Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184890 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Florianti Kurnia Sjaaf
"ABSTRAK
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya mengizinkan negara untuk melakukan penggusuran paksa selama memenuhi tolok ukur yang diberikan. Skripsi ini akan membahas secara komprehensif tolok ukur penggusuran paksa yang diatur oleh kedua kovenan hak asasi manusia internasional tersebut beserta aplikasinya di dalam yurisprudensi Komite Hak Asasi Manusia dan Komite Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Tolok ukur tersebut kemudian akan turut diaplikasikan di dalam kasus penggusuran paksa yang dilakukan di Bukit Duri, Jakarta Selatan, pada tahun 2016. Berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara yang telah dilakukan, negara dapat menjustifikasi penggusuran paksa jika memenuhi tolok ukur lsquo;lawful rsquo; dan lsquo;non-arbitrary. Penggusuran paksa di Bukit Duri tidak memenuhi kedua tolok ukur tersebut.

ABSTRACT
The International Covenant on Civil and Political Rights and the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights allow states to conduct forced eviction as long as it is carried out within the given boundaries. This study will comprehensively elaborate each standards given by the two international human rights covenants as well as the implementation of those standards in the cases of Human Rights Committee and Committee on Economic, Social and Cultural Rights. The standards will then be applied to analyze the case of forced eviction in Bukit Duri, South Jakarta, in the year of 2016. Based on the literature review and the interviews that have been conducted, it can be concluded that states can justify their action of forced eviction if it fulfills the standards of lsquo lawful rsquo and lsquo non arbitrary rsquo . The Bukit Duri forced eviction did not fulfill those standards."
2017
S68117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tawakal Abdi Utomo
"ABSTRAK
Konflik tata ruang di wilayah perkotaan mdash;yang bisa berujung pada konflik lahan mdash;tidak hanya melibatkan antar masyarakat saja, tetapi juga antara masyarakat dengan pemerintah. Pada praktiknya, pemerintah seringkali menggunakan penggusuran paksa sebagai strategi untuk menertibkan lahan-lahan ilegal mdash;seperti tempat berjualan informal dan pemukiman kumuh mdash;agar peruntukannya sesuai dengan rencana tata kota. Melihat hal ini, terdapat dua pola yang terlihat pada studi-studi yang membahas penggusuran paksa. Pertama, pemerintah dan rulling group yang ada melihat bahwa pemanfaatan ruang kota harus secara legal dengan mengikuti rencana tata kota. Kedua, masyarakat miskin kota melihat bahwa ruang kota merupakan tempat yang dapat dan boleh dimanfaatkan oleh seluruh elemen masyarakat. Kedua pandangan yang saling berlawanan ini tidak pernah menemui titik temu yang solutif, oleh karenanya penulis berargumen bahwa dibutuhkan suatu lembaga mediasi untuk menjembatani kepentingan di antara keduanya agar tidak timpang. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, peneliti ingin melihat lebih jauh bagaimana konflik lahan yang berujung penggusuran paksa ini terjadi antara masyarakat miskin kota dengan pemerintah daerah. Selain itu, artikel ini juga ingin melihat lebih jauh peran LSM dalam kasus penggusuran paksa. Temuan dari artikel ini menunjukan bahwa LSM memiliki peranan penting tidak hanya sebagai mediator, tetapi juga sebagai pembangun kesadaran ruang masyarakat dalam konflik ruang yang terjadi antara pemerintah dan masyarakat.

