Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dariin Firda
"Kota Bekasi merupakan salah satu Kota yang berada di wilayah Metropolitan Jadetabek. Kota Bekasi memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan memiliki 443 ha permukiman kumuh yang tersebar pada 118 lokasi. Permukiman kumuh pada penelitian ini dibedakan berdasarkan tipologi yaitu daerah komersil, perumahan penduduk, ruang terbuka hijau, sempadan rel kereta api, sempadan sungai, dan dekat TPA. Dari 118 lokasi pemukiman kumuh dilakukan sampling pada 33 titik yang tersebar merata dan mewakili masing-masing tipologi. Penelitian ini menggunakan metode AHP dan spatial multi criteria SMC untuk mengetahui tingkat sensitivitas kebakaran di permukiman kumuh. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis menunjukan bahwa permukiman kumuh dengan tingkat sensitivitas tinggi berada di sekitar wilayah komersil, tingkat sensitivitas sedang cenderung berada di sekitar wilayah komersil, sempadan sungai, dan rel kereta api. Sedangkan tingkat sensitivitas rendah cenderung berada di sekitar wilayah ruang terbuka hijau dan sekitar perumahan.

Bekasi City is one of the City that located in Jabodetabek Metropolitan area. Bekasi has a high population density and has 443 ha of slums area that spread in 118 locations. Slum settlements in this study are distinguished by typology of commercial areas, housing complex, green spaces, railway borders, river borders, and near landfill. Out of 118 slum dwellings, 33 samples were scattered and represented each typology. This research uses AHP method and Spatial Multi Criteria SMC to know slum rsquo s sensitivity level agains fires. Based on the results of data processing and analysis shows that slums with high sensitivity is around the commercial area, the medium level of sensitivity are around commercial areas, river borders, and railway lines. While the low sensitivity tends to be around the green space and housing complex."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Fitriasari Rahayu
"Selama ini penataan perkotaan kurang memperhatikan kondisi internal dan aspek penyesuaian diri terhadap bencana yang sering melanda permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan sebaran permukiman kumuh dan menganalisis tingkat sensitivitas dan kapasitas adaptif permukiman kumuh terhadap bencana banjir dan kebakaran secara spasial. Sebaran permukiman kumuh diperoleh melalui metode interpretasi foto udara dan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) digunakan untuk menganalisis tingkat sensitivitas dan kapasitas adaptif.
Hasil analisa menunjukkan permukiman kumuh tersebar pada sempadan sungai, sempadan rel kereta, sekitar daerah pertanian/RTH, sekitar kompleks perumahan, sekitar daerah komersil dan sekitar TPA. Permukiman kumuh dengan tingkat sensitivitas tinggi dan kapasitas adaptif rendah terhadap banjir terkonsentrasi di sempadan sungai. Tingkat sensitivitas tinggi dan kapasitas adaptif rendah terhadap kebakaran terpusat pada permukiman kumuh di sekitar TPA.

