Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153906 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djuanda Nugraha Ibrahim W.
"Penelitian ini menguji dampak kecerdasan emosi (EI-Emotional Intelligence) terhadap eskalasi komitmen (EC-Escalation of Commitment) dan kinerja organisasi. Secara khusus, dampak langsung dan tidak langsung dari kecerdasan emosi diselidiki untuk mengevaluasi apakah EC harus dihambat atau dilanjutkan. Dengan menggunakan praktik perusahaan listrik di negara berkembang, kajian ini melibatkan 103 manajer area sebagai responden, dimana peran mereka sangat penting untuk mencapai sasaran penyebaran listrik di wilayah yang mereka pimpin. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Model Persamaan Struktural (SEM-Structural Equation Model).
Hasilnya menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memiliki dampak positif dan negatif terhadap eskalasi komitmen, dan juga terhadap kinerja. Dampak negatif terjadi jika komitmen lebih jauh terhadap proyek yang terindikasi gagal dievaluasi hanya dengan mempertimbangkan profitabilitas dan alokasi sumber daya semata. Namun, jika kecerdasan emosi dapat diartikulasikan dalam bentuk perilaku-perilaku berorientasi inovasi dan berorientasi pelanggan yang berdampak pada pencapaian tujuan organisasi lainnya, maka ia memiliki kapasitas untuk mendorong komitmen lebih jauh (misalnya ke arah eskalasi komitmen) menjadi kinerja yang baik. Semua temuan ini kemudian menyajikan penjelasan alternatif untuk mengevaluasi apakah eskalasi komitmen memang sebuah kesalahan pengambilan keputusan atau bukan.

This study examined the impact of emotional intelligence (EI) on the escalation of commitment (EC) and organizational performance. Specifically, the direct and indirect impacts of emotional intelligence was investigated to evaluate whether an EC should be hindered or continued. Using the practises in the Indonesian Electricity Company, this study involves 103 area managers as respondents, where their role is crucial to achieve the multiple goal states of electricity distribution in the area that they led. The collected data was then analyzed using structural equation model (SEM).
The result showed emotional intelligence has both negative and positive impact on escalation of commitment, and also on performance. The negative impact occurs if the further commitment on the existing loser projects was evaluated by considering profitability and resource allocation only. However, if emotional intelligence can be articulated in the form of innovation-oriented and customer-oriented behaviors, which impact on other firm goal states, it has capacity to drive further commitment (i.e. escalation of commitment) into a good performance. This findings then provide an alternative explanation to evaluate whether escalation of commitment is a decision error or not.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
D2348
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Firdausi Rachma Dania
"Menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan mulai diberlakukanya MEA menuntut perusahaan untuk berbenah. PT Ganding Toolsindo adalah perusahaan yang bergerak dalam industri komponen otomotif,yang beberapa tahun terakhir perusahaan mengalami penurunan penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun para pekerja telah bekerja sesuai dengan deskripsinya, namun belum menunjukkan hasil yang maksimal. Maka dari itu diperlukan penerapan perilaku OCB bagi semua karyawan, yang dipercaya efektif untuk meningkatkan stabilitas dan efektifitas perusahaan.
Penelitian ini akan berfokus untuk membahas faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan perilaku OCB diantara para karyawan seperti Kepuasan Kerja, Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasi. Penelitian dilakukan pada PT Ganding Toolssindo pada bulan September-November 2015 pada 109 responden yang merupakan karyawan dari PT Ganding Toolsindo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berperan aktif dalam memediasi kepuasan kerja dengan perilaku OCB secara penuh. Sementara itu komitmen organisasi memediasi kecerdasan emosional dengan perilaku OCB secara parsial.
Berdasarkan hasil tersebut, dalam rangka meningkatkan OCB pada karyawan yang bertujun untuk meningkatkan efektifitas dan stabilitas perusahaan, PT Ganding Toolsindo perlu untuk merekrut para karyawan dengan kecerdasan emosional yang tinggi.. Selain itu, PT Ganding Toolsindo juga perlu meningkatkan kepuasan kerja karyawan untuk meningkatkan komitmen organisasi yang pada akhirnya akan meningkatkan perilaku OCB.

