Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faris Ahmad
"Kemacetan merupakan masalah besar kota Jakarta. Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pemda DKI merencakan membangun suatu system transportasi masal (Mass Rapid Transit). Identifikasi faktor-faktor dominan dalam menentukan elevasi jalur MRT merupakan acuan penting dalam proses penentuan jalur MRT yang sistematis, berintegrasi dan berkesinambungan. Dilakukan proses penyebaran kuisioner validasi pakar dan responden dari pihak stakeholder MRT Jakarta. Lalu dilakukan analisis rata-rata faktor yang berpengaruh dominan. Kemudian dilakukan validasi pakar dan pembahasan detail dari 10 faktor-faktor dominan tertinggi.

Congestion is a major problem in Jakarta. To overcome the congestion that occurs DKI government plan to build a mass transit system (Mass Rapid Transit). Identification of the dominant factors in determining the elevation of the MRT lines is an important benchmark in the process of determining the MRT track systematic, integrated and sustainable. Do the validation questionnaire respondents from the experts and stakeholders MRT. Then the average analysis of factors influencing dominant. Then do the validation expert and detailed discussion of the 10 highest dominant factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Ahmad
"Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pemda DKI merencanakan membangun suatu system transportasi masal Mass Rapid Transit . Identifikasi faktor-faktor dominan dalam menentukan elevasi jalur MRT merupakan acuan penting dalam proses penentuan jalur MRT yang sistematis, berintegrasi dan berkesinambungan. Dilakukan proses penyebaran kuisioner validasi pakar dan responden dari pihak stakeholder MRT Jakarta. Lalu dilakukan analisis rata-rata faktor yang berpengaruh dominan. Kemudian dilakukan validasi pakar dan pembahasan detail dari 10 faktor-faktor dominan tertinggi.

Identification of the dominant factors in determining the elevation of the MRT lines is an important benchmark in the process of determining the MRT track systematic, integrated and sustainable. Do the validation questionnaire respondents from the experts and stakeholders MRT. Then the average analysis of factors influencing dominant. Then do the validation expert and detailed discussion of the 10 highest dominant factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nagaparama Suryakara Husodo
"Angkutan umum di Jakarta telah ada sejak masa kolonial Belanda, namun kebijakan pembangunan yang berpusat pada mobil pada tahun 1950an di bawah Presiden Sukarno menyebabkan peningkatan kepemilikan mobil secara signifikan dan minimnya perkembangan angkutan umum. Peningkatan kepemilikan mobil tersebut mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang berkepanjangan. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk memitigasi hal ini dengan meluncurkan MRT Jakarta pada tahun 2019, kemacetan lalu lintas masih menjadi masalah utama dikarenakan pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi pengunaan MRT Jakarta, dari sudut pandang operator PT MRT Jakarta. Terdapat dua variabel dependen yang akan digunakan: frekuensi penguaan MRT untuk kegiatan utama dan frekuensi penguaan MRT untuk kegiatan rekreasi, terhadap 11 variabel independen: kepemilikan mobil; ketersediaan parkir; jarak berjalan kaki ke stasiun MRT terdekat; penghasilan bulanan; pendidikan; pekerjaan; kelancaran perpindahan antara KRL dan MRT; kelancaran perpindahan KRL dan Transjakarta; koefisien interaksi antara kepemilikan mobil dan ketersediaan tempat parkir; variabel kontrol domisili; dan variabel kontrol untuk gender. Dengan menggunakan model regresi Poisson, penelitian ini menemukan bahwa penghasilan bulanan dan interaksi antara kepemilikan mobil dan ketersediaan tempat parkir berpengaruh signifikan terhadap frekuensi penggunaan MRT Jakarta pada kegiatan utama, sedangkan hanya kepemilikan mobil berpengaruh signifikan terhadap pengunaan MRT untuk kegiatan rekreasi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan fasilitas park-and-ride agar mendorong pemilik mobil untuk menggunakan angkutan umum, sehingga meningkatkan jumlah penumpang MRT Jakarta dan mengurangi kemacetan. Keterbatasan dari penelitian ini adalah pengecualian pemeriksaan tarif tiket, yang disarankan untuk diperiksa di penelitian selanjutnya.