All this time the arrangement of the urban is lack of attention to internal conditions and aspects of adapt to the disasters that often plagued slums. This study aims to reveal the spread of slums and inform the level of sensitivity and adaptive capacity of slum against floods and fires spatially. The distribution of slums obtained through aerial photos interpretation method and Multi Criteria Evaluation method (SMCE) method used to analyze the level of sensitivity and adaptive capacity.
The result shows slums spread across the border river, the border railway, near a commercial area, near the landfill, in an agricultural area/green space and around the housing complex. Slums with high sensitivity and low adaptive capacity against floods is concentrated in the border river. Slums with high sensitivity and low adaptive capacity to fires concentrated near landfill.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riangga Sujatmiko
"Meningkatnya kepadatan penduduk Kota Bekasi sebagai pendamping Kota DKI Jakarta beriringan dengan meningkatnya jumlah permukiman di Kota Bekasi baik dalam perumahan teratur maupun perumahan tidak teratur, hal inilah yang menjadikan Kota Bekasi sebagai wilayah rawan kebakaran permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi hubungan antara wilayah rawan kebakaran permukiman & wilayah kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010 dan (2) kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010 berdasarkan tipologi perumahan dengan pendekatan keruangan, uji statistik, dan analisis deskriptif. Berdasarkan kerapatan jaringan jalan, kepadatan bangunan, kualitas bangunan, dan kepadatan penduduk diketahui bahwa lebih dari 50% Kota Bekasi merupakan wilayah rawan kebakaran permukiman.
Pada tahun 2010 Kota Bekasi mengalami 51 kejadian kebakaran permukiman yang mendominasi di wilayah kepadatan bangunan tinggi & kepadatan penduduk tinggi. Dari hubungan yang terbentuk diketahui bahwa tidak ada hubungan signifikan antara wilayah rawan kebakaran permukiman dengan wilayah kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010. Berdasarkan tipologi perumahannya lebih dari 50% kejadian kebakaran permukiman Kota Bekasi tahun 2010 terjadi pada tipologi perumahan deret yang terdapat di jenis perumahan teratur.

The increasing of population density in Bekasi City as a companion of Jakarta City in along with the number of residential growth in Bekasi City either in regular housing or irregular housing area, consequently Bekasi City known as a residential fire-prone areas. This research aims to (1) identify the relationship between fire-prone area & the incidence of residential fires area in Bekasi City year 2010 and (2) Bekasi City residential fires 2010 based on its housing typology with the spatial approach, statistic test, and the descriptive analysis. Based on the density of road network, building density, building quality, and population density result more than 50% are known as residential fire-prone area.
In 2010 Bekasi City has 51 residential fires dominate in the region of high building density and high population density. However, from the relationship formed state that there is no significant relationship between residential fire-prone area and the incidence of residential fire area in Bekasi City year 2010. Based on the housing typology, more than 50% of residential fires in Bekasi City year 2010 occurred on the type of row housing typology found in regular housing area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni
"Kota Depok menghadapi permasalahan terkait penyediaan lahan permukiman bagi penduduknya yang mengakibatkan terbentuk dan berkembangnya permukiman kumuh. Skripsi ini membahas tentang pola keruangan permukiman kumuh Kota Depok berdasarkan tingkat kekumuhannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan dengan tema analisis pola keruangan dan unit analisis berupa tingkat kekumuhan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kekumuhan permukiman kumuh di Kota Depok erat hubungannya dengan jarak terhadap badan air, rel kereta api dan lokasi aktifitas ekonomi; serta tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status kependudukan mempengaruhi tingkat kekumuhan dari aspek sosial ekonomi.

Depok City experiencing problems related to housing land supply for its residents which resulted in forming and growing of slum areas. This Undergraduate thesis discusses about the spatial pattern of Depok's slum areas based on its slums level. In this research, spatial approach, especially spatial pattern analysis is used to analyse the spatial pattern of slum area in Depok City.
The result of this research indicate that level of slum areas in Depok City closely related to the distance from the water bodies, the distance from the railway, and the distance from the economic aktivities; as well as the educational levels, employment, and residential status influence the slum level of Depok's slum areas from the socio-economic aspect.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43019
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Raihanah
"Bencana kabut asap yang terjadi pada tahun 2015 di sebagian wilayah Indonesia merupakan salah satu kejadian terparah setelah kejadian tahun 1997/98. Kota Palembang merupakan salah satu wilayah terkena dampak oleh kabut asap pada tahun 2015. Jumlah kasus ISPA pada bulan Oktober mencapai 20.000 jiwa. Analisis kebencanaan pada aspek sensitivitas dibutuhkan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kabut asap pada masa mendatang. Aspek kondisi fisik wilayah, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi penduduk digunakan untuk menganalisis tingkat sensitivitas. Tingkat sensitivitas per kelurahan diperoleh dari analisis skoring dan overlay peta setiap aspek . Hasil yang diperoleh dari pengolahan data yakni semakin ke wilayah pusat kota, tingkat sensitivitas Kota Palembang terhadap kabut asap semakin meningkat. Hubungan antara tingkat sensitivitas wilayah terhadap bencana kabut asap dan persentase kasus ISPA di Kota Palembang menunjukkan hubungan kurang selaras (kategori berbeda) pada 65 persen dari seluruh kelurahan.

