Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risnaldo Jaya
"ABSTRAK
Upaya pengamanan makanan sangat penting untuk meningkatkan mutu. Mutu makanan tidak hanya dilihat dari nilai gizi dan cita rasa, namun harus aman dari bahaya kimia, fisik, dan biologi termasuk mikroorganisme penyebab foodborne disease. Terjadinya foodborne disease akan mempengaruhi produktifitas para pekerja dan merugikan perusahaan. Sebuah sistem pengolahan makanan yang baik dan benar perlu diterapkan untuk menjamin keamanan makanan yang dikonsumsi oleh karyawan. Penelitian ini bertujuan menilai pemahaman penjamah makanan terhadap pedoman Five Keys to Safer Food sebagai upaya pencegahan foodborne disease. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 100 orang penjamah makanan dan wawancara terhadap dua orang pemangku kepentingan di perusahaan. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan bermakna dari pengetahuan dan perilaku responden p=0.000 mengenai pentingnya pemisahan penggunaan alat masak; p=0.000 mengenai cara memasak yang baik dan benar; p=0.038 mengenai penyimpanan makanan pada suhu yang aman. Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, dapat disimpulkan bahwa prosedur kerja perusahaan belum terimplementasikan seluruhnya. Perusahaan disarankan melakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan responden serta melakukan food safety audit secara detail untuk mengetahui kondisi aktual agar dapat meningkatkan food safety sebagai upaya pencegahan terjadinya foodborne disease.

ABSTRACT
Food safety is very significant to improve its quality. Food quality has not only seen from the nutritional value and taste, but it must be safe from the chemical hazard, physical, and biological, including microorganisms which can cause foodborne disease. The occurrence of foodborne disease will affect employees working conditions and the sustainability of the company. A good system on handling the meal needs to be applied to ensure that each employee consume a safe food. This study aims to evaluate the awareness of simple guidelines Five Keys to Safer Food to prevent foodborne disease associated with the food handlers. The study was conducted by giving questionnaires to 100 food handlers and interviews with two company high authorities. The result showed a significant association of the knowledge and behavior of the respondents p 0.000 on the importance of separation of cooking utensils p 0.000 on the ways of cooking p 0.038 on the food safety storage temperature. Based on the interviews and field observations, it can be concluded that the company 39 s operation procedures are not yet entirely implemented. Companies are advised to deliver a training to improve the knowledge of food handler and conduct a whole food safety audits on determining the actual conditions in which could strenghten the aspects of food safety in order to prevent the existance of foodborne disease."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Sanjaya
"ABSTRAK
Terjadinya foodborne disease pada karyawan akan mempengaruhi poduktifitas kerja dan merugikan perusahaan. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, perlu dilakukan berbagai hal yang dapat menjamin tersedianya makanan yang aman dikonsumsi oleh karyawan. Penelitian ini bertujuan menilai peranan pedoman sederhana Five Keys to Safer Food untuk mencegah terjadinya foodborne disease dikaitkan dengan food safety audit yang telah dilakukan oleh perusahaan. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang penjamah makanan, observasi kesesuaian tindakan dengan posedur serta penilaian kembali 10 indikator audit yang mendapatkan nilai terendah pada audit sebelumnya. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan bermakna dari pengetahuan dan perilaku responden (p=0.001) mengenai pentingnya pemisahan makanan mentah dan makanan matang untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang. Berdasarkan perhitungan statistik dan observasi lapangan, dapat disimpulkan bahwa prosedur kerja perusahaan sudah baik, namun belum terimplementasikan seluruhnya. Perusahaan disarankan melakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan responden serta melakukan food safety audit secara rutin untuk mengetahui kondisi aktual agar dapat mempertahankan atau meningkatkan aspek food safety dalam rangka pencegahan terjadinya foodborne disease.

