Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herriadie Mochtar, Author
"ABSTRAK
Knowledge management (KM) merupakan suatu management tool yang bisa diandalkan dalam meningkatkan mutu dari human capital, dimana human capital adalah suatu modal utama dari sebuah organisasi atau perusahaan dalam meningkatkan daya saing yang terus meningkat dan kondisi lingkungan yang cepat berubah (Priem & Butler, 2001; Barney, 2001). Komitmen yang tinggi pada pelaksanaan KM dari karyawan atau individu dalam suatu perusahaan atau organisasi sangat mendukung sukses tidaknya KM.
Selama ini hampir semua buku-buku atau tulisan yang ada menjelaskan tentang pembentukan sistem KM hanya memperhatikan aspek organisasi yang menyangkut sistem manajemen KM serta infrastruktur yang berhubungan dengan perangkat keras untuk mendukung pelaksannan dan pembentukan KM termasuk juga penggunaan sistem Information Technology nya (IT). Jarang sekali tulisan atau buku yang menjelaskan tentang pembentukan KM memperhatikan aspek individual dari suatu organisasi atau perusahaan. Oleh sebab itu beberapa perusahaan atau organisasi yang sudah mencoba membangun KM untuk jangka waktu yang cukup panjang tetapi belum mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tujuan penulisan karya akhir ini untuk mengkaji seberapa besar kontribusi dari aspek individual terhadap komitmen karyawan atau individu terhadap KM. Aspek individual yang diteliti adalah mencakup nilai-nilai budaya perusahaan, role stressor pada perusahaan, dan personality (manifest needs)
Dalam penelitian karya akhir ini kami melakukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, untuk pendekatan kuantitatif data yang digunakan berasal dari penelitian lapangan dengan metoda survey yang dilakukan pada karyawan PT Unilever Indonesia Tbk untuk daerah Jakarta (kantor pusat), Cikarang (manufacturing) dan Surabaya (manufacturing). Survey dilakukan dengan pengisian kuesioner melalui web (internet), dimana hasil pengisian kuesioner secara otornatis dikurnpulkan dan siap untuk diproses . Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anal isis regresi untuk rnelihat pengaruh dari aspek individual yang merupakan variabel independent terhadap kornitrnen pada KM yang rnerupakan variabel dependent. Untuk pendekatan kualitatf kami rnenggunakan Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan kepada karyawan yang tidak dirnintakan untuk rnengisi kuesioner atau data kuantitatif. Topik yang dibicarakan dalarn FGD adalah serupa dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner, tetapi jawaban yang didapat bisa berkembang lebih jauh dan lebih luas.
Hasil penelitian pada karya akhir ini menunjukan bahwa dari 13 variabel independent hanya 3 variabel independent yang berpengaruh positif terhadap komitmen pada KM, dimana sebagian besar dari nilai budaya perusahaan tidak berpengaruh terhadap komitmen pada KM. Begitu juga dengan role stressor, tidak berpengaruh terhadap kornitrnen pada KM. Sedangkan 2 dari 4 variabel personality (manifest needs) berpengaruh terhadap komitmen pada KM. Nilai budaya yang ada pada perusahaan temyata tidak terlalu sesuai dengan sistem KM yang dibangun, walaupun nilai budaya tersebut sudah cukup melekat pada sebagian besar karyawan, sehingga perlu dilakukan penyesuaian antara sistern KM dengan nilai budaya ULI yang ada. Pelaksanaan KM yang sesua1 dengan nilai budaya perusahaan akan
mempermudah untuk mendapatkan komitmen dari karyawan, oleh sebab itu perlu dilakukan gap analysis antara sistem KM dengan nilai budaya perusahaan yang ada untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhon
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh knowledge sharing dan komitmen terhadap kinerja individu di organisasi sektor publik. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Data primer diperoleh melalui kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 225 responden yang merupakan pegawai di Direktorat Teknis Kepabeanan (76 responden), Direktorat Fasilitas Kepabeanan dan Cukai (35 responden), dan Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai (114 responden). Hipotesis penelitian dirumuskan dari penelitian-penelitian sebelumnya dan diuji menggunakan structural equation model (SEM). Hasil penelitian ini menegaskan kembali bahwa komitmen organisasi dan knowledge sharing behavior memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja individu, namun knowledge sharing tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individu di organisasi sektor publik.