The 2015 Indonesia Haze became one of the worst haze event after 1997/98 haze. Palembang City was one of the affected areas by haze. The number of Acute Respiratory Tract Infection (ARI) cases reached 20.000 cases. Disaster and risk analysis are needed for future prevention and damage reduction of haze hazards. Analysis of sensitivity level analyzed physical region, social, and economic aspect. Sensitivity level per subdistrict is obtained from scoring and map overlay analysis on each aspect. The results of data processing showed that trend of higher sensitivity level in the downtown area of Palembang City. Crosstab Analysis used to compare and find the correlation between sensitivity level and percentage of ARI cases on each subdistricts in Palembang City from July until November 2015. The result of correlation test of both sensitivity level and percentage of ARI cases showed that the relationship is weakly correlated (within different category) at 65 percent of all subdistricts.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Chandra Rudi Parulian
"Pelayanan air minum pada wilayah perkotaan belum menjangkau seluruh masyarakat. Pelayanan air minum perpipaan dilaksanakan oleh operator penyedia layanan air minum daerah lebih memprioritaskan masyarakat yang memiliki willingness to connect dan willingness to payment yang tinggi, sehingga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tidak mendapatkan akses layanan air minum. Tujuan penelitian menganalisis kondisi pemenuhan kebutuhan air minum, mengevaluasi faktor sosial, ekonomi dan lingkungan yang berpengaruh terkait pemenuhan akses air minum, menganalisis prinsip inklusif dalam kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada efektivitas pemenuhan akses air minum, dan membuat model kebijakan inklusif dalam penyediaan akses air minum yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah bivariat, multivariat dan multitidimensional scalling. Hasil penelitian menunjukan, MBR memiliki willingnes to payment yang tinggi, tetapi memiliki willingness to connect yang rendah karena terkendala biaya pasang baru yang cukup tinggi. Model kebijakan inklusif yang berkelanjutan dianalisis dengan public choice teory dengan memberikan subsidi biaya keringanan pasang baru dengan penyebarluasan secara aktif

Drinking water supply in urban areas have not yet reached all community groups. Piped drinking water services carried out by drinking water service operators prioritize community groups who have high willingness to connect and willingness to pay, So that the Low-Income Communities (MBR) in slum areas in urban areas do not get access to drinking water. The aim of this research is to analyze the conditions for fulfilling drinking water needs for MBR, evaluate the social, economic and environmental factors that influence the fulfillment of access to drinking water, evaluate inclusive principles in government policy which influence the effectiveness of fulfilling access to drinking water, and create an inclusive policy model in providing sustainable access to drinking water. Research methods used are bivariate, multivariate and multidimensional scaling. Research results show that MBR in the research location area has a high willingness to pay, but has a low willingness to connect because it is constrained by the fairly high cost of new installations. The sustainable inclusive policy model is analyzed using public choice theory by providing subsidies for the cost of new installations accompanied by active dissemination of information."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Sofyan
"Permukiman kumuh menjadi salah satu persoalan perkotaan yang kerap menjadikan kota jauh dari kesan kota hijau dan kota yang berkelanjutan. Permukiman kumuh pun menjadi salah satu persoalan perkotaan di Jakarta Utara. Penanganan permukiman kumuh di Kota Jakarta Utara oleh institusi terkait telah banyak dilakukan. Adanya fenomena kemunculan lokasi kumuh yang baru atau kenaikan tingkat kumuh mengindikasikan penanganan kumuh belum berlanjut. Diperlukan inovasi dalam teknik penanganan permukiman kumuh yang terencana dan seimbang antara penyelesaian persoalan lingkungan dengan persoalan sosial dan ekonomi warga permukiman kumuh. Mengenali tipologi spasial permukiman kumuh berbasis ekosistem diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mempermudah penanganan permukiman kumuh. Tipologi permukiman kumuh kawasan pesisir, permukiman kumuh jalur pengaman infrastruktur, dan permukiman kumuh pusat kegiatan perkotaan memiliki karakteristik sosial dan ekonomi yang berbeda. Dengan penanganan permukiman kumuh yang disesuaikan berdasarkan tipologi permukiman kumuh tersebut diharapkan dapat tercipta penanganan yang efektif dan proporsional sehingga tercapai cita-cita Kota Jakarta Utara menuju kota hijau dan berkelanjutan.

