Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Ramadhanty Trihalia
"ABSTRAK
Bahasa merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu kegunaan bahasa selain sebagai alat komunikasi dalam sebuah masyarakat, adalah untuk membuat sebuah karya seni. Salah satu jenis karya seni tersebut adalah lagu. Di dalam lirik sebuah lagu, dapat disisipkan berbagai pesan yang disampaikan oleh pembuat karya, pesan tersebut dapat disampaikan secara eksplisit maupun implisit. Dalam bidang studi linguistik yang mempelajari mengenai makna adalah semantik. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui unsur makna motivasi yang terdapat dalam lirik lagu berjudul Butterfly karya Loveholics. Penulisan jurnal ini dilakukan dengan menanalisis makna lirik lagu Butterfly karya Loveholics menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwamakna motivasi dalam lirik lagu Butterfly ditampilkan melalui kata-kata yang memiliki makna konotasi, denotasi dan kias. Kombinasi dari ketiganya ini mampu memberikan motivasi yang kuat bagi pendengarnya.

ABSTRACT
Language is a thing that can rsquo t be separated in everyday human life. Besides for communication in a society, language also can be used to create a work of art. One type of artwork is a song, in the lyrics of a song, can be inserted various message can be delivered explicitly or implicitly. The field of linguistic studies that study the meaning is semantic. The purpose of this journal is to know the element of motivational meaning contained in the lyrics of the song called butterfly by loveholics. The writing of this journal is done by analyzing the meaning of butterfly song lyric using qualitative descriptive method with semantic approach. The results show that motivation meaning on the butterfly song lyrics displayed throught word that have of connotation, denotation and figurative meaning. Combination of these three is able to conveying a strong message of motivational to the listener."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmaritha Hana Khanza Ratmalia
"ABSTRAK
Semantik adalah salah satu cabang linguistik yang mempelajari tentang makna. Makna memiliki berbagai macam klasifikasi sesuai dengan tokoh yang mengklasifikasikannya. Salah satunya adalah klasifikasi Leech 1981 yang membagi makna menjadi tujuh jenis dalam tiga kategori yaitu makna konseptual, makna asosiatif, dan makna tematik. Jurnal ini membahas kategori makna asosiatif yang terkandung dalam lirik lagu-lagu boygroup Infinite. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui arti khusus dari setiap kata yang termasuk dalam jenis makna asosiatif dalam lirik lagu-lagu populer boygroup Infinite. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan sumber data dan mencari informasi terkait berdasarkan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah dari dua belas lagu populer boygroup Infinite yang dijadikan objek penelitian, ditemukan setidaknya satu jenis makna asosiatif pada setiap lagu dan terdapat pula beberapa lagu yang mengandung lebih dari satu jenis makna. Jenis makna asosiatif yang paling banyak ditemukan pada lirik lagu-lagu populer boygroup Infinite adalah makna konotatif dan afektif. Hal ini membuktikan bahwa boygroup Infinite memiliki lagu-lagu yang mengandung makna asosiatif didalamnya.

ABSTRACT
Semantics is one of linguistics subdivisions that studies meaning. Meanings have various classifications according to personage who classifies them. One of them is Leech rsquo;s classification 1981 which divides the meaning into seven types in three categories namely conceptual meaning, associative meaning, and thematic meanings. This journal discusses the associative meaning through boygroup Infinite rsquo;s song lyrics. The purpose of this research is to discover the particular meaning of each word that belongs to the type of associative meaning in Infinite rsquo;s popular songs. This journal uses descriptive method and qualitative approach by collecting data source and searching related information based on literature study. The result of this journal is based on twelve Infinite rsquo;s popular songs as source of data, it is found at least one type of associative meaning in each song and there were also songs containing more than one type of meaning. The most common type of associative meaning found in the lyrics of Infinite rsquo;s popular songs is connotative and affective meaning. This proves that Infinite has songs that contain associative meaning on it. "
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Putri Khairani
"ABSTRAK
Bahasa adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi tidak hanya dalam bentuk saling berbicara saja tetapi juga dapat disampaikan dengan menuliskan sebuah lirik lagu. Seseorang dapat saling berbagi perasaan dengan menuliskan perasaan tersebut dalam sebuah lirik lagu. Lirik-lirik lagu yang bertemakan hujan biasanya mengandung kesedihan karena hujan identik dengan perasaan tersebut. Dengan teori segitiga semantik ditunjukkan kata, frase atau klausa dalam lirik lagu bertema hujan yang menunjukkan emosi kesedihan, melankolis, dan kesepian. Oleh karena itu dapat ditunjukkan perasaan apa yang ingin disampaikan oleh penulis lirik lagu.

