Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117726 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Preterm low birth weight (PLBW) infants are more likely to die during the neonatal period and PLBW survivors face neurodevelopmental problems, respiratory problems, and congenital anomalies. It is said that the poor periodontal health of the pregnant woman is a potential risk factor of PLBW. This investigation aims to study the oral hygiene and gingival inflammation condition of 2nd and 3rd trimester of pregnancy women and relate to the putative periodontal pathogen bacteriae as the probable cause of PLBW. The plaque index (Pll), calculus index (CI), and bleeding on probing (BOP) of the subjects of
both groups were measured and compared. Maternal infection during pregnancy has been demonstrated to perturb cytokines and hormone- regulated gestation because of the translocation of the infection. The level of gingival cervicular fluid prostaglandin E2 (PG E2), interleukin 1β (lL-1β), lL-6, tumor necrotizing factors a (TNF-a) are usually highly correlated with those in amnion fluid of pregnant women without
bacterial vaginosis (BV) and with intact placental membrane. It is concluded that the periodontal health of pregnant women must be in good condition to prevent the risk of having PLBW still need to be
anticipated due to the presence of the inflammation signs."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yorenva Cahaya
"Latar Belakang : Penyakit periodontal pada ibu hamil memberikan risiko untuk terjadinya bayi prematur dan BBLR. Hal ini terjadi karena selama masa kehamilan hormon tubuh meningkat, khususnya estrogen dan progesteron. Peningkatan hormon tersebut menyebabkan manifestasi pada rongga mulut seperti gusi bengkak dan mudah berdarah karena penumpukkan bakteri dan plak. Edukasi yang diberikan perlu menggunakan media yang efektif. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang risiko penyakit periodontal terhadap bayi prematur dan BBLR dengan menggunakan dua media yaitu flipchart dan kartu puzzle. Metode : Desain studi adalah kuasi eksperimental. Subjek penelitian terdiri dari 44 ibu hamil di daerah sekitar Pulogadung,
Jakarta Timur yang di edukasi oleh 10 kader posyandu. Dari total 44 ibu hamil, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 22 kelompok flipchart dan 22 kelompok kartu puzzle. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil dari sebelum sampai setelah di edukasi dengan menggunakan masing-masing media. Di antara kedua media, media yang paling efektif yaitu media flipchart Kesimpulan: Adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang risiko penyakit periodontal terhadap bayi prematur dan BBLR setelah diberi edukasi dengan media flipchart maupun kartu
puzzle.
Background: Periodontal disease in pregnant women poses a risk for premature and low birth weight babies. This happens because during pregnancy the body's hormones increase, especially estrogen and progesterone. The increase in these hormones causes manifestations in the oral cavity such as swollen gums and easy bleeding due to the buildup of bacteria and plaque. The education provided needs to use effective media. Objective: To increase the knowledge of pregnant women about the risk of periodontal disease to premature and low birth weight babies by using two media, namely flipcharts and puzzle cards. Methods: The study design was quasi-experimental. The research subjects consisted of 44 pregnant women in the area around Pulogadung, East Jakarta, which was educated by 10 posyandu cadres. From a total of 44 pregnant women, they were divided into two groups, namely 22 groups of flipcharts and 22 groups of puzzle cards. Results: There was an increase in knowledge of pregnant women from before to after being educated by using each media. Among the two media, the most effective media is flipchart media Conclusion: There is an increase in knowledge of pregnant women about the risk of periodontal disease to premature and low birth weight babies after being educated with flipchart media and cards
puzzle"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyifa
"Bayi prematur dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lahir dengan berbagai masalah kesehatan. Masalah yang sering terjadi adalah terkait dengan lemahnya refleks hisap dan menelan sehingga mengakibatkan masalah pada pemberian nutrisi. Masalah pemberian nutrisi pada kelahiran bayi prematur akan menyebabkan nutrisi tidak adekuat sehingga terjadi malnutrisi, gagal tumbuh, dan kegagalan perkembangan otak. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis intervensi Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) untuk meningkatkan kemampuan menghisap dan menelan pada bayi Ny. A I. PIOMI merupakan salah satu metode baru dengan metode pijitan untuk meningkatkan kemampuan motorik pada bayi prematur. PIOMI bertujuan untuk meniru pengalaman oral in-utero yang memperkuat dan mengembangkan mekanisme makan. Delapan langkah memberikan gerakan yang dibantu untuk mengaktifkan kontraksi otot dan memberikan gerakan melawan resistensi untuk membangun kekuatan pada area yang dibutuhkan untuk minum secara oral. Hasil dari intervensi ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menghisap dan menelan setelah 2 kali diberikan intervensi. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan intervensi PIOMI pada bayi prematur dengan BBLR yang memiliki masalah menghisap.

