Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wulan Rachmawati
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan menyebabkan tingkat ketergantungan lansia terhadap populasi produktif meningkat khususnya pada munculnya masalah nyeri kronik. Terapi nonfarmakologi merupakan intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri, salah satunya adalah terapi pijat tangan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan pijat tangan. Intervensi ini dilakukan tiga kali dalam seminggu selama lima minggu. Setiap kali intervensi, pemijatan dilakukan selama 16 menit. Nyeri kronik dikaji dengan menggunakan McGill Pain Questionnaire. Hasilnya adalah skor McGill Pain Questionnaire mengalami rerata penurunan satu tingkat yaitu dari nyeri berat skor=3 menjadi nyeri sedang skor=2 atau nyeri sedang menjadi nyeri ringan skor=1 atau bahkan tidak nyeri skor=0 . Selain itu, tanda-tanda vital-vital klien juga menurun dari sebelum pemijatan ke setelah pemijatan dan 30 menit setelah pemijatan. Oleh karena itu, pijat tangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi yang dapat digunakan perawat untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.

Increasing the elderly population in urban areas leads to the degree of dependence of the elderly on the productive population increased especially in the emergence of chronic pain problems. Nonpharmacology therapy is a nursing intervention to treat pain, one of which is hand massage therapy. This final scientific work aims to analyze the nursing care of the elderly with chronic pain problems using superior interventions of hand massage. This intervention is done three times a week for five weeks. Each time the intervention, massage done for 16 minutes. Chronic pain is assessed using McGill Pain Questionnaire. The result is a score of McGill Pain Questionnaire experiencing a mean decrease of one level ie from severe pain score 3 to moderate pain score 2 or moderate pain to mild pain score 1 or even pain score 0. In addition, the client 39 s vital signs also decreased from before the massage to after the massage and 30 minutes after the massage. Therefore, this hand massage is expected to be an alternative intervention that nurses can use to overcome the problem of chronic pain in the elderly in the orphanage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Zahra
"Populasi lansia di perkotaan mengalami peningkatan sehingga berakibat pada tingginya tingkst ketergantungan lansia terhadap populasi produktif dan menimbulkan masalah nyeri kronik. Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri kronik yaitu dengan hand massage sebagai terapi nonfarmakologi. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan hand massage yang dilakukan tiga kali dalam satu minggu selama enam minggu. Intervensi hand massage dilakukan selama 18 sampai 20 menit. Pengkajian nyeri kronik dilakukan menggunakan McGill Pain Questionnaire dan didapatkan hasil skor nyeri serta tekanan darah menurun setelah klien mendapatkan intervensi hand massage selama enam minggu. Oleh karena itu, terapi hand massage diharapkan menjadi sebuah intervensi yang dapat digunakan dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.

Increasing older adults  population in urban areas  leads the level of dependence of older adults on the productive population and causing chronic pain problems. Nursing intervention to overcome chronic pain using hand massage therapy. This paper aims to analyze the nursing care of the older adults with chronic pain problems using superior intervention of hand massage and the interventioon is done three times a week for six weeks. Intervention with hand massage therapy  during 18 until 20 minute. Assesment of chronic pain using instrument such as Short-Form McGill Pain Questionnaire and the result showed blood pressure and pain decreased after implementation of hand massage during six weeks. Therefore, hand massage therapy can be applicated for decrease the chronic pain at nursing home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Beningtyas Kharisma Bestari
"Nyeri kronik pada sendi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan lansia, seperti menggangu aktivitas keseharian dan mobilitas. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis hasil praktik klinik pada nenek W (82 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi physical exercises program (PEP). Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tujuh minggu dengan melakukan intervensi PEP kepada tiga lansia dengan nyeri kronik. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, observasi, dan instrumen numeric rating scale (NRS). PEP yang dilakukan terdiri dari latihan kekuatan otot, stretching, pergerakan sendi, dan keseimbangan. Setelah melakukan latihan, dilakukan refleksi, tanya jawab, dan revision. Hasil intervensi keperawatan selama empat minggu dengan jumlah latihan delapan kali yaitu tingkat nyeri berkurang, dari skala enam ke skala empat, intensitas pelaporan nyeri berkurang, dan keinginan nenek W melakukan aktivitas meningkat, meskipun memerlukan bantuan. Pemberi asuhan diharapkan melakukan PEP kepada lansia dengan nyeri kronik dua kali dalam seminggu untuk menurukan tingkat nyeri lansia di panti.

