Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Ajeng Paramitha Dhevy
"Proyek Light Rail Transit LRT merupakan solusi yang diusung oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan transportasi yang sangat kompleks, seperti kemacetan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Penelitian ini dilakukan menggunakan tools kuisioner dan dianalisis dengan qualitative risk analysis berbasis PMBOK Guide 5th Edition. Ditemukan tujuh risiko dominan yang selanjutnya ditentukan tindakan preventif dan tindakan korektif untuk mengelola risiko yang ada. Setelah dievaluasi, tindakan preventif yang paling tepat adalah dengan mitigasi risiko, sedangkan tindakan korektif yang paling tepat adalah dengan melakukan pembaharuan jadwal pelaksanaan.

The Light Rail Transit LRT Project is a solution proposed by the government to overcome the complex transportation problems, such as congestion. The purpose of this study is to identify the dominant risk factors affecting project time performance during the construction. This research was conducted using questionnaire and analyzed by qualitative risk analysis based on PMBOK Guide 5th Edition. There are seven predominant risks, which are then determined for the preventive and corrective action to manage. Once evaluated, the most appropriate preventive action is risk mitigation, meanwhile the most appropriate corrective action is to update the project construction schedule."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Nur Qamarina
"Light Rail Transit (LRT) Jabodebek merupakan sebuah layanan transportasi umum yang baru diresmikan pada Agustus 2023 dan melayani rute Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Dengan meningkatnya masyarakat yang melakukan mobilitas, kehadiran LRT Jabodebek merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah Jabodetabek dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Sejak beroperasi, LRT Jabodebek mendapat respons positif dari masyarakat. Akan tetapi, ada pula kritik yang menunjukkan beberapa kekurangan dalam layanan dan fasilitas. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat kepuasan pengguna LRT Jabodebek. Variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna LRT Jabodebek adalah kenyamanan, keandalan, keselamatan dan keamanan, aksesibilitas, kesetaraan, dan harga/tarif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui kuesioner selama 1 bulan. Responden dipilih melalui teknik purposive sampling dengan kriteria pengguna LRT Jabodebek yang menggunakan LRT Jabodebek untuk tujuan pekerjaan atau pendidikan dan berusia lebih dari 18 tahun. Jumlah responden yang didapat pada penelitian ini adalah sebanyak 405 orang. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek keselamatan dan keamanan, aksesibilitas, dan harga/tarif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna LRT Jabodebek.

Light Rail Transit (LRT) Jabodebek is a public transportation service inaugurated in August 2023, serving routes across Jakarta, Bogor, Depok, and Bekasi. With increasing population mobility, the introduction of LRT Jabodebek represents a strategic government initiative to address traffic congestion in the Jabodetabek area and reduce dependence on private vehicles. Since its launch, LRT Jabodebek has received positive feedback from the public. However, there have also been criticisms highlighting certain shortcomings in its services and facilities. This study aims to identify and analyze factors influencing customer satisfaction with LRT Jabodebek. The variables examined include comfort, reliability, safety and security, accessibility, equity, and pricing. A quantitative approach was employed, collecting data via questionnaires over a month. Respondents were selected using purposive sampling, targeting LRT Jabodebek users commuting for work or education and aged 18 years or older. This study gathered responses from 405 participants. Data analysis was conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. This study shows that safety and security, accessibility, and pricing have a significant impact towards customer satisfaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Fitria Ilriyanti
"Pekerja konstruksi merupakan profesi dengan tingkat risiko yang tinggi, seringkali dijumpai pekerja mengalami kejadian stres akibat pekerjaan. Faktor yang berkontribusi pada kejadian stres kerja ini yaitu faktor bahaya fisik dan faktor psikososial, namun tidak menutup kemungkinan pengaruh dari karakteristik individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tekanan panas dan faktor psikososial di tempat kerja dengan tingkat stres kerja pada pekerja konstruksi proyek pembangunan Depo LRT Jabodebek, Jatimulya, Bekasi Timur tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Faktor-faktor yang diteliti diantaranya yaitu faktor bahaya fisik berupa tekanan panas, faktor psikososial meliputi konten pekerjaan (beban kerja, jadwal kerja, dan desain tugas) dan konteks pekerjaan (peran dalam organisasi, hubungan interpersonal, dan kepuasan kerja), serta karakteristik individu yang dihubungkan dengan tingkat stres kerja. Sebanyak 185 pekerja konstruksi berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 155 pekerja konstruksi (83,8%) mengalami tingkat stres sedang dan 145 pekerja (78,4%) mengalami kejadian tekanan panas. Ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor jadwal kerja, beban kerja, desain tugas, peran dalam organisasi, hubungan interpersonal, dan status pernikahan dengan tingkat stres kerja. Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap pajanan panas dan faktor psikososial yang terdapat pada proyek pembangunan Depo LRT Jabodebek supaya dapat meminimalisir terjadinya stres pada pekerja.