This study analyze the effect of knowledge sharing and commitment on individual performance in public sector organizations. This research was conducted at the Head Office of the Directorate General of Customs and Excise. Primary data was obtained through a questionnaire with 225 respondents which is employees in the Directorate of Customs (76 respondents), Directorate of Customs and Excise Facilities (35 respondents), and Directorate of Customs and Excise Audit (114 respondents). The research hypothesis was formulated from previous studies and tested using a structural equation model (SEM). The results of this study reaffirm that organizational commitment and knowledge sharing behavior have a significant effect on individual performance, but knowledge sharing does not have a significant effect on individual performance in public sector organizations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Ayu
"Organisasi harus melakukan perubahan agar terus dapat bertahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah, kesiapan individu untuk berubah, dan psychological empowerment terhadap komitmen perubahan organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI) yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002), alat ukur Organizational Readiness for Change Questionnaire yang dikembangkan oleh Ramnayaran (2011), alat ukur Individual Readiness for Change Scale yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997), dan alat ukur Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) yang dikembangkan oleh Sprietzer (1995). Responden dalam penelitian ini berjumlah 175 yang merupakan karyawan dari 2 perusahaan konstruksi di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah dan kesiapan individu untuk berubah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Sedangkan variabel psychological empowerment tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen pada perubahan organisasi adalah kesiapan individu untuk berubah.

Organizations in order to survive need to change. This study was conducted to identify the impact of individual perception to organizational readiness for change, individual readiness for change, and psychological empowerment due to organization’s commitment to change.
This study used a quantitative approach, and collected the data using Commitment to Change Inventory (CCI, Herscovitch and Meyer (2002), Organizational Readiness for Change Questionnaire (Ramnayaran, 2011), Individual Readiness for Change Scale (Hanpachern,1997), and Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) (Sprietzer, 1995). The study was conducted at state owned organization, with 175 respondents.
The result showed that both individual perception to organizational readiness for change and individual readiness for change had significant contribution to Commitment to Change. On the other hand, psychological empowerment variables had no significant effect on the commitment to change. Furthermore, the study also showed that individual readiness for change is the major contributor to Commitment to Change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Atika
"Studi ini menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi pada 140 orang pegawai yang bekerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pengawasan di Indonesia, yaitu PT SUCOFINDO Pusat. Analisis dari metode Structural Equation Modelling (SEM) menunjukkan bahwa hanya perilaku etis rekan kerja dan kepuasan dengan pekerjaan menjadi prediktor yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Dimensi perilaku etis manajer yang berhasil dan aspek-aspek kepuasan kerja lainnya (kepuasan dengan bayaran, rekan kerja dan pengawasan) tidak menjadi kontributor yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Studi ini memberikan kesimpulan yang disertai dengan diskusi pada implikasi manajerial dan arahan untuk penelitian selanjutnya.

