Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istiqomah Nurul Fauziah
"Anak usia prasekolah merupakan masa kritis dalam proses perkembangan seorang individu. Orang tua, terutama ibu memiliki peran yang penting dalam tercapainya perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Saat ini, banyak ibu bekerja diluar rumah sehingga ibu memiliki peran ganda didalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan anak usia prasekolah pada ibu yang bekerja. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis univariat. Responden merupakan anak usia prasekolah yang memiliki ibu bekerja di PAUD/TK pada Kelurahan Tanah Baru Beji Depok n=93 diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP. Hasil penelitan menunjukkan perkembangan anak sebagian besar 62,4 sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan promosi kesehatan tentang pentingnya pemantauan perkembangan anak terutama pada ibu bekerja.

Preschoolers is a critical period in the development of an individual. Parents, particularly mothers have an important role in the achievement of development in accordance with the stages of child development. Today, mothers have work so mother has a double role in her life. This study aims to describe the development of preschool children of working mothers. This study design is descriptive univariate analysis. Respondents are preschoolers whose mothers work in early childhood kindergarten in Tanah Baru, Beji, Depok n 93 were taken by purposive sampling technique. The instrument used to measure the child 39 s development is Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP. The results showed a large majority of child development 62.4 according to the stage of growth and development. This research is expected to be used as consideration of the importance of health promotion monitoring child development, especially on working mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S69501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olga Stephiana
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh partisipasi kerja ibu terhadap perkembangan kognitif anak menggunakan data IFLS anak berusia antara 7-10 tahun. Hasil penelitian mengindikasi adanya pengaruh negatif partisipasi kerja ibu saat anak berusia antara 0-3. Namun, partisipasi kerja ibu pada anak berusia antara 7-10 tahun berasosiasi positif terhadap kognitif anak. Akumulasi penambahan jam kerja ibu setelah anak berusia antara 0-3 tahun juga berpengaruh terhadap kognitif anak. Selain partisipasi kerja ibu, perkembangan anak juga dipengaruhi oleh input-input lain, seperti input anak, input ibu, dan input keluarga.

