Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winuhoro Hanumbhawono
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas kebijakan dalam
pelaksanaan program Penanggulangan Kemiskinan Dengan Pemberdayaan Ekonomi
Umat Melalui Pondok Pesantren Dan Koperasi Pondok Pesantren. Maksud dari
program tersebut adalah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan mengkoordinasikan, mensinergikan,
mengintegrasikan berbagai program dan kegiatan secara terpadu, guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat di pondok pesantren dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan
dengan model analisa Analytical Hierarchy Process (AHP). Analisa memberikan
kesimpulan bahwa dua pokok kebijakan yang dinilai paling penting dalam
Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pondok Pesantren dan Koperasi Pondok
Pesantren adalah memberikan dukungan pembiayaan usaha dan pengembangan SDM
dalam rangka pengembangan awal pemberdayaan ekonomi pondok pesantren.
Kebijakan prioritas selanjutnya adalah Penguatan Kelembagaan dan Penguatan
Kerjasama dalam rangka perkuatan pemberdayaan ekonomi pondok pesantren sehingga
mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya. Rekomendasi berdasarkan analisa dan
kesimpulan adalah bahwa (1) dalam menetapkan pesantren sasaran program perlu
diperkuat basis data yang memadukan data pesantren, potensi wilayah, berikut profil
kemiskinan di wilayah tersebut; (2) perlu dipertimbangkan untuk memperoleh sumber
anggaran selain yang berasal dari APBN/APBD melalui kerjasama kemitraan dengan
dunia usaha dan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat, khususnya
bagi dukungan pembiayaan usaha dan pengembangan sumberdaya manusia pesantren;
(3) Kemenag perlu menjadikan program pemberdayaan ekonomi umat melalui pondok
pesantren dan koperasi pondok pesantren menjadi salah satu kegiatan atau program
prioritas kementerian, sampai pada tingkatan instansi vertikal di lingkungan Kemenag;
dan (4) Untuk memperluas cakupan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui
Pondok Pesantren dan Koperasi Pondok Pesantren, perlu dipertimbangkan untuk
mengintegrasikan program ini dengan program penanggulangan kemiskinan lainnya.

ABSTRACT
Objective of this research is to find priorities of policy in implementation of Poverty
Allevation Policy Through Community Economic Empowerment By Pondok Pesantren
and Pondok Pesantren Cooperative, which aim to reducing poor people and to improve
well-being by coordinating, synergizing, and integrating programs and activities to
improving well-being of pondok pesantren and their surrounding community, using
analysis model of Analytical Hierarchy Process (AHP). Analysis lead to the conclusion
that two main policy in the implementation of Community Empowerment in Economic
By Pondok Pesantren and Pondok Pesantren Cooperative is Business Financing and
Human Resource Development to support the initial development of pesantren?s
economic empowerment. The next priority policy is Institutional Strengthening, and
Cooperation Strengthening to strengthen pesantren?s economic empowerment so they
can empower their local community. Recommendations based on the analysis and the
conclusion that combine pesantren?s data, potency of the region, and the poverty profile
of the region; (2) need to be considered to obtain financial resources apart from the
State/Region Budget through a partnership with the business and financial institutions
that manage a public funds, particularly for business financing support and human
resource development; (3) Kemenag need to make Community Economic
Empowerment By Pondok Pesantren and Pondok Pesantren Cooperative as a ministry?s
priority program of activity, up to the level of their vertical institutions; (4) Should be
considered to integrate the program with other poverty allevation programs to expand
the scope of Community Economic Empowerment By Pondok Pesantren and Pondok
Pesantren Cooperative."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T46609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winuhoro Hanumbhawono
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas kebijakan dalam
pelaksanaan program Penanggulangan Kemiskinan Dengan Pemberdayaan Ekonomi
Umat Melalui Pondok Pesantren Dan Koperasi Pondok Pesantren. Maksud dari
program tersebut adalah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan mengkoordinasikan, mensinergikan,
mengintegrasikan berbagai program dan kegiatan secara terpadu, guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat di pondok pesantren dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan
dengan model analisa Analytical Hierarchy Process (AHP). Analisa memberikan
kesimpulan bahwa dua pokok kebijakan yang dinilai paling penting dalam
Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pondok Pesantren dan Koperasi Pondok
Pesantren adalah memberikan dukungan pembiayaan usaha dan pengembangan SDM
dalam rangka pengembangan awal pemberdayaan ekonomi pondok pesantren.