Public transit in Jakarta has existed since the Dutch colonial era, but car-centric development policies in the 1950s under President Soekarno led to minimal public transit development and a significant increase in car ownership. This surge in car ownership has resulted in persistent traffic congestion. Despite the government’s efforts to mitigate this by launching MRT Jakarta in 2019, traffic congestion remains a major issue due to continuous private vehicle growth. This study investigates the factors influencing MRT Jakarta ridership frequency from the perspective of the operator PT MRT Jakarta. Two dependent variables will be used: frequency of primary activity and leisure, against 11 dependent variables: car ownership; parking availability; walking distance to nearest MRT station; monthly income; education; employment; smoothness of transfer between KRL and MRT; smoothness of transfer between KRL and Transjakarta; an interaction term between car ownership and parking availability; control variable for domicile; and a control variable for gender. Using Poisson regression models, the study finds that income and the interaction between car ownership and parking availability significantly influence ridership for primary activities, while car ownership alone is significant for leisure activities. The study recommends enhancing park-and-ride facilities to encourage car owners to use public transit, thereby increasing ridership and reducing congestion. A noted limitation is the exclusion of fare price examination, which is suggested for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvira Sitna Hajar
"Perilaku konsumcn adalah hal yang penling untuk diketahui bagi para pemasar. BRI syariah, sebagai salah satu bank syariah yang baru berdiri dua tahun Ialu, saat ini masih dalam tahap membuat slratcgi pemasaran berbasis pelanggan. Tujuan penelilian ini adalah untuk mengetahui faktor dorninan bauran pernasaran dan factor syarizih yang menjelaskan pilihzm nasabah untuk menabung di BRI Syariah.
Data penelilian ini diperoleh dari |00 nasabah BRI syariah di Jakarta Pusat. Metodca pengamhilan data bersifat non probability samialing, dan Faktor penjelas pilihan nasabah untuk mengguuakan jasa BRI syariah dikelompokkan dalam 7 variabel,yaitu produksi, promosi, harga, lokasi,proses, SDM dan syariah.
Hasil annlisi data dengan menggunakan analisis factor menunjukkan variable syariah, produk, Imrga dan SDM secara berurutan merupakan variable dominan yang mcnjelaskan pilihan nasabah dalam menggunakan jasa BRI syariah. I-Iasil analisis Ianjutan terhadap variable syariah ini menjelaskan bahwa aspek yang paling dominan menjclaskan pilihan nasabah adalah system bagi hasil di BRI syariah.

Consumer behavior is important aspect to bc understood by marketers. BRI syariah as one of the new syariah bank in Indonesia (institutionalized in 2009)is currently in the stage of developing customer-based marketing strategy. The purpose of this research is to understand the role of Syariah and marketing mix dominant factors in determining customer preference on saving service in BRI Syariah.
The research data are collected from 100 BRI syariah customers in Central Jakarta hy using non-probability sampling method. The explaining factors of customer preference in using BRI Syariah services is clasified in to 7 variables. They arc production, promotion, price, location, process, human resources and syariah variables.
Theiresult shows that thc variable of syariah, product, price, and human resource have consecutively become the dominant factors in explaining the customer preference iii using BRI syariah services. The further analysis on syariah variable explains that thc dominant aspect detennining customer preference is the existence of profit/risk sharing system in BRI S yariah practices.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33861
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinal Revaldy
"Proyek MRT Jakarta diinisiasi sebagai salah satu solusi atas kemacetan lalu lintas yang terjadi di DKI Jakarta. Sebagai proyek MRT pertama di Indonesia, muncul berbagai kendala yang akhirnya memperlambat kinerja waktu pembangunan. Penelitian yang mengkombinasikan metode wawancara dan survey ini mengidentifikasi lima faktor dominan yang menjadi penyebab utama perbedaan antara jadwal rencana dan aktual proyek MRT Jakarta. Selain itu, studi berikut juga menguraikan sepuluh tindakan korektif berdasarkan kelima faktor tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah para pakar yang terlibat langsung dalam proyek MRT Jakarta. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan evaluasi bagi proyek MRT lainnya di Indonesia, agar tidak mengalami kendala yang serupa.

