Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116513 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ervin Yamani Amouzegar
"ABSTRAK
Latar Belakang: Ankiloglosia atau tongue tie adalah suatu keadaan dimana lidah melekat pada dasar mulut melalui frenulum sehingga gerakan lidah terbatas. Frenotomi merupakan insisi frenulum pada ankiloglosia merupakan prosedur sederhana, cepat, mudah, aman dan banyak manfaatnya. Frenotomi pada bayi ankiloglosia dilakukan jika terdapat masalah menyusui, mengisap buruk, berat badan bayi kurang dan ibu mastitis berulang. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan tentang ankiloglosia, tatalaksana dan pengaruhnya pada kenaikan berat badan bayi menyusui eksklusif. Metode: Penelitian kohort retrospektif menilai kenaikan berat badan bayi menyusui ekskusif dengan ankiloglosia sebelum dan pasca frenotomi berusia dibawah 1 bulan dan 1-3 bulan. Hasil: 34 subjek yang dilakukan frenotomi berusia dibawah 1 bulan dan 34 subjek 1-3 bulan. Rerata kenaikan berat badan sebelum frenotomi kelompok dibawah 1 bulan 3,4gram/hari kelompok 1-3 bulan 21,1gram/hari. Kontrol pasca frenotomi kelompok dibawah 1 bulan 33,4gram/hari kelompok 1-3 bulan 17,3gram/hari. Kesimpulan: Kenaikan berat badan bayi menyusui eksklusif dengan ankiloglosia yang dilakukan frenotomi sebelum berusia 1 bulan lebih bermakna dibanding dilakukan frenotomi saat berusia antara 1-3 bulan

ABSTRACT
Background: Ankyloglossia or tongue tie is a condition which tongue attached to the floor of the mouth through frenulum make tongue movement limited. Frenotomy in ankyloglossia is simple, fast, easy, safe and useful procedure. Frenotomy in infant ankyloglossia perform if there are problems with breastfeeding, poor sucking, slow weight gain and recurrent mastitis. Objective: To increase ankyloglossia knowledge, therapy and weight gain effect in exclusive breastfeeding infant. Methods: Retrospective cohort study assessing weight gain in exclusive breastfed infant with ankyloglossia before and after frenotomi under 1 month and 1-3 months. Results: 34 subjects performed frenotomi under 1 month and 34 subjects 1­-3 months. The mean weight gain before frenotomy group under 1 month 3,4gram/day group 1-3 months 21,1gram/day. Control after frenotomy group under 1 month 33,4gram/day, group 1-3 months 17,3gram/day. Conclusion: Exclusive breastfeeding infant weight with ankyloglossia gaining significantly in frenotomy under 1 month compare with infant 1-3 months."
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Novia
"ABSTRAK
Banyaknya bisnis baby spa yang meningkat cepat di Indonesia belum dapat dibuktikan secara ilmiah apakah dapat berdampak pada bayi secara signifikan dapat meningkatkan berat badan bayi sebagai salah satu solusi untuk menurunkan angka gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden dan juga melihat pengaruh baby spa terhadap kenaikan berat badan bayi. Penelitian dengan metode case control dengan pendekatan quasi experiment design. Sampel penelitian ini adalah 28 responden yang terdiri dari 14 responden kelompok kasus dan 14 responden kelompok kontrol yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara baby spa terhadap kenaikan berat badan sebelum dan sesudah intervensi (p= 0,00). Berdasarkan temuan ini direkomendasikan agar perawat dapat menggunakan intervensi baby spa dalam mengatasi masalah berat badan bayi.

ABSTRACT
There are many baby spa businesses which increasing faster in Indonesia that not been proven scientifically if it can give significant impacts to increase baby’s weight as a solution to reduce malnutrition. The objectives of the research were to determine the characteristics of the respondent and baby spa effect against baby’s weight gain. This case control study employed a quasi experiment design. The sample of this study was 28 respondent which consist 14 respondenst for case group and 14 respondents control group and were selected with a consecutive sampling technique. Data were analyzed with independent t-test. The results showed that significant differences between baby spa against baby;s weight gain before and after intervention (p=0,00). A recommendation is directed to nurses to use this intervention for solving baby weight problem."
2016
S62951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novinta Dewi Utami
"ABSTRAK
ASI menjadi nutrisi utama yang bermanfaat bagi pertumbuhan bayi. Pada satu tahun pertama pertumbuhan terdapat masa bayi mengalami peningkatan frekuensi menyusu yang disebut juga dengan masa growth spurts. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran grafik pertumbuhan 0-6 bulan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kota Depok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan studi cross sectional retrospektif. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 106 responden ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang telah mendapat ASI eksklusif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan hasil yang menunjukkan terjadi peningkatan yang tinggi pada rata-rata kenaikan berat badan bayi di usia 0 ke 1 bulan sebesar 1006 gram. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu terkait masa growth spurts yang terjadi pada bayi. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan studi penelitian yang berkelanjutan agar dapat memantau secara langsung fenomena growth spurts pada bayi.

