Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Djodi Hardi Prajuri
"ABSTRAK
Penerapan La Loi Debr pada sekolah swasta muslim di Prancis menjadi bahasan utama dengan melihat implementasi butir-butir yang terkandung di dalamnya. Kebijakan yang diterapkan sejak tahun 1959 tersebut memiliki kaitan dengan keberadaan sekolah swasta muslim di Prancis pada abad XXI. La Loi Debr membuat terciptanya suatu kontrak sosial antara sekolah swasta dengan negara. Hal ini menimbulkan beberapa regulasi pada sekolah swasta, seperti bantuan finansial dan penerapan kurikulum pengajaran yang telah ditentukan. Regulasi tersebut membawa kemajuan bagi sekolah swasta di Prancis, tak terkecuali sekolah swasta muslim. Selain regulasi tersebut, terdapat pula faktor-faktor lain yang mendukung kemajuan sekolah swasta muslim tersebut.

ABSTRACT
The practice of La Loi Debr on Islamic private schools in France is discussed by analyzing the implementation of its articles. Enforced since 1959, this policy corresponds with the existence of Islamic private schools in France on 21st century. Through La Loi Debr , private schools in France could establish a social contract with the government. This contract creates certain beneficial regulations for the private schools, such as financial aid and standardized curriculum practice. These regulations carry positive impacts on private schools in France including the Islamic private schools. Besides, there are other factors which support the advancement of Islamic private schools."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Rizki Zhafira
"Terorisme jihad atas dasar pembelaan agama merupakan permasalahan krusial yang dihadapi Prancis sejak peningkatan kasusnya di tahun 2012. Sebenarnya, pemerintah saat itu hanya mengacu pada undang-undang la loi relative à la lutte contre le terrorisme tahun 2006 dalam menciptakan strategi kontra-terorismenya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi undang-undang tersebut dalam menangani kasus terorisme jihad di Prancis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Creswell (2018) dalam melihat pengaruh kehadiran undang-undang LCT tahun 2006 pada kasus terorisme jihad di Prancis melalui data yang disajikan. Pengimplementasian undang-undang LCT tahun 2006 dianalisis menggunakan konsep la notion d’effectivité du droit Yann Leroy (2011), serta diselaraskan dengan teori terorisme internasional L. Ali Khan (2006) untuk melihat dinamika serangan teror berdasarkan peran suatu negara. Melalui konsep jihad dalam Islam Jerrold Post (2009) dan teori praktik terorisme Islam Marvin Perry (2008), dapat terlihat bentuk terorisme jihad dari segi agama dan faktor-faktor yang melatarbelakangi serangan. Penelitian menunjukkan bahwa undang-undang LCT tahun 2006 tidak berhasil mengurangi serangan terorisme di Prancis. Faktor-faktor yang menyebabkannya meliputi serangan teror yang dianggap sebagai aksi defensif, kurangnya penyuluhan dari pemerintah dan undang-undang yang tidak memberi efek jera, ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam menanggulangi terorisme, serta intervensi ISIS yang berhasil menyusupi masyarakat dengan ideologi radikal dan propagandanya.

