Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101411 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raimundus R Karsono
"ABSTRAK
Pengukuran terhadap karakter individu sudah dilakukan sejak lama. Beragam alat ukur dan metode telah dikembangkan. Salah satu pendekatan dalam pengukuran karakter individu adalah dengan menggunakan skala dengan format forcedchoice. Akan tetapi, penggunaan skala dengan format forced-choice ini mengalami sejumlah kesulitan ketika harus diuji secara psikometris. Kesulitan ini berhasil diatasi dengan menggunakan pendekatan perbandingan berpasangan (paired comparison) dari Thurstone sehingga bisa diuji dengan menggunakan teori psikometri modern.
Pengembangan alat ukur sendiri kembali marak dalam tiga dekade terakhir,
setelah ada penelitian yang membuktikan bahwa gaya kepribadian dapat
memprediksi kinerja, termasuk di Indonesia. Salah satu alat ukur dikembangkan adalah GPQ, yang menggunakan pola forced-choice item yang menghasilkan data sebagaimana pengukuran ipsatif. Alat ukur ini yang diuji dengan menggunakan model Thurstonian IRT.
Menggunakan data yang berasal dari 119 blok (aslinya, GPQ memiliki 120 blok
pernyataan) penelitian ini melakukan uji kecocokan model (model fit) dengan
menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa estimasi
terhadap data GPQ tidak fit dengan model Thurstonian IRT (χ2=18347.435, df=
6663, p = 0.000, p <.001). Sementara pengujian dengan RMSEA menunjukkan
model tergolong fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Selanjutnya, hasil
estimasi parameter item dan trait GPQ berhasil dilakukan dengan menggunakan model Thurstonian IRT. Meskipun demikian tidak semua estimasi parameter item dan trait fit dengan model Thurstonian IRT.

ABSTRACT
Individual character measurement have been done long ago. Various instruments and methods have been developed. One of the approach in individual characters measurement by using forced-choice item. However, using forced-choice item scale is facing a number of difficulties when statistically tested. These difficulties were overcome by using a comparative judgement approach (paired comparison) of Thurstone so that it can be tested using modern psychometric theory.
Research on instrument development emerged in the last three decades, after the research provided evidence that personality can predict job performance,
including in Indonesia. One of new developed instruments is GPQ, which uses
forced-choice item that produced data as ipsative measurement. This instrument is tested using Thurstonian IRT model.
Using data from 119 block of statement (originally, GPQ has 120 block of
statements), this research focused on model fit testing using the chi-square test. The result of chi square testing showed that GPQ data does not fit with the Thurstonian IRT model (χ2=18347.435, df= 6663, p = 0.000, p <.001). RMSEA testing showed that showed model were fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Furthermore, Thurstonian Model IRT managed to generate item and trait parameter. However, not all the items fit with this model."
2016
T46589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pintanugra Persadanta
"Item response model digunakan untuk menganalisa baik tidaknya soal dan menyeleksi soal-soal yang baik berdasarkan latent ability peserta tes dan karakteristik soal yang terdiri dari tingkat diskriminasi soal dan kesulitan soal.
Dalam skripsi ini, penaksiran parameter latent ability, diskriminasi soal dan kesulitan soal dilakukan dengan metode penaksiran joint maximum likelihood, sedangkan seleksi soal dilakukan dengan menggunakan item information function.
Metode diatas diterapkan untuk menyeleksi soal tes Matematika semester genap tahun ajaran 2007-2008 berdasarkan jawaban siswa kelas VII SMP XYZ di kota A, pada tes tersebut. Tes terdiri dari 30 soal dan diikuti oleh 143 siswa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S27751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maula Kurnia
"Salah satu teknologi e-assessment yang dikembangkan saat ini adalah adaptive assessment. Teknologi ini memungkinkan soal ujian beradaptasi dengan tingkat kemampuan peserta ujian. Dalam adaptive assessment, soal yang diberikan tergantung dari jawaban soal sebelumnya: benar atau salah. Hasilnya adalah level atau tingkat kecakapan (proficiency) peserta ujian. Salah satu metode yang digunakan dalam adaptive assessment, yaitu model IRT yang diimplementasikan dalam pembuatan aplikasi Ujian Penjurusan SMU pada skripsi ini.
Sistem ujian yang dirancang pada skripsi ini digunakan untuk menentukan jurusan yang sebaiknya diambil oleh seorang siswa SMU, yaitu IPA atau IPS. Ujian menggunakan 4 buah mata pelajaran untuk menentukan jurusan, yaitu Matematika dan Biologi yang mewakili mata pelajaran IPA dan Sejarah dan Sosiologi yang mewakili mata pelajaran IPS. Selain menentukan jurusan yang sebaiknya diambil seorang siswa, sistem ini juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat kecakapan (proficiency) seorang siswa terhadap sebuah mata pelajaran.