ABSTRACT
Breastfeeding provides the beneficial main nutrition for baby growth. During the first year of growth, a baby experiences an increase in breastfeeding frequency, which is called as growth spurts. This research aims to identify the growth graph of 0 6 months age exclusively breastfed infants in Depok. The method used is descriptive research with retrospective cross sectional study. The sample requires 106 respondents mothers of 6 12 months age exclusively breastfed infant. The sampling is done by the consecutive sampling method. This research uses univariate analysis with the results indicating the high increase of average baby weight at the age of 0 to 1 month of 1006 grams. The results of this study are expected to be useful for the development of science related to the growth spurts in infants. Further research is expected to use continuous research study in order to monitor the growth spurts in infants directly."
2017
S69075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Yusnita
"Capaian pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Lahat tahun 2019 mengalami penurunan yang drastis dan belum mencapai Global Nutritional Targets 2025 yaitu 50%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program “Cerdas ASI” terhadap pemberian ASI eksklusif dan perubahan berat badan bayi baru lahir. Penelitian quasi experimental digunakan dengan tehnik pengambilan sampel consecutive sampling terhadap 116 pasangan ibu-bayi. Kelompok intervensi mendapatkan program “Cerdas ASI” yaitu edukasi dengan menggunakan video audiovisual, melibatkan anggota keluarga serta pemberian reinforcement positif melalui whatsapp. Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan edukasi standar rumah sakit. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok (p=0,000) dalam mempraktikkan pemberian ASI eksklusif setelah intervensi. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa selisih perubahan berat badan antara kelompok kontrol dan intervensi mengalami perbedaan yang signifikan (p=0,000). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik responden ibu dengan pemberian asi eksklusif. Program “Cerdas ASI” efektif dalam meningkatkan pemberian asi eksklusif dan berat badan pada bayi baru lahir.

Achievement of exclusive breastfeeding in Lahat district in 2019 has decreased drastically and has not yet reached the Global Nutritional Targets in 2025, which is 50%. The purpose of this study was to determine the effect of "Cerdas ASI" program on exclusive breastfeeding and infant weight changes. The quasi-experimental study was used in this study with consecutive sampling techniques for 116 mothers-infants. Intervention group received "Cerdas ASI" program; education using audiovisual videos, involving family members and giving positive reinforcement through whatsapp. While the control group received hospital standard education. The results of the study stated that there were significant differences between groups (p = 0,000) in practicing exclusive breastfeeding after the intervention. Infant weight gain in the intervention group was higher than in the control group. Based on statistical tests it was found that the difference in weight change between the control and intervention groups experienced a significant difference (p = 0,000). The results showed that there was no relationship between the characteristics of maternal respondents with exclusive breastfeeding. "Cerdas ASI" program may be effective in promoting exclusive breastfeeding and infant weight changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Muthoharoh
"Metode kanguru telah terbukti mampu meningkatkan berat badan bayi dengan berat lahir rendah dan mempersingkat lama hari rawat, akan tetapi dua hal tersebut juga dipengaruhi oleh pemberian nutrisi yang optimal khususnya ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perawatan metode kanguru terhadap kenaikan berat badan dan lama rawat bayi dengan berat lahir rendah yang disusui langsung dan tidak disusui langsung. Penelitian ini menggunakan crossover design dengan 32 BBLR di ruang Perinatologi pada tiga rumah sakit di Tangerang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah bayi berat badan < 2500 gram, bayi yang menerima nutrisi ASI maupun susu formula, bayi dapat menghisap walaupun masih lemah, tidak dipuasakan, tidak terdapat masalah pernafasan, dan bayi tidak mendapatkan produk penambah berat badan atau Human Milk Fortifier. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada berat badan bayi yang diberikan intervensi PMK dengan disusui langsung dan PMK tanpa disusui langsung (p=0,451, α<0,05). Hasil penelitian dari lama hari rawat menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada kedua grup (p=0,096). Intervensi ini diharapkan dapat dilanjutkan di ruang rawat Perinatologi dengan durasi lebih dari 60 menit.

