Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keisha Meutiarani Mongula
"ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang bagaimana framing NYTimes.com terhadap berita mengenai Islam dan bagaimana Islam sebagai agama dikonstruksikan dalam pemberitaan tersebut. Cara media tersebut menampilkan, memilih dan memilah fakta yang ditonjolkan dalam pemberitaan penting untuk diteliti karena setiap media massa mempunyai kecenderungan yang berbeda-beda. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan daya yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis framing dan perspektif analisa kritis wacana media.
ABSTRACT
This paper discusses how NYTimes.com 39 s framing of news about Islam and how Islam as a religion is constructed in its preaching. The way the media show, select and sort the facts highlighted in the news is important to be studied because each mass media has a different tendency. The data was the collected through literature study and the collected data were analyzed by framing analysis method and perspective of critical analysis of media discourse."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isa
"Saat ini media berbasis agama banyak bermunculan, mulai dari media cetak sampai media daring. Namun, objektivitas seringkali masih menjadi masalah seiring hadirnya media-media tersebut. Oleh karena itu, perlu ada perhatian khusus terhadap masalah ini. Terdapat dua penelitian yang membahas masalah ini menggunakan teori objektivitas Westerstahl dengan dua kasus yang berbeda. Perbedaan juga terlihat pada pengukuran di tahap operasionaliasi teori objektivitas Westerstahl. Penelitian pertama membahas tentang objektivitas pada Majalah Sabili saat meliput konflik Ambon, Sampit, dan Poso tahun 1999-2001. Penelitian kedua membahas tentang objektivitas pada media daring Voa-Islam dalam meliput penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta tahun 2014. Hasil dari kedua penelitian menemukan bahwa kedua media Islam yang diteliti belum memenuhi kriteria komponen objektivitas Westertahl.

Nowadays, many religious-based media are emerging, ranging from printing to online media. Despite the fact that the platform of religious-based media is now varied, objectivity is still a problem and it needs to be discussed. There have been two studies with two different cases addressing this issue using Westerstalhs Objectivity Theory. The difference can be seen in the measurement of the operational stage in Westerstalhs Objectivity Theory. The first study investigates the objectivity of Majalah Sabili when it covered Ambon, Sampit and Poso conflict in 1999-2001 while the second study investigates the objectivity of an online media platform named VOA-Islam when they covered about the rejection of DKI Jakartas governor back in 2014. Taken together, these results show that none of these two media fulfill Westertahls objectivity criteria."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Syarief
"ABSTRAK
Saga Penistaan Agama rdquo; oleh Basuk Cahaya Purnama menyita berbagai varian opini publik dan terdispersi kedalam sentimen-sentimen tertentu. Demikian dampaknya tidak terhenti pada wacana mengenai ldquo;radikalisme Islam rdquo;, akan tetapi secara riil terkontestasikan pada aksi yang lebih konkrit di dalam dunia nyata. Wacana ini membuka serangkaian debat publik di media sosial yang dikontestasikan melalui media framing. Secara umum, penelitian dengan topik serupa melihat framing sebagai pencipta wacana melalui pembelokan makna kebahasaan dan memuat berbagai kepentingan tertentu terhadap subyeknya. Sedangkan, penelitian ini berupaya menyingkap pembingkaian wacana ldquo;radikalisme rdquo; pada ldquo;Aksi Bela Islam rdquo; beserta konskuensinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa analisis framing diserta beberapa wawancara mendalam untuk melihat relevansi mengenai wacana terkait

ABSTRACT
Ahok Blasphemy rsquo s Saga seized variants of public opinion and dispersed into certain sentiments. Thus, the impact doesn rsquo t cease in the discourse on 39 radicalism 39 . But in real terms, it also contested in many concrete actions in the real world. This discourse contributes towards a series of public debates on social media which contested by media framing. Commonly, some research with similar topics sees framing as a discourse creator through the deflection of linguistic meaning and contains certain interests to the subject. Meanwhile, this research seeks to uncover the framing of the radicalism discourse on the Aksi Bela Islam and the impact of the framing. This study used a qualitative approach in framing analysis and several in depth interviews to see the relevances of the related discourse."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Penelitian ini berusaha melihat penerapan peraturan dean pers dalam pembingkaian bunuh diri di media sebagai upaya pencegahan bunuh diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing yang dikembangkan oleh Robert N. Entman. Objek yang diteliti yaitu berita terkait bunuh diri yang dipublikasikan melalui media daring dengan sampel lima berita dari lima media yang berbeda, diambil dari Maret 2020 hingga Agustus 2020. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media belum sepenuhnya menerapkan peraturan dewan pers terkait pemberitaan bunuh diri dan pemberitaan yang dilakukan belum berfokus pada upaya pencegaham bunuh diri.

