Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16337 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutanrai Abdilah
"ABSTRAK
Bullying Kota Bekasi yang muncul di media massa beberapa periode lalu merupakan bentuk kritik sosial oleh sebagian warga Indonesia dalam memandang Kota Bekasi pada umumnya, dan pejabat teras Kota Bekasi pada khususnya. Konten yang dituangkan dalam sejumlah meme dalam cyberbullying ini lsquo;seolah rsquo; merupakan kenyataan yang benar adanya. Hal ini baik secara langsung maupun tidak, telah berdampak besar pada citra Kota Bekasi di mata publik. Dalam skripsi ini, juga mengulas pandangan sejumlah responden melalui pendekatan citra kota dan identitas kota dengan kaidahnya dalam arsitektur.

ABSTRACT
The bullying of Bekasi City in several media is a form of social criticism by some of the Indonesian citizen regarding their view about the Bekasi city in general and to the upper echelons of Bekasi City in particular. The cyber bullying of Bekasi City is addressed by making a meme that will show a condition of the city as if the condition is happened in reality. This condition has impacted directly and indirectly to the image of Bekasi City in public. In this undergraduate thesis also discusses the view of some respondents by approaching the city image and identity with the principle of architecture. "
2015
S66831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfha Primagientie Hanum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra Universitas Gunadarma sebagai institusi pendidikan digambarkan oleh media pada saat krisis yang muncul karena kasus bullying di Universitas Gunadarma yang melibatkan mahasiswanya. Dalam konteks ini, penelitian ini berusaha mengkaji citra Universitas Gunadarma melalui pemberitaan di media online. Citra Universitas Gunadarma diwakili oleh pentingnya pengelolaan krisis yang dapat dilihat melalui pemberitaan di media online. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis konten Philipp Mayring. Dalam memeroleh data, penelitian ini menggunakan tiga kata kunci yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kasus bullying yang terjadi di Universitas Gunadarma dapat membentuk citra negatif Universitas Gunadarma bagi publiknya yang digambarkan melalui pemberitaan di media online. Inkonsistensi informasi dari pihak institusi, perhatian dan reaksi publik kepada korban bullying dan institusi, dan pengelolaan krisis dari institusi menjadi temuan yang dapat membentuk citra Universitas Gunadarma pada pemberitaan di media.

This research aims to determine the image of Universitas Gunadarma as an educational institution portrayed by the media during the crisis that arose due to bullying case at Universitas Gunadarma that involved their students. In this context, this research examine the image of Universitas Gunadarma through news in online media. The image of Universitas Gunadarma is represented by the importance of crisis management which can be seen through news in online media. This research is a qualitative research using qualitative content analysis techniques by Philipp Mayring. In attempt to collect the data, this research uses three keywords that related with the research question. The results found that the case of bullying that occured can form a negative image of Universitas Gunadarma for its publics which is described through the news in online media. Inconsistencies of information by the institution, public attention and reactions to victim of bullying and Universitas Gunadarma as an institution, and management crisis by institution are findings which can form the image of Universitas Gunadarma in media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Shafa Mutiara Putri
"Parental verbal abuse atau kekerasan verbal yang dilakukan orang tua terhadap anak merupakan kekerasan yang paling banyak dilaporkan dan prevalensinya mengalami peningkatan. Kekerasan verbal pada anak dapat memberikan dampak negatif seperti rendah diri, perilaku bermasalah, perilaku agresif, dan perilaku viktimisasi. Oleh sebab itu, peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara parental verbal abuse terhadap perilaku bullying pada anak usia 13-17 tahun di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional pada 122 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data dengan metode cluster sampling dengan meminta responden mengisi kuesioner Verbal Abuse Questionnaire (VAQ) dan Olweus Bully/Victim Questionnaire-Revised (OBVQ-R). Data menunjukan anak yang mengalami parental verbal abuse tingkat tinggi banyak yang terlibat bullying (16,4%). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara parental verbal abuse terhadap perilaku bullying anak (p=0,000). Peneliti menyarankan perlu adanya intervensi pencegahan dan penanganan bullying yang dilakukan dengan kerja sama antara orang tua, pihak sekolah, dan tenaga profesional.

