Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120073 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Feza Vialli Pasadena Rahman
"ABSTRAK
Kolonialisasi bangsa Belanda telah banyak mempengaruhi bangunan-bangunan di Hindia Belanda khususnya di Batavia. Tulisan ini akan membahas bangunan-bangunan bergaya neo-klasik peninggalan bangsa Belanda. Herman Willem Deandles berperan besar atas pembangunan tersebut. Di Batavia Deandels membangun Gedung Societeit de Harmonie sebagai sarana sosialisasi bagi kaum borjuis. Gedung Societeit de Harmonie merupakan bangunan bergaya neo-klasik yang unik dan berbeda dengan bangunan lainnya di Batavia. Keunikan dari Gedung Societeit de Harmonie menarik untuk dikaji walaupun gedung ini sudah tiada. Dalam tulisan ini akan mencari apa saja keunikan yang ada pada Gedung Societeit de Harmonie. Metode deskriptif analisis digunakan sebagai metode untuk menguraikan dan memberikan pemahaman serta penjelasan pada tulisan ini. Tulisan ini akan menghasilkan kekhasan bangunan neo-klasik Gedung Societeit de Harmonie.

ABSTRACT
Dutch colonialism had affected a lot of buildings in the Dutch Indies, especially in Batavia. This article will discuss neo-classical architecture of the Dutch heritage. Herman Willem Deandles had a big role on these developments. In Batavia Deandels built Societeit de Harmonie building as a mean of socializing for the bourgeoisie. Societeit de Harmonie Building is unique neo-classical building in Batavia. The uniqueness of the building Societeit de Harmonie is interesting to study even though the building had not exist. This article will look for any uniqueness that Societeit de Harmonie Building contained. Descriptive method of analysis used as a method to describe and provide an understanding and explanation in this article. This article obtains neo-classical peculiarities architecture of Soceiteit de Harmonie Building."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Febri Hertianto
"Arsitektur Neo Klasik bangkit pada abad ke-18 sebagai gaya arsitektur yang mencoba untuk kembali menuju gaya Arsitektur Klasik yang murni, dengan interpretasi dari arsitek dan menyesuaikan kondisi lingkungan, daerah, fungsi dan tujuan wilayah terbangun. Meskipun Arsitektur Neo Klasik tersebar dan masuk ke Indonesia, setiap aturan atau sistem dari gaya ini tetap berlaku. Menyebarnya gaya arsitektur ini dibawa oleh Pemerintahan Perancis dalam Perang Napoleon saat Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda. Pengaruh dari hal tersebut yaitu masuknya bangunan bergaya Empire Style dan Neo Klasik yang dibawa oleh Perancis. Bangunan tersebut dibangun di sekitar Weltevreden yang saat itu menjadi pusat kota Batavia yang baru. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis aturan atau sistem yang digunakan dalam bangunan tersebut, dan menganalisis ciri-ciri yang terbentuk sebagai ciri bangunan bergaya Arsitektur Neo-klasik di Batavia. Bangunan yang akan diteliti meliputi Gedung A.A. Maramis, Gedung Kesenian Jakarta, dan Gereja All Saints Anglican. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah komparatif dan studi kasus. Hasil dari temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah setiap bangunan yang dianalisis memiliki perbedaan yang menyesuaikan dengan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai oleh Arsitek, tetapi setiap bangunan tetap mengikuti aturan Arsitektur Klasik sehingga termasuk Arsitektur Neo-klasik.

