Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Indarti Primora Barlianta
"Perkembangan pola perdagangan internasional yang mengarah kepada globalisasi perdagangan, menuntut setiap negara untuk rneningkatkan daya saing dari produk-produk yang dihasilkannya agar dapat bersaing di pasar international. Dalam upaya membangun industri elektronika nasional, agar mampu menghasilkan produk ?produk berdaya saing tinggi,diperlu kan faktor?faktor pendukung seperti strategi dan kebijakkan yang diambil pemerintah, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia, jaringan pemasaran luar negeri, distribusi dan suplai komponen, pencapaian skala ekonomi dengan tingkat harga dan kualitas yang sesuai standar international, akses terhadap teknologi modern, serta fleksibliitas terhadap perubahan kebutuhan dan teknologi. Untuk hal itu kerja sama dengan mitra asing melalui invet tasi langsung masih sangat diharapkan untuk mengatasi kendala - kendala tersebut, disamping penggunaan merek global untuk mendapatkan citra produk yang berkualitas internasional.
Pada banyak negara, penggunaan proteksi pemberian insentif untuk R&D, pembelian pemerintah, partisipasi langsung dengan menggunakan perusahaan negara dan kontrol terhadap investasi asing banyak digunakan oleh pemerintah untuk mengembangkan industri elektronika. Walaupun upah buruh yang murah masih menjadi faktor andalan untuk menarik arus investasi asing ke Indonesia, namun kelangkaan akan tenaga kerja terampil, kebijakan tarif dan pajak yang belum harmonis, lemahnya dukungan dari industri komponen elektronika dalam negerl yang membuat produk elektro nika Indonesia sangat tergantung pada kompoen Impor menjadi penghalang arus investasi dalam Industri elektronika.
Besarnya investasi, tingginya teknologi yang dlgunakan serta tidak adanya proteksi membuat keengganan melakukan inves tasi dalam industri komponen elektronika. Lemahnya posisi tawar-menawar dari produsen elektronika Indonesia terhadap mitra asiingnya, maslh merupakan faktor kendala dalam meningkatkan kandungan lokal dan produk elektro nika . Walaupun komponen sudah dapat dibuat di Indonesia namun jaminan kualitas komponen masih meragukan pihak pninsipel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T2458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian C. Koesbandoro
"ABSTRAK
Pada saat ini Bangsa Indonesia dan negara di ASEAN dihadapkan pada suatu
kondisi yang tidak menguntungkan yaitu krisis ekonomi. Krisis yang melanda
Indonesia selama Iebih dari dua tahun ini telah merontokkan hampir seluruh sendi
sendi kehidupan di Indonesia.
Gejolak mata uang yang disebabkan krisis moneter mempunyai dampak
negatif bagi sektor rill yang memiliki komponen barang modalnya dari Import dan
mendanai proyek dengan hutang luar negeri jangka pendek (foreign currency) untuk
menghasilkan mata uang kawasan (home currency).
Krisis moneter yang menyebabkan krisis ekonomi berdampak pula pada
struktur industri kelistrikan PT PLN (Persero) saat ini, krisis ini secara significant
berpengaruh pada harga beli tenaga listrik dan IPP?s sebesar 0.8 USD jauh melebihi
harga jual tenaga listrik ke konsumen (rakyat Indonesia) yang hanya sebesar 0.2
USD (kurs 1USD Rp. 7000), ditambah dengan tidak jelasnya akuntabilitas tiap
unit pada vertikal integrasi bisnis PLN serta inefisiensi dalam bisnis proses PT PLN
(laporan audit Arthur andersen). Dalam kondisi saat ini PT PLN (Persero)
mengalami kerugian yang sangat besar.
