Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Walaupun secara resmi pemerintah menganut anggaran berimbang, namun dalam kenyataannya, menurut standar teoritis, anggaran yang diterapkan pemerintah adalah anggaran defisit. Pada umumnya anggaran defisit dapat dibiayai dengan sumber internal, baik melalui penjualan obligasi di dalam negeri, pencetakan uang, atau peningkatan modal domestik, maupun dengan sumber eksternal seperti hutang luar negeri atau penjualan obligasi di luar negeri. Perbedaan dalam cara pembiayaan anggaran defisit tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagi perekonomian domestik. Sebagai contoh, pencetakan uang akan membawa perekonomian domestik pada kondisi yang sangat rentan untuk terjadinya inflasi karena adanya pertambahan jumlah uang
beredai (JUB). Contoh lain dengan hutang luar negeri yang menimbulkan kewajiban pembayaran hutang pokok dan bunganya,
dan pada gilirannya akan mengurangi tingkat konsumsi domestik serta mengganggu stabihtas neraca transaksi berjalan. Penjualan obiigasi baik di luar negeri maupun dalam negeri juga memberikan dampak
pada timbulnya kewajiban pembayaran di waktu yang akan datang. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Walaupun secara resmi pemerintah menganut anggaran berimbang, namun dalam kenyataannya, menurut standar teoritis, anggaran yang diterapkan pemerintah adalah anggaran defisit. Pada umumnya anggaran defisit dapat dibiayai dengan sumber internal, baik melalui penjualan obligasi di dalam negeri, pencetakan uang, atau peningkatan modal domestik, maupun dengan sumber eksternal seperti hutang luar negeri atau penjualan obligasi di luar negeri. Perbedaan dalam cara pembiayaan anggaran defisit tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagi perekonomian domestik. Sebagai contoh, pencetakan uang akan membawa perekonomian domestik pada kondisi yang sangat rentan untuk terjadinya inflasi karena adanya pertambahan jumlah uang
beredai (JUB). Contoh lain dengan hutang luar negeri yang menimbulkan kewajiban pembayaran hutang pokok dan bunganya,
dan pada gilirannya akan mengurangi tingkat konsumsi domestik serta mengganggu stabihtas neraca transaksi berjalan. Penjualan obiigasi baik di luar negeri maupun dalam negeri juga memberikan dampak
pada timbulnya kewajiban pembayaran di waktu yang akan datang. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Walaupun secara resmi pemerintah menganut anggaran berimbang, namun dalam kenyataannya, menurut standar teoritis, anggaran yang diterapkan pemerintah adalah anggaran defisit. Pada umumnya anggaran defisit dapat dibiayai dengan sumber internal, baik melalui penjualan obligasi di dalam negeri, pencetakan uang, atau peningkatan modal domestik, maupun dengan sumber eksternal seperti hutang luar negeri atau penjualan obligasi di luar negeri. Perbedaan dalam cara pembiayaan anggaran defisit tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagi perekonomian domestik. Sebagai contoh, pencetakan uang akan membawa perekonomian domestik pada kondisi yang sangat rentan untuk terjadinya inflasi karena adanya pertambahan jumlah uang
beredai (JUB). Contoh lain dengan hutang luar negeri yang menimbulkan kewajiban pembayaran hutang pokok dan bunganya,
dan pada gilirannya akan mengurangi tingkat konsumsi domestik serta mengganggu stabihtas neraca transaksi berjalan. Penjualan obiigasi baik di luar negeri maupun dalam negeri juga memberikan dampak
pada timbulnya kewajiban pembayaran di waktu yang akan datang. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Strahm, Rudolf H.
Jakarta: Gramedia, 1983
338.9 STR y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Asmiyati
"[ABSTRAK
Adanya kebijakan pembangunan jalan kereta api di pulau Sulawesi untuk
mendukung pembangunan sarana publik dan pembangunan infrastruktur di
Sulawesi Selatan. Pembangunan jalan kereta api Trans Sulawesi (Makassar)
Parepare) berjarak ±136,3 KM dan melewati 5 (lima) kota/Kabupaten yaitu Kota
Makassar, Kab. Maros, Kab. Pangkep, Kab. Parepare, dan Kab. Barru. Nilai
investasi yang digunakan dalam pembangunan ini yang berdampak pada provinsi
Sulawesi selatan sebesar ± Rp. 908,16 Milliar. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan analisa input-output dengan data awal adalah tabel input output
provinsi Sulawesi selatan tahun 2009 kemudian di update dengan metode RAS
dan simple LQ. Dari penelitian ini setelah adanya pembangunan jalan KA Trans
Sulawesi (Makassar Parepare) sektor kunci dalam perekonomian yang sebelum
pembangunan jalan KA adalah sektor kuncinya antara lain sektor makanan,
minuman dan tembakau; barang kayu dan hasil hutan lainnya; bangunan;
angkutan jalan raya; angkutan udara; dan lembaga keuangan tanpa bank.
kemudian setal pembangun sector kuncinya menjadi sektor makanan, minuman
dan tembakau; barang kayu dan hasil hutan lainnya; pupuk, kimia, & barang dari
laut; banguunan; dan angkutan rel. Dengan adanya pembangunan jalan KA
tersebut memunculkan sektor baru dalam perekonomian Sulawesi selatan yaitu
sektor angkutan rel. Dampak ekonomi terhadap penciptaan output dari tahun 2012
? 2019 sebesar Rp. 2,14 Triliun. Dampak ekonomi terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat dari tahun 2012-2019 sebesar Rp.302,93 Triliun.
