Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanny
Universitas Mercubuana, 2013
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Larasati
"Studi kasus ini bertujuan untuk menelaah aktivisme culture jamming yang dilakukan dengan perantara sosial media, yaitu kanal YouTube fluxcup. Persebaran citra perlawanan oleh aktivisme culture jamming oleh kanal YouTube fluxcup berimplikasi positif dengan demokrasi yang ditawarkan oleh sosial media. Penelitian ini mengeksplor praktik penyebaran citra subversif yang berkembang hingga keluar dari ranah online, seperti kegiatan jual-beli cenderamata dan penerimaan proyek dari klien. Penelitian ini lebih jauh berpendapat bahwa terjadi dialektika relasi kuasa dan kontestasi nilai dalam aktivisme. Data yang diperoleh dari wawancara dengan tiga aktivis culture jamming dan tiga konsumen citra culture jamming pada kanal YouTube fluxcup menghasilkan temuan bahwa praktik subversi citra meluas pada kanal-kanal media lain dan pada ranah offline yang memunculkan perputaran kapital di dalam aktivisme. Dalam memutar kapital, terjadi dialektika relasi kuasa dan kontestasi nilai dalam aktivisme yang dinegosiasikan oleh aktivis dengan kuasa atas perannya sebagai agen.

This case study aims to explore the activism of culture jamming that is mediated by social media in fluxcup YouTube channel. The distribution of image of resistance by the culture jamming activism relates in positive correspondence with the democracy offers by social media. This research also explores the dissemination of subversive images which branches beyond online activism, such as the sales of merchandise and client based projects. Putting the opposing values of culture jamming activism and the logic of product sales, this research argues that the dialectics of power relations and the contestation of values occur within the activism. Drawing on data obtained from observation and a series of interviews with three activists of fluxcup YouTube channel and three consumers of images made by fluxcup, this study further finds a system of capital circulation within the activism. In this matter, this study argues that the activists negotiate the dialectic in power relations and contested values with their power as agents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Dwi Saputra
"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk nrengetahui bagaimana para pelaku culture jamming Dewan Kesepian Jakarta memandang meme sebagai bentuk pembelajaran kritis publik. Meme yang diteliti maknanya ialah meme yang bertemakan politik. Penelitian berusaha meneliti pandangan para pelaku culture jamming Dewan Kesepian Jakarta dengan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian mengemukakan bahwa Dewan Kesepian Jakarta melakukan culture jamming karena dipengaruhi oleh pendidikan dan pengalamannya. Meme yang dibagikan oleh Dewan Kesepian Jakarta merupakan ubahan dari produk budaya sebelumnya. Tindakan culture jamming yang dilakukan oleh Dewan Kesepian Jakarta hanya berupaya untuk mengkritik kebijakan aktor politik formal dan Pemerintah. Para pelaku culture jamming mempercayai bahwa meme dapat menjadi pembelajaran kritis publik meski masih berada dalam ranah dunia maya.

This stucly is a qualitative research that aims to determine how culture jamming actors of Dewan Kesepian Jakarta looheci meme as a form of critical public pedagogy. Memes studied its meaning are political themed memes. The study sought to assess the viewes of the of culture jamming actors at Dewan Kesepian Jakarta with in-depth interviews. The results of the study suggested that Dewan Kesepian Jakarta did culfure jamming as it is infiltrenced by education and experience. Meme shared by Dewan Kesepian Jakarta is a major change from previous cultural products. Culture jamming actions undertaken Dewan Kesepian Jakarta only seeks to criticize the policies of the formal political actors and the Governrnent. Culture jamming acttit s believe that menles can be a critical learning public although still in the realm of cyberspace.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S65972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinckey Triputra
"Culture jamming is the result of post-modernity movements characterized by social criticism and resistance to
things related to modernity. The intent is to subvert symbols and meanings or to counter hegemony. Besides, it
critiques the media manipulation of reality and questions corporate power. It demarkets news, entertainments,
lifestyles, and desires in human’s daily loop of consumerism. This activism is similar to the concept of noise in
communication model by Shannon and Weaver. The intent is to alter political contents by defacing symbols to
reconstruct meanings that undermine advertisers’ intention using communication technology. As a result, the target
will receive new meanings in cultural or political perspectives. Culture jamming phenomenon in politics can be
found in the form of meme, media hoaxing, hacking, and Adbusters. Asides from the anti-marketing
“consumerism” phenomena, the aim of paper is to show meme forms as the basic units of culture jamming which
have emerged in one year regime of Jokowi. First meme that reconstructed Jokowi in TIME publication’s cover
was issued in October 2014. And the second meme reconstructs Jokowi as the object of Tokobagus.com
advertisement. These memes are used to be a new medium of critics and also an effective tool for binary opposition in defacing political issues."