This research discussed effect of maternal employment on child cognitive development using IFLS rsquo s data of children aged between 7 10 years old. The results indicated negative effect of maternal employment when child was 0 3 years old. Yet, maternal employment on children age 7 10 years old is positively associated with children rsquo s cognition. Accumulated additional hours of working mothers after child aged 0 3 years old also affect children rsquo s cognition positively. Furthermore, development is also affected by other inputs, such as children inputs, mother inputs, and family inputs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Lestiati Pratiwi
"ABSTRAK
Setiap orang tua tentunya memiliki harapan-harapan pada anak yang
diasuh dan dirawatnya. Salah satu harapan orang tua adalah agar anaknya
mencapai keberhasilan. Kriteria keberhasilan yang dicapai oleh seorang anak
mengandung makna yahg sangat luas, namun pada anak usia sekolah atau SD
kriteria keberhasilan umumnya didasarkan atas prestasi belajarnya di sekolah.
Prestasi belajar yang dicapai oleh seorang anak sangat erat kaitannya
dengan pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua, terutama ibu, sebagai
orang yang terdekat dengan anak. Bagi ibu yang sepenuhnya tinggal di rumah
mengasuh dan merawat anaknya, diharapkan ia dapat mengawasi dan
membimbing anaknya, sehingga ia mengetahui segala hambatan dan kesulitan
anaknya.
Namun, zaman yang telah berkembang pesat pada saat ini, telah
membuka kesempatan yang luas bagi wanita untuk berkarya di luar rumah.
Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini banyak sekali wanita yang telah
memasuki dunia kerja, baik yang belum atau sudah berkeluarga. Pada awalnya
keterlibatan wanita dalam dunia kerja, terutama bagi yang sudah berkeluarga,
menimbulkan pendapat yang berbeda-beda, ada yang mendukung namun ada
juga yang menentang.
Dari beberapa hasil penelitian diperoleh bahwa ternyata anak yang
ibunya bekerja lebih mandiri, percaya diri, memiliki tanggung jawab, memiliki
intelektual yang lebih tinggi, lebih berorientasi pada pencapaian prestasi dan
memberikan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan minat anak
daripada anak yang ibunya tidak bekerja. Tampaknya terdapat perbedaan
pengasuhan antara ibu bekerja dan tidak bekerja. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hoffman (dalam Hyde, 1985) yang menyatakan bahwa bagi ibu yang
tinggal sepenuhnya di rumah akan memiliki pengasuhan yang berbeda dengan
ibu yang bekerja di luar rumah.
Beberapa ahli mengatakan bahwa pada dasarnya anak sangat perlu
dibekali keterampilan-keterampilan untuk mencapai keberhasilan baik di
sekolah atau di kemudian hari. Rich (1992) memperinci bahwa ada 10
keterampilan yang harus diberikan pada anak, yaitu keterampilan untuk ;
menumbuhkan rasa percaya diri; untuk menumbuhkan rasa usaha pada anak
dalam mengerjakan suatu pekerjaan, menumbuhkan motivasi pada anak;
menumbuhkan rasa agar anak memiliki tanggung jawab; menumbuhkan inisiatif ;ketekunan ; agar agar anak dapat bekerja sama dengan orang lain ; agar anak
memperhatikan orang lain ; melatih anak agar dapat berpikir rasional dan
melatih anak untuk memecahkan masalah. Keterampilan-keterampilan ini
disebut sebagai Keterampilan Mega. 10 keterampilan ini telah dilakukan oleh
sebagian besar ibu-ibu di Amerika dan mereka merasakan manfaatnya
terutama untuk keberhasilan anak di sekolah.
Di Indonesia bagi anak yang berprestasi, tanpa disadari para ibu
mungkin menerapkan 10 keterampilan tersebut. Penerapan keterampilan itu
dapat saja terjadi bila tingkat pendidikan ibu cukup baik, berada pada kelas
sosek menengah dan tinggal di perkotaan, karena memungkinkan mereka
untuk memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai pengasuhan anak. Oleh
karena itu penelitian ini ingin mengetahui penerapan keterampilan mega antara
ibu bekerja dan tidak bekerja dari anak SD yang berprestasi. Ingin dilihat
apakah terdapat perbedaan dalam penerapan keterampilan mega antara ibu
bekerja dan tidak bekerja tersebut. Alasan membandingkan antara ibu bekerja
dan tidak bekerja karena dari hasil penelitian sebelumnya terdapat perbedaan
pengasuhan antara ibu bekerja dan tidak bekerja, kemudian ingin dilihat apakah
juga terdapat perbedaan penerapan keterampilan mega tersebut .dalam
mengasuh anak-anak mereka.
Dari 70 responden dalam penelitian ini , yang terbagi atas 35 responden
ibu bekerja dan 35 responden ibu tidak bekerja, diperoleh hasil bahwa tidak
terdapat perbedaan dalam penerapan keterampilan mega dan kedua kelompok
cenderung menerapkan seluruh keterampilan tersebut. Pada ibu bekerja,
keterampilan yang lebih sering diterapkan pada anak-anaknya adalah untuk
menumbuhkan agar anak dapat bekerja sama dengan orang lain, sedangkan
pada ibu tidak bekerja yang lebih sering diterapkan adalah untuk menumbuhkah rasa percaya diri pada anak."
1996
S2954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dheatami
"Perkembangan kognitif anak prasekolah yang terhambat akan berdampak pada prestasi anak di sekolah. Kehadiran ibu pada masa ini sangat penting bagi anak karena 85% karakter anak dibentuk pada masa prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu bekerja dan tidak bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah di TK Kelurahan Harjamukti Depok.
Desain penelitian adalah cross sectional pada150 responden ibu dan anaknya yang berusia 3-6 tahun. Pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling. Pola asuh yang diberikan ibu bekerja yaitu demokratis (94,4%) dan permisif (5,6%), sedangkan pada ibu tidak bekerja demokratis (91,0%), permisif (6,4%), dan otoriter (2,6%). Analisis data menggunakan chi-square (α = 0,05) didapatkan hubungan pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (P=0,437), sedangkan pada ibu tidak bekerja (P=0,286).
Hubungan pola asuh ibu bekerja dan tidak bekerja dengan perkembangan kognitif adalah tidak signifikan. Akan tetapi, setiap ibu harus mengetahui pola asuh yang tepat yang dapat menunjang perkembangan kognitif anak. Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat mengedukasi orang tua terkait pola asuh yang tepat bagi perkembangan kognitif anak usia prasekolah.