ABSTRACT
Language is the tool to communicate. The form of communication is not only in the form of talking to each other but also can be delivered by writing a song lyrics. A person can share feelings by sharing them in a song lyrics. Rain themed song lyrics usually contain sorrow because the rain identical to that feeling. With semantic triangle theory shown words, phrases, or sentence in the lyrics of rain themed song that show emotions of sadness, melancholy, and loneliness. Therefore it can be shown what feelings want to be conveyed by the song lyricist."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Meilysa
"Lagu sebagai salah satu produk seni musik kerap digunakan sebagai wadah penyampaian isi pikiran dan perasaan penciptanya, dengan memanfaatkan komponennya yaitu lirik. Bersamaan dengan dipahaminya konteks, gaya penulisan dan penggunaan diksi dalam lirik lagu menimbulkan efek tertentu yang bervariasi pada setiap pendengarnya. Dengan berporos pada semantik dan Model Komunikasi Roman Jakobson sebagai teori penelitian, penelitian ini bertujuan menganalisis makna lirik dalam album berjudul `442` karya salah satu penulis lirik yang dianggap paling legendaris di Rusia bernama Dolphin, dan mengkategorikannya ke dalam klasifikasi makna asosiatif Geoffrey Leech. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif-deskriptif dengan teknik studi kepustakaan. Berdasarkan analisis lirik tujuh lagu dalam album, disimpulkan bahwa lirik semua lagu mengandung kelima jenis makna asosiatif Leech, yaitu makna sosial, makna afektif, makna reflektif, makna kolokatif, serta makna konotatif yang memiliki komposisi terbanyak.

Song as one of music art`s products is often employed as a place to convey the thoughts and feelings of its creators, by utilizing its component, namely lyrics. Along with understanding the context, the style of writing and the use of diction in song lyrics cause certain effects that vary on each of its listeners. By pivoting on semantics and Roman Jakobson`s Model of Communication as this study`s theories, this study aims to analyze the meanings of the lyrics in an album titled `442` by one of the said most legendary lyricists in Russia named Dolphin, and categorize them into Geoffrey Leech`s classification of associative meaning. The method used in this study is qualitative-descriptive with literature study techniques. Based on the analysis on the lyrics of the seven songs in the album, conclusions were drawn that the lyrics of all songs contain all five types of Leech`s associative meaning, namely social meaning, affective meaning, reflective meaning, collocative meaning, and connotative meaning that has the most compositions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"The writer study about the types of non-literal meaning which are used in Beyonce's selected song lyrics. This research is focused on five of non-literal meaning. There are six songs and forty lyrics become populations and samples in this research which apply Lauren and Bernard's theory (1997) about thirteen types of non-literal meaning, they are personification, hyperbole, metaphor, simile, litotes, euphemism, synecdoche, symbol, paradox, understatement, allegory, apostrophe, irony. The writer analyzed five types of non-literal meaning in forty lyrics of Beyonce by using descriptive method. The meaning of the lyrics mostly differently with the intended meaning. The lyrics implicate a love of somebody. "
EPISTEME 1:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Kusrianto Rachmadi
"Penelitian ini berfokus pada tiga lagu karya Jan Böhmermann yang berjudul : Besoffen bei Facebook, Wir sind Versandsoldaten dan Ich hab Polizei. Penelitian ini menggunakan teori semantik Patrick Griffiths untuk menganalisis makna dalam satire pada lagu-lagu karya Jan Bohmermann. Data dalam penelitian ini berupa potongan-potongan lirik berunsur satire dari tiga lagu Jan Bohmermann. Secara umum satire adalah instrumen linguistik yang digunakan untuk menunjukkan dan memberikan kritik terhadap norma, moral, dan irasionalitas pada individu dan masyarakat. Tema-tema lagu karya Jan Böhmermann sangat dekat dengan kehidupan masyarakat di Jerman dalam empat tahun terakhir. Kritik sosial akan tumbuh sebagai sebuah pembelaan akan kebenaran dan keadilan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini ialah penerapan jenis satire Juvenalian dalam lirik lagu-lagu Jan Bohmermann.
The research focuses on three songs by Jan Böhmermann titled: Besoffen bei Facebook, Wir sind Versandsoldaten and Ich hab Polizei. The study used the semantic theory of Patrick Griffiths to analyse the meaning of satire on songs by Jan Bohmermann. The Data in this study contained satire lyrical pieces of the three songs of Jan Bohmermann. In general satire is a linguistic instrument used to demonstrate and provide criticism of norms, morals, and irrationality in individuals and communities. The themes of the song by Jan Bohmermann are very close to German people life in the last four years. Social criticism will grow as a defense of truth and justice. The conclusion derived from this study was the implementation of the type of the Juvenalian satire in the lyrics of the songs of Jan Bohmerman."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rachmaniar
"Istilah joshou (prolog) biasa diletakkan pada awal sebuah cerita, namun dalam teater musikal Touken Ranbu Musubi no Hibiki, Hajimari no Ne berada pada bagian akhir. Hal ini membuat penulis mempertanyakan apakah ada tujuan tertentu dari penggunaan istilah joshou, dan tidak menggunakan istilah kessho (epilog). Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori semiotika puisi Riffaterre dalam memaknai lagu Joshou. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis data yang dikumpulkan dan menjelaskan hasil data yang dianalisis. Data yang digunakan yaitu lirik lagu Joshou dari teater musikal Touken Ranbu. Langkah penelitian yang dilakukan adalah pembacaan heuristik, menghubungkan lirik lagu Joshou dengan cerita teater musikalnya, melakukan pembacaan hermeneutik, mencari ketidaklangsungan ekspresi, menentukan matriks, model, dan varian. Setelah dianalisis, diperoleh hasil bahwa lagu berjudul Joshou (prolog) dinyanyikan pada akhir pementasan teater musikal karena terdapat pesan yang terkandung di dalam lagu tersebut berupa akhir dari sebuah kisah merupakan awal dari kisah selanjutnya. Tidak menggunakan kessho (epilog) karena memang tidak menunjukan kisah tersebut telah berakhir.