Jihad terrorism in the name of religious defense is a crucial problem that France is currently facing ever since the rise of its attacks in 2012. The then-in-office government only referred to their latest terrorism law called la loi relative à la lutte contre le terrorisme of 2006 to build their counter-terrorism strategy. This study aims to analyse the implementation of the law in handling jihad terrorism cases in France. By implementing Creswell’s qualitative method (2018), the influence of said law on the jihad terrorism cases happening in France through the data provided will be discovered. The implementation of la loi LCT of 2006 is analysed with Yann Leroy’s concept of la notion d’effectivité du droit (2011), synchronized with the theory of international terrorism of L. Ali Khan (2006) to see the dynamics of the terrorist attacks based on the role of a country. Through Jerrold Post’s concept of jihad in Islam (2009) and the theory of Islamic terrorism practice of Marvin Perry (2008), forms of jihad terrorism from religious perspectives and discrimination issues as the background of the attacks can be discovered. This study shows that la loi LCT of 2006 was not significant enough to diminish or reduce the terrorist attacks in France. The factors which caused it include defensive actions alibi, lack of government guidance and deterrent effect of the law, society’s incredulity towards the government’s ability to counter terrorism, and ISIS intervention who have managed to infiltrate communities with their radical ideology and propaganda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jufita Amanda
"ABSTRAK
Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol adalah salah dua kebiasaan yang digemari masyarakat di dunia. Di Prancis rokok dinikmati tidak hanya oleh orang dewasa tetapi juga oleh anak muda.. Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi ditambah dengan pengungkapan dampak negatif rokok dan konsumsi minuman beralkohol mendorong Pemerintah untuk merumuskan undang-undang yang dapat melindungi masyarakat. Loi Evin merupakan undang-undang yang dirancang oleh Pemerintah dalam rangka melawan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebih. Sementara itu idelogi politik di Prancis pada umumnya dipegang dengan teguh sehingga berpotensi menimbulkan benturan pada masa perumusan undang-undang yang dapat memanjangkan durasi perumusan undang-undang. Namun, proses penyusunan undang-undang tersebut yang relatif singkat dan mulus menunjukkan bahwa anggota Parlemen, penyusun undang-undang di Prancis, siap menanggalkan ideologi politik yang berbeda dan berkerja sama menyusun undang-undang yang sebaik mungkin demi kemaslahatan masyarakat.Kata Kunci : minuman beralkohol; proses legislasi; rokok; undang-undang.

ABSTRACT
Smoking and alcoholic baverages consumption are two habits enjoyed by people around the world. Cigarettes are favored not only by adults but also by young people in France. High mortality and morbidity rate as well as disclosure of side effects caused by smoking and alcoholic baverages consumption encourage the Government to formulate law in order to protect people. Evin Law is a law designed by the Government to combat smoking habits and excessive consumption of alcoholic baverages. Meanwhile, in France political ideology is fimly held thus it could potentially lead to a rise of a conflict in the process of drafting the law. However the legislation process of Evin Law went on smoothly in a relatively short time and this shows that the members of Parliament, the two legistive institution in France, were willing to let go of the different political ideologies and worked together to draft the perfect law for the benefit of the society.Keyword alcoholic beverage cigarette cigarette legislation process."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dellina Rahanar
"Masalah imigran di Prancis baru disadari oleh Pemerintah Prancis pada tahun 1970-an. Oleh karena itu, Pemerintah Prancis mencanangkan modèle républicain d’intégration untuk mengintegrasikan kaum imigran ke dalam masyarakat Prancis. Namun, model ini tidak mampu mengatasi masalah imigran. Justru, model tersebut membuat kaum imigran terpinggirkan. Hal ini dapat dilihat pada lagu la lettre à la République yang sarat akan kritik kepada Pemerintah Prancis. Dalam lagu ini, Prancis digambarkan belum dapat menerima kehadiran imigran bahkan cenderung xenofobia terhadap mereka. Prancis yang dikenal sebagai negara pencetus deklarasi hak asasi manusia, justru mengekang kebebasan beragama masyarakatnya terutama orang Islam. Perilaku rasial yang diterima imigran, khususnya warga Prancis keturunan Afrika Hitam dan Magribi, menjadi tanda penolakan Prancis terhadap kaum imigran. Hal ini berdampak pada kehidupan kaum imigran. Kaum imigran sulit untuk mendapatkan pekerjaan di sektor pekerjaan formal dan terpaksa bekerja di sektor pekerjaan informal. Di satu pihak, kaum imigran ingin berintegrasi dengan masyarakat Prancis, namun nilai-nilai yang diusung modèle républicain d’intégration tidak sesuai dengan budaya asli mereka sehingga berpotensi menimbulkan konflik. Contoh yang paling menonjol adalah nilai laïcité atau sekularisme. Berkenaan dengan nilai laïcité yang diusung Negara Prancis, Pemerintah Prancis melarang pemakaian atribut keagamaan di instansi pemerintahan seperti sekolah negeri. Hal ini menjadi masalah bagi orang Islam di Prancis yang ingin menjalankan tugasnya sebagai pemeluk agama yang taat. Di pihak lain, Prancis hanya berperan sebagai juri yang menunggu dan melihat apakah imigran sudah mampu berintegrasi ke dalam masyarakat Prancis. Prancis selalu membuat keputusan secara sepihak tanpa melibatkan peran serta kaum imigran. Dengan demikian, komunikasi antardua pihak tidak berjalan dengan lancar.