In Order to face a tight competition based on upcoming MEA. The companies need to fix the problems that they face and prepare more for the future. Ganding Toolsindo is a company which places the business in the industry of otomotive component. In Recent years, the sales of company has been decreased. The thing stihh happen eventough the workers already work their best, following their job description, but it still not enough to get a maximal result. Thats why they need trying a new work method like encouraging their workers to apply organization citizen behavior as daily work behavior. Organization Citizen behavior can help to increase stability and effectivity of a company.
This study focused to search those factors in organization which possibly can increase organization citizen behavior among workers like Job Satisfaction, Emotional Intelligence and organizational commitment. The researched was happened from from September to October with 109 respondents who are the workers of PT Gading Toolsindo. Based on the researched, the result showed that organizational commitment is effective mediator which connect job satisfaction with organization citizen behavior as a whole. Meanwhile organizational commitment mediate emotional intelligence with Organizational Citizen Behavior partially.
Based on the result, in order to increase organizational citizen behaviour among workers which later will increase effectivity and stability of organization, PT Gading Toolsindo needs to recruit workers with high emotional intelligence. The workers with high emotional intelligence with will practice Organizational Citizen Behavior in the work enviroment easier. Beside that way, PT Ganding Toolsindo also need to increases the job satisfaction among the workers. The increase of Job Satisfaction among employee will increase their organizational commitment will later increase organizational citizen behavior later.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T43425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Herang
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosinal terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi, serta untuk mengetahui peran kepuasan kerja sebagai mediator hubungan antara kecerdasan emosional dan komitmen organisasi. Responden dalam penelitian ini adalah guru SMA swasta di Kota Depok sebanyak 102 responden. Desain penelitian ini adalah penelitian konklusif, dengan penelitian deskriptif (single cross-sectional design). Data penelitian ini diolah dengan perangkat lunak Lisrel 8.51, menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional terbukti berpengaruh signifikan dan secara positif terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi, serta kepuasan kerja terbukti berperan sebagai mediator hubungan antara kecerdasan emosional dan komitmen organisasi pada guru SMA swasta di Kota Depok.

This study aims to investigate the effect of emotional intelligence on job satisfaction and organizational commitment, and to investigate the role of job satisfaction as a mediator of relationship between emotional intelligence and organizational commitment. Respondents in this study are private senior high school teachers in Depok City with 102 respondents. Design of this research is conclusive research, with descriptive research (single cross-sectional design). Data was processed with Lisrel 8.51 software, using Structural Equation Modeling (SEM) technique. The results showed that there is significant and positive effect of emotional intelligence on job satisfaction and organizational commitment, and job satisfaction proved to role as mediator of relationship between emotional intelligence and organizational commitment of private senior high school teachers in Depok City."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalman
"It is essential for a manager to know what factors that influence the commitment of employee toward his/her organization, more specifically in the marketing division, because banking service company is dependent on the employees in the marketing division to acquire income for the company through the establishment of company image and satisfaction to its customers.
Previous researches concerning workforce in the sales division in a conceptual way (Johnson, 1987 in Johnson, 1990:333) and empirical research on other type of work (Steers, 1977 in Johnson, 1990:333) said that the employee or individual who is integrated his/herself, identifying and becoming part of the organization that is employing him/her, is a good employee or in other word the employee who has a commitment toward his/her organization tends to have good performance (Mowdays, Steer, Poler, 1979 in Johnson, 1990:334).
As previously delivered, it has been found evidence that there is a close relationship between leadership style and his/her emotional intelligence with the level of commitment of the employee toward the organization. In this research, the writer will research the relationship between the leadership style of the superior, particularly transformational leadership style toward his/hr organization that is mediated by the role of emotional intelligence of the subordinate within the organization of Citibank N.A.
This research is aimed to know how the emotional intelligence of the subordinate has mediated the relationship between transformational and transactional leadership style, and the oommitrnent ofthe subordinate to hisfher organization.
