Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Architecture is possibly to create in accordance with physics, technical-structure, and functional or its can use only and no more than. But it’s very naive and simplistic. Human as culture species is hold up to get architecture placing as part of cultural process. If language is not word only, but is accentuation, rhythm, gesture, and other expression also, so architectures its means languages with space and dimension, line and plane, texture and structure, and locally material and context. Architecture to produce cultural creation and expression with emotion and deep passion. Architecture its means metaphor, architecture is poetics. In spite of this, in reality of contemporary or modern architecture, architecture form is fashion only. Architecture is new trend models only that created for every season. So architecture newest is obsession that created from difference and recycle from past time. Because that, on the architecture in Indonesia is ersatz metaphor developed such as analogy of legend city, baroque style, rococo style, Brunelleschi dome or dream other world metaphor (Beverly Hills style, Medieval, Mediterranean, Country style, Japan style, etc) that is not relevant of local context. So architecture brand image such as legend city, flower city, river side city is objective to commercial communication only and not architectural essentially."
710 JIAUPI 8:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hotnida Novita Sary
"[Penelitian ini mengkaji ungkapan metaforis dalam kitab Mazmur dari aspek semantis. Teori yang melandasi penelitian ini terutama teori metafora konseptual (Lakoff dan Johnson) dan model analisis metafora Knowles dan Moon. Secara teologis, mazmur dapat dibedakan ke dalam empat tipe, yaitu mazmur pujian, mazmur doa, mazmur raja, dan
mazmur pengajaran. Namun secara linguistis, terjadi kecenderungan penggunaan ranah sumber metafora pada tipe mazmur. Metafora Tuhan dalam mazmur doa dan mazmur raja cenderung menggunakan istilah yang berhubungan dengan pertahanan dan perlindungan
diri. Sebaliknya, dalam mazmur pujian, metafora yang menggambarkan Tuhan sebagai sesuatu yang berkuasa dan mulia cenderung lebih banyak. Selain itu, ungkapan metaforis menggunakan istilah yang berkaitan dengan lingkungan alam dan budaya setempat;This research examines the metaphorical expression in the Psalms of semantic aspects. The theory underlying this study primarily conceptual metaphor theory (Lakoff and Johnson) and metaphor analysis model Knowles and Moon. Theologically, the psalm can be divided into four types: psalms of praise, psalms of prayer, psalms of king, and psalms
of teaching. But linguistically, there is a tendency on the use of the domain of the source of metaphor types of psalms. Picturing God in psalms of prayer and psalms of king tend to use terms associated with self-defense and protection. In contrast, in the psalms of praise, a metaphor describing God as something powerful and noble tend more. In addition, the metaphorical expression using terms related to the natural environment and local culture, This research examines the metaphorical expression in the Psalms of semantic aspects.
The theory underlying this study primarily conceptual metaphor theory (Lakoff and
Johnson) and metaphor analysis model Knowles and Moon. Theologically, the psalm can
be divided into four types: psalms of praise, psalms of prayer, psalms of king, and psalms
of teaching. But linguistically, there is a tendency on the use of the domain of the source
of metaphor types of psalms. Picturing God in psalms of prayer and psalms of king tend
to use terms associated with self-defense and protection. In contrast, in the psalms of
praise, a metaphor describing God as something powerful and noble tend more. In
addition, the metaphorical expression using terms related to the natural environment and
local culture]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan bahasa pada kolom induk Opini dalam surat kabar Poskota tidak terlepas dari penggunaan majas, baik majas perbandingan, pertentangan, pertautan, maupun penyamaa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis penggunaan metafora, khususnya majas perbandingan pada Induk Opini dalam surat kabar Poskota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau memaparkan penggunaan metafora pada Induk Opini dalam surat kabar Poskota. Berdasarkan hasil penelitian, metafora yang terdapat dalam Induk Opini itu berupa perbandingan, penggambaran, penginsanan, dan penyamaan."
