Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Septi Tri Wahyuni
"ABSTRAK
Umumnya kadar air buah dapat diukur dengan membandingkan reduksi massa benda dengan metode pengeringan oven. Dalam tulisan ini, sistem prediksi kadar air pisang diperkenalkan dengan teknik pencitraan VNIR Visible Light ndash; Near Infrared . Teknik pencitraan hiperspektral dengan menggunakan citra VNIR merupakan teknologi yang dapat diandalkan dalam pengujian kualitas buah secara non destruktif, cepat dan efisien. Sistem prediksi ini menggunakan PCA dan PLS sebagai model regresi untuk mendapatkan hasil kuantitatif nya. Hasil regresi yang didapatkan dari PCA untuk pisang raja berupa RMSE Root Mean Square Error sebesar 0.65 dan R2 Coerrelation Coefficient sebesar 0.71. Sedangkan hasil dari PLS yaitu RMSE sebesar 0.54 dan R2 sebesar 0.82. Hasil regresi dari PLS relatif lebih baik daripada PCA dan lebih akurat. Untuk mengetahui klasifikasi tingkat kematangannya, sistem prediksi kadar air pisang ini menggunakan SVM.

ABSTRACT
Commonly, the fruit moisture content could be measured by comparing the mass decrement of object through oven drying method. In this paper, a bananas moisture content prediction system was introduced using Visible Light ndash NIR imaging technique. Hyperspectral imaging technique using VNIR image is a reliable technology in fruit quality testing non destructive, fast and efficien. The prediction system uses PCA and PLS as a regression model to get its quantitative results. Regression results obtained from PCA for Raja bananas in the form of RMSE Root Mean Square Error of 0.65 and R2 Correlation Coefficient of 0.71. While the results of the PLS RMSE of 0.54 and R2 of 0.82. Regression results from PLS are relatively better than PCA and more accurate. To determine the classification of the level of maturity, the moisture content of bananas prediction system uses SVM Support Vector Machine."
2017
S67131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar
"ABSTRAK
Kadar air dan kadar garam merupakan beberapa parameter yang digunakan untuk memprediksi tingkat kualitas teripang pasir kering (Holothuria scabra) atau yang dikenal Bêche-de-mer. Namun, pengukuran kadar air dan garam umumnya bersifat destruktif dan dilakukan secara manual melalui uji laboratorium sehingga memakan waktu yang lama. Dalam penelitian ini, sistem pengukuran yang dikembangkan untuk memprediksi kualitas teripang pasir kering adalah sistem pengukuran yang berbasis citra Visible Near-Infrared (V-NIR) yang mampu mengukur kadar air dan garam secara non-destruktif. Algoritma partial least squares regression (PLSR) digunakan untuk membangun model prediksi pada data spektral. Sistem pengukuran untuk kadar air dan garam di evaluasi dengan koefisien korelasi untuk data pelatihan sebesar 0,99 dan 0,99 secara berurutan. Sedangkan untuk root mean square error dari kadar air dan garam adalah 0,92 dan 0,11. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat diusulkan sebagai sistem pengukuran kadar air dan garam secara non-destruktif untuk menguji kualitas pada teripang pasir kering (Holothuria scabra) dan dapat diimplementasikan sebagai sistem penyortiran di dunia industri

ABSTRACT
Water content and salt Content are parameters used to predict the quality level of dried sea cucumber (Holothuria scabra) or known by Beche-de-mer. However, Measurements of moisture content and salt content are generally conductive and carried out manually through laboratory tests so that it takes a long time. In this study, a measurement system developed to predict the quality of dried sea cucumber is a valid system for Visible-Near Infrared (V-NIR) images based on the spectral reflectance characteristics of the moisture content and salt content to predict non-destructively the values ​​of the moisture and salt content. The partial least squares regression (PLSR) algorithm is used to build prediction models on spectral data. Predictive system models are used to obtain moisture and salt values. The predicted results are compared with the results of measurements of data references obtained using the laboratory test. The measurement prediction system for moisture and salt content has a correlation coefficient for test data 0,99 and 0,99 respectively. While for the root mean square error of the water and salt levels are 0,92 and 0,11. The results of this study indicate that this system can be proposed as a non-destructive system of measuring moisture and salt content to test the quality of dried sea cucumbers (Holothuria scabra) and is suitable for implementation in sorting systems in the industrial world"
