Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Irianti
"Masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh bayi prematur adalah masalah sistem pencernaan sehingga peningkatan berat badan sesuai target tidak dapat tercapai. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis peranan jenis nutrisi terhadap peningkatan berat badan bayi prematur dengan masalah defisit nutrisi melalui pendekatan Teori Konservasi Levine. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadi masalah keperawatan defisit nutrisi. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial. Hasil pemberian asuhan keperawatan menunjukkan bahwa Teori Konservasi Levine mempengaruhi peningakatan berat bayi prematur. Bayi prematur yang diberikan ASI terjadi peningatan berat badan 10-15 gram per hari, sedangkan bayi prematur yang diberikan susu formula terjadi peningatan berat badan 5-10 gram per hari. Perawat anak dapat mengoptimalkan pemberian ASI kepada bayi prematur untuk meningkatkan berat badan.

The most common health problems experienced by premature infants is the problem of the digestive system so that weight gain on target cannot be achieved. The purpose of this case study is to analyze the role of nutrients to premature infant weight gain with nutritional deficits through the Levine Conservation Theory approach. Five selected cases indicate a nutritional deficit nursing problem. The Levine Conservation Theory Approach is conducted using energy conservation principles, structural integrity conservation, conservation of personal integrity, and conservation of social integrity. The results of nursing care show that Levine Conservation Theory influences the weighting of premature infants. Premature infants given breastfeeding weight 10 15 grams per day, whereas premature infants given formula milk occured weight gain 5 10 grams per day. Child nurses can optimize breastfeeding for premature babies to gain weight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Devi Oktarina
"Pengosongan lambung merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi prematur akibat imaturitas sistem gastrointestinal. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis penerapan Teori Konservasi Levine pada lima bayi prematur yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui pemberian posisi miring kanan, pronasi dan miring kiri bergantian selama tiga hari. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial. Hasil penerapan intervensi pengaturan posisi pronasi dengan pendekatan Teori Konservasi Levine dapat menurunkan kejadian muntah, distensi abdomen dan pengeluaran residu lambung. Perawat dapat menjadikan intervensi tersebut sebagai standar prosedur operasional pada bayi prematur yang mengalami masalah pengosongan lambung.

Gastric emptying is a common problem in premature infants due to immaturity of the gastrointestinal system. The objective of this case study was to analyze the application of Levine's Conservation Theory to five premature infants who had problems in fulfilllment the nutritional needs through giving alternate position in the right lateral position, pronation and left lateral position for three days. Levine's Conservation Theory was used by applying the principle of energy conservation, structural integrity conservation, personal integrity conservation, and social integrity conservation. The results showed that the implementation of pronation positioning using Levine's Conservation Theory can reduce the frequency of vomiting, abdominal distension, and gastric residual. Nurses can apply the intervention as a standard operating procedure in premature infants who experience gastric emptying.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dwi Astuti
"Intoleransi pemberian minum enteral merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi berat lahir rendah. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis optimalisasi pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral pada bayi berat lahir rendah melalui pengaturan posisi dengan pendekatan Teori Konservasi Levine. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadi masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial. Hasil penerapan intervensi pengaturan posisi dengan pendekatan Teori Konservasi Levine dapat menurunkan kejadian desaturasi, distensi abdomen, dan frekuensi muntah. Perawat dapat menjadikan intervensi tersebut sebagai standar prosedur operasional pada bayi berat lahir rendah yang mengalami intoleransi pemberian minum enteral.

Enteral feeding intolerance is a problem that often occurs in low birth weight infants. The objective of this case study was to analyze the optimization of the fulfillment of enteral nutrition in low birth weight infants through positioning with Levine`s Conservation Theory. Five cases were selected due to nursing problems in nutrition which is less than body requirements. Levine`s Conservation Theory was used by applying the principle of energy conservation, structural integrity conservation, personal integrity conservation, and social integrity conservation. The results showed that implementation of positioning with Levine`s Conservation Theory can reduce the incidence of desaturation, abdominal distension, and frequency of vomiting. Nurses can make the intervention as a standard operating procedure in low birth weight infants who experience enteral feeding intolerance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Julianti
"Kesulitan menyusu merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi prematur. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis optimalisasi pemenuhan kebutuhan nutrisi oral pada bayi prematur melalui edukasi perencanaan pulang pada orang tua dengan pendekatan Teori Konservasi Levine. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadi masalah keperawatan defisit nutrisi dan menyusui tida efektif. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial.
Hasil pemberian asuhan keperawatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan ibu menyusui bayi meningkat sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dan meningkatkan berat badan bayi melalui edukasi perencanaan pulang. Perawat dapat menjadikan intervensi tersebut sebagai standar prosedur operasional pada bayi prematur yang mengalami kesulitan menyusu.

