Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rika Nathania
"ABSTRAK
Gaya Bangunan barok mulai berkembang di Eropa pada abad ke-16, yakni pada periode keemasan. Gaya
bangunan ini muncul sebagai kelanjutan dari gaya renaissance dan merupakan salah satu upaya gereja katolik
pada saat terjadinya gerakan kontra reformasi untuk mencegah meluasnya pengaruh calvinisme di
Nederlanden bagian Selatan yang datang dari Nederlanden bagian Utara. Penelitian dilakukan pada dua
bangunan gereja di Belgia, yaitu bangunan Sint Walburgakerk di Brugge dan bangunan Eglise-Loup di
Namur. Kedua bangunan ini merupakan karya arsitektur Belgia, Pieter Huyssens. Penelitian ini akan mengkaji
persamaan yang terdapat pada bangunan gereja yang terletak pada dua wilayah yang mendapat pengaruh
geografis dan budaya yang berbeda. Penelitian ini akan menghasilkan ciri gaya bangunan barok karya Pieter
Huyssens pada gereja di Belgia.

ABSTRACT
Baroque style developed in Europe in the 16th century, the golden period. The building style is emerging as a
continuation of the renaissance style and one of the efforts of the Catholic Church at the time of the counterreform
movement to prevent the expansion of the influence of Calvinism in the South of Nederlanden from
the north of Nederlanden. The study was conducted at two churches in Belgium, which is building in Brugge
Sint Walburgakerk and building Eglise-Loup in Namur. Both buildings are an architectural Belgium
masterpiece by Pieter Huyssens. This study will examine the similarities in the church building which is
located in two regions under the influence of different geographical and cultural. This research will produce
characteristic style of baroque buildings by Pieter Huyssens at the church in Belgium."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Anisa Nurhidayati
"ABSTRAK
Vrijmetselarij atau Freemasonry adalah organisasi internasional bersifat rahasia. Pada masa Kolonial, organisasi ini masuk dan berkembang dengan pesat.
Organisasi ini juga membangun tempat perkumpulan/loji. Loji-loji ini tersebar di banyak kota di Hindia Belanda. Penelitian akan berfokus pada bangunan loji yang ada di Jakarta (loji De Ster in het Oosten dan loji Adhuc Stat), Surabaya (loji De Vriendschap), dan Yogyakarta (loji Mataram). Loji De Ster in het Oosten, loji De
Vriendschap, dan loji Mataram memiliki perpaduan gaya Eropa dan juga gaya Indis. Perbedaan terdapat pada loji Adhuc Stat yang dibangun pada abad ke-20, karena pada loji ini didominasi oleh gaya Modern.

ABSTRACT
Freemasonry or Vrijmetselarij is an international organization famous with the state of being secretive. This organization thrives rapidly during the colonial era. It also builds many lodges. These lodges are spread in many cities in the East Indies. This research will focus on lodges built in Jakarta (De Ster in het Oosten
lodge and Adhuc Stat lodge), Surabaya (De Vriendschap lodge) and Yogyakarta (Mataram lodge). De Ster in het Oosten, De Vriendschap, and Mataram lodges has a mix combination of European and Indies style in their design. While for the Adhuc Stat lodge the style is quite different, because for this 20th century built-in
lodge, the modern style has dominated it design."
2015
S61456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rizkiyana
"Landbouw Zoölogisch Laboratorium – yang seiring berjalannya waktu berubah nama menjadi Museum Zoologi Bogor – merupakan bangunan cagar budaya di Bogor yang dibangun secara bertahap sebanyak 6 kali. Hal tersebut mengasumsikan adanya perkembangan gaya arsitektur bangunannya. Selain itu, bangunan ini mengalami pergantian nama yang menunjukan adanya perubahan fungsi dan peran MZB sebagai bangunan penelitian. Sehingga dalam penelitian ini akan diteliti perkembangan gaya bangunan Museum Zoologi Bogor yang kemudian dikaitkan dengan representasinya sebagai bangunan penelitian. Menggunakan metode arkeologi, yakni observasi dan studi pustaka untuk mencari komponen-komponen bangunan, yang kemudian komponen tersebut dianalisa secara morfologi, teknologi, stilistik, dan kontekstualnya. Selanjutnya hasil tersebut dianalisis lebih lanjut untuk melihat ada atau tidaknya ciri khas bangunan penelitian pada Museum Zoologi Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan gaya bangunan Museum Zoologi Bogor sebagai representasi bangunan penelitian pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 M. Hasil penelitian ini menunjukan adanya perkembangan gaya di Museum Zoologi Bogor dilihat dari komponen struktural, non struktural, dan ornamennya. Setidaknya terdapat 17 gaya bangunan dengan 3 gaya dominan yakni, neo-klasik, art deco, dan gaya lokal (vernakular). Selain itu, Museum Zoologi Bogor dapat dikatakan sebagai representasi bangunan penelitian di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20M karena di dalam struktur bangunannya menunjukan ciri khas sebuah bangunan penelitian.