Neoclassical Architecture arise in the 18th century as an architectural style that tried to return to the purest Classical Architecture style, with the interpretation by the architects and adapting to environmental conditions, regions, functions and objectives of the built regions. Although Neoclassical Architecture spread and entered Indonesia, every rule or order of this style still applies. The spread of this architectural style was brought about by France Government in the Napoleonic Wars when Indonesia was still in the Dutch colonial period. The influence of this is the entry of the Empire Style and Neoclassical buildings brought by France. The building was built around Weltevreden which was then the center of the new city of Batavia. This study aims to find out and analyze the rules or order used in the building, and analyze the characteristics formed as a feature of the Neoclassical architecture in Batavia. The buildings to be studied include the A.A. Maramis building, Jakarta Arts Building, and All Saints Anglican Church. The method used in this study is comparative history and case studies. The results of the findings obtained from this study are that each building analyzed has a difference that correspond to the functions and objectives to be achieved by the Architect, but each building still tyfollows the rules of Classical Architecture so that it includes Neoclassical Architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomlinson, R.A.
London: British Museum Press, 1995
722.8 TOM g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Curl, James Stevens
New York: W.W. Norton & Company, 2001
722.8 CUR c (1);722.8 CUR c (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Crescent Books, 1980
R 720.9 ARC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tzonis, Alexander
Cambridge, UK: MIT Press, 1986
722.8 TZO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Fara Ayundha Yolanditha
"ABSTRAK
Masa Gouden Eeuw merupakan masa kejayaan Belanda. Seni dan arsitektur berkembang pada masa Gouden Eeuw. Salah satu arsitek pada masa Gouden Eeuw adalah Hendrick de Keyser. Hendrick de Keyser membangun Noorderkerk dan Westerkerk pada tahun 1620, dan meninggal satu tahun kemudian sehingga pembangunan kedua gereja itu dilanjutkan oleh anaknya Pieter de Keyser. Makalah ini memaparkan bagaimana ciri gaya bangunan Hendrick de Keyser, dan membandingkan karyanya dengan bangunan yang pengerjaannya dilanjutkan oleh anaknya. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ciri gaya bangunan Hendrick de Keyser menggunakan ornamen seperti vierkanten kroonlijsten, dan ukiran pada interior, dan menggunakan batu putih, batu bata merah, pilar, dan frontons pada bagian eksterior. Penggunaan ornamen dan ukiran ini dipengaruhi oleh gaya Renaisans, sementara penggunaan batu bata merah dipengaruhi oleh gaya Gotik. Ciri gaya bangunan Hendrick de Keyser tetap dipertahankan oleh Pieter de Keyser pada bangunan Noorderkerk dan Westerkerk. Hanya ada sedikit perbedaan pada bagian ornamen di Noorderkerk yang memiliki ukiran di dalamnya.

ABSTRACT
The period of Gouden Eeuw was the glory of the Netherlands. Art and architecture developed during the time. One of the architects at the time of Gouden Eeuw was Hendrick de Keyser. Hendrick de Keyser built Noorderkerk and Westerkerk in 1620, and died one year later so construction was continued by his son Pieter de Keyser. This paper describes the characteristics of Hendrick de Keyser s building style, and Compare the buildings of the two churches that were finished by his son. This study uses the library method, with a qualitative descriptive approach. The results shows that the characteristics of Hendrick de Keyser s building style are ornaments such as vierkanten, kroonlijsten, and carving in the interior, and the use of white stones, red bricks, pillars, and frontons on the exterior. The use of ornaments and carvings was influenced by the Renaissance, while the use of red bricks was influenced by Gothic. The characteristics of the Hendrick de Keyser building style were maintained by Pieter de Keyser in the Noorderkerk and Westerkerk buildings. There is a slight difference in the ornament in Noorderkerk that has carvings in it."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Anindito
"Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah oleh Bangsa Belanda selama tiga setengah abad Iamanya, mempunyai banyak sekali peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan yang bernilai arsitektur tinggi, Untuk mengetahui segala sesuatu mengenai bangunan-bagunan tersebut, perlu adanya usaha penelitian sekaligus pendokementasian tentangnya. Salah satu tokoh yang telah meneliti sekaligus mendokumentasikan bangunan-bangunan tersebut adalah Yulianto Sumalyo dalam bukunya yang berjudul "Arsitektur Koloniai Belanda di Indonesia".
Untuk membuktikan kebenaran data yang diajukan dalam buku tersebut, dibutuhkan data pembanding yang faktual, yang diperoleh dari hasiltinjauan Iangsung ke lapangan, didukung dengan hasil kaji teori yang berasal dari literatur - literatur lainnya. Data pembanding yang disajikan juga dapat memperkaya hasil studi tentang bangunan peninggalan Bangsa Beianda di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahani Najmidhia Perlita
"ABSTRAK
Perancangan dengan metode pengulangan banyak dijumpai pada arsitektur
masa kini. Metode tersebut tidak lain adalah modular, penggunaan standar sebagai
pengatur keseluruhan elemen bangunan. Penulisan bermaksud untuk mengungkap
alasan seorang arsitek memakai sistem modular dan bagaimana ia menggunakan sistem
tersebut dalam rancangannya. Pembahasan isu terhadap kemunculan modular dan
aplikasinya hingga kini dibahas melalui kasus-kasus berdasarkan periode sejarah, dan
dilihat melalui sejarah singkat, teori-teori arsitek, serta karakteristik denah atau kasus
pada zaman tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah deskriptif dengan studi literatur

ABSTRACT
Repetition method in design is common in architecture these days. That method
is none other than modular, a standard used as a regulator for the entire building
elements. This thesis intends to reveal the reasons why architects use and how they use
the modular system in their design. The issue of the emergence of modular and its
applications up to now discussed through cases based on historical periods, and viewed
through a brief history, theories of architects, as well as their plan characteristics or the
case of the era. The method used in writing is descriptive from literature study.;"
2016
S64568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhodes, Robin Francis
New York: Cambridge University Press, 1995
722.8 RHO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>