Having difficulty in breastfeeding is a common problem on premature infants. The purpose of this study is to analyze the optimization of the oral fulfillment of nutritional needs in premature infants through discharge planning education for the parents using Levine rsquo s Conservation Theory. Five chosen cases shows the occurrences of nutritional deficit nursing problems. Levine rsquo s Conversation Theory approach is done using energy conservation principle, structural integrity conservation, personal integrity conservation, and social integrity conservation.
The research result from the intervention of discharge planning education with Levine rsquo s Conservation Theory could improve the mothers rsquo knowledge and skills so that the fulfillment of nutritional needs of the infants fulfilled and also increasing the infants rsquo weight. Nurse could make the intervention as a standard procedure for premature infants who experienced breastfeeding difficulty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Ompusunggu
"Pengontrolan suhu tubuh sangat penting pada bayi prematur karena fluktuasi suhu meningkatkan ketidakseimbangan tingkat metabolisme bayi baru lahir. Pengaturan suhu tubuh yang buruk menjadi sasaran faktor lingkungan yang dapat menyebabkan kehilangan panas yang cepat sehingga rentan terhadap peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas akibat hipotermia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan teori Konservasi  Levine dalam mengatasi masalah risiko termoregulasi tidak efektif pada bayi baru prematur di ruang Perinatologi. Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan adaptasi dan mempertahankan integritas diri (wholeness) dengan menggunakan prinsip konservasi. Masalah risiko termoregulasi tidak efektif merupakan salah satu gambaran terganggunya konservasi energi mencakup ketersediaan dan pengeluaran energi bayi baru lahir dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen dengan mempertahankan fungsi normal termogenesis


Body temperature control is very important in preterm infant because temperature fluctuations improve the balance. Poor body temperature regulation is the target of environmental factors that can cause rapid heat loss, making them susceptible to an increased risk of morbidity and mortality due to hypothermia. The purpose of this study was to determine the application of Levine's Conservation theory in overcoming the problem of ineffective thermoregulation risk in premature newborns in the Perinatology room. Levine's Conservation Model focuses on increasing adaptation and maintaining wholeness using conservation principles. The problem of the risk  ineffective thermoregulation is one of the features of the disruption energy conservation and energy expenditure of baby and causes an increase in oxygen consumption by maintaining normal thermogenesis function.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin
"Bayi prematur mempunyai banyak risiko gangguan kesehatan yang dapat dialami akibat fungsi dan sistem tubuh yang belum sempurna. Mandi merupakan tindakan non invasif yang dilakukan setiap hari dan dapat mengakibatkan stres pada bayi. Respon stres yang ditunjukkan oleh bayi prematur selama prosedur memandikan dapat berupa menangis, tremor, kehilangan suhu tubuh, dan perubahan tanda-tanda vital. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada asuhan keperawatan bayi prematur dengan risiko gangguan termoregulasi melalui teknik memandikan swaddled bath. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus terhadap lima bayi prematur yang berisiko mengalami gangguan termoregulasi melalui pendekatan proses keperawatan. Gangguan termoregulasi dapat menghambat proses adaptasi bayi prematur dalam mencapai keutuhannya, sehingga diperlakukan intervensi berbasis Model Konservasi Levine melalui empat prinsip konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Konservasi Levine dapat digunakan dalam asuhan keperawatan bayi prematur dengan masalah termoregulasi melalui penggunaan teknik memandikan swaddled bath.