2019
T54260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Dzulhijjah Juansyah
"ABSTRAK
Sekarang ini, tingkat kematangan buah pisang Musa sp diklasifikasikan secara manual berdasarkan warna kulitnya. Pada penelitian ini, akan diperkenakan sistem otomatis tingkat kematangan buah pisang menggunakan teknologi hyperspectral. Sistem perangkat keras yang digunakan terdiri dari satu set alat pengukuran, sumber cahaya halogen dan kamera hyperspectral yang terhubung ke PC melalui Camera Link. Perangkat lunak sistem terdiri dari pengukuran hasil reflektansi citra, ekstraksi ciri, dan algoritma klasifikasi. Citra reflektansi permukaan pisang dihitung berdasarkan citra yang didapat, white reference dan dark reference. Feature extraction ekstraksi ciri didapatkan menggunakan principal component analysis pada semua range panjang gelombang hyperspectral. Dengan demikian, tingkat kematangan diklasifikasikan menggunakan artificial neural network menjadi 3 kelas yaitu, mentah, matang dan sangat matang. Sampel yang digunakan ialah 15 pisang ambon Musa acuminate colla dan 15 pisang raja Musa textilla yang masing-masing berisi 5 sampel pada setiap tingkat kematangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem yang diusulkan dapat mengkalsifikasikan tingkat kematangan buah pisang cukup akurat.

ABSTRACT
Nowadays, the maturity of banana is classified manually based on the surface color of banana. In this study, an automatic system was introduce using hyperspectral technology system. The hardware of system consist of a set of measuring system, light source and hyperspectral camera that connect to PC via Camera Link. The software of system consists of reflectance image profile measurement, feature extraction and classification algorithm. The reflectance image profile of the banana surface was calculated based on current image, white and dark image reference. The feature sets were computed using a principal component analysis on full wavelength range of HIS spectra. Thus, the maturity stage of banana was classified artificial neural network into 3 classes i.e. immature, mature and very mature. The samples used were 15 sampel Musa acuminate collaa and 15 sampel Moses textilla which is consist 5 samples for each aturity stage.The results show that the proposed system can classify the banana maturity stage perfectly. "
2017
S67132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Akmalia
"ABSTRAK
Kadar gula total merupakan salah satu parameter internal untuk kualitas buah. Pada penelitian ini diperkenalkan sistem pengukuran kadar gula total tanpa merusak buah menggunakan hyperspectral imaging dalam rentang panjang gelombang V-NIR 400-1000 nm . Komponen utama pada sistem hyperspectral imaging adalah lampu halogen dan kamera hiperspektral. Hyperspectral imaging bekerja dengan memanfaatkan data reflektansi dari permukaan buah pisang dan menggunakan Partial Least Square Regression PLSR dan Support Vector Machine SVM untuk analisis spektral dan spasial yang menghasilkan model yang dapat memprediksi nilai kadar gula total dan klasifikasi tingkat kematangan pada buah pisang. Nilai kadar gula total pada buah pisang sebagai data pembanding diuji menggunakan refraktometer. Pada penelitian ini digunakan 15 pisang raja dan 15 pisang ambon yang terdiri dari 5 pisang mentah, 5 pisang matang dan 5 pisang terlalu matang. Dari PLSR dan SVM model didapatkan nilai RMSE 0,4091 , koefisien korelasi R2 sebesar 0,997 dan kesalahan klasifikasi 0 untuk pisang raja dan didapatkan nilai RMSE 0,4802 , koefisien korelasi R2 sebesar 0,996 dan kesalahan klasifikasi 0 untuk pisang ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem hyperspectral imaging dapat digunakan sebagai instrumen untuk pengukuran kadar gula total pada buah pisang.

