Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihaloho, Berry F. Y.
"ABSTRAK
Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis perlakuan akuntansi terkait pendapatan pada suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan reksa dana yaitu PT INV. Analisis yang dilakukan meliputi kesesuaian pengakuan, pengukuran, pencatatan, penyajian, pengungkapan terkait pendapatan PT INV dengan PSAK 23 tentang pendapatan,PSAK 50/55 tentang instrumen keuangan dan peraturan dari OJK terkait KEP-548/BL/2010 dan KEP- 21 /PM/2004. Hasil dari analisis ini adalah bahwa perlakuan akuntansi untuk pendapatan telah sesuai dengan PSAK 23 tentang pendapatan,PSAK 50/55 tentang instrumen keuangan dan peraturan dari OJK terkait KEP-548/BL/2010 dan KEP- 21 /PM/2004.

ABSTRACT
The purpose of this internship is to analyse the accounting treatment of revene in PT INV which operated in managing mutual funds. The analyzis performed the relation of recognition, measurement, recording, presentation, and disclosure of revenue in PT INV with PSAK 23 revenue,PSAK 50 55 financial instrument and OJK regulation KEP 548 BL 2010 and KEP 21 PM 2004. The result revealed in this report is that accounting treatment related to revenue in PT INV has been appropriately applied and has been in accordance with PSAK 23 revenue, PSAK 50 55 financial instrument and the regulation of OJK KEP 548 BL 2010 and KEP 21 PM 2004."
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Nur Widyastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian mekanisme dan operasional reksa dana syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI No.20 Tahun 2001 dengan menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh manajer investasi.
Penelitian ini juga membahas bagaimana pencatatan akuntansi dan pengakuan pendapatan reksa dana dan manajer investasi (management fee) atas kegiatan investasi yang dilakukan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menganalisis hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak yang berwenang pada masing-masing manajer investasi dan review atas laporan keuangan manajer investasi dan produk reksa dana.
Hasil yang didapat atas penelitian ini adalah masih terdapat ketidaksesuaian dengan Fatwa DSN-MUI No.20 Tahun 2001 yaitu pada penempatan investasi karena tidak semua efek yang dibeli oleh manajer investasi diinformasikan kepada investor, dan pada pemisahan pendapatan atas pendapatan non-halal yang pelaporannya belum transparan. Pencatatan akuntansi yang dilakukan mengacu pada PSAK konvensional karena belum ada acuan yang mengatur tentang pencatatan akuntansi untuk reksa dana syariah.
The objective of this study is to know the compliance mechanism and operationalof sharia mutual funds based on Fatwa DSN-MUI No.20 of 2001 by analyzing of investment management activities.
This study also discusses how accounting records and recognition of mutual funds revenues as well as the Investment Manager (management fee) for the investment activities. The analysis of this study was through analyzing results of interviews conducted with the authorities in each investment manager and reviewing the Financial Statements of the Investment Manager and mutual fund products.
As the results, there are still some uncompliance points to the Fatwa DSN-MUI No.20 of 2001 that is placement of funds and for separation of permited revenue . The accounting records refer to the conventional GAAP as there is no reference yet of the accounting records for sharia mutual funds.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siahaan, David
"Prinsip keterbukaan merupakan dasar kepercayaan dalam melakukan investasi di pasar modal. Munculnya kasus Reksa Dana PT.ADI pada tahun 2008 menjadi perhatian, mengingat kejadian tersebut berlangsung dalam waktu yang lama yakni sejak tahun 2001 sehingga banyak pihak yang mempertanyakan apakah pengaturan, penerapan dan pengawasan prinsip keterbukaan Reksa Dana telah berjalan dengan baik.