Hampered cognitive development of preschool children will have an impact on children's achievement in school. Mother's presence is very important for children because 85% of the children's character is formed in the preschool years. This study aims to determine the relationship of parenting of working mother and unemployed mother with the cognitive development of preschool children in Village Harjamukti Kindergarten Depok.
The study design was cross-sectional in 150 respondents of mothers and their children aged 3-6 years. Sampling used was cluster sampling. Parenting given by the working mothers are authoritative (94.4%) and permissive (5.6%), while parenting given by the unemployed mothers are authoritative (91.0%), permissive (6.4%), and authoritarian (2.6 %). Data analysis used chi-square (α = 0.05) showed obtained relationship of working mother parenting with cognitive development of preschool children (P = 0.437), of while the unemployed mother (P = 0.286).
Relationship of working mother and unemployed mother parenting with cognitive development is not significant. However, every mother should know the appropriate parenting which can support the child's cognitive development. In addition, health care providers can also educate parents about appropriate parenting for the cognitive development of preschoolers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gracia Amanda Francisca Tinihada
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parenting style dari ibu bekerja dengan persepsi ibu terhadap prestasi akademik anak usia sekolah. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Parenting Styles and Dimensions Questionnaire ` Short Version (PSDQ ` Short Version) dari Robinson, Mandleson, Olsen dan Hart (2001) untuk mengukur parenting style dan Scale of Perceived Academic Achievement (SPAA) dari Sumargi, Haslam dan Filus (2014) untuk mengukur persepsi ibu terhadap prestasi akademik anak. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 orang ibu bekerja penuh waktu yang memiliki anak usia sekolah dan berdomisili di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa authoritative parenting style dari ibu bekerja memiliki hubungan yang positif dengan persepsi ibu terhadap prestasi akademik anak usia sekolah dan authoritarian parenting style dari ibu bekerja memiliki hubungan yang negatif dengan persepsi ibu terhadap prestasi akademik anak usia sekolah.
Hasil ini menunjukkan bahwa ibu bekerja yang menerapkan authoritative parenting style akan mempersepsi prestasi akademik anak usia sekolah secara positif dan ibu bekerja yang menerapkan authoritarian parenting style akan mempersepsi prestasi akademik anak usia sekolah secara negatif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia ibu, tingkat pendidikan ibu, status sosial-ekonomi ibu, budaya suku asal ibu dan jenis kelamin anak dengan parenting style dari ibu bekerja. Selain itu ditemukan pula bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu, status sosial-ekonomi ibu, dan jenis kelamin anak dengan persepsi ibu terhadap prestasi akademik anak usia sekolah.

The objective of the present study is to investigate the correlation between parenting style of working mothers and mothers` perception of the academic achievement of school-age children. Parenting style is measured with The Parenting Styles and Dimensions Questionnaire ` Short Version (PSDQ ` Short Version) (Robinson, Mandleson, Olsen & Hart, 2001). Mothers` perception of the academic achievement is measured with Scale of Perceived Academic Achievement (SPAA) (Sumargi, Haslam & Filus, 2014). 150 full-time working mothers with at least one school-age child and who live in Jabodetabek region participated in this study. The result of this study shows that authoritative and authoritarian parenting style are significantly correlated with the mothers` perception of the academic achievement of school-age children. This result means that working mothers who use authoritative parenting style will perceive the academic achievement of their school-age children positively and working mothers who use authoritarian parenting style will perceive the academic achievement of their school-age children negatively.
The result of this study also shows that mothers` age, mothers` educational level, mothers` socioeconomic status, mothers` culture of origin, and children`s gender are not significantly correlated with parenting style of working mothers. Moreover, the result of this study also shows that mothers` educational level, mothers` socioeconomic status, and children`s gender are not significantly correlated with mothers` perception of the academic achievement of school-age children."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayyah
"ABSTRAK