Premature babies with Low Birth Weight (LBW) are born with various health problems. Problems that often occur are related to weak sucking and swallowing reflexes, resulting in problems with feeding. Problems with nutrition in premature babies will cause inadequate nutrition, resulting in malnutrition, failure to thrive, and failure of brain development. This paper aims to analyze the Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) intervention to improve the sucking and swallowing ability of Ny. A I. PIOMI is a new method with massage method to improve motor skills in premature babies. PIOMI aims to mimic the in-utero oral experience that reinforces and develops feeding mechanisms. Eight steps provide assisted movement to activate muscle contractions and provide movement against resistance to build strength in the areas required for oral drinking. The results of this intervention showed an increase in the ability to suck and swallow after 2 times the intervention was given. Therefore, this paper recommends PIOMI intervention in premature infants with low birth weight who have sucking problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deswita
"Kelahiran prematur merupakan penyebab terbesar kematian bayi. Perawatan metode kanguru atau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi bayi prematur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PMK terhadap respon fisiologis bayi prematur dan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi di dua rumah sakit di Jakarta. Desain penelitian adalah one-group pre dan post test. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, saturasi oksigen bayi prematur, dan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi sebelum dan sesudah dilakukan PMK. PMK dapat diusulkan menjadi tindakan rutin di ruangan perinatalogi rumah sakit.

The main cause of neonatal mortality is premature birth. Kangaroo mother care is one effective care for preterm infants. The purpose of the study was to identify the effect kangaroo mother care on physiological response of preterm infants and self confidence of mother caring infants in two hospitals in Jakarta. The study design was one-group pre and post test. The result of study was founded that the are significant differencies between before and after kangaroo mother care intervention on physiological infants and self confidence of mother. Based on this study, there were some recomendations including kangaroo mother care usage as a part of routine care in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asmelya Dini Nurjannah
"Kelahiran prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu merupakan masalah kesehatan global yang memiliki risiko tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas bayi. Bayi prematur yang lahir kurang dari usia kehamilan 34 minggu memiliki pola menghisap-menelan-bernafas yang tidak terkoordinasi dengan sempurna. Koordinasi dan keterampilan menghisap merupakan faktor penting dalam mencapai pemberian oral yang aman dan sukses pada bayi prematur. Intervensi stimulasi oral dapat diterapkan untuk mendukung perkembangan refleks menghisap dan menelan serta mengurangi lama waktu transisi dari pemberian minum melalui enteral ke oral. Karya ilmiah ini memberikan gambaran mengenai proses asuhan keperawatan pada bayi prematur dan efektifitas penerapan Oromotor Stimulation (OMS) selama 8 hari perawatan. Pemberian stimulasi dilakukan 15-30 menit sebelum pemberian minum dengan durasi selama 15 menit. Hasil evaluasi menunjukkan Oromotor Stimulation (OMS) efektif dalam meningkatkan berat badan dan kesiapan minum secara oral. Setelah diberikan intervensi, berat badan bayi meningkat dengan rata-rata kenaikan 24,2 gram/hari. Hasil evaluasi objektif menggunakan instrumen Premature Oral Feeding Readiness Assessment Scale (POFRAS) menunjukkan peningkatan skor dari 23 menjadi 34 yang berarti bayi memiliki kesiapan minum per- oral yang baik.

Premature birth or infants born before 37 weeks of gestation is a global health problem that has a high risk of infant morbidity and mortality. Premature infants born less than 34 weeks of gestation have a pattern of sucking-swallowing-breathing that is not perfectly coordinated. Coordination and sucking skills are important factors in achieving safe and successful oral administration of preterm infants. Oral stimulation interventions can be used to support the development of sucking and swallowing reflexes and to reduce the transition time from enteral to oral feeding. This scientific work provides an overview of the process of nursing care for premature infants and the effectiveness of Oromotor Stimulation (OMS) for 8 days. Stimulation is given 15-30 minutes before feeding with a duration of 15 minutes. Evaluation results show that Oromotor Stimulation (OMS) is effective in increasing body weight and readiness to oral feeding. After being given the intervention, the baby's weight increased with an average increase of 24.2 grams/day. The results of an objective evaluation using the Premature Oral Feeding Readiness Assessment Scale (POFRAS) instrument showed an increase in score from 23 to 34 which means that the infant has good oral feeding readiness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmayanti Purawita Wardhani
"Bayi prematur masih menjadi salah satu masalah kesehatan global, yang bisa menyebabkan peningkatan angka kesakitan, biaya perawatan yang tinggi, dan kematian yang tinggi. Oleh karena itu kesehatan bayi prematur menjadi tantangan terbesar diseluruh negara. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas dari penggunaan edukasi perawatan bayi prematur berbasis aplikasi web terhadap berat badan bayi, pengetahuan dan ketrampilan Ibu dalam pemberian ASI dan perawatan metode kanguru (PMK). Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre-test post-test with control group design, dengan pengambilan sampel secara non probability sampling menggunakan teknik conceclutive sampling Jumlah sampel sebanyak 48 ibu dan bayi prematur di RSAB Harapan Kita sesuai kriteria inklusi yang dibagi menjadi 24 responden pada kelompok kontrol yang diberikan edukasi standar RS dengan menggunakan lembar balik dan leafleat, dan 24 responden pada kelompok intervensi menggunakan aplikasi web. Analisis menggunakan independent t- test, dan Man Whitney. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan kenaikan berat badan bayi prematur secara signifikan setelah tiga hari (P> 0.05; P=0.322). Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan ibu setelah pemberian edukasi perawatan bayi prematur berbasis web dengan (P<0.05;P=0.001), keterampilan pemberian ASI (P<0.05;P=0.001), keterampilan PMK ( P<0.05;P=0.001). Hal ini berarti edukasi berbasis web efektif meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan ibu dalam pemberian ASI, dan keterampilan dalam melakukan PMK.