ABSTRACT
Sugar content is one of the internal parameters for fruit quality. In this study, a non destruction measurement system for sugar content is introduced using hyperspectral imaging in the V NIR spectral range 400 1000 nm . The main components of the hyperspectral imaging system are halogen lamps and hyperspectral cameras. Hyperspectral imaging works by utilizing reflectance data from banana surfaces and using Partial Least Square Regression PLSR and Support Vector Machine SVM for spectral and spatial analysis that create a model that can predict total sugar content and banana maturity stage classification. The value of sugar content in banana was tested using refractometer as comparison data. In this study used 15 raja bananas and 15 ambon bananas consisting of 5 raw bananas, 5 ripe bananas and 5 overripe bananas. PLSR and SVM model provided RMSE of 0,4091 , correlation coefficient R2 of 0,997 and classification error of 0 for raja bananas and provided RMSE of 0,4802 , correlation coefficient R2 of 0,996 and classification error of 0 for ambon bananas. The results showed that the hyperspectral imaging system can be used as an instrument for measuring total sugar content in bananas."
2017
S67036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yossie Cahya Permata
"ABSTRAK
Nilai reflektansi pada panjang gelombang tertentu pada buah pisang dengan rentang yang besar digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem pengujian kadar karotenoid menggunakan teknik hiperspektral imaging. Sistem pengujian ini terdiri dari satu set sistem pengukuran, sumber cahaya berupa lampu halogen, dan kamera hiperspektral yang terhubung dengan Personal Computer PC menggunakan penghubung Camera Link. Sampel terdiri dari tiga tingkat kematangan yaitu mentah, matang, dan sangat matang. Sistem pengujian menggunakan Partial least square regression PLSR model untuk memperoleh hasil kuantitatif. PLSR model pada panjang gelombang penuh digunakan untuk membuat sebuah model yang menghubungkan antara data spektral hiperspektral dan kadar karotenoid berdasarkan metode pengujian spektroskopi. Hasil yang diperoleh pada seluruh sampel memiliki koefisien korelasi prediksi melebihi 0,9 pada seluruh sampel dan nilai RMSE 6,81x10-7 pada pisang raja dan 1,03x10-5 pada pisang ambon. Hasil PLSR menunjukan bahwa sistem pengujian dapat digunakan untuk menguji kadar karotenoid.

ABSTRACT
Fruit reflectance spectra of banana with a wide range of carotenoids content have been studied to develop testing system using hyperspectral imaging technique. The testing system consist of a set of measuring instruments, halogen light source, and hyperspectral camera that connected to PC using Camera Link. A sample set combining three stages of maturity i.e. immature, mature, and very mature. The testing system uses Partial least square regression PLSR models to get its quantitative results. PLSR models on full spectra was used to create a model that computing relationship between HSI spectra and carotenoids contents based on spectroscopy methods. The profile map of carotenoids was distributed by applying the PLS models on pixels within the hyperspectral image, which obtained acceptable results for all sample sets with correlation coefficient of prediction over 0.9 and RMSE value 6,81x10 7 on Musa textilia and 1,03x10 5 on Musa paradisiaca. The results show that the proposed system can be used to testing of carotenoids content."
2017
S67009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femilia Putri Mayranti
"ABSTRAK
Sistem prediksi berbasis citra VNIR mampu untuk memprediksi parameter tertentu pada suatu objek. Parameter seperti kadar fenolik dari daun bisbul dapat diprediksi dengan sistem prediksi berbasis citra VNIR. Citra VNIR daun bisbul diakuisisi menggunakan kamera hiperspektral dengan rentang 400 hingga 1000 nm. Model regresi yang digunakan pada sistem prediksi ini meliputi Support Vector Regression (SVR), Partial Least Square Regression (PLSR), serta Decision Tree Regression (DTR). Dari ketiga model tersebut didapatkan nilai error yang menunjukkan performa sistem prediksi yang dibuat. Error berupa koefisien determinasi (R2) dan Root Mean Square Error (RMSE). Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,95 (SVR); 0,91 (PLSR); dan 0,90 (DTR). Serta untuk RMSE sebesar 2,66 (SVR). 3,60 (PLSR), dan 3,90 (DTR). Berdasarkan hasil koefisien korelasi dari ketiga model tersebut, dapat disampaikan bahwa kadar fenolik dari daun bisbul dapat diprediksi dengan menggunakan model SVR untuk performa yang baik dan menggunakan parameter fungsi kernel polinomial orde 3. Nilai prediksi kadar fenolik rata-rata dari ketiga model sebesar 32,72 GAE(µg/mg) untuk DTR; 32,46 GAE(µg/mg) untuk PLSR; dan 32,27 GAE(µg/mg) untuk SVR.