The population of this research is the employees in the sales division of Citibank N.A Jakarta, namely those who are currently holding the position of supervisor. The total number is 197 persons. This number is scattered in several work areas in Jakarta. The level of commitment is measured by applying Organizational Commitment Questionnaire (OCQ). The type of leadership style is measured by applying Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ 5X - shortform) as created by Bass and Avolio. And the measuring of emotional intelligence is applying Self-Report Emotional lntetiigence Test (SREIT).
The result of Ending of the writer against the relationship between the transtomiational leadership of the superior with the oommitrnent of the subordinate toward the organization is not consistent with previous Endings (Humpreys et al., 2003:199; Koh et al. 1995:327; Avolio et al., 2004;960). Other Ending is that the emotional intelligence has not played any role in mediating good relationship of leadership style, transformational as well as transactional, with the oommitrnent of the subordinate toward the organization. The hypothetical testing against the role of emotional intelligence in mediating the relationship between the transformational leadership and transactional leadership has not been proven so that this hypothesis is rejected. lt means that the emotionalintelligence of the. subordinate despite having positive and signiticant correlation with the commitment of the employee is unable to become the empowemient of relationship between the leadership style and the employee commitment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovanca
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kecerdasan emosional terhadap persepsi atas politik yang terjadi diorganisasi, kepuasan kerja, perputaran kerja dan perilaku lalai pada salah satu perusahaan swasta di Indonesia, PT. XYZ. Data penelitian ini diambil dari 215 sampel karyawan dengan menggunakan kuesioner. Dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional hanya mempengaruhi kepuasan kerja, sedangkan kepuasan kerja, perputaran kerja danperilaku lalai lebih dipengaruhi secara signifikan oleh persepsi politik di perusahaan.

This study aims to determine the impact of emotional intelligence towards employee?s perception of organizational politics, job satisfaction, turnover intention and negligent behavior on private sector in Indonesia. The research data were collected from 215 samples of employees using a questionnaire. By Structural Equation Modeling method suggested that emotional intelligence significantly affected to job satisfaction, whereas job satisfaction, turnover intention and negligent behavior more significantly affected by perceived organizational politics."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Luhut Haposan
"Sebagai alat pembelian dan pertukaran yang sah uang selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman-pengalaman seseorang terhadap uang secara tidak langsung membentuk persepsi orang itu terhadap uang. Dari persepsi yang dihasilkan akan membentuk sikap tertentu terhadap uang, apakah orang tersebut menganggap uang sebagai hal yang menyenangkan atau tidak. Uang adalah sesuatu yang simbolis dan emosional dalam bentuk besaran yang berbeda-beda pada masing-masing individu (Lynn, dalam Fumham, 2000). Arti-arti simbolis itu menjadi penting, karena ada orang yang berpikir uang sebagai hal yang baik (good) atau jahat (evil). Uang merupakan salah satu motivator orang bekeija (Robbins, 1993). Orang dapat saja beketja pada perusahaan besar atau kecil maupun swasta atau negeri. Kesesuaian antara nilainilai dan tujuan orang tersebut bekerja dengan nilai-nilai dan tujuan perusahaan dinamakan komitmen organisasi.
Carolina (2003) dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan yang signifikan antara besarnya penghasilan dengan komitmen organisasi. Seseorang yang memiliki penghasilan yang besar akan mempunyai komitmen organisasi yang tinggi terhadap perusahaannya. Besar atau kecilnya gaji seseorang sangat bergantung dari kemampuan tiap perusahaan. Untuk perusahaan negara, dalam hal ini BUMN sumber pembiayaan berasal dari perusahaan itu sendiri sama halnya dengan perusahaan swasta. BUMN sendiri mempunyai tujuan perusahaan untuk mencari keuntungan dan pelayanan masyaratkat. Prestasi pengukuran kerja di BUMN sulit disebabkan memiliki tujuan perusahaan yang bersifat ganda tersebut. Maksud dari peneitian ini adalah melihat bagaimana hubungan antara sikap terhadap uang dengan komitmen organisasi pada karyawan BUMN yang memiliki gaji yang tidak sebaik karyawan swasta pada umumnya dan bekeija dengan pengukuran prestasi keija yang sulit.