Preterm infants are still one of the global health problems, which can lead to increased morbidity, high cost of care, and high mortality. Therefore, preterm infant health is the biggest challenge in all countries. This study aimed to analyse the effectiveness of using web-based preterm infant care education on infant weight, knowledge and skills of mothers in breastfeeding and kangaroo method care (KMC). The design of this study was quasi-experimental with pre-test post-test with control group design, with non-probability sampling using conceclutive sampling technique. The sample size was 48 mothers and premature babies at RSAB Harapan Kita according to the inclusion criteria which were divided into 24 respondents in the control group who were given standard hospital education using flip sheets and leafleats, and 24 respondents in the intervention group using web applications. The analysis used independent t-test, and Man Whitney. The results of the analysis showed no significant difference in weight gain of preterm infants after three days (P>0.05; P=0.322). There was a significant difference in maternal knowledge after providing web-based preterm infant care education with (P<0.05; P=0.001), breastfeeding skills (P<0.05; P=0.001), KMC skills (P<0.05; P=0.001). This means that web-based education is effective in improving mothers' knowledge, and skills in breastfeeding, and KMC skills."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dwi Astuti
"Intoleransi pemberian minum enteral merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi berat lahir rendah. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis optimalisasi pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral pada bayi berat lahir rendah melalui pengaturan posisi dengan pendekatan Teori Konservasi Levine. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadi masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial. Hasil penerapan intervensi pengaturan posisi dengan pendekatan Teori Konservasi Levine dapat menurunkan kejadian desaturasi, distensi abdomen, dan frekuensi muntah. Perawat dapat menjadikan intervensi tersebut sebagai standar prosedur operasional pada bayi berat lahir rendah yang mengalami intoleransi pemberian minum enteral.

Enteral feeding intolerance is a problem that often occurs in low birth weight infants. The objective of this case study was to analyze the optimization of the fulfillment of enteral nutrition in low birth weight infants through positioning with Levine`s Conservation Theory. Five cases were selected due to nursing problems in nutrition which is less than body requirements. Levine`s Conservation Theory was used by applying the principle of energy conservation, structural integrity conservation, personal integrity conservation, and social integrity conservation. The results showed that implementation of positioning with Levine`s Conservation Theory can reduce the incidence of desaturation, abdominal distension, and frequency of vomiting. Nurses can make the intervention as a standard operating procedure in low birth weight infants who experience enteral feeding intolerance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Mar`atus Sholihah
"BBLR didefinisikan sebagai bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. BBLR memiliki risiko lebih tinggi untuk mendapatkan masalah kesehatan dan meninggal pada masa neonatal. Kejadian BBLR mencapai 15 persen dari seluruh kelahiran bayi, dan lebih dari 95 persen terjadi di negara-negara berkembang. Secara keseluruhan, hampir 70 persen kejadian BBLR terjadi di Asia. Menurut Riskesdas 2010 dan 2013, BBLR di Jawa Timur mengalami peningkatan dan merupakan provinsi yang kejadian BBLRnya lebih tinggi dari angka nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di Jawa Timur tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Sampel penelitian adalah ibu umur 15-49 tahun yang dalam 5 tahun terakhir melahirkan bayi yang memiliki catatan berat lahir. Analisis statistik bivariat menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan 8,6% bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram (BBLR). Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu (OR: 2,34 CI 95%: 1,22 ? 4,48,) dengan nilai p sebesar 0,01, dan paritas ibu yang memiliki nilai p sebesar 0,04 (OR: 2,29 CI 95%: 1,07 - 4,91) dengan kejadian BBLR. Disarankan agar dilakukan penyuluhan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan saat hamil, seperti nutrisi dan pentingnya kunjungan ANC. Selain itu, diharapkan adanya anjuran menggunakan kontrasepsi jangka panjang pada ibu yang telah melahirkan sedikitnya 4 kali.

