Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kajian ini bertujuan menggambarkan profil ‘resilience’ pada ibu-ibu yang berputera autis di Bandung. Resilience Quotient (RQ) dikembangkan oleh Karen Reivich dan Andrew Shatte (2002), terdiri dari 56 item yang mengukur 7 faktor dalam Skala Likert. Faktor-faktor tersebut adalah regulasi emosi, kontrol impuls, optimisme, analisis kausal, empati, efektivitas diri, dan kemampuan menjangkau. Penelitian terhadap 15 ibu yang diobservasi dan diwawancarai menggunakan RQ memperlihatkan kesamaan karakteristik di antara mereka. Yaitu, sama-sama mampu menerima dan mengembangkan potensi anaknya secara maksimum. Para ibu ini juga memiliki kontrol impuls dan optmisme skala tinggi yang memungkinkan mereka mengembangkan anaknya."
300 MIMBAR 27:1(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fasya Farah Hernawan
"Penelitian ini mengenai remaja yang memiliki saudara kandung penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Latarbelakangnya karena kehadiran anak penyandang ASD dalam keluarga umumya menjadi fokus perhatian dari orang tua, dibandingkan saudara kandungnya yang memasuki masa remaja dan sedang mengalami perubahan besar-besaran dalam kehidupan yang sebenarnya membutuhkan perhatian besar. Menjadi penting untuk meneliti bagaimana resiliensi, sebagai kemampuan remaja mengelola kesulitan atau stress, pada remaja yang memiliki saudara kandung penyandang ASD agar menjadi jelas dan tidak terabaikan pemenuhan hak-hak asasi dan kebutuhan mereka. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini dilaksanakan pada September 2022 sampai dengan Juni 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara bersama empat informan yang merupakan saudara kandung dari siswa di Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa dan tiga orang tua serta observasi di rumah masing-masing informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masalah yang dialami oleh semua informan adalah munculnya emosi sebagai remaja dan tanggung jawab atas saudara kandung penyandang ASD. Sementara itu, masalah lain yang juga dialami meliputi perbedaan perlakuan dari orang tua, relasi yang terbatas dengan lingkungan, juga remaja merasa tidak nyaman karena penyandang ASD sedang dalam masa perkembangan seksual. Remaja informan yang paling sedikit mengalami masalah adalah informan H yang jarak usianya paling jauh dengan saudara kandung penyandang ASD. Dari tujuh dimensi resiliensi, semua informan berkembang dengan relatif baik pada dimensi regulasi emosi, analisis kausal, dan empati. Lalu, dimensi pengendalian impuls masih harus dikembangkan pada informan F. Sementara itu, informan Z masih harus mengembangkan kemampuan resiliensi dalam dimensi optimisme, efikasi diri, dan reaching out. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang meliputi (1.) Untuk Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa, dapat menjadi referensi untuk melanjutkan program Sibling & support system hingga pada tahap implementasi dan menjadi landasan topik dalam forum tahunan orang tua murid; (2.) Untuk remaja yang memiliki saudara kandung penyandang ASD, sebaiknya mengembangkan resiliensi pada diri masing-masing dengan cara memperdalam informasi akan materi terkait melalui berbagai sumber, bergabung dengan komunitas pendukung, juga meminta bantuan ketika melakukan hal-hal yang berisiko negatif; (3.) Untuk orang tua, sebaiknya membantu remaja mengembangkan resiliensinya dengan mendekatkan diri, mempelajari isu-isu keluarga dengan ASD, serta membantu remaja mengakses bantuan professional jika diperlukan; dan (4.) Untuk penelitian selanjutnya, dapat meneliti terkait sumber resiliensi keluarga penyandang ASD dan meneliti juga terkait dampak perkembangan seksual penyandang ASD terhadap anggota keluarga lainnya.

