Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Triani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi afek pada hubungan antara work passion dan kinerja karyawan. Self-determination theory digunakan sebagai landasan model penelitian ini. Data diperoleh dari 319 karyawan yang bekerja di berbagai perusahaan dengan berbagai jabatan di Indonesia. Dengan menggunakan macro PROCESS Hayes pada IBM Statistics SPSS, ditemukan bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara harmonious work passion dan kinerja melalui afek positif. Selain itu, ditemukan pula bahwa afek positif memediasi secara penuh hubungan antara obsessive work passion dengan kinerja.

This study aims to investigate the mediating role of affect on the relationship between work passion and job performance. This research is based on Self determination theory to explain the relationship among study variables. The data was obtained from 319 employees working in various companies in Indonesia. Using the Hayes rsquo PROCESS macro on IBM Statistics SPSS, it was found that there was an indirect relationship between harmonious work passion and performance through positive affect. In addition, it was also found that positive affect also fully mediate the relationship between obsessive work passion and job performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Everd Nandya Prasetya
"Dari berbagai penelitian yang meneliti hubungan antara work passion, hubungan antara Harmonious Work Passion HWP dan Obsessive Work Passion OWP dengan kinerja masih terlihat kurang konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efek moderasi Job Resources pada hubungan antara dua jenis work passion terhadap kinerja dengan menggunakan data sebanyak 321 karyawan dari berbagai perusahaan di Indonesia. Sesuai dengan hipotesis, hasil menunjukkan bahwa HWP, OWP, dan interaksi OWP dengan Job Resources JR berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja; sebaliknya, bertolak belakang dengan hipotesis, hasil menunjukkan interaksi HWP dengan JR berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja. Implikasi terhadap penelitian passion-performance dan praktik manajemen terdapat di bagian diskusi.

Despite many studies that examines work passion, the relationship between Harmonious Work Passion HWP and Obsessive Work Passion OWP and job performance are still inconsistent. Using samples from 321 employees from multiple companies in Indonesia, this study aims to examine the moderating effect of Job Resources on work passion performance relationship. As we predict, results show that HWP, OWP, and interaction between OWP and Job Resources JR significantly and positively affect job performance and contrary to our prediction, interaction between HWP and JR significantly and negatively affect job performance. Implication for passion performance and management practices are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Monica Margaretha
"Berdasarkan pada perspektif self-determination theory, penelitian ini hendak melihat peran mediasi harmonious work passion HWP pada hubungan antara perceived organizational support POS dan kinerja. POS dapat mendorong terpenuhinya tiga kebutuhan dasar psikologis manusia, yaitu need for autonomy, need for competence, dan need for relatedness, mendorong terbentuknya motivasi internal dan juga dapat mendorong terjadinya proses internalisasi pekerjaan ke dalam identitas karyawan secara otonom. Dengan demikian, harmonious work passion akan terbentuk dan hal ini kemudian akan mendukung kinerja karyawan. Pengumpulan data diperoleh pada karyawan dengan berbagai jabatan dari berbagai perusahaan di Jakarta dan sekitarnya N=305 . Melalui analisis data menggunakan macro Hayes PROCESS pada IBM Statistics SPSS 22, ditemukan bahwa HWP memediasi secara parsial hubungan antara POS dengan kinerja. Implikasi teoretis dan praktis juga akan dibahas dalam penelitian ini.

Based on self determination theory perspective, this study aims to examine the mediating effect of harmonious work passion HWP on the relationship between perceived organizational support POS and in role performance. The existence of POS can encourage the fulfillment of three basic human psychological needs, namely need for autonomy, need for competence, and need for relatedness, can encourage the forming of intrinsic motivation, and also can encourage the autonomous internalization process of employee rsquo s job into identity. This will lead to harmonious work passion and in turn will enhance employees rsquo in role performance. The data were obtained from employees with various positions from various companies in Jakarta and surrounding areas N 305 . Through data analysis using the Hayes PROCESS macro on IBM Statistics SPSS 22, it was found that HWP mediates partially the relationship between POS and in role performance. The theoretical and practical implications were discussed in this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisa Hasna Utami
"Pada masa COVID-19, karyawan garis depan dituntut untuk tetap mempertahankan kinerjanya dalam lingkungan kerja yang menantang. Karyawan garis depan, yaitu setiap orang yang tetap perlu melayani banyak orang dalam keadaan pandemi dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menurunkan kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kreasi pekerjaan dengan kinerja karyawan garis depan COVID-19 yang dimedisasi keterikatan kerja. Penelitian ini juga menguji hubungan variabel kreasi pekerjaan dengan keterikatan kerja dan kinerja. Selain itu, penelitian ini juga menguji hubungan antara keterikatan kerja dengan kinerja karyawan garis depan. Kreasi pekerjaan diukur dengan menggunakan Job Crafting Scale (Tims et al., 2012), keterikatan kerja diukur dengan menggunakan versi pendek UWES (Schaufeli et al., 2002) dan kinerja diukur dengan versi pendek Job Performace (Mastenbroek et al., 2014). Partisipan penelitian ini adalah 216 karyawan garis depan yang bergerak di bidang non medis dengan usia 20-64 tahun di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kreasi pekerjaan berhubungan dengan kinerja karyawan garis depan secara langsung. Penelitian ini juga menunjukkan hubungan kreasi pekerjaan dengan keterikatan kerja karyawan garis depan serta hubungan antara keterikatan kerja garis depan dengan kinerjanya. Terakhir, hasil penelitian ini menunjukkan hubungan tidak langsung antara kreasi pekerjaan yang dilakukan karyawan garis depan dengan kinerjanya, yaitu melalui mediasi dari keterikatan kerja karyawan.