Construction workers are professions with a high level of risk since it is often found that workers experience work-related stress. Factors which contribute to the occurrence of work stress are physical hazard factors and psychosocial factors, but it does not rule out the influence of individual characteristics. The aim of this study is that to analyze the relationship between heat stress and psychosocial factors in the workplace to work stress levels on construction workers at the Jabodebek LRT Depot development project, Jatimulya, East Bekasi in 2021. Furthermore, this study was a quantitative study with a cross-sectional study design. The factors studied including physical hazard factors in the form of heat stress, psychosocial factors including work content (workload, work schedule, and task design) and work context (role in the organization, interpersonal relationships, and job satisfaction), as well as individual characteristics associated with work stress levels. A total of 185 construction workers participated in this study. The result shows that 155 construction workers (83.8%) experience moderate stress levels and 145 workers (78.4%) experience heat stress events. Moreover, there is a significant relationship between work schedule, workload, task design, role in the organization, interpersonal relationships, and marital status with work stress levels. In addition, based on the result it is necessary to control the heat exposure and psychosocial factors in the Jabodebek LRT Depot development project to minimize stress on workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Allika Zatialiyah Mayuza
"Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar menyumbang kejadian kecelakaan kerja di Indonesia. Sebagian besar kecelakaan kerja disebabkan oleh persepsi pekerja yang belum menganggap keselamatan menjadi prioritas utama. Dalam mencegah kejadian kecelakaan diperlukan budaya keselamatan yang baik di tempat kerja. Oleh karena itu, pendekatan yang dapat dilakukan salah satunya dengan memahami persepsi pekerja akan keselamatan yang dikenal dengan iklim keselamatan. Skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran iklim keselamatan melalui survei persepsi pekerja terhadap komitmen manajemen, komunikasi K3, aturan dan prosedur K3, pelatihan K3, akuntabilitas pribadi, dan lingkungan yang mendukung. Desain penelitian deskriptif dan metode proportionate stratified random sampling digunakan dalam studi ini. Penelitian ini dilakukan pada 76 pekerja yang bersedia untuk memberikan tanggapan melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim keselamatan pada proyek konstruksi dalam kondisi baik. Persepsi pekerja pada dimensi komitmen manajemen mendapatkan penilaian terbaik dari keenam dimensi iklim keselamatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pekerja menaruh kepercayaan akan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan oleh perusahaan di tempat kerja. Apabila ditinjau berdasarkan karakteristik demografi diketahui bahwa nilai iklim keselamatan selaras dengan tingkat jabatan, pengalaman kerja, dan status pekerja. Untuk dapat meningkatkan iklim keselamatan, perusahaan perlu memperhatikan dimensi akuntabilitas pribadi untuk dapat menghilangkan perasaan khawatir pekerja akan risiko kecelakaan di tempat kerja

Construction sector is one of the significant contributors to the occurrence of occupational injuries in Indonesia. Most of the occupational injuries are the results from the workers' perception that safety isn't a top priority. To prevent accidents, a good safety culture is necessary at the workplace. As a result, an approach that can be taken is to understand workers' perceptions of safety, the so-called safety climate. This study aims to provide an overview of the safety climate through a survey of workers' perceptions of management commitment, communication, rules and procedures, training, personal accountability, and supportive environment. In this study, a descriptive research design was used as well as a proportionate stratified random sampling method. This study was conducted on 76 workers who were willing to provide responses through a questionnaire. The results of this study show that the safety climate in the construction project is in a good state. Workers' perceptions of the managerial commitment receive the best assessment of the six dimensions of the safety climate. This shows that workers have confidence in the application of safety performed by the company at the workplace. When they are examined on the basis of demographic characteristics, it's known that the value of the safety climate corresponds to the level of the job, the work experience, and the status of the workers. In order to improve the safety climate, companies should pay attention to personal accountability so that they can remove the workers' feelings of concern about the risk of occupational injuries at the workplace"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmala Dewi
