Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rasmawati
"ABSTRAK
Gagal jantung dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadipenyebab 70 kematian di dunia serta menyebabkan ansietas dan gangguan citratubuh. Tindakan keperawatan ners dan ners spesialis Acceptance and commitmenttherapy diberikan pada klien agar dapat meningkatkan penerimaan dan komitmenmerawat penyakit untuk mencapai kesembuhan. Psikoedukasi keluarga dilakukan agarkeluarga mampu membantu merawat klien dalam menghadapi penyakitnya. Metodeyang digunakan berupa laporan kasus dalam bentuk case series pada 3 klien dewasadengan gagal jantung dan hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa ketiga klienmengalami penurunan gejala pada aspek kognitif berupa sulit konsentrasi, fokus padadiri sendiri, tidak menerima perubahan tubuh; afektif: khawatir, malu dan putus asa;fisilogis: gangguan tidur dan tidak nafsu makan; perilaku: melamun, penurunanproduktivitas; dan sosial: sulit menikmati kegiatan harian serta terjadi peningkatankemampuan klien dalam menerima penyakit dan komitmen merawat ansietas dangangguan citra tubuh. Pemberian tindakan keperawatan ners dan ners spesialis acceptance and commitment therapy serta psikoedukasi keluarga perlu dibudayakandalam pemberian pelayanan keperawatan di unit umum. Kata kunci: Ansietas, Gangguan Citra Tubuh, Acceptance and commitment therapy,psikoedukasi keluarga

ABSTRACT
ABSTRACT: Heart failure and hypertention are a non communicable diseases that cause 70 of deathsin the world and causes ansietas and impaired body image. Nursing Intervention Therapyas usual and Acceptance and commitment therapy is given to the client in order to increaseacceptance of the disease and commit to caring anxiety and impaired body image. FamilyPsychoeducation is given to improve family ability for caring client. The method used iscase reports in the form of case series in 3 adult with heart failure and hipertention. Theresults showed that the three clients experienced a decrease in symptoms on the cognitiveaspect of difficulty concentrating, focusing on self, decline body changes Affective worry,shame and despair Fisilogis sleep disorders and no appetite Behavior daydreaming,decreased productivity And social it is difficult to enjoy daily activities as well asincreasing the ability of clients in receiving illness and commitment to care for anxiety andimpaired body image. Nursing intervention and acceptance and commitment therapy and family psychoeducation should be realised in the provision of nursing services."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naedi
"Ansietas sering ditemukan pada klien hipertensi akibat kekhawatiran kesehatan dan masa depannya. Selain itu, kegagalan berkomitmen untuk mengurangi faktor risiko dan rejimen pengobatan dalam kehidupan sehari-hari menjadi indikator klinis dengan nilai sensitif paling tinggi pada hipertensi. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan, progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan klien hipertensi. Pemberian terapi progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga dapat menurunkan tanda dan gejala ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan secara bermakna pada klien hipertensi. Pemberian paket 3 terapi yaitu terapi progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga diketahui mampu menurunkan tanda dan gejala ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan lebih tinggi dibanding jika hanya diberikan satu terapi saja atau 2 terapi saja. Sehingga, terapi kombinasi 3 terapi lebih direkomendasikan dalam mengatasi ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan pada klien hipertensi.

Anxiety is often found in hypertension clients due to worries about their health and future. In addition, failure to commit to reducing risk factors and treatment regimens in daily life is a clinical indicator with the highest sensitive value in hypertension. This scientific paper aims to determine the effect of nursing actions, progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation on anxiety and ineffective health management of hypertensive clients. Provision of progressive muscle relaxation therapy, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation can significantly reduce signs and symptoms of anxiety and ineffective health management in hypertensive clients. Giving a package of 3 therapies, namely progressive muscle relaxation therapy, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation is known to be able to reduce signs and symptoms of anxiety and ineffective health management higher than if only given one therapy or only 2 therapies. Thus, combination therapy of 3 therapies is more recommended in overcoming anxiety and ineffective health management in hypertensive clients."
Depok: Fakultas Ilmu SKeperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Buanasari
"Perilaku kekerasan merupakan perilaku yang sering ditemui pada klien dengan skizofrenia yang mengakibatkan klien dapat mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya serta menjadi penyebab rehospitalisasi. Tindakan keperawatan ners, dan Acceptance Commitment Therapy ACT diberikan pada klien dengan tujuan untuk menurunkan tanda gejala risiko perilaku kekerasan, meningkatkan kemampuan klien mengontrol emosi, menerima masalahnya dan berkomitmen, sedangkan Family Psychoeducation FPE diberikan dengan tujuan meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat klien. Tindakan keperawatan diberikan kepada 5 klien risiko perilaku kekerasan dengan menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial, terjadi peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol emosi, menerima masalahnya, dan berkomitmen, serta kemampuan keluarga dalam merawat. Hasil penanganan kasus ini merekomendasikan pentingnya pelaksanaan tindakan keperawatan ners sendiri terhadap klien dan keluarga serta menggunakan sistem rujukan jika tindakan keperawatan ners tidak mampu mengatasi masalah klien. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan dengan kelompok kontrol dan follow-up berkelanjutan untuk melihat sejauh mana komitmen klien terhadap terapi.