Chronic pain in joints can cause a negative impact for elderly, such as disrupted daily activities and impaired mobility.This scientific work aimed to analyze the results of clinical practice in Nenek W (82 years old) with chronic pain using physical exercises program (PEP) as interventions. Clinical practice carried out in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for seven weeks with PEP as interventions in three elderly with chronic pain. Pain assessment using PQRST approach, observation, and numeric rating scale instrument. PEP in this scientific work consist of strenght training, stretching, joint mobility, and balance. After doing the exercises, do reflection, discussing, and revision. The results of nursing interventions for four weeks, with eight time of exercises, made the level of pain decreased. For scale of six to four. Nenek W was reporting reduced pain intensity, and desire nenek W to do some activity increased although still need help. Caregiver is expected to do PEP to the elderly with chronic pain, twice a week, to lower elderly pain level in PSTW."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
"Penurunan degeneratif yang terjadi pada lansia baik fisiologis maupun patologis dapat memunculkan berbagai masalah kesehatan salah satunya yaitu nyeri sendi. Nyeri sendi yang dialami oleh lansia dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan terganggunya mobilitas atau aktivitas sehari-hari lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Nenek B (66 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi melalui penerapan kompres hangat. Hasil pemberian asuhan keperawatan selama dua minggu dengan jumlah penerapan kompres hangat sebanyak enam kali dengan durasi 15 – 20 menit selama tiga hari berturut pada setiap minggunya, menunjukkan adanya penurunan skala nyeri yang diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dari skala enam ke skala dua. Intervensi kompres hangat disarankan untuk dapat diterapkan minimal satu kali sehari pada lansia dengan masalah nyeri kronik serta dapat dikombinasikan dengan intervensi manajemen nyeri lainnya.

Degenerative disease that occurs in the elderly both physiologically and pathologically can lead to various health problems, one of which is joint pain. Joint pain experienced by the elderly can cause discomfort and disruption of mobility or the elderly's daily activities. This scientific work aims to analyze nursing care for Grandma B (66 years) with chronic pain problems in joints through the application of warm compresses. The results of providing nursing care for two weeks with the number of applications of warm compresses six times with a duration of 15 – 20 minutes for three consecutive days each week, showed a decrease in the pain scale measured using the Numeric Rating Scale (NRS) from a scale of six to a scale of two. The warm compress intervention is recommended to be applied at least once a day in the elderly with chronic pain problems and can be combined with other pain management interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Tamayanti
"Lansia merupakan tahap terakhir dari perkembangan dan pertumbuhan manusia ditandai dengan adanya penurunan berbagai sistema dan fungsi tubuh. Sistem muskuloskeletal merupakan salah satu fisiolgis yang berdampak seperti penurunan kekuatan otot, kekauan sendi dan redistribusi massa otot. Perubahan tersebut salah satunya mengakibatkan arthritis yang dapat bermanifestasi menjadi nyeri. Nyeri yang dirasakan lebih dari 3 bulan dapat dikageorikan menjadi nyeri kronik. Format pengkajian yang dilakukan penulis menggunakan metode palliative, quality, región, severity dan time (PQRST). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah nyeri kronik adalah physical exercise program. Physical exercise program dipilih sebagai metode untuk menurunkan skala nyeri. Hasil yang didapatkan selama delapan kali melakukan latihan ini, menunjukkan adanya penurunan rata-rata skala nyeri dari 5 menjadi 3,25. Sehingga terdpat penurunan rata-rata skala nyeri sebanyak 1,75. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di setting long-term care sebagai aktivitas latihan yang bisa dijadwalkan untuk menurunkan skala nyeri.