Landbouw Zoölogisch Laboratory – which over time changed its name to the Bogor Zoological Museum – is a cultural heritage building in Bogor which was built in stages 6 times. This assumes a development in the architectural style of the building. Apart from that, this building underwent a name change which shows a change in the function and role of the MZB as a research building. So in this research we will examine the development of the building style of the Bogor Zoological Museum which is then linked to its representation as a research building. Using archaeological methods, namely observation and literature study to look for building components, which are then analyzed morphologically, technologically, stylistically and contextually. The results were then analyzed further to see whether or not there were distinctive characteristics of the research building at the Bogor Zoological Museum. This research aims to look at the development of the building style of the Bogor Zoological Museum as a representation of research buildings at the end of the 19th century to the beginning of the 20th century AD. The results of this research show that there is a development of style at the Bogor Zoological Museum in terms of its structural, non-structural and ornamental components. . There are at least 17 building styles with 3 dominant styles, namely neo-classical, art deco and local style (vernacular). Apart from that, the Bogor Zoological Museum can be said to be a representation of a research building in the late 19th to early 20th centuries because the structure of the building shows the characteristics of a research building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Basmalah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kecocokan gaya belajar dan gaya mengajar terhadap pencapaian akademik siswa kelas 8 di dua SMP negeri di Kecamatan Bekasi Utara. Kuesioner diberikan kepada 10 kelas dan kepada 2 orang guru Bahasa Inggris kelas 8 di dua SMP negeri di Kecamatan tersebut. Hasil wawancara dan observasi kelas digunakan untuk mentriangulasi data yang didapat dari kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan gaya belajar yang dominan pada siswa di dua SMP negeri di Kecamatan Bekasi Utara adalah Dependent dan gaya mengajar yang dominan pada guru adalah Facilitator. Dependent dan Facilitator adalah pasangan gaya belajar dan gaya mengajar yang tidak cocok berdasarkan Gabungan Gaya Mengajar dan Gaya Belajar yang dikemukakan oleh Grasha (1995). Ketidakcocokan tersebut tidak mempengaruhi pencapaian akademik siswa kelas 8, ditunjukkan dengan 70% siswa yang diteliti mendapatkan nilai di atas atau sama dengan KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Pencapaian ini dimungkinkan karena gaya mengajar lain yang melengkapi gaya mengajar dominan guru cocok dengan gaya belajar dominan siswa, dan gaya belajar lain yang dimiliki siswa selain gaya belajar dominan mereka cocok dengan gaya mengajar dominan yang dimiliki guru mereka. Kecocokan tersebut menjadi faktor penentu yang membuat perolehan nilai siswa baik. Oleh karena itu, faktor gaya belajar dan gaya mengajar lain perlu diikutsertakan dalam analisis tentang kecocokan gaya belajar dan gaya mengajar yang dihubungkan dengan pencapaian akademik siswa.

The research aimed at investigating the influence of a match between learning and teaching styles on eighth graders? achievement in two state junior high schools in Bekasi Utara Sub District. Questionnaires were given to students in 10 classes and 2 English teachers of eighth grade in two state junior high schools in Bekasi Utara Sub District. Interview and class observation were other instruments used in this research, and the results were used to triangulate the data obtained from the questionnaires. The result of the research shows that the dominant learning style in those schools is Dependent, and the dominant teaching style is Facilitator. According to Grasha's Clusters of Teaching and Learning Style (1995), Dependent learning style and Facilitator teaching style do not match. The mismatch found does not influence students achievement proven by the fact in which 70% students who participated in this study has a higher or the same score as KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). The satisfying achievement reached by eighth grader students in two state junior high schools is possibly caused by the fact that the teachers other teaching styles which accompany their dominant teaching style matched with the students? dominant learning style, and the students other learning styles besides their dominant learning style matched with their teachers dominant teaching style. This finding shows that the other teaching and learning styles that matched to one another played an important role in helping the students perform well in their study. Therefore, they should be taken into account in analyzing the influence of a match between learning and teaching styles on students? achievement in class.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Albertus
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk dan gaya bangunan pada masa kolonial Belanda. Obyek penelitian ini adalah Gereja GPIB Bethel yang terletak di jalan Wastukencana No.1, Bandung. Metode penelitian dilakukan dengan cara membandingkan komponen struktural dan ornamental yang ada pada Gereja Bethel dengan bangunan yang ada di Eropa dan Nusantara. Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa macam gaya yang dipadukan pada bangunan ini. Perpaduan antara gaya Eropa dan Nusantara dikenal juga pada masa itu sebagai arsitektur Indis. Maka sebagai hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Gereja Bethel merupakan salah satu bangunan bergaya Indis.

