Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hans Aditya Kusnadi
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara dukungan sosial dan sikap terhadap perilaku mencari bantuan pada caregiver dari individu yang berada pada tahapan perkembangan late adulthood (lansia) di Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah anak atau menantu yang berperan sebagai caregiver dari orang tua yang berusia lanjut. Pengukuran dukungan sosial menggunakan alat ukur social provisions scale (Cutrona & Russell, 1987) dan pengukuran sikap terhadap perilaku mencari bantuan psikologis dari profesional menggunakan alat ukur attitude towards seeking professional psychological help short form (Fischer & Farina, 1995). Partisipan berjumlah 32 orang caregiver dari lansia yang merupakan anak ataupun menantu dari lansia yang dirawat. Hasil penelitian ini menujukkan tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan sikap terhadap perilaku mencari bantuan psikologis dari profesional pada caregiver dari lansia yang merupakan anak atau menantu dari lansia yang dirawat (r=0,194 ; p=0,287, signifikan pada L.o.S 0,05). Artinya, dukungan sosial yang dirasakan oleh caregiver tidak langsung berhubungan dengan sikap caregiver terhadap perilaku mencari bantuan psikologis dari profesional. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk membedakan caregiver berdasarkan penyakit yang diderita oleh lansia.

This research was conducted to find the relationship between social support and attitudes towards seeking professional psychological help among caregivers of elderly in Jakarta. Respondents in this study was the child or children-in-law who act as caregivers for the elderly parents. Social support was measured using Social Provisions Scale (Cutrona & Russell, 1987) and the attitudes toward professional psychological help was measure using Attitude Towards Seeking Professional Psychological Help Short Form (Fischer & Farina, 1995). The participants of this research are 32 people which is the caregiver and child or the children-in-law of the elderly. The results of this study showed no significant relationship between the social support and attitudes towards seeking professional psychological help among caregivers of elderly which is the children or children-in-law of the treated elder (r = 0.194, p = 0.287, significant at 0.05 LoS) . That is, social support perceived by the caregiver is not directly related to caregiver attitudes toward seeking professional psychological help. For further research is recommended to distinguish caregiver based on disease that was suffered by the elderly."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Depriani
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana siswa yang akan menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Atas bersiap untuk menghadapi tantangan melanjutkan pendidikan ke PTN dengan melihat seberapa besar pengaruh dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga maupun peer group; kemudian akan dilihat pula bagaimana pengaruhnya jika variabel kontrol yaitu jenis sekolah diikutsertakan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei yang dilakukan di SMAN 3 Cibinong dan SMA Dwiwarna Boarding School. Total sampel dalam penelitian ini sebesar 130 dengan masing-masing jumlah sampel di SMAN 3 Cibinong berjumlah 100 sedangkan jumlah sampel di SMA Dwiwarna berjumlah 30. Teknik penarikan sampel menggunakan stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dan dukungan sosial peer group berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke PTN dengan kekuatan hubungan cukup kuat. Berdasarkan penghitungan analisa multivariat, menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dengan minat melanjutkan pendidikan ke PTN yang dikontrol dengan variabel jenis sekolah mengalami model elaborasi spesifikasi. Begitu pula dengan variabel dukungan sosial peer group dengan minat melanjutkan pendidikan ke PTN yang dikontrol dengan variabel jenis sekolah, juga mengalami model elaborasi spesifikasi.

This study discusses how students who will completed their study on Senior High School were prepared to face the challenges of continuing education to Higher Institution and for seeing how the big influences of social support were given from their family and their peer group; and also for seeing how they affect if control variable such as type of school was involved.
This study uses quantitative methods with survey techniques in grade XI classes at SMAN 3 Cibinong and SMA Dwiwarna Boarding School. The number of sample in this study is 130 which consists of number sample in SMAN 3 Cibinong is 100 and number of sample in SMA Dwiwarna is 30. Technique sampling using a stratified random sampling.
The result of this study indicate that the variable social support family and social support peer group influence the interest of continuing education in public college with the strength of strong enough ties. In addition, based on the results of the multivariate analysis calculation, indicate that the variable of social support family with the interest of continuing education in public college which is controlled by origin school variable, experienced in elaboration models specifications. Likewise with variable of social support peer group with the interest of continuing education in public college which is controlled by orgin school variable, experienced also in elaboration models specifications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Erningwati Akoit
"ABSTRAK
Keberhasilan perilaku perawatan diri penyandang Diabetes Melitus tipe 2 dipengaruhi
oleh berbagai faktor, salah satunya adalah dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui hubungan dukungan sosial dengan perilaku perawatan diri penyandang DM
tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, melibatkan 112 penyandang
DM tipe 2 di RS. A di Jakarta. Alat ukur yang digunakan: Social Support for Self Care in
Middle Aged Diabetes (S4-MAD), Summary Diabetes Self Care Activity (SDSCA),
Diabetes Knowledge (DKN) Scale dan The Diabetes Management Self Efficacy Scale
(DMSES). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara dukungan
sosial dengan perilaku perawatan diri (p value = 0.002). Analisis multivariat
menunjukkan bahwa dukungan sosial menjadi faktor yang paling berkontribusi terhadap
perilaku perawatan diri setelah dikontrol oleh efikasi diri (p value = 0.004). Peningkatan
dukungan sosial dapat dilakukan melalui pemberian asuhan keperawatan dengan
melibatkan keluarga sebagai support system. Selain itu menganjurkan penyandang DM
terlibat dalam kelompok sosial (PERSADIA) sehingga lebih banyak terpapar informasi
tentang DM yang akan berdampak pada peningkatan perilaku perawatan diri.

