Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rotua, Evvi
"ABSTRAK
Posbindu PTM diharapkan dapat menanggulangi masalah tingginya angka kesakitan
dan angka kematian akibat PTM. Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan
pemanfaatan Posbindu PTM di KKP Kelas I Tanjung Priok. Jumlah sampel pada
penelitian ini sebanyak 114 sampel dan menggunakan data sekunder kegiatan
Posbindu PTM dan hasil pemeriksaan kesehatan pegawai. Teknik analisis yang
digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik untuk memperoleh gambaran
hubungan antara karakteristik individu dan status kesehatan terhadap pemanfaatan
Posbindu PTM. Berdasarkan hasil uji bivariat dan uji multivariat regresi logistik baik
usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status kesehatan tidak mempengaruhi
pemanfaatan Posbindu PTM (p value > 0,05).

ABSTRACT
The role of Posbindu PTM for NCDs is to overcome the mortality rate and morbidity
rate. The aim of this study is to anlyze the role of Posbindu PTM for NCDs on Health
Quarantine Office on Port of Tanjung Priok. The amount of sample that used in thir
risert was 114 sample and the data was taken from the activities of Posbindu PTM
and the resulth of health examination that have been done. Analyses technique used
in this analyses was chi square and logistic regression to get the pictures of the
correlation between the characteristic and health status. The result shows that there
was no correlation between the utilization of Posbindu for NCDs with age, gender,
education, job title and healt status ( p value > 0,05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia
"ABSTRAK
Pemanfaatan Posbindu PTM pada Usia 18-44 tahun rendah, ditandai dengan
adanya kesenjangan antara sasaran dan masyarakat yang memanfaatkannya.
Dilakukan penelitian untuk analisis pemanfaatan Posbindu PTM berdasarkan teori
Donabedian dan Model Andersen fase dua, untuk mendapatkan informasi yang
mendalam dari variabel kebijakan, sumberdaya, sikap dan persepsi konsumen,
sikap dan keahlian penyedia. Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
analisis isi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan data.
Hasilnya, dari semua determinan yang diteliti turut berkontribusi atas rendahnya
pemanfaatan Posbindu PTM ini. Sikap dan persepsi konsumen merupakan
determinan yang paling berpengaruh. Diharapkan dengan pelaksanaan program
yang sesuai dengan karakteristik tertentu dari sasaran, pendidikan kesehatan yang
berkesinambungan, peningkatan sosialisasi dan peran serta pemerintah daerah
masalah ini dapat teratasi.

ABSTRACT
The low utilization of Posbindu PTM Age 18-44 years, marked by gaps between
target and community users. Research was done for Posbindu PTM utilization
analize with Donabedian theory and phase two Andersen model, to get
information from the variables such as policy, resource, consumer attitudes and
perceptions, attitudes and membership provider. The kind of the qualitative
research used to content analysis. Validity of data is done by triangulation method
and sources . The low utilization of Posbindu PTM that was contributed of all
determinans. The attitude and perceptions of consumers is the most influential
determinant. Expected with the implementation of the program according to the
specific characteristics of the target, continuous health education, improved
socialization and participation of local governments this problem can be resolved."
2013
T35756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Kharisma Cahyaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih belum optimal. Pada variabel input, kemampuan dan keterampilan kader Posbindu PTM masih perlu ditingkatkan terutama dalam perhitungan IMT, belum sepenuhnya masyarakat bersedia membayar biaya pemeriksaan faktor risiko PTM, dan ketersediaan sarana dan peralatan yang belum lengkap. Pada variabel proses, tahapan wawancara, pengukuran lingkar perut, dan perhitungan IMT belum dilaksanakan secara rutin di beberapa Posbindu PTM. Pada variabel output, cakupan kegiatan pemeriksaan faktor risiko tekanan darah pada bulan Oktober-Desember tahun 2017 masing-masing sebesar 0,68, 0,58, 0,48 termasuk kategori merah 26. Saran dari penelitian ini antara lain memberikan bimbingan teknis kepada kader, meningkatkan sosialisasi dan advokasi, mengembangkan Posbindu PTM bergerak, melakukan penilaian secara berkala, dan menjalin kemitraan dan kerjasama lintas sektor.