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti mencoba menganalisis apakah prinsip keterbukaan telah dijabarkan dalam peraturan baik dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, PP No.46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal maupun dalam Peraturan Ketua Bapepam-LK dan PT.KSEI. Selanjutnya dilakukan analisis kasus dengan menggunakan peraturan yang ada untuk menilai apakah telah terjadi pelanggaran prinsip keterbukaan dari sudut peraturan pasar modal dan UU PT Tahun 2007. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam kasus Reksa Dana PT.ADI menunjukkan walaupun aturan dalam menjamin prinsip keterbukaan dalam Reksa Dana telah diatur dengan baik, namun penerapan dan pengawasan Bapepam-LK dan PT.KSEI belum berjalan dengan optimal. Hasil penelitian juga menunjukkan telah terjadi pelanggaran prinsip keterbukaan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menyarankan agar dilakukan revisi atas UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Bapepam-LK, meningkatkan penerapan prinsip keterbukaan dengan mempublikasikan kinerja Reksa Dana sebagai bentuk prinsip keterbukaan, mengembangkan skema perlindungan investor dan memberikan investor education lebih gencar melalui media massa, media internet atau lewat berbagai organisasi dan melakukan pengawasan terpadu antara Bapepam-LK, PT.KSEI dan Bank Indonesia.

Disclosure principle is the basic trust in investing in capital market. The emerge of PT. ADI Mutual Fund case in early 2008 became the center of attention to public, considering the incident had occurred in quite some time since 2001 thus many parties? questioning whether the management, implementation, and surveillance of Mutual Fund disclosure principle had run well.
Based on the condition, the writer is trying to analyze whether the disclosure principle has been regulated in our rules and regulations, such as in Act No. 8 Year 2005 regarding Capital Market, Government Regulation No. 46 Year 1995 regarding Rites in Examination/Investigation in Capital Market, and also Rules of Bapepam Chairman-LK and PT. KSEI. Furthermore, the writer is also analyzing the case by applying the existing rules and regulations of capital market and act of limited corporation year 2007 to assess whether the disclosure principle had been breached so far. In this research, the writer is using the descriptive normative law research method by applying secondary data.
The analysis result shows that PT. ADI Mutual Fund indicates, even though the rules and regulations that ensure the disclosure principle had been regulated well, the implementation and surveillance of Bapepam-LK and PT. KSEI have not been optimally enforced. The other analysis result also indicates the breach of disclosure principle had occurred.
Based on those problems, the writer is suggesting to revise the Act No. 8 Year 1995 regarding Capital Market by giving more authority to Bapepam-LK, enhancing the implementation of disclosure principle by publicizing the Mutual Fund performance as one the media for disclosure principle, developing investor protection scheme , providing investor education more often through mass media, internet, or many organizations, and also having integrated surveillance among Bapepam-LK, PT. KSEI, and Bank Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28913
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Vembisam Putri
"Laporan magang ini bertujuan menganalisis perlakuan akuntansi terkait piutang usaha dan pendapatan utama pada PT. RVP, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan penyewaan mesin fotokopi. Dalam laporan ini dapat disimpulkan bahwa prosedur penyetujuan kredit PT. RVP sudah berjalan dengan baik, penagihan piutang PT. RVP juga semakin baik dari tahun 2011-2012 yang dilihat dari average collections period, metode penyisihan piutang tak tertagih yang digunakan sudah cukup efektif dan prosedur penghapusan piutang yang telah memiliki pengendalian internal yang memadai. Saran yang diberikan oleh penulis kepada PT. RVP adalah terkait metode penyisihan piutang tak tertagih yang sebaiknya menggunakan persentase piutang, perlunya meningkatkan upaya penagihan piutang untuk mempercepat A/R Collection Days dan memberikan peraturan yang lebih tegas kepada para pelanggan terkait transfer pembayaran.

This internship report aims to analyze the accounting treatment related revenue and accounts receivable at PT. RVP, which is a company that has main business in selling and leasing photocopy machines. In this report it can be concluded that the credit approval procedure PT. RVP has been going well, collection of accounts receivable PT. RVP is also better from 2011 to 2012 that seen from average collections period, method of allowance for doubtful accounts that is used is quite effective and procedures of receivables write-off have adequate internal controls. Advice given by the author to PT. RVP is associated method of allowance for doubtful accounts receivable should use percentages, the need to increase efforts to speed up the collection of accounts receivables and make a firmer regulations to customers related to the transfer payment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Satrio Mohammad
"Laporan ini membahas mengenai gambaran proses bisnis dan produksi industri minyak, prosedur dalam mengakui pendapatan, perhitungan dasar nilai pendapatan yang dihasilkan dari produksi tersebut, cara penyajian dan pengungkapan dalam pelaporan keuangan untuk pendapatan, proses sistem pengendalian internal pendapatan dan isu kritis di industri perminyakan Indonesia. Pada dasarnya, studi kasus ini bersifat deskriptif serta menjelaskan mengenai kerja praktek yang dilakukan di PT. ABC yang akan dibandingkan dengan teori dasar dari pendapatan itu sendiri berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010), PSAK 29 (Revisi 1990), PSAK 64 (ED 2011), UU.No. 22 Tahun 2001 serta PP. No. 42 Tahun 2002 mengenai sektor perminyakan hulu di Indonesia dan teori lainnya.