Dampak ekonomi terhadap penciptaan NTB dari tahun 2012-2019 sebesar
Rp.640,65 Triliun dan dampak ekonomi terhadap penciptaan lapangan kerja dari
tahun 2012 ? 2019 sebesar 24.044 jiwa.

ABSTRACT
The policy of railroad construction on the island of Sulawesi to support the
construction of public facilities and infrastructure development in South Sulawesi.
Railroad construction Trans Sulawesi (Makassar - Pare Pare) is ± 136.3 KM and
pass through five (5) cities / districts, the city of Makassar, Kab. Maros, Kab.
Pangekp, Kab. Pare Pare, and Kab. Barru. The value of investments used in the
construction of this impacting on the southern Sulawesi province of ± Rp. 908.16
billion. The method used is the analysis of input-output tables with the initial data
is input output southern Sulawesi province in 2009 and then updated with a
method of RAS and LQ. From this study, after the construction of railway Trans
Sulawesi (Makassar - Pare Pare) in the key sectors of the economy prior to the
construction of railway lines is the key sectors include the food, beverage and
tobacco; goods timber and other forest products; building; road transport; air
transport; and financial institutions without banks. Set an builder then the key
sector into the food, beverage and tobacco; goods timber and other forest
products; fertilizers, chemicals, and goods from the sea; banguunan; and rail
transport. With the construction of the railway lines led to a new sector in the
economy of southern Sulawesi, namely the rail freight sector. The economic
impact of the creation of the output of the year 2012 - 2019 amounting to Rp. 2.14
Trillion. The economic impact of the increase in public revenue from the year
2012 - 2019 for Rp.302,93 T ,. Economic impact on the creation of value added
from the year 2012-2019 amounted to Rp.640,65 trillion and the economic impact
on job creation of the years 2012-2019 amounted to 24 044 inhabitants., The policy of railroad construction on the island of Sulawesi to support the
construction of public facilities and infrastructure development in South Sulawesi.
Railroad construction Trans Sulawesi (Makassar - Pare Pare) is ± 136.3 KM and
pass through five (5) cities / districts, the city of Makassar, Kab. Maros, Kab.
Pangekp, Kab. Pare Pare, and Kab. Barru. The value of investments used in the
construction of this impacting on the southern Sulawesi province of ± Rp. 908.16
billion. The method used is the analysis of input-output tables with the initial data
is input output southern Sulawesi province in 2009 and then updated with a
method of RAS and LQ. From this study, after the construction of railway Trans
Sulawesi (Makassar - Pare Pare) in the key sectors of the economy prior to the
construction of railway lines is the key sectors include the food, beverage and
tobacco; goods timber and other forest products; building; road transport; air
transport; and financial institutions without banks. Set an builder then the key
sector into the food, beverage and tobacco; goods timber and other forest
products; fertilizers, chemicals, and goods from the sea; banguunan; and rail
transport. With the construction of the railway lines led to a new sector in the
economy of southern Sulawesi, namely the rail freight sector. The economic
impact of the creation of the output of the year 2012 - 2019 amounting to Rp. 2.14
Trillion. The economic impact of the increase in public revenue from the year
2012 - 2019 for Rp.302,93 T ,. Economic impact on the creation of value added
from the year 2012-2019 amounted to Rp.640,65 trillion and the economic impact
on job creation of the years 2012-2019 amounted to 24 044 inhabitants.]"
2015
T43565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin S. Damanhuri
Bogor: IPB Press, 2014
330.959 8 DID e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Didin S. Damanhuri
Bogor: IPB Press, 2010
338.9 DID e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Andri Prasetyo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Dana Desadan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Produk Domestik Regional Brutodengan Pembagian Wilayah sebagai variabel kontrol. Dalam melaksanakan penelitian ini, data panel berupa data sekunder digunakan. Penelitian ini menggunakan populasi sejumlah 1716 data yang terdiri dari 429 data cross section dengan time series dalam kurun waktu 4 tahun. Metode analisis data menggunakan Feasible General Least Square(FGLS) dengan koefisien estimasi Panel-Corrected Standard Errors(PCSE) dengan bantuan program aplikasi Eviews10. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengaruh positif signifikanvariabel Dana Desadan IPM pada kabupaten di Pulau Jawa lebih tinggi dibanding dengan di luar Pulau Jawa."
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021
336 ITR 6:4 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfado Agustio
"Kejadian krisis ekonomi 2008 yang melanda negara-negara global termasuk Indonesia, mendorong Bank Indonesia dan pemerintah perlu mempersiapkan tindakan antisipatif dalam menjaga stabilitas pasar keuangan dan perekonomian. Atas dasar tersebut, penelitian ini berupaya mengukur respon instrumen di pasar keuangan dan perekonomian akibat gejolak ekonomi global.
Variabel nilai tukar rupiah dan indeks saham merupakan variabel yang mewakili pasar keuangan, sementara variabel indeks produksi mewakili perekonomian. Untuk variabel global, penulis memilih fed fund rate, volatility index dan harga minyak global. Penelitian ini menggunakan metode Vector Error Correction Model Exogenous Variable (VECM-X).
Semua variabel global diposisikan sebagai variabel eksogen, sementara nilai tukar rupiah, indeks saham dan indeks produksi merupakan variabel endogen. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, respon pasar keuangan dan perekonomian cukup tinggi akibat adanya gejolak dari ekonomi global. Ini menjadi landasan bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan guna menjaga stabilitas pasar keuangan dan perekonomian Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain Djamin
Jakarta : UI-Press, 1995
330.959 8 ZUL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>