The objective of this research was to evaluate the implementation of NCDs Integrated Development Post program in Cempaka Putih subdistrict Community Health Center in 2018. This research used qualitative descriptive method with in depth interview, observation, and literature review to collect the data. The result of this research shows that the implementation of NCDs Integrated Development Post program in Cempaka Putih subdistrict Community Health Center has not yet been optimized. In the input variables, skills of NCDs Integrated Development Post rsquo s cadres still need to be improved especially in BMI calculation, willingness to fully pay NCDs risk factor examination fee, and availability of incomplete equipment. In the process variables, interview, measurement of abdominal circumference, and calculation of BMI have not been conducted regularly in some NCDs Integrated Development Post. In the output variables, the scopes of examination of risk factor of blood pressure from October to December 2017 were 0.68, 0.58 and 0.48 included in red category 26. The writer suggests conducting technical guidance, improving socialization and advocacy, developing mobile NCDs Integrated Development Post, monitoring of periodic evaluation, and establishing partnership and cross sector collaboration."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Assyifa Daiyah Fillah
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi kasus melalui pendekatan analisis sistem input-process-output yang bertujuan untuk menganalisis gambaran kesiapan atau situasi Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam upaya cegah tangkal Public Health Emergency of International Concern PHEIC . Populasi penelitian adalah institusi KKP Kelas I Tanjung Priok secara menyeluruh. Informan penelitian berjumlah 10 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive dan snowball sampling. Pengumpulan data dan analisis situasi dilakukan dengan mengumpulkan data primer daftar tilik kajian mandiri dan hasil wawancara mendalam , serta data sekunder laporan tahunan KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2014-2016 . Dengan waktu penelitian pada bulan April-Juni 2017. Tingkat kepatuhan compliance rate KKP Kelas I Tanjung Priok terhadap standar dinilai sangat baik CR= 95,86 . Terdapat 8 item yang tidak memenuhi standar antara lain: speed boat quarantine, motoris speed boat karantina yang memiliki sertifikat ANT V Ahli Nautica Tingkat 5 , tenaga psikolog, petugas penata refraksi, petugas penata audiometri, dan petugas penata spirometri, dan hemocytometer. Kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi dapat 100 dilaksanakan. Rekomendasi yang diberikan terfokus pada pengadaan sarana dan prasarana serta SDM yang dibutuhkan dan supervisi kerja petugas KKP dalam upaya cegah tangkal PHEIC.

ABSTRAK
This research is an analytical study of Public Health Emergency of International Concern Preparedness in Port Health Office using quantitative an qualitative approaches. The purpose of this study is to assess Public Health Emergency of International Concern Preparedness of Tanjung Priok Port Health Office in 2017 based on IHR 2005 and Indonesian quarantine regulation. Population of this study is Tanjung Priok Port Health Office in general. Ten officers are chosen with purposive and snowball samping to be this study informants. The data were collected from self administered PHEIC preparedness assessment filled by institutional representative and in depth interview results primary data , as well as 2014 2016 Tanjung Priok Port Health Office Yearly Reports secondary data . This study was conducted on April June of 2017. Complience rate in Tanjung Priok Port Health Office is rated excellence CR 95,86 , although there are 8 items that do not meet the PHEIC preparedness standard, such as quarantine speedboat quarantine speedboat motorist with ANT V sertificate psychologist refraction, audiometry, and spirometry experts and hemocytometer. Quarantine and epidemiologic surveillance activities in port of entry have been done 100 . The researcher suggests that there should be an improvement in Port Health Office facilities and human resources needed for PHEIC preparedness."
2017
S69645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawati
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Weaty Mega
"Penelitian ini membahas perbandingan angka rujukan berdasarkan karakteristik peserta rujukan RJTP BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Bogor di Puskesmas Cimandala dan Puskesmas Bojong Gede. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data primer dari hasil wawancara mendalam dan data sekunder dari primary care puskesmas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka rujukan Puskesmas Cimandala sebesar 27,9% lebih tinggi dari Puskesmas Bojong Gede sebesar 14,9%. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan di puskesmas dapat mempengaruhi peningkatan pasien untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