ABSTRACT
The occurrence of foodborne disease will affect employeess works poductivity and hurt the company. To prevent this, a variety of things need to be done to ensure that each employee consume a safe food. This study aims to evaluate the rule of simple guidelines Five Keys to Safer Food to prevent foodborne disease associated with food safety audit conducted by the company. The study was conducted by giving questionnaires to 30 food handlers, observations of procedures compliance with actions and reassessment the lowest 10 indicators score from the previous audit. The result showed a significant association of the knowledge and behavior of the respondents (p = 0.001) on the importance of separation of raw foods and cooked foods to prevent cross contamination. Based on statistical calculations and field observations, it can be concluded that the company's operation procedures are good, but not yet entirely implemented. Companies are advised to do the training to enhance the knowledge of respondents and conduct a regular food safety audits to determine the actual conditions in order to maintain or enhance aspects of food safety to prevent the occurrence of foodborne disease."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krause, Denis
Wallingford: Cambridge, MA CABI, 2010
615.954 KRA z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Roswita
"Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease masih menjadi tantangan pada sebagian besar negara di dunia. Anak usia sekolah berisiko tinggi untuk menderita Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease yang disebakan ketidakamanan makanan. Intervensi yang efektif untuk meningkatkan keamanan makanan pada anak usia sekolah adalah pendidikan kesehatan menggunakan teknik bermain. Studi ini merupakan penelitian kuasi eksperimen tanpa kelompok kontrol yang dilakukan selama satu tahun di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh penerapan permainan kartu keamanan makan dan bermain peran Kakema Berperan sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada anak usia sekolah. Hasil evaluasi intervensi Kakema Berperan menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan p value < 0.001 dan sikap p value < 0.001 saat sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi Kakema Berperan efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan pada anak usia sekolah. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan keamanan makanan.

Foodborne disease is still a challenge in most countries in the world. School aged children are at high risk for foodborne diseases caused by unsafety food. An effective intervention to improve food safety in school aged children is health education using play techniques. This study is a quasi-experimental study without a control group which was conducted for one year in Curug village Subdistrict Cimanggis Depok city. This study aimed to provide an overview and influence of the application of food safety card game and roleplay Kakema Berperan as a form of community nursing intervention in school aged children. The evaluation of Kakema Berperan intervention shows an increase in average of knowledge, attitude and practices regarding food safety. After further analysis showed that there were significant differences in the knowledge p value < 0.001 and attitude p value < 0.001 before and after intervention. Kakema Intervention effectively increased knowledge, attitudes and practices on food safety in school aged children. This intervention should be sustainable in order to improve food safety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanah
"ABSTRAK
Nama : HasanahProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Uji Kontaminasi Salmonella sp. Pada Makanan di Tempat PengelolaanMakanan TPM Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan diJakarta Tahun 2018Pembimbing : Dr. Dra. Dewi Susanna, M.KesXviii 139 halaman, 35 tabel, 12 gambar, 8 lampiranPelabuhan laut merupakan pintu gerbang masuknya mobilitas barang dan manusia sehingga berpotensiterjadinya transmisi penyebaran penyakit terutama melalui makanan. Salmonella merupakan bakteripatogen yang dapat menyebabkan penyakit akibat bawaan makanan foodborne diseases . Penelitian inibertujuan untuk menggambarkan kontaminasi bakteri Salmonella sp. pada makanan dan mendapatkaninformasi mendalam higiene sanitasi pengolahan makanan oleh penjamah makanan serta gambaran titiktitikkritis proses pengolahan makanan di Tempat Pengelolaan Makanan TPM wilayah kerja KantorKesehatan Pelabuhan di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif denganpendekatan cross sectional dan Rapid Assessment Procedure RAP serta pendekatan sistem HazardAnalysis Critical Control Point HACCP yang dilaksanakan pada bulan April ndash; Mei 2018. Sampel dalampenelitian ini sebanyak 72 TPM, penjamah makanan serta satu jenis makanan pada tiap TPM. Analisisdata menggunakan univariat dan berbentuk teks narasi serta diagram alir untuk HACCP. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa dari 72 sampel makanan yang diperiksa tidak teridentifikasi keberadaan bakteriSalmonella sp. Proses pengolahan makanan oleh penjamah makanan mulai pemilihan bahan baku,penyimpanan, pemasakan yang matang dan penyajian yang singkat menyebabkan bakteri tidakberkembang dan tumbuh. Titik kritis yang paling penting pada pemasakan, penyimpanan dan pemasakanulang. Dibutuhkan pelatihan untuk penjamah makanan dalam menangani proses pengolahan makanansesuai standar permenkes selama penanganan dan penyajian di TPM wilayah kerja KKP untuk mencegahkontaminasi mikroba pada makanan.Kata kunci: Foodborne diseases, Salmonella sp., penjamah makanan, kontaminasi, HACCP

