Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Mansur
"Sebagai suatu badan usaha milik pemerintah yang ditunjuk oleh Menkes untuk memproduksl obat generik yang berharga murah, maka kewajiban PT. KIMIA FARMA akan semakin berat. Dimana didalam mengemban kewajiban tersebut, PT. KIMIA FARMA, sebagai agent of development, harus mampu memproduksi dan menyalurkan obat generik tepat pada waktunya keseluruh Indonesia, Sementara dilain pihak PT. KIMIA FARMA sebagai suatu persero milik pemerlntah harus menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan oleh karena itu berkewajiban menjamin kesinambungan dan pengembangan usahanya dengan memupuk laba.
Hal ini menjadi suatu tantangan yang berat karena PT. KIMIA FARMA harus menjual obat generik yang berharga murah sedangkan biaya bahan baku obat, yang sebagian besar masih diimport menjadi semakin mahal dengan meningkatnya nilai tukar mata uang beberapa negara Eropa dan Jepang. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan berusaha untuk mengalokasikan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif.
Adalah menjadi tanggung jawab manajemen perusahaan untuk mengelola dan mengerahkan semua sumber daya yang ada agar dapat dipergunakan seefislen dan seefektif mungkin, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Tujuan perusahaan tadi agar dapat tercapai dijabarkan kedalam berbagai macam fungsi/departemen atau bagian yang masing-masing memlilki paparan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda. Salah satu bagian yang sering dianggap sebagai fungsi yang paling penting dan berpengaruh diantara diantara berbagai unit operasi adalah fungsi pembelian, dimana dalam kebanyakan perusahaan fungsi pembelian rnerupakan titik awal dari proses usaha.
Salah satu alat yang dapat dipergunakan oleh top manajemen didalam mengevaluasi efektifitas dan efisiensi perusahaan secara keseluruhan ataupun hanya dalam salah satu fungsi organisasi adalah manajemen audit, yang memberikan peningatan secara dini yaitu dengan menilai efisien dan efektifitas kegiatan perusahaan dan mulal perencanaan, pelaksanaan, control. Peringatan dari manajemen audit berupa lnformasi, analisa, rekomendasi serta alternatip-alternatip untuk pengambilan keputusan manajemen.
Aktivitas pembelian didalam suatu perusahaan besar biasanya melibatkan pemakaian sejumlah dana yang cukup besar pula. Disamping itu, fungsi pembelian berkaitan dengan aktivitas Ïainnya seperti aktivitas penerimaan, penyimpanan serta pembukuan khususnya pembukuan perkiraan utang. Oleh karena itu terhadap aktivitas yang dljalankan oleh fungsi pembelian ini perlu diadakan management audit. Sehingga dengan dilakukannya management audit terhadap pelaksanaan aktivitas pembelian tersebut diharapkan dapat mengevaluasi apakah perusahaan telah menggunakan sumber keuangannya dengan efislen dan efektif dan apakah kebijaksanaan pembelian yang telah dllakukan telah tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintoro
"Setiap kali ada perusahaan yang akan melakukan go publik, masyarakat selalu berharap adanya transparansi, sehingga dapat mengetahui kondisi dan hiiieija perusahaan dengan benar dan tepat. Kenyataannya transparansi tersebut sangat sukar dilaksanakan baik dari aspek teknis maupun aspek budaya masyarakat pengusaha dan birokrat. Faktor utama yang menjadi penghambat berasal dari pemilik perusahaan atan eksekutif atau pengelola perusahaan. Mereka tidak ingin kelemahan-kelemahan perusahaannya terbongkar dan diketahui oleh masyarakat, terutama calon investor. Harus diakui bahwa di Indonesia sebagian besar perusahaan masih belum melaksanakan prinsip transparansi tersebut, bahkan beberapa perusahaan yang telah go public-pun masih ada yang diselimuti tabir. Salah satu huktinya adalah belum diterapkannya pelaksanaan management audit secara menyeluruh. Bagian yang boleh dijadikan bagian audit hanyalah bagian tertentu dari manajemen, bagian tersebut baru boleh diaudit bila ada kebutuhan tertentu.