Penelitian mengenai sikap terhadap uang dan komitmen organisasi dilakukan pada subyek yang beketja pada perusahaan BUMN sebanyak 54 orang. Dalam penelitian ini digunakan non probability sampling, yaitu tidak semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama sebagai subyek penelitian. Alat ukur yang digunakan berbentuk kuesioner. Pengukuran sikap terhadap uang dalam penelitian ini menggunakan Money Ethic Scale pada bagian Altitude Toward Money terdiri dari 58 item dan alat ukur yang digunakan untuk komitmen organisasi adalah Organizational Commitment Quesionnaire (OCQ) oleh Porter & Smith ( Mowday et al., 1982) yang memiliki jumlah item sebanyak 15 buah.
Hasil dari pengolahan data yang dilakukan serta analisisnya dapatlah didapatkan, ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap uang, faktor behavior, faktor cognitive dengan komitmen organisasi dan tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor affective sikap terhadap uang dengan komitmen organisasi pada karyawan BUMN. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja di BUMN memandang uang sebagai hal yang menyenangkan dan mereka juga memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaannya. Penambahan metode kualitatif seperti wawancara akan lebih baik untuk menghindari kelemahan metode kuesioner, dan menambah jumlah sampel agar hasil penelitian lebih maksimal dalam nilai reliabitas dan validitas sehingga gambaran hasil penelitian dapat lebih digeneralisasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophan Sophian
"Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis mendorong perusahaan untuk mampu beradaptasi mengikuti perkembangan yang ada dengan tetap memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, hal ini membuat PT. PGN Persero Tbk bertransformasi menjadi perusahaan holding untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan dan mewujudkan visinya. Sebagai perusahaan holding yang memiliki beberapa entitas bisnis dan anak usaha, menjadikan pengambilan keputusan yang tepat akan sangat mempengaruhi kinerja dari perusahaan. Tesis ini mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan, kecerdasan emosional dari individu dan dimensi modal sosial yang dimiliki terhadap pengambilan keputusan dalam rangka mendukung kinerja organisasi dengan studi kasus di PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode survey dan interview terbatas. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kebersamaan kognitif memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja organisasi. Sementara gaya kepemimpinan, keterikatan struktural dan keterbukaan hubungan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja organisasi.

Changes in dynamic business environment prompting the company to be able to adapt with dynamic trends while still follow the rule and regulations, this makes PT. PGN Persero Tbk. transformed into a holding company to achieve long term corporate objective in order to realize its vision. As a holding company which has several business entities and subsidiaries, making the right decisions will give more affect to the performance of company. This thesis examines the influence of leadership style, emotional intelligence and social capital dimension to decision making in order to support organizational performance with a case study of PT. PGN Persero Tbk. This is a qualitative study which using a survey methods and limited interview. The study concluded that emotional intelligence and cognitive togatherness have a significant relationship with the organizational performance. While the leadership style, structural embededness and disclosure of relationships do not have a significant relationship with organizational performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S.N.N. Sulistyorini
"Sex dan gender kerap diidentifikasi sebagai hat yang sama. Kerancuan ini berpengaruh besar dalam kehidupan manusia. Secara biologis, manusia dibedakan menjadi dua sex, laki-laki dan perempuan. Sementara gender adalah aspek non-fisiologis dari sex yang memiliki harapan budaya terhadap femininitas dan maskulinitas (Lips, 1988 dalam Stevenson 1994). Salah satu bidang yang terimbas oleh kerancuan sex dan gender adalah bidang kerja. Vianello et al. (1990) menggambarkan stereotip yang ada dalam masyarakat ikut mengimbas dunia kerja. Pada dasarnya dunia kerja Iebih dipengaruhi oleh peran gender, bukan perbedaan jenis kelamin. Sementara, bidang kerja terbagi menjadi bidang kerja tradisional (didominasi nilai femininitas) dan nontradisional (didominasi nilai maskulinitas). Di dalam sebuah pekerjaan, keberhasilannya menuntut adanya kedua peran gender disaat yang bersamaan (Parsons dan Bales, 1955 dalam Spence dan Buckner, 1995 dan Megawangi, 1999).