Ketiga hal tersebut hanyalah sebagian dari masalah yang dialami PLN tetapi
mempunyai andiI cukup besar dari total kerugian tersebut. PT PLN (Persero) di tuntut
untuk melakukan antisipasi akan kerugian yang dialaminya, pendekatan yang salah
akan berpengaruh besar pada distorsi makro ekonomi, penyesuaian terhadap harga
beli dengan menaikan harga jual listrik akan berdampak bertambah tingginya biaya
produksi di semua sektor dan secara otomatis akan memacu tingkat inflasi yang lebih
tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut dalam Restrukturisasi sektor ketenagalistrikan
(Kebijakan Restrukturisasi Sekior Ketenagalistrikan ?White Paper?s Agustus 1998)
dimana akan merubah struktur industri kelistrikan dengan sasaran antara lain
terciptanya pasar listrik yang kompetitif di wilayah Jawa-Bali pada 2003, Maka
ditawarkan suatu pendekatan melalui Bursa Energi Listrik : Suatu Tinjauan Alternatif
Restrukturisasi Industri Kelistrikan Di Indonesia dengan Penciptaan suatu mekanisme
keseimbangan pasar antara harga yang ditawarkan produsen dengan harga yang
diinginkan konsumen sehingga tercapai harga yang wajar dan transparan dalam
industri kelistrikan.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Januardo Arda Desart
"Industri ban luar dan ban dalam Indonesia merupakan salah satu sektor industri yang dipromosikan oleh Kementerian Perindustrian Indonesia. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa industri ban luar dan ban dalam Indonesia memiliki prospek cerah atas profitabilitas yang dapat diraih. Penelitian ini ingin melakukan analisis determinan yang mempengaruhi pembentukan profitabilitas industri ban luar dan ban dalam di Indonesia didasari oleh tingginya tingkat konsentrasi pasar dan adanya indikasi perilaku kolusi yang sedang diproses oleh KPPU yang dilakukan oleh para pengusaha industri ban terkait. Dengan menggunakan PCM sebagai proksi atas profitabilitas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CR4 sebagai tingkat konsentrasi pasar berdampak negatif dan tidak signifikan terhadap PCM. Namun, halangan untuk masuk ke industri ban, intensitas penggunaan kapital, efisiensi-x, dan pertumbuhan demand berpengaruh positif dan signifikan terhadap PCM. Hal ini menunjukkan bahwa secara ekonometrika, dugaan adanya kolusi antara pemain di dalam industri ban Indonesia tidak terbukti.

Tire's industries in Indonesia is one of many industrial's sectors that has been promoted by the Indonesian's Ministry of Industries. The Ministry of Industries has been stating that the tire's industries have a good prospect on the profitability's aspect. This research's purpose is to analyze the determinants that affect the profitability on the tire's industries in Indonesia based on the indication of high rate of market's concentration and collusion between the players inside the industry that has been processed by KPPU. Using the PCM's framework as the proxy for the profitability, this research's resulting in the negatively correllated and insignificant CR4 on PCM. But, barriers of entry, capital intensity, x-efficiency, and demand growth has the positive correllation and significant on the PCM. This result shows us that, econometrically says, the suspicion about collusion between the players inside the tire's industry in Indonesia can't be proven.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silpia Hendiana
"[ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dimana lebih dari 2/3 wilayahnya merupakan perairan dan tersebar lebih dari 17.000 pulau sehingga kapal memegang perananan penting dalam meningkatkan konektivitas antar pulau dan pemanfaatan sumber daya maritim Indonesia. Kenyataanya tranportasi laut di Indonesia masih memprihatinkan, industri perkapalan Indonesia saat ini yang hanya memiliki market share kecil sekali, baik di dunia maupun di pasar domestik itu sendiri. Oleh kerena itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui determinan daya saing industri perkapalan Indonesia, dimana saja kelemahannya dan mencari alternatif kebijakan untuk menaikan daya saing industri perkapalan Indonsia. Penelitian ini merupakan studi eksplorasi yang bersifat kualitatif dan menggunakan data primer berupa wawancara mendalam dan data sekunder yang disajikan secara deskriptif dengan mengacu kepada Model Berlian Porter dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebenarnya industri perkapalan kita mampu dan berpotensi besar untuk dikembangkan dan berdaya saing. Penelitian ini juga mengungkapkan ancaman/hambatan yang harus di segera diatasi sehingga dapat menaikan kekuatan dan meminimalkan kelemahan industri perkapalan Indonesia.