Agressive behavior is frequently occured in clients with schizophrenia that resulted clients injured themselves, others and the environment and caused rehospitalization. Nursing intervention Therapy As Usual TAU , and Acceptance Commitment Therapy ACT were delivered in order to reduce signs of violent behavior, improve clients ability to control anger, to accept the problems and commit to the therapy, while Family Psychoeducation FPE was given to improve the family 39 s ability in caring for clients. TAU, ACT and FPE were given to 5 clients of risk of agressive behavior by using the stuart tress adaptation model approach. The finding indicated decrease in signs of agressive behavior on cognitive, affective, physiological, behavioral and social aspects, increasing client 39 s ability to control anger, accept problems, and commit to the therapy, as well as family rsquo s ability in caring. The results of this case report recommends the importance of implementing nursing intervention TAU itself both on clients and the families and using a referral system to the specialist nurse if TAU are not able to solve client rsquo s problem. Further research is also required with continuous control group and follow up intervention to see how committed clients are to the therapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmawati
"Heart failure and hypertension are non-communicable diseases that are responsible for 70% of deaths worldwide and cause anxiety and impaired body image. Nursing interventions (therapy in general) and acceptance and commitment therapy increase patients’ acceptance of the disease and commitment to alleviate anxiety and improve impaired body image. Meanwhile, family psychoeducation improves the family’s ability to care for the patient. This case report presents two patients with heart failure and hypertension. The two patients experienced a decrease in symptoms on the cognitive aspects (difficulty concentrating, focusing on self, and decline body changes), affective aspects (worry, shame, and despair), physiological aspects (sleep disorders and appetite), and behavioral aspects (daydreaming, decreased productivity, and social difficulties). Patients who find difficulty enjoying daily activities and increasing their ability and commitment to overcome anxiety and impaired body image should receive nursing intervention, acceptance and commitment therapy, and family psychoeducation as part of nursing services."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
610 UI-JKI 23:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajriyah Nur Afriyanti
"ABSTRAK
Ansietas merupakan masalah kejiwaan yang sering dialami oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan khususnya yang mengalami penyakit fisik seperti hipertensi. Tindakan keperawatan ners, Thought Stoping, psikoedukasi keluarga dan terapi suportif diberikan pada klien ansietas dengan tujuan untuk melihat tanda gejala, kemampuan klien mengontrol ansietas, dan kemampuan keluarga dalam merawat. Tindakan keperawatan terhadap 5 klien ansietas dengan hipertensi yang dilaporkan dalam bentuk case series. Hasil yang didapatkan adalah terjadi hillagnya tanda gejala yaitu fokus pada kondisi sakit, takut pada konsekuensi tidak spesifik, adanya perubahan fisiologis, kurang mampu memecahkan masalah dan kurang konsentrasi. Sedangkan tanda gejala yang masih ditemukan diantaranya adalah adanya perubahan dalam kehidupan dan merepotkan kelurga. Kemampuan klien yang dimiliki mengalami peningkatan dalam mengontrol ansietas dan kemampuan keluarga dalam merawat. Studi ini merupakan salah satu evidence based efektivitas dari tindakan keperawatan ners dan ners spesialis terhadap klien dengan ansietas yang memerlukan evaluasi lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan jumlah pertemuan yang lebih sering.

