Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisna Yuanitasari
"ABSTRAK
Olahraga berperan sebagai national character building suatu bangsa, sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan nasional. Sebagai alat pemersatu bangsa, sayangnya olahraga belum menjadi prioritas pemerintah. Hal ini ditandai dengan makin menurunnya prestasi olahraga nasional. Penurunan prestasi ini juga terjadi pada cabang olahraga bulutangkis, terlebih pada sektor putri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya strategi-strategi khusus yang harus diambil oleh SKO Ragunan guna meningkatkan prestasi atlet perempuan bulutangkis. Strategi tersebut antara lain: menghidupkan pendidikan jasmani di sekolah, koordinasi dengan Dinas Olahraga di kota dan/atau kabupaten, kerjasama dengan pihak swasta untuk mendukung fasilitas latihan dan kebutuhan atlet, penataran, pelatihan, dan standarisasi untuk pelatih, pemberian penghargaan untuk setiap atlet berprestasi, pengiriman atlet ke kompetisi secara teratur, pembangunan PPLM khusus cabang olahraga bulutangkis, promosi bakat atlet bulutangkis SKO Ragunan, serta penerapan Iptek olahraga.

ABSTRACT
Sports has a role as national character building of a nation, build self confidence, national identity, and national pride. As a unifying tool of the nation, unfortunately sports have not become a government priority. This is marked by the declining achievement of national sport. The decrease in this achievement also occurs in badminton sport, especially in the women 39 s sector. The results of this study indicate that the need for special strategies that must be taken by SKO Ragunan in order to improve the performance of female athletes badminton. These strategies include enabling physical education in schools, coordinating with the Sports Department in cities and or districts, collaborating with private parties to support training facilities and athlete needs, upgrading, training, and standardization for trainers, awarding awards for every outstanding athlete, sending athletes to the competition on a regular basis, the construction of PPLM special badminton sports, promotion talent badminton athletes of SKO Ragunan, and application of sports science and technology."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ursula Noviyanti Lagawurin
"Skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perempuan yang berkecimpung di dunia olahraga. Kajian dilakukan terhadap tim futsal putri KBF UI yang ternyata mengalami dinamika untuk menjadi satu tim futsal putri yang memiliki prestasi. Pada awalnya terjadi diskriminasi terhadap mereka yang direspon dengan melakukan perubahan di dalam tim. Perubahan tersebut awalnya diusahakan oleh orang tertentu saja. Dalam proses perubahan, timbul kesadaran di dalam diri anggota tim futsal putri KBF UI mengenai pentingnya social bonding di dalam tim. Timbulnya social bonding ini memberikan pengaruh terhadap kemampuan bermain futsal anggota-anggotanya. Konsep-konsep seperti diskriminasi, agency, dan social bonding menjadi konsep utama untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam skripsi ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan autoetnografi, wawancara mendalam terhadap delapan informan, dan juga studi kaji dan literatur.

This thesis aims to give an image of women who involve in sports. The research is based on an observation to KBF UI women futsal team which experienced some dynamics in pursuing an achievement as a team. In the beginning, there is discrimination which happened to them and they responded by doing a change. However, this changes only attempted by a particular member. In the process of changing, emerged a consciousness about the importance of social bonding as a team. The emergence of social bonding gave differences in skill to playing futsal of each member. Concepts like discrimination, agency, and social bonding becomes the main concept to answer the research question. The method used in this research is autoethnography, deep interviews to eight informers, and also literature study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Arifai Arrieta
"Perilaku makan menyimpang merupakan penyimpangan psikologis yang melibatkan perilaku dan komplikasi yang berhubungan dengan gizi dan atlet putri memiliki resiko untuk mengalaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku makan menyimpang yang meliputi faktor internal yaitu citra tubuh, rasa percaya diri, riwayat diet, dan tingkat stress serta faktor eksternal yaitu pengaruh dari pelatih, teman, keluarga, durasi olahraga dan tuntutan sebagai atlet. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan total responden sebanyak 97 atlet putri DKI Jakarta cabang olahraga estetik, ketahanan, dan bela diri. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014. Pengumpulan data menggunakan kuesioner termasuk EDDS untuk melihat perilaku makan menyimpang serta pengukuran tinggi dan berat badan responden. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan 37,1% responden memiliki perilaku makan menyimpang dengan spesifikasi anoreksia nervosa 0%, bulimia nervosa 12,4%, binge eating disorder 10,3% dan EDNOS 14.4%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara citra tubuh (p=0.000), riwayat diet (p=0.034), tingkat stress (p=0.019) sebagai faktor internal dan pengaruh pelatih (p=0.001), teman (p=0.047), keluarga (p=0.005), durasi olahraga (p=0.005), tuntutan sebagai atlet (p=0.000) sebagai faktor eksternal dengan perilaku makan menyimpang. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan KONI DKI Jakarta dapat memberikan intervensi terhadap atlet dan pelatih mengenai citra tubuh dan gizi untuk mencegah atlet memiliki perilaku makan menyimpang.