Semakin banyaknya perusahaan, baik swasta muaupun BUMN, yang telah go public melalui mekanisme pasar modal, mengharuskan dilakukannya peningkatan pengawasan dan dipenuhinya kewajiban sesuai dengan janji yang telah diberikan kepada pernegang saham publik. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang go public harus meningkatkan efisiensi, efektiftas dan kehematan usahanya agar dapat memenuhi janji-janji tersebut.
PT. INDOSAT merupakan suatu perusahaan besar yang bergerak dibidang telekornunikasi untuk umum internasional. Semula berbentuk BUMN tetapi semenjak Oktober 1994 telah melakukan go public internasional, IPO (Initial Public Offering ) dilakukan di NYSE ( New York Stock Exchange ). Hal tersebut mengakibatkan kegiatan operasional perusahaan dan tentang kendali manajemennya menjadi lebih luas dan kompleks. Sehingga manajemen puncak sangat memerlukan informasi yang akurat. dan tepat waktu sebagai early warning system.
Hasil dari pekerjaan auditor tercermin dalam audit findings (temuan audit) yang dirumuskan dalam laporan hasil pemeriksaan. Temuan audit ini harus jelas mengungkapkan kriteria yang digunakan dalam menilai kenyataan atau kondisi yang dijumpainya, serta mengkaji secara obyektif sebab terjadinya ketidaksesuaian antara kondisi yang dijumpai dengan kriteria efisiensi, efektifitas dan kehematan yang digunakan. Internal auditor sekaligus juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan manajemen untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Management audit merupakan alat bantu bagi manajemen puncak untuk dapat mengikuti hal-hal yang tidak teramati secara langsung. Management audit merupakan suatu teknik untuk melakukan penilaian secara sistematis terhadap suatu organisasi atau fungsi apakah sudah dilaksanakan secara efisien, efektif dan ekonomis. Management audit yang dilaksanakan dapat mengidentiftkasikan tingkat efisiensi, efektifitas dan kehematan yang dicapai perusahaan dan merekomendasikan secara tepat tangkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan perbaikan. Hal tersebut sangat tergantung pada kualitas management audit yang dilaksanakan. Bahkan, meskipun management audit telah dilakukan oleh auditor yang sangat kompeten dan rekomendasi telah diungkapkan secara tepat, peningkatan efisiensi, efektietas dan penghematan tidak dengan sendirinya dapat tercapai. Perlul diingat bahwa rekomendasi tersebut tidal akan punya arti apabila tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Tindakan koreksi hanya dapat dilakukan oleh manajemen dan bukan oleh auditor. Peranan management audit terbatas pada menemukan potential area dimana efisiensi, efeltifltas dan kehematan dapat ditingkatkan, dan bukan pada melaksanakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Peningkatan efisiensi, efektifitas clan kehematan pada akhirnya tergantung kepada kemauan manajemen.
Sejauh mama management audit dapat berperan dalam peningkatan efisiensi, efektifitas dan kehematan ditentukan oleh kualitas audit dan kemauan (will) dari manajemen puncak. Peranan manajemen tetap paling menentukan dalam upaya meneapai peningkatan tersebut. Sebaik apapun management audit dilaksanakan, tercapainya efisiensi, efektifitas dan kehematan usaha ditentukan oleh keputusan manajemen puncak. Manajemen audit hanya dapat menyampaikan secara obyektif, informasi mengenai hal-hal atau bidang-bidang yang menyebabkan terjadinya inefsieus , inefektifitas dan pemborosan, serta merekomendasikan usaha-usaha perbaikan untuk mengatasinya. Harapan dapat diletakkan kepada management audit yang dilakukan secara tepat oleh auditor yang benar-benar kompeten dan hasilnya dimanfaatkan oleh manajemen yang mempunyai keinginan untuk menggunakan hasil audit dalam upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 1992
658.401 3 AMI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ramanathan, A.R.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1989
657.45 RAM c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : PPA FE-UI, 1994
657.458 UNI k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 2000
657.45 AMI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta , 1992
657.45 AMI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Alexander Hamilton Institute, 1985
658.4 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Juliana
"Karya akhir ini membahas mengenai analisis perancangan dan implementasi sistem penilaian kinerja manajemen industri ritel, ditinjau dari pendekatan audit kinerja dan konsep Balanced Scorecard (BSC). Problematika utama dalam audit kinerja manajemen industri ritel diantaranya adalah rujukan atas kinerja pesaing yang sulit diperoleh, kinerja manajemen yang sangat rentan dengan aspek perilaku dalam menyiasati ukuran kinerja yang ditetapkan, kinerja manajemen yang merupakan kolektifitas multi dimensi sedangkan penilaian kinerja saat tertentu hanyalah merupakan pengulcuran terminal. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat studi kasus pada PT X, perusahaan publik sektor ritel yang sedang agresif berkembang di Indonesia dewasa ini.