ABSTRACT
Name HasanahStudy Program Public Health ScienceTitle Salmonella sp. contamination test on food at the foodmanufacturing factory in the working area of The Port HealthOffice in Jakarta, 2018Counsellor Dr. Dra. Dewi Susanna, M.KesXviii 139 pages, 35 tables, 12 pictures, 8 attachmentsSeaport is the gateway for mobility of goods and people so that there is a high potentialfor transmission and spread of disease especially through food. Salmonella is apathogenic bacteria that can cause foodborne diseases. This study aims to describe thecontamination of Salmonella sp. bacteria on food and get in depth information onhygiene sanitation of food processing by food handlers and description of critical pointsof food processing in small scale of food manufacturing factory TPM working area ofa Port Health Office. This research uses quantitative and qualitative method with crosssectional approach and Rapid Assessment Procedure RAP and Hazard AnalysisCritical Control Point HACCP system approach conducted in April May 2018. Thetotal samples are 72 food places, food handlers and one food type in each TPM. Thedata is analyzed using univariat analysist and narrative text form as well as flowchart forHACCP. Salmonella bacteria laboratory test results are negative on all types of foodsamples tested. Food processing by food handlers the selection of raw materials,storage, ripening and short serving causes the bacteria does not develop and grow. Themost critical point is in the cooking, storage and reheating process. It needs training forfood handlers at TPM working area of KKP in food processing handling and servingthe food according to the standard of Minister of Health Regulation to preventmicrobial contamination on food.Key words Foodborne diseases, Salmonella sp., food handlers, contamination, HACCP"
2018
T50003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adams, Harold S.
New York: Commonwealth Fund, 1947
614.3 ADA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lavi Indriani
"ABSTRACT
Rumah Sakit merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi penyebaran penyakit melalui makanan dan alat makan yang dapat menimbulkan infeksi nosokomial. Jika penyelenggaraan makanan kurang memenuhi syarat higiene sanitasi makanan, dapat memperpanjang lama peraatan dan dapat menimbulkan kontaminasi silang. Faktor-faktor yang memiliki peran utama terjadinya foodborne disease yang berkaitan dengan penjamah makanan yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku yang dapat memengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor dominan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan dan gambaran kelaikan fisik higiene sanitasi makanan di Instalasi Gizi RS X Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data primer dan desain studi cross-sectional dengan teknik sampling total sampling seluruh pekerja. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar tilik. Variabel yang berhubungan dengan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan adalah Sikap p= 0,042; OR 5,029 dan Pelatihan p= 0,003; OR 13,5. Sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan dengan perilaku penjamah adalah Karakteristik responden pendidikan, usia, lama kerja p=1,00; OR pendidikan = 1,17; OR usia dan lama kerja = 0,84 dan pengetahuan p= 0,565; OR = 1,929. Penilaian ketersediaan laik fisik higiene sanitasi makanan di RS X, didapatkan secara keseluruhan Instalasi Gizi RS X belum memenuhi laik fisik higiene dengan nilai 55 dari 69 79,1. Untuk melengkapi penelitian ini, perlu diadakan uji bakteri pada sampel makanan, usap alat dan tangan penjamah makanan.

ABSTRACT
Hospitals are places that have a high risk of disease spread through foods and utensils that can cause nosocomial infection. If food handling is iniadequate in food hygiene sanitation, not only extend the hospitalization but may also cause in cross contamination. Major factors that have a role in foodborne disease associated with food handlers are knowledge, attitude and behavior that can affect the quality of the food produced. The aim of this research is, to know the dominant factor of food handler hygiene behaviour and physical overview of food hygiene facilities in Hospital Unit Nutrition Installation X, the year of 2018. This study used primary data and cross sectional study design with total sampling technique. The instruments used were questionnaires and checklists. Data analysis used were univariate analysis, bivariate using chi square and multivariate with predictive method. Variables related to hygiene behavior of food handler were attitude p 0,042 OR 5,029 and Training p 0,003 OR 13,5. Meanwhile, variables that have no relation with handler behavior are Characteristics age, education, length of work of respondents p 1.00, OR education 1.17 OR age and length of work 0.84 and knowledge p 0,565 OR 1.929 . Assessment of physical feasibility of food hygiene facilites, overall the result is Hospital Unit Nutrition Installation X has not reach the physical worth of hygiene with value 55 max 69 79,1. It is necessary to test the bacteria on food samples, swabs and hands of food handlers."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Wulan Kusuma Wardhani
"Makanan dapat terkontaminasi oleh hazard biologi, kimia, dan fisika. Bakteri Salmonella sebagai hazard biologi jika mengontaminasi makanan akan menyebabkan foodborne disease seperti demam tifoid. Indonesia menempati urutan ketiga insidens tertinggi kejadian demam tifoid di Asia 81,7 per 100.000/tahun. Kantin sebagai tempat pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi dan menjamin keamanan makanan yang dijajakan. Akan tetapi, masih ditemukan makanan yang positif mengandung Salmonella 0,18. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan serta kontaminasi Salmonella pada makanan yang disajikan di kantin-kantin Universitas Indonesia. Penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional ini menggunakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel makanan di laboratorium dengan metode Total Plate Count dan observasi terhadap higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan kantin dengan bantuan check list. Penelitian menemukan bahwa sebagian besar makanan yang disajikan di kantin positif terkontaminasi Salmonella 53,0. Untuk setiap pengelola kantin fakultas hendaknya memberikan pelatihan kepada penjamah makanan terkait praktik cuci tangan yang benar, menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air mengalir, penyediaan lemari penyimpanan makanan matang yang tertutup, tempat sampah dan toilet yang memenuhi syarat.