This research discusses the comparative reference number based on the characteristics of the RJTP participants of BPJS Kesehatan Main Branch Office Bogor in Cimandala Health Center and Bojong Gede Health Center. This research written by using quantitative and qualitative method, primary data for this research taken from in-depth interviews and secondary data are based on the primary care of Health Centers data.
The result of this research, shows that the referral number of Cimandala Health Center reached 27,9% higher from Bojong Gede Health Center reach 14,9%. It is the because of the availability of health care support facilities and the availability of medicines in health centers can influence the increase of patients to be referred to the health care in advanced level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiah Resti
"Meningkatnya Usia Harapan Hidup UHH di Indonesia telah meningkatkan jumlah populasi lansia. Pada 2016, jumlah lansia di Indonesia mencapai lebih dari 7 total penduduk. Meningkatnya UHH menyebabkan angka kesakitan karena penyakit degeneratif semakin tinggi. Akses lansia terhadap pelayanan kesehatan penting untuk diperhatikan karena lansia rentan menderita sakit dan disabilitas. Angka kesakitan lansia tahun 2015 sebesar 25,05 , meningkat dari 24,8 pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan pada lansia. Penelitian ini merupakan analisis kuantitatif menggunakan data sekunder Susenas 2016 dengan desain potong lintang terhadap 48.971 lansia yang mengalami keluhan kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 58,32 lansia sakit memanfaatkan pelayanan rawat jalan ke FKTP, FKTL, dan fasilitas kesehatan formal lainnya. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan rawat jalan pada lansia adalah usia lebih dari 90 tahun, kepemilikan jaminan, regional, status ekonomi, rasio puskesmas, jarak ke FKTP, jarak ke FKTL, riwayat rawat inap, status rokok, gangguan aktivitas, dan keparahan keluhan. Gangguan aktivitas merupakan faktor yang paling berhungan dengan pemanfaatan rawat jalan lansia. Saran dari studi ini adalah menerapkan strategi jemput bola agar banyak lansia memanfaatkan Posyandu lansia, memperkuat program home care bagi lansia renta maupun lansia tidak mandiri. Selain itu, memperluas cakupan jaminan kesehatan untuk lansia miskin, meningkatkan jumlah Puskesmas santun lansia, serta meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang ramah lansia dan mendukung program kesehatan lansia.

Life expectancy in Indonesia has improved, consequently it increased number of elderly population in Indonesia. In 2016, the number of elderly people reached more than 7 of the total population. In addition, the number of morbidity due to degenerative diseases is increase. In 2015, the morbidity rate of elderly people in Indonesia was 25.05 , increased from 24.8 in 2014. Health conditions of the elderly and their access to care are important for policy makers to develop a better plan This study was conducted to determine the use of outpatient health services among elderly. This research was using secondary data from Susenas 2016. The study design was cross sectional covering 48,971 elderly in Indonesia who experienced perceived health symptom. The results of the study showed that 58.32 of sick elderly used outpatient services to the primary care FKTP , secondary care FKTL , and other formal health facilities. Factors related to the utilization of outpatient health services by elderly were age more than 90 years , health insurance, regional, economic status, availability of health centers, distance to health facilities, history of hospitalization, smoking status, activity disorder and perceived severity of illness. Disorder in doing daily activity is the dominant factor that related to the use of outpatient care among the elderly. This study suggests to initiate effort that proactively involve elderly to utilize Posyandu, strengthen home care program, increase number of elderly friendly health center, expand health insurance coverage for poor elderly, and improve cross sectoral coordination in creating elderly friendly environment as well as supporting elderly health program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yamin
"Pemanfaatan posyandu di kota Sukabumi tahun 2002 rata-rata mencapai 62,86 %. Angka tersebut masih di bawah target yang diharapkan oleh pemerintah kota Sukabumi yaitu minimal 80 %. Wilayah yang memiliki cakupan pemanfaatan posyandu paling rendah di kota Sukabumi dengan cakupan D/S paling rendah (<50 %) yaitu wilayah Puskesmas Limus Nunggal, Baros dan Cikundul, sehingga wilayah tersebut dipakai sebagai lokasi penelitian . Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan faktor yang berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu oleh pengunjung rutin dan tidak rutin.
Desain penelitian ini adalah Kasus Kontrol, teknik pengambilan sampel dengan proporsi random sampling. Jumlah sampel sebanyak 192 responden yang terdiri dari 96 kasus (rutin) dan 96 kontrol (tidak rutin) di tiga wilayah kecamatan (Limus Nunggal, Baros dan Cikundul). Metoda pengumpulan data dengan angket dan observasi. Pengembangan kuesioner didasarkan pada faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu.
Dari hasil penelitian menunjukan faktor ibu yang berbeda secara signifikan berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu adalah umur ibu > 30 tahun (OR=2,23, nilai p=0,009). Faktor posyandu yang berbeda secara signifikan terhadap pemanfaatan posyandu adalah fasilitas posyandu (OR=2,65, nilai p=0,02) dan pelayanan yang diberikan petugas kesehatan (OR=2,05, nilai p=0,014), sedangkan faktor masyarakat yang memiliki perbedaan yang signifikan berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu adalah pembinaan oleh kader di luar hari posyandu (OR==2,08, nilai p=0,014). Kontribusi terbesar dalam kesinambungan pemanfaatan posyandu adalah fasilitas, diikuti usia ibu dan pembinaan oleh kader.
Dari hasil tersebut disarankan untuk meningkatkan pembinaan melalui supervisi kepada petugas Puskesmas (perawat kesehatan komunitas), peningkatan upaya-upaya promosi kesehatan, perencanaan alokasi anggaran untuk program posyandu terutama penambahan fasilitas media dan model penyuluhan (promosi kesehatan) dan pembinaan kader, meningkatkan pembinaan dan motivasi kepada kader.