This research tries to see the application of Press Council regulation about suicide coverage in media as suicide prevention. The method used is qualitative approach with framing analysis method developed by Robert N. Entman. The object under study is news articles about suicide published on online media with a sample of 5 news articles from 5 different media, taken from March 2020 to August 2020. The result of this study shows that media has not applied Dewan Pers regulation about suicide and the news coverage has not focused on suicide prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Estu Handayani Siwi
"ABSTRAK
Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peristiwa kabut asap dikonstruksikan sebagai kejahatan lingkungan dalam media online kompas.com. Dengan menggunakan teori social constructionism, penulis mengkaji proses konstruksi atas realita sosial peristiwa kabut asap dalam pemberitaan di dalam media. Perspektif green criminology digunakan sebagai payung besar penulisan ini. Data sekunder dikumpulkan dari pemberitaan kabut asap di media online kompas.com selama tahun 2015. Hasil dari penulisan ini adalah kompas.com mengkonstruksikan kabut asap sebagai kejahatan lingkungan dengan melihat dari konstruksi dominannya.

ABSTRACT
This study aims to determine how the haze episode is constructed as an environmental crime in the online media kompas.com. By using Ray Surette’s social constructionism theory, the author examines the process of social construction of reality of haze episode in the news. Green criminology perspective used as a large umbrella of this study. Secondary data in this study is the news about haze that was collected from kompas.com during 2015. The result of this study is kompas.com has constructed haze as an environmental crime with a view of the dominant construction.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Faikar Agung Ramadhan
"Tesis ini membahas tentang framing citra positif gamers dalam pemberitaan maupun artikel terkait gamers pada media online kompas.com. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis framing model Zhongdang Pan dan Kosicki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompas.com terkesan memframing citra positif pada gamers untuk mengikuti selera pasar saat ini. Framing citra positif yang berfokus pada penghasilan dan e-sport menunjukan bahwa kompas.com masih tunduk pada kepentingan kompas grup yang \memiliki kepentingan dengan acara bertemakan gamers.

This thesis discusses Positif Image framing trough news and articles related to gamers in online media kompas.com. This study used a qualitative research method with the Zhongdang Pan and Kosicki framing analysis model. The results of this study indicate that kompas.com seems to frame a positive image of gamers to follow current market tastes. Positive image framing that focuses on income and e-sports shows that kompas.com is still subject to the Kompas Group which has an interest in gamers-themed news."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Revi Triputri
"Demonstrasi tolak UU Cipta Kerja menjadi sorotan utama dalam pemberitaan media massa pada bulan Oktober 2020. Pelaksanaan demonstrasi tolak UU Cipta Kerja diperlihatkan melalui visualisasi dinamika kekerasan dan konflik dalam pemberitaan media massa sehingga memunculkan cara pandang yang negatif terhadap pelaksanaan demonstrasi tersebut. Dalam protest paradigm hal ini dijelaskan sebagai pola liputan media yang berfokus untuk menyoroti konteks-konteks di luar dari isu utama dari pelaksanaan demonstrasi. Adapun lebih lanjut dalam perspektif kriminologi visual, representasi visual terhadap pelaksanaan demonstrasi mengindikasikan visualitas untuk menutupi kekerasan oleh negara yang dalam konteks ini adalah kekerasan yang dilakukan oleh polisi sebagai aparat pengendalian resmi negara. Untuk menganalisis konteks tersebut, penulis melakukan analisis visual kualitatif terhadap data-data visual yang dikumpulkan dari pemberitaan-pemberitaan terhadap demonstrasi tolak UU Cipta Kerja selama bulan Oktober 2020 sebanyak 142 data visual beserta caption yang tertera di bawah gambar. Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa representasi visual terhadap pelaksanaan demonstrasi memperlihatkan tindakan melanggar hukum dan penyimpangan dalam visualitas demonstran dan disisi lain dapat menutupi bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan oleh polisi sebagai aparat pengendalian resmi. Pelaksanaan demonstrasi pun kemudian melekat dengan citra negatif dan dinilai sebagai tindakan yang sia-sia.