Premature babies have many risks of health problems that can be experienced due to immature body functions and systems. Bathing is a non-invasive action that is performed every day and can cause stress to the baby. The stress respone shown by premature babies during the bathing procedure can be in the form of crying, tremors, loss of body temperature, and changes in vital signs. The purpose of this study was to provide an overview of the application of the Levine Conservation Model in nursing care of premature infants with a risk of thermoregulation disorders through the swaddled bath technique. This research used a case study method of five premature babies who were at risk of experiencing thermoregulation disorders through the nursing process approach. Disorders of thermoregulation can hinder the adaptation process of premature babies in achieving their wholeness, so interventions based on the Levine Conservation Model are treated through four principles of conservation. The results of this study indicate that the Levine Conservation Model can be used in nursing care of premature infants with thermoregulation problems through the use of the swaddled bath technique."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Kade Sri Widiastuti
"

Proses menyusui bayi di ruang perawatan khusus bayi baru lahir sering mengalami hambatan dikarenakan faktor lingkungan, dampak hospitalisasi dan ketidaknyamanan ibu selama menyusui. Tujuan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan penggunaan bantal menyusui pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol. Penelitian dengan desain penelitian randomized control Trial (RCT), melibatkan 70 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi (n=35) dan kelompok kontrol (n=35) sesuai kriteria inklusi. Kelompok intervensi mengunakan bantal menyusui saat menyusui bayinya; sedangkan kelompok kontrol memberikan ASI sesuai yang disarankan di ruang perawatan. Pengukuran menggunakan lembar observasi berisi penilaian terhadap posisi, perlekatan, kemampuan menghisap dan durasi menyusu bayi terdiri dari 14 pernyataan, dan instrumen body part discomport scale (BPDS), dengan empat kali penilaian yaitu penilaian awal, penilaian hari I, penilaian hari II dan penilaian akhir. pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan penggunaan bantal menyusui terhadap penurunan ketidaknyamanan ibu, perlekatan, perbaikan posisi, kemampuan menghisap dan durasi menyusu bayi (p<0,05). Dengan demikian implementasi manajemen perlekatan dan posisi dengan bantal menyusui dapat membantu mengatasi masalah pemenuhan nutrisi (menyusu) bayi prematur dan ketidaknyamanan ibu saat menyusui bayi.


The process breastfeeding babies in special care rooms for newborns often experiences obstacles due to environmental factors, the impact of hospitalization and maternal discomfort during breastfeeding. The research objective was to determine whether there were differences in breastfeeding pillow use in the intervention group and in the control group. Research with randomized control Trial (RCT) research design, involving 70 respondents who were divided into intervention groups (n = 35) and the control group (n = 35) according to inclusion criteria. The intervention group uses a breastfeeding pillow when breastfeeding its baby; while the control group provided ASI as recommended in the treatment room. Measurements using an observation sheet containing an assessment of the position, attachment, sucking ability and duration of infant feeding consisted of 14 statements, and body part discomport scale (BPDS) instruments, with four assessments namely initial assessment, day I assessment, day II assessment and final assessment in the intervention group and the control group. The results of the statistical analysis showed that there was a significant difference in the use of breastfeeding pillow to decrease maternal discomfort, attachment, improvement in position, sucking ability and duration of breastfeeding (p <0.05). Thus the implementation of attachment management and positioning with the breastfeeding pillow can help overcome the problem of fulfilling the nutrition of premature babies and maternal discomfort when breastfeeding babies.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Yusnita
"Masalah pemenuhan nutrisi adalah masalah yang umum terjadi pada bayi prematur. Malnutrisi yang terjadi pada awal kehidupan dapat berdampak pada kelangsungan hidup bayi. Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada asuhan nutrisi bayi prematur melalui penggunaan ASI. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus terhadap lima bayi prematur yang mengalami masalah nutrisi melalui pendekatan proses keperawatan. Masalah tersebut dapat menghambat proses adaptasi bayi prematur dalam mencapai keutuhannya sehingga intervensi yang dilakukan menggunakan Model Konservasi Levine melalui empat prinsip konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Konservasi Levine dapat digunakan dalam asuhan nutrisi bayi prematur melalui penggunaan ASI. Keluarga berperan aktif dalam penyediaan ASI sehingga bayi dapat memperoleh asupan nutrisi yang sesuai. Model Konservasi Levine dapat diterapkan dalam optimalisasi asuhan nutrisi bayi prematur yang memiliki masalah nutrisi.