The issue of immigrants in France was recognized by the Government of France in the 1970's. Therefore, the French government launched modèle républicain d’intégration to integrate immigrants into French society. However, this model is not able to solve the problem of immigrants. Instead, it marginalizes immigrants. This can be seen in the song la lettre à la République which is full of criticism to the French government. In this song, French is described not being able to accept the existance of immigrants and tends to be xenophobia against them. France is known as the declator of the declaration of human rights, yet the state restricts the freedom of religion. Racism received by immigrants, especially French citizens of Black African and Maghreb is a sign of France’s rejection. This has a big impact to the lives of immigrants. Immigrants have a hard time to get a job in the formal employment sector and forced to work in the informal employment sector. On the one hand, immigrants want to integrate into French society, but the values ​​that carried by modèle républicain d’intégration are incompatible with their native cultures, so it is risky to make conflicts among them. The most striking example is the value laïcité or secularism. In the name of laïcité, the French government bans wearing religious attributes in government agencies such as schools. This becomes a problem for Muslims in France who want to carry on their duties as devoted muslims. On the other hand, France acts as a judge to wait and see if the immigrants have been able to integrate into French society. France has always made ​​decisions unilaterally without involving the participation of immigrants. Thus, communication between two parties does not run smoothly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Devika Rahmasari
"ABSTRAK
Tulisan ini menganalisis Laicite sebagai salah satu manifestasi nilai-nilai sekularisme di Prancis dan dampaknya terhadap komunitas Muslim di Prancis ketika Laicite diimplementasikan dalam berbagai bentuk kebijakan dan aturan formal. Argumen utama penulis adalah Laicite merupakan bentuk Cultural Defense Prancis terhadap nilai-nilai yang dianggap bertentangan dengan apa yang telah dimaknai dan diyakini Prancis pasca Revolusi Prancis. Pertama, penulis mengulas Laicite sebagai landasan normatif dan gambaran tentang komunitas Muslim di Prancis. Kedua, penulis mengelaborasi bagaimana Prancis memaknai dan menerapkan Laicite sebagai Cultural Defense yang diawali dengan menciptakan sebuah Cultural Hegemony. Ketiga, penulis menjelaskan implikasi mdash;sosial, politik, budaya, ekonomi, dan hukum mdash;penerapan Laicite yang dialami oleh kaum minoritas imigran muslim Prancis. Penulis menggunakan Historical Representation dibantu dengan wawancara terbatas sebagai metode penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada kajian transnasional dalam ilmu hubungan internasional.

