Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174237 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mandang, Venny Frangky
"Sifat industri perbankan yang sangat terkait dengan industri lainnya, menempatkannya dalam posisi sangat strategis. Kegagalan yang terjadi dalam industri perbankan dapat merusak perekonomian secara keseluruhan. Untuk itu, telah banyak dikembangkan berbagai alat deteksi dini tentang kemungkinan kebangkrutan. Salah satu alat yang banyak digunakan adalah pendekatan kesehatan bank yang diukur dengan ratio CAMEL. Model tersebut belum memuaskan karena masih banyak pengaruh subjektif dan belum terkuantifisir, meskipun banyak upaya yang telah ditempuh untuk menentukan nilai standar dan objektìf. Analisis diskriminan seperti temuan Altman dianggap tidak cocok untuk perbankan. Banyak penelitian empiris kemudian dilakukan, seperti dan bank sentral Amerika yang berusaha rnenyiapkan alat prediksi. Masalahnya, hanya sampai pada beberapa variabel yang dianggap berpengaruh dan belum melihat berapa probabilitas yang dapat digunakan sebagai patokan dalam menentukan kebangkrutan.
Beberapa penelitian empiris menunjukkan bahwa strategi bersaing ikut mempengaruhi kinerja organisasi termasuk perbankan. Namun, hubungan antara kinerja dan strategi bersaing menurut Certo dan Peter bersifat jangka pendek. Selain itu, hubungan antara perubahan kinerja dan kebangkrutan belum tereksplorasi, dimana belum jelas apakah penurunan kinerja yang menjadi penyebab kebangkrutan atau hal lainnya.
Beberapa penelitian sebelumnya tentang perbankan seperti yang dilakukan oleh Mat Bird untuk melihat jenis strategi bersaing, kemudian kinerja seperti yang dilakukan oleh pohlman dan Chip, sedangkan kebangkrutan telah diteliti oleh Paroush, Aharony dan Swary, Platt dan lainnya. Namun, lingkup studi yang dilakukan hanya sampai pada penentuan indikator - indikator yang dianggap mempengaruhi. Sedangkan pengaruh strategi bersang belum dianalisis lebih lanjut.
Penelitian ini berusaha untuk melihat pengaruh strategi bersaing terhadap kemungkinan kebangkrutan sekaligus menentukan seberapa besar probabilita bank untuk bangkrut. Untuk ini, penelitian dilakukan terhadap: pemilihan strategi bersaing, kinerja dan kebangkrutan. Teknik yang dilakukan dengan mengklasifikasikan bank berdasarkan teori Porter yaitu: kepemimpinan biaya, differensiasi dan fokus serta dianggap tidak jelas kalau tidak termasuk dalam tiga kategori tersebut. Hipotesa yang dikernbangkan dalam penelitian ini adalah adanya dugaan tentang pengaruh strategi pada kinerja dan kebangkrutan. Perubahan kinerja dan kebangkrutan diestimasi dengan menggunakan model Probit, berdasarkan sifat dan distribusi data.
Sampel penelitian dipilih dengan teknik stratified random sampling dan terpilih 74 bank (18 bank bangkrut dan 56 bank masih beroperasi) dengan berbagai karakteristik dan asset melebihi 70 % dari asset ìndustri perbankan. Data yang digunakan dalam melakukan estimasi, terdiri dari laporan keuangan tahunan dan triwulanan, data makro ekonomi, press release, ikian dan kliping berita.
Metode penelitian yang dilakukan adalah melakukan penentuan struktur industri perbankan dengan menggunakan data makro dan Bank Indonesia dan Bìro Pusat statistik. Kemudian penggolongan jenis strategi bersaing meuggunakan teknik yang dikenibangkan oleh Anat Bird. Pengolahan dilakukan untuk data laporan keuangan triwulanan bank, sebagai unit analisis guna menghitung indikator keuangan dalam bentuk rasio. Rasio keuangan tersebut diestimasi menggunakafl model probit dengan 2 pendekatan, yaitu: strategi bersaing menurut Porter atau tidak, serta strategi bersaing secara detail. Sifat data yang diestimasi merupakan data panel sehingga diginakan dummy untuk variabel bebas. Pendekatan yang dilakukan dengan membentuk suatu model teknik analisis seperti yang dikembangkan oleh Maddala dan kemudian ditransforniasikan dengan menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh Aaker, et.,al. Sebingga, diperoleh suatu persamaafl yang disebut sebagai model Probit.
Strategi bersaing terbuktì memiliki peran yang sangat besar terhadap kebangkrutan perbankan. Dari 18 bank bangkrut yang termasuk dalam sampel penelitian menunjuk bahwa 14 bank bangkrut tidak menerapkan strategi bersaing yang jelas. Selain itu, masih ada 11 bank yang tidak jelas strategi bersaingnya, meskipun rnasih beroperasi namun memiliki probabilìtas bangkrut dengan kisaran antara 0,5 - 0,7. Strategi bersaing tidak memilíki hubungan dengan kineja, sebaliknya sangat mempengaruhi kebangkrutan. Hasil ini tidak bertentangan dengan beberapa penelitian sebelumnya, karena secara spesifik penelitian sebelumnya melihat pengaruh strategi secara tidak langsung. Pada penelitian ini mampu diperoleh nilai probabilîta untuk kebangkrutan, yaitu bila lebih dan 0,7 maka bank akan bangkrut.
Periode estimasi penelitian ini hanya selama 10 tahun yaitu 1989-1998, sehingga ada keterbatasan terhadap daya prediksi. Untuk penelitian selanjutnya, jangka waktu data dapat diperpanjang, guna menyerap beberapa konjungtur dalam ekonomi, khususnya di sektor perbankan."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yendra Emirsyah Kivatra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan perbankan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia pada periode 2008 sampai dengan 2017. Menggunakan data laporan keuangan 32 bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dilakukan metode regresi data panel Pooled Least Square untuk menganalisis hubungan antara persaingan perbankan yang diukur dengan menggunakan Lerner Index, terhadap stabilitas perbankan yang diproksikan oleh Z-Score.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Lerner Index berpengaruh positif signifikan terhadap Z-Score. Penemuan tersebut sejalan dengan teori Competition- Fragility atau Concentration-Stability pada literatur persaingan perbankan. Dengan kata lain, dapat dikatakan apabila industri perbankan di Indonesia semakin terkonsentrasi dan tingkat persaingannya semakin rendah, maka akan menyebabkan stabilitas perbankan menjadi lebih tinggi dan jauh dari risiko kebangkrutan.