Slums become one of the urban problems that make a city hampered the achievement of a green and sustainable city. Handling of slums in North Jakarta by the government has been widely applied. The phenomenon of the growth of a new slum location or increase slum index level indicating the handling of slums has not sustained. Innovation is needed in handling techniques slum-planned and well-balanced between the completion of environmental issues with social and economic problems residents of the slums. Recognizing spatial typology of slums formed ecosystem-based is expected to be one way to ease the handling of the slums. Coastal areas typology, infrastructure safety lines typology, and slums of urban centers typology have different social and economic characteristics. Handling slums area adjusted based spatial typology is expected to create an effective handling and proportionate in order to achieve the ideals of North Jakarta towards a green and sustainable city."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ruth Agustina
"ABSTRAK
Kajian ini mencoba melihat dampak dari peningkatan kualitas permukiman kumuh terhadap penurunan kejadian banjir dan bencana tanah di tingkat desa di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan perbedaan-dalam-perbedaan (DID) pada model regresi logit, penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan dana desa di 24.343 desa di Indonesia selama periode 2006-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkannya kebijakan dana desa, peluang terjadinya bencana pada kelompok perlakuan yaitu desa yang memiliki tingkat permukiman kumuh yang relatif tinggi adalah 0,761 kali lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu desa yang memiliki tingkat permukiman yang relatif rendah. tingkat permukiman kumuh dengan tingkat signifikansi 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan dan atau peningkatan kualitas infrastruktur di perdesaan kumuh berpengaruh signifikan terhadap penurunan kejadian bencana.
ABSTRACT
This study tries to see the impact of improving the quality of slum settlements on reducing the incidence of floods and land disasters at the village level in Indonesia. Using the difference-in-difference (DID) approach in the logit regression model, this study analyzes the effect of village fund policies in 24,343 villages in Indonesia during the 2006-2018 period. The results showed that after the implementation of the village fund policy, the chances of a disaster occurring in the treatment group, namely villages that had relatively high slum settlement rates, were 0.761 times lower than the control group, namely villages that had relatively low settlement rates. slum settlement level with a significance level of 1%. This shows that the development and or improvement of infrastructure quality in slum villages has a significant effect on reducing the incidence of disasters.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Qurrata Aini
"Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah terkena oleh kabut asap pada tahun 2015 yang berdampak pada degradasi kualitas udara. Analisis kerentanan pada aspek sensitivitas dibutuhkan sebagai upaya penanggulangan dan mitigasi kabut asap di masa mendatang. Aspek kondisi internal yang dilihat dari kondisi manusia dan kondisi fisik wilayah digunakan untuk menganalisis tingkat sensitivitas wilayah. Untuk menganalisis tingkat sensitivitas wilayah dilakukan pembobotan terlebih dahulu dengan menggunakan metode AHP dan di analisis dengan Spatial Multi Criteria pada setiap parameter. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data adalah sensitivitas wilayah terhadap kabut asap di Kota Pekanbaru berdasarkan kondisi fisik wilayah memperlihatkan tingkat yang semakin tinggi di bagian tengah kota sejalan dengan presentase tutupan vegetasi yang rendah, kepadatan bangunan yang cenderung padat dan tata letak bangunan yang cenderung tidak teratur. Berdasarkan kondisi manusia, sensitivitas wilayah memperlihatkan tingkat yang semakin rendah di bagian tengah kota dengan presentase usia sensitif dan presentase mata pencaharian penduduk rendah. Tingkat sensitivitas wilayah terhadap kabut asap di Kota Pekanbaru tidak memperlihatkan kecenderungan yang sama antara kondisi fisik dan kondisi manusia yang terlihat secara jelas di bagian tengah kota; di mana wilayah yang ditinjau dari kondisi fisik memiliki sensitivitas tinggi ternyata memiliki sensitivitas yang rendah berdasarkan kondisi manusianya.