Kebijakan prioritas selanjutnya adalah Penguatan Kelembagaan dan Penguatan
Kerjasama dalam rangka perkuatan pemberdayaan ekonomi pondok pesantren sehingga
mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya. Rekomendasi berdasarkan analisa dan
kesimpulan adalah bahwa (1) dalam menetapkan pesantren sasaran program perlu
diperkuat basis data yang memadukan data pesantren, potensi wilayah, berikut profil
kemiskinan di wilayah tersebut; (2) perlu dipertimbangkan untuk memperoleh sumber
anggaran selain yang berasal dari APBN/APBD melalui kerjasama kemitraan dengan
dunia usaha dan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat, khususnya
bagi dukungan pembiayaan usaha dan pengembangan sumberdaya manusia pesantren;
(3) Kemenag perlu menjadikan program pemberdayaan ekonomi umat melalui pondok
pesantren dan koperasi pondok pesantren menjadi salah satu kegiatan atau program
prioritas kementerian, sampai pada tingkatan instansi vertikal di lingkungan Kemenag;
dan (4) Untuk memperluas cakupan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui
Pondok Pesantren dan Koperasi Pondok Pesantren, perlu dipertimbangkan untuk
mengintegrasikan program ini dengan program penanggulangan kemiskinan lainnya.

ABSTRACT
Objective of this research is to find priorities of policy in implementation of Poverty
Allevation Policy Through Community Economic Empowerment By Pondok Pesantren
and Pondok Pesantren Cooperative, which aim to reducing poor people and to improve
well-being by coordinating, synergizing, and integrating programs and activities to
improving well-being of pondok pesantren and their surrounding community, using
analysis model of Analytical Hierarchy Process (AHP). Analysis lead to the conclusion
that two main policy in the implementation of Community Empowerment in Economic
By Pondok Pesantren and Pondok Pesantren Cooperative is Business Financing and
Human Resource Development to support the initial development of pesantren’s
economic empowerment. The next priority policy is Institutional Strengthening, and
Cooperation Strengthening to strengthen pesantren’s economic empowerment so they
can empower their local community. Recommendations based on the analysis and the
conclusion that combine pesantren’s data, potency of the region, and the poverty profile
of the region; (2) need to be considered to obtain financial resources apart from the
State/Region Budget through a partnership with the business and financial institutions
that manage a public funds, particularly for business financing support and human
resource development; (3) Kemenag need to make Community Economic
Empowerment By Pondok Pesantren and Pondok Pesantren Cooperative as a ministry‘s
priority program of activity, up to the level of their vertical institutions; (4) Should be
considered to integrate the program with other poverty allevation programs to expand
the scope of Community Economic Empowerment By Pondok Pesantren and Pondok
Pesantren Cooperative."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nauval Zidny
"Skripsi ini membahas tentang Pondok Pesantren Al-Hadi, sebuah lembaga pendidikan bermazhab Syiah yang berlokasi di Pekalongan, Jawa Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan metode wawancara secara mendalam dalam melakukan pengumpulan data. Hasil penelitian menemukan bahwa Pondok Pesantren Al-Hadi memiliki persamaan dan perbedaan dengan pondok pesantren lain. Pondok Pesantren Al-Hadi memiliki elemen-elemen pondok pesantren yang sama dengan pondok pesantren lain. Perbedaan Pondok Pesantren Al-Hadi dengan pondok pesantren lain adalah dari kurikulum yang diajarkan. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang kurang baik antara Pondok Pesantren Al-Hadi dengan pondok pesantren lain. Akan tetapi memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat, pemerintah, dan pondok pesantren Syiah yang ada di Indonesia. Dengan pemahaman Syiah yang menjadi landasannya, Pondok Pesantren Al-Hadi tetap berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sekitar, dan pemerintah setempat.