ABSTRACT
Anxiety is a psychiatric problem that is often experienced by a person in everyday life and especially those experiencing physical illnesses such as hypertension. Nursing care, Thought Stoping, family psychoeducation and supportive therapy are given to anxiety clients in order to see signs of symptom, the ability of the client to control anxiety, and the ability of the family to care for. Nursing action against 5 anxiety clients with hypertension reported in case series form. The results obtained are hillagnya signs of symptoms that focus on the condition of the pain, fear of non-specific consequences, the physiological changes, less able to solve problems and lack of concentration. While the signs of symptoms that are still found among them is a change in life and troublesome kelurga. The client's ability has improved in controlling anxiety and the ability of the family to care for. This study is one of the evidence-based effectiveness of nursing ners and specialist ners actions against clients with anxiety requiring further evaluation with larger sample quantities and more frequent meetings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasmira
"

Ulkus diabetik merupakan komplikasi diabetes melitus berupa neuropati dan  iskemik.Klien ulkus diabetik mengalami luka di  kaki yang penyembuhannya membutuhkan waktu yang lama sehingga rentan mengalami ansietas dan gangguan citra tubuh. Ansietas merupakan rasa takut yang tidak jelas disertai dengan perasaan ketidakpastiandan ketidaknyamanan sedangkan gangguan citra tubuh merupakan persepsi yang tidak jelas terhadap bentuk, struktur dan fungsi tubuh.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi penerimaan komitmen(TPK) dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan citra tubuh klien ulkus diabetik. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan Quasy Experimental Pre-Post with Control Group. Responden sejumlah 20 orangdengan total samplingwithpurposive sampling. Peneliti menggunakan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisiansietas, citra tubuh, kondisi ulkus mengalami penurunan. Kemampuan menerima dan berkomitmenserta kemampuan keluarga merawat menjadi meningkat secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi penerimaan komitmen (TPK) dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan citra tubuh klien ulkus diabetik. Diharapkan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam mengatasi penyakit  komplikasi fisik dengan gangguan psikososial.

 

 

 

Kata kunci : Ulkus Diabetik, Ansietas, Citra Tubuh, Tindakan Keperawatan Ners, Terapi Penerimaan Komitmen(TPK) dan Psikoedukasi keluarga

 


Diabetic ulcers are complications of diabetes mellitus in the form of neuropathy and ischemia. Diabetic ulcer clients experience wounds on the legs which healing takes a long time so they are prone to experiencing anxiety and body image disorders. Anxiety is an unclear fear accompanied by a feeling of uncertainty and discomfort while body image disturbance is an unclear perception of the shape, structure and function of the body. anxiety and body image of diabetic ulcer client. The research method used a quantitative design with a Quasy Experimental Pre-Post with Control Group approach. There were 20 respondents with total sampling with purposive sampling. Researchers used a questionnaire. The results showed that the condition of anxiety, body image, and ulcer conditions decreased. The ability to accept and commit and the ability of the family to care for them is significantly improved. The conclusion of this study is that there is an effect of nursingaction,acceptance commitment therapy (ACT) and family psychoeducation on anxiety and body image of diabetic ulcer clients. It is hoped that this research can be applied in dealing with physical complications and psychosocial disorders.
 
 
 

Keywords :Diabetic Ulcers, Anxiety, Body Image, Effects of Acceptances and Commitment Therapy( ACT) and family psychoeducation

 

 

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hajar Salawati
"Tuberkulosis (TB) masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Tuberkulosis selain menimbulkan masalah kesehatan secara fisik juga menimbulkan masalah sosial dan psikologis. Masalah psikologis paling banyak adalah ansietas. Di negara berpenghasilan rendah dan menengah, ansietas dan depresi tiga kali lebih tinggi pada klien TB dibanding orang tanpa TB. Jika ansietas tidak ditangani dengan tepat menyebabkan kepatuhan yang buruk terhadap pengobatan, memperpanjang lama pengobatan, kekambuhan, bahkan dapat mendapatkan stigma dari masyarakat yang kemudian klien menjadi tidakberdaya, putus asa, depresi bahkan bunuh diri. Tujuan dari karya ilmiah akhir spesialis ini adalah untuk mengetahui pengaruh Tindakan Keperawatan Ners (TKN), Thought Stopping (TS), Progressive Muscles Relaxation (PMR), dan Acceptance Commitment Therapy (ACT) melalui online dalam menurunkan ansietas pada klien TB. Pendekatan dalam karya ilmiah akhir spesialis ini menggunakan case series dengan jumlah responden 8 klien dan dilakukan pengukuran pre post test terhadap ansietas, kepatuhan minum obat, perceived stigma, dan kemampuan klien. Instrumen yang digunakan adalah istrumen Tanda dan Gejala Ansietas FIK UI, Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) dan Explanatory Model Interview Catague (EMIC). Hasil menunjukkan terdapat perubahan ansietas dan kemampuan klien TB baik setelah mendapat TKN atau kombinasi TKN+TS+PMR, maupun TKN+TS+PMR+ACT. Pemberian TKN, TS, PMR, dan ACT melalui online direkomendasikan sebagai terapi yang dapat menurunkan ansietas dan meningkatkan kemampuan klien TB