This study discusses the problems experienced by adolescents who have siblings with Autism Spectrum Disorder (ASD). This research is motivated by conditions where the presence of children with ASD in the family is the focus of attention from parents. On the other hand, when siblings enter their teenage years, they are also going through major life changes that require big attention. In this case, resilience as the ability of adolescents to manage adversity or stress becomes very important. This study uses a qualitative approach by collecting data through interviews with four informants who are siblings of students at Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa and three of their parents, also observations at the homes of each informant. The results of this study indicate that the problems experienced by all informants are the emergence of emotions in adolescents and responsibility for siblings with ASD. Meanwhile, other problems that are also experienced are the differences in treatment from parents, limited relationships with the environment, also teenagers feel uncomfortable because the siblings with ASD are in a period of sexual development. Adolescents who experienced the fewest problems were informant H who was the farthest in age from siblings with ASD. Of the seven dimensions of resilience, all informants developed relatively well on the dimensions of emotion regulation, causal analysis and empathy. Then, the impulse control dimension still has to be developed in informant F. Meanwhile, informant Z still has to develop resilience skills in the dimensions of optimism, self-efficacy, and reaching out. Based on the results of the research, there are several recommendations which include (1.) For Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa, it can be a reference for continuing the Sibling & support system program up to the implementation stage and become the basis of the topic in the annual parent-student forum; (2.) For adolescents who have siblings with ASD, to develop resilience in each of them by deepening information on related topic through various sources, joining a support community, also asking for help when doing things that have a negative risk; (3.) For parents, it is better to help adolescents develop their resilience by getting closer to themselves, studying family issues with ASD, and helping adolescents to access professional help if needed; and (4.) For further research, it can examine the sources of resilience in families with ASD and also examine the impact of sexual development of people with ASD on other family members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariani Putri Maharani
"Berperan sebagai orang tua berarti memiliki peran penting dalam pengasuhan anak. Namun, mengasuh anak dapat menjadi faktor penyebab orang tua mengalami stres. Kondisi tersebut dapat diperparah ketika orang tua memiliki anak yang berkebutuhan khusus. Tingkat resiliensi yang rendah dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan orang tua mengalami tingkat stres yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan tingkat stres orang tua yang memiliki anak penyandang Autism Spectrum Disorder.
Metode penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah orang tua murid di Sekolah Mandiga Jakarta Selatan sebanyak 30 orang dengan menggunakan metode total sampling. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah Brief Resilience Scale untuk variabel resiliensi, dan Parental Stress Scale untuk variabel tingkat stres orang tua. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi gamma. Uji korelasi gamma digunakan untuk melihat adanya hubungan serta tingkat kekuatan hubungan pada dua variabel.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara resiliensi dan tingkat stres pada orang tua yang memiliki anak penyandang Autism Spectrum Disorder di Sekolah Mandiga Jakarta Selatan. Koefisien korelasi yang didapatkan adalah -0,701, sehingga hubungan bersifat kuat dan negatif. Promosi kesehatan mental bagi orang tua perlu dilakukan secara rutin untuk mempertahankan status kesehatan mental, meningkatkan resiliensi, serta mencegah terjadinya stres pada orang tua.

Playing the role as a parent means having an important role in parenting. However, taking care of children can be one of the factors causing parents to experience stress. This condition can be aggravated when parents have children with special needs. Low levels of resilience can be one of the factors that causes older people to experience high levels of stress. This study aims to determine the relationship between resilience and stress levels of parents who have children with Autism Spectrum Disorder.
This research method uses correlative analytic design with cross sectional approach. The subjects of this study were 30 students parents at the Sekolah Mandiga Jakarta Selatan and the study was carried out using the total sampling method. The research measuring instrument used was the Brief Resilience Scale for resilience variables, and the Parental Stress Scale for variable stress levels of parents. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the gamma correlation test. The gamma correlation test is used to see the relationship and the level of strength of the relationship between the two variables.
This study concludes that there is a strong relationship between resilience and stress levels in parents who have children with Autism Spectrum Disorder at Sekolah Mandiga South Jakarta. The correlation coefficient obtained is -0.701, so the relationship is strong and negative. Promoting mental health for parents needs to be done routinely to maintain mental health status, increase resilience, and prevent stress among parents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila Abdullah Mashabi
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris tentang pola makan dan hubungan antara pengetahuan gizi ibu
dengan pola makan anak autis. Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah khusus gangguan perkembangan anak di
wilayah Jakarta Selatan, yaitu: (1) Sekolah Dasar Khusus “Pantara”, (2) Sekolah Khusus ”Permata Hati”, dan (3)
Sekolah Khusus Terpadu ”Mandiga”, pada April-Mei 2005. Sampel penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang
mempunyai anak autis usia sekolah, yaitu 7–13 tahun. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang yang dipilih secara
acak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan
metode survei. Pengujian hipotesis menggunakan persamaan regresi diperoleh Ŷ = 50,50 + 1,29X. Hubungan antara
kedua varibel dinyatakan oleh koefisien korelasi rxy= 0,57. Uji keberartian korelasi terlihat bahwa thitung = 3,65 lebih
besar dari ttabel= 1,70 yang berarti koefisien korelasi 0,57 adalah berarti. Koefisien determinasi yang diperoleh (rxy)² =
0,32, hal ini berarti bahwa 32,19% pola makan anak autis ditentukan oleh pengetahuan gizi ibu.
