Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141092 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windy Bharata
"ABSTRAK
Industri properti di Indonesia pernah mengalami masa boom pada sekitar tahun 1995 -
1996. Khusus di Jakarta bilamana sampai akhir tahun 1994 sudah tersedia I terbangun secara akumulatif sebanyak 6.340 di berbagai wilayah, maka pada tahun berikutnya (1995) bertambah menjadi 14.887 unit. Ini berarti pasokan unit apartemen mengalami kenaikan sebesar 130%.
Masa perkembangan bisnis apartemen menjadi terhambat, ketika Indonesia mengalami
krisis moneter. Krisis berlanjut menjadi krisis sosial ketika terjadi kerusuhan besar pada bulan Mei 1998 di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk kerusuhan etnis di Maluku,
Kalimantan dan Papua. Keadaan ini tentunya membuat WNA menjadi merasa tidak aman dan sebagian besar PMA memutuskan untuk membatalkan atau menarik investasinya dari Indonesia.
Pada iklim ekonomi yang masih lesu, pangsa pasar yang tidak berkembang, maka
strategi bersaing sangat menentukan kelangsungan usaha di bidang Apartemen ini. Competitive Advantage ( keunggulan daya saing ) harus bisa ditemukan dan dimanfaatkan untuk memperbesar pangsa pasar. Analisa Internal seperti analisa SWOT, dan Analisa Industri menjadi hal yang harus dilakukan agar dihasilkan masukan untuk menentukan kebijakan perusahaan.
Dalam tbesis ini dibahas bagaimana kondisi persamgan bisnis apartemen dan bagaimana apartemen Hilton menempatkan posisinya. Sdanjutnya untuk menghadapi
persaingan yang sangat ketat terse but strategi apa yang sebaiknya dilakukan oleh apartemen Hilton
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Mulyadi
"Seiring dengan makin berkembangnya suatu masyarakat, fungsi mobil menjadi makin berkembang. Mobil menjadi tidak hanya sekedar sebagai sarana transportasi namun juga sebagai sarana untuk menunjukkan harga diri. Akibatnya para produsen mobil jika produknya inginlaku dipasar ia harus menciptakan image yang baik, sehingga produknya dapat mewakili status tertentu. Upaya produsen untuk mewujudkan hal diatas dapat diiakukan inelalui Strategi Positioning. Sehingga produk mempunyai kesan tertentu dimata konsumen. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana suatu perusahaan mobil berusaha memposisikan salah satu produknya dimata, konsumen, ditengah persaingan yang ketat dan peraturan pemerintah yang sering berubah. Penulisan skripsi mi dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu studi lapangan melaiui wawancara dan pencarian data diperusahaan maupun di instansi yang berhubungan. Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca buku, majalah, jurnal dll. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa setiap produsen mobil telah menerapkan strategi pemasaran mereka dengan baik. Para produsen mobil berupaya memberikan kepuasan kepada seluruh pelanggannya. Nainun demikian kepuasan Konsumen adalah tujuan akhir karena keputusan membeli ditentukan oiehnya. Karena itu Strategi Positioning yang berusaha menempatkan image atau kesan tertentu dan suatu produk sangat membantu memberikan kepuasan kepada konsuinen sebagai pemakai tersebut. Dari penelitian ini didapat juga bahwa strategi Positioning akan berubah seiring dengan berubahnya peraturan pemerintah dibidang otomotif. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah jika suatu perusahaan ingin berhasil memasarkan produknya ia harus melakukan strategi Positioning dengan tepat, dengan memasuki niche market yang belum terlayani dengan baik. Indomobil telah membuktikannya dengan baik. Adapun saran penulis terhadap Indomobil dalam positioning Vitara adalah Indomobil harus lebih mempertegas posisi Vitara sebagai kendaraan kedua keluarga,atau sebagai Jeep. Jangan berusaha memposisikan kepada kedua posisi (kendaraan keluarga dan Jeep) Hal tersebut bisa berbahaya, karena akan berkesan sebagai Jeep banci. Selanjutnya akan berkesan sebagai produk yang tidak memiliki keunggulan daya saing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Kurniawan
"Televisi saat ini bukan lagi sebuah barang mewah, hal tersebut sudah cukup lama terjadi dalam masyarakat Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan sebesar
7% pertahunnya dan GNP yang berada pada kisaran US$ 12.000 pertahun menimbulkan pola konsumsi masyarakat indonesia cenderung meningkat. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia yang diawali pada pertengahan tahun 1997 lalu menyebabkan banyak perubahan terhadap perekonomian Indonesia serta kesejahteraan rakyat Salah satu produk dektronìka,yang terkena dampak langsung dan pengaruh krìsis ekonomi sejak tahun 1997 di Indonesia adalah televisi.