Pada skripsi ini tingkat kesulitan soal maksimum yang digunakan adalah 7 [2]. Perancangan dan implementasi sistem Ujian Penjurusan SMU yang Adaptif dengan model IRT ini telah berhasil menentukan tingkat kemampuan peserta sekaligus memanfaatkannya sebagai acuan dalam penentuan jurusan. Waktu respon sistem Ujian Penjurusan SMU ini pun cukup baik, yaitu sebesar 0,12106 detik untuk memilih dan menampilkan soal ujian per satu soal, dan sebesar 0,18837 detik untuk mengolah dan menampilkan hasil ujian untuk ditampilkan pada halaman evaluasi ujian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surado
"Perkembangan teknologi dan informasi yang berbasis intemet teiah menciptakan teknologi e-leaming. Asal muasal teknologi e-learning adalah untuk mengadaptasi secara penuh sistem belajar dan mengajar konvensional. Pada proses belajar mengajar tenlu ada proses yang dinamakan ujian. Ujian yang ideal adalah jika ujian disesuaikan dengan kemampuan dari peserta ujian. Perkembangan teknologi menyebabkan ujian seperti ini dapat dilaksanakan. Jenis ujian ini disebut ujian adaptif. Ujian adaptif memiliki poin soul hcrbcnluk cliclroromous-' dimana ilanya ada 2 nilai yaitu benar atau salah. Agar dapat menentukan soal yang sesuai dengan kemampuan siswa maka harus ada pencocokan kemampuan siswa. Pencocukan kemampuan siswa itu ditentukan dari urulan soal yang dijawab siswa. Teknologi yang digunakan unluk melakukan pekerjaan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi IRT dimana yang dipakai adalah pola berbentuk kompleks yaitu bentuk 3 parameter logistik. Untuk menghentikan ujian itu sendiri, penguji dapai meneniukan bagaimana cara untuk menghonlikannya. Cara penghentian ujian ada 2 benluk yailu secara fixed length atau variable length, dimana fuer! length dcngvn mcncnlukan jumlah soal yang dibahas sedangkan variable length dengan men ghitung standar error. Hasil yang ingin dicapai pada skripsi ini adalah untuk mengetahui perbandingan penghentian ujian antara fixed length dengan menentukan jumlah soal dan variable length dengan pengukuran standar error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryono
Depok: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2011
JPK 17:5(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini masih ada pihak yang pro dan kontra terhadap Ujian Nasional (UN) .Tetapi Pemerintah masih melaksanakannya karena belum ada alat atau instrumen yang dapat menggantikan fungsi-fungsi dari UN...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Embretson, Susan E.
New Jersey: Lawrence erlbaum assossiate, 2000
150.287 EMB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin afriza
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendeteksian Differential Item Functioning (DIF) pada tes personality berdasarkan jenis Kelamin dan tingkat pendidikan pada siswa di Sekolah Atlet Ragunan, Jakarta. Cara awal untuk mengetahui ada tidaknya bias item pada suatu tes adalah dengan melakukan analisis DIF atau dikenal dengan keberbedaan fungsi butir. DIF adalah perbedaan probabilitas sukses/kategori tertentu dalam merespon butir dari dua kelompok yang berbeda setelah mengontrol tingkat kemampuan/trait. Oleh karena itu agar sebuah alat ukur tidak menguntungkan satu kelompok tertentu perlu dilakukan pendeteksian DIF.
Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014 di sekolah atlet Ragunan Jakarta dengan teknik pengambilan sampel nonprobability accidental dan diperoleh total responden sebanyak 202 siswa, dimana 136 siswa terdiri dari siswa laki-laki dan 66 orang siswa perempuan, dengan tingkat pendidikan 146 Siswa merupakan siswa SMA serta 56 siswa SMP.
Metode pertama dalam pendeteksian DIF pada penelitian ini didasarkan pada Partial Credit Model (PCM) dan dibantu dengan menggunakan sofware QUEST untuk mengestimasi delta dari hasil respon. Metode kedua adalah dengan menggunakan metode Mantel Haenszel (MH) yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS.
Hasil dari deteksi DIF yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode yang paling banyak mendeteksi DIF adalah metode berdasarkan PCM. Melalui PCM dapat disimpulkan berdasarkan jenis kelamin dimana ditemukan terdapat 37 Item dari 90 item yang terdeteksi DIF. Metode yang paling sedikit mendeteksi DIF adalah metode MH berdasarkan tingkat pendidikan yaitu sebanyak 3 item dari 90 item.

This study aims to determine how the detection of Differential Item Functioning (DIF) on personality tests by gender and level of education to students in the School Athletes Ragunan , Jakarta . how early to determine whether there is bias on a test item is to perform analysis of DIF or known as Differential Item Functioning . DIF is the difference in the probability of success to take grain from two different groups after controlling for ability level/trait. Therefore, for a measuring instrument is not favorable to one group needs to be done DIF detection.
The study was conducted in April to June 2014in the School Athletes Ragunan taken nonprobability accidental engineering and obtained a total of 202 respondents, which consisted of 136 male students and 66 female students, by level of education 146 high school students and 56 junior high school students.
First method for Detection DIF in this study is using Partial Credit Model (PCM) and assisted by using software QUEST to estimate the delta of the results of the response. Second method is using Mantel Haenszel (MH) which is then processed using SPSS.
The results of the detection of DIF have shown that the method most widely detected DIF is a PCM, through the method based on PCM can be concluded by Gender where it was found there were 37 item of 90 items were affected by DIF. Method for at least detecting DIF is MH method based on education level were found 3 irem of 90 items.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T51664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasi, Anne
New York: Macmillan, 1982
150.76 ANA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasi, Anne
New York: Macmillan, 1968
150.76 ANA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>