The purpose of this study is to determine the effects of banking competition on banking stability in Indonesia in the period of 2008 to 2017. Using 32 financial statements of banks that have been listed on the Indonesia Stock Exchange, Pooled Least Square panel data regression method was conducted to analyze the relationship between banking competition that is measured using the Lerner Index, on the banking stability proxied by the Z-Score.
Based on the results of the study, it was found that the Lerner Index had a significant positive effect on the Z-Score. These findings are in line with the theory of Competition-Fragility or Concentration-Stability in the banking competition literature. In other words, it can be said that if the banking industry in Indonesia is strongly concentrated and the level of competition is low, it will cause banking stability to be higher and far from the risk of bankruptcy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kesya Dwika Ameralya
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris bagaimana pengaruh manajemen laba income smoothing, strategi perusahaan (cost leadership dan differentiation), dan pandemi COVID-19 terhadap risiko kebangkrutan. Penelitian ini mengambil 23 perusahaan subsektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I sampai kuartal IV periode 2019-2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba income smoothing memiliki hubungan positif terhadap risiko kebangkrutan. Selain itu, jika perusahaan mengadopsi strategi cost leadership pada bisnisnya, akan mengurangi risiko kebangkrutan yang dipikul perusahaan. Di sisi lain, strategi differentiation dan pandemi COVID-19 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risiko kebangkrutan.

This study aims to prove empirically how earnings management income smoothing, corporate strategy (cost leadership and differentiation), and the COVID-19 pandemic, influence bankruptcy risk. This study took 23 companies from the retail trade sub-sector listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the first to the fourth quarter of 2019-2020. The method used in this research is Multiple Linear Regression. The results of this study indicate that earnings management income smoothing has a positive relationship towards bankruptcy risk. In addition, if the company adopts a cost leadership strategy in its business, it will reduce the risk of bankruptcy borne by the company. On the other hand, the differentiation strategy and the COVID-19 pandemic did not significantly affect the risk of bankruptcy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji, Yudanto
"Skripsi ini membahas pengaruh risiko kebangkrutan terhadap kepemilikan institusional dengan variabel kontrol kapitalisasi pasar dan likuiditas saham. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan model regresi data panel Generalized Least Square.
Hasil penelitian menemukan bahwa investor institusional cenderung meningkatkan kepemilikan sahamnya pada perusahaan dengan risiko kebangkrutan yang rendah, kapitalisasi pasar yang tinggi, dan likuiditas saham yang tinggi.

This thesis discusses the effect of bankruptcy risk on institutional ownership with market capitalization and stock liquidity as variable controls. This research is a quantitative study with a Generalized Least Square panel data regression model.
The results of the study found that institutional investors tend to increase their ownership in companies with a low risk of bankruptcy, high market capitalization, and high stock liquidity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nuansa Pradana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik di Indonesia untuk periode 2006-2015. Dengan menggunakan metode Panzar-Roose Model sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Altman Z-Score sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin tinggi tingkat persaingan perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh.