The average percentage of community compliance for visiting integrated health services (posyandu) in Sukabumi in 2002 was 62,86 %. This figure below the expected percentage of the municipal government of Sukabumi which is stated as 80 %. The districts which have lowest achievement of visiting posyandu includes Limus Nunggal, Baros and Cikundul (average < 50 %), Those districts were used as the area of research to identify the factors which were contribute in community compliance for visiting integrated health services include internal factors, facility factors, satisfaction to serve and participation of key persons.
Research design is Case Control Techniques to take sample by proportional random sampling, The number of total sample is 192 respondents consists of 96 cases (routine) and 96 control (non routine) at Limus Nunggal, Baros and Cikundul. This research using questioner and observation to collect data than analyzed by computer's software.
The result of bivariate showed that the significant factor that contribute to promote activity posyandu were the age of mothers above 30 years old (OR=2,05, p value = 0,009), facilities (OR=2,65, p value=0,02), service by health personnel (OR=2,05, p value =0,014), and services by cadre excluding posyandu day activities (OR=2,08, p value =0,014). The most significant factor that contributes into the visiting posyandu was facility.
The implication at the research result is a recommendation to improve supervision for health personnel?s performance related to health promotion, budget allocation to provide adequate facilities and conducting training program to empower cadre in implementing their functions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farini
"Latar belakang: Puskesmas adalah salah satu bentuk fasilitas pelayanan primer yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan perseorangan. Penguatan pelayanan kesehatan primer menjadi fokus utama yang dikembangkan di dunia oleh WHO, dimana negara-negara berkembang didorong untuk melakukan reformasi dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan primer. Sesuai dengan Peraturan yang ada puskesmas menjalankan fungsinya dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, puskesmas wajib di akreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali. Tujuan akreditasi adalah untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan puskesmas untuk penilaian akreditasi dengan tujuan khusus adalah mengetahui kesiapan puskesmas dari segi administrasi manajemen, kualitas pelayanan UKM dan UKP, kesiapan dari segi ketersediaan SDM kesehatan dan diketahuinya kesiapan puskesmas dari segi pembiayaan kesehatan.
Metode : Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan administrasi manajemen, ketersediaan sarana dan prasarana dan SDM kesehatan serta pembiayaan cukup siap untuk mendukung penilaian puskesmas agar mendapat kategori terakreditasi.
Kesimpulan : Puskesmas yang diusulkan untuk penilaian akreditasi telah siap untuk dilakukan survei oleh tim survior.
Saran : Puskesmas masih harus terus mempertahankan dan meningkatkan kesiapan dengan melakukan penyegaran dan penguatan komitmen serta melakukan kaji banding ke puskesmas yng talah terkareditasi.