Frontline workers are expected to perform well under difficult work environment during the times of COVID-19 pandemic. Frontline workers, a group of workers who still needs to do their job serving other people needs in public areas, struggles to maintain their job performance during the COVOD-19 pandemic. This study aims to investigate the relationship between job crafting and job performance through the mediating role of work engagement in COVID-19 frontline workers in Indonesia. This study also aims to investigate the relationship between job crafting and work engagement and the direct relationship between job crafting and job performance. Job Crafting is measured using the Job Crafting Scale constructed by Tims et al. (2012), Work Engagement is measured using the short version of UWES (Schaufeli et al., 2002), and Job Performance is measured using the short version of Job Performance Scale originally used by Mastenbroek et al., (2014). Data were collected from 257 Indonesian COVID-19 frontline workers age 20-64. The results show that job crafting directly relates to job performance. This study also shows that job crafting relates to work engagement and frontline workers’ work engagement relates to their job performance. Lastly, the results shows that job crafting indirectly relates to job performance through the mediating effect of work engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Desy Pramita
"Kinerja karyawan merupakan hal esensial bagi kesuksesan suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harmonious passion dan obsessive passion terhadap kinerja karyawan serta peranan basic psychological needs satisfaction sebagai mediator pada hubungan tersebut. Responden dalam penelitian ini merupakan 267 karyawan dari berbagai organisasi. Penelitian ini menggunakan metode survei self-rating dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harmonious passion berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, dan basic psychological needs satisfaction berperan sebagai mediator pada hubungan tersebut. Sementara itu, obsessive passion berhubungan secara tidak langsung dengan kinerja melalui mediator basic psychological needs satisfaction.

Job performance is an essential factor for organization success. The aim of the present study is to examine the effect of harmonious passion and obsessive passion on job performance, and to investigate the mediating role of basic psychological needs satisfaction on work passion job performance relationship. Data were collected from 267 employees working in various organization. Results indicated that harmonious passion was significantly related to job performance and basic psychological needs satisfaction partially mediated this relationship. Furthermore, obsessive passion was indirectly related to job performance through basic psychological needs satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Putri Triarto
"Dalam konteks bisnis yang dinamis, peran sentral job performance sangat krusial dalam menentukan kesuksesan suatu organisasi. Pemahaman perusahaan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi job performance menjadi kunci, melibatkan aspek lingkungan kerja, seperti implementasi hybrid workplace yang memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk memilih lokasi dan waktu kerja yang paling produktif bagi mereka, ataupun faktor lain terkait dengan pekerjaan dan karakteristik individu karyawan, yang tercermin melalui tingkat work engagement. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh hybrid workplace terhadap job performance dengan work engagement sebagai variabel mediasi pada karyawan startup di DKI Jakarta. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan menerapkan teknik purposive sampling terhadap 182 responden yang merupakan karyawan tetap di perusahaan startup di DKI Jakarta melalui Google Form. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik SEM-PLS dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work engagement mampu memediasi hubungan positif dan signifikan antara hybrid workplace dan job performance. Selain itu, seluruh hubungan antar variabel juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan satu sama lain.