LBW defined as babies who weight less than 2500 grams at birth. LBW babies have a higher risk to face a health problems and higher risk to die at neonatal stage. For every babies born, 15 per cent of them were LBW, and the 95 per cent of it can be found in developing countries. Overall, 70 per cent incidence of LBW were found in Asia. According to 2010 and 2013 Basic Health Research, LBW incidence in East Java were increasing, and one of the province which have a higher incidence from national incidence.
The aim of this study is to know what factors associated with LBW incidence in East Java in 2012. This study use cross sectional as a method and use the data from DHS Indonesia 2012 for analysing. The sample of this study are women among 15 - 49 of age who gave birth in a span of 5 years before the survey and have birth weght data of the baby. Chisquare test was used for bivariate analysis.
Result of this study shows that 8,6 per cent babies born with LBW. Bivariate analysis shows that level of educationof mothers (OR: 2,34 CI 95%: 1,22 - 4,48,) with p value 0,01 and mothers parity with p value 0,04 (OR: 2,29 CI 95%: 1,07 - 4,91) have a significant relationship with the incindence of LBW. Women with low level of education need to be counselled to knows the important things at pregnancy, such as nutrition intake and ANC visits. For mothers with high parity, it should be advised to use a long term contraception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;, 2014
S57400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zolla Amely Ilda
"Pelibatan ibu dalam perawatan bayi prematur merupakan salah satu komponen konsep family centered care. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelibatan ibu terhadap interaksi ibu dan bayi dan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi prematur. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen one-group pretest-posttest. Penelitian ini melibatkan 16 orang ibu dan bayinya yang dipilih dengan teknik konsekutif di ruang Perinatologi di sebuah RSUP di Jakarta, selama sebulan. Instrumen yang digunakan untuk menilai interaksi ibu-bayi adalah terjemahan Modified Observation of Communication Interaction dan kepercayaan diri ibu diukur menggunakan Maternal Confidence Questionaire yang juga diterjemahkan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa skala interaksi ibu-bayi dan kepercayaan diri ibu meningkat secara signifikan (p= 0,0005). Hasil penelitian ini merekomendasikan upaya peningkatan pelibatan ibu dalam perawatan bayi prematur di ruang Perinatologi.

Enhancement of Mother-Infant Interaction and Maternal Confidence: The Impact of Mother Involvement in Infant Care in the Neonatology Unit. Mothers? involvement in premature infant care is one of components of the family centered care. The purpose of this study was to examine the impact of mothers? involvement on mother-infant interactions and maternal confidence in premature infant care. This study used a quasy experimental with one-group pretest-posttest design. Sixteen participants were selected using consecutive sampling technique in Neonatal Unit Level I-II in General Hospital in Jakarta during one month. Modified Observation of Communication Interaction was translated in to Indonesian and used to observe mother-infant interaction and maternal confidence measured by translated Maternal Confidence Questionaire. The result of statistic analysis showed that mother-infant interactions scale and maternal confidence increase significantly (p= 0.0005). This study recommends the improvement of mothers? involvement in premature infant care in neonatal unit."
Padang: Poltekkes Kemenkes Padang. Jurusan Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2013
610 JKI 16:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suni Hariati
"Bayi prematur sering mengalami masalah akibat hipotermi dan berat badan rendah. Disinilah perawat anak berperan dalam memberikan stimulasi untuk mencegah terjadinya komplikasi, kecacatan, dan kematian bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan berat badan dan suhu tubuh melalui terapi musik sebagai salah satu stimulasi dalam keperawatan anak. Desain penelitian menggunakan quasi-experimental pada 30 bayi prematur stabil. Musik diputar selama 30 menit/hari dalam 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan berat badan yang signifikan pada hari ke-2, ke-4 dan total (P value 0,031; 0,030; dan 0,002). Terdapat perbedaan peningkatan suhu tubuh yang signifikan pada hari I, II, dan III (P value 0,006; 0,002; dan 0,002). Terdapat pula pengaruh APGAR menit 1 pada peningkatan berat badan. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan terapi musik dalam penanganan bayi prematur di ruang perinatologi.
Premature babies often experience of low body weight and hypothermic problem. This is where nurses play a role in stimulating the child to prevent complications, disability, and infant mortality.This research purposed to know increases weight body and temperature by music therapy as a babies stimulation in pediatric nursing. Research Design use quasi-experimental on 30 stabilize premature babies. Music turned around during 30 minute / day in 3 day. Result of research show there is difference of body weight increase which is significant on second, fourth and total day (P Value 0,031; 0,030; and 0,002). There are difference of body temperature increase which is significant on I, II, and III ( P Value 0,006; 0,002; and 0,002). There are also first minute APGAR influence at body weight increase. This research recommend to use music therapy in premature baby in perinatology room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41461
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>