ABSTRACT
Prediction systems based on VNIR images are able to predict certain parameters on an object. Parameters such as the phenolic content of Diospyros discolor Willd leaf can be predicted by this system. VNIR images of Diospyros discolor Willd leaf acquired using a hyperspectral camera with a range of 400 to 1000 nm. The regression model to predict the content used Support Vector Regression (SVR), Partial Least Square Regression (PLSR), and Decision Tree Regression (DTR). Based on three models, an error value is obtained that indicates the performance of the predictive system. The error value such as coefficient correlation (R) and Root Mean Square Error (RMSE). The value of R from the models are 0,95 (SVR); 0,91 (PLSR), and 0,90 (DTR). The value of RMSE from the models are 2,66 (SVR). 3,60 (PLSR), and 3,90 (DTR). Value of predicted total phenolic content from the models are 32,72 GAE(µg/mg) for DTR; 32,46 GAE(µg/mg) for PLSR; dan 32,27 GAE(µg/mg) for SVR. Based on the coefficient correlation, phenolic content can be predicted using SVR model for best result with kernel function polynomial 3 order.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risti Dwi Putri
"ABSTRAK
Pada saat ini, buah-buahan dilapiskan lilin untuk mempertahankan kualitas dan memperpanjang usia simpan buah. Pengukuran kualitas buah yang dilapiskan lilin umumnya bersifat destruktif. Pengukuran kualitas buah berlapis lilin menggunakan citra VNIR belum pernah dilakukan, sehingga diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai pengaruh lapisan lilin pada pengukuran kualitas buah berbasis citra VNIR. Dalam penelitian ini, lilin lebah digunakan untuk melapiskan apel malang. Partial Least Square Regression (PLSR) dan Regression Tree (RT) digunakan sebagai algoritma seleksi fitur dan model regresi. Dalam penelitian ini, pemodelan dibentuk menggunakan apel tidak berlapis lilin, apel berlapis lilin, gabungan antara apel tidak berlapis lilin dan apel berlapis lilin. Selanjutnya, dilakukan pengujian apel malang berlapiskan lilin terhadap model prediksi kekerasan apel malang tidak berlapiskan lilin. Sistem prediksi kekerasan memiliki performa terbaik jika menggunakan data pelatihan dan data pengujian berupa apel tidak berlapis lilin saja. Hasil dari model PLSR dan RT menggunakan apel tidak berlapis lilin sebesar 0,97 dan 0,88 pada R2; 3,22 dan 6,65 pada RMSE. Berdasarkan hasil tersebut, lapisan lilin pada permukaan buah dapat memengaruhi hasil pengukuran berbasis citra VNIR.