The Jakarta MRT project was initiated as one of the solutions to the traffic jam that occurred in Special Region Area of Jakarta. As the first MRT project in Indonesia, various obstacles emerged which eventually slowed down the project schedule. Research that combines interview and survey methods identified five dominant factors that are the main causes of differences between the planned and actual schedule of Jakarta MRT project. In addition, the following study also outlines ten corrective actions based on these five factors. The research sample were expert that directly involved in this project. The results are expected to be a basis for evaluation in other MRT Jakarta in Indonesia so not experienced the similar incidents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2014
S70470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirunnisa Muthi`Ah
"Pada konstruksi MRT Jakarta, pekerjaan tunnelling dilakukan dengan menggunakan alat Tunnel Boring Machine TBM . Salah satu tahap awal pada pelaksanaan pekerjaan terowongan menggunakan TBM adalah pembangunan fasilitas sementara TBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko pada fasilitas sementara TBM yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek MRT, dampak dan penyebabnya, serta tindakan yang dapat dilakukan terhadap faktor-faktor risiko tersebut.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner dan wawancara. Kemudian, data tersebut diolah menggunakan uji-uji stastistik dan analisis kualitatif risiko. Hasil penelitian ini didapatkan lima faktor risiko fasilitas sementara TBM yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Faktor risiko tertinggi pada fasilitas sementara TBM adalah ketidaksejajaran sumbu TBM dengan back anchor.

Within Jakarta MRT construction, tunnelling work done by using a Tunnel Boring Machine TBM . One of the early stages of the implementation tunnelling work using a TBM is the construction of temporary facilities for TBM. This research has purposes to identify risk factors of temporary facilities for TBM that influence time performance of MRT project, its cause and effects, and also treatment or response that can do for that risk factors.
The research was conducted by collecting data through a survey questionnaire and interview. Then, evaluated by statistics test and qualitative risk analyze. The result of this research is acquired five risk factors of temporary facilities for TBM that influence to time performance of MRT project. The highest risk of temporary facilities for TBM is misalignment of TBM axis with back anchor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto Alamsyah M.
"Pembangunan jalan layang non tol Antasari-Blok m sangat mendesak, hal ini dikarenakan semakin padatnya volume kendaraan yang melintasi jalan tersebut, Proyek ini berkonsep pada pembuatan jalan layang tepat diatas jalan eksisting untuk bisa mengalihkan volume lalu-lintas yang ada di jalan eksisting dan mengurangi kemacetan. Karena kebutuhan yang sangat mendesak inilah, dalam ilmu manajemen konstruksi harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat untuk menyelesaikan pembangunan jalan layang non tol Antasari-Blok M tersebut.

Development of non-toll highways Antasari-Blok m very urgent, this is because the density of the volume of vehicles crossing the road, this project concept to creation overpass just above the existing road in order to divert traffic volumes that exist on the existing road and reducing congestion. Because this is a very urgent need, in the science of construction management must pay attention to the factors that influence the selection of appropriate construction methods to complete the construction of non-toll highways Antasari-Blok M.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kusumawati
"Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya dikarenakan pada pelaksanaannya selalu melibatkan sumber daya manusia yang sering sekali bekerja pada lokasi sulit, tidak nyaman, semuanya bersifat sementara dan diperburuk lagi dengan kualitas sumber daya manusia yang ada. Hal tersebut menyebabkan industri konstruksi mempunyai catatan yang buruk dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja pada tempat kegiatan konstruksi serta adanya tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja, maka diperlukan penerapan SMK3 untuk mewujudkan tercapainya zero accident sehingga waktu pelaksanaan konstruksi dapat selesai sesuai dengan jadwal. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang berakibat adanya kehilangan jam kerja sehingga dapat mengganggu waktu pelaksanaan maka diperlukan identifikasi faktor-faktor dalam penerapan SMK3 yang paling berpengaruh terhadap kehilangan jam kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam penerapan SMK3 yang paling berpengaruh terhadap kehilangan jam kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kuantitatif berupa survey langsung ke lapangan. Survey ini dapat dilakukan dengan cara menyebar kuesioner atau dengan cara wawancara langsung dengan para ahli yang berkompeten mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Analisis yang digunakan yaitu analisis komparatif, analisis dekriptif dan pendekatan AHP. Berdasarkan analisis statistik dapat diketahui bahwa tenaga kerja yang tidak terampil merupakan faktor dominan dalam penerapan SMK3 yang berpengaruh terhadap kehilangan jam kerja.