ABSTRACT
Spatial conflict in urban areas which can lead to land conflicts involves not only inter community groups but also between communities and governments. In practice, governments often use forced evictions as a strategy to discipline illegal lands such as informal selling places and slums so that their designations are in accordance with urban planning. Looking at this, there are two patterns seen in studies that deal with forced evictions. First, the government and the existing rulling group see that the utilization of urban space must legally follow the city planning plan. Secondly, the urban poor see that city space is a place that can and can be utilized by all elements of society. These two opposing views have never met a solvent point of view, and therefore the authors argue that a mediating body is required to bridge the interests between the two in order not to be unbalanced. Using a qualitative approach with an in depth interview method, researchers wanted to see further how land conflicts that led to forced evictions occurred between the urban poor and local governments. In addition, this article also wants to see further the role of NGOs in cases of forced evictions. The findings of this article show that NGOs play an important role not only as mediators, but also as builders of spatial awareness in spatial conflict between government and society."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hasian, Siagian Bramy Vicky Chiefo
"Berdasarkan prinsip hak asasi manusia, negara memiliki kewajiban untuk melindungi, menghormati, dan memenuhi berbagai jenis hak asasi manusia, salah satunya adalah hak atas tempat tinggal yang layak. Namun, pada kenyataannya upaya pemenuhan hak atas tempat tinggal yang layak menemui permasalahan, yaitu fenomena penggusuran paksa di berbagai wilayah Indonesia. Tugas Karya Akhir ini mencoba untuk menjabarkan bagaimana pola, penyebab, dan dampak penggusuran paksa yang berfokus pada kasus yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam periode tahun 2016 sampai 2023. Penulisan ini menggunakan teknik analisis isi berdasarkan sumber data sekunder, seperti berita, laporan penelitian dan publikasi yang diterbitkan oleh Non Governmental Organization (NGO), artikel jurnal, dan kanal berita di youtube. Hasilnya menemukan bahwa penguasaan tanah oleh negara telah membuka ruang untuk perkembangan pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah yang menimbulkan penggusuran paksa permukiman warga. Penggusuran paksa yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia diinisiasi oleh negara, sedangkan korban penggusuran paksa adalah warga negara, khususnya masyarakat kelas bawah. Oleh karena itu, telah terjadi viktimisasi struktural terhadap para korban penggusuran paksa, yaitu penderitaan dan kerugian yang dialami berdasarkan posisi mereka yang tidak menguntungkan dalam struktur masyarakat.

Based on human rights principles, states have an obligation to protect, respect and fulfill various types of human rights, one of which is the right to adequate housing. However, in reality, efforts to fulfill the right to adequate housing have encountered problems, namely the phenomenon of forced evictions in various regions of Indonesia. This final project tries to describe the patterns, causes and impacts of forced evictions, focusing on cases that occurred in various regions of Indonesia in the period 2016 to 2023. This writing uses a content analysis method based on secondary data sources, such as news, research reports and publications by Non Governmental Organization (NGO), journal articles, and news channels on Youtube. The results found that land control by the state has opened up space for the development of infrastructure development and spatial planning which has the potential to lead to forced evictions of residential areas. The forced evictions that occurred in various regions of Indonesia were initiated by the state, while the victims of forced evictions were citizens, especially lower class people. Therefore, there has been structural victimization of the victims of forced eviction, namely the suffering and losses experienced based on their disadvantageous position in the structure of society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudithia
"Jakarta adalah Ibu Kota Republik Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 10 juta jiwa pada tahun 2011, dengan jumlah limbah padat yang dihasilkan mencapai 6.594,72 ton/hari (2.487,61 m3/hari). Salah satu elemen pengelolaan sampah di Jakarta adalah Tempat Penampungan Sampah Sementara, yang berfungsi sebagai lokasi penampungan dan pemilahan sampah yang dapat didaur ulang. TPS merupakan salah satu potensi sumber bioaerosol di udara. Selain proses degradasi sampah organik secara alami, teknis operasional pengelolaan sampah juga turut berperan terhadap tingginya konsentrasi bioaerosol di TPS. Analisis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan prinsip statistik korelasi bivariat dan multivariat. Berdasarkan hasil analisis, aktivitas penampungan, pemilahan, dan pengangkutan sampah merupakan aktivitas utama yang mempengaruhi konsentrasi bioaerosol. Selain itu, parameter meteorologis (temperatur udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin) juga berperan cukup besar terhadap pertumbuhan dan persebaran bioaerosol di udara. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah strategi pengendalian kualitas udara mikrobiologis di dalam maupun luar area TPS.

Jakarta is the capital of Indonesia with a population more than 10 million in 2011, that the amount of waste generated is approximately 6,594.72 tons/day (2,487.61 m3/days). In Jakarta, one element of solid waste management system is a transfer station. In Indonesia, transfer station handle solid waste that can be recycled and reused informally. Transfer station is a potential source of bioaerosol contaminants in the air. Besides the natural organic waste decomposition, operational techniques also gave a contribution to the high bioaerosol concentration at transfer station. The analysis was conducted based on bivariate and multivariate correlation statistics. Based on the analysis, collecting, sorting, and transporting are the main activities that affect bioaeorosol concentration. Moreover, meteorological parameters (air temperature, humidity, and wind velocity) also have a main role in growth and spread of bioaerosol to the ambient air. Consequently, it requires a strategy to control microbial air quality inside and outside the transfer station."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Husniati
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) harus memiliki kemampuan baik dalam bidang kefarmasian dan manajemen. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan agar mahasiswa memahami peran Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek dan memahami kegiatan pengelolaan dan administrasi di Apotek.
Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Penolakan Permintaan Resep Bulan Februari 2016 dan Barang Non Resep Bulan Februari 2016 di Apotek Safa.
Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui data sepuluh jenis obat resep terbanyak ditolak pada bulan Februari 2016, barang non resep terbanyak yang ditolak pada bulan Februari 2016, omzet yang seharusnya diperoleh jika tidak terjadi penolakan tersebut, jenis barang yang paling sering ditolak serta alasan penolakannya.