Eating disorders is psychological aberrations that involve behavior and complications associated with nutrition and female athletes have a high risk to have it. The purpose of this study is to know the factors related to eating disorders that include internal factors namely, body image, self-esteem, diet history and level of stress as well as the external factors that include influence from coaches, friends, family, duration of excercise and presssure as athletes. The study design used was cross sectional with total respondents as much as 97 DKI Jakarta aesthetic, endurance, and martial art female athletes. This study conducted in April-May 2014. Data collected using the questionnaire including EDDS to see distorted eating behavior as well as measurement of height and weight of the respondents. Data analysis using the chi square test and t-test. The results showed 37,1% of respondents have distorted eating behavior with specification of anorexia nervosa 0%, bulimia nervosa 12.4%, binge eating disorder 10.3% and EDNOS 14.4%. Results of bivariate analysis showed there were significance relationship between body image (p=0.000), diet history (p=0.034), stress level (p=0.019) as internal factors and the influence of coaches (p=0.001), friends (p=0.047), family (p=0.005), duration of exercise (p=0.043), and pressure as athletes (p=0.000) as external factors with eating disorders. Based on those results, KONI Jakarta is expected can provide interventions for athletes and coaches about body image and nutrition to prevent athlete develop eating disorders."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Mujiarni Rahmi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Self-Regulated Learning terhadap Academic Resilience siswa Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan DKI Jakarta dengan maksimal usia partisipan adalah 18 tahun dengan 96 partisipan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Academic Self-Regulated Learning Scale (A-SRL-S) dan Academic Resilience Scale (A-RS) dan. Hasil analisis regresi linier pada penelitian ini menunjukkan bahwa Self-Regulated Learning (F = 29.1, p < .05) dapat secara signifikan memprediksikan Academic Resilience dengan R² =.237, yang artinya 23% varians skor Academic Resilience dapat dijelaskan oleh Self-Regulated Learning. Hasil penelitian ini memperkuat bukti penelitian yang menggambarkan adanya peranan yang signifikan pada Self-Regulated Learning dalam memprediksikan kemampuan Academic Resilience siswa SKO.

This study aims to investigate the role of Self-Regulated Learniing in predicting Academic Resilience of Students Athletes at Special School of Sports Ragunan DKI Jakarta in Pandemic Era. The participants of this study were 96 students of SKO Ragunan DKI Jakarta with maximum age of 18 years. The research instrument used is the Academic Self-Regulated Learning Scale (A-SRL-S) dan Academic Resilience Scale (A-RS). The results of liniear regression anlysis show that Self-Regulated Learning (F = 29.1, p < .05) can predict Academic Resilience with R² =.237, which means that 23% of the varians Academic Resilience scores can be explained by Self-Regulated Learning. The results of this study can clarify the direction of the relationship between Self-Regulated Learning and Academic Resilience in student athletes at SKO Ragunan DKI Jakarta in pandemic era"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senza Arsendy
"Masalah perkembangan karir merupakan masalah yang menonjol pada pelajar-atlet. Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa pelajar-atlet memiliki kematangan karir yang rendah. Status identitas diduga merupakan faktor yang paling berperan pada kematangan karir pelajar-atlet. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara status identitas dengan kematangan karir pada pelajar-atlet. Sebanyak 87 pelajar-atlet di Sekolah Atlet Ragunan terlibat dalam penelitian ini. EOM-EIS digunakan untuk mengukur status identitas dan CDI digunakan untuk mengukur kematangan karir.
Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status identitas dengan kematangan karir (F = 4,503, n = 87, p < 0,05). Hasil yang sama terjadi pada pengujian hubungan antara status identitas dengan dimensi sikap kematangan karir. Sementara, pengujian hubungan antara status identitas dengan dimensi kognitif tidak menunjukkan hubungan. Perbedaan rata-rata skor kematangan karir pada variabel jenis kelamin dan tingkatan kelas juga tidak berhasil ditemukan.