The term joshou (prologue) is usually placed at the beginning of a story, but in the musical theater Touken Ranbu Musubi no Hibiki, Hajimari no Ne, the term joshou is placed at the end. This makes the writer question whether there is a specific purpose in using the term joshou, and not using the term kessho (epilogue). To answer this question, the writer uses the semiotic theory of Riffaterre's poetry in interpreting Joshou's song. This study uses a qualitative descriptive method by analyzing the data collected and explaining the results of the data analyzed. The data used is the lyrics of the song Joshou from the musical theater Touken Ranbu. The research steps were heuristic reading, connecting Joshou's song lyrics with the musical theater story, doing hermeneutic reading, looking for indirection of expression, determining matrix, model, and variant. After being analyzed, it was found that the song called Joshou (prologue) was sung at the end of the musical theater performance because there was a message contained in the song in the form of the end of a story being the beginning of the next story. Kessho (epilogue) is not used because it does not show the story has ended."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Zulfa Adani
"Penelitian yang bertopik ldquo;Makna Konotatif Lirik Lagu ldquo;Auf Uns rdquo; Karya Andreas Bourani ldquo; ini dilatarbelakangi oleh sebuah fakta bahwa masyarakat sekarang ini hanya sekedar mendengarkan lagu namun tidak benar-benar paham makna dari setiap kata yang menyusun sebuah lagu, terutama kata-kata yang mengandung makna konotatif.. Berhubungan dengan topik yang diangkat dalam karya tulis ini, tujuannya adalah untuk menjelaskan makna konotatif yang terdapat dalam lagu tersebut dan juga bagaimana kebahagiaan digambarkan di dalam lagu ldquo;Auf Uns rdquo; karya Andreas Bourani dalam albumnnya yang berjudul ldquo;Hey rdquo; yang dirilis pada tahun 2014. Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan terdapat lima belas kutipan lirik yang mengandung makna konotatif dan kelima belas lirik tersebut menggambarkan bahwa kebahagiaan dapat diraih dengan kesetiaan, kebersamaan dan optimisme.