In a dynamic business environment, the central role of job performance is crucial in determining the success of an organization. The company's understanding of the factors that influence job performance is the key, involving aspects of the work environment, such as the implementation of a hybrid workplace that gives employees the flexibility to choose the location and time of work that is most productive for them or other factors related to work and individual employee characteristics, which are reflected through the level of work engagement. This study aims to analyze the effect of hybrid workplace on job performance with work engagement as a mediating variable for startup employees in DKI Jakarta. A quantitative approach is used by applying purposive sampling techniques to 182 respondents who are permanent employees at startup companies in DKI Jakarta through Google Form. The collected data were analyzed using SEM-PLS technique with the help of SmartPLS 4 and IBM SPSS Statistics 20 software. The results showed that work engagement was able to mediate a positive and significant relationship between hybrid workplace and job performance. In addition, all relationships between variables also show a positive and significant influence on each other."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Okta Pretylia
"Saat ini industri jasa keuangan didorong untuk memiliki sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dan diharapkan dapat menggunakan teknologi khususnya internet secara bijaksana dan profesional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh private demands yang dimediasi oleh cyberloafing terhadap job stress dan work performance karyawan milenial di industri jasa keuangan Indonesia. Penelitian ini memfokuskan pada peran cyberloafing yang masih jarang diteliti di Indonesia. Responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 203 orang yang merupakan karyawan milenial yang bekerja di industri jasa keuangan. Pengolahan data dilakukan melalui metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cyberloafing berperan sebagai partial mediation yang memediasi hubungan antara private demands dengan job stress, dan private demands dengan work performance. Sebagai penutup, penelitian ini menjelaskan implikasi manajerial terkait private demands, cyberloafing, job stress, dan work performance.

Nowadays the financial industry supports high-competitiveness of human resources and is expected to use techonology such as intenet wisely and professionally. Private demands are mediated by cyberloafing on job stress and work performance in the Indonesian financial services industry. This study focuses on the role of cyberloafing that remains under explored in Indonesia. The sample in this study are 203 millenials employee who work in the financial services industry. The data were processed by using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that cyberloafing partially mediates the relationship between private demands on job stress, and private demands on work performance. The closing of this study explains the managerial implications of private demands, cyberloafing, job stress, and work performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwi Nindyati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui apakah sex role identity (SRI) dan self: efficacy berperan sebagai mediator pada korelasi antara tiga kebutuhan menurut McClelland dengan kinerja. Dasar pemikiran untuk menguji apakah variabel tertentu dapat berfungsi sebagai mediator adalah penjelasan dari Baron dan Kenny. Bila ada beberapa IV yang dapat memperlihatkan adanya korelasi dengan DV. Antar IV tersebut terbukti berkorelasi, maka dengan analisis regresi dapat diuji apakah salah satu dan IV tersebut dapat berfungsi sebagai variabel mediator, yaitu variabel yang menjembatani korelasi IV dengan DV.
Sejumlah penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa tiga kebutuhan menurut McCiellaand (n Achievement, n Affiliation dan n Power) dengan kinerja. Demikian juga ada beberapa hasil penelitian yang mendasari dugaan bahwa SRI dan sal-efficacy dengan kinerja juga terjadi korelasi. Selain itu, ada beberapa penelitian yang mendasari dugaan korelasi antara tiga kebutuhan menurut McClellaand dengan SRI dan set-efficacy. berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut peneliti menentukan hipotesis penelitian: SRI dan self efaacy berperan sebagai mediator pada korelasi tiga kebutuhan menurut McClelland dengan kinerja.
Penelitian ini dilakukan di PT.SAI, dengan subjek penelitian beauty advisor, salah satu jabatan yang ada di bagian promosi. Subjek penelitian berjumlah 214, berasal dari cabang Jakarta 1, Jakarta 2 dan Jakarta 3, jenis kelamin perempuan semua. Alasan dipilihnya . beauty advisor sebagai subjek penelitian adalah adanya karakteristik tugas yang cukup otonom, sehingga relatif sesuai dengan konsep yang akan diteliti. Selain itu juga karena adanya alasan yang bersifat teknis yaitu mudahnya akses untuk pengambilan data penelitian. Alat ukur yang digunakan berupa angket untuk tiga kebutuhan McClelland digunakan self-report yang dikembangkan oleh Murray, untuk SRI digunakan PAQ (Personal Attribute Questionnaire) dikembangkan Spence dan Helmrich, sedangkan untuk self-efficacy digunakan angket yang dikembangkan oleh Hay dan Pond. Untuk mengukur kinerja digunakan BARS yang disusun berdasarkan perilaku yang menunjang tercapainya kinerja yang bagus dan diperlihatkan oleh beauty advisor. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi baik regresi sederhana maupun mutiple regresi, dengan mengikuti alur pengujian mediator yang diberikan oleh Baron dan Kenny.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan SR: tidak terbukti berperan sebagai mediator pada korelasi antara tiga kebutuhan menurut McClelland dengan kinerja. Hal ini berarti kinerja yang diperlihatkan oleh para beauty advisor lebih disebabkan adanya tiga kebutuhan menurut McClelland, dan SRI (femininitas dan maskulinitas) kurang dapat berperan pada terciptanya kinerja beauty advisor. Self-efficacy terbukti berperan sebagai mediator pada korelasi antara tiga kebutuhan menurut McClelland dengan kinerja. Hal ini dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan kinerja beauty advisor semakin bagus adalah self-efficacy dan bukan tiga kebutuhan menurut McClelland.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan kajian yang melibatkan SRI, khususnya dengan alat ukur yang lebih bagus. Selain itu juga sebaiknya dilakukan pengkajian yang melibatkan adanya pemilihan pekerjaan dan minat kerja untuk mengkaji peran SRI terhadap kinerja. Terbuktinya self-efficacy sebagai mediator pada korelasi tiga kebutuhan menurut McClelland dengan kinerja, sebaiknya dijadikan dasar pertimbangan untuk pembuatan pelatihan yang lebih menitik beratkan pada bagaimana menumbuhkan self-efficacy pada individu. Proses elisitasi dalam pembuatan BARS, sebaiknya dilakukan dengan individu yang mewakili semua cabang perusahaan, agar dimensi yang ditemukan dalam penilaian relatif merata.
Referensi 85 buah, terdiri dari buku dan jurnal (1938 - 2002)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T11495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satara Samia Jufri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran work meaningfulness sebagai mediator dalam hubungan antara job autonomy dan harmonious passion. Partisipan penelitian ini adalah 163 karyawan pada perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan memiliki masa kerja minimal satu tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah subskala harmonious passion dari The Passion Scale, Meaningfulness Scale, dan dimensi autonomy dari Job Diagnostic Survey. Berdasarkan hasil analisis mediasi, diketahui terdapat indirect effect yang signifikan antara job autonomy dan harmonious passion melalui work meaningfulness (r = .2168, p < .05), dan direct effect yang tidak signifikan antara job autonomy dan harmonious passion (r = .0699, p > .05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa work meaningfulness memediasi secara penuh hubungan antara job autonomy dan harmonious passion.