Demonstrations against UU Cipta Kerja became the main focus in the mass media coverage in October 2020. The demonstration against UU Cipta Kerja was shown through visualizing the dynamics of violence and conflict in mass media reporting, giving rise to a negative perspective on the implementation of the demonstration. In the protest paradigm this is explained as a pattern of media coverage that focuses on highlighting contexts outside of the main issue of conducting demonstrations. Furthermore, in the perspective of visual criminology, the visual representation of the implementation of the demonstration indicates visuality to cover up violence by the state which in this context is violence perpetrated by the police as the official state control apparatus. To analyze this context, the author conducted a qualitative visual analysis of the visual data collected from reports on demonstrations against UU Cipta Kerja during October 2020 around 142 visual data alongside caption that is included below. It can further be concluded that the visual representation of the demonstration shows unlawful acts and deviations in visuality of demonstrators and on the other hand can cover up the forms of violence carried out by the police as an official controlling apparatus. The demonstration was then attached to a negative image and was judged as a futile act."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rachmi Yulita
"Penelitian ini difokuskan terhadap bagaimana citra Islam dikonstruksi oleh media massa di Jepang dan imbasnya kepada integrasi komunitas muslim dengan masyarakat Jepang. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan menjelaskan kaitan kesulitan integrasi komunitas muslim di Jepang, dengan pencitraan Islam hasil konstruksi media massa di Jepang. Tujuan lainnya adalah memahami proses interaksi dan komunikasi antara komunitas muslim dan masyarakat Jepang, dari tidak terlalu menerima menjadi menerima keberadaan muslim. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif, menggunakan konnsep multikulturalisme dan konstruksi sosial media massa. Data dikumpulkan menggunakan metode in-depth interview dan mengambil 5 informan muslim dari Kobe, Kyoto, dan Tokyo. Proses wawancara dilaksanakan dari tanggal 18 April 2018 hingga tanggal 7 Mei 2018, menggunakan e-mail dan aplikasi LINE. Sejumlah teks media diambil sebagai bahan analisis. Analisis menggunakan kajian pustaka, dan literatur. Dari analisis, disimpulkan bahwa melalui upaya pembelajaran dan bergaul dengan para muslim, banyak warga Jepang, bahkan hingga pihak dari pemerintah Jepang justru berbalik mendukung komunitas muslim. Kesimpulan ini didukung dengan meningkatnya jumlah masjid dan mushola di berbagai daerah di Jepang bersamaan dengan mendekatnya Olimpiade 2020, kerjasama antara pihak kepolisian dan masjid dalam menjaga keamanan, pertambahan kota-kota ramah muslim, dan lain sebagainya.

This research focused on the image of Islam constructed by Japanese mass media and its impacts on Muslim community's integration into the Japanese society in recent years. I tried to look into the negative image of Islam 'constructed' by Japan's mass media, and its impact on the Muslims (mostly foreigners) residing in Japan, either as a worker or as spouse of a Japanese national. I have conducted in-depth interviews with 5 muslims (4 foreigners and 1 native muslims) residing in Kobe, Kyoto, and Tokyo. Their stories then compared with articles on muslim and Islam published in Japan's mass media, as well as books and academic journals on similar topics. This research used multiculturalism and mass media social construction as analyzing tools. Interview started from April 18th until May 7th 2018, by using e-mails and LINE aplication. Through analysis, I have come to a conclusion that through learning and befriending the muslims, some Japanese are in fact turned from previously scared of the muslims into helping and even supporting them. Moreover, in preparation for the coming Tokyo Olympic Games in 2020, the government is taking initiatives to create social condition and atmosphere which is more friendly toward foreigners, including muslim foreigners."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Fathurahman Zikri
"Artikel ini membahas hubungan antara framing media dan bagaimana media mainstream dan alternative menggambarkan masalah pemboman Rumah Sakit MSF di Kunduz, Afghanistan. Teori-teori ilmu komunikasi digunakan dalam analisa perbandingan isi artikel-artikel media mainstream dan media alternative dalam waktu satu bulan setelah pemboman Rumah Sakit MSF.
Penelitian ini menemukan bahwa kedua media mainstream dan alternative menggambarkan perspektif yang berbeda pada masalah yang sama. Media mainstream menggambarkan pemboman sebagai kerusakan tambahan akibat penyerangan terhadap tentara Taliban dan sebuah kesalahan yang mendorong Militer Amerika Serikat untuk melakukan investigasi sendiri yang akan berjalan dengan transparan. Namun, media alternative menggambarkan peristiwa sebagai pembantaian yang dilakukan dengan sengaja. Selain perbedaan pada isi artikel, perbedaan juga terlihat pada bagaimana kedua media menulis artikel mereka. Artikel media mainstream tidak terlihat bias dengan menghindari kata-kata sifat dan tidak terdapat pendapat atau argumentasi penulis, sedangkan dalam artikel media alternative terlihat sangat bias dengan banyaknya kata-kata sifat dan pendapat atau argumentasi penulis.

