Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47471 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mey Diniar
"ABSTRAK
Kehadiran produk pembersih tangan memang membuat orang tak perlu repot mencari air
untuk mernbebaskan tangannya dari kotoran atau kuman. Produk cairan pembersih tangan tanpa
air yang ada di Indonesia saat ini antara lain adalah : Handy Clean, Ezy Clean, Antis, dan
Instance. Masalah yang dihadapi adalah belum terídentifikasinya pandangan konsumen, terutama
sehubungan dengan pengembangan target pasar yang dibidik
Sehubungan dengan hal tersebut, kemudian dilakukan penelitian yang bertujuan:
1. Untuk mengetahui awareness target pasar terhadap kehadiran cairan pembersih tangan tanpa
air di indonesia.
2. Untuk mengumpulkan informasi mengenai persepsi konsumen pemakai cairan pembersih
tangan tanpa air terhadap produk merek-merek cairan pembersih tangan tanpa air yang ada di
indonesia saat ini
3. Untuk niengetahui atnbut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
asumsi produk cairan pembersih tangan tanpa air dan tingkat kepentingan masing
masing atribut.
4. Untuk mengetahui penlaku serta preferensi konsumen dalam memilih media (tv, radio, dan
cetak) sehina dapat memanfaatkannya untuk melakukan komunikasi dengan target pasar.
5. Untuk menetapkan strategl segmentasi, targeting dan positioning yang dapat dilakukan oleh
produsen cairan pembersih tangan tanpa air.
Riset pemasaran diawali dengan exploratory research (riset kuaiitatif) yang terdiri dari
Secondary data analysis & individual in depth interview. Kemudian dilanjutkan dengan
descriptive research (riset kuantitatif). Metoda pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
self administered survey (Non Probability Sampling), Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 120
orang / responden dengan metoda Convenience Sampling. Data sekunder didapatkan melalui
internet, artikel majalah Koran, buku-buku. Hasil survey kemudian dianalisis dengan
menggunakan metoda distribusi frekuensi, cross tabulation analysis, analisis faktor, analisis
atrìbut (lmportance & rating analysis).
hasil penelìtian pada karya akhir ini antara lain:
Dari sisi awareness, merek Antis menempati Top of mind awareness atas merek
cairan pembersih tangan tanpa air. Peringkat kedua untuk pengujian unaided
awareness ditempati oleh merek Handy Clean. Dalam pengujian aided awareness
sebanyak 50,8 % responden mengetahui merek Ezy Clean.
Dari sisi perilaku, alasan responden terbanyak menggunakan adalah kepraktisan dan
kebersihan. Frekuensi responden memakai sebagian besar adalah satu dan dua kali
dalam sehan. Kondisi/Waktu responden memakai sebagian besar adalah pada saat
dalam perjalanan. Tempat paling sering membeli paling banyak adalah supermarket
dan minimarket. Preferensi responden dalam memilih media adalah RCTI sebagai
stasiun TV favorit dengan program acara yang disenangi adalah film lepas. Media
radio yang sering didengar adalah Kis, sedangkan Koran Kompas sebagai media cetak
yang senang dibaca.
Atribut tidak Iengket di tangan merupakan atribut yang sangat penting. Sedangkan
atribut ukuran kemasan, disain kemasan, kadar alkohol dan kekentalan dianggap tidak
terlalu penting oleh para responden.
Penilaian responden atas atribut-athbut ketiga merek cairan pembersih tangan tanpa
air yang menjadi obyek penelitian ini sebagLian besar belum dapat memenuhi harapan
konsumen / responden cairan pembersih tangan tanpa air saat ini.
Segmen dan target market adalah segmen yang peduli akan kebersihan dan
kepraktisan (kelas A dan B). Positioning Antis sebagai ahlinya anti kuman, Handy
Clean dengan membangun asosiasi-asosiasi terhadap mereknya (Kalbe Fanna) Ezy
Clean memposisikan diri dalam harga murah dan lebih ampuh membunuh kuman.