"Indonesia telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memiliki tren peningkatan suhu sekitar 0.03 °C setiap tahunnya sehingga diperkirakan akan meningkatkan risiko penyakit terkait panas di Indonesia. Peningkatan suhu diprediksi akan menimbulkan kerugian ekonomi karena penurunan kesehatan seperti meningkatnya tekanan darah atau penyakit terkait panas lainnya dan peningkatan angka kematian. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tekanan panas dan faktor individu terhadap tekanan darah pekerja sektor konstruksi proyek Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Penelitian ini menggunakan analisis analitik dengan desain crosssectional dan menggunakan analisa data univariat, bivariat dan multivariat. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus uji hipotesis proporsi dua populasi dan diambil dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana berjumlah 185 pekerja. Variabel dalam penelitian ini adalah tekanan darah, tekanan panas dan faktor individu. Tekanan panas diukur menggunakan alat Thermal Environment Monitor QuestTemp 34o dan anemometer. Sedangkan tekanan darah diukur menggunakan Spygmomanometer (Merk Omron tipe HEM-7130). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan panas (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), usia (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), status hidrasi (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), riwayat keluarga mengalami hipertensi (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269) dan merokok (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) berhubungan signifikan dengan tekanan darah pekerja. Untuk mencegah kejadian tekanan darah tinggi, perusahaan disarankan segera melakukan pengendalian lingkungan kerja dan meningkatkan program promosi kesehatan agar risiko penyakit terkait panas dapat diantisipasi khususnya kepada pekerja yang berisiko (mengalami tekanan panas, berusia ≥ 40 tahun, dehidrasi, memiliki riwayat keluarga mengalami hipertensi dan merokok).

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency predicted that Indonesia would have a trend of increasing temperatures of around 0.03 °C every year, so it is estimated that it will increase the risk of heat-related diseases in Indonesia. An increase in temperature is predicted to cause economic losses due to declining health, such as increased blood pressure or other heat-related diseases and increased mortality. The purpose of this study was to determine the relationship between heat stress and blood pressure of workers in the construction sector of the Depo project Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. This cross-sectional study analyses WBGT and blood pressure data from construction workers. The number of samples in this study was calculated using the hypothesis test formula for the proportion of two populations and was taken with a simple random sampling method totaling 185 workers. The variables in this study were blood pressure, heat pressure and individual factor. Thermal pressure was measured using a QuestTemp 34o Thermal Environment Monitor tool and an anemometer. While blood pressure is measured using a sphygmomanometer (Omron brand type HEM-7130). The results showed that heat stress (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), age (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), hydration status (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), genetic factor (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269), and smoking (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) relationship with blood pressure of workers. The company is suggested to immediately control the work environment and improving health promotion programs to anticipate the risk of heat-related diseases especially for workers who are at risk (heat stress, dehydration, age, family history of hypertension and smoking)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asa Ibnu Hazmy
"Pembangunan transportasi umum massal di ibu kota mondorong berbagai macam kebutuhan. LRT sebagai salah satu tranportasi yang berada dalam tahap pembangunan tentu memiliki berbagai bentuk kebutuhan perancangan. Salah satu kebutuhan yang ada adalah kebutuhan akan peningkatan pelayanan pada LRT. Perancangan suara merupakan salah satu hal yang dapat dicoba untuk dapat menyelesaikan permaslahan yang ada.
