Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153890 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Latar Belakang: Data penyebab kematian diperlukan untuk menyusun program kesehatan. Kebutuhan akan data ini
belum terpenuhi seluruhnya melalui sistem pelaporan dan perekaman data dari fasilitas kesehatan dan survei kesehatan nasional yang seharusnya dijalankan secara teratur. Tujuan: Menentukan tren penyebab kematian di masyarakat dari data Autopsi verbal. Metode: Bahan diambil dari hasil Surkesnas 1992, 1995, 2001, 2007 secara berurutan mencakup 65.664 RT, 206.240 RT, 211.168 RT, 258.366 RT yang dipilih dengan teknik sampel acak menggunakan sampel core dan modul
Susenas berdasarkan metode Proportional to Size. Data penyebab kematian telah dikumpulkan dengan kuesioner terstruktur yang menggunakan teknik AV dan diklasifikasikan berdasarkan ICD 9 dan ICD 10. Hasil: Pola penyebab kematian tahun 1992-2007 memperlihatkan penyakit tidak menular terus meningkat sedangkan penyakit menular cenderung menurun (infeksi, maternal dan perinatal, gizi kurang), namun beban penyakit masih berada pada ke dua kelompok penyakit tersebut.
Kesimpulan: Data AV (1992-2007) meskipun sedikit kurang akurat masih dapat menghasilkan pola penyebab kematian
nasional yang dapat digunakan sebagai masukan kepada para manajer perencana program kesehatan di Indonesia. "
613 BULHSR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, A. R Adelany
2001
S3041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Harvianti
"[ABSTRAK
Data survey SDKI 2012 menunjukkan bahwa angka kematian bayi (AKB) di Indonesia adalah 34 per 1000 kelahiran hidup. Hasil ini menunjukkan bahwa AKB belum mencapai target MDGs dan masih terjadi kesenjangan antar provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara faktor sosial ekonomi, ibu dan bayi, lingkungan, gizi, serta pengendalian penyakit pada setiap provinsi di Indonesia dengan AKB pada tahun 2012. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi ekologi (multiple group comparison) dengan uji statistik yang digunakan adalah korelais dan regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara faktor sosial ekonomi (pendidikan ibu, penggunaan kontrasepsi, dan koefisien gini), faktor ibu dan bayi (jarak kelahiran, kehamilan remaja, BBLR), faktor lingkungan (ketersediaan alat cuci tangan dan pembuangan tinja), serta faktor pengendalian penyakit (perawatan antenatal, penolong persalinan, tempat persalinan, kunjungan neonatal pertama, dan imunisasi dasar lengkap) dengan AKB di Indonesia tahun 2012. Namun, faktor-faktor bias perlu diperhatikan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan di tingkat individu.

ABSTRACT
, "IDHS 2012 survey data showed that the infant mortality rate (IMR) in"
"Indonesia is 34 per 1,000 live births. These results indicate that the IMR not achieve the MDGs and still be a gap between the provinces in Indonesia. The purpose of this study was to determine the correlation between socioeconomic factors, maternal and infant, environment, nutrition, and disease control in every province in Indonesia with IMR in 2012. The study design used in this research is the design of ecological study (multiple group comparison) the statistical test used was correlation and simple linear regression. The results show that there is a correlation between socioeconomic factors (maternal education, contraceptive use, and the Gini coefficient), maternal and infant factors (spacing births, teenage pregnancy, low birth weight), environmental factors (availability of hand washing and disposal of feces), as well as the controlling factor disease (antenatal care, birth attendance, place of delivery, neonatal first visit, and complete basic immunization) with IMR in Indonesia in 2012. However, these factors need to be considered biased, so more research is needed to determine the relationship at the individual level."]