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
> Mengkomunikasikan mengenai produk / merek melalul iklan TV.
> Meningkatkan kampanye below the line dengan pemberian sampel gratis di tempat
tempat yang ramai dikunjungi konsumen potensial.
> Perluasan distribusi cairan pembersih tangan tanpa air tidak hanya di minimarket,
supermarket ataupun hypermarket saja tetapi juga ke warung dan toko.
> Menambah pilihan aroma keharuman dan membuat pilihan produk cairan pembersih
tangan tanpa air yang non parfum.
> Para Produsen cairan pembersih tangan tanpa air di Indonesia sebaiknya melakukan
riset pasar kepada target konsumen secara berkesinambungan.
Dalarn penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yaitu metoda sampling yang
digunakan adalah Non Probability Sampling, jumlah merek yang diuji banya sebanyak 3 merek,
data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini masih kurang karena produk cairan pembersih
tangan tanpa air tergolong masih baru.
"
2002
T1374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Yulianita
"ABSTRAK
Identifikasi homolog dan penetapan kadar benzalkonium klorida dalam cairan pembersih lantai telah dikembangkan beserta uji aktivitas antimikroba masing-masing homolognya. Analisis homolog dilakukan menggunakan system kolom C18 dan cyano nitril (CN), hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemisahan homolog dengan kolom CN lebih baik dari pada C18. Konfirmasi identitas baku benzalkonium klorida dilakukan menggunakan LCMSMS, terdeteksi adanya homolog n-C10, n-C12, n-C14, dan n-C16. Preparasi sample dengan cara ekstraksi dengan beberapa pelarut, menunjukkan bahwa asetonitril dan HCl 2 N-kloroform (1:10) memberikan hasil yang paling optimal. Validasi kedua metode ekstraksi tersebut dilakukan menggunakan KCKT dengan kolom CN 5μm, fasa gerak asetonitril-0,1 M dapar natrium asetat pH 5 (60:40), laju alir 2,0 mL/menit, suhu kolom 40oC, dandetektor UV 236 nm. Hasil validasi metode ekstraksi dengan asetonitril menunjukan RSD presisi = 1,17%, perolehan kembali = 102,51%, dan linieritas r = 0,9997, sedangkan hasil validasi untuk metode ekstraksi dengan HCl 2 N-kloroform (1:10) menunjukkan RSD presisi = 0,47%, perolehan kembali = 85,45%, linieritas r = 0,9999. Pemisahan homolog untuk diuji aktivitas antimikroba dilakukan dengan menampung homolog tunggal dari keluaran kolom KCKT. Hasil uji aktivitas antimikroba homolog tunggal menunjukkan bahwa homolog n-C10 dann-C18 memiliki kemampuan menghambat bakteri E. coli lebih besar, n-C12, n-C14, dan n-C16 memiliki kemampuan menghambat bakteri S. aureus lebih besar, homolog n-C12 dan n-C14 mampu menghambat semua mikroba uji. Homolog benzalkonium klorida yang berada dalam bentuk campurannya memberikan aktivitas antimikroba lebih besar dibandingkan dengan homolog tunggalnya yang telah terpisah.

ABSTRACT
Identification of homologous and assay of benzalkonium chloride in a liquid floor cleaner has been developed and antimicrobial activity test of each homologous. The analysis were performed using a C18 and cyano nitrile (CN) column system, CN column showed better separation of homologous than the C18 column. Confirmation identity of the compound benzalkonium chloride using LCMSMS detected homologues n-C10, n-C12, n-C14 and n-C16. Sample preparation method by extraction with several solvents, show that acetonitrile and HCl 2 N-chloroform (1:10) gives the optimal results. Validation of extraction methods was performed using HPLC with 5μm CN column, mobile phase acetonitrile-0,1 M sodium acetate buffer pH 5 (60:40), flow rate 2.0 mL/min, column temperature of 40oC, and UV detector at 236 nm.Validation results for methods extraction with acetonitrile indicate the precision= 1,17%, recovery = 102.51%, and linearity r = 0.9997. Validation result for method extraction with HCl 2 N-chloroform (1:10) result showed the precision = 0.47%, recovery = 85.45%, and linearity r = 0.9999.Antimicrobial activity test results showed n-C10 and n-C18 has greater ability to inhibit E. coli, n-C12, n-C14 and n-C16 has greater ability to inhibit S.aureus, only n-C12 and n-C14 is able to inhibit all microbial tests. Total homologous of benzalkonium chloride has greater antimicrobial activity than the single homologous."