ABSTRACT
The success of self - care behaviors in type 2 diabetes melittus patients influenced by
various factors, one of them is social support. This study aims to identify the relationship
between social support and self care behavior in type 2 diabetes patients. This research
used cross-sectional design, recruited 112 tipe 2 diabetes patients in Hospital A in
Jakarta. The questionaire used in this study including Social Support for Self Care in
Middle Aged Diabetes (S4-MAD), Summary Diabetes Self Care Activity (SDSCA),
Diabetes Knowledge (DKN) Scale dan The Diabetes Management Self Efficacy Scale
(DMSES. The result showed there was significant correlation between social support and
self care behaviour (p value=0.002). Multivariat analysis showed social supporrt was the
most predictor after controlling by self efficacy (p value = 0.004). Improving social
support can be achieved by involving family member as support system. Additionally,
encouraging type 2 diabetes patients joined up in social group (PERSADIA), could be
better since they gain more information about diabetes will result in improved self care
behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Aldwina Margaretha
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dari guru dan academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini juga melihat hubungan dari setiap tipe dukungan sosial dan academic burnout. Dukungan sosial merupakan persepsi individu terhadap dukungan umum atau perilaku spesifik dari orang-orang di jejaring sosial individu (Demaray & Malecky, 2002). Terdapat empat tipe dukungan sosial, yaitu dukungan emosional, informasional, penilaian, dan instrumental. Kemudian, academic burnout dapat diartikan sebagai perasaan kelelahan karena tuntutan belajar, memiliki sikap sinis dan tidak peduli terhadap pelajarannya, dan merasa tidak kompeten sebagai siswa (Schaufeli et al., 2002). Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari guru memiliki hubungan yang signifikan dan negatif terhadap academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Dukungan sosial dari guru berupa dukungan emosional dan penilaian berkontribusi secara signifikan terhadap academic burnout siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Implikasi dari penelitian ini memberi masukan bahwa dalam PJJ, dukungan emosional dan penilaian dari guru dapat mengurangi kondisi burnout siswa.

The study aims to examine the relationship of teachers’ social support and academic burnout of class XII students of Jakarta public high school in distance learning (PJJ). This study also examines the relationship between social support types and academic burnout. Social support is an individual's perception of general support or specific behavior from people in individual social networks (Demaray & Malecky, 2002). There are four types of social support, that is emotional, informational, appraisal, and instrumental support. Academic burnout refers to feeling exhausted because of study demands, having a cynical and detached attitude toward one’s study, and feeling incompetent as a student (Schaufeli et al., 2002). The analysis techniques used are simple regression and multiple regression. The results showed that social support from teachers had a significant and negative relationship to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. Teacher emotional and appraisal support contribute significantly to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. The implication of this study suggests that in PJJ, teacher emotional and appraisal support can reduce student burnout."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anah Rabi Ah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari guru dan keterlibatan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap sekolah. Sebanyak 139 orang siswa kelas 8 berpartisipasi dalam penelitian ini. Untuk mengukur persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari guru digunakan Child and Adolescent Social Support Scale subskala Guru sedangkan untuk mengukur keterlibatan siswa terhadap sekolah digunakan School Engagement Measures (SEM)-McArthur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari guru dan keterlibatan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap sekolah.

The purpose of this study is to investigate if there is correlation between student?s perceived social support from teacher and school engagement of middle school students. A total of 139 8th grade students participate in this study. Student?s perceived social support from teacher was measured with Child and Adolescent Social Support Scale Teacher Subscale and school engagement was measured with School Engagement Measures (SEM)-McArthur. Result shows that there was a positive and significant correlation between student?s perceived social support and school engagement of middle school students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Saniyya Sridarmi
"Quarter life crisis adalah kondisi yang menggambarkan krisis atas identitas yang dirasakan oleh seorang individu dari mereka remaja dan kemudian beranjak menjadi seorang individu dewasa dengan sumber krisis yang berpusat pada belum siapnya individu dalam proses transisi antar status tersebut. Secara umum, dampak yang dihasilkan pada saat seseorang mengalami situasi krisis ini adalah mereka akan merasakan penurunan tingkat percaya diri, menarik diri secara sosial, cemas hingga depresi. Dalam menghadapi situasi ini, individu diharapkan memiliki sumber penguatan dari dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat quarter life crisis pada Individu dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis survei. Sampel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan metode probability sampling dengan teknik stratified random sampling, sedangkan untuk instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Alat ukur dukungan sosial disusun dengan mengacu kepada teori oleh House (1981) tentang 4 aspek mengenai dukungan sosial, sedangkan untuk alat ukur quarter life crisis, peneliti mengadaptasi kuesioner oleh Hassler (2009) tentang quarter life crisis. Responden dalam penelitian ini berjumlah 85 mahasiswa yang seluruhnya terhimpun sebagai mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia angkatan 2019. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat quarter life crisis dengan arah hubungan antara keduanya adalah negatif (r=-0,686**) di mana semakin rendah dukungan sosial maka semakin tinggi tingkat quarter life crisis yang dialami oleh seseorang, dan berlaku untuk sebaliknya.