Saat ini, fenomena ibu bekerja di luar rumah sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat saat ini. Seorang ibu yang bekerja kini memiliki peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai seorang pekerja di bidang kerjanya. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ibu yang bekerja memiliki dampak pada beberapa aspek perkembangan remaja perempuan, diantaranya adalah autonomy dan kematangan karir. Autonomy terdiri dari tiga dimensi yaitu attitudinal autonomy, emotional autonomy, dan functional autonomy., sedangkan kematangan karir terdiri dari dimensi sikap dan dimensi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara autonomy dan kematangan karir pada perempuan remaja akhir dari ibu yang bekerja. Partisipan penelitian ini terdiri dari 63 mahasiswi Universitas Indonesia dengan rentang usia 18 – 21 tahun. Penelitian kuantitatif ini menggunakan Adolescent Autonomy Questionnaire (Noom, Dekovic, Meeus, 2001) untuk mengukur Autonomy pada remaja perempuan, dan Career Development Inventory – Short Form (Creed & Patton, 2004) untuk mengukur kematangan karir. Hubungan korelasi antara autonomy dengan kematangan karir menunjukkan hasil yang signifikan pada beberapa dimensi. Hasil akan didiskusikan lebih lanjut.


ABSTRACT

The phenomenon of working mothers have become a commonplace in today's society. A working mother has a double role as a housewife as well as a worker in the field of work. Based on previous research, mothers who work have an impact on several aspects of child development, especially in adolescent girls, such as autonomy and career maturity. Autonomy is composed of three dimensions, namely attitudinal autonomy, emotional autonomy, and functional autonomy, while the dimensions of career maturity consist of attitudes and cognitive dimensions. This study aimed to determine the correlation between autonomy and career maturity among late adolescent girls with working mother. Participants of this study consisted of 63 female students of University of Indonesia with an age range 18 – 21 years. This quantitative study using the Adolescent Autonomy Questionnaire (Noom, Dekovic, Meeus, 2001) to measure Autonomy in adolescent girls, and Career Developmnet Inventory – Short Form (Creed & Patton, 2004) to measure career maturity. Correlation between autonomy with career maturity showed significant results in several dimensions. The results will be discussed further.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Rudhiati
"Saat ini terdapat 71.815 balita yang menderita gizi buruk di Indonesia. Napsu makan balita yang baik akan mempengaruhi status gizi balita. Ibu memegang peranan penting dalam hal ini. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi penurunan napsu makan balitanya. Penelitian dilakukan di RW 011, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok. Jumlah responden 41 orang terdiri dari tingkat pendidikan rendah (tidak sekolah, SD, SLTP) 11 orang dan tingkat pendidikan tinggi (SLTA, Akdmk/Perguruan Tinggi) 30 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan menggunakan alat kuisioner. Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji Kai Kuadrat dengan Fisher Exact untuk menganalisa hubungan antara variabel tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan. Hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dan tingkat kecemasan ibu (pValue 0,53; alpha 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya dilakukan di tempat yang warganya memiliki tingkat pendidikan yang merata."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5475
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahel Laras Monique Tentoea
"Perdebatan yang berlangsung lama tentang ibu yang bekerja dengan ibu rumah tangga telah mewarnai persepsi tentang pengaruh status kerja ibu pada pencapaian pendidikan anak-anak di Indonesia. Dengan menggunakan data dari IFLS 5, studi ini menyajikan pemeriksaan implikasi status kerja ibu pada nilai ujian nasional anak-anak dan mengamati apakah ada dampak asimetris pada gender antara anak laki-laki dan perempuan. Dengan ukuran sampel 1.935 penelitian ini menemukan bahwa status kerja ibu tidak bisa menjelaskan capaian pendidikan anak dan tidak ada indikasi dampak asimetris gender. Hasil ini berbeda dengan literatur yang lebih besar yang menyarankan efek positif atau negatif dari pekerjaan ibu pada kinerja akademik anak-anak.