Activity of construction is an important element in development. In general, the process development of construction project represent activity which containing many danger element because of its execution always entangle human resource which often put hand to difficult location, not balmy, and made worse with quality of human resource. It is cause the construction industry have bad record in the case of safety. With still number height accident and also the existence of global demand in protection of labour, hence needed applying of SMK3 for tired realizing of accident zero so that time execution of construction can finish as according to schedule. To prevent the happening of accident causing the existence of losing of office hours so that can bother execution time hence needed to identify factors in applying of most having an effect on SMK3 to losing of work hours. This research aim to identify factors in applying of most having an effect on SMK3 to losing of work hours. This research use quantitative approach in the form of direct survey. This survey can be conducted by disseminating kuesioner or by direct interview with the expert who have competence in the problem of which is discussed in this research. And then data analysed statistically. The analysis which used are comparative analysis, descriptive analysis and AHP approach. Pursuant to statistical analysis can know that labour which is not skillful represent dominant factor in applying of SMK3 having an effect on to losing of work hours."
2008
S35281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Kasmi
"Hubungan Pemilik proyek (owner) dan kontraktor dalam suatu proyek konstruksi memiliki peranan penting dalam keberhasilan proyek. Tidak jarang permasalahan proyek berawal dari perbedaan persepsi antara pemilik proyek dan kontraktornya yang berujung pada klaim dan dispute. Manajemen Komunikasi Proyek menjadi suatu disiplin yang dapat mengatur keselarasan hubungan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek, termasuk antara kontraktor dan owner.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam manajemen komunikasi proyek EPC antara kontraktor (PT.X) dan pemilik proyek pada tahap engineering yang mempengaruhi kinerja waktu, sekaligus tindakan terhadap faktor-faktor tersebut sebagai respon resiko utama.
Proses penelitian dimulai dari identifikasi faktor-faktor risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, dan tindakan mengelola risiko (treatment atau risk response). Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuisioner dengan responden manajer proyek, atau team inti proyek pada PT.X yang mempunyai pengalaman dalam proyek EPC. Analisa data diolah dengan melakukan uji Reliability, uji U Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis, serta pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan analisa level risiko untuk mendapatkan prioritas/rangking faktor. Korelasi nonparametris dilakukan dengan korelasi Kendall Tau dan Spearman. Validasi ke pakar dilakukan baik pada tahap penentuan variabel maupun validasi hasil penelitian.
Hasil analisa data menunjukkan terdapat delapan faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek EPC yang dilakukan PT. X, antara lain : Keterlambatan penyelesaian pekerjaan (design) dan aktivitas berikutnya yang diakibatkan oleh jangka waktu persetujuan dari pemilik proyek terhadap dokumen yang diajukan oleh kontraktor tidak dibatasi atau melebihi batas waktu yang disepakati, Terjadi penyimpangan informasi dan timbulnya idle time akibat alur informasi dan koordinasi yang berbelit-belit dari kontraktor ke owner, Timbulnya idle time (waktu tunggu) akibat kurang jelasnya alur approval dari kontraktor ke owner, dan Terjadinya idle time akibat gambaran Informasi yang disampaikan tidak jelas. Dari analisa korelasi nonparametris terlihat bahwa factor risiko tersebut berkorelasi menurunkan kinerja waktu proyek.

