Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Milda Pangestiani
"Berdasarkan studi yang dilakukan International Telecommunication Union ITU pada tahun 1990-an menyebutkan bahwa 1 kenaikan teledensity, memberikankontribusi sebesar 3 pada pertumbuhan GNP Gross National Product. Olehkarena itu, pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang tidak efisien akan menimbulkan efek berganda pula, yang mengakibatkan 'inefisiensi' pembangunan secara keseluruhan[14]. Salah satu solusi teknologi yang memungkinkan efisiensi infrastruktur adalah dengan Radio Access Networksharing yang bersifat aktif yaitu MOCN Multi Operator Core Network yang dapat melakukan sharing terhadap perangkat dan juga frekuensi kerja antar operator.
Berdasarkan keadaan tersebut, terdapat pertentangan dalam regulasi pendayagunaan sumberdaya frekuensi, sehingga dirasa perlu adanya penyesuaian peraturan dari pemerintah agar dapat terlaksana penyelenggaraan RAN Sharing yang bersifat saling menguntungkan baik pihak operator, pelanggan, dan regulator. Analisis pemenuhan kebutuhan pelanggan LTE dan pemenuhancakupan area layanan dilakukan di daerah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia dengan memperhitungkan nilai capex dan opex yang akan diinvestasikan. Analisis dilakukan di daerah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia dikarenakan salah satu operator seluler indonesia menerapkan RAN sharing MORAN Multi Operator Radio Access Network di daerah tersebut. Hasil dari analisis penerapan RAN sharing MOCN dapat menghasilkan keuntungan dua kali lebih besar dibandingkan penerapan Own Build.

Studies that have been conducted by the International Telecommunication Union ITU in the 1990s mentioned that a 1 increase in teledensity, contributed 3 tothe growth of GNP Gross National Product . Therefore, the inefficient use ofradio frequency spectrum will cause multiple effects as well, which resulted in the inefficiency of overall development. One of the technology solutions that enableefficient infrastructure is an active sharing Radio Access Network, namely MOCN Multi Operator Core Network which can share towards devices and alsoworking frequency between operators.
Based on these circumstances, it is deemednecessary for adjusments of the regulations from the government in order toimplement the RAN Sharing, which will mutually beneficial for both thecustomers, operators, and regulators. Analysis of fulfilling LTE subscriber needsand area coverage carried out in Banyumas, Central Java, Indonesia with takinginto account the value of to be invested capex and opex that can be used as adriving factor to improve the government regulations on the arrangement offrequencies so RAN sharing can be applied in Indonesia. The analysis wascarried out in Banyumas, Central Java, Indonesia because one of the Indonesianmobile operator implement RAN Sharing MORAN Multi Operator Radio AccessNetwork in the area. The results of the analysis of the implementation of RANsharing MOCN can generate profits two times greater than the implementation of Own Build."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Husain
Jakarta: UI Publishing, 2024
621.3 MUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sabdono Hadi
"Analisis kapasitas dan coverage pada jaringan 2G pada implementasi refarming UMTS900 dilakukan dengan metode redimensioning kapasitas dan reengineering akibat penggantian antena triple band. Untuk meningkatkan kapasitas pelanggan dan coverage, operator mulai menggunakan teknologi UMTS900 sebagai solusinya. UMTS900 merupakan teknologi 3G yang menggunakan frekuensi kerja GSM900 (2G) pada frekuensi kerjanya sehingga separuh dari frekuensi pada GSM900 diambil untuk teknologi UMTS900 dan sangat berpengaruh pada kapasitas dan juga cakupan jaringan GSM (2G). Redimensioning dilakukan pada jaringan GSM900 yaitu dengan menghitung ulang kapasitas trafik saat ini sehingga bisa didapatkan jumlah kanal yang dapat memenuhi kapasitas trafik tersebut. Dengan berkurangnya frekuensi GSM900, maka konfigurasi Trx (transceiver) maksimal yang bisa didapatkan yaitu 3/3/3 sehingga jika hasil perhitungan trafik GSM900 tidak bisa memenuhi kapasitasnya maka harus dilakukan traffic sharing dengan site sekitarnya. Adanya penggantian antena triple band, menyebabkan nilai sinyal level minimum coverage pun harus dijaga agar tidak menurun, salah satu teknik yang dapat digunakan adalah menyesuaikan parameter RF, yang antara lain ketinggian antenna, azimuth dan tilting. Dengan aktifitas redimensioning, traffic congestion pada jaringan 2G dapat dicegah dengan cara upgrade Trx pada GSM sebanyak 7 Trx, penambahan new site DCS colocation sebanyak 66 Trx dan upgrade pada site DCS colocation sebanyak 64 Trx sedangkan dengan adanya aktifitas reengineering nilai level sinyal minimum coverage meningkat sebesar 6.17%.