Universitas Indonesia, 2013
T32961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In modern life,peoples are more concious to keep their healthy. One of the way to keep our body healthy is by keeping our hand clean...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S32407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In Modern life, peoples are more conscious to keep their healthy. One of the way to keep our body healthy is by keeping our hand clean. Washing hands with soap and water, sometimes is unpractical since it need water to rinse off the soap. Product innovation has been developed to overcome the unpractical side, which is called
antiseptic hand wash or hand sanitizer. This study has been done to evaluate the antimicrobial activity of some hand sanitizer products marketed in Jakarta. The result showed that alcohol-based hand sanitizer and triclosan-based hand sanitizer used in this experiment were significantly reduce bacterial counts on hands, but not
all of the samples are effective in reducing fungal counts on hands."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Kristyanto Nugroho
"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komunikasi, maka alat-alat komunikasi mulai berkembang pesat yang sampai saat ini telah mengenal teknologi yang disebut mobile phone. Teknologi ini mendorong berkembangnya service provider dan produsen handset atau handphone untuk mulai memasarkan produknya. Beberapa produsen yang cukup dikenal luas diantaranya ialah Nokia, Sony Ericsson, Samsung, dan lain-lain.
Karena hubungan antara service provider dan produsen handphone yang saling membutuhkan, maka langkah yang dilakukan service provider paralel dengan langkah yang dilakukan oleh produsen handphone. Di saat service provider menyuguhkan sebuah layanan baru, di saat itu jugalah produsen handphone meluncurkan produk yang mengoperasikan layanan tersebut. Bagi para produsen handphone, perkembangan teknologi yang ada dapat dengan mudah diterapkan pada produk-produk yang mereka hasilkan. Sehingga teknologi-teknologi yang paling baru dapat dengan mudah ditemukan pada berbagai merek handphone. Tetapi pada hasil penjualan yang diperoleh, terdapat perbecfuan yang cukup mencolok. Nokia misalnya, sudah beberapa tahun terakhir memperoleh pangsa pasar paling tinggi. Samsung juga menunjukkan perkembangan penjualan yang cukup baik dengan menempati peringkat tertinggi dalam hal peningkatan penjualan pada tahun 2002. Tetapi pada tahun yang sama, Sony Ericsson malah mengalami penurunan. Hal-hal apakah dari sisi produk yang mendorong perbedaan pada basil yang diperoleh.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat kepentingan dari masing-masing dimensi yang dibentuk dari atribut-atribut yang melekat dalam suatu produk handphone, mengetahui pemetaan antara tingkat kepentingan dengan penilaian yang diberikan oleh responden dalam sebuah kuadran untuk masing-masing merek, dan mengetahui perbedaan penilaian yang diberikan oleh responden terhadap dimensi yang ada tersebut.