The issue of career development is a prominent issue for student-athletes. Several studies illustrate that student-athletes may show low career maturity. Identity status assumed as the main cause that mostly contributes in maturity of student-athletes' careers. This study aimed to examine the relationship between each form of identity status with the career maturity in student-athletes. A total of 87 student-athletes in Ragunan Sports School involved in this study. EOM-EIS used to measure the four identity statuses and CDI used to measure career maturity.
The results of the study showed that there was a significant relationship between identity status with career maturity (F = 4,503, n = 87, p < 0,05). The same results occurred in the testing of relationship between identity status and dimensions of career maturity attitude. Furthermore, the testing of relationship between identity statuses with cognitive dimension did not show any kind of relationship. The difference in the average scores of career maturity on variables of gender and grade level was not found as well.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Khairiyah
"Tesis ini membahas tentang proses kebijakan Kemenpora yang dilaksanakan oleh Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Kemenpora guna merekrut calon atlet berprestasi. Tujuan utama dalam penelitian diantaranya adalah untuk menganalisa kebijakan Kemenpora dalam proses rekutmen siswa baru SKO Ragunan tahun ajar 2017-2018. Kebijakan ini dilaksanakan di seluruh SKO se-Indonesia namun penulis fokuskan penelitian di SKO Ragunan. Diantara permasalahan perkembangan atlet Indonesia penulis menitik beratkan pada proses awal pencetakan atlet yaitu rekrutmen di lembaga pembinaan atlet yang dikelola oleh Kemenpora. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mampu memberikan gambaran secara cermat mengenai proses rekrutmen. Hasil penelitian didapat bahwa dalam menjalankan proses rekrutmen ini sudah sesuai dengan teori yang digunakan untuk menguji permasalahan. Dari 58 kuota siswa yang diharapkan lulus hanya 32 siswa yang dianggap memenuhi kriteria. Untuk itu dilaksanakan rekrutmen non regular dengan meminta rekomendasi dari organisasi olahraga se-Indonesia.

Focus of this study is to analyst Policy by Ministry of Youth and Sport regarding recruitment best of the best athletes in Indonesia. The policy about recruitment has been done to all sports school but my focus research was only at SKO Ragunan Jakarta. Purpose for this research is to analyst how recruitment process been held in SKO Ragunan. Researcher rsquo s interested in searching facts about recruitment because recruitment itself give influence of creating good athletes. This research is qualitative descriptive that was able to describe clearly about how the policy been done. The datas were col lected by deep interview. This research found that the process of recruitment has been done correctly as same as theory that researcher used to research. And researcher suggest to maintain the policy sustainably."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Novita Sari
"Latar belakang: Nilai volume oksigen maksimal (vo2max) merupakan penilaian yang digunakan untuk melihat asupan oksigen maksimal selama berolahraga. Atlet yang memiliki nilai vo2max rendah akan sulit bersaing dengan atlet yang memiliki nilai vo2max tinggi karena semakin rendah nilai vo2max akan semakin mudah lelah. Banyak faktor yang berhubungan dengan nilai vo2max, seperti usia, jenis kelamin, status gizi, asupan gizi, frekuensi makan, hingga gaya hidup seperti kebiasaan merokok. Penelitian ini bertujuan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai prediksi vo2max pada atlet remaja di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan design cross sectional. Sampel yang digunakan adalah atlet remaja di bawah bimbingan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, yang juga merupakan siswa SKO Ragunan. Responden berasal dari olahraga bulutangkis, sepakbola, voli, basket, tenis meja, taekwondo, pencak silat, gulat, panahan, atletik, loncat indah, dan angkat besi. Bleep test digunakan untuk mendapatkan prediksi nilai vo2max. Nilai persen lemak tubuh didapatkan melalui alat bio implemendarce analysis (BIA).
Hasil: Rata-rata nilai vo2max atlet remaja di SKO Ragunan 45,12±8,19 ml/kg/menit. Diketahui variabel yang berhubungan dengan nilai vo2max adalah persen lemak tubuh (p 0,0005, r -0,71), asupan energi harian (p 0,04, r 0,21), dan jenis kelamin (p 0,0005). Setelah mengoreksi variabel usia, jenis kelamin, persen lemak tubuh, dan frekuensi makan, hasilnya variabel jenis aktivitas fisik dinilai memiliki pengaruh paling besar terhadap nilai vo2max (p 0,0005).