A long-running debate on motherhood vs womanhood has embroidered nation-wide perceptions of maternal employment effects on children’s educational attainment in Indonesia. Using IFLS 5, this paper presents an examination of maternal working status implication on their children's national exam scores and tries to observe whether there exists a gender-asymmetric impact between sons and daughters. With a sample size of 1,935 mother-child pairs, this study indicates neither benefits nor drawbacks of maternal employment status and no indication of gender-asymmetric impacts. This is in contrast to larger literature which suggested either positive or negative effects of maternal employment on children’s academic performance. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Nur Fadhila
"Ibu bekerja menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan peran di pekerjaan dan keluarga. Agar dapat menjalani peran ganda secara efektif, ibu bekerja perlu memiliki flourishing. Flourishing mengacu pada sejauh mana individu memenuhi dimensi PERMA dan menjadi indikator utama well-being. Penelitian ini menguji kontribusi kecerdasan emosional terhadap flourishing pada 133 ibu bekerja usia 40–65 tahun menggunakan BEIS-10 dan PERMA-Profiler. Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengamati, membedakan, dam meamnfaatkan emosi diri sendiri dan orang lain. Hasil menunjukkan kecerdasan emosional berkontribusi terhadap flourishing ibu bekerja, terutama pada dimensi engagement. Temuan ini menunjukkan bahwa memiliki kecerdasan emosional penting bagi peningkatan flourishing ibu bekerja di berbagai aspek kehidupan.

Working mothers face challenges in balancing their roles at work and within the family. To effectively manage these dual roles, working mothers need to possess flourishing. Flourishing refers to the extent to which individuals value each of the five dimensions PERMA and serves gold-standard of well-being. This study examines the contribution of emotional intelligence to flourishing among 133 working mothers aged 40–65, using BEIS-10 and PERMA-Profiler. Emotional intelligence is ability to monitor, discriminate, and utilize one's own emotions and others. The results show that emotional intelligence contributes to flourishing working mothers, particularly in the dimension of engagement. These findings highlight the importance of emotional intelligence in enhancing the flourishing of working mothers various life aspects."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Audi Destari Putri
"Ibu bekerja perlu untuk mencapai pengayaan kerja keluarga dalam menjalankan peran gandanya, sehingga ia dapat mencapai kesuksesan pada kehidupan pekerjaan dan keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kreasi kerja, keterlibatan kerja, dan pengayaan kerja-keluarga, dengan keterlibatan kerja sebagai mediatornya. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif non-eksperimental dengan pembagian kuesioner secara daring, meliputi Job Crafting Scale, Utrecht Work Engagement Scale, dan Work-Family Enrichment Scale. Penelitian ini menggunakan data dari 169 ibu bekerja dengan menggunakan teknik sampling berupa convenience sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk menguji hubungan antara kreasi kerja, keterlibatan kerja, dan pengayaan kerja-keluarga. Selanjutnya, analisis mediasi sederhana digunakan untuk menguji peran mediasi keterlibatan kerja. Hasil menunjukkan bahwa kreasi kerja memiliki pengaruh positif baik terhadap keterlibatan kerja dan pengayaan kerja-keluarga. Keterlibatan kerja juga terpantau memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pengayaan kerja keluarga. Selain itu, terdapat peran mediasi secara parsial yang ditunjukkan oleh keterlibatan kerja di dalam hubungan kreasi kerja dan pengayaan kerja-keluarga. Implikasi praktis dari hasil ini adalah pentingnya meningkatkan keterlibatan kerja dan memberikan dukungan untuk ibu bekerja dalam mengelola dan menciptakan pengalaman kerjanya melalui kreasi kerja sehingga membawa dampak positif dalam kehidupan keluarga mereka melalui adanya pengayaan kerja keluarga.

Working mothers need to achieve work-family enrichment for balancing their dual roles that allowing them to succeed in both their work and family lives. This study aims to examine the relationship between job crafting, work engagement, and work-family enrichment, with work engagement acts as a mediator. The study uses a quantitative non-experimental design, distributing questionnaires online, including the Job Crafting Scale, Utrecht Work Engagement Scale, and Work-Family Enrichment Scale. This study used data from 169 working mothers using a convenience sampling technique. Convenience sampling was employed to collect the data. Data were analyzed using simple linear regression to examine the relationship between job crafting, work engagement, and work-family enrichment. Simple mediation analysis was used to test the mediation role of work engagement. The results indicate that job crafting has a positive impact on both work engagement and work-family enrichment. Work engagement was also found to have a significant positive effect on work-family enrichment. Additionally, work engagement acts as a partial mediator in the relationship between job crafting and work-family enrichment. The practical implications of these findings emphasize the importance of increasing work engagement and providing support to working mothers in managing and creating positive work experiences through job crafting, which can lead to positive impacts on their family lives through work-family enrichment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>