Tuberculosis (TB) is still one of the leading causes of morbidity and mortality worldwide. Tuberculosis, apart from causing physical health problems, also causes social and psychological problems. Most of the psychological problems are anxiety. In low- and middle-income countries, anxiety and depression are three times higher in TB clients than in people without TB. If anxiety is not handled properly, it causes poor adherence to treatment, prolongs treatment, relapses, and can even get stigma from society, which then leads to helplessness, hopelessness, depression and even suicide. The purpose of this specialist's final scientific work is to determine the effect of Nursing Action (TKN), Thought Stopping (TS), Progressive Muscles Relaxation (PMR), and Acceptance Commitment Therapy (ACT) via online in reducing anxiety in TB clients. The approach in this specialist final scientific paper uses a case series with a number of respondents 8 clients and a pre-post test measurement of anxiety, medication compliance, perceived stigma, and client ability was carried out. The instrument used was the signs and symptoms of anxiety at FIK UI, Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) and the Explanatory Model Interview Catague (EMIC). The results showed that there were changes in the anxiety and ability of TB clients both after receiving TKN or a combination of TKN + TS + PMR, and TKN + TS + PMR + ACT. Online provision of TKN, TS, PMR, and ACT is recommended as a therapy that can reduce anxiety and increase the ability of TB clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadma Aji Pramudita
"Manusia merupakan makhluk biopsikososial, berpotensi memiliki masalah psikologis yang disebabkan karena penyakit fisik seperti hipertensi. Masalah psikologis yang ditemui pada klien hipertensi adalah ansietas dan ketidakberdayaan. Penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui hasil penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada klien hipertensi dengan ansietas dan ketidakberdayaan menggunakan pendekatan model adaptasi Roy. Metode yang digunakan adalah case series. Analisis dilakukan dengan mengukur tanda gejala sebelum dan sesudah diberikan ACT pada 16 klien hipertensi dengan ansietas dan ketidakberdayaan. Hasil pemberian ACT pada klien hipertensi menunjukkan terjadi penurunan tanda gejala pada ansietas dan ketidakberdayaan. Sehingga pemberian ACT dapat direkomendasikan untuk dilakukan oleh perawat spesialis jiwa untuk mengatasi ansietas dan ketidakberdayaan pada klien hipertensi menggunakan pendekatan model adaptasi Roy sebagai upaya dalam mengatasi masalah psikologinya.