This research was done because the fact that people nowadays are no longer care about the meaning of songs they listen to, especially the ones that has connotative meaning. The chosen song that will be analyzed is ldquo;Auf Uns rdquo; by Andreas Bourani through literature study. Moreover, the purpose of this study is to analyze the connotative meaning found in Andreas rsquo;s hit song which was a huge success in the year it was being released 2014 . Not only the song that has such positive vibes, but also the lyric that filled with lots of positivity. It mainly tells us how to cherish people who stick with us through ups and downs and to always put 100 in everything that we do so we wont regret it any other day. Based on those fact, this study intended to find how happiness is describe by the song and It turns out that there are 15 citation of the lyric that has connotative meaning which tells that happiness can be achieved by being faithful, surrounded by loved ones and optimism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hindya Rasti Wahyu Paramastri
"Penelitian ini mengenai majas perbandingan yang terdapat pada lirik-lirik lagu karya Utada Hikaru dalam album debutnya yang berjudul First Love. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui majas perbandingan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Utada Hikaru dalam album First Love dan dan untuk menjelaskan makna dibalik majas perbandingan yang terkandung pada lirik-lirik lagu tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sepuluh lirik lagu karya Utada Hikaru yang terdapat di dalam album First Love. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori majas perbandingan menurut Moeliono (1989) yang terdiri dari simile, metafora dan personifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan majas perbandingan hanya ditemukan di dalam 7 lirik lagu dan total ungkapan majas perbandingan berjumlah sebanyak 12 ungkapan. Ungkapan majas perbandingan tersebut terdiri dari 4 ungkapan majas simile, 2 ungkapan majas metafora dan 6 ungkapan majas personifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Utada Hikaru menggunakan ketiga macam majas perbandingan di dalam 7 lirik lagu ciptaannya. (2) Di balik ungkapan simile, metafora dan personifikasi yang dibuat oleh Utada Hikaru terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Utada Hikaru kepada para pendengar lagunya.

The focus of this study is about figure of speech by comparison in song lyrics that written by Utada Hikaru on her debut album, First Love. The purpose of this study is to know figure of speech by comparison in the Utada Hikaru?s song lyrics on First Love album and to explain the meaning behind figure of speech by comparison in the lyrics. The data are 10 songs lyrics taken fromUtada Hikaru?s First Love album. The method that used in this study is descriptive analysis. This study using figure of speech by comparison theory by Moeliono (1989) that consists of simile, metaphor and personification.
The results of this study showed that figure of speech by comparison expressions are found only in the seven song lyrics and the total amount of expressions are twelve expression. It consists of four simile expressions, two metaphor expressions, and six personification expressions. The conclusions of this study are Utada Hikaru use the three types of figure of speech by comparison in the song lyrics that written by herself. Then, behind the expressions of simile, metaphor and personification which created by Utada Hikaru has messages that Utada Hikaru wants to tell to the her listener.
"
2016
S62610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Putera Buana
"Penelitian ini mengkaji tentang makna kedewasaan dalam lirik lagu Eoreun Ai (어른 아이, Kidult) oleh Seventeen dengan analisis semiotika Roland Barthes. Makna yang diperoleh melalui analisis ini adalah konotasi, denotasi, dan mitos. Pertanyaan dari penelitian ini adalah bagaimana makna kedewasaan yang direpresentasikan pada lirik lagu Eoreun Ai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan interpretatif dengan sumber data primer lirik lagu Eoreunai dan sumber data sekunder berupa penelitian terdahulu, serta kamus Bahasa Korea. Hasil analisis menyimpulkan bahwa makna kedewasaan pada realitas masyarakat Korea adalah orang dewasa tidak selalu menutup-nutupi dan menyembunyikan emosi yang dirasakannya serta memiliki kendali dalam pengekspresian emosi secara berlebihan.

This research examines the meaning of maturity in the lyrics of the song Eoreun Ai (어른 아이, Kidult) by Seventeen with Roland Barthes' semiotic analysis. The meanings obtained through this analysis are connotation, denotation and myth. The question of this research is how the meaning of maturity is represented in the lyrics of the song Eoreun Ai. The research method used is a qualitative method with an interpretive approach with primary data sources of Eoreunai song lyrics and secondary data sources in the form of previous research, as well as a Korean language dictionary. The results of the analysis conclude that the meaning of maturity in the reality of Korean society is that adults do not always cover up and hide the emotions they feel and have control over expressing emotions excessively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>