Kesimpulan: Mengombinasikan aktivitas fisik aerobik dan anaerobik untuk latihan harian dapat meningkatkan nilai vo2max pada atlet remaja.

Background: Maximum oxygen volume (vo2max) is the measurement of the maximum amount of oxygen a person can utilized during exercise. It is a common meansurement used to establish the aerobic endurance of an athletes. Athletes who have low value of vo2max will face difficulty when competing with athletes that have high value of vo2max, because they will exhausted easily. There are many factors associated with vo2max, such as age, gender, nutritional status, nutrition intake, and smoking. The aim of this study is to investigate the factors associated with prediction of vo2max value of young athletes in Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan Jakarta 2019.
Methode: This study used a cross sectional design. Young athletes of Ministry of Youth and Sport of The Republic of Indonesia in SKO Ragunan participated in the study. The subjects consisted of athletes in badminton, football, volleyball, basketball, table tennis, taekwondo, martial arts, wrestling, archery, athletics, high diving, and weightlifting. They are assessed of vo2max using bleep test. The percent value of body fat is obtained through bio implemendarce analysis (BIA).
Result: The study show, the mean of vo2max was 45,12±8,19 ml/kg/min. There were a significant relationship between percentage body fat (p 0,0005, r -0,71), daily energy intake (p 0,04, r 0,21), sex (p 0,0005) with vo2max. After correcting for variable of age, sex, percentage body fat, and meal frequency, the result show type of sports is the dominant factors associated with vo2max (p 0,0005).
Conclusion: Combining aerobics and anaerobics for daily exercise can increase vo2max of young athletes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirza Naomi Miranda
"Dalam memenuhi tanggung jawab peran ganda sebagai siswa atlet, dibutuhkan strategi pembelajaran yang dapat memaksimalkan aspek akademik. Strategi Self-Regulated Learning terbukti memiliki dampak positif di berbagai aspek. Kualitas proaktif siswa dalam Self-Regulated Learning salah satunya berasal dari keyakinan motivasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran motivasi intrinsik dalam memprediksi Self-Regulated Learning siswa atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta. Partisipan penelitian ini adalah 86 siswa atlet SKO Ragunan DKI Jakarta dengan usia maksimal 19 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Skala Motivasi Intrinsik dan Academic Self-Regulated Learning Scale (A-SRL-S). Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa motivasi intrinsik (F = 46.5, p < .05) dapat memprediksi Self-Regulated Learning dengan R² = .356, yang artinya 35% varians skor Self-Regulated Learning dapat dijelaskan oleh motivasi intrinsik. Hasil penelitian ini memperjelas arah hubungan kedua variabel tersebut, yang mana motivasi intrinsik berperan secara signifikan dalam memprediksi kemunculan Self-Regulated Learning pada siswa atlet.

In order to fulfilling dual responsibilities as student-athletes, learning strategies are needed that can maximize academic aspects. Self-Regulated Learning strategy is proven to have a positive impact in various aspects. One of the proactive qualities of students in Self-Regulated Learning comes from motivational beliefs. Therefore, this study aims to examine the role of intrinsic motivation in predicting Self-Regulated Learning of student athletes at SKO Ragunan DKI Jakarta. The participants of this study were 86 students of SKO Ragunan DKI Jakarta athletes with a maximum age of 19 years. The research instrument used is the Skala Motivasi Intrinsik and Academic Self-Regulated Learning Scale (A-SRL-S). The results of linear regression analysis show that intrinsic motivation (F = 46.5, p < .05) can predict Self-Regulated Learning with R² = .356, which means that 35% of the variance of Self-Regulated Learning scores can be explained by intrinsic motivation. The results of this study clarify the direction of the relationship between the two variables, in which intrinsic motivation significantly predicted the emergence of Self-Regulated Learning in student athletes."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Astria Maruti
"ABSTRAK
SMU Ragunan adalah sekolah yang dikhususkan bagi pengembangan prestasi
atlet remaja. Dalam pelaksanaannya, sekolah ini memiliki tunmtan yang harus
dipenuhi siswa dari bidang akademik dan olahraga agar siswa tidak dikeluarkan dari
sekolah. Tuntutan dari bidang akademik mengatakan bahwa apabila siswa tidak naik
kelas/lulus, maka siswa akan dikenakan sangsi di dikeluarkan dan sekolah atau
dikeinbalikan ke orangtuanya. Demikian juga dengan tuntutan dari bidang olahraga
yang mengatakan bahwa apabila siswa tidak dapat dikerabangkan lagi prestasi
olahraganya, maka siswa akan langsung dikeinbalikan ke orangtuanya/ke daerah
asalnya (Tata Tertib SMP/SMU Negeri Ragunan, 1996).