The Relation between owner and the contractor in a construction project, shows important role to performance of project. Not rarely, problems of project is caused by difference of perception between owner and the contractor of which resulting claim or dispute. Recently, Management Communications of Project becomes a discipline that is able to control compatibility of communications among stakeholders concerned in project, including contractor and the owner.
The objective of this research is to know dominant factors in communications management of EPC Project between the contractor ( PT.X) and the owner during phase of engineering influencing time performance, and to find the risk respond of them.
Research process started from identifying risk factors, risk analysis, risk evaluation, and action ( or treatment of risk response). The risk factors research try to find out qualitatively, by analyzing the perception data as the result of the questioners to the project manager, the core team of the EPC project company in Indonesia and whom had the experienced in EPC. The data is processed by descriptive statistic, Mann-Whitney U test, Kruskal-Wallis test, and Analytic Hierarchy Process (AHP) in order to have the priority factor, and continued with validation to expert.
Data analysis results, there are eight dominant factors which have significant effect to time performance of project, Delay of design process and activities caused unlimited time or expired status to approval documents, Interrupted informations and idle time caused complicated flow of information and coordination beetween contractor and the owner, and idle time caused the detail information is unclear. This research performs that risk factor may influence the time performance, relatively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.01.08.48 Kas i
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Kasmi
"Hubungan Pemilik proyek (owner) dan kontraktor dalam suatu proyek konstruksi memiliki peranan penting dalam keberhasilan proyek. Tidak jarang permasalahan proyek berawal dari perbedaan persepsi antara pemilik proyek dan kontraktornya yang berujung pada klaim dan dispute. Manajemen Komunikasi Proyek menjadi suatu disiplin yang dapat mengatur keselarasan hubungan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek, termasuk antara kontraktor dan owner.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam manajemen komunikasi proyek EPC antara kontraktor (PT.X) dan pemilik proyek pada tahap engineering yang mempengaruhi kinerja waktu, sekaligus tindakan terhadap faktor-faktor tersebut sebagai respon resiko utama. Proses penelitian dimulai dari identifikasi faktor-faktor risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, dan tindakan mengelola risiko (treatment atau risk response). Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuisioner dengan responden manajer proyek, atau team inti proyek pada PT.X yang mempunyai pengalaman dalam proyek EPC. Analisa data diolah dengan melakukan uji Reliability, uji U Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis, serta pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan analisa level risiko untuk mendapatkan prioritas/rangking faktor. Korelasi nonparametris dilakukan dengan korelasi Kendall Tau dan Spearman. Validasi ke pakar dilakukan baik pada tahap penentuan variabel maupun validasi hasil penelitian.
Hasil analisa data menunjukkan terdapat delapan faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek EPC yang dilakukan PT. X, antara lain : Keterlambatan penyelesaian pekerjaan (design) dan aktivitas berikutnya yang diakibatkan oleh jangka waktu persetujuan dari pemilik proyek terhadap dokumen yang diajukan oleh kontraktor tidak dibatasi atau melebihi batas waktu yang disepakati, Terjadi penyimpangan informasi dan timbulnya idle time akibat alur informasi dan koordinasi yang berbelit-belit dari kontraktor ke owner, Timbulnya idle time (waktu tunggu) akibat kurang jelasnya alur approval dari kontraktor ke owner, dan Terjadinya idle time akibat gambaran Informasi yang disampaikan tidak jelas. Dari analisa korelasi nonparametris terlihat bahwa factor risiko tersebut berkorelasi menurunkan kinerja waktu proyek.

The Relation between owner and the contractor in a construction project, shows important role to performance of project. Not rarely, problems of project is caused by difference of perception between owner and the contractor of which resulting claim or dispute. Recently, Management Communications of Project becomes a discipline that is able to control compatibility of communications among stakeholders concerned in project, including contractor and the owner.
The objective of this research is to know dominant factors in communications management of EPC Project between the contractor ( PT.X) and the owner during phase of engineering influencing time performance, and to find the risk respond of them. Research process started from identifying risk factors, risk analysis, risk evaluation, and action ( or treatment of risk response). The risk factors research try to find out qualitatively, by analyzing the perception data as the result of the questioners to the project manager, the core team of the EPC project company in Indonesia and whom had the experienced in EPC. The data is processed by descriptive statistic, Mann-Whitney U test, Kruskal-Wallis test, and Analytic Hierarchy Process (AHP) in order to have the priority factor, and continued with validation to expert.
Data analysis results, there are eight dominant factors which have significant effect to time performance of project, Delay of design process and activities caused unlimited time or expired status to approval documents, Interrupted informations and idle time caused complicated flow of information and coordination beetween contractor and the owner, and idle time caused the detail information is unclear. This research performs that risk factor may influence the time performance, relatively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35287
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>