Analysis of capacity and coverage of 2G network due to UMTS900 refarming implementation using capacity redimensioning and reengineering method related to triple band antenna changing. Operator is now using UMTS900 for solution to
build up capacity and coverage. UMTS900 is third generation technology which utilizes GSM900 for working frequency. When UMTS900 is implemented, half of existing GSM900 frequency is used for UMTS900 technology. That will influence GSM (2G) network capacity and coverage. Redimensioning is performed on GSM900 by recalculating existing traffic capacity in order to obtain the number of required channels for the network. The reduction of available GSM900 frequency will limit the maximum TRX configuration down to 3/3/3. Therefore if the result from recalculating GSM900 traffic shows that the required capacity cannot be provided, it is necessary to implement traffic sharing strategy with the collocation or neighbour sites. In addition to that, the antenna triple band replacement must be implemented carefully to avoid the decrease of minimum signal coverage. It can be performed by RF parameter tuning activities such as adjusting antenna height, azimuth and tilting. In conclusion with redimensioning activity, congestion on 2G network can be prevented by upgrade Trx on GSM network as many as 7 Trx, add new DCS colocation 66 Trx and upgrade site on DCS colocation 64 Trx and with reengineering signal level on minimum coverage improve as many as 6.17 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahyu Krisyanto
"ABSTRAK
Jaringan dengan teknologi Low Power Wide Area (LPWA) memungkinkan implementasi sistem komunikasi dari perangkat ke perangkat dengan jumlah yang sangat banyak dalam satu jaringan. Jaringan LPWA sangat efisien dalam hal penggunaan daya dan bandwidth, karena jaringan LPWA menggunakan daya rendah dan beroperasi dengan bandwidth yang sempit serta jangkauan yang luas. Jenis perangkat yang terhubung melalui jaringan LPWA sebagian besar merupakan berbagai jenis sensor, baik sensor untuk kondisi lingkungan, kesehatan, transportasi dan juga sensor untuk mengukur penggunaan energi. Dalam penelitian ini, perangkat yang terhubung ke jaringan LPWA adalah Smart Meter. Smart Meter adalah alat ukur digital yang terdiri dari sensor yang berfungsi melalukan pengukuran dan pencatatan data yang terhubung ke pusat data yang dapat diakses oleh pengguna. Jenis teknologi LPWA yang digunakan adalah LoRa dengan parameter teknis sesuai dengan regulasi yang ada di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu jaringan yang sesuai untuk memenuhi utilitas Smart Meter di wilayah Jakarta dan Tangerang. Implementasi Smart Meter diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada pengguna dan perusahaan penyedia layanan energi, seperti meningkatkan kualitas layanan, meningkatkan efisiensi penggunaan energi, mengurangi biaya operasional, mengurangi susut energi khususnya listrik serta memberikan hasil pengukuran yang akurat untuk memperkirakan kebutuhan energi kedepan.