Background: Puskesmas is one form of primary care facilities that provide health services to communities and individuals. Strengthening primary health care becomes the main focus being developed in the world by the WHO, where developing countries are encouraged to implement reforms in order to strengthen primary health care. In accordance with Rule existing health centers to function more priority promotive and preventive efforts, goals to health level as high. In order to improve the quality of services, community health centers regularly accreditation mandatory in at least 3 (three) years. The purpose of accreditation is to improve performance in providing individual and community health services.
Objective: This study aimed determine the readiness of health centers for accreditation with the specific aim was to determine the readiness of puskesmas terms of administrative management, quality of service UKM and UKP, readiness in terms of availability of health human resources and health centers in terms of knowing the readiness of health financing.
Method: This study used a qualitative method with case study approach.
Results: The results showed that the administration's readiness management, availability of infrastructure and health human resources and finance are quite prepared to support the assessment of health centers in order to get accredited category.
Conclusion: The proposed health center for the accreditation assessment has been prepared for a survey conducted by a team survior.
Suggestion: Puskesmas must continue to maintain and enhance the readiness to conduct refresher and strengthening the commitment and conduct a review of an appeal to the clinic accredited.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyani
"Status kesehatan masyarakat suatu bangsa memiliki hubungan yang erat dengan tahapan atau kondisi pembangunan sosial ekonomi dan lingkungannya, Komponen-komponen lingkungan seperti udara, air dan tanah berada dalam waktu dan ruang (spatial) yang sama. Ruang atau wilayah atau spatial dapat bermakna geografis, iklim, topografi dengan segala isinya termasuk udara, air dan tanah yang secara ekologis memiliki batas perbedaan seperti kesamaan peruntukan, kesamaan iklim, kesamaan ciri geografis dan lain-lain sehingga batas wilayah administrasi belum tentu merupakan suatu batas spatial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di Jawa Tengah berdasarkan perbedaan wilayah spatial dari data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder berasal dari data morbiditas SKRT 1995, dan rancangan penelitian yang digunakan adalah survey. Analisa statistik yang dilakukan adalah univariat dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows release 6.0.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jenis sakit untuk daerah Urban dan Rural, yaitu pada Rural terdapat jenis sakit endokrin, nutrisi dan metabolime sedangkan pada daerah Urban tidak muncul. Pada daerah Pantai, Peralihan dan Pegunungan juga terdapat perbedaan jenis sakit dimana pada Pantai terdapat jenis sakit urogenital, pada daerah Peralihan terdapat jenis sakit kulit dan pada daerah Pegunungan terdapat jenis sakit endolain, nutrisi & metabolisme. Jenis sakit tertinggi dari masing - masing daerah di Jawa Tengah adalah Digestiv. Jenis sakit Musculoskeletal tertinggi untuk daerah Pegunungan dan Rural Pegunungan. Daerah Banyumas, Cilacap dan Grobogan merupakan daerah yang mempurryai jenis sakit tertinggi di Jawa Tengah, yaitu Digestiv, Sirkulasi dan Respirasi untuk daerah Banyumas; Saraf untuk daerah Grobogan dan Mata untuk daerah Cilacap.

The public health status of a nation has close relation to the social - economic and environmental development condition. Environmental components such as air, water and soil are in the same space and time (spatial). The space or zone or spatial could mean the geography, the weather, the topography with all its content including the air, the water and the soil, which ecologically have disparities such the similarity of means, the similarity of weather, the similarity of geographical characteristics and so on. Therefore, the administrative region boundaries does not necessary mean the spatial boundary.
The objective of the research is to perceive the public health status in Central Java according to spatial regional differences from the data of Household Health Survey (SKRT) 1995.
This descriptive analysis is using secondary data form SIRT morbidity data 1995, and survey is used as research approach. The statistical analysis is univariant, executed by the assistance of SPSS computer program for Windows release 6.0.
The result obtained from this research shows that there are different diseases for the Urban and Rural area. In the Rural area there are endocrine, nutrition and metabolism diseases while in the Urban area are not found. Diseases found in the coastal are urogenital, in the buffer zone there are types of skin diseases and in the highland area there are diseases related to endocrine, nutrition and metabolism. In Central Java from each region, the highest rate of illness is due to digestion. Musculoskeletal is the highest for the highland and highland rural area. Banyumas, Cilacap and Grobogan are the three area where we found the highest rate of illness in Central Java. In Banyumas we found Digestion, Circulation and Respiratory diseases, while in Cilacap we found Eye diseases and Nervous diseases in Grobogan.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>