Quarter life crisis is an identity crisis phenomenon that occurs to the unpreparedness in the transition process from a teenager and then turns into an adulthood. The impact that is produced when someone experiences this crisis situation is that they will feel a decrease in their level of self-confidence, anxiety and depression. To dealing with this situation, individuals are expected to have a source of reinforcement from within themselves and their surroundings. Therefore, this study aims to determine the relationship between social support and quarter life crisis in early adulthood. This study uses a quantitative research approach with a survei type. The sample in this study was measured using the probability sampling method with stratified random sampling technique, while the research instrument used was a questionnaire. The measuring instrument for social support was prepared with reference to the theory by House (1981) regarding 4 aspects of social support, while for the measuring instrument for quarter life crisis, researchers adapted the questionnaire by Hassler (2009) about quarter life crisis. Respondents in this study totaled 85 students, all of whom were final year students at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia class of 2019. The results showed that there was relationship between social support and the level of quarter life crisis. The direction of the relationship between the two was negative ( r=-0.686**). The lower the social support score, the higher the level of quarter life crisis experienced by a person, and vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafrikhatul Maftukhah
"Mahasiswa Ilmu Keperawatan tingkat akhir mengalami stres sehubungan dengan kewajiban penyusunan skripsi dan kewajiban akademik lain seperti kuliah di kelas dan praktik klinik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi. Desain penelitian ini meggunakan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Ilmu Keperawatan UI yang sedang mengerjakan skripsi dengan jumlah sampel sebanyak 105 responden yang dipilih dengan menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Support Questionnaire (Sarason et al., 1987) untuk mengukur dukungan sosial dan kuesioner tingkat stres Safaria dan Saputra (2012) yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian untuk mengukur tingkat stres. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat stres (p = 0,247 ; p > 0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data tambahan untuk penelitian selanjutnya terkait koping yang efektif untuk mengatasi stres

Final year nursing students experience stress because of the thesis-writing process and other academic activities such as classroom lecture and clinical practice. The aim of this research was to identify the relationship between nursing student?s social support and stress levels in writing undergraduate thesis. The design of this study was cross-sectional that used sample of UI?s nursing students who were working on theses with sample size of 105 respondents that had selected by total sampling technique. The instrument that used in this study was the Social Support Questionnaire (Sarason et al., 1987) to measure social support and Safaria and Saputra?s stress levels questionnaires (2012) to measure stress levels that had modified according to the needs of research. The results showed that there was no significant relationship between social support and stress levels (p = 0.247 ; p > 0.05). The results of this research can be used as an additional data for further research related to effective coping to deal with stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arabella Aghnia Zahirah
"Semakin banyak individu yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dan tentunya memasuki perguruan tinggi memiliki tantangan akademis tersendiri. Tantangan tersebut dapat menjadi sumber distres psikologis yang berpotensi menghambat penyesuaian akademis mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran perceived social support pada hubungan antara distres psikologis dan penyesuaian akademis. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa tahun pertama yang memiliki rentang usia 18-22 tahun (N = 414). Analisis moderasi dilakukan dengan menggunakan Hayes' PROCESS. The Kessler 10-item questionnaire (K10), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Student Adjustment to College Questionairre (SACQ) digunakan untuk mengukur distres psikologis, perceived social support, dan penyesuaian akademis. Hasil penelitian menemukan bahwa distres psikologis memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan penyesuaian akademis. Perceived social support dari teman ditemukan memoderasi hubungan antara distres psikologis dan penyesuaian akademis namun hal yang sama tidak ditemukan pada perceived social support dari keluarga dan significant others. Dengan demikian, membangun jaringan sosial dengan teman di perguruan tinggi dapat meningkatkan penyesuaian akademis mahasiswa baru.

Pursuing a higher education becomes increasingly popular however, entering university comes with its own academic challenges which can be a source of psychological distress that can potentially hinder students academic adjustment. This study aims to examine the role of perceived social support in moderating the relationship between psychological distress and academic adjustment. The respondents of this study are 414 first-year college students between the ages of 18 to 22 year old. To examine the moderating role of perceived social support, Hayes' PROCESS was used. The Kessler-10 Item Questionnaire (K10), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and Student Adjustment to College Questionnaire (SACQ) were used to measure psychological distress, perceived social support, and academic adjustment respectively. The results of this study show that psychological distress has a significant correlation with academic adjustment. Moreover, overall perceived social support does not moderate the relationship between the two variables. Conversely, perceived friends support is found to moderate the relationship between psychological distress and academic adjustment however, the same result was not found for perceived family and significant others support. The results imply that building peer network in university holds a significant role in first-year students' academic adjustment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>