Pharmacy is a place for pharmacists to do their pharmaceutical care. The pharmacy is organized by a pharmacist called Apoteker Pengelola Apotek (APA). Apoteker Pengelola Apotek (APA) should have a good ability in pharmacy knowledge and management. Apothecary Profession Internship at Apotek Safa aims to make students understand the role of Apoteker Pengelola Apotek (APA) in the activities of pharmacy service at Pharmacy and understand the management and activities at Pharmacy.
A special assignment report which is given has title Recapitulation of Rejection Request of Prescription in February 2016 and Non Prescription Goods in February 2016 at Apotek Safa.
The purpose of spesial assignment is to determine data ten types of prescription drugs most rejected in February 2016, non prescription goods that most rejected in February 2016, the turnover of which should be obtained in the absence of such rejection, the most frequent type of goods rejected and reason for refusal."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ningrum Kusuma Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA dilaksanakan di Apotek Safa yang terletak di Jl. Bukit Duri Tanjakan No. 68 Jakarta Selatan, dan berlangsung selama satu bulan yaitu pada tanggal 1 sampai dengan 31 Agustus 2016. Tujuan dari kegiatan PKPA di apotek adalah agar mahasiswa apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek APA ; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek; dan memiliki gambaran nyata permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan perapotekan. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pembuatan Sistem Informasi Berbasis Komputer dalam Pemilihan SupplierPerbekalan Farmasi dan Pendataan Penggunaan Obat Harian di Apotek Safa. Mahasiswa belajar kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik.

Profession Internship was held at Safa Pharmacy, located at Bukit Duri Tanjakan Street No. 68 South Jakarta, for about a month, from August 1st until 31st 2016. Profession Internship at pharmacy was intended to make apothecary student understand the role of pharmacist, has insight into the implementation of pharmaceutical practice, and know the issues in pharmaceutical practice in pharmacy. The internship given a special assigment titled Making an Information System Based on Computerin in the Selection of Suppliers of Pharmacuticals and Drug Use Daily Data Collection in Safa Pharmacy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risanti Kartika Purnomo
"Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Safa Jl. Bukit Duri Tanjakan No. 68, Jakarta Selatan. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat mengamati secara langsung aktivitas yang berlangsung di apotek, memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek mengenai pengelolaan dan pelayanan kefarmasian di apotek, dan dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas apoteker di apotek.
Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Positioning Apotek Safa Terhadap Apotek-Apotek Kompetitor Yang Berjarak Tempuh ± 3 Km Melalui Survei Canvass Pada Januari Tahun 2016. Tugas khusus ini bertujuan mengetahui positioning suatu apotek sebagai sarana bisnis terhadap kompetitornya, serta membantu dalam penyusunan strategi bisnis.

Work practice of Pharmacy Professional Program was held in Apotek Safa (Safa Pharmacy) Jl. Bukit Duri Tanjakan No. 68, South Jakarta. Work practice was intended so student was able to observe the activities in a pharmacy, gain knowledge and insight on all aspects regarding the management and pharmaceutical services in pharmacies, and have a profound understanding of the role of a pharmacist in the pharmacy.
Specific assignment of the work practice was titled Positioning Analysis of Apotek Safa (Safa Pharmacy) of Its Competitors Located Within ± 3 Km Mileage Through Canvassing in January 2016. Specific assignment was conducted to understand the positioning of a pharmacy as a business means to its competitors, and assist in constructing a business strategy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyah Solihah
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan agar calon Apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan apotek, melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sekaligus agar calon Apoteker dapat mengetahui serta mengalami langsung cara pengelolaan apotek serta manajemen apotek. Sedangkan tugas khusus yang berjudul Perbandingan Harga Obat OTC Umum dan Obat Generik Antara Apotek Safa dengan Apotek dan Retail Sekitar dilakukan agar calon Apoteker dapat mengetahui perbandingan harga obat OTC umum dan obat generik antara Apotek Safa dengan apotek dan retail sekitar, serta dapat memperkirakan perbedaan metode penetapan harga pada tempat-tempat tersebut berdasarkan lokasi dan kondisi tempat penjualan, berdasarkan hasil survey.