MBUNTAR 14:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Trinitati R.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Aprilia Maharani
"Penelitian ini membahas metafora dalam artikel pada surat kabar. Data yang digunakan adalah 13 artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 dalam ajang Piala Thomas. Periode tersebut dipilih karena pada saat itu, Indonesia memenangkan Piala Thomas selama 5 tahun berturut-turut sehingga pembahasan mengenai Piala Thomas semakin banyak diberitakan. Pembahasan difokuskan pada jenis-jenis metafora dalam artikel menurut pendapat Lakoff dan Johnson. Selain itu, aspek semantis dalam hal ranah makna metafora bulutangkis juga dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas ditemukan 82 metafora yang akan dikelompokkan dalam metafora struktural, metafora orientasional, metafora ontologis personifikasi, dan metafora ontologis kontainer. Dari seluruh data tersebut, metafora yang paling banyak ditemukan adalah metafora jenis struktural berbentuk kata. Dalam aspek semantis, ditemukan 6 makna ranah metafora, yaitu 1 ranah makna proses pertandingan, 2 ranah makna hasil pertandingan yang terbagi menjadi dua makna: makna menang dan makna kalah, 3 ranah makna peristiwa, 4 ranah makna tokoh, 5 ranah makna harapan, dan 6 ranah makna spasial. Berdasarkan keenam ranah makna tersebut, ranah makna proses pertandingan paling banyak ditemukan. Seluruh metafora yang terdapat dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 tidak menunjukkan ciri khas metafora olahraga bulutangkis.

This essay discusses the metaphor in an article of a newspaper. There are 13 badminton articles from harian Kompas period 1994-2002 in Thomas Cup events. The period was chosen because at that time, Indonesia won the Thomas Cup events for 5 years in a row, so that the news about Thomas Cup got more recognition on the news. The discussion focused on the types of metaphors in the article with the opinion of Lakoff and Johsnon. Besides, the semantics aspect in the realm of metaphorical meaning is also discussed. The results showed that in the article badminton on harian Kompas found 82 metaphors to be grouped into structural metaphors, orientational metaphors, ontological metaphors of personification, and ontological metaphors of containers. From the data, the most common metaphor is a structural type in the form of the words. In the semantic aspect, there are six realm of meaning of metaphors 1 realm meaning of process of the game, 2 realm meaning of the results game win and defeat, 3 realm meaning of the event, 4 realm meaning of character, 5 realm meaning of hope, and 6 realm meaning of spatial. Based on the meaning of the sixth realms, the process of the game realm is most prevalent. All of metaphors from harian Kompas period 1994-2002 is not shows the characteristic of badminton sport."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsan Arvian
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemetaan metafora pada teks politik dan hukum dalam Tajuk Rencana surat kabar “Kompas”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini mengaplikasi tiga teori dalam ranah linguistik, yakni semiotik, semantik kognitif dan analisis komponen dari Cruse (2004) dan analisis komponen Nida (1974)). Proses pertama, terbentuknya metafora dari sudut perubahan tanda bahasa. Kedua, dilanjutkan dengan konsep metafora menurut pandangan metafora kognitif. Pada tahapan ini ranah sumber metafora tubuh manusia dianalisis berdasarkan kelompoknya masing-masing. Kemudian, dilanjutkan dengan analisis makna untuk menemukan atom makna ranah sumber metafora dan kemudian dipetakan ke ranah target. Hasil analisis makna menunjukkan bahwa ranah-ranah sumber metafora tubuh manusia dari ungkapan metaforis bersifat konkret dan kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari para pemakai bahasa, seperti (i) ranah sumber kaki, (ii) ranah sumber lidah, (iii) ranah sumber wajah, (iv) ranah sumber tubuh, (v) ranah sumber dagu, (vi) ranah sumber mata, (vii) ranah sumber bibir, dan (viii) ranah sumber tangan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the mapping metaphor in political and law texts in Editorial of Kompas daily newspaper. This research is a qualitative method. Theory is used to analyze the data, I apply three theories in the linguistics field, namely the semiotics, cognitive semantics and componential analysis. The first, the forming process of the metaphor from the signs emergence point of view. Secondly, based on the concept of metaphor in the view of cognitive metaphor. At this stage the source domain of the metaphor of the human body is analyzed by each group into its kinds. And at last, the analysis of meaning to find the source of the atomic meaning of metaphor and then mapped to the target domain. The results of the analysis indicate that the meaning of the source domains of the human body metaphor metaphorical expression is concrete and is often encountered in the daily lives of the users of the language, namely the source domain (i) leg, (ii) tongue, (iii) face, (iv) body, (v) chin, (vi) eye, (vii) lips, and (viii) hand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T36871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addina Ayuningtyas
"Skripsi ini membahas metafora dalam buku cerita anak Der tätowierte Hund karya Paul Maar dan keterkaitannya dengan pemerolehan bahasa anak. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan jenis-jenis metafora berdasarkan proses pembentukannya menurut Kurz dan keterkaitan jenis-jenis metafora dengan kemampuan anak memahami metafora.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis metafora yang paling banyak muncul dalam buku cerita anak Der tätowierte Hund adalah metafora konvensional. Terdapat enam metafora yang cenderung mudah dipahami dari tujuh metafora yang ditemukan. Dalam buku Der tätowierte Hund, Paul Maar cukup memperhatikan penggunaan metafora yang sesuai dengan kemampuan bahasa anak usia 8-12 tahun.

