Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180912 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alqurina Norizka
"ABSTRAK
Konsep diri terbentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain serta lingkungan. Anak-anak di Indonesia yang melakukan tindakan kriminal ditempatkan di Lembaga Khusus Pembinaan Anak LPKA dan dapat mempengaruhi konsep diri karena memiliki lingkungan tempat tinggal yang berbeda dengan anak yang berada di luar LPKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan konsep diri pada anak di Lembaga Khusus Pembinaan Anak Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan sampel sebanyak 171 narapidana anak usia 9 - 18 tahun dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tennese Self Concept TSCS dengan nilai Alpha Cronbach rsquo;s 0,944. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia, pendidikan dan penyebab penahanan dengan konsep diri nilai p > 0,05 . Sebaliknya, terdapat hubungan antara konsep diri dengan lama masa penahanan, suku, dan dukungan keluarga nilai p < 0,05 . Proses pembinaan pada narapidana anak di LPKA perlu dengan mengoptimalkan fasilitas, tenaga yang ada, serta dukungan keluarga.

ABSTRACT
Self concept is formed from one 39 s interaction with others and the environment. Children in Indonesia who commit crimes are placed in the Special Institution for Child Development LPKA and may influence the concept of self because it has a different living environment with children outside the LPKA. This study aims to determine the relationship characteristics with self concept in children in Special Institution of Child Development Tangerang. This research is descriptive research and use sample as many as 171 convict children aged 9 18 years by using random sampling technique. Data collection using Tennese Self Concept TSCS questionnaire with Alpha Cronbach 39 s value 0.944. The results showed that there was no correlation between age, education and causes of self concept detention p 0,05 . Conversely, there is a relationship between self concept and duration of detention, ethnicity, and family support."
2017
S68812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini membahas tentang perkembangan personal, sosial dan emosiaonal anak yang berkaitan dengan perilakunya terhadap dirinya sendiri dan dengan dunia di luar dirinya."
The Open University: Walton Hall, 1995
155.418 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
San Francisco: Jossey-Bass, 1995
305.231 EXP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Provita Prima
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri akademik dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Sekelompok mahasiswa S1 reguler di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (N = 107) diberikan dua kuesioner self-report. Kuesioner pertama dirancang untuk mengukur konsep diri dalam empat ranah dasar pendidikan tinggi: Membaca tulisan ilmiah, menulis laporan ilmiah, menggunakan komputer, dan membaca atau berbicara bahasa Inggris. Kuesioner lain merupakan adaptasi dari Procrastination Assessment Scale for Students (PASS) (Solomon & Rothblum, 1994) yang mengukur aspek frekuensi dan aspek masalah dari perilaku prokrastinasi dalam tujuh aktivitas akademik. Ditemukan bahwa konsep diri akademik memiliki hubungan yang signifikan dan bernilai negatif dengan prokrastinasi akademik.
Hasil ini mendukung penelitian-penelitian sebelumnya mengenai perilaku mengerjakan tugas pada subyek yang memiliki konsep diri negatif. Hasil-hasil tambahan menandakan adanya hubungan yang lemah dan bernilai negatif antara prokrastinasi akademik dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), tidak adanya hubungan antara konsep diri akademik dan IPK, dan sedikit perbedaan antar angkatan mahasiswa dalam skor konsep diri akademik dan prokrastinasi akademiknya. Untuk penelitian-penelitian selanjutnya, disarankan untuk melihat pengaruh aktivitas akademik berkelompok dan konsep diri sosial terhadap prokrastinasi akademik.

This present study investigated the relationship between academic selfconcept and academic procrastination in college students. A group of undergraduate students (N = 107) from the Faculty of Psychology, University of Indonesia was administered two self-report questionnaires. One questionnaire is designed to measure self-concept in four basic domains of higher learning: Reading scientific papers, writing scientific reports, using computers, and reading or speaking English language. Another questionnaire is an adaptation of Procrastination Assessment Scale for Students (PASS) (Solomon & Rothblum, 1994) which measures the frequency aspect and the problematic aspect of procrastinating behavior in seven academic activities. Academic self-concept was found to be significantly and negatively related with academic procrastination.