Produksi televisi selama masa krisis mengalami penurunan yang sangat tajam karena lonjakkan harga jual televisi di dalam negeri sebagai dampak dari merosotnya nilai tukar rupiab. Produksi pesawat televisi selama tahun 1993 hingga 1997 tumbuh cukup pesat, rata-rata 16,9 persen per tahun. Angka produksi pesawat televisi pada tahun 1993 mencapai 1,22 juta unit, meningkat menjadi 2,0 Juta unit pada tahun 1996. Suatu hal yang bertolak belakang pada tahun 1997, meskipun kñsis ekonorni telah mulai meneipa Indonesia produksi televisi masjh meningkat selcitar 10 persen menjadi 2,26 juta unit. Tahun 1998 produksi televisi mengalami penurunan tajam yaitu minus 69,8 persen. Sedangkan pada untuk tahun 1999 permintaan akan televisi, khususnya dan ekspor, mengalamj peningkatan yang terutama terjadi selama kwartal tej-akhir tahun 1999.
Perkembangan yang terjadi pada saat sekarang adalah menjamurnya televisi dari China yang masuk ke pasar Indonesia, dimana televisi China ditawarkan dengan harga
yang murah. Sebagai perbandingan, tclevisi ukuran 21 Inchi merk Panasonic ditawarkan dengan harga sebesar Rp. 2.100.000,- sedangkan tdevisi Cina dengan merk Hitachi
Fujian dilepas dengan harga Rp. 1300.000,-. Selisih harga yang besar ini mengakibatkan persaingan dalam industri televisi semakin tinggi.
Panasonic sebagai salah satu merk yang sudah lama bermain di pasar produk pesawat televisi ¡ni perlu untuk mewaspadai ancaman dart produk-produk televisi Cina. Terdorong hal tersebut diatas, penulis merasa tertazik untuk meneIii Strateg PT National Panasonic Gobel Menghadapi Produk Pesawat Televisi Cina Di Pasar Indonesia, dimana PT National Panasonic Gobel selaku agen tunggal pemegang merk televisi Panasonic. Tujuan diadakannya penilitian ini adalah:
1. Untuk mengkaji strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National Panasonic Gobel untuk menghadapi produk-produk televisi Cina di masa yang
alcan datang.
2. tlntuk menganalisa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National Panasonic Gobel untuk mempertahankan dan meningkatkan market share yang dimiliki dalam persaingan di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan dengan mengolah data primer dan data sekundu yang didapaikan dan hasil studi pustaka, wawancara, observasi serta penyebaran kuisioner.
Beberapa penemuan yang didapat dari hasil penelitian ini
. Strategi yang diambil dengan dasar Matrik Daur Kehidupan Industri adalah perusahaan sebaiknya menerapkan strategi yang agresif dan oplimis memandang pasar
. Segment bagi produk Panasonic adaiah berdasar manfaat sedang segment produk china adalab berdasar demografis dan geografis. Kedua produk tersebut memiliki
segment yang berbeda."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Mecya K. Widjanarko
"Harga masih merupakan daya tarik terbesar untuk merebut pangsa pasar. Penelitian dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan yang berkonsep harga termurah, dan memberikan masukan pada perusahaan secara umum untuk meningkatkan kinerjanya melalui penciptaan competitive advantage dengan strategi low cost. Selain itu, penelitian dilakukan untuk mencocokkan hasil observasi penulis dengan persepsi konsumen mengenal harga; komoditi, layanan, dan lain-lain hal yang berkaitan dengan kegiatan berbelanja di tempat perbelanjaan partai besar. Adanya perbedaan-perbedaan, untuk kemudian bisa dianalisa latar belakang dan pengaruhnya dalam kegiatan usaha. Metode penelitian kualitatif yang dilakukan menyertakan kegiatan penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Selain itu diperkaya dengan studi literatur bahan-bahan yang relevan. Pengambilan