ABSTRACT
Network with LPWA technology (Low Power Wide Area) enables the implementation of communication systems from devices to devices with a very large number in one network. The LPWA network is very efficient in terms of power usage and bandwidth, because the LPWA network uses low power and operates with a narrow bandwidth with wide coverage. Most types of devices connected through the LPWA network are various types of sensors, such as sensors for environmental conditions, health, transportation and sensors to measure energy usage. In this research, the devices which are connected to LPWA network are Smart Meters. Smart Meters are digital measuring devices consisting of sensors with functions of measuring and recording data which connected to a data center that can be accessed by users. The type of technology LPWA used in this research is LoRa with technical parameters in accordance with regulations in Indonesia. The purpose of this research is to design and plan an appropriate network to comply Smart Meter utilities in the Jakarta and Tangerang areas. Smart Meter implementation is expected to provide many benefits to users and energy service companies, such as improving service quality, increasing energy usage efficiency, reducing operational costs, reducing energy and electricity losses also providing accurate measurement results to estimate future energy requirements."
2019
T53366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Harish
"Pada penelitian ini, dilakukan sebuah evaluasi dari jaringan serat optik di sebuah institusi perguruan tinggi yang berlokasi di Depok dan metode peningkatannya. Jaringan serat optik tersebut merupakan sebuah jaringan serat optik yang secara keseluruhan terletak di bawah tanah yang dirancang berdasarkan topologi star yang berpusat pada gedung Pusat Ilmu Komputer dari institusi tersebut. Jaringan serat optik ini termasuk kedalam tipe active optical network (AON) yang mengandalkan peralatan elektronik aktif untuk melakukan operasi switching yang dilakukan di layer 3 dari model OSI Layer. Jaringan serat optik ini terdiri dari gabungan antara single-mode fiber dan multi-mode fiber yang digunakan secara berkesinambungan dengan menggunakan cahaya dengan panjang gelombang 850 nm untuk multi-mode dan 1350 nm untuk single-mode. Kapasitas total dari jaringan serat optik ini untuk saat ini adalah 2.6 Gbps dengan 1.6 Gbps untuk penggunaan internet internasional dan 1 Gbps untuk penggunaan internet domestik. Kapasitas internet internasional tersebut dibagi lagi menjadi dua, 0.8 Gbps diarahkan menuju Telkom dan 0.8 Gbps sisanya menuju Indosat. Jaringan tersebut juga tersambung dengan area kampus Salemba yang letaknya terpisah melalui Metro Ethernet Indosat dengan kecepatan 270 mbps. Pada penelitian ini, dikemukakan sebuah ide bahwa sambungan tersebut dapat dikembangkan lagi menuju institusi perguruan tinggi lainnya untuk meningkatkan kesinambungan antara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.

This paper presents an evaluation of a fiber optic network of a higher education institution that is located in Depok and its improvement methods. The fiber optic network in question is a wholly underground network with designs based on the star topology centered in said institution’s Center for Computer Science. The fiber optic network is an active optical network (AON) which relies on a set of electrically powered switches to perform switching or routing operations which is conducted in the layer 3 of the OSI Layer model. The fiber optic network utilizes a combination of both single-mode fiber and multi-mode fiber concurrently with the 850 nm wavelength reserved for the multi-mode fiber and 1350 nm wavelength for the single-mode fiber. The current total capacity of the network is 2.6 Gbps with 1.6 Gbps allocated for international connections and the remaining 1 Gbps for domestic internet connections. The 1.6 Gbps bandwidth for international connection is further divided into two halves, 0.8 Gbps is routed through Telkom and the other half is routed through Indosat. This network is also connected to an off-site campus located at Salemba through Indosat's Metro Ethernet network with a data rate of 270 mbps. This paper presents the idea of expanding this connection to include other higher education institution to increase the degree of connectivity between educational institutions in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femy Sanana Sanvia
"Perubahan bentuk jaringan distribusi radial menjadi bentuk jaringan spindle pada GI Ciawi Bogor bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik dengan adanya penyulang express yang dapat berfungsi sebagai suplai cadangan. Untuk menunjang sistem yang handal maka diperlukan adanya sistem proteksi yang baik. Pada sistem proteksi jaringan distribusi spindle digunakan rele arus lebih sebagai pengaman dari gangguan hubung singkat. Tahapan awal dalam menentukan setting rele arus lebih adalah dengan melakukan studi aliran daya untuk menentukan arus beban maksimum (nominal) yang melalui rele. Selanjutnya dilakukan perhitungan arus gangguan hubung singkat untuk menentukan setting arus pada rele.
Skripsi ini akan membahas mengenai koordinasi proteksi rele arus lebih pada perencanaan jaringan distribusi spindle GI Ciawi Trafo 1 Bogor. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa koordinasi antar rele telah bekerja sesuai urutan dengan waktu kerja antar rele berkisar 0,1-0,2 detik.