This article examines the relationship between media framing and the way both mainstream and alternative media portray MSF Hospital bombing issue. Communication theories are used in a comparative content analysis that examines the articles written by mainstream and alternative media sources within a month after MSF Hospital bombing.
The research finds that both mainstream and alternative media portray different perspectives on a similar issue. Mainstream media portrays the bombing as a collateral damage and a mistake, and toward this mistake U.S. will do their own investigation that will run unbiased and transparent. However, alternative media portrays the event as a massacre that is done intentionally. Moreover, the way they construct their articles are different. Mainstream media article stay away from bias by avoiding any adjective words and not including author opinion or argumentation, while in alternative media article, there are a lot of adjective words and author opinion or argumentation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Konstruksi media massa tentang modernisasi politik di Iran adalah bagaimana sebuah media dalam hal ini Koran kompas membangun sebuah perspektif tentang gerakan modernisasi politik di Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami periode tahun 1997 - 2001 dan 2001 -2004.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas membingkai gerakan modernisasi politik Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami dan untuk mengetahui sikap kompas terhadap konflik politik antara kubu kiri-reformis dengan kubu kanan konservatif.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis (constructivis paradigm) dengan menggunakan metode penelitian CDA (Critical Discourse Analysis) Norman Fairlough dan Analisis framing Robert N. Ethman. Data diperoleh dari teks tajuk rencana kompas, wawancara dengan pengelola kompas, dan study literature yang relevan selanjutnya dianalisa menurut interpretasi peneliti dalam suatu kerangka pemikiran (theoritical framework) tentang modernisasi politik, analisis wacana, dan analisis framing.
Hasil Penelitian menunjukkan, bahwa modernisasi politik Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami dalam frame kompas adalah menciptakan kehidupan politik yang didasarkan kepada keadilan, persamaan hak,kebebasan dan keterbukaan. Penyebabnya adalah kondisi dunia yang sedang mengalami banyak perubahan akibat krisis ekonomi dan keinginan sendiri masyarakat Iran.Konflik politik yang terjadi akibat modernisasi politik yang dilakukan oleh Mohammad Khatami disebabkan oleh kelompok kanan-konservatif yang tidak mau kekuasaan yang selama ini didominasinya diambil oleh kelompok politik baru (generasi kedua dan ketiga).
Implikasi dari pembingkaian kompas terhadap modernisasi politik yang dilakukan Mohammad Khatami pada gilirannya akan melahirkan suatu bentuk pencitraan terhadap sebuah gerakan politik, apakah mendapat dukungan dari masyarakat atau tidak.

The construction of mass media on political modernization in Iran is now the media, Kompas newspaper is in this matter, has developed a perspective of political modernization movement in Iran during the president Mohammad Khatami period between 1997 to 2001 and 2001 to 2004.
This research purposes for knowing how did Kompas make a framework of Iranian political modernization movement in Mohammad Khatami era and what was attitude of Kompas to the political conflict between a left-reform group and a right-conservative one.
This work uses a constructive paradigm by the critical discourse analysis of Robert N. Ethman. The data had accepted from the editorial of Kompas, interviewing with Kompas management and its organizers and studying of relevant literatures to be analysis by researcher interpretation within theory framework of the modernization of politic, discourse analysis and framing analysis.
The result of this research shows that the modernization of Iranian politic in Khatami era from Kompas point of view is creating political life which is relying of justice, equality of right, freedom and open transparency. This situation was caused by global changes as a result of economic crisis and the willingness of Iranian people themselves. However, the modernization of politic by Khatami, created a political conflict have been-caused by a right-conseniative group who didn't want their dominated power would be taken by now political group (the second and third generation).
Someday, the implication of Kompas's framework to the modernization of politic which was organize by Mohammad Khatami will produce a form of image for political movement, whether supporting by society or just the opposite."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>