Pekanbaru City is one of the areas exposed by haze in 2015 which impact on air quality degradation. Vulnerability analysis on the sensitivity aspect is needed as an effort to mitigate haze in the future. Aspects of internal conditions viewed from the human condition and the physical condition of the region are used to analyze the level of region sensitivity. To analyze level of region sensitivity, the weighting is done using AHP method and analyzed with Spatial Multi Criteria on each parameter. The results obtained from the data processing are the sensitivity of the region to the smoke haze in Pekanbaru City based on the physical condition of the area showing the higher level in the middle of the city in line with the low percentage of vegetation cover, the density of buildings that tend to be solid and the layout of the buildings tend to be irregular. Based on human conditions, the sensitivity of the region shows lower rates in the central part of the city with a percentage of sensitive age and low percentage of livelihoods. The region sensitivity to haze in Pekanbaru City does not show the same tendency between the physical condition and the human condition in the center of the city in which the area under review of the physical condition has a high sensitivity turns out to have a low sensitivity based on its human condition.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dywangga Auliannisa
"Perkembangan kota yang tanpa arah menyebabkan Kota Bandung memiliki masalah dalam perkembangan permukiman, khususnya permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pola persebaran permukiman kumuh di Kota Bandung. Identifikasi permukiman kumuh dilakukan dengan menggunakan citra satelit QuickBird 2007 dengan digitasi on-screen secara manual, serta didukung oleh pengecekan survey lapang dengan memperhatikan variabel kerapatan bangunan, tata letak dan ukuran atap rumah. Sedangkan variabel lainnya seperti kondisi bangunan, kondisi prasarana lingkungan dan kepadatan penduduk diperoleh melalui survey lapang dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan meliputi teknik analisis tetangga terdekat untuk mengetahui pola persebaran permukiman kumuh dan buffer analisis untuk mengetahui jarak permukiman kumuh terhadap sungai. Pola persebaran permukiman kumuh di Kota Bandung sebagian besar membentuk pola acak dan cenderung mendekati daerahdaerah pusat kegiatan seperti perkantoran, industri, perdagangan dan jasa. Pola mengelompok terdapat di Wilayah Pengembangan Bojonegara, pola acak terdapat di Wilayah Pengembangan Cibeunying, Gedebage dan Karees, pola tersebar terdapat di Wilayah Pengembangan Tegallega dan Ujung Berung.

Disorganized city development in Bandung City has caused problems in the development of settlements, particularly slums settlements. This research focuses on pattern of distribution of slums settlement using spatial analysis which is includes the nearest neighbor and buffering analysis. In this research, an attempt has been made to identify and mapping of slums using QuickBird satellite imagery in 2007 and ground verification in assessing of slum environment. The slums were identified on the basis of visual interpretation and were captured manually using on-screen digitization method. For this purpose, interpretation variable like building density, layout, and roof size were used in detection process using QuickBird. While the other variable such as building condition, infrastructure, environmental conditions and population density were obtained from field survey and secondary data. This research indicates that pattern of distribution of slums settlement in Bandung city were mostly distributed as a random pattern and close to offices, industrial and also trade and services areas. Cluster pattern was found in region of Bojonegara, random pattern were found in development region of Cibeunying, Karees, and Gedebage, while scattern pattern were found in development region of Tegallega and Ujung Berung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>