The focus of this study explained about the oil industry processes as a whole, basic procedures and concept about revenue recognition, how to calculate the revenue measurement, presentation and disclosure revenue in Financial Statement, implementation of internal control and also explained about critical issues in oil industry Indonesia. Basically, this study focused on descriptive study that compared between in theory and in the field work (Practically) which the theory consists of PSAK 23 (Revised in 2010), PSAK 29 (Revised in 1990), PSAK 64 (ED 2011), Government Regulation in UU. No. 22 Year 2001 and PP. No. 42 Year 2002 about the sector upstream in oil industry Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wenita Yulistia
"ABSTRAK
Pendapatan merupakan salah satu elemen penting dalam laporan keuangan suatu perusahaan Pendapatan diukur secara wajar sesuai prinsip pengakuan pendapatan untuk diterapkan guna mengukur pendapatan yang diterima sebenarnya oleh perusahaan Para akuntan dan pembaca laporan keuangan telah sekian lama memusatkan perhatian pada masalah masalah yang berhubungan dengan pengakuan pendapatan yang berpengaruh pada perhitungan rugi laba Perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah PT EX sebuah perusahaan pelayaran swasta yang mengageni beberapa perusahaan pelayaran asing PT EX mempunyai empat jenis pendapatan jasa yaitu jasa penyewaan kapal jasa keagenan jasa penyediaan awak kapal dan jasa perantara dan manajemen kapal Namun pada 2010 PT EX hanya mempunya tiga jenis pendapatan jasa karena PT EX menjual kapal miliknya Penelitian ini menganalisis mengenai bagaimana pelaporan dan pencatatan pendapatan pada PT EX juga menganalisis bagaimana pengendalian internalnya serta melihat kualitas laporan keuangan PT EX yang disebabkan oleh pengendalian internal yang tidak begitu baik Hasil dari penelitian ini adalah pelaporan atas pendapatan PT EX sesuai dengan PSAK 23 revisi 2010 pengendalian internalnya masih ada yang tidak sesuai dengan konsep COSO dan hal ini mempengaruhi kualitas laporan keuangan PT EX Kata kunci pendapatan pengendalian internal perusahaan jasa pelayaran.

ABSTRACT
Revenue is one of the important element in financial statement of company Revenue is measured by normal way based on revenue recognition for revenue valuable Revenue determines profit and loss for company PT EX is an object of this study PT EX is an agent company for international shipping company PT EX has for kind of revenues They are charter hire fee agency fee crewing fee and brokering and shipmanagement fee But in 2010 PT EX has only three kind of revenues since PT EX sold its ship in 2009 This study explain about how to report revenue and its internal control The result of this study is reporting revenue has been based on PSAK 23 revision 2010 but the internal control is still not good and need to be increased The internal control is based on COSO but still full of weakness To get the good quality of financial report PT EX must increase the internal control Keywords revenue internal control shipping company."
2013
S47085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bjardianto Pudjiono
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi pada khususnya. Kalau di masa lalu investasi masyarakat umumnya hanya terbatas di sektor-sektor riif saja seperti tanah, logam mulia, dan berbagai jenis properti, maka di masa sekarang ini investasi sudah berkembang sedemikian pesatnya serta menjanjikan keuntungan yang menggiurkan. Disamping itu dapat pula memberikan peluang usaha, peluang pekerjaan serta peluang untuk meningkatkan pendapatan baik bagi masyarakat usaha maupun pemerintah.