Perancangan suara dilakukan dengan menggunakan metode Product Sound Design dengan tujuan menyelesaikan permasalahan tunantera disaat menaiki LRT. Dalam proses pembuatannya suara di evaluasi melalui bebrapa metode seperti evaluasi psiko akustik serta dilakukan Focus group Discussion (FGD) Bersama dengan tunanetra. Disaat suara telah terbuat dilakukan pula perancangan sistem sebagai implememtasi suara pada LRT.

Development of mass public transportation in the capital city encourages a variety of needs. LRT as one of the transportation which is in the development stage certainly has various forms of design needs. One of the needs is the need for service improvement in the LRT. Sound design is one of the things that can be tried to be able to solve the problems that exist.
Sound design is done using the method with the aim of solving the problem of blind people on the LRT. In the process of making sound, it was evaluated through several methods such as psycho-acoustic evaluation and conducted Focus group Discussion (FGD) with blind people. When the sound has been made a system is designed as an implementation of sound in the LRT.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Dwi Puji
"Berdasarkan data Health and Safety Executive (HSE) pada tahun 2016 terdapat 507.000 pekerja yang menderita gangguan otot rangka. Berdasarkan data HSE, industri konstruksi merupakan salah satu dari tiga jenis industri dengan tingkat gangguan otot rangka
tertinggi periode tahun 2014 - 2016. Salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja dan kecacatan pekerja di negara negara maju dan berkembang adalah gangguan otot rangka. Peneitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko dan keluhan
gangguan otot rangka pada pekerja proyek Konstruksi Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek Depo Jatimulya tahun 202. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus – Desember 2021
dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data faktor lingkungan, psikososial dan individu diambil menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Ramdhan (2021).
Data postur kerja diambil menggunakan menggunakan metode ergonomic risk assesment REBA (Rapid Entire Body Assesment). Data keluhan gangguan otot rangka menggunakan Nordic Body Map dengan mengambil batasan bahwa keluhan gangguan otot rangka yang terjadi dialami dalam tujuh hari terakhir. Data kemudian dianalisis dengan uji statistik
chi square. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 71,9% responden merasakan adanya keluhan gangguan otot rangka dan 28,1% responden tidak merasakan adanya keluhan gangguan otot rangka. Dari penelitian ini juga diketahui terdapat hubungan antara postur kerja (OR = 2,372), tuntutan kerja (OR=3,273), stress kerja (OR=3,452),
kepuasan kerja (OR=6,741) dan dukungan sosial (OR=2765) dengan keluhan gangguan otot rangka pada pekerja (p<0,05). Sedangkan faktor lingkungan (temperature), faktor individu (umur, lama kerja, konsumsi rokok dan indeks masa tubuh) diketahui tidak memiliki hubungan dengan keluhan gangguan otot rangka pada pekerja (p>0,05).

Based on data from the Health and Safety Executive (HSE) in 2016, there were 507,000
workers suffering from musculoskeletal disorder. Based on HSE data, the construction
industry is one of the three types of industries with the highest level of musculoskeletal
disorder in the period 2014 - 2016. One of the main causes of work accidents and worker
disability in developed and developing countries is musculoskeletal disorder. This study
aims to analyze the risk factors and complaints of musculoskeletal disorder in workers of
the Jabodebek LRT Infrastructure Development Project Depo Jatimulya in 202. This
study is a quantitative study with a cross sectional study design conducted in August –
December 2021 using primary and secondary data. secondary. Data on environmental,
psychosocial and individual factors were taken using a questionnaire developed by
Ramdhan (2021). Work posture data was taken using the REBA (Rapid Entire Body
Assessment) ergonomic risk assessment method. The data on complaints of skeletal
muscle disorders uses the Nordic Body Map by taking the limitation that complaints of
skeletal muscle disorders that have occurred have been experienced in the last seven days.