Tuntutan yang datang dari tingkungan, diketahui dapat mempengaruhi tingkat
aspirasi seseorang (Hurlock, 1973). Maka, dalam hal ini, tuntutan dalam bidang
akademik dan olahraga yang datang dari lingkungan sekolah dikatakan dapat
mempengaruhi tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga siswa. Selain
iiu. sebagai atlet, siswa inembutuhkan pertandingan-pertandingan sebagai media
Lintuk meningkatkan prestasi olahraga mereka. Uamun dengan keadaan krisis moneter
yana melanda negeri kita akhir-akhir ini membuat berbagai kegiatan pertandingan
olahraga berkurang Ha! ini cukup memberikan pengaruh bagi siswa SMU Ragunan, karena mereka membutuhkan media untuk berprestasi dan untuk memenuhi tuntutan
dari bidang olahraga yang dikeluarkan sekolah.
Menurut hasil penelitian Rehberg (dalam Grinder, 1978) diketahui bahwa ada
hubungan antara keinginan untuk meraih prestasi yang tinggi pada bidang olahraga
dengan keinginan untuk mencapai sasaran akademik dan pekerjaan yang tinggi pada
seorang atlet. Maka dilandasi hasil penelitian tersebut, diduga ada hubungan antara
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga pada siswa atlet remaja yang
berada di SMU Ragunan.
Dari hal di atas, maka dibuatlah penelitian yang bertujuan untuk melihat
adanya hubungan antara tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga
pada siswa atlet yang berada di SMU Ragunan.
Penelitian ini sifatnya kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan
memberikan kuesioner tingkat aspirasi akademik dan kuesioner tingkat aspirasi
olahraga kepada responden yang menekuni cabang olahraga perorangan (individual).
Data yang diperoleh akan diolah dengan teknik korelasi Pearson's Producl Moment
dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows Release 6.0. Sampel penelitian ini
adalah 56 siswa SMU Ragunan, kelas dua dan kelas tiga, berusia antara 15-18 tahun,
yang diperoleh dengan teknik purposive sampiittg.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga pada siswa SMU
Ragunan.
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan, yaitu memperbesar jumlah sampel agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan mencari informasi yang akurat dan lebih banyak mengenai
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga berkenaan dengan belum
banyaknya literatur yang membahas secara khusus mengenai tingkat aspirasi
olahraga."
1998
S2752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridjkie Mulia
"ABSTRACT
Dalam menjalankan penyelenggaraan olahraga di Indonesia suatu Negara
memerlukan suatu peranan dari pemerintah. Kewenangan industri olahraga
tersebut berada dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Posisi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia adalah menteri
yang mewakili pemerintah dalam bidang kepemudaan dan olahraga, kementerian
tersebut mempunyai peranan dalam mengatur, membina, mengembangkan,
melaksanakan, dan mengawasi keolahragaan secara nasional. Dalam hal ini
kesejahteraan olahragawan dan mantan olahragawan adalah tugas Kementerian
Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia untuk mewujudkannya. Masih
banyaknya mantan olahragawan yang masih belum sejahtera dimasa pensiunnya
menjadi pokok pembahasan dalam penulisan ini. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data dilakukan melalui
observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
peran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan mantan olahragawan
berprestasi di Indonesia masih belum maksimal, karena kebijakan dengan
prakteknya yang masih tidak sejalan.

ABSTRACT
In implementing the sport in Indonesia a country requires a role of
government. The authority of the sports industry under the Ministry of Youth and
Sports of the Republic of Indonesia. The position of the Ministry of Youth and
Sports of the Republic of Indonesia is a minister representing the government in
the field of youth and sport, the ministry has a role in regulating, foster, develop,
implement, and oversee the national sport. In this case the welfare of sportsmen
and former sportsmen is the task of the Ministry of Youth and Sports of the
Republic of Indonesia to make it happen. Still many former sportsman who still
prosperous future retirement in issue in this writing. This study used a qualitative
approach with the method of data collection is done through observation and
interview. These results indicate that the government's role in improving the
welfare of ex-athlete excel in Indonesia is still not optimal, because the policy and
the practice is still not in line."
2016
S64497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>