sampel responden dilakukan secara random terhadap sampling frame atau malalui non probability sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sakunder, yang berasal dari hasil penelitian lapangan, bahan bacaan, dan data perusahaan. Observasi membuktikan bahwa konsep harga termurah sudah tercapai dilakukan dalam skala besar sebagaimana layaknya wholesaler namun lidak melayani delivery, dan pembalasan !asilnas dimaksudkan unluk efisiensi. Dala kuesioner yang lerkumpul menunjukkan bahwa sebagian pelanggan puas dengan konsep harga murah saja, sebagian lagi menginginkan layanan lambahan unluk meningkalkan kepuasannya saal berbelanja. Keunikan dari perusahaan adalah diberlakukannya sistem keanggolaan bagi pelanggan dan prinsip cash and carry dalam beroperasi. Kartu anggota secara pslkologls akan menclptakan kesellaan pelanggan pada perusahaan. Hal ini menjadl salah salu kekualan perusahaan yang harus selalu dipelihara. Unluk kepuasan pelanggan akan harga lermurah, manajemen menghindari segala keputusan yang mengakibatkan penambahan biaya. Kegiatan pemasaran yang lazim dilakukan oIeh perusahaanperusahaan, tidak secara genear dilakukan disinl untuk penghematan sumber daya. Biaya-biaya ditekankan seefisien mungkin untuk mengejar harga jual yang terendah. Agar senantiasa bergerak lurus sesuai komttmen akan harga lermurah, perusahaan dapat melakukan analisa value chain sebagal aHemali! unluk merekayasa kegialan dan efisiensi biaya, dttinjau dari value system maupun value actiVitfesnya. Selanjutnya, manajemen sebaiknya memperbaiki dan menyempurnakan Inventory managsmsntnya demi kelancaran dan kemajuan usaha. Inl juga erat hubungannya dengan evaluasi terhadap pemasok dan assortment barang pasokan. Seiring dengan laju tlngkat persalngan, perlu dlantlslpasl kemungkinen timbulnya peselng yeng leblh beser, leblh kuet, serle berenl menawerkan fasilitas yang leblh banyak. Fasllltes pemberlan kred~ mlsalnya, adalah penomena yang semakin berakar dalam dunla perdagangan, sehlngga patut dlpertlmbangkan untuk keglatan di masa depan karena hal tersebut mempengaruhl daya salng perusahaan. Kemudahan dengan pemberlan kred~ Inl akan menarlk leblh banyak konsumen, nemun dl lain pihak depet membebankan berbagal reslko pade perusehaan. Karenanya manajemen dituntut agar melakukan antlslpasl derl sekarang untuk mengambll keputusen yeng terbalk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Batara
"ABSTRAK
Salah satu sektor yang paling menderita akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan
yang melanda indonesia adalah Jasa Konstruksi. Banyak kontraktor yang tidak kuat
menghadapinYa, terpaksa menutup usahanya. Penyebabnya adalah mrnminya julTilah proyek
yang bisa dikeijakan,. yang akhirnya berakibat pula kepada likuiditas kontraktor tersebut.
Tersendatnya binis properti, industri manufaktur dan infrastxukstur berdampak
langsung kepada sektor jasa konstruksi ini.
PT. Jaya Obayashi, salah satu kontraktor besar di Indonesia yang meriipakan Joint
Venture antara PT. Pembangunan Jaya dengan Obayashi Corporation, juga mengalami
penurunan revenue / pendapatan yang cukup signifikan yang dapat mengancam likuiditas
perusahaan. Keberadaan selama 28 tahun di Indonesia, dengan pengalaman yang begitu litas
dalam membangun berbagai macam bangunan, ternyata tidak bisa menolong banyak, karena
penurunan yang ten adj mengakibatkan revenue / pendapatan banya mencapai 30-40% dan
keadan normal.
Dalam penulisan Karya Akhir ini, akan digunakan proses manajemen strategi dalam
perumusan strategi perusahaan menghadapi kondisi ini, serta persiapan mengbadapi masa
yang akan datang.