The data were then analyzed by chi square statistical test. The results of the study showed
that 71.9% of respondents felt complaints of skeletal muscle disorders and 28.1% of
respondents did not feel any complaints of skeletal muscle disorders. From this study, it
is also known that there is a relationship between work posture (OR = 2,372), work
demands (OR = 3,273), job stress (OR = 3,452), job satisfaction (OR = 6.741) and social
support (OR = 2765) with complaints of disorders. skeletal muscle in workers (p<0.05).
Meanwhile, environmental factors (temperature), individual factors (age, length of work,
cigarette consumption and body mass index) are known to have no relationship with
complaints of skeletal muscle disorders in workers (p>0.05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Nabila Syifa
"Sektor konstruksi merupakan sektor dengan risiko cedera dan penyakit akibat kerja yang tertinggi di dunia. Pernyataan ini didukung oleh data ILO yang mengestimasikan bahwa setidaknya 60.000 kecelakaan fatal terjadi setiap tahunnya di lokasi konstruksi di seluruh dunia. Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan proses penilaian risiko yang tidak memadai sehingga bahaya dan risiko jarang dimitigasi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan studi kasus terhadap implementasi penilaian risiko pada proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek milik PT. XYZ. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan analisis banding antara konsep penilaian risiko yang ideal dengan proses penilaian risiko yang telah diterapkan oleh perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara penilaian risiko dalam literatur dengan penilaian risiko yang diterapkan oleh PT. XYZ. Pada tahap identifikasi bahaya dan risiko, hasil identifikasi dapat terdiri dari tiga hal yang berbeda namun perusahaan hanya mengidentifikasi bahaya secara garis besar saja. Lalu, pada tahap analisis risiko, literatur menyebutkan bahwa dapat menggunakan teknik FTA dan ETA namun perusahaan menggunakan observasi lapangan dan diskusi tim HSE. Meski begitu, secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan yang besar dan signifikan antara konsep penilaian risiko yang ada pada literatur dengan pelaksanaan penilaian risiko perusahaan.

The construction sector is the sector with the highest risk of occupational injury and disease in the world. This statement is supported by ILO data which estimates that at least 60,000 fatal accidents occur annually at construction sites worldwide. Based on previous research, it is known that accidents that occur are related to an inadequate risk assessment process so that hazards and risks are rarely mitigated. This research is a descriptive study with a case study approach or a study of the implementation of risk assessment in the Jabodebek Integrated Railroad (LRT) project owned by PT. XYZ. This research aims to conduct a comparative analysis between the ideal risk assessment concept and the risk assessment process that the company has implemented. The results of this study indicate that there are some differences between the risk assessment in the literature and the risk assessment applied by PT. XYZ. The identification results can consist of three different things at the hazard and risk identification stage, but the company only identifies hazards in outline. Then, at the risk analysis stage, the literature states that FTA and ETA techniques can be used, but the company uses field observations and HSE team discussions. Overall, there is no big and significant difference between the concept of risk assessment in the literature and the implementation of company risk assessment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Suci Rahmawati
"Pembangunan infrastruktur dan kegiatan konstruksi menjadi salah satu cara bagi pemerintah Indonesia untuk membangun perekonomian nasional. Namun disisi lain proses kerja kegiatan konstruksi memiliki bahaya dan risiko, salah satunya bahaya fisik yang menjadi bahaya paling tinggi salah satunya adalah unsafe condition seperti lingkungan kerja panas yang merupakan kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan udara, dan suhu radiasi. Apabila kombinasi tersebut dihubungkan dengan produksi panas tubuh maka akan menyebabkan tekanan panas (heat stress). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan tekanan panas (heat stress), dan faktor individu (usia, indeks massa tubuh, riwayat keturunan hipertensi, dan status hidrasi) dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini dilakukan pada Agustus-Desember 2021 pada pekerja konstruksi proyek Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek Jatimulya, Jawa Barat. Pendekatan menggunakan kuantitatif observasional deskriptif analitik dengan studi cross sectional dan melibatkan 185 responden yang diambil menggunakan cluster proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 67% pekerja mengalami tekanan panas, 69,7% berusia < tahun, 76,8% memiliki IMT tidak berlebih, 73% tidak memiliki riwayat keturunan hipertensi, 91,9% mengalami dehidrasi tidak berat. Berdasarkan hasil analisis, variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi adalah variabel tekanan panas (heat stress), usia, dan riwayat keturunan hipertensi (P value= 0,05).