Parental verbal abuse or verbal violence perpetrated by parents against children is the most frequently reported type of violence and its prevalence is increasing. verbal abuse in children can have negative impacts such as low self-esteem, problematic behavior, and victimization/bullying behavior. Therefore, researchers aim to identify the relationship between parental verbal abuse and bullying behavior in children aged 13-17 years in Depok City. This study used a cross sectional approach on 122 respondents who met the inclusion criteria. Data were collected using a cluster sampling method by asking respondents to fill out a Verbal Abuse Questionnaire (VAQ) and Olweus Bully/Victim QuestionnaireRevised (OBVQ-R). The data shows that many children who experience high levels of verbal abuse are involved in bullying (16.4%). The results of the study show that there is a significant relationship between parental verbal abuse behavior and children's bullying behavior (p=0.000). Researchers suggest the need for preventive interventions and bullying management involving collaboration among parents, schools, and professionals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Wirananda
"Pembangunan pendidikan di Indonesia dalam mencapai pemerataan dan kesetaraan dalam pelayanannya, pemerintah memberlakukan kebijakan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru pada tahun 2017 agar meratanya kualitas di setiap sekolah sehingga menghilangkan stigma sekolah favorit. Namun dalam pelaksanaannya, sistem zonasi mempengaruhi input sekolah yaitu siswa menjadi sangat heterogen. Dalam sebuah proses pendidikan, tentunya input yang berubah dapat mempengaruhi pula proses serta output dari pendidikan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas pendidikan SMA Negeri di Kota Bekasi berdasarkan proses pendidikan yang berlangsung sebelum dan sesudah berlakunya sistem zonasi yang disampaikan oleh Tokuhama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivis, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi literatur, serta analisis yang digunakan secara kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak terjadi perubahan kualitas pendidikan di SMAN 1 Bekasi hal tersebut disebabkan karena sekolah tersebut dapat menjaga kualitasnya dengan menyesuaikan kondisi siswa yang beragam. Sementara itu, SMAN 5 Bekasi mengalami penurunan kualitas yang disebabkan karena sekolah tersebut menuntut siswanya untuk mengikuti proses pembelajaran yang berlaku di sekolahnya sehingga mempengaruhi hasil belajarnya. Sedangkan SMAN 15 Bekasi menerima manfaat dari adanya keberagaman input di sekolahnya dengan melakukan upaya standarisasi pelayanan dan perbaikan proses pembelajaran sehingga kualitas pendidikannya meningkat.

Zoning system policy for the New Student Admission in 2017 which aimed for being able to equalize the quality of education in each school and eliminate the stigma of favorite schools, is the background for Indonesia development of education in achieving equity and equality in its services. However, in its implementation, the zoning system influences school inputs which is become very heterogeneous. In an educational process, the changing inputs can also influence the process and output of the education. Therefore, this study aims to describe the quality of the education of Public High Schools in Bekasi based on the educational process that took place before and after the enactment of the zoning system delivered by Tokuhama. The method used in this study is post-positivist, data collection techniques through in-depth interviews and literature studies, and its analysis used qualitatively. The results of this study found that there was the quality of education at SMAN 1 Bekasi has not changed because the school was able to maintain its quality by adjusting the conditions of those various students. Meanwhile, SMAN 5 Bekasi experienced a decline in quality due to the school's demand for students to follow and adjust in the learning process that applies in their school so that it affected the students learning outcomes. Whereas SMAN 15 Bekasi received benefits from the diversity of school inputs by making efforts to standardize services and improve the learning process so that their education quality improved. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wulandari Listiyaningsih
"Salah satu permasalahan di Negara yang sedang berkembang adalah tingginya angka pertumbuhan penduduk di kota besar yang menyebabkan kebutuhan rumah tinggal meningkat. Pada sisi lain, terkendala lahan yang tersedia terbatas jumlahnya. Rusunawa adalah kebijakan pemerintah untuk dapat mengakomodasi kebutuhan rumah tinggal bagi MBR. Keterbatasan anggaran yang dihadapi pengelola menyebabkan pengelolaan rusunawa tidak optimal dan kualitas bangunan menurun. Salah satu cara menyelesaikannya adalah dengan penyesuaian tarif sewa yang merupakan sumber penerimaan rusunawa. Dalam menetapkan tarif sewa, pengelola harus tetap memperhatikan kemampuan bayar (ability to pay/ATP) dan kemauan bayar (willingness to pay/WTP) penghuni yang merupakan golongan MBR.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui nilai ATP dan WTP penghuni di Rusunawa Bekasi Jaya serta faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ATP rata-rata adalah Rp331.000 dan WTP rata-rata adalah Rp273.000. Faktor yang secara signifikan mempengaruhi WTP adalah jenis pekerjaan kepala keluarga dan persepsi terhadap rusunawa. Kenaikan tarif optimal adalah sebesar Rp40.000 dengan peningkatan kualitas layanan pengelola yang mempengaruhi persepsi penghuni, yaitu peningkatan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan rusunawa.