ABSTRACT
This paper analyzes Laicite as one of the manifestations of secularism in France and its impact on the Muslim community in France when Laicite is implemented in various forms of formal policies and rules. The author 39 s main argument is Laicite is a form of French Cultural Defense against values that are considered contrary to what has been interpreted and believed in France after the French Revolution. First, the author reviews Laicite as the normative foundation and description of the Muslim community in France. Secondly, the author elaborates on how the French interpreted and applied Laicite as Cultural Defense which began by promoting the concept of Cultural Hegemony. Thirdly, the authors explains the social, political, cultural, and legal implications of the Laicite application experienced by a minority of French Muslim immigrants. The author uses Historical Representation assisted by a limited interview as a research method. This research is expected to contribute to transnational studies in the discipline of international relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lavenia Rahmadina Nurzaman
"ABSTRAK
Artikel ini membahas kritik terhadap antisemitisme di Prancis dalam film 24 Jours: La Verite sur l Affaire Ilan Halimi (2014). Film ini mengangkat kasus penculikan dan pembunuhan Ilan Halimi yang terjadi di Paris pada tahun 2006 berdasarkan catatan harian ibunda Ilan, Ruth Halimi. Fokus tulisan ini adalah pada analisis tiga fokalisasi, yaitu fokalisasi Ruth, fokalisasi penculik, dan fokalisasi aparat polisi. Ketiga fokalisasi berbeda tersebut menguak jejak munculnya wacana antisemitisme dan keberadaan kritik terhadap antisemitisme dalam kasus tersebut. Melalui analisis aspek naratif dan sinematografis dalam film dengan konsep-konsep kajian film dari Boggs dan Petrie, ditemukan bahwa struktur naratif film memperlihatkan kasus Ilan Halimi bergerak dari status kejahatan penculikan biasa menjadi status kejahatan antisemitisme. Selanjutnya, dengan hasil analisis juga memperlihatkan bahwa media berperan besar dalam membingkai terbentuknya kritik terhadap antisemitisme yang mempengaruhi pandangan individu maupun masyarakat luas. Temuan penting dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa selain menjadikan Ilan sebagai martir kejahatan antisemitisme di Prancis, film ini juga menjadi media kritik terhadap penyebaran wacana antisemitisme oleh aparat kepolisian sebagai strategi untuk menutupi kegagalan mereka menyelamatkan Ilan.

ABSTRACT
This article discusses the criticism of anti-Semitism discourse in France in the movie 24 Jours: La Verite sur lAffaire Ilan Halimi (2014). The film tells about Ilan Halimis kidnapping and murder case that takes place in Paris in 2006 based on Ilan mothers notes, Ruth Halimi. The focus of this paper is on the analysis of three focalizations; Ruth focalization, kidnapper focalization, and the focalization of the police. These three different focalizations reveal the trace of antisemitism discourse and the existence of criticism over anti-Semitism discourse in the case. Through the analysis of narrative and cinematographic aspects in films with film review concepts from Boggs and Petrie, it is found that the narrative structure of the film shows that the case of Ilan Halimi develops from a criminal abduction case into an anti-Semitic crime. Furthermore, the analysis also shows that media has a big impact in framing the formation of the criticism on anti-Semitism which effects publics opinion. An important discovery in this research also shows that besides making Ian as a martyr of an anti-Semitism crime, this movie also becomes the media aod a critic on the spread of the anti-Semitism discourse by the police as a strategy to cover their failure in saving Ilan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Primandhani
"ABSTRAK
Artikel ini berfokus pada kesenjangan ekonomi yang terjadi di Prancis dalam lagu rap Nes Sous la Meme Etoile karya IAM. Lagu ini menceritakan kehidupan narator Aku, sebagai seorang imigran, yang hidup dalam kemiskinan dan penuh dengan kesulitan dan kemalangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis struktural dan analisis semiotika melalui analisis aspek semantik dan pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan analisis pada lirik lagu. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa lagu rap Nes Sous la Meme Etoile karya IAM mengangkat salah satu isu sosial yang memang benar adanya dan sudah menjadi polemik di Prancis, yaitu kesenjangan ekonomi. Kesenjangan ekonomi di Prancis dalam lagu ini ditampilkan melalui perbandingan kehidupan antara narator Aku dengan Dia dalam berbagai aspek kehidupan seperti gaya hidup, jenis pekerjaan, status pendidikan, dan kegiatan yang menjadi keseharian mereka. Melalui penelitian ini, kesenjangan ekonomi di Prancis tidak hanya terbukti keberadaannya, namun juga dapat terlihat dampak dari kesenjangan ekonomi pada aspek sosial dan pendidikan. Dari penelitian ini juga terlihat reaksi narator Aku akibat adanya kesenjangan ekonomi. Tidak hanya itu, perubahan sudut pandang narator Aku terhadap isu yang telah menjadi polemik di Prancis juga terlihat di sini.