Salah satu karakteristik bidang kerja tradisional adalah tidak memerlukan komitmen jangka panjang (Van Dusen dan Sheldon, 1976, dalam Basow, 1980). Ini cukup menarik jika melihat mayoritas pekerja di bidang kerja tradisional bekerja dalam jangka waktu yang cukup panjang. Untuk meneliti jenis komitmen apa yang mengikat mereka konsep Tiga Komponen Komitmen Kerja (Meyer, Allen, dan Smith, 1993) dirasa akan dapat menjawab.
Selain mempengaruhi bidang kerja, peran gender juga memiliki orientasi yang unik dalam diri tiap manusia. Orientasi peran gender adalah kepemilikan seseorang atas sifat-sifat kepribadian stereotip maskulin dan feminin yang diharapkan masyarakat (Tang dan Tang, 2001), karakteristik yang nampaknya memiliki harapan sosial yang berbeda pada tiap-tiap jenis kelamin (Spence dan Helmreich, 1978 dalam Robinson, 1995), atau persepsi seseorang tentang maskulinitas dan femininitas dalam dirinya (Raguz, 1991). Maka saat orientasi peran gender seseorang tidak memenuhi harapan sosial yang telah ditetapkan masyarakat atau dirinya sendiri, individu ini dapat mengalami stress akibat peran gender. Stress ini merupakan bentuk unik dari distress yang timbul akibat suatu situasi yang dipersepsikan sebagai pelanggaran terhadap peran gender tradisional (Eisler, 1995 dalam Efthim, Kenny, dan Mahalik, 2001).
Berdasarkan penjabaran ini timbullah beberapa pertanyaan, seperti: bagaimana jika seseorang memiliki orientasi peran gender yang berbeda dengan harapan yang telah terbentuk dalam masyarakat? Apakah ia akan mengalami suatu tekanan (stress)? Apakah orang yang orientasi peran gendernya sesuai dengan harapan masyarakat tidak mengalami stress? Bagaimana jika seseorang laki-laki dengan dominasi feminin yang tetap bekerja di bidang non-tradisional dan perempuan dengan dominasi maskulin yang tetap bekerja di bidang tradisional, karena menuruti kelaziman masyarakat? Apakah mereka akan mengalami stress? Akankah mereka memiliki komitmen terhadap pekerjaannya tersebut? Bagaimana halnya dengan pekerja yang bekerja di bidang yang sesuai dengan orientasi peran gendemya? Apakah mereka tidak akan mengalami stress? Apakah komitmen mereka terhadap pekerjaan lebih tinggi dibandingkan kelompok pertama? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang kemudian memicu penelitian ini.
Dari runtutan penjabaran dan pertanyaan diatas, dapat diasumsikan bahwa terdapat pengaruh antara orientasi peran gender dan stress akibat peran gender secara bersama-sama terhadap komitmen kerja pada pekerja di bidang kerja tradisional. Walaupun pada hasil pengolahan data tidak ditemukan korelasi maupun pengaruh yang signifikan diantara variabel-variabel tersebut, beberapa teori pendukung penelitian ini dapat dibuktikan kebenarannya. Diduga terdapat variabel perantara yang dapat menghubungkan variabel bebas ke variabel terikat sehingga terdapat pengaruh dan korelasi yang signifikan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Retnowatie
"Perilaku etis pegawai negeri sipil yang menjadi sorotan masyarakat dan menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dalam menangani aparatur pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku etis, pengaruh komitmen keorganisasian terhadap perilaku etis, pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku etis, dan pengaruh kecerdasan emosional, komitmen keorganisasian, dan kepuasan kerja terhadap perilaku etis pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan wawancara mendalam. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian terhadap 74 pegawai negeri sipil menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, komitmen keorganisasian, dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Secara parsial kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Komitmen keorganisasian tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Kata Kunci : kecerdasan emosional, komitmen keorganiasian, kepuasan kerja, perilaku etis

Ethical behavior of civil servants in the spotlight of society and become the problems faced by the government in dealing with the government apparatus. This study aims to analyze the impact of emotional intelligence on employee ethical behavior, the impact of organizational commitment on employee ethical behavior, the impact of jobs satisfaction on employee ethical behavior, and the impact of emotional intelligence, organizational commitment, and jobs satisfaction on employee ethical behavior at Center for Education and Training of the Ministry of Manpower of the Republik of Indonesia. This research uses quantitative approach. Data were collected through questionnaires and interviews.Data analysis method used is descriptive analysis and multiple linear regression.