Penelitian ini dimulai dengan melakukan riset exploratory untuk melihat atribut-atribut apa saja yang diperhatikan oleh konsumen dalam memilih suatu jenis handphone. Atribut-atribut ini kemudian dikumpulkan ke dalam dimensi-dimensi yang sering digunakan oleh Majalah Selular dalam setiap ulasannya mengenai suatu produk handphone. Penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan riset kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden pemakai merek Sony Ericsson, Nokia, dan Samsung dengan cara non probability sampling dan memakai metode convenience sampling. Jumlah responden yang diambil adalah 150 orang dengan pembagian yang merata antara ketiga merek tersebut.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain menunujukkan bahwa para pemakai handphone cenderung untuk mengganti handphone pada saat mereka merasa ingin mengganti handphone yang mereka pakai tersebut atau pada saat handphone yang mereka pakai sudah rusak. Mereka juga cenderung untuk membeli produk handphone yang harganya berkisar antara Rp 1 juta sampai dengan Rp 2 juta. Dimensi yang sebelumnya didasarkan pada ulasan Majalah Selular kemudian diabaikan dan menggunakan dimensi yang diperoleh dari analisis faktor. Dimensi-dimensi ini kemudian diurutkan oleh responden berdasarkan tingkat kepentingan mereka dalam melihat suatu produk handphone yaitu berturut-turut kualitas, others, fitur, tampilan, dan yang terakhir varian.
Dari analisis kuadran diperoleh hasil bahwa dimensi yang dianggap penting dan dinilai dengan baik oleh responden pada ketiga merek tersebut adalah kualitas. Pada kuadran ini, Sony Ericsson juga menempatkan dimensi fitur, Nokia juga menempatkan dimensi others dan fitur. Pada diagram yang dianggap kurang penting oleh responden namun dinilai baik, Sony Ericsson dan Nokia menempatkan tampilan, sedangkan Samsung tidak menempatkan dimensi apapun. Pada dimensi yang dianggap kurang penting dan dinilai kurang baik, Sony Ericsson dan Nokia menempatkan dimensi varian, sedangkan Samsung menempatkan dimensi varian dan tampilan. Pada dimensi yang dianggap penting tetapi dinilai kurang baik, Sony Ericsson menempatkan dimensi others, dan Samsung menempatkan dimensi others dan fitur, sedangkan Nokia tidak menempatkan dimensi apapun di kuadran ini.
Penilai yang dilakukan responden terhadap ketiga merek tersebut berdasarkan dimensi yang ada menunjukkan bahwa hanya dimensi varian saja yang berbeda secara nyata, padahal dimensi ini berada pada peringkat paling akhir dari tingkat kepentingan yang diperhatikan oleh responden. Perbedaan penilaian ini terjadi pada penilaian yang diberikan responden terhadap Sony Ericsson dan Nokia, sedangkan untuk Samsung, tidak terdapat perbedaan secara nyata terhadap dua merek lainnya tersebut.
Hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan atau menjaga tingkat penjualan yang cukup baik ialah dengan meningkatkan brand equity dari merek yang bersangkutan dengan meningkatkan asosiasi merek dalam benak konsumen. Salah satunya ialah dengan menitikberatkan promosi pada pembentukan sikap dan meyakinkan konsumen bahwa merek yang mereka promosikan lebih baik daripada merek lainnya serta memberikan stimulus kepada calon konsumen agar mereka dapat terpengaruh sehingga dapat membangkitkan keinginan mereka untuk membeli produk yang dipromosikan.
Cara lain yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan varian-varian yang lebih banyak kepada konsumen. Selain itu, peningkatan kualitas juga sangat perlu untuk dapat disesuaikan dengan tingkat yang diharapkan oleh konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istianingsih
"ABSTRAK
The purpose of this study is to examine the information system (IS) success of the accounting software based on the user perception. The model used to examine the IS success is the modified IS success model of Seddon (1997). The model employed in this study is applied on data collected through 204 questionnaires distributed to the users of accounting software who work at the variety of companies in Indonesia. In examining the model, we employ the Structural Equation Model (SEM) with the use of LISREL 8. 72 softare. The results of the study show that system quality
significantly affects the perceived usefulness and the user satisfaction. Furthermore,
the results show that informqtion quality significantly ajjects the perceived usefulness
and user satisfaction. On the other hand, the study finds that user satisfaction does
not affect the system use."