Investasi tersebut adalah investasi di bidang keuangan yang antara lain dapat berupa tabungan, deposito berjangka, obligasi, saham, reksa dana dan berbagai sekuritas keuangan lainnya. Oleh sebab itu agar dapat menjamin bahwa berbagai ragam investasi keuangan tersebut benar-benar dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat usaha dan dapat menciptakan iklim usaha yang sehat, maka perlu diciptakan suatu regulasi yaitu Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 yang mengatur tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan pasar modal di Indonesia.
Bagi masyarakat investor baik secara individu maupun secara kelompok yang merasa mempunyai keterbatasan dana kemudian keterbatasan waktu dan keterbatasan kemampuan untuk menganalisa suatu investasi, namun berminat untuk melakukan investasi di Pasar Modal maka mereka dapat melakukan investasi tersebut melalui instrumen financial yang di sebut sebagai Reksa Dana, yaitu suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer lnvestasi.
Permasalahan muncul seiring dengan semakin banyaknya Manajer lnvestasi yang mengeluarkan produk investasi Reksa Dana dengan berbagai 1enis dan komposisinya serta dengan menjanjikan tingkat pengembalian yang sangat fantastis, sehingga seringkali timbul kesan terjadi persaingan yang tidak sehat dan akhirnya masyarakat pemodal menjadi rugi. Padahal kondisi yang demikian ini justru pada akhirnya akan merugikan manajer investasi sendiri selaku perusahaan pengelola portofolio investasi yang dananya berasal dari masyarakat. Dengan demikian bagi masyarakat pemodal atau investor, preferensi yang tepat terhadap jenis reksa dana menjadi sangat penting, karena jika salah memilih akan memperoleh reksa dana yang kinerjanya kurang baik dan tidak menguntungkan serta tidak cocok dengan tujuan investasinya. Sedangkan bagi manajer investasi, sangat perlu untuk selalu menjaga dan meningkatkan kinerja yang baik dari portofolio reksa dananya dan kegiatan ini adalah tindakan penting yang tidak boleh diabadikan agar tidak kalah bersaing dalam memperebutkan calon investor. Perusahaan sebagai manajer investasi akan di hadapkan pada suatu pilihan atas berbagai alternatif investasi yang tersedia untuk membentuk portofolio reksa dana yang layak ditawarkan kepada investor. Hal ini disebabkan sebagaimana sarana investasi lainnya, reksa dana disamping mendatangkan keuntungan yang relatif tinggi juga mengandung risiko usaha yang harus dipertimbankan, walaupun risiko pada reksa dana masih bisa diminimalkan melalui diversifikasi yang memang merupakan ciri investasi reksa dana, yaitu investasi yang berbentuk portofolio.
Kemudian iklim investasi di Pasar Modal yang berkembang pesat di awal
tahun 1996, tidak di sia-siakan oleh PT.Danareksa Fund Management (pesero)
sebagai anak perusahaan dari PT.Danareksa (pesero) yang bertindak selaku
Manajer lnvestasi. Perusahaan ini menjadi pefopor dalam mengefuarkan Reksa
dana di Indonesia dengan menawarkan tiga jenis Reksa Dana yaitu, Reksa Dana
Mawar dengan komposisi 80persen saham dan 20persen non saham seperti obligasi dan
deposito, kemudian Reksa Dana Anggrek dengan komposisi yang moderat namun
lebih banyak ke efek hutang dibanding saham dan yang ketiga adalah Reksa Dana
Melati dengan komposisi yang lebih banyak ke risk-free asset.
Oleh sebab itu karya akhir ini penulis beri judul Penilaian Portofolio
lnvestasi Reksa Dana pada PT Danareksa Fund Management (pesero).
Pemilihan PT. Danareksa Fund Management (pesero) sebagai obyek, karena alasan kepeloporannya sebagai manajer investasi reksa dana kontrak investasi
kolektif di Indonesia.