Elderly is the last stage of human development and growth which is characterized by a decrease in various systems and bodily functions. The musculoskeletal system is one of the physiological effects such as decreased muscle strength, joint loss and redistribution of muscle mass. These changes one of which resulted in arthritis that can manifest into pain. Pain that is felt for more than 3 months can be categorized into chronic pain. The assessment format conducted by the author uses the palliative, quality, region, severity and time (PQRST) methods. One of the nursing interventions that can be given to deal with chronic pain is the physical exercise program. Physical exercise program was chosen as a method to reduce pain scale. The results obtained for eight times doing this exercise, showed an average pain scale from 5 to 3.25. That there is a decrease in the average pain scale of 1.75. This exercise is recommended to be applied in a long-term care setting as an exercise activity that can be scheduled to reduce the pain scale."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Indah Layla
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah konfusi kronik melalui orientasi realita dan terapi seni di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi orientasi realita diadakan tiga puluh menit setiap hari selama empat minggu, sedangkan terapi seni dilakukan dua kali per minggu dengan durasi enam puluh menit pada setiap sesinya selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan skor total Mini Mental State Examination 4,3 poin setelah intervensi. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi orientasi realita dan terapi seni sebagai upaya dalam mengatasi penurunan fungsi kognitif pada lansia.Kata kunci: demensia, lansia, orientasi realita, terapi seni

ABSTRACT
The process of aging and urban health problems cause the decline of the cognitive function in elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with chronic confusion through reality orientation and art therapy at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. The reality orientation intervention was held for thirty minutes once per day during the four weeks, while art therapy was conducted during the five weeks in twice weekly one hour sessions. The results of this paper show that the average increase in total score of Mini Mental State Examination 4,3 points after intervention. Service providers in nursing home can apply reality orientation and art therapy as a program to overcome the decline of the cognitive function in elderly.Keywords art therapy, dementia, elderly, reality orientation"
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Viola Ananda
"Kanker paru merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi di dunia. Kanker paru pada awalnya tidak menimbulkan gejala spesifik hingga sel kanker terus berkembang, sehingga sebagian besar pasien kanker paru sudah berada pada stadium lanjut ketika mencari pertolongan kesehatan. Gejala yang dirasakan oleh pasien pada umumnya timbul ketika sel kanker telah menyebar ke nodus limfa maupun ke rongga pleura, sehingga timbul berbagai gejala yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien. Hal tersebut membuat asuhan keperawatan paliatif berperan penting dalam manajemen gejala kanker paru. Adapun masalah keperawatan yang sering ditemukan pada pasien kanker paru stadium lanjut adalah nyeri kronik. Intervensi untuk mengatasi masalah nyeri kronik dapat berupa manajemen nyeri farmakologis dan non-farmakologis, salah satunya adalah pijat aromaterapi. Penerapan pijat aromaterapi dapat meningkatkan relaksasi fisik dan psikis yang dapat mengurangi persepsi nyeri pada pasien. Efektivitas pijat aromaterapi dinilai berdasarkan pengukuran intensitas nyeri, frekuensi denyut jantung, serta tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil intervensi selama empat hari menunjukkan adanya penurunan intensitas nyeri pada pasien, penurunan frekuensi denyut jantung pasien, frekuensi pernapasan, serta tekanan darah sistolik dan diastolik.

Lung cancer is the leading cause of cancer mortality worldwide. Most of lung cancers are diagnosed at the advanced stage, which affects the survival rate of lung cancer. As a result, the palliative care needs for patients with lung cancer are high and distressing, including high symptom burden that affects quality of life. Most of the symptoms experienced by the patients are due to the tumor metastasis in the lymph nodes and pleural space. Chronic pain is common in patients with advanced stage of lung cancer. There are pharmacologic and non-pharmacologic management of chronic pain. Aromatherapy massage has been recognized as one of the most popular complementary treatments in oncological and palliative settings. It is thought to have effects regarding improving blood circulation, muscle relaxation, and affecting emotions via physical and olfactory stimulation. The outcome measures of aromatherapy massage were evaluated by measuring the pain intensity, heart rate, and blood pressure before and after the intervention. Decreased pain intensity along with decreased heart rate and blood pressure after four sessions of aromatherapy massage were found in this study"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Irsa Putri
"ABSTRAK
Konstipasi merupakan salah satu masalah pada sistem pencernaan yang sering terjadi pada lansia. Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya konstipasi pada lansia adalah faktor usia akibat proses penuaan, pola diet, aktivitas fisik, lingkungan, masalah fisik dan psikologis, serta efek medikasi. Konstipasi yang tidak diatasi berdampak pada masalah kesehatan fisik, penurunan produktivitas dan kualitas hidup lansia. Intervensi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas masase abdomen dengan prinsip tensegrity untuk mengatasi konstipasi pada lansia. Intervensi dilakukan selama 4 minggu melalui 12 kali intervensi dalam durasi 20 menit. Hasil intervensi masase abdomen dengan prinsip tensegrity yang dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan frekuensi defekasi, penurunan usaha mengejan, dan penurunan ketidaknyamanan akibat distensi abdomen. Oleh karena itu, teknik masase ini dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi konstipasi pada lansia dengan kombinasi intervensi lainnya seperti diet serat tinggi, peningkatan asupan cairan, dan aktivitas fisik.