Dimulai dengan menganalisa lingkungan, baik Lingkungan Eksternal maupun
Internal, Analisa Pelanggan, Pesaing, Kineirja Perusahaan yang akhirnya dapat merumuskan
suatu strategi bersaing yang tepat bagi PT. Jaya Obayashi. Analisa persaingan Kontraktor
dilakukan di antara para Kontraktor Jepang pada proyek-proyek investasi Jepang. Hal ini
dilakukan mengingat selama beroperaSi di Indonesia mayoritas proyek PT. Jaya Obayashi
berasal dan investor Jepang dan sebagai pesaing utama adalah kontraktor kontraktor Jepang
Karena persaingan di antara kontraktor tersebut sudah sangat ketat, maka strategi
dibagi berdasarkan jangka waktu penerapannya:
- Jangka Pendek (2000 ? 2001)
- Jangka Menengah (sampai 5 tahun ke depan)
- Jangka Panjang (>5 tahun ke dcpan)
Berdasarkan analisa dan kajian yang dilakukan, maka strategi yang dipilih da1ah:
- Strategi Turn Around (untukjangka pendek)
- Perumusan Ulang Target Market
- Perbaíkan kinerja masing-masing bagian fungsional
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Dody N.D.
"Latar belakang penulis mengambil topik ini sebagai bahan karya akhir adalah karena melihat industri mebel kayu -yang memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif nasional, ikut mengalami kemerosotan penjualan luar negeri (ekspor) selama masa krisis. Di industri mebel kayu, penurunan nilai ekspor memang terjadi secara signifikan. Ekspor kita menurun 52% dari US$ 531 juta tahun 1997 menjadi US$ 251 juta tahun 1998. Meskipun daya serap dunia terhadap mebel terus meningkat. Tetapi yang menjadi menarik adalah perkembangan di industri kecilnya. Nilai ekspor industri kecil mebel kayu Indonesia 1998 meningkat 16,7 kali (dalam rupiah), dan jika kita sesuaikan dalam dolar Amerika (US$ I Rp 9600,-) maka peningkatan itu menjadi berkisar 4 kali atau 400%. Tetap ada peningkatan yang signifikan.
Permasalahan yang selanjutnya dihadapi industri ini adalah bagaimana menghadapi persaingan global. Dimana, cepat atau lambat, pahit atau rnanis, terasa atau tidak, pola-pola tersebut akan segera kita hadapi sebagai komitmen dan perjanjian-perjanjian yang dirintis dalam GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Dimana dunia diarahkan kepada konsep pasar yang mengaburkan batas-batas negara. Sebuah pasar bebas dengan segala konsekuensinya. Ketika itu terjadi, keunggulan bersaing industri suatu bangsa akan benar-benar di tantang oleh sistem pasar ini. Industri yang berlaku ragu, baik itu dalam strategi, sistem produksi, ataupun dalam pelacakan/pencarian target pasar yang tepat, akan mengalami kelemahan-kelemahan dalam persaingan global.
Tujuan penulisan adalah untuk menentukan pendekatan strategi yang sebaiknya diadopsi industri kecil mebel kayu agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas, pasar global. Untuk itu ada baiknya kita membuka kembali rumusan klasik keunggulan bersaing industri suatu bangsa, untuk melihat kembali (me-review) dan merekam data organisasi industri mebel kayu gima menyusun pendekatan strategi bersaing tersebut. Kemudian dianalisis kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam industri mebel kayu. Hingga didapat bahwa penurunan ekspor industri dan peningkatan ekspor industri kecil mebel kayu tidak-lah dapat dikatakan semata-mata sebagai dampak akibat menurunnya produktivitas industri besar dan menengah, atau akibat depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika sehingga harga produk industri terasa Iebih murah. Meskipun kedua hal tersebut benar adanya karena keterbatasan data Dalam penalaran positif dapatlah diasumsikan bahwa kenaikan nilai ekspor juga diakibatkan meningkatnya daya saing industri akibat bersaing di kelasnya. Artinya, krisis ekonomi ternyata memberikan sinyal bahwa industri kecil mebel kayu nasional mempunyai keunggulan bersaing pada pasar tertentu.
Dengan kata lain, peningkatan nilai ekspor industri kecil tersebut memunculkan harapan bahwa industri kecil, dengan keuntungan fleksibilitas yang tínggi, kecepatan penyesuaian dan rendahnya beban biaya tetap, adalah kompetitif pada segmen pasar tertentu. Sehingga yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana mereduksi high cost economy (menekan tingginya biaya input industri), dimana kita mempunyaí fakior surnber daya yang mencukupi.