Nutritional fulfillment problems is a common problem in preterm infants. Malnutrition that occurs early in life can later have an impact on the survival of the infants. The purpose of this study is to provide an overview of the application of Levine’s Conservation Model on the nutritional care of premature infants through the use of breast milk. The research was conducted by case study method on five preterm infants who experienced nutritional problems through the nursing process approach. This problems can obstruct the process of adaptation of premature infants in achieving wholeness so that interventions made using the Levine’s Conservation Model through four conservation principles. The results of nursing care show that Levine's Conservation Model can be used in nutritional care for preterm infants through the use of breast milk. The family plays an active role in providing breast milk so that the preterm infants can obtain the appropriate intake of nutrients. Levine's Conservation Model can be applied in optimizing the care of preterm infants who have nutrition problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ludwy Handhayanti
"Bayi prematur dengan alat bantu nafas ventilasi mekanik memerlukan tindakan bersihan jalan napas. Penelitian menggunakan quasy experiment pada dua kelompok A dan B untuk mengetahui perubahan saturasi sebelum, selama dan setelah tindakan bersihan jalan napas. Kelompok A open suction dan B closed suction masing-masing 30 dan 10 bayi prematur. Analisis menggunakan uji statistik repeated Anova yang dilanjutkan dengan post hoc paired wise comparison. Tindakan bersihan jalan napas menggunakan open suction nilai p kurang 0,001 secara statistik terdapat perbedaan rerata yang bermakna terhadap perubahan saturasi, sedangkan closed suction nilai p kurang 0,001 terdapat perbedaan rerata yang bermakna terhadap perubahan saturasi. Penggunaan alat pengisap lendir closed suction menunjukan keadaan saturasi oksigen lebih stabil, sehingga lebih disarankan untuk tindakan bersihan jalan napas pada bayi prematur. Penggunaan closed suction akan efektif pada keadaan sekret yang encer.

Premature infant with a mechanical ventilation need airway clearance. The study used quasy experiment in two groups A and B to provide information before and after airway clearance. Group A open suction and B closed suction each of 30 and 10 premature infants. The analysis used the statistical repeated Anova test followed by post hoc paired wise comparison. Airway clearance using an open suction with p.value 0.001, statistically, there is a mean actually oxygen saturation, while closed suction p value of less than 0.001 is the average actually oxygen saturation. The used closed suction shows a more stable oxygen saturation state, more for airway clearance in premature infants. The use of the closed suction will be effective in the state of dilute secretions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Antarini Idriansari
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori Konservasi melalui pendekatan asuhan perkembangan dalam perawatan tiga bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mengalami penundaan pemberian nutrisi enteral dini. Nutrisi enteral dini memfasilitasi adaptasi saluran cerna sehingga tercapai maturasi yang penting bagi penerimaan nutrisi enteral bayi selanjutnya. Penyebab penundaan pemberian nutrisi enteral dini pada BBLR ini adalah intoleransi minum dan perdarahan saluran cerna. Kebutuhan nutrisi BBLR tetap terpenuhi melalui pemberian secara parenteral. Adapun pendekatan asuhan perkembangan yang digunakan bertujuan agar energi yang dimiliki bayi dapat digunakan secara optimal untuk tumbuh dan berkembang melalui pencapaian konservasi, dalam hal ini konservasi energi. Selama menjalani perawatan, BBLR dalam uraian karya ilmiah akhir ini menunjukkan status oksigenasi yang baik, instabilitas suhu tidak terjadi, dan penurunan berat badan masih dalam kisaran rentang normal yaitu 10-15% dari berat badan lahir.

This scientific assignment aimed to applying the Conservation theory by approach of developmental care in nursing care of three cases of low birth weight (LBW) infants who experienced the delayed early enteral nutrition. Early enteral nutrition facilitated the adaptation of gastrointestinal tract in order to reach maturation which is important for LBW infants to receive enteral nutrition later. The causes of delayed early enteral nutrition in these LBW infants were feeding intolerance and gastrointestinal bleeding. Nutritional needs of these LBW infants was fulfilled by parenteral nutrition. The using of developmental care approach aimed to strive the energy of LBW infants could be optimally utilize for growth and development through attainment of energy conservation as one of conservation principles in Conservation theory. During treatments, LBW infants in this scientific assignment showed normal oxygenation status, stability of body temperature, and weight loss was still within normal range was 10-15% of birth weight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31544
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>