The objective of this research is to determine the effect of banking competition level to systemic risk in Indonesia in the period of 2006 2015. Panzar Roose Model is used to measure the degree of competitiveness and Altman Z Score is used to measure systemic risk. It shows a significant negative relationship between the degree of bank competitiveness and systemic risk. The higher the level of banking competition will reduce the level of systemic risk and the greater the level of competition encourages bank to diversify their risks, so that it will make the banking system less fragile.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian
"Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia sejak medio 1997 telah merontokkan sejumlah perusahaan di Indonesia, endemi kebangkrutan ini telah memberikan kerugian yang besar bagi para stakeholders perusahaan-perusahaan tersebut, mulai dari pemegang saham yang rugi karena nilai saham perusahaannya jatuh bebas, kreditur yang tidak dapat menagih piutangnya, sampai pegawai yang terpaksa di PHK-kan.
Kebangkrutan massal tersebut menyadarkan masyarakat tentang pentingnya prediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Karena prediksi ini dilakukan oleh masyarakat umum maka data yang dipergunakan dalam prediksi tersebut haruslah data yang mudah diperoleh, seperti laporan keuangan yang dipublikasikan setiap tahunnya.
Sebenarnya telah ada beberapa pemndelan prediksi kebangkrutan perusahaan yang umum dipakai, namun model-model tersebut dibuat berdasarkan data-data di negara lain dan pada tahun yang berbeda, sehingga sedikit banyak kurang sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Penelitian untuk memodelkan prediksi kebangkrutan ini dibatasi pada perusahaan-perusahaan dalam industri barang konsumsi, namun tidak tertutup kemungkinan dipergunakan pada industri lainnya. Sampel yang dipakai adalah dari 40 pemsahaan dalam kurun waktu 1999 sampai 2004, dan menggunakan 22 rasio-rasio keuangan sebagai indikator atas keadaan likuiditas, efisiensi, leverage, dan profitabilitas perusahaan.
Penelitan ini menggunakan data tahun 2000 sebagai tahun dasar dan menghasilkan model:
Z = 0.948X, +0.697X5 -1.195X5 +1.319X15 +4.599X17 dimana:
Xa total liability/ total shareholder's equity
X5 : long term liability/ long term liability + total shareholder's equity
X6 : total liability/ total asset
X15 net sales/ working capital
X17 net income/net sales
Model diskriminan ini menunjukkan akurasi yang cukup balk jika diuji menggunakan sampel data tahun 2000 sampai 2004, dengan akurasi rata-ratanya berturut-turut adalah 100.00%, 97.44%, 97.44%, 97.37%, dan 91.89%.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa persamaan dengan data tahun 2000 sebagai tahun dasar merupakan prediksi kebangkrutan yang cukup akurat untuk perssaaan dalam industri barang konsumsi di Indonesia dengan menggunakan data tahun 1999-2004.

Economic and monetary crises which came to Indonesia since mid 1997 have pulled several companies into bankruptcy. This bankruptcy endemic forced those companies' stakeholder to suffer a major loss, shareholders who suffer loss because their stock prices are free-falling, creditors who can't redeem their debt, and last but not least, employees who loss their job because their companies are bankrupt.
This massive bankruptcy endemic notices people about the importance of company future predictions. Since everybody should be able to do this prediction, therefore every data which required doing the prediction should be easily found, for example, financial report published on the internet.
There are some company bankruptcy models commonly used, but those models are built based on data from different countries and in different year. Therefore those models might not be suitable for Indonesia.
This research to model bankruptcy prediction is limited to companies under consumer goods industry, nonetheless it can be built using data from other industries. Samples to be used are from 40 companies from 1999 to 2004, also there are 22 financial ratios as indicator for liquidity, efficiency, leverage, and company profitability.
This research uses data from financial year 2000 as base year, and the research results:
Z = 0.948X4 +0.697X5 -1.195X5 +1.319X15 + 0.599X17 where:
X4 : total liability/ total shareholder's equity
X5 : long term liability/ long term liability + total shareholder's equity
A 6 : total liability) total asset
X15 : net sales/ working capital
X17 : net income/ net sales
This discriminate model shows a high accuracy when tested using data from year 2000 to 2004, with average accuracy consecutively, 100.00%, 97.44%, 97.44%, 97.37% and 91.89%.
This research concludes that model with year 2000 as base year is an accurate bankruptcy prediction for companies in consumer goods industry in Indonesia using data from year 1999-2004.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandy Ar Rasyid
"Masa kepemimpinan SBY memiliki pendekatan ekonomi jangka pendek sementara Jokowi memiliki target perkembangan ekonomi jangka panjang agar terbangun lingkungan yang mendukung kegiatan bisnis di Indonesia. Di masa Jokowi, perusahaan konstruksi mengalami peningkatan kinerja operasi yang pesat, tetapi hal ini dibarengi dengan kenaikan tingkat utang perusahaan konstruksi. Dengan menggunakan 50 perusahaan sebagai observasi, dilakukan analisis prediksi kebangkrutan dengan model Altman Z-Score, Altman Z-Score EMS, dan Springate S-Score untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan konstruksi di Indonesia dan bagaimana pengaruh perbedaan periode kepemimpinan presiden terhadap tiga model tersebut.