Selanjutnya setelah melalui berbagai proses penelitian dan perhitungan kinerja dari ketiga reksa dana tersebut, ternyata reksa dana Mawar mempunyai kinerja yang kurang bagus jika dibandingkan dengan reksa dana lain yang sejenis dan dikeluarkan oleh Manajer lnvestasi lain juga masih kalah, kemudian jika dibanding dengan kinerja Pasar (IHSG) pun masih kalah. Hasil yang didapat dari
perhitungan berdasar data-data yang ada, menunjukkan return rata-rata per bulan
adalah 2,00persen, sedangkan Reksa Dana lain yang sejenis dan dikeluarkan ofeh
Manajer lnvestasi lain adalah sebesar 2,19persen kemudian return rata-rata dari Pasar
(IHSG) adalah sebesar 2,48persen. dari analisa terhadap ratio pendapatan operasi bersih terhadap total aktiva bersih selama 6 bulan terakhir sejak bulan Januari
sampai dengan bulan Juni 1997 juga menunjukkan trend yang menurun.
Berkaitan dengan kondisi diatas, agar kinerja portofolio Reksa Dana Mawar
dapat ditingkatkan, maka diperlukan suatu tindakan atau langkah koreksi terhadap
kualitas portofolio dengan mempertimbangkan kebijakan-kebijakan baru dalam
proses investasinya yang antara lain meliputi bagaimana memlilih saham yang akan dijadikan target pembentukan portofolio investasi. Dari proses pembentukan portofolio yang selama ini dilakukan oleh perusahaan diketahui bahwa proses pemilihan saham dilakukan atas dasar pendekatan PER saham individual yang dibandingkan dengan PER rata-rata dari pasar (IHSG), kemudian saham-saham yang mempunyai PER diatas dan PER rata-rata pasar ditetapkan sebagai target bagi pembentukan portofolio investasi reksa dana. Disamping itu pemilihan saham juga dilaukan berdasar pengamatan langsung di Bursa saham dengan melihat trend harga yang terjadi pada saat tersebut. Model pemilihan saham yang demikian ini ternyata menghasilkan kinerja portofolio yang kurang optimal.
Untuk mengatasi kondisi diatas maka pendekatan PER yang diterapkan oleh perusahaan selaku manajer nvestasi tersebut, dapat dipertajam lagi dengan
melakukan langkah regresi berganda (multiple regretion) terhadap PER saham individual yang dijadikan target awal dan cara ini lazim disebut sebagai Cross
Section Model. Kemudian dengan bantuan program statistik komputer dari
microstat dapat diperoleh suatu persamaan regresi berganda dengan PER saham
sebagai variabel dependen dan Dividen Payout Ratio, Growth dan Beta saham
sebagai variabel independen. Dari proses regresi ini dapat dihitung PER prediksi dari saham-saham tersebut. Selanjutnya dengan membandingkan antara PER-actual dengan PER-prediksi dapat dihasilkan kelompok saham yang mempunyai
PER-actual yang overvalued, kelompok saham dengan katagori normal dan
kelompok saham yang mempunyai PER-actual undervalued. Akhirnya kelompok
saham yang mempunyai PER-actual uncfelalued inilah yang seharusnya dijadikan
target untuk membentuk portofolio melalui prose pembuatan effesien frontier,
tentunya dengan memper atikan kondisi fundamental dari perusahaan emiten yang
mengeluarkan saham tersebut.
Pembentukan portofolio saham yang optimal dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun dalam penulisan ini penulis mempergunakan bantuan program komputer dari invest (Charles P. Jones) yang khusus digunakan untuk membentuk effecient frontier yaitu sekelompok portofolio yang dianggap efisien.
Kemudian deng.an mempertimbangkan degree at averse atau tingkat utilitas dari
investor dapat ditentukan komgosisi dari portofolio yang optimal. Dengan demikian
dapat diharapkan portofolie yang terbentuk bisa menghasilkan kinerja yang optimal
dan tingkat pengembalian yang optimal dengan risiko yang relatif kecil. Dari
perhitungan pada bab 4, diperoleh tingkat pengembalian yang diharapkan dari
portofolio yang berasal dari 10 saham terpilih sebesar 18,65persen dengan tingkat risiko
20,87persen dan hasil ekspektasi ini ternyata relatif lebih baik jika dibanding dengan
return yang selama ini dihasilkan perusahaan. Dengan demikian penggunaan Cross
Section Model dalam melakukan proses pemilihan saham akan dapat membantu Manajer lnvestasi untuk mengoptimalkan portofolionya.