One of the problems in developing countries is the high rate of population growth in large cities resulting increase in demand for housing. On the other hand, constrained by limited amount of available land. Multistorey public house is government policy to accommodate the needs of low-income homes. Budget constraints faced by government caused poor management and building quality decreased. Rental rate adjusment is consider as solution to increase the acceptance of multistorey public house. In pescribing rate, government must consider ability to pay (ATP) and willingness to pay (WTP) of low-income residents.
This study aimed to determine the value of the ATP and WTP occupants in Bekasi Jaya Multistorey Public House and the factors that influence it. The results showed that ATP is Rp331.000 and WTP is Rp273.000. Factors that significantly influence the WTP is the type of work and the perception of public house. Optimal rate increase amounted to Rp40,000 with improvement for quality of service such as safety, cleanliness, and comfort of public house.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vandyarman Mulya Priyanda
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Strategi Pemerintah Kota Bekasi Dalam Mengatasi Konflik Sosial (Studi Kasus: Bakesbangpolinmas Kota Bekasi). Dalam bahasannya, tesis ini akan mengkaji mengenai strategi apa yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bekasi untuk penanganan konflik di Kota Bekasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan studi kasus pada konflik yang terjadi di Kota Bekasi. Dalam tesis ini dipaparkan contoh konflik yang pernah terjadi di Kota Bekasi, antara lain Peristiwa Ciketing, Peristiwa Galilea Galaxy dan Peristiwa Kalibaru. Hasil penelitian menyarankan bahwa strategi penanganan konflik yang sudah ada tidak berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, perlu ada penguatan fungsi deteksi dini, pencegahan konflik, dan rehabilitasi konflik di dalam penanganan konflik. Penguatan fungsi tersebut dapat berjalan optimal apabila dilakukan perbaikan di dalam rekruitmen aparatur penanganan konflik.

ABSTRACT
The focus of this tesis is describe about Strategy of Bekasi City Government on Solving Social Conflict (Case Study: Bakesbangpolinmas Bekasi City). The purpose of this study is to research analysis about strategy of Bekasi City government have been applied to solving social conflict. The method of this research is qualitative method research with case study. On this tesis, researcher have description analysis some example or cases of social conflict in Bekasi City, such as HKBP Ciketing Church Conflict, Galilea Church Conflict and Kalibaru Conflict. The conclution of this research explained that the strategy of Bekasi City government on solving social conflict didn't effective. Because the condition, the researcher suggested Bekasi City Government is more comprehensive to make a ruling of a public policy product about solving social conflict, especially at Bekasi City."
2013
T33091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiana Yuliarti
"Skripsi ini membahas karakteristik penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi untuk menunjukkan lokasi tempat tinggal menurut pendidikan, golongan, masa kerja dan pilihan moda transportasi berdasarkan jarak dari kantor dan jumlah trayek angkutan umum yang tersedia. Analisis secara spasial dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi tinggal pada jarak dekat, di mana sesuai dengan konsep nglaju yaitu jarak berbanding terbalik dengan volume penglaju. Semakin dekat dengan kantor, maka penglaju PNS semakin tinggi pendidikannya, semakin tinggi golongannya, semakin lama menjalani masa kerjanya dan semakin cenderung menggunakan angkutan umum mikrolet untuk pergi ke kantor daripada motor dan mobil pribadi.