This study examines the influence of the factors affecting organizational commitment of 140 employees working at the State Owned Enterprises (SOE) monitoring field in Indonesia, namely PT SUCOFINDO Pusat. Analysis of Structural Equation Modeling (SEM) showed that only ethical behavior of coworkers and satisfaction with work become a significant predictor to organizational commitment. The other dimensions in this research model like ethical behavior of successful managers and facets of job satisfaction (satisfaction with pay, co-workers and supervision) did not become a significant contributor to organizational commitment. This study provides conclusion which is followed by a discussion on the managerial implications and directions for future research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganang Agung Hartanto
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh Oganization Excellence, Learning Organizational, dan Organizational Innovation terhadap Knowledge Management pada Staf Sumber Daya Manusia Mabes Polri. Knowledge Management penting untuk dimiliki oleh organisasi-organisasi yang berbasis pada pengolahan sumber daya manusia sebagai capital-nya atau disebut sebut sebagai "human capital". Hal tersebut disebabkan faktor modal yang paling penting didalam Human Capital adalah pengetahuan. Terkelolanya pengetahuan di dalam "knowledge management" dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan Polri kepada masyarakat dengan meningkatnya kemampuan personel Polri. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah Sebanyak 260 orang, dari total populasi sejumlah 460 Personel dengan jenjang kepangkatan dari yang terendah hingga pangkat AKBP atau PNS setingkat. Pengumpulan data menggunakan skala Likert dengan 5 tingkatan skala pengukuran. Analisis SEM-PLE digunakan untuk menguji pengaruh Organizational Excellence, Organizational Innovation, dan Learning Organizational terhadap Knowledge Management pada Staf Sumber Daya Manusia Mabes Polri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Organizational Innovation memiliki hubungan korelasi paling kuat terhadap Knowledge Management dengan nilai r sebesar 0,760. Learning Organizational memiliki hubungan korelasi dengan Knowledge Management denhan nilai r sebesar 0,689. Organizational Excellence memiliki hubungan yang kuat dengan nilai r sebesar 0,628. Hubangan antar variabel diatas menunjukkan hubungan yang positif.

This research was undertaken to investigate the effect of Organizational Excellence, Organizational Innovation, and Learning Organizational toward the Knowledge Management in Indonesia National Police Human Resouce Department (SSDM Mabes Polri). Knowledge Management is imperative to be implemented in an Organizational, especially in Organizational which managing human capital as its source. It is becoming very important since the main factor in human-capital is knowledge. Therefore, managing knowledge through knowledge management affect the effectiveness of Polri service toward the society with enhancing the knowledge of its member. Sample for this research was 260 from the total population of 460 Polri members which come from the lowest rank members until Superintendent rank or Civil Servant on commensurate level. Data gathering using likert scale with 5 level of measurement. SEM-PLE analysis was conducted to test the correlation of Organizational Excellence, Organizational Innovation, and Learning Organizational toward the Knowledge Management in Indonesia National Police Human Resouce Department (SSDM Mabes Polri). The study shows that Organizational innovation has the strongest significant correlation with r score of 0,760. Learning Organizational has a correlation score of 0.689. And Organizational excellence with correlation score of 0.628. All of the correlation show a positive correlation."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aldien Priambodo
"Lingkungan dewasa ini sangat dinamis, perubahan terjadi secara cepat menyebabkan tidak bisa terprediksi kepastian. Hal tersebut membuat salah satu pelaku industri jasa keuangan di Indonesia terdampak akan disrupsi teknologi. Bank tersebut termasuk salah satu bank terbesar di Indonesia yang mengalami penutupan kantor cabang maupun kantor cabang pembantu. Dibutuhkan strategi untuk menumbuhkan corporate entrepreneurship (CE) yang berperan penting dalam mempertahankan keunggulan kompetitif serta meningkatkan unit performance (UP). Fokus pada penelitian ini adalah mengklarifikasi interaksi individual resource (IR) bagi perusahaan untuk mendapatkan sumber daya agar tercipta corporate entrepreneurship. Disisi lain human resource management (HRM) juga dipandang sebagai faktor penting dalam kewirausahaan perusahaan (CE). Variabel management support (MS) ditambahkan pada penelitian ini sebagai faktor inti internal perusahaan untuk diteliti pengaruhnya terhadap peningkatan performa unit. Survey dilakukan terhadap 103 kepala cabang pembantu di seluruh Indonesia yang merupakan prioritas utama penerapan strategi perusahaan. Hasil survey dianalisis menggunakan structural equation modelling-partial least square (SEM-PLS) dengan hasil management support dan human resources management berpengaruh secara langsung terhadap corporate entrepreneurship dan unit performance. Human resource management secara tidak langsung berpengaruh pada unit Performance melalui peran corporate entrepreneurship sebagai mediator. Namun management support tidak berpengaruh terhadap unit performance melalui peran corporate entrepreneurship sebagai mediator, begitu pula dengan individual resource. Terbukti pada penelitian ini individual resource tidak berpengaruh terhadap corporate entrepreneurship secara langsung. Selain itu juga tidak berpengaruh terhadap unit performance melalui corporate entrepreneurship sebagai mediator.