Adanya permasalahan global (global issue) seperti: manajemen standarisasi mutu produk dan manajemen mutu língkungan (ekolabelling) merupakan isu kritis yang segera perlu dicermati oleh pemerintah dan seluruh pelaku di industri kayu, bukan hanya industri mebel. Hal diatas dapat menjadi ancaman serius karena akan mengurangi daya saing produk industri, yang selanjutnya akan berdampak pada devisa sebesar USS 5 milyar dolar yang disumbangkan subsektor ini. Karenanya diperlukan pendekatan atau arah pengembangan agar industri dapat terus bersaing secara internasional.
Berdasarkan hasil analisa maka strategi pengembangan yang realistis dan berprospek untuk diadopsi oleh industri kecil mebel kayu nasional adalah strategi generik keunggulan biaya menyeluruh (cost leadership) pada target pasar global (broad market). Dengan strategi ini, industri diarahkan untuk mereduksi high cost economynya untuk mendapatkan profit margin yang lebih balk Hal ini selain memperkuat daya saing global, juga ditujukan untuk memberikan penawaran lebih menarik kepada pasar lokal. Menjadi penting karena selanjutnya, langsung atau tidak. akan mendukung eksistensi industri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipto
"Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, pangsa pasar Garuda Indonesia di jalur Jakarta-Surabaya terus mengalami penurunan, tahun 1991 sebesar 86%, tahun 1992 menjadi 80% dan tahun 1993 merosot drastis menjadi 69%. Deregulasi dibidang jasa angkutan udara tahun 1980 tentang diijinkannya perusahaan penerbangan swasta nasional mengoperasikan pesawat jet dan melayani jalur gemuk Jakarta-Surabaya serta adanya pertumbuhan pasar di jalur tersebut menjadi faktor- faktor eksternal utama penyebab penurunan pangsa pasar Garuda. Sebab ini berarti penghapusan hak monopoli Garuda dan merubah struktur industri kedalam pasar yang bersaing.
Faktor internal Garuda yang menjadi penyebab penurunan pangsa pasar tersebut adalah ketidakmampuan manajemen Garuda dalam mengantisipasi terjadinya perubahan lingkungan pasar serta rendahnya kualitas sumber daya manusia yang menyediakan jasa/produk Garuda. Apabila Garuda tidak ingin terus menerus kehilangan pangsa pasarnya, maka harus dicari strategi yang relevan dengan kondisi pasar yang bersaing dan mampu mengeksploitir seluruh sumber daya yang dimilikinya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah membentuk strategi pemasaran yang menampung kondisi perubahan lingkungan pasar dan struktur industri aktual.
Strategi pemasaran yang dibentuk merupakan hasil analisa lingkungan eksternal untuk mencari peluang dan menghadapi ancaman serta analisa kekuatan dan kelemahan Garuda relatif terhadap pesaing utamanya yang ditujukan kepada delapan bauran pemasaran jasa angkutan udara. Sedangkan titik berat perhatian diberikan kepada variabel-variabel bersaing bagi industri jasa penerbangan berjadual dengan memperhatikan empat karakteristik jasa angkutan udara (the four I's) serta pendekatan pemasaran yang khas untuk industri jasa angkutan udara.
Disamping berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sebaiknya Garuda juga meningkatkan kemampuan manajemennya dengan tujuan agar strategi pemasaran yang telah dibentuk dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Beberapa kiat agar strategi tersebut berjalan dapat dicapai melalui: pengenalan strategi kepada segenap karyawan, penanaman rasa memiliki, tugas kelembagaan, inovasi secara terus menerus; pemantauan untuk mendapat umpan balik, keteladanan, konsistensi sikap dalam menghadapi krisis, serta pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia serta tidak lagi melakukan dikotomi antara formulasi dan implementasi strategi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Wibowo
"ABSTRAK
Setiap industri maupun bisnis tentunya didukung oleh beberapa atau bahkan banyak industri penunjang. Begitu pula pada industri otomotif yang memiliki banyak industri penunjang atau komplementer dimana apapun yang terjadi pada industri otomotif tentunya akan berpengaruh besar baik secara langsung maupun tidak terhadap industry pendukungnya.