The application of the kangaroo method has been shown to be able to weight gain for low birth weight infants and shorten the length of hospitalization, but these two things are also influenced by optimal nutrition, especially breast milk. This study aims to determine the effectiveness of the kangaroo method of care for weight gain and length of stay of infants with low birth weight who are breastfed directly and not directly breastfed. This study used a crossover design with 32 LBW in the Neonatology room at three hospitals in Tangerang. The inclusion criteria in this study were body weight <2500 grams, infants who received both breast milk and formula milk, babies could suck even though they were still weak, not fasted, no respiratory problems, and the baby's mother was willing to take part in the study. Sampling technique with random sampling. The results showed that there was no significant difference in the weight of infants who were given the FMD intervention with direct breastfeeding and FMD without direct breastfeeding (p=0.451, <0.05). The results of the study of length of stay showed that there was no significant difference between the two groups (p=0.096). This intervention is expected to be continued in the Neonatology ward with a duration of more than 60 minutes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurani Rahma Arafah
"ABSTRAK
Zat besi dapat mempengaruhi berat badan dan perkembangan bayi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar zat besi dengan berat badan pada bayi usia 8-10 bulan di Jakarta Pusat. Metode: Studi cross-sectional digunakan pada 75 bayi yang memenuhi kriteria penelitian. Kadar zat besi diukur menggunakan metode LC-MS/MS Liquid Chromatography ndash; Tandem Mass Spectometry , sedangkan berat badan menggunakan penilaian klinis oleh tenaga terlatih dengan timbangan badan elektronik dengan akurasi 10g. Data dianalisis normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan korelasinya dengan uji Spearman. Hasil: Hasil menunjukan tidak terdapat korelasi bermakna antara kadar zat besi dan berat badan bayi 8-10 bulan di Jakarta Pusat p=0,483 . Diskusi: Disimpulkan bahwa hubungan antara kadar zat besi dengan berat badan pada bayi usia 8-10 bulan di Jakarta Pusat bernilai positif, namun secara statistik tidak bermakna.

ABSTRACT
Iron can affect the body weight of infants and their development. Objective This research is intended to analyze the correlation between level of iron and body weight in infant aged 8 10 months in Central Jakarta. Method A cross sectional study was conducted in 75 infants that fulfills the criteria for this research. The level of iron was measured by using LC MS MS Liquid Chromatography ndash Tandem Mass Spectrometry method, while the body weight was measured by a trained clinician with an electronic scale. The scale has an accuracy of 10 g. Afterwards the data was analyzed for normality by using Kolmogorov Smirnov test and tested for correlation through Spearman test. Result There is no significant correlation between level of iron and body weight of infants aged 8 10 months in Central Jakarta p 0.483 . Discussion In conclusion, there is a positive relationship between the level of iron and body weight in infant aged 8 10 months in Central Jakarta, however there is no significant relationship. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hayati
"Latar Belakang: Air susu ibu merupakan nutrisi ideal untuk bayi yang direkomendasikan untuk diberikan secara eksklusif hingga usia 4-6 bulan. Air susu ibu mengandung zat bioaktif yang dapat mempercepat proses maturasi dan menjaga integritas mukosa usus. Pemeriksaan yang bersifat mudah, cepat, non-invasif dan terpercaya untuk menilai integritas mukosa usus yaitu alfa-1 antitripsin (AAT), calprotectin, dan IgA sekretorik (sIgA) feses.
Tujuan: Mengetahui perbedaan integritas mukosa usus dengan mengukur kadar AAT, calprotectin dan sIgA feses pada subjek bayi ASI dan susu formula eksklusif (SF) dan mengetahui hubungan antara jenis asupan nutrisi dengan integritas mukosa usus bayi pada usia 4-6 bulan.
Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2013. Subjek penelitian adalah bayi sehat berusia 4-6 bulan yang datang ke poliklinik anak RS St Carolus Jakarta dan yang bertempat tinggal di Kecamatan Pasar Minggu dan Cempaka Putih Jakarta. Kadar AAT, calprotectin, dan sIgA feses diukur menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Analisis statistik dilakukan untuk mencari hubungan pemberian ASI eksklusif dengan integritas mukosa usus dengan uji Kai kuadrat atau Fisher (analisis bivariat).
Hasil: Penelitian dilakukan pada 80 subjek (ASI n=40, SF n=40). Tidak didapatkan perbedaan karakteristik yang bermakna pada kedua kelompok. Kelompok ASI memiliki nilai rerata kadar AAT feses yang lebih tinggi secara bermakna (p=0,02). Kelompok SF memiliki kadar calprotectin yang lebih tinggi namun tidak berbeda bermakna (p=0,443) dibanding dengan bayi ASI. Kelompok ASI memiliki median kadar sIgA yang lebih tinggi secara tidak signifikan (p=0,104) dibandingkan dengan bayi SF. Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara pemberian nutrisi dengan peningkatan kadar AAT feses bayi ASI. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis asupan nutrisi dengan penurunan kadar calprotectin (p=0,65) dan peningkatan kadar sIgA feses (p=0,26).
Simpulan: Bayi ASI eksklusif menunjukkan integritas mukosa usus yang lebih baik dari bayi SF eksklusif. Kadar AAT lebih tinggi secara signifikan pada bayi ASI eksklusif diduga berkaitan dengan AAT yang diperoleh dari ASI.