Today's environment is very dynamic, changes occur quickly causing uncertainty to be predicted. This makes one of the financial services industry players in Indonesia affected by technological disruption. The bank is one of the largest banks in Indonesia which has experienced the closure of branch offices and sub-branch offices. A strategy is needed to foster corporate entrepreneurship (CE) which plays an important role in maintaining competitive advantage and increasing unit performance (UP). The focus of this research is to clarify the interaction of individual resources (IR) for companies to obtain resources to create corporate entrepreneurship. On the other hand, human resource management (HRM) is also seen as an important factor in corporate entrepreneurship (CE). The management support (MS) variable was added to this study as a company's internal core factor to examine its effect on improving unit performance. The survey was conducted on 103 heads of sub-branch offices throughout Indonesia which are the top priority for implementing the company's strategy. The survey results were analyzed using structural equation modeling-partial least squares (SEM-PLS) with the results of management support and human resources management having a direct effect on corporate entrepreneurship and unit performance. Human resource management indirectly influences the Performance unit through the role of corporate entrepreneurship as a mediator. However, management support has no effect on unit performance through the role of corporate entrepreneurship as a mediator, as well as individual resources. It is proven in this study that individual resources do not directly affect corporate entrepreneurship. In addition, it also has no effect on unit performance through corporate entrepreneurship as a mediator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Fajar Priatna
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen pengetahuan proses menuju kinerja organisasi dengan inovasi sebagai
variabel mediasi. Proses manajemen pengetahuan variabel diukur dengan dimensi proses penciptaan pengetahuan, proses transfer pengetahuan, dan penanaman pengetahuan proses. Selanjutnya variabel inovasi diukur dari dua dimensi yaitu teknis inovasi dan inovasi administrasi. Variabel kinerja organisasi diukur melalui 9 indikator. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari data sekunder dan survey yang dilakukan terhadap 325 karyawan struktural PT PLN. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (causal step) dan uji sobel
menguji pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari mediasi antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan mempengaruhi kinerja organisasi melalui inovasi penting. Proses manajemen pengetahuan variabel juga mempengaruhi inovasi dan kinerja organisasi secara signifikan. Juga, inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of process knowledge management towards organizational performance with innovation as a
mediating variable. The variable knowledge management process is measured by the dimensions of the knowledge creation process, the knowledge transfer process, and the knowledge planting process. Furthermore, the innovation variable is measured from two dimensions, namely technical innovation and administrative innovation. Organizational performance variables are measured through 9 indicators. This study uses a quantitative approach. The research data were obtained from secondary data and a survey conducted on 325 structural employees of PT PLN. Data analysis techniques using path analysis (causal step) and sobel test examine the direct effect and indirect effect of the mediation between variables. The results of the analysis show that knowledge management affects organizational performance through important innovations. The variable knowledge management process also influences innovation and organizational performance significantly. Also, innovation has a significant effect on organizational performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Frederica