ABSTRACT
These days, wax coating was applied on fruits to maintain its quality and extends the shelf life. The quality measurement of the waxed fruit was destructive in most cases. The quality measurement of the waxed fruit with VNIR image had never been done before, so further study about the effect of wax coating for VNIR image-based fruit quality measurement was needed. In this study, beeswax is used to coated Malang apples. Partial Least Square Regression (PLSR) and Regression Tree (RT) used as feature selection and regression model algorithm.  In this study, a regression model was built using non-waxed Malang apples, waxed Malang apples, a combination of non-waxed Malang apples and waxed Malang apples. Next, the waxed Malang apples was tested to the firmness prediction model of the non-waxed Malang apples. Firmness prediction system of Malang apples obtained the best performance if using training data and test data of non-waxed Malang apples. The results of PLSR and RT model using non-waxed Malang apples were 0.97 and 0.88 for R2, 3.22 and 6.55 for RMSE. Based on these results, wax coating on the surface of the fruit could disrupt the measurement results of VNIR image.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Praditya
"ABSTRAK
Identifikasi lapisan lilin pada buah sangat sulit dilakukan tanpa adanya suatu sistem yang bersifat non-destruktif. Pada umumnya, dilakukan metode yang bersifat destruktif untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu lapisan pada buah, seperti merendam buah pada air panas, menggunakan campuran cuka dengan air, atau campuran soda kue dengan air. Adapun metode destruktif lainnya yang menggunakan instrumentasi kromatografi gas, dimana proses ini membutuhkan waktu yang lama dan pengoperasian yang sulit. Citra VNIR menjadi metode terbaru untuk mengatasi masalah tersebut karena metode ini bersifat non-destruktif dan lebih mudah untuk dioperasikan. Dalam penelitian ini, sistem identifikasi ada atau tidaknya lapisan lilin pada buah apel berhasil dibuat. Proses dimulai melalui akuisisi citra, koreksi citra, object detection, window averaging, model klasifikasi, hingga mendapatkan status pelapisan (coating status). Citra diakuisisi pada rentang panjang gelombang 400 hingga 100 nm. Profil reflektansi yang didapat, selanjutnya dikomparasikan antara satu kelas dengan kelas lainnya, sehingga terlihat perbedaan yang mencolok diantara keduanya. Selanjutnya, model akan diuji dan dievaluasi menggunakan data referensi yang merupakan hasil klasifikasi secara manual. Pembuatan dan pengujian model dilakukan melalui proses traning dan testing data. Pada penelitian ini, digunakan beberapa model klasifikasi yang dibuat berdasarkan profil reflektansi dari setiap citra yang telah diakuisisi. Hasil akurasi model melalui evaluasi confusion matrix didapat sebesar 70,83% untuk model PCA-SVM, 95,42% untuk model DT, dan 98,33% untuk model RF.

ABSTRACT
Wax coating identification on fruits is very difficult without a non-destructive system. In general, destructive methods were used to find out whether or not there are coatings on fruit, such as soaking fruit in hot water, using a mixture of vinegar and water, or baking soda and water. There are other destructive methods using instrumentation like gas chromatography, where this process takes much time and difficult to operate. VNIR imaging becomes the latest method to overcome this problem because this method is non-destructive and easier to operate. In this study, identification system for the presence or absence of wax coating on apples has been successfully made. The process starts through image acquisition, image correction, object detection, window averaging, classification model, until we got the coating status. The image was acquired on a wavelength range from 400 to 1000 nm. The reflectance profile is obtained, then it is compared between one class and the other class, until there is a noticable difference between the two. Next, the model will be tested and evaluated using reference data which is the result of manual classification. The making and testing of the model was done through the process of data training and data testing. In this study, several classifications models were made based on the reflectance profile of each acquired image. The accuracy of the model through confusion matrix evaluatin were 70.83% for the PCA-SVM model, 95.42% for the DT model, and 98.33% for the RF model."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhorif Maulana Akram
"Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia, khususnya di benua Asia yang menjadikan beras sebagai bahan pangan pokok. Hal tersebut membuat permintaan akan bahan pangan tersebut menjadi tinggi, dan membuat banyak orang menanam padi di berbagai wilayah di Indonesia. Namun hal tersebut tidak membuat semua beras hasil panen dari berbagai wilayah menjadi bernilai sama di pasaran. Sehingga beras-beras yang ada tersebut kemudian dibedakan berdasarkan wilayah tanamnya. Mengidentifikasi jenis beras membutuhkan analisis DNA yang menggunakan PCR yang tentunya menghabiskan banyak waktu. Penelitian ini dibuat dengan tujuan membuat suatu sistem identifikasi serta menganalisis pengaruh wilayah tanam terhadap harga beras yang beredar di pasaran. Memanfaatkan pencitraan hiperspektral serta melakukan pemodelan klasifikasi dalam lima jenis beras yang berasal dari wilayah tanam berbeda yaitu Bandung, Indramayu, Subang, Karawang, dan Palembang. Kemudian dua skema variasi pada pemodelan klasifikasi, yaitu PCA – SVM dan CNN. Membandingkan kedua skema tersebut didapatkan akurasi rata – rata untuk pemodelan klasifikasi PCA-SVM sebesar 86.45% dan 97% untuk pemodelan klasifikasi CNN.