ABSTRAK
Constipation is one of gastrointestinal problem that often occurs in the elderly. The risk factors that cause constipation in elderly are aging proccess, diet pattern, physical activity, environment, physical and psycological problem, as well as medication effect. Constipation also causes many physical problem, decrease productivity and quality of life. The aim of this study was to describe the effectiveness of massage abdomen with tensegrity principles to relieve constipation. The abdominal massage demonstrated in the duration of 20 minutes in 12 session over four week periods. The result showed that massage with tensegrity principle can increase bowel movement, decrease strains, and abdominal distention in client. Futhermore, nurses can perfom this technique followed by providing high fibers diet and motivating to perform physical activity in order to relieve constipation in aged-care institution."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabilla Hamid
"Nyeri kronik pada sendi dapat berdampak buruk pada kehidupan lansia, seperti mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktek klinik pada Nenek W (74 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi kompres hangat dengan garam epsom. Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tiga minggu. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Visual Analogue Scale (VAS). Hasil keperawatan selama tiga minggu dengan jumlah kompres hangat dengan garam epsom dilakukan sebanyak enam kali, menunjukkan tingkat nyeri berkurang dari skala enam menjadi skala tiga dengan menggunakan skala nyeri NRS dan dengan menggunakan VAS dari skala 5 menjadi skala 2. Studi ini merekomendasikan penggunaan kompres hangat dengan garam epsom bagi lansia dengan nyeri kronik di institusi perawatan jangka panjang.

Chronic pain in the joints can have a negative impact on the lives of the elderly, such as interfering with mobility and daily activities. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice for Grandmother W (74 years) with chronic joint pain problems using warm compress intervention with Epsom salt. Practices were carried out at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for three weeks. Pain assessment uses the PQRST approach, using the Numeric Rating Scale (NRS) and Visual Analogue Scale (VAS). The results of nursing for three weeks with the number of warm compresses with Epsom salt carried out six times, showed that the level of pain was reduced from a scale of six to a scale of three using the NRS pain scale and using the VAS from a scale of 5 to a scale of 2. This study recommends the use of warm compresses with Epsom salt for seniors with chronic pain in long-term care institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Adhalia
"Penurunan degeneratif yang terjadi pada lansia baik fisiologis maupun patologis dapat memunculkan berbagai masalah kesehatan salah satunya yaitu nyeri sendi. Nyeri sendi yang dialami oleh lansia dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan terganggunya mobilitas atau aktivitas sehari- hari lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Kakek B (68 tahun) dengan masalah nyeri pada sendi melalui penerapan kompres hangat dan dzikir. Hasil pemberian asuhan keperawatan selama dua minggu dengan jumlah penerapan kompres hangat dan dzikir sebanyak enam kali dengan durasi 10 – 15 menit tiap intervensi, menunjukkan adanya penurunan skala nyeri yang diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dari skala enam ke skala dua. Intervensi kompres hangat disarankan untuk dapat diterapkan minimal satu kali sehari pada lansia dengan masalah nyeri sendi serta dapat dikombinasikan dengan terapi dzikir.

Degenerative disease that occurs in the elderly both physiologically and pathologically can lead to various health problems, one of which is joint pain. Joint pain experienced by the elderly can cause discomfort and disruption of mobility or the elderly's daily activities. This scientific work aims to analyze nursing care for Mr B (68 years) with pain problems in joints through the application of warm compresses and dzikir. The results of providing nursing care for two weeks with six times intervention of warm compresses and dzikir with each duration 10 – 15 minutes, showed a decrease in the pain scale measured using the Numeric Rating Scale (NRS) from a scale of six to a scale of two. The warm compress intervention is recommended to be applied at least once a day in the elderly with joint pain problems and can be combined with dzikir therapy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>