Professional pharmacist internship at Apotek Safa was executed to make soon-to-be pharmacist understand and have a direct experience about their responsibilities at doing pharmaceutical care based on legal rules in Indonesia. Meanwhile, individual task with title Perbandingan Harga Obat OTC Umum dan Obat Generik Antara Apotek Safa dengan Apotek dan Retail Sekitar was gave to make me and all soon-to-be pharmacist know and understand an OTC and generic drug price comparison between Apotek Safa and pharmacy store and retail around Apotek Safa. It also done so that we can analyze the different method of price determination at these places based on location and condition of the place."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Andriani
"ABSTRAK
Apoteker memiliki peran penting di apotek. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan agar mahasiswa memahami tugas dan tanggung jawab apoteker, melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang ndash; undangan dan etika yang berlaku, mendapatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis, mendapatkan gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi untuk pengembangan praktek kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekomendasi Pengadaan Obat di Apotek Safa berdasarkan Data Penolakan Obat Bulan Agustus Tahun 2016. Tujuan penyusunan tugas khusus ini untuk membuat rekomendasi pengadaan obat di Apotek Safa berdasarkan data penolakan obat bulan Agustus tahun 2016.

ABSTRACT
Pharmacists have important roles in pharmacy. Internship at Apotek Safa aims to make students understand the responsibilities of pharmacists, practice pharmaceutical care according to the laws and ethics, improve practical knowledge and skills, get a description of the problem to practice pharmaceutical care and learn strategies to develop it. The specific assignment is Recommendations for Drug Procurement in Apotek Safa based on Drug Sale Rejection on August 2016. The aim of this specific assignment to give recommendations for drug procurement in Safa based on drug sale rejection on August 2016."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Astari
"Apotek merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Dalam rangka memahami dan mempraktikkan manajemen dan pelayanan kefarmasian di Apotek, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Apotek Safa untuk melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA).
Tujuan pelaksanaan PKPA di Apotek Safa adalah agar calon Apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam rangka pengelolaan Apotek serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di Apotek; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Selama masa PKPA, mahasiswa mempelajari penataan dan seluruh alur manajemen dan pelayanan yang dilakukan di Apotek Safa, meliputi pemesanan, penerimaan, penataan, pencatatan penjualan, dan pembayaran obat, serta pelayanan resep dan non-resep.
Berdasarkan PKPA yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Apoteker memiliki peran yang penting dalam mengelola apotek, baik sebagai Apoteker Penanggungjawab Apotek maupun Apoteker Pendamping; Apoteker perlu memliki kemampuan berwirausaha dan komunikasi yang baik utuk dapat mengelola apotek; dan permasalahan yang dihadapi Apotek Safa selama PKPA adalah terjadinya kekosongan beberapa item obat dengan tingkat penjualan yang tinggi yang disebabkan karena kekosongan dari produsen. Selain itu, terjadi ketidakseimbangan antara uang yang didapat dan barang yang terjual karena pencatatan penjualan yang tidak lengkap.

Pharmacy is one of the important factors that play a role in improving public health. In order to understand and practice management and pharmacy services in Pharmacy, Faculty of Pharmacy, University of Indonesia in collaboration with Apotek Safa to do the Pharmacy Practice (PKPA).
The aims of this PKPA is that prospective Apothecary are able to understand the duties and responsibilities of Apothecary in the management of pharmacy practice and pharmaceutical services in accordance with the provisions of the applicable legislation; have the insight, knowledge, skills, and practical experience to do the practice of pharmacy in pharmacy; and have a real picture of the problems pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done in order to develop the practice of pharmacy. During the period PKPA, students study the arrangement and the entire workflow management and services performed in Apotek Safa, including ordering, receiving, arrangement, recording sales, and payment of drugs, as well as the services of prescription and non-prescription.
Based on PKPA that has been done, it can be concluded that Apotehcary has an important role in managing the pharmacy, either as a Responsible Apothecary Pharmacy and Apothecary Assistants; Apotehcary has to be good in entrepreneurship skills and communication to be able to manage the pharmacy; and the problems faced during PKPA in Apotek Safa is a vacuum in some drug items with a high level of sales due to the emptiness of the manufacturer. In addition, there is an imbalance between the money raised and the goods sold for incomplete recording sales."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>