Infrastructure development and construction activities are one way for the Indonesian government to develop the national economy. On the other hand, the process of construction activities has dangers and risks, that physical hazard that is the highest, one of which is unsafe conditions such as a hot work environment which is a combination of air temperature, humidity, air velocity, and radiation temperature. If this combination is associated with the production of body heat, it will cause heat stress. This study aims to determine the description and relationship of heat stress (heat stress) and individual factors (age, body mass index, history of hereditary, and hydration status) with the incidence of hypertension. This research was conducted in August-December 2021 on construction workers of the Depo Light Rail Transit (LRT) project in Jabodebek Jatimulya, West Java. The approach with descriptive-analytic quantitative a cross-sectional study involving 185 respondents that was taken using cluster proportional random sampling. The results showed that 67% of workers experienced heat stress, 69.7% were aged < years, 76.8% had a moderate BMI, 73% had no history of hereditary disease, and 91.9% had mild dehydration. Based on the results of the analysis bivariate, the variables that had significant relationships with the incidence of hypertension were heat stress, age, and history of hereditary (P-value = 0.05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ashari Ciptaningrum
"Kecelakaan konstruksi terjadi karena pekerjaan konstruksi mengandung risiko dan bahaya yang tinggi. Terutama dalam pekerjaan ereksi baja di proyek-proyek pembangunan Stasiun Light Rail Transit (LRT), di mana para pekerja dihadapkan pada kondisi seperti bekerja pada ketinggian, melibatkan alat berat dan peralatan tajam, kondisi cuaca panas, dan durasi kerja yang panjang. Untuk menghindari kecelakaan pada pembangunan stasiun LRT, penilaian risiko diperlukan pada proses kerja ereksi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat risiko keselamatan kerja dalam proses kerja ereksi baja di proyek pembangunan stasiun LRT oleh PT X dengan mengacu pada metode analisis risiko semi-kuantitatif AS/NZS ISO 31000: 2009 tentang Manajemen Risiko. Desain penelitian dilakukan dengan studi observasional dan pendekatan analisis deskriptif.
Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa risiko tertinggi pekerjaan ereksi baja adalah jatuh, bertabrakan dengan bahan baja, komponen terjepit peralatan ereksi, dan kelelahan karena durasi kerja yang panjang. Kontrol yang disarankan termasuk menyediakan manlift untuk pekerja, menambah persediaan APD, menyediakan sistem hadiah & hukuman untuk pekerja, dan mengoptimalkan pengawasan oleh penyelia, manajer HSE, konsultan pengawas, dan kementerian perhubungan.

Construction accidents occur because construction works carry high risks and hazards. Especially in steel erection work in Light Rail Transit Station (LRT) construction projects, where workers are faced with conditions such as; work at height, involving heavy equipment and sharp equipment, hot weather conditions, and long work duration. To avoid accidents at the LRT station construction, risk assessment is needed in the erection process.
This study aims to determine the level of work safety risks in the steel erection work process in the LRT station construction project by PT X with reference to the AS / NZS ISO 31000: 2009 semi-quantitative risk analysis method on Risk Management. The research design was carried out with observational studies and descriptive analysis approaches.
From the results of the study, it can be seen that the highest risk of steel erection work is falling, colliding with steel materials, components being squeezed by erection equipment, and fatigue due to long work duration. Suggested controls include providing manlift for workers, increasing PPE inventory, providing a reward & punishment system for workers, and optimizing supervision by supervisors, HSE managers, supervisory consultants, and the ministry of transportation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>