This result was supported by previous studies about task-related behaviors in subjects with negative self-concept. Additional results indicated a weak and inverted relationship between academic procrastination and Grade Point Average (GPA), a lack of correlation between academic self-concept and GPA, and a weak difference between college levels in their academic self-concept and academic procrastination scores. Further studies concerning the effects of group academic activities and social self-concept on academic procrastination were advised.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheren Audina
"Game online merupakan salah satu sarana sumber hiburan yang berkembang pesat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet. Banyaknya pengguna game online di berbagai kalangan usia membuat para pemain game online rentan terhadap kecanduan game online. Kecanduan game online dapat menjadi faktor yang mempengaruhi konsep diri individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online dengan konsep diri pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional pada 222 mahasiswa Universitas Indonesia yang bermain game online pada rentang usia dewasa muda 18-23 tahun. Responden didominasi oleh mahasiswa S1 dan angkatan 2019. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu kuesioner Game Addiction Inventory for Adults (GAIA) untuk kecanduan bermain game online dan kuesioner Tennessee Self Concept Scale Second Edition Short Form untuk konsep diri. Temuan pada penelitian ini menggambarkan 59% mahasiswa memiliki tingkat kecanduan game online sedang dan 50,9% mahasiswa memiliki konsep diri sedang. Hasil analisis memperoleh nilai p=0,001, sehingga membuktikan adanya hubungan kecanduan bermain game online dengan konsep diri. Penelitian ini merekomendasikan pelayanan kesehatan untuk menciptakan program dan konseling khusus bagi mahasiswa kecanduan game online.

Online games are a means of entertainment sources that are growing rapidly along with the increasing use of the internet. The large number of online game users of various ages makes online game players vulnerable to online game addiction. Addiction to online games can be a factor that affects individual self-concept. This study aims to determine the relationship between online game addiction and self-concept in college students. The research method used was quantitative research with a cross-sectional research design on 222 University of Indonesia students who played online games in the age range of young adults 18-23 years. Respondents were dominated by the undergraduate student of 2019. The research instruments used were the Game Addiction Inventory for Adults (GAIA) questionnaire for online game addiction and the Tennessee Self Concept Scale Second Edition Short Form questionnaire for self-concept. The findings in this study illustrate that 59% of students have a moderate level of online game addiction and 50.9% of students have a moderate self-concept. The results of the analysis obtained a value of p = 0.001, thus prove there is a relationship between online game addiction and self-concept. This study recommends health services to create special counseling and programs for students who addicted to online games."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Danisya Kartohadiprodjo
"Penelitian kali ini bertujuan untuk melihat perbedaan keeratan hubungan antara konsep diri ideal dan konsep diri aktual dengan citra majalah yang menjadi preferensi wanita dewasa muda. Citra majalah diperoleh dari citra pembaca majalah. Terdapat lima majalah wanita yang dilihat di dalam penelitian ini. Jumlah partisipan adalah 68 orang yang keseluruhannya adalah wanita karir berusia 21 sampai 40 tahun. Para responden diminta untuk mengisi skala semantic differential untuk memperoleh konsep diri ideal dan aktual responden. Skala semantic differential juga digunakan untuk memperoleh citra pembaca majalah yang dipersepsikan partisipan. Kemudian, para responden diminta untuk memberikan peringkat majalah yang dipreferensinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara konsep diri ideal dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda. Terdapat juga hubungan yang erat antara konsep diri aktual dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda. Namun, hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada keeratan hubungan konsep diri ideal dan aktual dengan citra pembaca majalah yang menjadi preferensi utama wanita dewasa muda.

The current study was conducted to explore the magnitude difference of the relationship of ideal and actual self concept with the magazine image of young adult female?s preference. The magazine image was derived from the image of the magazine readers. There were five different magazines selected for the study. Subjects consisted of 68 working women, with the age of 21 to 40 years old. Participants were asked to fill out a questionnaire, consisted of semantic differential scales to measure their ideal and actual self concept, and also their perception towards the magazine reader?s image. In addition, participants were asked to rank their preference of the five magazines. Findings of this study suggest that there were a significant relationship between both ideal and actual self concept with the magazine reader image of young adult female?s preference. However, the results did not show any significant difference between the degree of the relationship of ideal self concept and the magazine image of young adult female?s preference and the relationship between actual self concept and the magazine image of young adult female?s preference.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trivita Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Damaris Triananda
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Dewi Apriliawati
"Dalam suatu organisasi tidak bisa lepas dari unsur manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun sebagai bawahan faktor sumber daya manusia tersebut mempunyai peran central dalam organisasi. Penelitian ini bermaksud mengungkap kontribusi konsep diri instruktur dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja instruktur BLK se JABOTABEK Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. PopuIasi penelitian adalah seluruh instruktur BLK se JABOTABEK dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket). Dalam analisis data dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi.
Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kepuasan kerja instruktur.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja instruktur.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan budaya organisasi.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dare budaya organisasi dengan kepuasan kerja instruktur.
5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, untuk meningkatkan kepuasan kerja, disarankan perlunya pengembangan konsep diri instruktur dan tetap dipertahankannya budaya organisasi seperti kerjasama yang baik di antara sesama pegawai, di antara unit organisasi dan lain sebagainya.
6. Terdapatnya hubungan atau koefsien korelasi tersebut di atas, bukan berarti hanya variable konsep diri dan budaya organisasi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja instruktur di BLK se JABOTABEK, namun masih ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja instruktur. Karena itu perlu diadakan penelitian mengenai variable-variabel lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja instruktur. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldevino Jesaja Terloit
"Anak jalanan merupakan sebagian dari anak-anak yang hidup dan tumbuh di negara ini dan menjadi harapan bangsa dimasa yang akan datang. Sebagai generasi penerus, kondisi anak jalanan di Indonesia sangat memprihatinkan. Selain hilangnya perlindungan dari keluarga, penganiayaan-penganiayaan (abuses) yang mereka alami baik di rumah maupun di jalanan sangat beragam, bahkan sudah menjadi kebiasaan atau hal yang biasa. Berbagai tulisan dan penelitian menunjukkan bahwa hilangnya perlindungan dan kekerasan yang dialami anak memberi dampak tertentu terhadap kepribadian mereka. Dampak penganiayaan {abuse) terhadap kepribadian anak jalanan ini yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian.
Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada konsep diri anak jalanan khususnya anak jalanan usia remaja, atau secara umum masalah yang ingin dijawab melalui peneltian ini: Bagaimanakah konsep diri anak jalanan usia remaja yang mengalami abuse ?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantjtatif. Alat ukur yang digunakan adalah semantic differential yang terdiri dari 35 pasangan kata sifat bipolar yang dipasangkan pada konsep diri real, konsep diri sosial dan konsep diri ideal. Dari alat ukur tersebut akan diperoleh skor yang menunjukkan apakah konsep diri subyek positif atau negatif. Subyek dalam penelitian ini ada 60 orang yang terdiri 30 subyek yang mengalami abuse dan 30 subyek yang tidak mengalami abuse. Kedua kelompok kemudian diperbandingkan untuk memperoleh gambaran mengenai konsep diri anak jalanan yang mengalami abuse.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada konsep diri real dan konsep diri sosial pada kedua kelompok. Sedangkan pada konsep diri ideal kedua kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan, artinya kedua kelompok ternyata memiliki konsep diri ideal yang positif. Sedangkan pada perbandingan antara konsep diri real dengan konsep diri sosial pada masing-masing kelompok, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsep diri real dan konsep diri sosial pada kedua kelompok. Namun antara konsep diri real dan konsep diri ideal terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok.
Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada konsep diri real antara anak jalanan yang mengalami abuse dan tidak mengalami abuse. Artinya anak jalanan yang mengalami a bus e cenderung menggambarkan dirinya secara negatif misalnya dengan mengatakan mereka pesimis, tidak menarik, tergantung pada orang lain, tidak berharga, lemah, mudah frustrasi, bodoh, dibenci oleh teman, tidak dicintai oleh keluarga dan sebagainya dibandingkan subyek yang tidak mengalami abuse. Pada konsep diri sosial juga diperoleh hasil yang sama, yaitu anak jalanan yang mengalami abuse meyakini bahwa gambaran orang lain mengenai dirinya lebih negatif dibandingkan anak jalanan yang tidak mengalami abuse. Untuk konsep diri ideal tidak ada perbedaan yang signifikan, artinya baik anak jalanan yang mengalami abuse maupun anak jalanan yang tidak mengalami abuse memiliki konsep diri yang diinginkannya positif. Sedangkan perbedaan antara konsep diri real dengan konsep diri sosial ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsep diri real dengan konsep diri sosial baik pada anak jalanan yang mengalami abuse maupun pada anak jalanan yang tidak mengalami abuse. Namun untuk konsep diri real dengan konsep diri ideal ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara konsep diri real dan konsep diri ideal pada kedua kelompok di atas.
Disarankan agar dalam penelitian selanjutnya, subyek ditambah jumlahnya, subyek perempuan juga diikursertakan, dan dilakukan wawancara untuk menunjang hasil penelitian kuantitatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>