ABSTRACT
Indonesia is the largest archipelago in the world which more than 2/3 of the area is water and spread over 17,000 islands makes vessels play an important role in improving connectivity between the island and the Indonesian maritime resource utilization. In fact marine transportation in Indonesia is still cause for concern, supported by the Indonesian shipbuilding industry conditions today were just grabbing market share of small, both in the world and in the domestic market itself. The purpose of the study is to examine the determinants of competitiveness of Indonesian shipbuilding industry, anywhere weaknesses and seek alternative policies to increase the competitiveness of the shipbuilding industry in Indonesia. This research is qualitative descriptive purposes and uses both primary data form of in-depth interviews and secondary data. The results showed that in fact the shipping industry we are able to and has great potential for development and competitiveness be seen from the analysis of Porter's Diamond Model and SWOT Analysis. However, many threats/barriers that must be addressed immediately to increase the strength and minimize the weaknesses of the Indonesian shipbuilding industry., Indonesia is the largest archipelago in the world which more than 2/3 of the area is water and spread over 17,000 islands makes vessels play an important role in improving connectivity between the island and the Indonesian maritime resource utilization. In fact marine transportation in Indonesia is still cause for concern, supported by the Indonesian shipbuilding industry conditions today were just grabbing market share of small, both in the world and in the domestic market itself. The purpose of the study is to examine the determinants of competitiveness of Indonesian shipbuilding industry, anywhere weaknesses and seek alternative policies to increase the competitiveness of the shipbuilding industry in Indonesia. This research is qualitative descriptive purposes and uses both primary data form of in-depth interviews and secondary data. The results showed that in fact the shipping industry we are able to and has great potential for development and competitiveness be seen from the analysis of Porter's Diamond Model and SWOT Analysis. However, many threats/barriers that must be addressed immediately to increase the strength and minimize the weaknesses of the Indonesian shipbuilding industry.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Risman Hadiyanto
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pola perdagangan dan diversifkasi ekspor serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan volatilitas output sektor industri manufaktur di Indonesia periode 2000-2010 menggunakan estimasi Sistem Generalized Methode of Moment (GMM). Diversifikasi ekspor dalam penelitian ini mencakup diversifikasi produk (horizontal dan vertikal) dan pasar ekspor.
Hasil penelitian menunjukkan:
Pertama, terjadi pergeseran tujuan ekspor produk manufaktur di mana tujuh dari sepuluh negara tujuan ekspor utama, telah mengadakan perjanjian dagang dengan Indonesia.
Kedua, terjadi penurunan tingkat diversifikasi pasar dan produk horizontal ekspor, sedangkan diversifikasi produk vertikal ekspor mengalami peningkatan.
Ketiga, peningkatan diversifikasi pasar dan produk horizontal ekspor berkorelasi negatif dengan pertumbuhan sedangkan diversifikasi produk ekspor vertikal berkorelasi positif terhadap pertumbuhan output.
Keempat, diversifikasi pasar ekspor dapat menurunkan volatilitas output.
Kelima, diversifikasi produk horizontal ekspor berkorelasi positif dengan volatilitas output. Hal ini terjadi seiring meningkatnya peranan penerimaan ekspor bagi industri sehingga menurunnya permintaan ekspor akan mengurangi volume ekspor, mengurangi keuntungan produsen, menurunkan harga dan memperburuk Term of Trade (ToT) sehingga volatilitas output meningkat.
Terakhir, diversifikasi produk vertikal ekspor tidak berpengaruh terhadap volatilitas output karena lemahnya struktur industri dan integrasi vertikal dalam sektor industri manufaktur Indonesia.

The objective of this research is to analysis the trade and export diversification pattern and its impact on output growth and volatility of manufacturing industry sector in Indonesia on period of 2000-2010 use System Generalized Method of Moment (GMM) estimation. Export diversification consists of export product (horizontal and vertical) and market diversification.
The result shows that:
First, there were markets shifting of manufacture product which is dominated by seven countries which had having trade agreement with Indonesia.
Second, market and product horizontal export diversification were decreasing but product vertical export diversification was increase.
Third, export market and horizontal product diversification negatively correlated with output growth whereas vertical product diversification positively correlated.
Fourth, export market diversification has negative impact on output volatility.
Fifth, diversification of product horizontal export positively correlated with output volatility.
Finally, export vertical product diversification has no impact on output volatility because of weakness of vertical integration and manufacturing industry structure."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1995
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Fadhilatul Khomsa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S10516
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sjamsoe`oed Sadjad
Jakarta: Grasindo Widiasarana Indonesia, 1997
338.1 SJA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2006
R 338.76025 BAD d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Aminzar Rifky Z
"ABSTRAK
Refleksi tinggìnya pertumbuhan ekonomi salah satunya terlihat dari meningkatnya
aktivitas investasi pada pembangunan sektor rill. Meningkatnya pembangunan pada sektor rill
memerlukan industri pendukung agar kelancaran pembangunan dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan. Industri semen sebagai industri komoditi strategis merupakan industri pendukung
yang sangat vital dalam menunjang realisasi investasi pada sektor rit terutama pada sektor
konstruksi.
Permintaan semen di masyarakat terus meningkat dan tahun ke tahun dengan peningkatan
yang sangat signifikan besar tiap tahunnya. Tingginya permintaan ini seringkali menimbulkan
permasalahan tidak tercukupinYa pasokan semen di masyarakat. Kondisi ini membuat
pemerintah harus melakukan intervensi dikarenakan semen merupakan komoditi yang erat
kaitannya dengan inflasi.