Salah satu bisnis pendukung industri otomotif yang sedang berkembang pesat akhir-akhir ini adalah bisnis rumah modifikasi mobil terutama di Jakarta. Dalam kasus ini rumah modifikasi diartikan sebagai toko atau bengkel yang menyediakan aksesoris beserta kegiatan pendukungnya yaitu layanan instalasi dan konsultasi untuk memodifikasi mobil.
Bisnis rumah modifikasi mobil ini sebenarnya telah mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1980an dimana keadaan perekonomian Indonesia terus berkembang. Perkembangannya terus meningkat di tahun 1990an namun kemudian sempat mengalami kemunduran yang cukup berarti saat krisis moneter terjadi di tahun 1997-1998. Banyak rnmah modifikasi mobil berguguran pada masa ini karena kacaunya situasi ekonomi, keamanan dan politik pada saat itu. Namun demikian dalam 1-2 tahun berikutnya, bisnis ini kembali ramai dan terus berkembang sampai saat ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah rnmah modifikasi yang ada terntama di pusat-pusat perdagangan otomotif di Jakarta.
Jumlah rnmah modifikasi terus bertambah di masa paska krisis akhir-akhir ini sedangkan wilayah sasaran pasarnya tetap yaitu Jabotabek meskipun tentunya dilihat dari pertambahan jumlah penduduk dan kendaraan bermotor yang ada maka besarnya pasar pun juga ikut bertambah. Dengan semakin banyaknya rumah modifikasi ini sedangkan lingkup wilayah sasarannya tetap tentunya tingkat persaingan yang terjadi juga meningkat secara signifikan.
Permasalahan dalam studi ini adalah bagaimana pemain lama agar dapat bertahan pada masa paska krisis sekarang ini yang ditandai dengan terus bertambah banyaknya kompetitor dan bagaimana pula kompetitor baru untuk dapat masuk ke dalam bisnis ini yang tentunya akan membutuhkan strategi tertentu agar dapat berhasil.
Untuk dapat menentukan strategi apa yang tepat untuk dilakukan, terlebih dahulu kita harus menganalisa lingkungan eksternal dan intenal dari bisnis rumah modifikasi ini. Dari kedua analisa ini nantinya kita dapat mengidentifikasi strategi apa saja yang mungkin bisa kita terapkan. Pada akhirnya kita akan memilih satu atau Iebih dari pilihan strategi tersebut yang dianggap sebagai yang terbaik tentunya setelah melalui pertimbangan secara konkret.
Dari studi yang dilakukan temyata dapat diketahui bahwa jumlah rumah modifikasi di Jakarta saat ini sudah cukup banyak dan perkembangannya bahkan semakin pesat pada masa paska krisis, namun sebagian besar darinya terkelompok di wilayah-wilayah tertentu yang letaknya seringkali jauh dari konsumen. Sehingga sebenarnya peluang untuk pemain baru masuk di bisnis ini masih terbuka mengingat volume pasarnya yang cukup besar. Namun demikian untuk hasil yang lebih baik khususnya untuk jenis rumah modifikasi yang tidak terlalu membutuhkan keahlian tertentu, sebaiknya pemain baru membidik pasar yang belum sepenuhnya tergarap seperti membuka rumah modifikasi di dalam kompleks perumahan atau dengan kata lain dengan membuka pasar baru.
Sedangkan dalam menghadapi persaingan ketat saat ini, strategi yang harus dilakukan pemain yang sudah ada ternyata berbeda-beda menurut jenis rurriah modifikasi dan pasar sasarannya. Strategi yang harus dilakukan oleh rumah modifikasi audio mobil tentunya akan berbeda dengan strategi dari rumah modifikasi roda dan ban. Selain itu faktor promosi juga akan menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan dalam menghadapi persaingan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Fitriana
"ABSTRAK
Dengan semakin kuatnya iklim persamgan usaha saat ini, perusahaan harus mampu mengelola unjuk kerja dan meraih peluang yang ada. Unjuk kerja merupakan restrukturisasi inti perusahaan yang dapat dilihat dan diantisipasi oleh pesamg. Sedangkan di dalam pengelolaan kesempatan seperti kualitas, biaya, logistik, produktivitas dan sistem administrasi perlu ada keputusan strategik yang didasari oleh kompetensi, sumberdaya, fungsi organisasi dan maks~d strateginya. Dengan pola
tersebut, secara langsung akan membedakan. perusahaan dengan perusahaan lain di dalam industry yang sama. Selain itu, perusahaan pesaing akan sulit meniru bangunan strategi yang sifatnya unik. Hal ini akan menyebabkan jangkauan strategi akan dapat bertahan lama. CV. DIANTAMA BUMILESTARI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi Adapun produk yang dihasikan adalah : general supplier, floor coating epoxy, anti corrosive painting, fiberglass, building/factory maintenance.