David Publishing, 2016
MK-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ibnu Hamad
"Dalam situasi transisi politik tahun 1999, munculnya kebebasan berpolitik yang ditandai dengan berdirinya banyak partai, di satu sisi, memicu munculnya kembali aliran-aliran ideologi partai seperti ketika Indonesia menganut sistem liberal 1955-1959. Kebebasan pers yang hampir tanpa batas pasca reformasi, di sisi lain, menghidupkan lagi "panggilan sejarah" media massa Indonesia yang telah memasuki era industri.
Pertautan antara keduanya --pers dan partai politik--dalam situasi transisional itu tentu menjadi sangat khas. Bagi pers, berbagai kemungkinan bisa terjadi dalam meliput partai partai politik : lebih berorientasi pada semangat ideologis, idealis, politik ataukah lebih mementingkan ekonomi ---hal-hal mana yang ingin ditemukan dalam penelitian ini.
Dengan menggunakan analisis wacana kritis sebagai metode pembacaan terhadap berita-berita sembilan parpol selama kampanye Pemilu 1999, ternyata 10 koran yang diteliti menunjukkan pencitraan dan orientasi pemberitaan yang berbedabeda di antara mereka. Mereka memanfaatkan tanda-tanda Bahasa (membangun wacana) dalam mengembangkan pencitraan tersebut tempat dimana motif yang mereka miliki bersembunyi : motif ideologis, idealis, politis dan ekonomi tadi.
Untuk pengembangan politik yang sehat (demokratis) pola pengkosntruksian parpol yang terlalu berorientasi pada kepentingan kelompok sealiran saja maupun yang sangat mengutamakan nilai jual berita, jelas bukan isyarat yang balk Hal ini seyogyanya menjadi bahan pertimbangan bagi pers Indonesia untuk peliputan-peliputan parpol di masa yang akan datang. Untuk para pengkritisi pers, penelitian seperti ini dapat diperkaya untuk memastikan dijalankannya tanggung-jawab sosial oleh pers atau pelaku komunikasi lainnya (pangiklan, humas, politisi, dan sebagainya).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
D516
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
Jakarta: Granit, 2004
302.23 Ham k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
351.819 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Twitter sebagai media baru mulai menunjukkan keperkasaannya di bidang politik. Bukti nyata peran besar
twitter dalam dunia politik adalah gejolak politik dan sosial di kawasan Timur Tengah yang melanda seluruh
negara Arab. Rakyat terpanggil dan tersatukan haluan serta geraknya melalui jejaring sosial digital untuk
menentukan jalannya masa depan negara mereka. Penting untuk diketahui pengaruh pandangan tentang politik
padapengguna twitter di Indonesia, sebagai Negara dengan pengguna twitter terbanyak. Dengan metode
survei yang berpedoman pada teori kultivasi, penelitian ini mencari tahu bagaimana pandangan politik di
Indonesia pada pengguna berat dan pengguna ringan.Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan pada pengguna berat dan pengguna ringan dalam memandang politik di Indonesia. Metode survey
online dilakukan terhadap tiga puluh enam responden. Mereka ragu akan masa depan Indonesia yang lebih
baik, dan tidak percaya bahwa kasus korupsi akan dapat diselesaikan, bahkan pengguna ringan ternyata lebih
negatif dalam memandang realitas politik Indonesia. Kondisi ini tidak terlepas dari fakta bahwa twitter bukan
sumber utama berita politik mereka. Sumber informasi utama mereka tetap media konvensional, terutama
televisi."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1991
320.959 8 ALF k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>