Mengingat begitu pentingnya komoditas strategis ini sebagai motor kelancaran
pembangunan nasional perlu adanya studi mengenai karakter industri ini terhadap kondisi
industri secara keseluruhan. Adapun tujuannya untuk mçngetahui berapa besar resiko pada
industri ini terhadap sikius bisnis di Indonesia, pengadaan bahan mentah, peraturan pemerintah
serta terhadap posisi dalam perekonomian di Indonesia yang dapat mempengaruhi kinerja
keuangan para pemainnya. Pada akhirnya dapat disimpulkan resiko kredit pada industri semen
di Indonesia sesuai dengan judut dan karya akhir ini yaitu Analisa Kredil Pada Industri Padat
Modal Khususnya pada Industri Semen.
Adapun sampel perusahaan yang diambil dalam penelitian ini íalah 3 perusahaan semen
yang sudah go public yaitu PT, Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Semen Cíbinong, dan PT.
Semen Gresik dengan data-data pada periode tahun 1992-1996. Pemilihan ketiga perusahaan ini
sebagai studi kasus dalam mewakili pemain-pefliain lainnya di industri ini atas dasar kapasitas
terpasang produksi nasional dimana 87,1 % dikuasai oleh ketiga penisahaan tersebut, yaitu PT.
Semen Gresik 38,73%, PT. Indocement Tunggal Prakarsa 37,85% dan PT. Semen Cibinong
10,5%. Dan hash penelitian ketiga perusahaan dapat ditarik benang merah yang
menggambarkafl secara global kondisi industri semen di Indonesia.
Pada penelitian ini digunakan 2 pendekatan analisa dalam mencapal tujuan dan penulisan
ini yaitu:
1. Analisa industri berdasarkan lima kekuatan bersaing dan Michael E. Porter yaitu
peninjauan perusahaan terhadap ancaman pembeli, pemasok, persaingan antar pemain
produk substitusi dan pendatang baru.
2. Analisa keuangan dengan meninjau raslo keuangan dan anis kas perusahaan. Rasio
keuangan dilihat dan rasio likuiditas, profitabilitas, manajemen aset dan manajemen hutang
perusahaafl sedangkan anis kas di analisa terhadap anus kas hasil kegiatan usaba, anis kas
yang digunakan investasi dan arus kas hash pembiayaan perusahaan.
Dari hasil analisa 5 kekuatan bersaing (Michael E. Porter) pada ketiga perusahaan
tersebut maka industri semen mempunyal empat kekuatan yaitu kekuatan terhadap ancaman
pembeli, ancaman produk substitusi, ancaman persaingan antar pemain dan ancaman terhadap
pendatang baru serta satu kelemahan yaitu kelemahan terhadap ancaman pemasok. Dimana
kekuatan tersebut sangat melindungi para produsen dalam bermain di industri ini. Kondisi ini
terlihat dengan adanya hambatan-hambatan masuk yang besar bagi pemain baru, adanya asosiasi
(ASI) yang anggotanya para pemain itu sendiri yang mengatur alokasi pasar, kuota produksi
dan harga jual, belum adanya produk pengganti yang mempunyai manfaat dan kemampuan yang
sama.
Dengan lingkungan usaha yang ada sekarang ¡ni meinbuat para pemain mengenyam
keuntungan yang besar. Kondisi ¡ni dapat terlihat dan keuangan perusahaan para pemain
tersebut yaitu tingginya tingkat likuiditas dan profit yang dinikmati para pemain walaupun
pengelolaan aset-aset perusahaan masih belum efisien dimana investasinya menggunakan dana
hutang yang besar.
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan-keuntungan yang dinikmati para pemain dalam
industri ¡ni dikarenakan struktur pasar pada industri semen yang oligopoli dan mengarah pada
monopoli regional serta adanya praktek kartel sehingga para pemain dalam industni ini
mempunyai resiko default yang kecil apabila lingkungan usahanya tidak berubah. Tetapi apabila
kondisi lingkungan usahanya berubah yaltu dengan terbukanya pasar dan tidak adanya praktek
kartel maka persaingan akan meningkat dan akan sulit bagi para pemain untuk mengatur harga
jual semennya sehingga akan berdampak kesulitan dalam mengembalikan hutang-hutang yang
besar. Kondisi ¡ni akan mengakibatkan resiko default pada industni semen alcan meningkat."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2007
R 338.76025 BAD d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>