Changes in the radial distribution network form into the spindle network form at GI Ciawi Bogor aims to increase the reliability of power system with the express feeder which could serve as backup supply. To support the reliability of power system then it is necessary to have a good protection system. The protection system of spindle distribution network uses the overcurrent relay to protect from nuisance overcurrent. The first step of determining overcurrent relay setting is perform power flow studies to determine the maximum load current (nominal) passing through the relay. Further step is perform the short circuit fault current calculations to determine the current setting of the relay.
This thesis will discuss about coordination of overcurrent relay in the planning of spindle distribution network in GI Ciawi Transformers 1 Bogor. The result of simulations is the coordination between the relay has been working sequentially with the work time of relay range is 0,1-0,2 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatia Chintya Defisaptari
"Dalam beberapa tahun ini, telah banyak penelitian mengenai pengenalan pola yang dilakukan dengan jarigan syaraf tiruan. Skripsi ini membahas sistem pengenalan pola berbasis Jaringan Saraf Tunggal (JST). Penelitian ini membahas metode pembelajaran Levenberg Marquardt dalam melakukan pengenalan pola. Terdapat 9 dataset pola, 8 dataset dari "UCI Repository of Machine Learning Database" dan satu set dari data uranium dioxide pellet. Prosedur kerja sistem terdiri dari tahap pra-pemrosesan, pelatihan, dan pengujian.
Hasil pengujian yang ditinjau dari computational cost dan recognition rate menunjukkan JSE berbasis metode Levenberg Marquardt memberikan performa yang lebih baik dibandingkan JST berbasis metode Levenberg Marquardt atau Backpropagation.

In recent years, many people have been working on pattern recognition using artificial neural network. This bachelor pra-thesis discuss about pattern recognition system based on Single Neural Network (SNN). This research discuss about Levenberg Marquardt learning algorithm in pattern recognition.There are 9 datasheets used in this experiment, which 8 of them are obtained from "UCI Repository of Machine Learning Database" and and one dataset of uranium dioxide pellet. The working procedures of the systems consists of pre-processing, training, and testing stages.
The testing result, which is measured from computational computational cost and recognition rate, shows that ENN based on Levenberg Marquardt learning algorithm has a better performance than SNN based on Levenberg Marquardt or Backpropagation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Akhmad Faqih
"Pada masa sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan terus berkembang dengan cepat. Terutama kebutuhan adanya teknologi automasi yang memerlukan pengembangan lebih dalam lagi sehingga dapat menghasilkan teknologi cerdas yang dapat merespon tanggapan dengan cepat. Penelitian ini melakukan percobaan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function menggunakan metode backward dan metode Orthogonal Least Square (OLS).
Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS memiliki proses pelatihan yang lebih cepat dibandingkan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode backward. Selain itu, tingkat keakuratan yang dimiliki jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS juga tinggi.

In recent years, technology get better and better. The need of automatic technology that need to be developed more serious so it can result smart technology that can response the stimulation quickly. This research do experimentation on radial basis function neural network using backward methode and Orthogonal Least Square (OLS) methode and then compared with backpropagation neural network.
Based on result of experimentation we can conclude that radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has training processing time faster than radial basis function neural network using backward method. Beside of that, radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has high accuracy too.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>