support. Based on these results, high school students show better academic motivation when they have academic self-efficacy and can perceive the support they get."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indani Durrotul Aini
"Ketika memasuki perguruan tinggi, mahasiswa tahun pertama dihadapkan dengan berbagai tuntutan baru. Penyesuaian ke perguruan tinggi (college adjustment) dibutuhkan di awal masa perkuliahan karena dapat menentukan keberhasilan di perguruan tinggi. Pandemi Covid-19 menghambat college adjustment karena diberlakukannya pembelajaran jarak jauh. Sementara, penelitian sebelumnya menyatakan secara konseptual self-compassion dapat membantu college adjustment. Penelitian ini menganalisis hubungan antara self-compassion dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama dalam pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2020 (N = 381) disurvei menggunakan Self-Compassion Scale dan Student Adaptation to College Questionnaire. Uji korelasi Pearson menyatakan bahwa self-compassion dan college adjustment berhubungan positif signifikan (r(380) = 0,55, p < 0,001). Hubungan paling kuat ditemukan antara isolation dan personal-emotional adjustment (r(380) = -0,49, p < 0,001). Temuan ini mengindikasikan bahwa self-compassion cenderung membantu penyesuaian perguruan tinggi dalam konteks pembelajaran jarak jauh.

When entering college, first-year students faced new challenges. College adjustment is necessary in early period of college because it can predict college success. Covid-19 pandemic hinders college adjustment due to distance learning. Meanwhile, a previous study conceptually mentioned that self-compassion supported college adjustment. This study examined the correlation between self-compassion and college adjustment among first-year college students in distance learning during Covid-19 pandemic. Students of Universitas Indonesia batch 2020 (N = 381) were surveyed using Self-Compassion Scale and Student Adaptation to College Questionnaire. Pearson’s correlation test showed a positive significant correlation between self-compassion and college adjustment (r(380) = 0,55, p < 0,001). The strongest correlation was found between isolation and personal-emotional adjustment (r(380) = -0,49, p < 0,001). These findings indicated that self-compassion tends to help a better college adjustment in distance learning context."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>