Relationship between Maternal Nutrition Knowledge with Diet Autistic Child. This research aims to get empirical
data on eating pattern and the relation between mother knowledge of nutrition with autis child food consumption. This
research was executed in three special schools of child growth trouble, that is: (1) Special Elemantary School of Pantara
(2) Special School of Permata Hati and (3) Special School of Mandiga all are un South Jakarta, in April–May 2005.
This research sample done at housewife having child of school age autis, that is 7-13 years. Sample that is accurate 30
persons who selected at random in this case. Sampling technique applied is technique purposive sampling. Hypothesis
test conducted by using equation of Y regresi = 50.50 + 1.29X. Equation show result which are positive between
accurate variable. Correlation coefficient (rxy) between mother knowledge of nutrition with autis child consumption is
equal to 0.57, later then got determinasi coefficient by correlation square (rxy)2 obtained by value 32.19%. Calculatioan
of coefficient determinasi above indicating that autis child food consumptioan determined by mother knowledge on
nutrition equal to 32.19%."
Universitas Negeri Jakarta. Fakultas Teknik, , 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Elisa
"Membesarkan anak penyandang autisme merupakan tantangan bagi ibu dan dapat menjadi sebuah pemicu terjadinya stres dikarenakan karakteristik anak, kebutuhan terapi dan keterlibatan ibu dalam tugas perawatan anak sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres ibu yang memiliki anak penyandang autisme. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) menggunakan sampel ibu dari anak penyandang autisme di Rumah Autis Bekasi sebesar 40 responden yang dipilih dengan teknik total sampling.
Instrumen yang digunakan adalah Parental Stress Scale (PSS) untuk mengukur tingkat stres yang dialami orangtua karena kehadiran anak. Hasil penelitian ini menunjukkan lebih dari sebagian ibu mengalami tingkat stres rendah. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan beragamnya perolehan data demografi yang berpotensi untuk memengaruhi tingkat stres ibu selama mengasuh anak.
Saran bagi penelitian selanjutnya adalah melihat tingkat stres ibu berdasarkan tingkat keparahan anak dan faktor lain yang memengaruhi tingkat stres selama mengasuh anak.

Raising a child with autism is a challenge for the mother and can be a trigger of high stress due to the characteristics of the children, therapy needs and the mother?s involvement in the daily child care tasks. This study aims to identify the stress levels among mothers of children with autism. The design of this study was a descriptive cross-sectional approach used a sample of mothers who have autistic children at the Rumah Autis Bekasi, 40 respondents were selected with a total sampling technique. The instruments used were the Parental Stress Scale (PSS) to measure the level of stress experienced by parents because of the presence of children. The results of this study showed more than most mothers experience lower levels of stress. It is expected to be related to the demographic diversity of the data acquisition with the potential to affect the level of mothers? stress during parenting. Suggestions for future research are to see the mother's stress levels
based on the severity of the child and other factors that affect the levels of stress during parenting."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Septiono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26620
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfani Prima Kusumasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas stimulasi penggunaan foto terhadap kemampuan menggosok gigi anak autis usia sekolah. Metodologi penelitian kuantitatif kuasi eksperimen dengan menggunakan desain subyek tunggal (single subject design). Sebanyak tiga orang responden yang merupakan anak autis usia sekolah beserta orangtua mereka berpartisipasi dalam penelitian ini. Intervensi diberikan menggunakan rangkaian foto mengenai tahapan dalam menggosok gigi setelah terlihat trend kemampuan pada fase baseline. Pengukuran kemampuan menggosok gigi dilakukan pada fase baseline, intervensi, maintenance, dan generalisasi. Hasilnya, kemampuan menggosok gigi pada ketiga anak meningkat setelah dilakukan intervensi dan menetap pada fase generalisasi.

The aim of this research is to know the effectiveness of stimulation using photograph to the ability of school-age children with autism in performing oral hygiene. The methodology used in this research is quantitative approach using quasi experiment, single subject design. There are three school-age children with autism together with their parents participated in this research. Intervention is given to the children right after the exact trend has measured in the baseline phase. Measurements are done in baseline, intervention, maintenance, and generalization phase. Result showed that the ability of those children is increasing after given the intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyandang autis di Indonesia diperkirakan jumlahnya meningkat mengingat bahwa sudah banyak anak-anak di sekeliling kita yang menderita autisme (Kasran,2003), walaupun belum ditemukan jumlah yang pastikarena belum banyak hasil penelitian tentang autisme dan sulitnya memperoleh data...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Peeters, Theo
Jakarta : Dian Rakyat, 2004
616.898 2 PEE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>