ABSTRACT
This article focuses on the economic disparities found in France according to the rap song Nes Sous la Meme Etoile by IAM. This song tells the life of the narrator. I, as an immigrant, whose life is trapped in poverty and is full of difficulties and misfortunes. The theory used in this study is the structural analysis and semiotic analysis theory through analysis of semantic and pragmatic aspects. The method used in this study is a qualitative method by analyzing the song lyrics. The results of this study show that the rap song Nes Sous la Meme Etoile by IAM raises one of the social issues that is indeed true and has become a polemic in France, that is economic disparities. The economic gap in France in this song is conveyed through a comparison of life between the narrator I and Him in various aspects of life including lifestyle, type of work, educational status, and activities that become their daily life. This research has proven not only the existence of economic disparities in France, but also its impacts on social and educational aspects. Furthermore, it has also shown the reaction of the narrator I to the economic disparities. In addition, the change in narrator s perspective on the issue, that has become polemic in France, can also be seen here."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Noorasri Ranahaura Wandawa
"Artikel ini berfokus pada diskriminasi rasial yang terjadi di Prancis pada lagu rap Jeune de Banlieue karya Disiz La Peste. Lagu ini menjelaskan mengenai kehidupan yang dialami oleh narator Aku, sebagai seorang imigran, yang hidup dalam kesengsaraan akibat adanya ketidakadilan di lingkungan tempat tinggalnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis struktural dan analisis semiotika yang mengacu pada teori Roland Barthes melalui analisis aspek semantik dan pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan analisis pada lirik lagu. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa lagu rap Jeune de Banlieue karya Disiz La Peste mengangkat salah satu permasalahan yang sering terjadi di Prancis, yaitu diskriminasi rasial. Diskriminasi rasial dalam lagu ini diperlihatkan melalui gambaran kehidupan narator Aku dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosial, ekonomi, serta kondisi fisik, yang memberikan dampak buruk terhadap kaum imigran di Prancis terutama di banlieue.

This article focuses on racial discrimination found in France according to the rap song Jeune de Banlieue by Disiz La Peste. This song tells the life experienced by the narrator, I, as an immigrant, who lives in misery due to injustice in his neighborhood. The theory used in this study is the theory of structural analysis and semiotic analysis which refers to the theory of Roland Barthes through the analysis of semantic and pragmatic aspects. The method used in this study is a qualitative method by analyzing the song lyrics. The results of this study show that Jeune de Banlieues rap song by Disiz La Peste raises one of the social issues that has become a polemic in France, that is racial discrimination. Racial discrimination in this song is shown through the description of the narrators life in various aspects of life such as social, economy and physical conditions, which had a negative impact on immigrants in France, especially in banlieue."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Ranggo Atharina Utari
"Artikel ini berusaha mengungkapkan keadaan yang terjadi di sekolah Prancis, khususnya pada tingkat collège. Sekolah yang disebut sebagai tempat yang damai bagi para siswa justru menjadi tempat praktik kekerasan. Sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dalam melindungi keselamatan anakanak maka dibentuklah sebuah kebijakan yang disebut La Sécurité à l’École. Selain itu, berbagai upaya juga dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan sekolah sebagai tempat perdamaian yang sebenarnya. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah buku mengenai pendidikan di Prancis serta artikel-artikel tentang kebijakan pemerintah dalam menanggulangi kekerasan di sekolah.

This article tries to reveal the condition that occurred in French school, particularly at collège. School is actually known as peaceful place for the students but it becomes the place of violence practices. As a form of government's responsibility and obligation to protect the safety of the children then formed a policy called La Sécurité à l’École. In addition, numerous efforts are also made by the government to make school as truly peaceful place. This research is classified as a qualitative research by using a descriptive method. The data used in this analysis are the books about french education and also the articles about government's policy in order to prevent violence in school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Capele, Janine
Paris: Hachette, 1980
448 CAP f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>