Strategi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengoptimalkan kompetensi inti perusahaan. Perencanaan ini menyangkut mengenai pemanfaatan sumber daya perusahaan baik yang bersifat tangible ( keuangan, organisasi, fisik, teknologi) maupun yang intangible (surnber daya manusia, inovasi, reputasi). Pemanfaatan surnber daya secara maksimal sangat berhubungan dengari mutu produk yang dihasilkan kepada konsumen.
Dari beberapa altematif strategi yang berdasarkan kepada kompetensi inti, perusahaan menerapkan altematif pertumbuhan (growth). Tujuan dari penetapan strategi ini adalah agar perusahaan dapat meningkatkan kemampuan kerjanya sehingga akan dicapai produk yang benar-benar memiliki daya jual tinggi sehingga akan dapat memberikan peningkatan laba perusahaan.
Berdasarkan data dan analisa yang dilakukan maka perusahaan memilih untuk berkonsentrasi pada kegiatan floor coating epoxy. Hal ini berdasarkan kenyataan yang ada dilapangan bahwa :
.. Pasar kegiatan ini masih sangat besar
.. Tidak semua perusahaan mampu melakukan pekerjaan ini
.. Masih sedikit pemain yang ada
.. Keuntungan yang didapat cukup menjanjikan
.. Resiko pekerjaan yang kecil
Namun demikian, perusahaan tidak melepasakan bidang pekerjaan yang selama ini selalu dilakukan. Oleh karena itu perusahaan mencoba untuk memberikan nilai lebih dari produk yang sudah ada, diantaranya adalah memberikan garansi produk selama 6 bulan. Ternyata hal ini cukup menarik minat client untuk menggunakan jasa perusahaan. Selain itu, perusahaan mencoba untuk melakukan cross sell produk lainnya kepada client yang sudah ada. Walaupun hasilnya belum terlihat secara memuaskan tetapi sudah mulai ada client yang tertarik dengan produk perusahaan yang lain.
Kegiatan lain yang dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan penjualan produknya adalah dengan menambah 1 orang tenaga pemasaran. Dengan adanya tambahan ini cukup membantu dalam mendapatkan order barn dari client yang sudah ada maupun mendapatkan client yang baru. Kegiatan pemasaran yang selama ini hanya mengandalkan rekomendasi dari client mulai dikembangkan dengan door to door. Perusahaan mulai aktif mengunjungi pabrik-pabrik yang tersebar di Jabotabek. Yang tidak kalah pentingnya adalah, perusahaan mulai membuat company profile lengkap dengan katalog produk yang dihasilkan. Dengan adanya sarana ini cukup membantu dalam pemasaran produk perusahaan, karena client dapat mengetahui produk yang ditawarkan secara visual.
Hal lain yang akan dilakukan guna meningkatkan pemasaran adalah dengan mencoba memasuki pasar baru diluar wilayah Jabotabek. Namun tentunya perusahaan harus menyediakan sumberdaya dan sarana yang kuat untuk menjalankan proses kegiatan disana.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Diana Intansari
"There was a declining of pacto Convex's performance during crisis was caused by payable debt and involving prolong economic growth. All this points was the main obstacle to implement marketing strategies.
As the biggest MICE player in Indonesia, Pacto Convex must have high alertness towards the coming International MICE players which might cause to Facto Convex MICE market segment.
The purpose of this research is to acquire effectiveness of Facto Convex's marketing strategies to anticipate International MICE competition. Research Methodology used was descriptive and explanative by company strategic marketing done by Pacto and using competition strategy (by the means of generic strategy with five competition strength) and Mixed Marketing.
The research result indicates that to produce Facto Convex's MICE industry competitiveness towards International MICE industry with the coming AFTA, marketing strategy has to be implemented consistency with support of competitive strategy and marketing mix for Pacto Convex.
It has to be noted that efforts needed to handle MICE in Indonesia professionally, so that number of events handled will increase year by year especially for Pacto Convex as an ale marketer in Indonesian culture industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>