Humans are biopsychosocial creatures that potentially have psychological problems caused by physical illnesses such as hypertension. The psychological problems encountered by hypertensive clients are anxiety and helplessness. Writing this scientific work to determine the results of applying Acceptance and Commitment Therapy (ACT) to hypertensive clients with anxiety and helplessness using Roy's adaptation model approach. The method used is case series. The analysis was carried out by measuring the signs and symptoms before and after ACT administration in 16 hypertensive patients with anxiety and helplessness. The results of ACT administration to hypertensive clients showed a decrease in symptoms of anxiety and helplessness. So that giving ACT can be recommended to be carried out by specialist psychiatric nurses to overcome anxiety and helplessness in hypertensive clients using the Roy adaptation model approach as an effort to overcome their psychological problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meigo Anugra Jaya
"Distress spiritual merupakan suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan gangguan kemampuan untuk memahami makna hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, dunia atau kekuatan yang tinggi. Penulisan karya ilmiah ini untuk menjelaskan hasil tindakan terapi Acceptance Commitment Therapy (ACT) pada pasien Distress Spiritual. Metode yang digunakan adalah Case Report. Analisis dilakukan dengan cara mengukur tanda gejala dan kemampuan sebelum dan sesudah diberikan tindakan keperawatan generalis dan spesialis ACT pada 5 pasien distress spiritual dengan kriteria yaitu pasien skizofrenia atau psikotik akut, punya riwayat mampu beribadah, riwayat tidak ada motivasi/makna hidup. Hasil pemberian terapi ACT menunjukkan terjadi penurunan tanda gejala distress spiritual dan peningkatan kemampuan pasien, namun pada umumnya pasien masih meninggalkan 1 tanda gejala dan kemampuan yang belum tercapai yaitu berinteraksi dengan pemuka agama. Sehingga pemberian terapi ACT ini dapat diterapkan pada pasien dengan Distress Spiritual. Dan disarankan agar di ruangan perawatan menyediakan program layanan bimbingan ibadah oleh pemuka agama bagi pasien distress spiritual.Distress spiritual merupakan suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan gangguan kemampuan untuk memahami makna hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, dunia atau kekuatan yang tinggi. Penulisan karya ilmiah ini untuk menjelaskan hasil tindakan terapi Acceptance Commitment Therapy (ACT) pada pasien Distress Spiritual. Metode yang digunakan adalah Case Report. Analisis dilakukan dengan cara mengukur tanda gejala dan kemampuan sebelum dan sesudah diberikan tindakan keperawatan generalis dan spesialis ACT pada 5 pasien distress spiritual dengan kriteria yaitu pasien skizofrenia atau psikotik akut, punya riwayat mampu beribadah, riwayat tidak ada motivasi/makna hidup. Hasil pemberian terapi ACT menunjukkan terjadi penurunan tanda gejala distress spiritual dan peningkatan kemampuan pasien, namun pada umumnya pasien masih meninggalkan 1 tanda gejala dan kemampuan yang belum tercapai yaitu berinteraksi dengan pemuka agama. Sehingga pemberian terapi ACT ini dapat diterapkan pada pasien dengan Distress Spiritual. Dan disarankan agar di ruangan perawatan menyediakan program layanan bimbingan ibadah oleh pemuka agama bagi pasien distress spiritual.
Spiritual distress is a state of suffering associated with impaired ability to understand the meaning of life through relationships with oneself, the world or high strength. This study explain the results of the actions of Acceptance Commitment Therapy (ACT) in Spiritual Distress patients. The method used in this study was Case Report. The Analysis was carried out by measuring symptoms and abilities before and after being given generalist nursing actions and Acceptance Commitment Therapy in 5 spiritual distress patients with acute schizophrenia or psychotic patients, having a history of being able to worship, a history of no motivation / meaning in life. The results of ACT therapy showed the decrease in signs of spiritual distress symptoms and the increase of patients ability, but in general patients still left 1 sign of symptoms and the ability that has not been achieved is interacting with religious leaders. So that the provision of ACT therapy can be applied to patients with Spiritual Distress and  recommended in the treatment room provide a religious guidance service program for religious distress patients.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Maria
"Kondisi menderita penyakit fisik menimbulkan permasalahan psikososial ansietas dan gangguan citra tubuh. Permasalahan psikososial ini menjadi faktor comorbid yang menambah berat kondisi fisik klien. Pelaksanaan tindakan ners spesialis didasarkan pada perilaku dan adaptasi sebagai mahluk yang holistik yang meliputi: Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR dengan mempertimbangkan toleransi fisik klien. Tindakan ners spesialis Family PsychoEducation FPE pada keluarga dan Supportive Theraphy ST pada kelompok pelaku rawat care giver diberikan untuk memperkuat dukungan dari luar klien demi mempertahankan kelangsungan proses perawatan klien. Hasil: Pelaksanaan tindakan ners spesialis menunjukkan penurunan tanda dan gejala pada klien di semua aspek respons terhadap stresor. Penurunan yang paling besar terjadi pada kombinasi terapi CBT PMR FPE yang dilakukan pada klien dengan diagnosis ansietas pada aspek afektif sebesar 79.2 dan klien dengan diagnosis gangguan citra tubuh pada aspek perilaku sebesar 86.3 . Kesimpulan: Tindakan ners spesialis Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR dengan mempertimbangkan toleransi fisik klien dan Family PsychoEducation FPE pada keluarga serta Supportive Theraphy ST pada kelompok pelaku rawat care giver dapat membantu penurunan respons klien terhadap stressor.

Physical ilness could contribute to psychosocial problems such as anxiety and disturbed body image. This psychosocial problems became a comorbid factor which could make the clients health problems more serious. The implementation Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR holistically applied by taking into consideration the physical tolerance of clients. The provision of Family PsychoEducation FPE for patient's family and Supportive Theraphy ST for patient's care giver by mental health psychiatric nurse specialist could empower client continuity of care sustainability. Result The combination CBT PMR FPE nurse specialist implementation have decreased the sign and symptoms up to 79.2 of efective aspect for clients with anxiety, and 86.3 of behavioral aspect for client who has disturbed body image. Conclusion It was conclude that the implementation of Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR by taking into consideration the client's physical tolerance and Family PsychoEducation FPE for client's family and Supportive Theraphy ST for client's care giver can decrease patient's responses to stressors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>