This thesis discusses of metaphors in the children’s story book Der tätowierte Hund by Paul Maar, and its relation with language acquisition. This research aims to describe the varieties of metaphor based on productivity process according to Kurz theory and see the relation between these metaphor varieties with metaphor and language competence.
This research concludes that conventional metaphor is the most used metaphor in this book. There are six out of seven metaphors found that tend to understand easily. In the children’s story book Der tätowierte Hund, Paul Maar concerns about the use of metaphor that is suitable for language competence from age 8-12 years old.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratomo Soedarsono P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharddhika
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengunaan metafora yang berhubungan dengan gagasan
sufistik dalam Kacapiring karya Danarto. Teori yang digunakan untuk
menganalisis data adalah teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson.
Penelitian ini juga memaknai penggunaan metafora pada Kacapiring dengan
menempatkannya dalam konstelasi sastra Indonesia pascareformasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ranah sasaran, hal-hal yang
dimetaforakan adalah pengalaman religius seperti kematian, malaikat, dan Tuhan.
Di ranah sumber, konsep yang melekat pada kata pohon digunakan untuk
mewakili pengalaman religiusnya. Metafora-metafora ini adalah strategi
pengucapan dan penafsiran baru atas dakwah agama. Metafora-metafora ini
menawarkan cinta dan spiritualitas dalam hati. Metafora-metafora ini menantang
wacana posmodern dalam karya-karya sastra Indonesia pascareformasi

ABSTRACT
This research discusses about the using of Sufism metaphor in Kacapiring written
by Danarto. The theory used to analyze the data is conceptual metaphor theory by
Lakoff and Johnson. This research is also shows the meaning of metaphor by
putting them in constellation of Indonesian literature after reformation.
The result of this research shows that in target domain, religious experiences like
death, angel, and God appear in metaphorical expression. In source domain, tree
is used to present different religious experiences. These metaphors are strategy to
express a new interpretation about religious endeavor. These metaphors
emphasize love and spiritual. These metaphors challenge postmodern expressions
in works of Indonesian Literature after reformation era."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariestyani Wahyu Perwitasari
"Penelitian ini berfokus pada upaya menjelaskan budaya Jepang dengan menggunakan analisis metafora pada lirik lagu enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Analisis metafora dalam penelitian ini menggunakan teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan metafora yang terdapat pada lirik lagu enka dan menemukan latar belakang penggunaan metafora tersebut. Sumber data yang digunakan adalah kumpulan lirik lagu enka yang terdapat dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005 terbitan Boutique-sha tahun 2004 yang dipilih secara purposive berdasarkan tema yaitu rasa cinta dan kehilangan.
Dan analisis terhadap lirik lagu enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005, metafora yang ditemukan adalah sebagai berikut: "Kehidupan adalah perjalanan", "Penderitaan adalah jalan menanjak", "Penderitaan adalah hujan dan/atau angin", "Penderitaan adalah rasa dingin", "Penderitaan adalah barang bawaan", "Kebahagian adalah bunga mekar", "Kebahagiaan adalah matahari", "Kebahagiaan adalah musim semi", "Kebahagiaan adalah hari cerah", "Kesedihan adalah bunga gugur", "Cinta adalah bunga", "Harapan adalah besok", "Impian adalah bunga", "Jiwa adalah api", "Jiwa adalah entitas", "Kehidupan adalah entitas", "Kebahagiaan adalah entitas", "Mired ikatan hati adalah entitas", "Penderitaan adalah entitas", "Kesedihan adalah entitas", "Kesusahan adalah entitas", "Cinta adalah entitas", "Impian adalah entitas", "Harapan adalah entitas", dan "Hati adalah ruang". Sedangkan latar belakang penggunaan metafora tersebut ada hubungannya dengan pengalaman orang Jepang dengan lingkungannya. Budaya Jepang yang terlihat dari latar belakang metafora tersebut adalah: 1) kedekatan orang Jepang dengan alam, 2) adanya sensitifitas "aware" dan 3) konsep ketidak kekalan "mujo"."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>