Indonesia as one of nations in the world specifically in Asian continent that consumed rice as their main diet. The phenomena led rice as a high demanding food in the country and made many people in the country did paddy harvesting in many regions.   However, this did not make all the rice harvested from various regions had the same value in the market.  Then people differentiated rice from where it harvested. Identifying types of rice requires DNA analysis using PCR which is time consuming. This research was made with the aim of creating an identification system and analyzing the influence of the planting area on the price of rice on the market. Utilizing hyperspectral imaging and classification algorithm in five types of rice originating from different planting areas namely Bandung, Indramayu, Subang, Karawang, and Palembang. Then the two variation schemes in classification modeling, namely PCA - SVM and CNN. Along with comparing the two schemes of classification models, the average accuracy obtained for PCA-SVM classification model is 86.45% and 97% for CNN classification model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara De Arifani
"Smoker's melanosis menjadi cara untuk mengetahui seseorang tersebut perokok atau tidak dari area lidah. Smoker’s melanosis adalah berubahnya warna pigmentasi melanin pada mukosa mulut menjadi warna coklat atau hitam. Pendeteksian ini biasanya dilakukan oleh para dokter dengan metode Traditional Chinese Medicine. Namun, pendeteksian ini membutuhkan waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem deteksi lidah seseorang perokok atau tidak dengan implementasi algoritma Deep Learning. Penelitian menggunakan kamera hiperspektral dengan panjang gelombang VNIR untuk merekam citra lidah seseorang dan mengolahnya menjadi suatu informasi yang dapat digunakan untuk sistem ini. Implementasi algoritma dilakukan pada 5 dataset yang berbeda dan didasarkan pada area pengambilan ROI pada lidah seseorang. Algoritma yang diimplementasikan dalam penelitian ini berfokus pada algoritma Deep Learning, yaitu algoritma Convolutional Neural Network (CNN) dengan variasi dua jenis arsitektur, yaitu Autoencoder dan Proposed Architecture. Kedua arsitektur ini dijalankan dengan memvariasikan algoritma pengoptimalan seperti SGDM, Adam, dan RMSProp. Selain itu, penelitian ini membandingkan pula dengan PCA-SVM untuk melihat kinerja dari Machine Learning untuk diimplementasikan dalam data penelitian ini. Proposed Architecture mencapai akurasi sebesar 95% pada algoritma pengoptimalan SGDM dan PCA-SVM yang digunakan mencapai akurasi sebesar 81%. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem deteksi lidah perokok dapat bekerja lebih baik dengan pengimpelementasian Deep Learning.

Smoker’s melanosis is a way to tell if someone is a smoker or not from the tongue area. Smoker’s melanosis is a brown or black discoloration of the melanin pigmentation in the oral mucosa. This detection is usually carried out by doctors using the Traditional Chinese Medicine method. However, this detection takes a long time. This study aims to create a tongue detection system for someone who smokes or not by implementing the Deep Learning algorithm. This research uses a hyperspectral camera with a VNIR wavelength to record an image of a person’s tongue and process it into information that can be used for this system. Algorithm implementation is carried out on five different datasets and is based on the area of taking the ROI on one’s tongue. The algorithm implemented in this study focuses on the Deep Learning algorithm, namely the Convolutional Neural Network (CNN) algorithm with variations of two types of architecture, namely Autoencoder and Proposed Architecture. Both architectures are executed by varying the optimization algorithms such as SGDM, Adam, and RMSProp. Also, this study also compares with PCA-SVM to see the performance of Machine Learning to be implemented in this research data. Proposed Architecture achieves 95% accuracy in the optimization algorithm SGDM and PCA-SVM, which is used to achieve an accuracy of 81%. These results indicate that the smoker’s tongue detection system can work better with the implementation of Deep Learning."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>