"
Universitas Indonesia, 2015
S60339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Wulansari Hasdiansa
"Cause-related Marketing (CRM) semakin popular karena perkembangan media sosial dapat membantu menyebarkan informasi dan konten dari perusahaan ke banyak auidience. CRM termasuk program CSR yang memberikan bantuan kepada pihak tertentu saat konsumen membeli produk CRM. Kesuksesan penerapan CRM memberi manfaat kepada perusahaan dalam bentuk attitude dan reputasi, kepada cause yang dibantu dan konsumen sendiri. Oleh karena itu penerapan CRM menjadi lebih kompetitif antar brand, sehingga penting bagi pemasar untuk memahami strategi dalam merancang program CRM yang efektif. Penelitian ini membahas tentang perbandingan penerapan strategi CRM yang dilakukan oleh luxury brand maupun non-luxury brand yaitu visibilitas kampanye dan donation proximity terhadap evaluasi konsumen berupa brand attitude, willingness to publish dan referral intention. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2 yaitu brand level (luxury vs. non-luxury) x visibilitas (conspicuous vs. non-conspicuous) x donation proximity (national vs. international) dengan juga menguji pengaruh perceived quality dan brand familiarity terhadap evaluasi konsumen. Hasil ANCOVA dan MANCOVA yang digunakan untuk menguji perbedaan evaluasi antar 8 kombinasi strategi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efek penerapan strategi visibilitas, donation proximity dan brand level terhadap evaluasi konsumen. Kombinasi strategi luxury brand, conspicuous campaign dan national donation menghasilkan brand attitude, willingness to publish dan referral intention paling tinggi.

Cause-related marketing (CRM) is increasingly popular because the development of social media enables the firm to spread marketing content to many audiences. CRM is a form of CSR program that assists a cause when customers purchase goods from CRM program. Successful implementation of CRM benefits the company, the helping cause and the consumers themselves. Therefore, CRM implementation becomes more competitive amongst brands; thus, marketers need to consider strategies when developing a CRM program. This research examines the contrast of how brands execute techniques in running CRM, including campaign visibility and the donation proximity to customer assessments. The research method used is an experiment with a factorial design of 2x2x2, namely brand level (luxury vs. non-luxury) x visibility (conspicuous vs. non-conspicuous) x donation proximity (national vs. international) by also testing the effect of perceived quality and brand familiarity. ANCOVA and MANCOVA used to test the differences in responses between 8 combinations of strategies show that there are differences in the effect of applying the strategies to consumer assessments. The combination of luxury brand strategy, conspicuous campaign, and national donation results in the highest value of brand attitude, willingness to publish, and referral intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The first rank of cause of death is the circulatory system, followed by infection, respiratory, digestive, musculoskeletal, endocrine, neoplasm, accidents/injuries. The cause of deaths proportion of the circulatory system and endocrine are greater in urban than in urban areas, while deaths due to infectious diseases, respiratory system, and digestive were greater in rural than in urban areas."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Puji Kusumawati
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh Cause Related Marketing (CRM) terhadap loyalitas merek The Body Shop. Pengaruh Cause Related Marketing (CRM) diukur melalui empat buah dimensi yakni congruency, duration, amount of resources invested, dan senior management involvement. Oleh karena itu, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif di mana data primer dikumpulkan melalui kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar kampanye Cause Related Marketing (CRM) yang dilaksanakan berfokus untuk memberikan informasi kepada konsumen dan mempertahankan keunggulan melalui dimensi congruency.
The focus of this study is about the effect of Cause Related Marketing (CRM) to brand loyalty of The Body Shop. The effect of Cause Related Marketing (CRM) to brand loyalty was measured through four dimensions which are congruency, duration, amount of resources invested, and senior management involvement. This is a quantitative research which is data primer was collected by questioner method.
Based the result of this research, researcher suggests that Cause Related Marketing (CRM) campaign must be focus to give the information to consumers and keep the strong point through congruency.
"
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purwadianto
"Otopsi terhadap korban mati sebagai bagian utama dari
pemeriksaan forensik di Jakarta masih sering ditolak oleh
keluarga korban, walaupun pihak penyidik telah memintanya.