The results of the study of 74 civil servants showed that emotional intelligence, organizational commitment, and job satisfaction have a positive and significant effect on employee ethical behavior. Partially emotional intelligence positively and significantly influence to ethical behavior of employees. Organizational commitment does not positively and significantly affect the employee 39 s ethical behavior. Job satisfaction positively and significantly influence to employee ethical behavior. Keywords emotional intelligence, organizational commitment, job satisfaction, ethical behavior."
2017
T48548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reksa Anindya
"Organizational Citizenship Behaviour (OCB) adalah perilaku karyawan di mana tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan dengan mengakomodasi tujuan dari produktivitas karyawan individu. OCB diukur berdasarkan pada 5 (lima) dimensi OCB yaitu alturism, conscientiousnes, courtesy, civic virtue, and spotmanship. Komitmen Organisasi sebagai ukuran seberapa jauh tingkat seorang karyawan mengidentifikasikan dirinya pada organisasi serta keterlibatannya didalam suatu organisasi, sesuai dengan definisi tersebut, maka penjabarannya komitmen organisasi diukur berdasarkan tiga indikator yaitu variabel Komitmen Afektif, Komitmen Kontinuan, Komitmen Normatif Kecerdasan Emosi didefinisikan sebagai kemampuan yang tidak hanya mengontrol emosi tapi juga merasakannya. Kercerdasan emosi diukur berdasarkan pada Kompetensi Pribadi dan Kompetensi Sosial.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) karyawan, pengaruh Kecerdasan Emosi terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) karyawan, pengaruh Komitmen Organisasi dan Kecerdasan Emosi terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) karyawan. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang menunjukkan bahwa Komitmen Organisasi dan Kecerdasan Emosi mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap OCB.
Populasi dari penelitian ini adalah 300 karyawan yang aktif bekerja di Departemen Unit X Kompas Gramedia, sebanyak 10% dari populasi sebagai target sampel, 100 kuesioner kembali dan hanya 80 responden dapat dioleh datanya karena lengkap menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif signifikan antara Komitmen Organisasi terhadap OCB. (2) ada pengaruh positif signifikan antara Kecerdasan Emosi terhadap OCB. (3) ada pengaruh yang positif signifikan antara Komitmen Organisasi dan Kecerdasan Emosi terhadap OCB.

The Effect Between Organizational Commitment And Emotional Quotient To Organizational Citizenship Behaviour Of Employee At Department Unit X In Kompas Gramedia Organizational Citizenship Behaviour (OCB) as the employee behavior in which the purpose is to increase the efficiency of company performances by accomodating the purpose of individual employee productivity. OCB, which is measured based on 5 dimensions : alturism, conscientiousnes, courtesy, civic virtue, and spotmanship. Organizational commitment as a measure of how far the level of an employee identifies himself to the organization and its involvement in an organization, in accordance with the definition. Organizational commitment, which is measured based on 3 dimensions : Affective commitment, Continuance commitment, Normative Commitment. EQ is defined as the power not only to control emotions but to perceive them. EQ, which is measured based on Personal Competence and Social Competence.
The objective of this research is to analyze the effect between Organizational Commitment on Organizational Citizenship Behaviour of employee, the effect between Emotional Quoestient on Organizational Citizenship Behaviour of employee, the effect between Organizational Commitment and Emotional Quoetient on Organizational Citizenship Behaviour of employee Departement Unit X Kompas Gramedia. Multiple regression analysis is used to test hypotheses that Organizational Commitment and Emotional Quoestient are positively significant on OCB.
Population of this research consists of 300 employee, who work at Departemen Unit X Kompas Gramedia. Ten percents of the population is target sample, 100 questionaries are respons and only 80 respondents can be analyzed because they answet the questionnaires completely.
The result shows that 1) Organizational Commitment has an positive effect to OCB. 2) Emotional Quotient has an positive effect to OCB. 3) Organizational Commitment and Emotional Quoetient have an positive effect to OCB.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28975
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>