Background: Breastmilk is recognised for its ideal nutritional benefits for babies and has been recommended to be given exclusively for 6 months of life. Breastmilk also known to have bioactive substances that could modulates the gastrointestinal maturation and maintain its mucosal integrity. Markers that are easy, non-invasive and reliable like fecal alpha-1 antitrypsin (AAT), calprotectin, and secretoric imunoglobulin A (sIgA) have been known as marker to asses gut wall integrity.
Objective: To determine the difference of gut wall integrity based on fecal AAT, calprotectin, and sIg A level of exclusive breastmilk (BF) and formula feeding (FF) infant at 4-6 month of age. To determine the correlation between feeding type with gut wall integrity.
Methods: The study was conducted from June to Oktober 2013. Subjects were babies of 4-6 months old who came to pediatric policlinic at St Carolus hospital, and live in Kecamatan Pasar Minggu and Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta. The fecal markers analized with enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) methode. Chi square and Fischer test were used to analyze the correlation between feeding type and gut wall integrity (bivariate analysis).
Results: There were 80 babies recruited (BF=40, FF=40). There were no statisticaly difference between the characteristics of two groups. The BF group showed higher fecal AAT level compared to FF group (p=0,02). The FF group showed a higher fecal calprotectin and the BF group had a higher level of fecal sIgA compared to BF group but not statisticaly different (p=0,443, p=0,104). There was significant correlation between fecal AAT level of babies with breastmilk feeding (p=0,02). There were no significant correlation between fecal calprotectin (p=0,65) and sIgA level with the feeding type (p=0,26).
Conclusion: The BF babies had better mucosal integrity compared to FF babies. The fecal AAT level were significantly higher in breastmilk feeding babies and related with AAT from breastmilk.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Sapariyanto
"ABSTRAK
Latar belakang: Pola defekasi bayi sehat yang mendapat air susu ibu ASI eksklusif perlu dipahami untuk menurunkan kesalahan diagnosis dan terapi sehingga kecemasan orangtua berkurang. Tujuan: Mengetahui pola defekasi frekuensi, konsistensi, warna tinja bayi sehat usia 0-3 bulan dengan ASI eksklusif. Metode: Potong lintang, mengamati pola defekasi bayi di Jakarta dan sekitarnya selama Oktober-Desember 2017. Bayi dikelompokkan menjadi 4 A berusia 2-7, B 27-33, C 57-63, dan D 87-93 hari . Pengamatan menggunakan lembar khusus 7 hari berturut-turut. Hasil penelitian: 120 bayi yang diamati, rerata frekuensi defekasi kelompok A 4,17 kali SD 1,86 , B 4,16 kali SD 2,39 , C median 2,14 kali 0,14-6,14 , dan D median 1,32 kali 0,14-8,29 . Konsistensi tinja menurut Bristol Stool Chart kelompok A adalah tipe 6 sebesar 80 , B 73,3 , C 83,3 , dan D 60 . D juga memiliki konsistensi tipe 5 26,7 .Warna tinja menurut Bekkali kelompok A 63,3 kuning, 20,0 oranye, 16,7 hijau. B kuning 56,7 , oranye 30 , hijau 13,3 . C oranye 50 , kuning 40 , hijau 10 . D kuning 53,3 , oranye 46,7 , hijau 0 . Kesimpulan: Makin bertambahnya usia, pola defekasi bayi sehat dengan ASI eksklusif berubah yaitu berkurangnya rerata frekuensi defekasi, konsistensi tinja menjadi lunak, dan warna tinja menjadi kuning.