This study aims to investigate the mediating effect of work meaningfulness on the relationship between job autonomy and harmonious passion. The participants of this study were 163 employees in creative industry companies and has worked for at least a year. The instrument used in this study is the harmonious passion subscale of The Passion Scale, Meaningfulness Scale, and autonomy dimension of the Job Diagnostic Survey. The result of this study proves that there is a significant indirect effect between job autonomy and harmonious passion through work meaningfulness (r = .2168, p < .05), and found no significant direct effect between job autonomy and harmonious passion (r = .0699, p > .05). These results indicate that work meaningfulness fully mediates the relationship between job autonomy and harmonious passion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Jasmine
"Persaingan bisnis yang semakin ketat menjadikan bisnis berlomba-lomba untuk mengadopsi teknologi terbaru untuk menunjang bisnisnya. Salah satu teknologi dengan adopsi tertinggi dalam bisnis adalah teknologi Artificial Intelligence. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang telah mengadopsi Artificial Intelligence dalam proses bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Artificial Intelligence terhadap individual work performance dan work engagement dengan change leadership sebagai variabel moderasi pada karyawan PT XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penarikan sampel total sampling yang disebarkan melalui instrumen kuesioner secara daring kepada 201 karyawan PT XYZ. Data dianalisis menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan perangkat lunak AMOS 24.0.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Artificial Intelligence memiliki pengaruh positif signifikan terhadap individual work performance dan work engagement karyawan PT XYZ. Selain itu, uji moderasi menunjukkan bahwa change leadership secara positif memoderasi pengaruh Artificial Intelligence terhadap individual work performance dan work engagement.

 


Business competition is getting tougher, making businesses trying to adopt the latest technology to support their business. One of the technologies with the highest adoption in business is Artificial Intelligence technology. PT XYZ is a company that has adopted Artificial Intelligence in its business processes. This study aims to analyze the effect of Artificial Intelligence on individual work performance and work engagement with change leadership as a moderating variable for PT XYZ employees. This study used a quantitative approach with total population sampling method which was distributed through an online questionnaire instrument to 201 PT XYZ employees. Data were analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) test using AMOS 24.0 software. The results of the study show that Artificial Intelligence has a positively significant effect on individual work performance and work engagement of PT XYZ employees. In addition, the moderation test shows that change leadership positively moderates the effect of Artificial Intelligence on individual work performance and work engagement.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>