The focus of this study is commuter characteristics of civil servants in the city of Bekasi according to education, faction, year of service, and choice of mode based on distance from the office and public transportation route. The analysis is spatial and descriptive. This research indicates that most of commuter residences are short distance away from the office which matches with commuting concept that distance is inversely proportional with commuter volume. The closer to the office, the higher the education, faction, longer the year of service, and commuters prefer use public transportation to personal car and motorcycles."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Innes Wahyu Widhianti
"Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, realisasi penerimaan pajak reklame sebagai salah satu jenis pajak daerah tidak pernah mencapai target. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dari Pemerintah Daerah Kota Bekasi untuk mengoptimalisasi penerimaan pajak reklame. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi optimalisasi penerimaan pajak reklame di Kota Bekasi dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif dengan studi kepustakaan dan wawancara mendalam sebagai metode penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan untuk mengoptimalisasi penerimaan pajak reklame adalah strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Strategi intensifikasi terdiri dari penegakan hukum berupa penerapan sanksi dan penertiban reklame tidak berizin, pemberian reward kepada wajib pajak, penerapan teknologi informasi, sosialisasi, strategi terkait kebijakan, koordinasi, dan pendataan titik reklame. Sedangkan strategi ekstensifikasi berupa pendataan dan penataan ulang titik reklame di area Tol Bekasi-Cawang-Melayu dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Faktor-faktor penghambat penerimaan pajak reklame dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, anggaran yang belum memadai, kurangnya koordinasi, perubahan struktur organisasi yang sering terjadi, dan adanya pungutan liar dan penyalahgunaan wewenang. Sedangkan faktor eksternal adalah kepatuhan wajib pajak yang masih kurang.