Susilo Bambang Yudhoyonos presidency period has target for short-term economic development while Jokowi has a target of long-term economic development in order to build an environment that supports business activities in Indonesia. During the era of Jokowis presidency, construction companies are developing their business activities more than during SBYs era, but the development is coma along with the increase in companys debt performance. By using 50 companies as observations, a prediction bankruptcy analysis is conducted using Altman Z-Score, Altman Z-Score EMS, and Springate S-Score  model to obtain financial information on construction companies in Indonesia and to analyze the relationship of the different presidency period to the three models.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andree Prasetyo Siantoro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik pada perbankan publik di Indonesia untuk periode 2010-2014. Dengan menggunakan metode Lerner Index sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Merton?s distance-to-default sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan individual bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin rendah tingkat konsentrasi pasar perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh.

The objective of this research is to determine the effect of bank degree of competitiveness on systemic risk of public banks in Indonesia during 2010-2014. Using Lerner Index to measure bank degree of competitiveness and Merton's distance-to-default to measure systemic risk, show a significant negative relationship between bank degree of competitiveness and systemic risk. The less concentrated of banking market cause reduction on systemic risk. The greater bank degree of competitiveness encourages banks to take on more diversified risks, making the banking system less fragile.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baskoro Gautama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh struktur kepemilikan terhadap tingkat risiko dan profitabilitas bank-bank di Indonesia. Terdapat dua model, model pertama menggunakan variabel independen struktur kepemilikan yang dikategorikan menjadi bank, institusi, manajer, keluarga dan perusahaan, serta variabel kontrol leverage, size, diversifikasi dan efisiensi. Sedangkan model kedua juga menggunakan variabel pada model pertama ditambahkan dengan variabel dummy listed. Penelitian ini menggunakan metode regresi cross section.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara struktur kepemilikan terhadap tingkat risiko dan profitabilitas baik pada Privately Held Bank maupun Publicly Held Bank, namun apabila diteliti hanya pada Publicly Held Bank,tidak ada pengaruh antara struktur kepemilikan terhadap tingkat risiko dan profitabilitasnya.

This study aims to analyze the impact of ownership structures towards banking risk and profitability level. There are two models, the first one uses ownership structures which categorized to bank, institutions, manager, family and company, and also leverage, size, diversification and efficiency. The second uses the same variable as the first one added with listed as dummy variable. This study employs cross section regression.
The results of this study indicate that there is an impact from ownership structures towards banking risk and profitability level. whether it is publicly held or privately held bank, but if just looking at the publicly held using the second model, there's no significant impact from ownership structure towards its risk and profitability level.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ramadani
"ABSTRAK
Termotivasi dari debat mengenai konsolidasi bank dan prediksi mengenai
hubungan konsentrasi perbankan dan stabilitas bank, penelitian ini
menginvestigasi pengaruh konsentrasi industri perbankan terhadap stabilitas bank
di Indonesia periode 2005-2012. Dengan menggunakan random effect model,
terbukti bahwa konsentrasi industri perbankan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap stabilitas bank. Hasil tersebut sesuai dengan teori concentration-fragility.
Namun, hubungan tersebut ternyata hanya terjadi pada ukuran bank besar dimana
mengindikasikan terdapat perilaku Too-Big-To-Fail (TBTF) pada bank-bank
besar di Indonesia.

ABSTRACT
Motivated by the debate regarding the consolidations of banks and conflicting
predictions about the relationship between bank concentration and banking
stability, this research investigates the effect of concentration in banking industry
towards banking stability in Indonesia during 2005-2012 period. By using random
effect model, it is proven that there is significantly negative effect of
concentration in banking industry to banking stability. Those results are consistent
with the concentration-fragility theory. However, this result only accured on big
banks which indicates the Too-Big-To-Fail (TBTF) behavior on big banks in
Indonesia."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>