Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The purpose of this research was examining financial reporting timeliness (annual report)
that go public at Indonesia Stock Exchange. Indicator of characteristic information at capital
market is most actually information which timeliness. Timeliness constitutes main problem so
there is trend for public’s firms to mistiming deep to pass on financial statements to BAPEPAM.
The effect this research is subject to be analized discipline or compliance zoom that
gets bearing with financial reporting and to find empiric prove hits factors that regard corporate
finance reporting timeliness that go public at Indonesia Stock Exchange. Samples in this
research are 198 firms that go public at Indonesia Stock Exchange in year 2003 untill 2005.
This research used binary logistic’s regression by use of program SPSS 13. To determine and
chooses best fit model in hypothesis testing was done by estimation by use of two scenario.
Result of this research : (1) Size, age and insider ownership impact of corporate finance reporting
timeliness. (2) Debt to equity ratio, profitability and outsider ownership did not impact
of corporate finance reporting timeliness."
330 EKOBIS 11:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Kirana
"ABSTRAK
Informasi mengenai harga saham maupun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham sangat penting untuk diketahui oleh investor sebelum memutuskan investasi di pasar modal. Pada umumnya fluktuasi nilai pasar saham disebabkan oleh perubahan dalam pendapatan/laba perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Hal ini menyebabkan
'nilai perusahaan' menjadi ukuran yang sangat penting bagi investor dalam mengambil keputusan pembelian suatu saham.
Penelitian ini dibuat untuk menghitung kinerja perusahaan-perusahaan Farmasi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (2000-2002) yang kemudian diregresi terhadap harga sahan1. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan (EVA, ROE, PER, DER dan PBV) berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil dari penelitian ini didapat ditarik kesimpulan bahwa harga saham di pasar modal tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang tercermin pada, ROE, PER, PBV, DER dan EVA, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil regresi, tidak lebih dari 47% dari perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh ROE, PER, PBV, DER, dan EVA, 53% dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti sentimen pasar, rumor, kondisi pasar uang Indonesia, faktor internal selain fundamental ekonomi, suku bunga deposito, devaluasi, pertumbuhan ekonomi, kondisi ekonomi makro, situasi politik dan perubahan kebijakan pemerintah baik dalam biAang ekonomi industri maupun dunia usaha nasional.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tambunan, Rudi Maytuah
"Sejak beberapa tahun terakhir, perkembangan pasar modal Indonesia semakin pesat, walau tidak mengalami perjalanan mulus. Beberapa kejadian yang diberitakan media massa memberikan gambaran bahwa pasar modal Indonesia masih dalam tahap jatuh bangun. Akan tetapi, kejadian-kejadian dimaksud tidak menjadi halangan untuk mengembangkan pasar modal. Apalagi jika kita sadari bahwa pasar modal dapat dijadikan salah satu sumber mobilisasi dana untuk menunjang pembangunan. Dari sudut akuntansi, kita melihat adanya upaya yang terus menerus untuk menyediakan perangkat-perangkat akuntansi (metode, prinsip maupun teknik-teknik) yang mendukung pelaporan keuangan secara akurat. Laporan keuangan suatu perusahaan go public menjadi lebih penting artinya karena salah satu penggunanya adalah masyarakat umum. Arti penting itu adalah keakuratan dan keandalan pengungkapan hal-hal yang informatif sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakainya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan keandalan informasi keuangan adalah pengungkapannya secara komparatif. Skripsi ini ditulis untuk melihat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi keakuratan dan pada gilirannya penyajian laporan keuangan komparatif. Aspek-aspek yang dimaksud adalah: peristiwa setelah tanggal neraca, perubahan akuntansi (mencakup perubahan pada pri nsip-pri nsip akuntansi, perubahan pada taksiran akuntansi dan perubahan pada pelaporan kesatuan usaha), koreksi kesalahan akuntansi dan aspek lain (mencakup aspek-aspek di luar ketiga aspek tersebut di atas, seperti klasifikasi dan reklasifikasi perkiraan). Untuk melengkapi tinjauan atas keakuratan laporan keuangan komparatif, maka analisis juga dilakukan terhadap laporan akuntan publik