According to Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, advertising tax revenue in 2013 until 2017 has never reached its target. Therefore, the local government of Bekasi has undertaken the strategies to optimize advertising tax revenue. The aim of this research is to analyze the optimization strategies of advertising tax revenue in Bekasi City and its restricting factors. This research was conducted by qualitative method which are data literature studies and in-depth interviews. In conclusion, there are two types of strategies to optimize advertising tax revenue, intensification strategy and extensification strategy. Intensification strategies consist of law enforcement such as practising tax penalties and controlling unlicensed advertisement; rewarding taxpayers; implementing information technology; socialization; strategy related to policy; coordination; and collecting the advertisement point. While extensification strategies consist of collecting and rearranging advertisement point at Bekasi-Cawang-Melayu Toll and constructing Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Besides, the restricting factors are divided to internal and external factors. Internal factors consist of inadequate quantity and quality of human resources, insufficiency budget, lack of coordination between employees, frequently organizational structure changes, and extortion and abuse of power. While external factors is low tax compliance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathurrahman Wiracakti
"ABSTRAK
Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang sehat dan bersih merupakan keinginan setiap
individu untuk tinggal di dalamnya. Pertumbuhan suatu daerah selalu diiringi dengan timbulnya
masalah. Salah satu masalah yang seringkali timbul dan penting untuk diperhatikan adalah
permasalahan lingkungan yakni persampahan. Jumlah sampah setiap tahun terus meningkat seiring
meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat, serta pola hidup masyarakat
yang cenderung konsumtif. Kota Bekasi memiliki 12 kecamatan dengan jumlah penduduk pada
tahun 2010 mencapai 2.084.000 dan belum termasuk penduduk sementara. Kota Bekasi sebagai kota
yang wilayahnya tidak hanya pemukiman melainkan juga sebagai kota perdagangan, jasa dan
industri menyebabkan masalah sampah menjadi persoalan utama di Kota Bekasi. Penelitian ini
diharapkan mampu untuk menyajikan pola kesesuaian infrastrukur persampahan di Kota Bekasi
dalam kurun waktu 10 tahun kedepan dan menetapkan target sasaran penanganan sampah. Pola
keseuaian tersebut dibuat dengan mempertimbangkan kondisi eksisting dan prediksi pertumbuhan
penduduk dalam kurun waktu 10 tahun kedepan. Sampah yang menjadi objek penelitian hanya
dibatasi menjadi sampah organik, sampah plastik, sampah kertas dan sampah lainnya yang
dihasilkan oleh perumahan karena penelitian ini berfokus kepada penanganan permasalahan yang
terjadi di wilayah permukiman. Berdasarkan data yang telah diperoleh, jika melihat jumlah
penduduk Kota Bekasi pada tahun 2014 yang mencapai angka 2.540.525 jiwa, Kota Bekasi telah
menghasilkan sampah mencapai 4.783 ton sampah/hari di tahun tersebut dengan jumlah TPS yang
tersedia sebanyak 1.402 TPS. Sedangkan berdasarkan data eksisting yakni tahun 2017, jumlah
penduduk di Kota Bekasi mengalami peningkatan 5,5% menjadi 2.682.364 jiwa. Jumlah timbulan
sampah yang dihasilkan juga meningkat 5,5% menjadi 5.050 ton sampah/hari dengan jumlah TPS
sebanyak 1.481 TPS. Jika dilihat berdasarkan daya tampung TPS, diperkirakan hanya sekitar 60%
dari total sampah yang berhasil ditangani di kota-kota besar di Indonesia, sehingga dapat dikatakan,
Kota Bekasi telah mencapai titik jenuh dalam masalah penampungan sampah, Berdasarkan
perhitungan proyeksi jumlah penduduk dan perluasan wilayah pemukiman, jumlah penduduk di
Kota Bekasi pada 10 tahun ke depan yakni tahun 2027 akan mencapai angka 3.138.873 jiwa atau
naik sekitar 17,01% dari tahun 2017. Maka pada tahun 2027 kenaikan tonase timbulan sampah juga
akan meningkat sesuai jumlah peningkatan jumlah penduduk sekitar 17,01%. Jika dilakukan analisis
terhadap peningkatan jumlah timbulan sampah yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah
TPS pada tahun 2014 dan tahun 2017, persentase jumlah sampah yang tidak tertangani juga akan
berbanding lurus. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi persentase sampah yang tidak tertangani
tersebut agar nantinya jumlah TPS yang tersedia dapat menampung setiap timbulan sampah yang
dihasilkan. Dengan begitu permasalahan persampahan di Kota Bekasi akan teratasi dan tercipta
lingkungan yang sehat dan bersih yang diinginkan setiap individu untuk tinggal di dalamnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riangga Sujatmiko
"Meningkatnya kepadatan penduduk Kota Bekasi sebagai pendamping Kota DKI Jakarta beriringan dengan meningkatnya jumlah permukiman di Kota Bekasi baik dalam perumahan teratur maupun perumahan tidak teratur, hal inilah yang menjadikan Kota Bekasi sebagai wilayah rawan kebakaran permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi hubungan antara wilayah rawan kebakaran permukiman & wilayah kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010 dan (2) kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010 berdasarkan tipologi perumahan dengan pendekatan keruangan, uji statistik, dan analisis deskriptif. Berdasarkan kerapatan jaringan jalan, kepadatan bangunan, kualitas bangunan, dan kepadatan penduduk diketahui bahwa lebih dari 50% Kota Bekasi merupakan wilayah rawan kebakaran permukiman.
Pada tahun 2010 Kota Bekasi mengalami 51 kejadian kebakaran permukiman yang mendominasi di wilayah kepadatan bangunan tinggi & kepadatan penduduk tinggi. Dari hubungan yang terbentuk diketahui bahwa tidak ada hubungan signifikan antara wilayah rawan kebakaran permukiman dengan wilayah kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010. Berdasarkan tipologi perumahannya lebih dari 50% kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010 terjadi pada tipologi perumahan deret yang terdapat di jenis perumahan teratur.

The increasing of population density in Bekasi City as a companion of Jakarta City in along with the number of residential growth in Bekasi City either in regular housing or irregular housing area, consequently Bekasi City known as a residential fire-prone areas. This research aims to (1) identify the relationship between fire-prone area & the incidence of residential fires area in Bekasi City year 2010 and (2) Bekasi City residential fires 2010 based on its housing typology with the spatial approach, statistic test, and the descriptive analysis. Based on the density of road network, building density, building quality, and population density result more than 50% are known as residential fire-prone area.
In 2010 Bekasi City has 51 residential fires dominate in the region of high building density and high population density. However, from the relationship formed state that there is no significant relationship between residential fire-prone area and the incidence of residential fire area in Bekasi City year 2010. Based on the housing typology, more than 50% of residential fires in Bekasi City year 2010 occurred on the type of row housing typology found in regular housing area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>