Keluarga korban yang merupakan pemberi keputusan penolakan
ini berciri-ciri sebagian besar pria, berusia antara 30 - 49
tahun, adalah saudara bukan sekandung dari korban,
berpendidikan tamat SMTP atau SMTA , bersuku Jawa, Sunda atau
keturunan Cina dan bekerja sebagai karyawan swasta. Ciri-ciri
korban mati yang ditolak otopsinya pada umumnya adalah
pelajar atau mahasiswa, berusia 10 - 29 tahun, merupakan
golongan menengah ke bawah dengan kasus mati akibat
kecelakaan lalu lintas.
Alasan penolakan otopsi forensik ini sebagian besar
adalah faktor emosi berupa rasa sedih/kasihan (97,22%) dan
pasrah terhadap keadaan (80,56%) serta faktor belum
berpengalaman (merasa asing) karena baru pertama kali
mengurus pencabutan Visum et Repertum (88,89%), pertama kali
salah satu anggota keluarganya mati dengan permintaan harus
diotopsi (83,33%) dan belum pernah melihat jenazah pasca
otopsi (84,72%). Sedangkan faktor agama/kepercayaan dan adat
serta faktor ketidaktahuan kegunaan otopsi forensik dan aspek
medikolegal kasus keluarganya bukan merupakan alasan yang
menonjol dari penolakan otopsi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1983
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Hodder Arnold, 2010
616.0759 HOS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wagner, Scott A.
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
614.1 WAG d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miniwaty Halim
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep kematian
pada anak Katolik usia 5 sampai 8 tahun. Konsep kematian merupakan salah satu
konsep abstrak yang sukar dipahami karena orang dewasa cenderung menghindari
informasi tentang kematian bagi anak. Konsep kematian sendiri terdiri dari 4
subkonsep, yaitu Irreversibility (kematian merupakan proses yang tidak bisa
dibalik), Inevitability (kematian dapat terjadi pada semua makhluk hidup),
Cessation (semua proses kehidupan berakhir pada saat kematian), dan Causality
(penyebab-penyebab obyektif dari kematian). Dalam pemahaman konsep
kematian, manusia mengidentifikasikan diri dengan sistem religius dan filosofis
yang dianutnya (Feifel, 1959).
Penelitian-penelitian sebelumnya (Nagy dalam Feifel, 1959; Gartley &
Bernasconi dalam Binter & Frey, 1973) menggambarkan keseluruhan ide anak
tentang kematian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah perbedaan yang ditunjukkan oleh anak dengan rentang usia yang berbeda merupakan perbedaan
yang bermakna.
Kemampuan pemahaman berkaitan dengan perkembangan kognisi.
Semakin kompleks struktur kognisi seorang anak, semakin tinggi pula tingkatan
pemahamannya. Tingkatan pemahaman bersifat hierarkis, terdiri dari translation,
interpretation, dan yang paling tinggi extrapolcition (Gronlund, 1968).
Berdasarkan karakteristik berpikirnya, diperkirakan anak usia 5 tahun berada pada
tingkat pemahaman translation, dan anak usia 8 tahun pada tingkat interprelation.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif tampak dalam metode
pengumpulan data yang menggunakan teknik wawancara. Sedangkan pendekatan
kuantitatif tampak dalam teknik analisis skor hasil wawancara dengan
menggunakan uji signifikansi.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa anak usia 5 tahun telah mencapai
tingkat extrapolation untuk subkonsep lrreversibility, tingkat interprelation untuk
subkonsep Inevitabilily dan Causality, serta tingkat translation untuk subkonsep
Cessation. Sedangkan anak usia 8 tahun telah mencapai tingkat extrupolation
untuk subkonsep lrreversibility, lnevitability, dan Causality, serta masih dalam
tingkat translation untuk subkonsep Cessation. Pemahaman anak Katolik akan
konsep kematian merefleksikan ajaran agama Katolik, antara lain adanya
kehidupan setelah mati. Untuk penelitian berikut, peneliti menyarankan
penggunaan jumlah subyek yang lebih besar, instrumen yang lebih komprehensif
serta situasi pengumpulan data yang lebih konstan."
2001
S3027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>