"Persaingan sektor startup teknologi yang semakin ketat di Indonesia menuntut peningkatan kinerja startup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak yang berkelanjutan. Indigo sebagai salah satu inkubator bisnis di Indonesia, masih memiliki tantangan terkait kinerja sebagian besar startup-nya yang buruk. Knowledge management menjadi salah satu elemen penting yang dapat membantu startup dalam mengelola pengetahuan yang dimilikinya agar kinerja mereka dapat meningkat, terutama di tengah tantangan risiko kegagalan. Manajemen pengetahuan yang dikelola dengan baik mampu menciptakan nilai tambah bagi startup, salah satunya bagi inovasi startup yang sering kali membawa risiko besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh knowledge management terhadap organizational performance melalui innovation sebagai variabel mediasi pada startup aktif yang pernah/masih berada di bawah naungan Indigo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik penarikan sampel total sampling dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada kurang lebih 189 C-level startup Indigo, di mana dari jawaban kuesioner tersebut terdapat sebanyak 80 responden yang datanya layak untuk dianalisis. Data tersebut dianalisis menggunakan metode PLS-SEM (Partial Least Squares Structural Equation Modeling) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS versi 4.1.0.9 dan IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) knowledge management memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap organizational performance; (2) knowledge management memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap innovation; (3) innovation memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap organizational performance; dan (4) knowledge management memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap organizational performance melalui variabel mediasi innovation. Penelitian ini memberikan implikasi manajerial bagi startup Indigo untuk mengoptimalkan penerapan knowledge management guna meningkatkan kinerjanya, meningkatkan efektivitas inovasi melalui pendekatan strategi yang lebih terarah, serta mempertimbangkan faktor atau variabel lain yang dapat memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja startup. Dengan demikian, startup Indigo dapat lebih memperkuat daya saing mereka dalam menghadapi tantangan di pasar global.

Rising competition in Indonesia’s technology startup sector requires enhanced startup performance to support economic growth and generate sustainable impact. Indigo, as one of Indonesia’s business incubators, still faces challenges related to the poor performance of most of its startups. Knowledge management has become a crucial element that can help startups manage their knowledge to improve their performance, especially amid the challenges of failure risks. Well-managed knowledge management can create added value for startups, particularly for startup innovation which often carries significant risks. This research aims to analyze the influence of knowledge management on organizational performance through innovation as a mediating variable in active startups that have been or are still under Indigo’s supervision. This research employs a quantitative approach and total sampling technique by distributing online questionnaires to approximately 189 Indigo C-level startup executives, from which 80 respondents provided data suitable for analysis. The data was analyzed using PLS-SEM (Partial Least Squares Structural Equation Modeling) method with SmartPLS version 4.1.0.9 and IBM SPSS Statistics 20 software. The results of this research indicate that (1) knowledge management has a positive and significant influence on organizational performance; (2) knowledge management has a positive and significant influence on innovation; (3) innovation has a positive but insignificant influence on organizational performance; and (4) knowledge management has a positive but insignificant influence on organizational performance through innovation as a mediating variable. This research provides managerial implications for Indigo’s startups to optimize the implementation of knowledge management to improve their performance, enhance innovation’s effectiveness through refined strategic approaches, and consider other factors or variables that can provide positive and significant influences on startup performance. Thus, Indigo’s startups can strengthen their competitiveness in facing global market challenges."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kembaren, Esther M.