Focus of this undergraduate thesis is about form and style of building from the Dutch colonial period. Object of this research is the GPIB Bethel Church which located at Jalan Wastukencana No.1, Bandung. Method used in this research is component comparison, such as structural and ornament components, of the GPIB Bethel Church with buildings of similar period in Nusantara and Europe as well. Analysis result indicated that some different style are being applied on the GPIB Bethel Church. In architecture, this kind of unification style between European building and traditional or vernacular building is known as Indische-stijl architecture. This reseach concluded that the GPIB Bethel Church is indicated as one of Indische-stijl building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11960
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Chandra Bestari
"Gereja Santo Yoseph Matraman merupakan salah satu gereja yang dibangun pada awal abad ke-20 oleh F.J.L. Ghijsel yang memiliki beberapa keunikan, terutama di bagian fasad dan menaranya. Sebagai salah satu fitur arkeologi, Gereja Santo Yoseph dapat memberikan informasi penting terutama terkait gaya bangunan yang berkembang di Jakarta pada awal abad ke-20. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gaya bangunan Gereja Santo Yoseph Matraman dengan mengkaji bentuk dan gaya bangunan gereja tersebut melalui tahap observasi, pengolahan data, dan interpretasi. Dalam menganalisis gaya bangunan digunakan metode analisis bentuk (formal analysis), analisis gaya (stylistic analysis), dan analisis komparatif (comparative analysis). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bangunan Gereja Santo Yoseph Matraman menerapkan empat gaya yang berkembang di awal abad ke-20, yaitu Art Nouveau, Art Deco, Indis, dan Arts and Crafts. Perpaduan gaya ini menjadikan Gereja Santo Yoseph memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan bangunan kolonial yang sejaman dengan gereja tersebut, karena pada umumnya bangunan-bangunan lain hanya menerapkan satu gaya bangunan yang sedang populer pada masanya, sementara Gereja Santo Yoseph memadukan empat gaya yang berbeda pada satu bangunan. Hal ini menjadikan Gereja Santo Yoseph memiliki nilai penting secara arkeologis, historis, dan arsitektural dalam perkembangan gaya bangunan awal abad ke-20 di Indonesia.

The Church of Saint Joseph is one of the churches that built in the early 20th century by F.J.L. Ghijsels which has some uniqueness, especially in its fa�§ade and tower. As one of the archaeological features, the Church of Saint Joseph could provide important informations, especially related to the building style that developed in Jakarta during the early 20th century. This study seeks to find out more about the building style of the Saint Joseph Church by examining the shape and style of the building through stages of observation, data processing, and interpretation. In analyzing the building style, the methods of form analysis (formal analysis), stylistic analysis, and comparative analysis are used. The result of the study shows that the Saint Joseph Church building applies four styles that were popular and developed in the early 20th century, namely Art Nouveau, Art Deco, Indische, and Art and Craft. This makes the Church of Saint Joseph Matraman unique and different from other churches in Jakarta and Indonesia that were built in the same era. This marks the building styles that were popular in the early 20th century and the combination of styles at that time. Therefore, the Church of Saint Joseph Matraman has a significant archaeological, historical, and architectural values in the development of early 20th century building styles in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Kusno
"Retorika mengajarkan teknik pemakaian bahasa yang elegan dan persuasif baik lisan maupun tulisan. Retorika modern bertolak dari beberapa prinsip dasar yang salah satunya adalah mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa tausiah Ustaz Yusuf Mansyur yang berjudul Kun Fayakun. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen. Sumber data dokumen yaitu rekaman tausiah Kun Fayakun yang diunggah di Youtube. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan gaya bahasa dalam tausiah tersebut adalah sebagai berikut: Gaya bahasa Betawi, seperti: dateng, iye, elu, dan laper; Gaya bahasa percakapanyang digunakan pada keseluruhan tausiah. Gaya bahasa mulia dan bertenaga (nada suara rendah, ada suara tinggi, dan memanjangkan pelafalan kata); Berbagai gaya bahasa repetisi (epizeuksis, anafora, anadikplosis, mesodiplosis); Gaya bahasa parabola/parabel; Gaya analogi yang panjang; Gaya bahasa pertanyaan retoris; Gaya bahasa hiperbol; Gaya bahasa personifikasi; Penggunaan humor; Gaya bahasa antiklimaks; dan Gaya Bahasa Klimaks."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2016
BEBASAN 3:1 (2016 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Utami
"Pola kelekatan memiliki peranan penting dalam hubungan cinta orang dewasa (Hazan & Shaver dalam Bird & Melville, 1994). Pola kelekatan yang dimiliki seseorang di masa dewasanya dianggap memiliki hubungan yang erat dengan pola kelekatan yang ia bangun dengan orangtua di masa kecilnya. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara pola kelekatan dengan orangtua di masa kecil dan pola kelekatan dengan pasangan hidup pada dewasa muda. Pola kelekatan dengan orangtua di masa kecil akan dipisahkan antara pola kelekatan dengan Ayah dan pola kelekatan dengan Ibu untuk mendapatkan jawaban yang spesifik mengenai pola kelekatan yang dibangun responden pada kedua orangtuanya. Responden dalam penelitian ini adalah 122 dewasa muda berusia 25 ? 40 tahun yang telah menikah selama 5 ? 10 tahun. Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola kelekatan dengan Ayah dan Ibu di masa kecil dan pola kelekatan dengan pasangan hidup pada dewasa muda. Beberapa faktor dalam teori dan metodologi yang menyebabkan tidak signifikannya hasil penelitian akan dibahas lebih lanjut.