terhadap laporan keuangan komparatif yang dianalisis. Maksud dari tinjauan ini tidak lain karena laporan akuntan publik adalah penilaian yang dilakukan oleh orang yang profesional dan independen atas kewajaran penyajian laporan keuangan . Sehingga, para pemakai laporan keuangan dapat mengandalkan laporan akuntan publik sebagai tambahan informasi yang berguna mengenai keadaan keuangan perusahaan. Analisis dilakukan terhadap 12 perusahaan go public dengan cara melakukan peninjauan terhadap prospektus. Hasil tinjauan ini kemudian dibandingkan dengan landasan teoretis yang relevan serta melihat apakah hal-hal yang ditemukan dalam analisis telah diatur dalam Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Jika sudah, apakah aturan-aturan yang ada telah mencukupi sesuai kebutuhan. Jika belum, maka akan dilakukan beberapa saran yang relevan. Cara penyajian skripsi ini adalah dengan metode deduktif, yaitu dimulai dengan landasan teoretis (mencakup Bab II dan Bab III) yang bersifat umum, kemudian dilakukan analisis terhadap kondisi spesifik melalui tinjauan atas prospektus di bagian akhir, disajikan kesimpulan dan beberapa saran yang bersifat konstruktif bagi keandalan dan keakuratan penyajian laporan keuangan komparatif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research was examining financial reporting timeliness (annual report) that go public at Indonesia Stock Exchange. Indicator of characteristic information at capital market is most actually information which timeliness. Timeliness constitutes main problem so there is trend for public's firms to mistiming deep to pass on financial statements to BAPEPAM. The effect this research is subject to be analized discipline or compliance zoom that gets bearing with financial reporting and to find empiric prove hits factors that regard corporate finance reporting timeliness that go public at Indonesia Stock Exchange. Samples in this research are 198 firms that go public at Indonesia Stock Exchange in year 2003 until 2005. This research used binary logistic's regression by use of program SPSS 13. To determine and chooses best fit model in hypothesis testing was done by estimation by use of two scenario. Result of this research : (1) Size, age and insider ownership impact of corporate finance reporting timeliness. (2) Debt to equity ratio, profitability and outsider ownership did not impact of corporate finance reporting timeliness."
JUEKBIS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marthin Palolo T.P.H.
"ABSTRAK
Krísis yang sedang dialamj Indonesia teiah memberikan implikasi yang cukup
berat bagi setiap perusahaan terutama untuk memperoleh pembiayaan hutang
perbankan dalaim rangka ekspansi perusahaan. Sedangkan bila ekspansi tidak dilakukan
maka perusahaan tidak akan mampu mempertahankan pertumbuhan penjualan dan dapat
kalah dalam persaingan yang semakin meningkat. Oleh sebab itu PT Kimia Farma telah
melakukan penawaran umum sahamnya kepada publik untuk memperoieh dana
masyarakat sebagai alternatíf selain pembiayaan hutang. Namun konsekuensi dan atas
tindakan perusahaan tersebut adalah perusahaan harus membenkan informasi perusahan
kepada publik secara transparan.
Pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi bagi investor juga menawarkan
keuntungan seiring dengan resiko yang melekat pada wahana investasi ini. Semakin tinggi
tingkat keuntungan yang diharapkan seorang investor maka semakin tinggi pula resiko
yang harus dihadapinya. Untuk itu seorang investor yang bijaksana akan melakukan
analisis yang matang sebelurn mengambil keputusan membeli, menaban atau menjual
suatu saham. Salah satu bentuk analisis yang dapat dilakukannya adalah analisis
fundamental.
Analisis fundamental dengan metode top down approach dimulai dengan analisis
perekonomian makro, analisis industri dimana perusahaan berada, dan analisis perusahaan.
Analisis makro diantaraflYa membahas analisis terhadap vanabel-vartabel perekonornían
makro, seperti pertumbuhifl ekonomi, kebijakan moneter dan fiskal, inflasi, dan tingkat
suku bunga. Sedangkan analisis industri dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
anaiisis five force (Porter,I9» yaitu melihat kekuatan-kekuatan yang akan mengancam
prolitabilitas perusahaan. Sementara itu analisis perusahaan adalah melihat kondisi dan
kinerja perusahaan di masa lalu dan sekarang untuk memperkirakan prospek perusahaafl di
masa yang akan datang. Yang dilakukan dalam analisis perusahaan antara lain analists
terhadap laporan keuangan, strategi perusahaan, dan penghitungan nilai intrinsik saham
dengan menggunakan Free Cash Flow to The Firm Model.
Berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan dengan Free Cash Flow ?o The
Firm Model, diperoleh indikasi nilai intrinsik saham sebesar Rp 281,00 per lembar saham
dengan kisaran nilai antara Rp 119,00 hingga Rp 605,00 per lembar saham. Selanjutnya
investor membandingkan indikasi nilai ini dengan harga pasar saham tersebut untuk dapat
menentukan apakah harga tersebut undervalued atau overvalued. Tetapi dengan
berjalannya waktu yang selalu diikuti dengan adanya ketidakpastiafl, kesimpulan tersebut
dapat saja berubah. Hal ini disebabkan proyeksi yang dibuat sudab tidak sesuai lagi dengan
kondisi yang terjadi sehingga kesimpulan akhir yang diperoleh dapat berubah.
"
2001
T5523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanianra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan aset tetap untuk mengidentifikasi kendala-kendala dan mencari tindakan perbaikan yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan sumber data dari data primer dan data sekunder berupa hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Dari penelitian ini ditemui kelemahan terkait pengelolaan aset tetap yaitu tidak adanya kebijakan umum, Pedoman Tata Kelola PTK, SDM, dan keterbatasan Sistem Informasi. Tindakan perbaikan yang bisa dilakukan yaitu dengan mengadakan pelatihan kepada pihak yang terlibat, membuat peraturan dan PTK, menerapkan konsep three line defence, menggunakan SIMAK BMD dari BPKP, serta melakukan kerjasama dengan KPKNL dalam hal penilaian aset.

This study aims to analyze the fixed assets management, identify the existing obstacles and find the proper action plan to solve. This research uses descriptive analysis with data sources of primary data and secondary data in the form of interviews with the parties involved. The weaknesses found in the asset management are absence of a common policy governing the management of assets, lack of Standard and Operating Procedures, lack of human resources, and limitations in Information Systems. Solutions proposed are to conduct training to the parties involved, preparing the Standard and Operating Procedures as guidelines, applying the three line of defence method, implementing SIMAK BMD from BPKP, as well as cooperation with KPKNL in terms of asset valuation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The main objectives of this study is to analyze timelines of financial statement reporting and financial performance in Indonesia stock exchange (IDX). Samples in this study are IDX public companies listed in 1999 - 2005. The research questions are tested by running ANOVA to analyze whether any diffrences in timelines of financial statement reporting and financial performance between years and between size and also independent t test to analyze whether any differences in timelines of financial statement and financial performance between industry. Timelines (KW) proxid by dummy variable, 1 if companies published financial reporting before 120 days after December 31 and 0 otherwise. Financial performance proxied by sales, Asset, Earning After Tax (EAT) , Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE) and Sales Grown. The results of between years comparisons show that there are differences (increasing) between years for EAT, ROI, and KW. These suggest that firm performance and timelines of financial statement reporting are increasing over time. The results of between size comparisons show that there are differences between size for EAT, sales and KW. The bigger the size , the higher the financial performance and the timelines. The results of between industry comparisons show that there are differences for Asset and EAT. Base on these variables, financial performance in service industry higher than manufacture industry."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), 2016
657.3 PUS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Giovani Firyan Dara
"Tingginya cost of equity yang ditanggung oleh perusahaan, dapat berarti pula bahwa, tinggi pula tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor. Laporan keuangan perusahaan menjadi sumber informasi utama investor dalam menilai tingkat risiko investasi perusahaan. Ketika terjadinya ketidaksamaan informasi yang dimiliki antar investor, mendorong terjadinya asimetri informasi. Perusahaan dapat mengurangi asimetri informasi dengan salah satunya melakukan peningkatan pada kualitas laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh dari financial reporting quality terhadap cost of equity dengan adanya peran dari information asymmetry, pada perusahaan non keuangan di Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan metode data panel dan variabel kontrol berupa size, leverage, growth dan dispersion. Hasilnya adalah perusahaan yang meningkatkan keterbukaan informasi keuangannya cenderung mengurangi asimetri informasi, namun, tidak dapat mempengaruhi secara langsung hubungan antara financial reporting quality dengan cost of equity bagi perusahaan non keuangan di Indonesia.

The higher cost of equity which is borne by the company, may mean that, the higher the rate of return required by investors. The financial reporting of the company is main source of information in when investor assess the level of risk when investing in a company. When the inequality between the information held by investors, pushing the asymmetry of information. Companies can reduce information asymmetry with making improvements to the quality of the company's financial reporting. This study aims to see how the effects of the financial reporting quality of the cost of equity with the role of information asymmetry, non financial firms in Indonesia, using panel data and control variables such as size, leverage, growth and dispersion. The result is a company that increases its financial information disclosure tends to reduce the asymmetry of information, however, information asymmetry can not affect directly the relationship between financial reporting quality with a cost of equity for non financial companies in Indonesia. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>