"Penelitian ini adalah mengenai komitmen dosen pada perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa trait kepribadian, komitmen pekerjaan, dan persepsi mengenai adanya dukungan dari organisasi (perceived organizational support) memberikan pengaruh terhadap komitmen dosen pada perguruan tinggi. Komitmen dosen pada perguruan tinggi merupakan bentuk keterikatan dosen pada perguruan tinggi yang ditandai oleh penerimaan dosen akan tujuan dan nilai-nilai perguruan tinggi, kesediaan untuk bekerja keras bagi kepentingan perguruan tinggi, dan keinginan untuk terus bekerja di perguruan tinggi tersebut. Penelitian ini perlu dilakukan karena komitmen dosen pada perguruan tinggi diasumsikan akan mempengaruhi perilaku organisasional Iainnya, seperti tingkat kehadiran, kinerja dosen di bidang pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pelayanan pada masyarakat, serta keterlibatan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan perguruan tinggi dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Sampel penelitian adalah 91 dosen yang mewakili 5 fakultas di salah satu perguruan tinggi negeri (institut) di Jawa Barat. Penyebaran responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan golongan tidak jauh berbeda dengan penyebaran dosen yang ada di fakultas tersebut. Alat ukur yang digunakan adalah skala komitmen organisasi dari Allen dan Meyer (1990), skala NEO-4 dari Costa dan McCrae (1992, 1998), skala komitmen pekerjaan dari Meyer, Allen, dan Smith (1993), dan skala perceived organizational support dari Eisenberger dkk (1997,1998). Semua skala ini dimodifikasi khusus untuk dosen. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trait kepribadian, komitmen pekerjaan, dan perceived organizational support memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen dosen. pada perguruan tinggi. Adanya pengaruh trait kepribadian sejalan dengan penelitian Ali Nina (2002) mengenai komitmen dosen pada universitas. Hasil ini memperkuat dugaan bahwa kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan mempengaruhi komitmen organisasi. Adanya pengaruh komitmen pekerjaan terhadap komitmen organisasi menunjukkan bahwa keterikatan dan tanggung jawab dosen terhadap pekerjaannya dapat memperkuat keterikatannya pada perguruan tinggi. Sementara itu, dukungan organisasi yang berpengaruh terhadap komitmen dosen meliputi pula dukungan terhadap tugas-tugas dosen dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, serta perhatian terhadap kesejahteraan dosen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T3481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriex Febrieanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh knowledge management system terhadap perilaku inovatif pada pegawai di organisasi publik. Perkembangan teknologi dan informasi di era digital serta adanya pandemik covid-19 telah membawa organisasi publik menghadapi suatu kondisi yang semakin berfluktuasi (volatility), penuh ketidakpastian (uncertainty), kompleks (complexity), dan penuh ketidakjelasan (ambiguity) atau biasa disingkat VUCA. Guna menghadapi kondisi VUCA tersebut, organisasi publik diharapkan dapat melakukan berbagai upaya perubahan yang lebih adaptif, di mana perubahan yang dilakukan oleh organisasi perlu didukung oleh suatu langkah inovasi. Knowledge management system diyakini dapat mendorong organisasi publik dalam melakukan berbagai inovasi dikarenakan tata kelola pengetahuan mampu mendorong para pegawai selaku Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu organisasi untuk dapat berperilaku inovatif. Knowledge management system sendiri terdapat dua faktor kunci utama yaitu faktor pendorong (enabler) dan faktor pemroses knowledge management system, yang mana faktor enabler dalam penelitian ini meliputi Leader-Member Exchange (LMX) dan infrastruktur IT, sedangkan faktor pemroses pada penelitian ini meliputi knowledge creation, knowledge sharing, dan knowledge utilization. Penelitian empiris ini dilakukan kepada 110 pegawai yang bekerja di instansi pemerintah pusat, di mana hasil penelitian ini menunjukan bahwa LMX dan infrastruktur IT dapat meningkatkan perilaku inovatif para pegawai di organisasi publik dengan knowledge creation sebagai mediatornya.

This study examines the effect of knowledge management system on employee innovative behavior in public organizations. Development of technology and information in digital era as well as the covid-19 pandemic, has brought the organization to face VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) condition. In order to deal with VUCA condition, public organizations are expected to be able to do some innovation. Knowledge management system can support employee in the organizations to be innovative. While knowledge management system has two key factors, the enabler factor and the process factor of knowledge management system itself. In this study Leader-Member Exchange (LMX) and IT infrastructure become the enabler factors, meanwhile knowledge creation, knowledge sharing, and knowledge utilization become the process factors. This empirical research is conducted on 110 employees who work in central government. The result indicates that LMX and IT infrastructure can increase the employee innovative behavior in public organizations by knowledge creation as a mediator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>