This paper is discuss about Boarding School of Al-Hadi, an educational institution which has a Shiite sect and located in Pekalongan, Central Java. This research is a qualitative study using observation and in depth interviews methods, in collecting data. The results showed that the Boarding School of Al-Hadi has similarities and differences with the other boarding school. The Boarding School of Al-Hadi has elements in common with another boarding school. The main differences can be seen from the curriculum being taught. This research showed that poor relationships between the boarding school of Al-Hadi with other boarding schools. However, it have a good relationship with the community, government, and another Shiite Islamic Boarding Schools in Indonesia. Although it has a Shiite sect, the Boarding School of Al-Hadi still interact with the environment communities surrounding and local government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"ABSTRAK
KH. Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama yang cukup dikenal khususnya di kalangan pondok pesantren dan masyarakat Islam Indonesia pada umumnya.
Riwayat hidup KH. Hasyim Asy'ari tidak bisa dilepaskan dengan Pesantren Tebuireng. Karena dari sinilah KH. Hasyim Asy' ari memulai kari r per juangannya, sehingga tokoh ini dan pondok pesantrennya dikenal ma-syarakat luas.
Kebijaksanaan yang ditempuh Kh. Hasyim Asy' ari men j adi panutan bagi pondok pesantren lainnya.
Adapun tujuan membicarakan sejarah pondok pe_santren Tebuireng, riwavat hidup, serta perjuangan ulama besar ini sebagai suri teledan bagi generasi pe_nerus dan masyarakat pada umumnya.
Di saat menghadapi aneka ragam tuntutan dan tantangan zaman sekarang ini, ada baiknya kita mempe_lajari perjuangan dan pesantrennya. Perjuangan yang di dasarkan atas keikhlasan berkorban dalam membela kepentingan agama dan cita _cita.

"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tashadi
"Pada tahun 1887 di Desa Guluk-Guluk kecamatan Guluk-Guluk,Kabupaten Sumenep, Madura berdiri sebuah pesantren yang masih sederhana dengan santri yang masih sedikit jumlahnya.. Pesantren itu dikenal sesuai nama desanya yakni "Luk Guluk" dan didirikan oleh KH.M. Syarkowi ulama dari Kudus yang menikah dengan Nyai Hj.Khodijah,wanita dari desa Prenduan....."
[place of publication not identified]: [publiser not identified], 2008
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suratmin
[place of publication not identified]: [publiser not identified], 2003
PATRA 4(1-2) 2003
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Arif Sumawiharja
"Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki ciri khusus dalam sistem pendidikan. Yang menjadi ciri khusus dalam pendidikan pesantren adalah pendidikan berbasis karakter dan berasrama. Kehidupan asrama di Pesantren menciptakan kondisi hirarki yang muncul dari Kyai atau pemimpin Pesantren yang mendapatkan pengkultusan dari para santri dan tenaga pendidik di Pesantren, struktur hirarki itu disalurkan dari atas ke bawah kepada Pengasuh dan Ustad di Pesantren, dan kemudian didelegasikan dalam pendisiplinan kepada Santri senior. Struktur hirarki tersebut memunculkan extreme authority. Kondisi tersebut mendorong adanya pelaku yang termotivasi dan menciptakan suatu kondisi yang memposisikan santri junior sebagai korban yang tepat atau rentan dari kasus kekerasan fisik. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengawasan dan ditambah dengan adanya pengawasan yang bersifat extreme guidance. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan penelitian di tiga Pondok Pesantren yang pernah terjadi kasus kekerasan fisik hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Untuk menganalisa faktor penyebab terjadinya kekerasan fisik di Pesantren teori yang digunakan adalah teori aktivitas rutin, teori relasi kuasa. Sementara untuk meneliti bagaimana pencegahan kasus kekerasan fisik menggunakan teori control sosial. Untuk mendukung analisa teori beberapa konsep digunakan. Diantaranya, konsep kekerasan terhadap anak, konsep pendidikan di Pesantren dan konsep pencegahan kejahatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kasus kekerasan fisik terjadi disebabkan oleh adanya kepemimpinan kharismatik dan paternalistik yang menyebabkan adanya pengkultusan, adanya penyalahgunaan otoritas dalam penerapan disiplin, minimnya pengawasan dan tidak adanya standar baku dalam sistem pengasuhan di Pesantren. Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa semua teori dan konsep dapat menjelaskan bagaimana kasus kekerasan fisik terjadi dan pencegahannya. Selain itu, peran Kementerian Agama menjadi krusial dalam pengawasan terhadap sistem pengasuhan di Pesantren. 

Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that have special characteristics in the education system. What characterises pesantren education is character-based and boarding school education. Dormitory life in the pesantren creates a hierarchical condition that arises from the Kyai or leader of the pesantren who gets the cult of the students and educators in the pesantren, The hierarchical structure is channelled from top to bottom to the carers and Ustad in the pesantren, and then delegated in discipline to the senior santri. The hierarchical structure gives rise to extreme authority. These conditions encourage motivated perpetrators and create a condition that positions junior Santri as appropriate or vulnerable victims of physical violence cases. This is exacerbated by the lack of supervision, coupled with the existence of supervision, which is extreme guidance. This study uses a qualitative method by conducting research in three Islamic boarding schools where cases of physical violence have occurred, causing the victim to die. To analyse the factors that cause physical violence in Pesantren, the theory used is routine activity theory and power relations theory. Meanwhile, to examine how to prevent cases of physical violence using social control theory, To support the theoretical analysis, several concepts were used. Among them are the concepts of violence against children, the concept of education for pesantren, and the concept of crime prevention. The results showed that cases of physical violence occurred due to the existence of charismatic and paternalistic leadership which led to a cult, the abuse of authority in applying discipline, the lack of supervision and the absence of standardized standards in the care system in Pesantren. The conclusion of the research shows that all theories and concepts can explain how cases of physical violence occur and their prevention. In addition, the role of the Ministry of Religious Affairs is crucial in supervising the care system in Pesantren."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mumuh Muhammad Buhari
"Penelitian mengenai pengolahan perpustakaan pesntren ini telah dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2005 di Pesantren Daarut Tauhid, di Jalan Geger Kalong Girang No. 38 Bandung terhadap 5 (lima) orang informan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bgaimanakah pengelolaan perpustakaan pesantren di Pondok Pesantren Daarut Tauhid dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan pengelolaan perpustakaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap informan, observasi dan kajian pustaka. Perpustakaan merupakan salah satu perangkat penting bagi dunia pendidikan, khususnya pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Pesantren Daarut Tauhid telah menerapkan aspek fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Begitu pula dengan aspek unsure-unsur manajemen, seperti sumber daya manusia, dana, fasilitas, koleksi, metode dan pasar dalam pengelolaan perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Pesantren Daarut Tauhid.
Tujuan pengelolaan perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Daarut Tauhid adalah pertama untuk mendukung kegiatan pesantren dalam dakwah, sosial, pendidikan dan pelatihan. Kedua membantu masyarakat sekitar lingkungan Pesantren Daarut Tauhid untuk mengakses ilmu pengetahuan. Hambatan utma yang mereka hadapi dalam pengelolaan perpustakaan adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, serta sumber daya manusia, dana, fasilitas, koleksi, metode dan pasar yang diterapkan belum semuanya mengikuti teori-teori manajemen. Salah satu contohnya adalah perencanaan yang dimiliki oelh Perpustakaan Pesantren Daarut Tauhid belum menyeluruh (menurut luasnya [strategislawan operasional], kerangka waktu [jangka pendek lawan jangka panjang], kekhususan [pengrahan lawan khusus], frekuensipenggunaan [dipakai sekali lawan terus menerus]), sumber day amanusia yang dimilikitidak memiliki latar belakang pendidikan formal ilmu perpustakaan, dan lokasi yang tidak strategis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djumali Alam
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilmanjaya
"Pondok modern Darussalam Gontor yang muncul aejak tahun 1926 merupakan lembaga pendidikan Islam yang maju sampai sekarang merupakan pelopor pembahruan pendidikan pondok pesantren secara modern. Dalam penelitian ini menitik beratkan pada cara pendidikan dan penajaran yang ada di pondok Gontor, serta sejarahnya dan pengajaran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>