Fakultas Ekonomi UI, 2008
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Depkes 1992 ,
WA671 Ind N92i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrini
"Tujuan utama dalarn karya akbir ini adalah mengetahui persepsi konsumen terhadap produk minuman isotonik. Dalam tujuan utama terdapat tiga tujuan yang lebih spesifik yaitu : ( l) Untuk mengetahui awareness target pasar terhadap merek-merek minuman isotonik (2) Mengetahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk minuman isotonik (3)Untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai minuman isotonik.
Riset pemasaran diawali dengan riset eksplorasi yang terdiri dari studi literature dan depth interview. Selanjumya dilakukan riset deskriptif yaitu melakukan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer, atribut minuman isotonik dan persepsi konsumen mengenai minuman isotonik. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan cara self administered survey (Non Probability Sampling). Jumlah responden sebanyak 100 orang dengan metode convenience sampling. Data sekunder didapatkan melalui internet, surat kabar, artikel majalah, buku-buku. Hasil survey kemudian dianalisis dengan menggunakan metode distribusi frewensi, cross tabulation analysis, analisis faktor dan analisis atribut (importance & rating analysis).

The main objective of this thesis is to analyze consumer perception of isotonic beverage. This main objective was implemented into three specific objective as follows: (1) to know the awareness of target market to isotonic beverage brands, (2) to identify attributes which become the consumer consideration (3) to know consumer's perception about isotonic beverage.
Market research is started with exploration research consisting of literature study and depth interview.The second step is descriptive research. In descriptive research, the writer propagates questionnaire to get primary data to identify attributes of consumer isotonic drink, and to identify consumer perception of isotonic beverage. Primary data collecting method is self administered survey ( Non probability sampling). Number of responders are one hundred with method convenience sampling. Secondary data is obtained through internet, newspaper, magazine article and text books. The result is analysed by using frequency distribution method, cross tabulation analysis, factor analysis and attribute analysis ( importance & rating analysis).
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 24368
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sunjaya Louis
"ABSTRAK
Konsumsi roti di Indonesia masih jauh dibandingkan dengan di Negara maju, tetapi terus meningkat setiap tahun sebesar 15%. Jadi Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Dengan kenaikan BBM, listrik dan tarif telepon otomatis menyebabkan kenaikan dari harga roti itu sendiri. Bagaimanakah perilaku dan persepsi konsumen terhadap produk dari Sari Roti tersebut? Dengan semakin ketatnya persaingan di bisnis roti dewasa ini, maka Sari Roti harus dapat memasarkan produknya dengan lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
Tujuan dari Karya Akhir ini terdiri dari mengetahui tingkat awareness produk roti, mengetahui tingkat kepentingan terhadap atribut roti dan faktor-faktor yang terbentuk dari tingkat kepentingan atribut tersebut, mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk dari Sari Roti mengetahui perilaku konsumen terhadap produk Sari Roti dan memberikan masukan terhadap manajemen Sari Roti berdasarkan temuan diatas.
Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu exploratory research dan descriptive research dengan sample size 100 respond en. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling, jenis convenience sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis means score, analisis top of two boxes analisis asosiatif, analisis tingkat kepentingan atribut, analisis faktor, dan uji n sampleberhubungan dengan metode Friedman (nonparametric).
Hasil penelitian terhadap awareness berbagai merek roti menunjukkan bahwa Top of mind terbesar adalah Sari Roti 31%, diikuti Holland Bakery 30%, dan Eaton 10%. Responden mengetahui suatu merek roti terntama dari gerobak/motor/mobil keliling sebanyak 51%, diikuti teman/orangtua/saudara sebanyak 46% dan TV sebanyak 44%.