ABSTRACT

Background The normal defecation pattern of exclusively breastfed healthy infants needs to be understood to reduce inappropriate diagnosis management, and parent rsquo s anxiety. Objective To obtain the defecation pattern frequency, consistency, stool color of exclusively breastfed healthy infants age 0 3 months. Method Cross sectional, observing the defecation pattern of babies in Jakarta and surrounding areas October December 2017. Infants were grouped into 4 A 2 7, B 27 33, C 57 63, D 87 93 days old , observed for 7 consecutive days using a special sheet. Results Total 120 healthy babies with mean frequency of defecation group A, B, C, D were 4.17 times SD 1.86 , 4.16 SD 2.39 , 2.14 0.14 6.14 , 1.32 0.14 8.29 . The stool consistency according to Bristol Stool Chart Group A is type 6 by 80 , B 73.3 , C 83.3 , and D 60 . D also has type 5 26.7 . The stool color according to Bekkali group A is 63.3 yellow, 20.0 orange, 16.7 green. B yellow 56.7 , orange 30 , green 13.3 . C orange 50 , yellow 40 , green 10 . D yellow 53.3 , orange 46.7 , green 0 . Conclusion The defecation pattern of exclusively breastfed healthy infants is following the age. Its changes include decreased in frequency, soft stool consistency, yellow color."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Wijayanti
"Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa pemberian makanan tambahan selama 6 bulan. Berdasarkan penelitian 13 % kematian balita dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif dan pemberian ASI eksklusif dapat juga menyelamatkan 30 ribu bayi sehingga dapat mencegah lost generation. Pemberian ASI eksklusif berkontribusi untuk mewujudkan Melinium Development Goals (MDG?s). Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kalimantan Barat pada tahun 2009 masih rendah yaitu sebesar 24,51%, dibanding dengan target nasional sebesar 80%. Cakupan ASI eksklusif Kota Singkawang Timur masih nol, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Singkawang Timur tahun 2011.
Rancangan penelitian menggunakan cross sectional dengan populasi dan sampel ibu-ibu yang melahirkan di tahun 2009 berjumlah 145 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat (chi square). Instrumen penelitian menggunakan kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar 31,0% dan yang tidak memberikan ASI eksklusif 69,0%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor umur ibu, pengetahuan ibu dan kecukupan ASI memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan pemberian ASI eksklusif, sementara faktor yang tidak berhubungan secara langsung adalah sikap ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, penilaian ibu terhadap sikap tenaga kesehatan dan dukungan suami/keluarga

Exclusive mother breast-feeding (ASI) is giving an ASI only to infant without side dish for 6 months. Research said that 13% death of child under five could be prevented by giving an exclusive ASI and it is also able to save thirty thousands infants in order to prevent lost generation. It makes a contribution to create Millennium Development Goals (MDG?s). In West Kalimantan Province year 2009 coverage of exclusive ASI was still low that is 24.51%, Compared to Health Department target is 80%. Coverage of exclusive ASI in Singkawang Town is still nil, therefore this study aims to obtain information about factors related to success of giving an exclusive ASI in PHC East Singkawang 2011.
Study design using cross sectional with populations and samples are mothers who gave birth on 2009 amounts 145 respondents. Data analysis using univariate and bivariate (chisquare). Study Instrument is questionnaire. Study result shows that 31.0% for mothers who give an exclusive ASI, and 69.0% for not.
Bivariate analysis result shows that factors of mother age, knowledge, and sufficient of ASI have statistically meaning correlation to giving an exclusive ASI, while factors which do not correlate directly are mothers attitude and education, family income, mother assessing to health officer attitude, and husband/family support."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Azizah
"Pendahuluan: Pemberian ASI Eksklusif pada bayi baru lahir sampai enam bulan pertama kehidupan tanpa menambahkan dann/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin dan mineral) dapat mengurangi tingkat kematian pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyakit yang dapat disembuhkan oleh pemberian ASI Eksklusif. Pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan pemberian ASI dapat mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik quota sampling yang dilakukan secra daring. Jumlah responden sebanyak 109 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di wilayah Jakarta Selatan. Hasil: penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu, sikap ibu dengan perilaku ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan (p<0.05). Rekomendasi: Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi dasar mengembangkan program dalam perilaku pemberian ASI Eksklusif pada bayi.

Introduction: Exclusive breastfeeding for newborns until the first six months of life without adding/or replacing with other foods or drinks (except drugs, vitamins and minerals) can reduce the mortality rate in newborns caused by diseases that can be cured by giving Exclusive Breastfeeding. Mother’s knowledge and attitude in breastfeeding can prevent unwanted things from happening to the baby. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes with mother’s behavior towards exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months. Methods: The Research design used descriptive correlation with quota sampling technique which was conducted online. The number of respondents was 109 mothers who had babies aged 0-6 months in the South Jakarta area. Results: This study showed that there was a significant relationship between mother’s knowledge, mother’s attitude and mother’s behavior towards exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months (p<0.05). Recommendation: The result of this study are expected to be the basis for developing programs in exclusive breastfeeding behavior for infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>