Audit kinerja manajemen PT X bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efelctifitas organisasi baik untuk keseluruhan (korporat) maupun hanya untuk departemen/unit atau fungsi-fungsi tertentu raja seperti divisi dan took/gerai.
Pengembangan tolok ukur berbasis BSC dilihat dari 4 perspektif yakni perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran-pertumbuhan. Disamping itu tolok ukur BSC dilandasi pula oleh strategi, hubungan sebab-akibat, pemacu kinerja dan keterkaitan keuangan. Dalam pengembangan ini, diperhatikan pula kharakteristik industri ritel, dimana digunakan pendekatan strategis model laba kotor, yakni untuk mengukur kinerja persediaan (GMROI), produktivitas karyawan (GMROL) dan produktivitas tempatlruang (GMROS) yang bersifat sebagai pemacu kinerja (performance drivers).
Dalam karya akhir ini dibahas pula hasil evaluasi terhadap Indeks Kinerja Manajemen PT X untuk unit gerai/toko, dan usulan pengembangan lanjutan dengan menerapkan kerangka BSC berbasis auditabilitas dan strategis.
"
2001
T15579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiba Maizura Januarita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh antara ukuran KAP terhadap biaya audit. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh antara ukuran KAP dengan kualitas audit. Kualitas audit diukur menggunakan proksi manajemen laba. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari Domenico Campa namun memiliki perbedaan pada sampel ukuran KAP yaitu KAP Big Four dan Second-tier. Metode yang digunakan yaitu non-probability sampling, yaitu purposive sampling, artinya sampel yang akan digunakan pada penelitian ini sudah termasuk kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel pada penelitian berjumlah 133 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP Big Four membebankan biaya audit lebih tinggi (premium) bila dibandingkan dengan KAP Second-tier dan KAP Big Four memiliki kualitas audit yang tidak berbeda bila dibandingkan KAP Second-tier. Kualitas audit yang tidak berbeda antara KAP Big Four dan Second-tier disebabkan karena persepsi klien yang lebih besar untuk melakukan manajemen laba demi mendapatkan kepercayaan kinerja baik di depan investor sehingga mengabaikan pihak-pihak yang melakukan audit. Secara keseluruhan penelitian ini memberikan implikasi kepada regulator untuk menciptakan peraturan yang ketat mengenai kualitas audit yang diberikan oleh auditor sehingga kredibilitas pada laporan keuangan perusahaan menjadi lebih baik.

This aims of this research is to investigate the effect between size of accounting firm and audit fees and the effect between size of accounting firm and audit quality. Audit quality in this research is measured by earning management. This research is a development of Domenico Campa earlier research and is differentiated by the sampling, which are big four accounting firms and second tier accounting firms. The method used is non-probability sampling (purposive sampling), which incorporates specific criteria. The samples amounted to 133 non-financial corporations listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2014.
The result indicated that big four accounting firms have positive correlation with audit fees, and big four accounting firms have no significant difference with second tier accounting firms in terms of quality of audit results. The indifference is due to management high intention to conduct earnings management, thus ignoring auditors. Overall, this research gives implication to regulator to set more formalised audit standards to ensure the credibility of corporations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>