Hasil analisis terhadap kepentingan atribut-atribut roti diperoleh hasil bahwa ada 12 atribut utama yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih produk roti, yaitu: baru-tidaknya roti (freshness), rasa roti, informasi produk (waktu kadaluarsa, bahan-bahan yang digunakan), tanpa bahan pengawet, kelembutan roti, keempukan roti, higienis, terdaftar di Departemen Kesehatan, ketersediaan jenis dan rasa yang diinginkan, tahan lama rotinya, terbuat dari bahan yang berkualitas dan kemudahan memperoleh.
Persepsi responden terhadap atribut Sari Roti yang paling menonjol adalah faktor keamanan produk. Sari Roti diinterpretasikan sangat terdaftar oleh responden. Sedangkan 12 atribut lainnya diinterpretasikan sebagai produk yang halal, informasi produknya lengkap, higienis, mudah diperoleh, enak rasa rotinya, empuk rotinya, lembut rotinya, tanpa bahan pengawet, tahan lama rotinya, proses produksi modem, terbuat dari bahan yang berkualitas dan merek terkenal. Untuk harga, aroma, iklan, kemasan, banyaknya pilihan rasa, banyaknya
jenis roti, barn tidaknya roti, bentuk roti diinterpretasikan sebagai biasa saja. Dan untuk persepsi yang terburnk adalah ketersediaan jenis dan rasa yang diinginkan yang dipersepsikan sebagai tidak tersedia.
Perilaku konsumen Sari Roti dalam mengkonsumsi roti dapat dijelaskan sebagai berikut: jenis yat1g paling sering dikonsumsi oleh responden adalah roti isi (53%) dan roti tawar (39%), tempat yang paling sering dikunjungi oleh responden untuk membeli roti adalah Boutique roti (38%), gerobak/mobiVmotor keliling (33%), dan supermarket/minimarket/ hypermarket (25%). 38% responden loyal dan 62% tidak loyal. Jika
jenis dan merek roti tidak tersedia, 41% menjawab bahwa mereka tetap membeli di tempat yang sama dengan merek yang lain tetapi dengan rasa dan jenis yang diinginkan, 34% tetap membeli di tempat tersebut dengan merek yang sama tetapi dengan rasa!jenis yang berbeda, 15% mejawab tidak jadi membeli dan 9% menjawab pergi ke tempat lain yang menjual jenis, rasa dan merek yang sama. Yang paling sering membeli adalah responden sendiri (63%), diikuti dengan orang tua (30%). Sumber informasi yang paling dipercaya tentang roti
sebagian besar bersifat word of mouth yaitu keluarga (45%), ternan (18%) dan penjual roti (14%). Dari penelitian diketahui bahwa 28% responden yang terlibat dalam peneltian ini menggangap kenaikan harga yang terjadi pada produk Sari Roti (10%-20%) terlalu mahal sehingga mereka mencari merek roti lain yang lebih murah.
Masukan yang dapat diberikan pada pihak manajemen adalah pihak manajemen harus memperhatikan pengaruh dari word of mouth yang dapat meningkatkan dan juga dapat menurunkan volume penjualan dan juga perlu dilakukan berbagai kegiatan promosi untuk memperoleh awareness konsumen serta mempertahankan citra yang telah terbentuk. Sebaiknya pihak Sari Roti membuat suatu boutique roti dengan mencari tempat-tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. Sistem inventori yang ada juga harus diperbaiki sehingga roti selalu tersedia.
Hasil peneiitian yang diperoleh tidak terlepas dari limitasi penelitian seperti jumlah sampel yang hanya betjumlah 100 responden. Metode Convinence sampling serta periode waktu penelitian yang hanya dimulai dari Januari- Maret 2003 karena perilaku konsumen dari masa ke masa dapat mengalami perubahan.
Saran terhadap manajemen adalah pihak manajemen harus memperhatikan faktor rasa, kemudahan memperoleh dan harga, yang merupakan alasan konsumen loyal. Manajemen harus melakukan perhitungan ulang dengan kenaikan yang terjadi dan sedapat mungkin menurunkan harga yang terlalu tinggi sehingga dapat menarik kembali konsumen yang sudah berpindah ke merek lain.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>