Abstract
Attachment style has an important role in romatic relationship in adult (Hazan & Shaver in Bird & Melville, 1994). Attachment style in adulthood can be considered to be strongly correlated with attachment style that he/she has with their parents in childhood. This research intend to explore the relationship between attachment style with parents in childhood and attachment style with spouse in young adult. Attachment style with parents in childhood is distinguished between attachment style with Father and attachment style with Mother to get specific answer about attachment style that respondents have with both of their parents. There are 122 young adults respondents involved in this research which is between 25 ? 40 in age and have been married for 5 ? 10 years. This research found out that the relationship between attachment style with Father and Mother in childhood and attachment style with spouse in young adult is not significant. Some factors in the theory and methodologist which might be the cost of this insignificant result is discussed."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Fanny Eileen
"Studi ini bertujuan untuk meneliti gambaran attachment style pada mantan pengguna narkoba yang sedang berada dalam pusat rehabilitasi. Attachment style merupakan bentuk kelekatan hubungan orang tua dengan anak. Attachment style dibagi kedalam dua jenis, yaitu secure attachment dan insecure attachment, kemudian insecure attachment dibagi lagi menjadi dua, yaitu ambivalent-insecure attachment, dan avoidant-insecure attachment. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner attachment style. Responden dari penelitan ini berjumlah 95 responden dengan rentang usia 15-45 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Studi ini dilakukan pada pusat rehabilitasi narkoba yang berada di Sukabumi. Hasil dari studi ini terlihat bahwa sebagian besar responden mempunyai jenis secure attachment yaitu sebanyak 73 responden. Selain itu responden yang mempunyai jenis ambivalent-insecure berjumlah 4 responden, dan avoidant-insecure berjumlah 7 responden. Dalam penelitian ini juga dilihat hubungan attachment style dengan kebahagiaan pada masa kecil, status pernikahan orang tua, dan tempat tinggal pada waktu kecil. Variabel-variabel diatas diperoleh dari data kontrol dalam kuesioner yang kemudian perhitungannya menggunakan chi-square. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif juga. Pengumpulan data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan wawancara. Responden yang mempunyai jenis secure dan avoidant attachment yang peneliti ambil untuk penelitian kualitatif.

This study is to research the picture of attachment style to ex-drugs user that stay at the rehabilitation centre. Attachment syle is form of how close a relationship between parents and children. Attachment style divided by two types, secure attachment and insecure attachment, and then insecure attachment divided again by two, ambivalentinsecure attachment and avoidant-insecure attachment. The method research that I use is quantitative and qualitative. The data that I get is from questionnaire and interviews. Questionnaire that I use is questionnaire attachment style. The respondent from this research is about 95 respondent around the age 15-45 years old and they all males. This study take place in drugs rehabilitation centre at Sukabumi. The result of this study makes us see that most of the respondent having a secure attachment its about 73 respondent, the rest is ambivalent insecure 4 respondent and ambivalent insecure is 7 respondent. In this research we see that the relationship attachment style and the happiness for the childhood, parents marriage, and place where they live when they were kids. Although variables there I got from the data control from the questionnaire and than counted using chi-square. The method of this research use qualitative too. The qualitative data that I got using interviews. Respondent that has the type of secure and avoidant attachment that the researcher took is for qualitative research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
155.418 SAM a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>