Pada akhir dari penelitian ini penulis dapat menyarankan bahwa
pembentukan portofolio investasi sebaiknya dilakukan dengan perencanaan dan
perhitungan yang tepat dan selanjutnya membentuk suatu portofolio yang optimal
melalui effesien frontier. Disamping itu perusahaan hendaknya selalu meningkatkan
kemampuan sumber daya manusianya, sehingga diharapkan dapat semakin mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang terjadi dan dapat memanage risiko yang timbul. Perlu juga diperhatikan untuk menghindari kerugian besar yang mungkin terjadi sebagai akibat harga saham yang turun drastis sampai titik nol atau mendekati harga perdananya atau bahkan lebih kecil lagi, maka perlu dilakukan tindakan preventif melalui kebijakan pembelian saham yang sifatnya defensif, dengan demikian risiko rugi besar dapat ditekan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Febrianto
"Laporan magang ini membahas dua hal, yaitu perlakuan akuntansi kontrak konstruksi yang diterapkan PT. Kamboja serta prosedur audit yang dilakukan KAP Melati dalam melakukan pemeriksaan terhadap akun pendapatan jasa konstruksi PT. Kamboja.  Perlakuan akuntansi kontrak konstruksi sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 34 ( revisi 2017 ). Pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan telah sesuai dengan standar. Akan tetapi, Perlakuan tersebut masih terdapat kekurangan seperti tidak mencatat dan mengungkapan nilai uang muka dan piutang retensi. Hasil pemeriksaan yang dilakukan KAP Melati tidak menemukan salah saji material atas akun pendapatan jasa konstruksi untuk periode 31 Desember 2018. Perlakuan prosedur audit yang diterapkan auditor KAP Melati telah mengacu pada Standar Audit yang berlaku di Indonesia.

This internship report explains two topics which consist of accounting treatment for construction contract on PT. Kamboja and audit procedure of the contract revenue has been conducted by KAP Melati. Accounting treatment for construction contract revenue is presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard Number 34 ( Revised 2017 ). Recognition, measurement, presentation, and disclosure of accounting for construction contract inligned with the standard.  However, on that accounting treatment still has weaknesses such as not recorded and disclosed advances and retention receivables. Audit result shows there is no material misstatement on construction revenue as of December 31 2018. Audit procedure that has applied on that account is according to Indonesian Auditing Standard."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Rizkarunissa
"ABSTRAK
Laporan magang ini menganalisis perlakuan akuntansi atas Tanaman Produktif kelapa sawit PT ABC berdasarkan PSAK 16 (Amandemen 2015). Perlakuan akuntansi atas Tanaman Produktif  harus melalui beberapa tahapan sampai dapat diakui sebagai aset perusahaan. Tahapan pertama adalah pembibitan, setelah itu diakui sebagai Tanaman Belum Menghasilkan dan setelah menghasilkan buah diakui sebagai Tanaman Menghasilkan. Biaya-biaya yang terjadi untuk membudidayakan tanaman sampai dapat menghasilkan buah dikapitalisasi menambah nilai aset Tanaman Perkebunan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, perlakuan akuntansi meliputi pengakuan, pengukuran saat pengakuan, pengukuran setelah pengakuan, penghentian pengakuan dan pengungkapan atas akun Tanaman Perkebunan telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada PSAK 16 (Amandemen 2015). 

ABSTRACT
This internship report analyzes the accounting treatment of bearer plants (palm oil) of PT ABC based on PSAK 16 (Amendment 2015). Bearer plants must go through several stages until they can be recognized as the assets of a company. The first stage is nursery, after that it is recognized as immature plants and after producing fruit, it is recognized as a mature plants. Costs incurred to cultivate plants to produce fruit are capitalized to increase the value of plantation assets. Based on the analysis that has been carried out, the accounting treatment that includes recognition, measurement at recognition, measurement after recognition, termination of recognition and disclosure of the plantation account are in accordance with the applicable rules in PSAK 16 (Amendment 2015).

"
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>