Food can be contaminated by biological, chemical, and physical hazards. Salmonella bacteria as a biological hazard if contaminating food will cause foodborne diseases such as typhoid fever. Indonesia is the third highest incidence of typhoid fever in Asia 81.7 per 100,000 year. The canteen as a food processing place must meet the sanitary requirements and guarantee the security of the food being sold. Although there is still found the food that positively contains Salmonella 0.18. The aim of the study is to know the description of hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation and Salmonella contamination on food served in canteens of Universitas Indonesia. The study was descriptive research with cross sectional study design using primary data. Primary data is the result of food sample test in laboratory with Total Plate Count method and observation on hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation of canteen with the help of checklist. The study found most of the food served in the canteen was positively contaminated with Salmonella 53.0. For every faculty cafeteria manager should provide training on food handlers related to proper hand washing practices, provide hand washing facilities with soap and running water, provide closet covered of food storage, bins and sanitary toilets. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McSwane, David
Upper Saddle Rever: Prentice-Hall, 2003
363.7296 MAC e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
"Restoran Tegal adalah salah satu tempat pengolahan makanan yang dekat dengan masyarakat. Salah satu restoran Tegal saat ini bergerak dengan sistem Waralaba dan telah menyebar ke 240 outlet di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dalam memproduksi makanan harus dilakukan dengan baik dan didukung oleh fasilitas dan infrastruktur yang memadai dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mengolah makanan yang tidak baik dapat menyebabkan kontaminasi makanan yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Penelitian ini bersifat deskriptif karena bertujuan untuk mengidentifikasi persyaratan fisik kebersihan sanitasi makanan, penerapan prinsip-prinsip kebersihan sanitasi dan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan kualitas bakteriologis dari makanan, tangan, peralatan dan air di salah satu restoran Waralaba Tegal] di Depok.
Hasil dari penelitian ini adalah, waralaba restoran Tegal di Depok telah memenuhi persyaratan fisik kebersihan sanitasi pada bangunan dan peralatan dan telah menerapkan prinsip kebersihan sanitasi, tetapi belum memenuhi persyaratan untuk fasilitas sanitasi. Dalam proses pengolahan titik kontrol kritis yang harus dikontrol, dan kualitas bakteriologis yang diperoleh masih ditemukan bakteri Coliform dalam makanan, talenan, pisau, tangan, air minum, dan air bersih.

Tegal Restaurant is a food processing place that is close to the community. One of Tegal's restaurants is currently operating under the Franchise system and has spread to 240 outlets in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. In producing food must be done well and supported by adequate facilities and infrastructure and in accordance with applicable regulations. Processing food that is not good can cause food contamination that can cause foodborne illness.
This research is descriptive because it aims to identify the physical requirements of food sanitation hygiene, the application of sanitation hygiene principles and the Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) system and bacteriological quality of food, hands, equipment and water in one of the Tegal Franchise restaurants] in Depok.
The results of this study are, the Tegal restaurant franchise in Depok has met the physical requirements of sanitation hygiene in buildings and equipment and has applied the principle of sanitation hygiene, but has not yet met the requirements for sanitation facilities. In the processing of critical control points that must be controlled, and the bacteriological quality obtained is still found Coliform bacteria in food, cutting boards, knives, hands, drinking water, and clean water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>